• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan akademik, profesi, spesialisasi, dan vokasi. Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan akademik disandingkan dengan universitas atau sekolah tinggi dapat juga berperan sebagai penyelenggara pendidikan profesi, melalui kerja sama dengan kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK), atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.

Menurut Permendiknas No. 8 Tahun 2009, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) adalah perguruan tinggi yang memenuhi syarat dan diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan. Tugas tersebut menunjukkan bahwa LPTK bertanggung jawab atas kesiapan pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan tuntutan pemakai lulusan dan kebutuhan masyarakat.

Beberapa peran LPTK adalah mempersiapkan mahasiswa calon guru melalui kegiatan pre-service, menyelenggarakan pendidikan profesi guru, dan menjadi mitra dalam memberikan pendidikan dan pelatihan peningkatkan

kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui kegiatan in-service. Tantangan yang dihadapi LPTK saat ini adalah akuntabilitas lembaga

dalam memenuhi standar nasional pendidikan tinggi khususnya sebagai penyelenggara pendidikan calon guru, dalam menyiapkan lulusan yang siap bekerja secara produktif dalam dinamika sekolah yang unik, serta lembaga

(2)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemakai lulusan lainnya. Upaya untuk mengantisipasi hal tersebut yaitu menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum LPTK dengan melibatkan stakeholders.

LPTK tidak hanya bertujuan membekali mahasiswa calon guru mencapai kompetensi pedagogi dan profesional, namun juga kompetensi sosial dan personal. Dengan demikian, diharapkan lulusan LPTK tidak hanya mampu menguasai dan menerapkan bidang keilmuannya, namun melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konteks masyarakat. Setiap mata pelajaran seiring dan sejalan dengan perspektif pengembangan dan sensitivitas terhadap konteks sosial. Sekarang yang menjadi pertanyaan utama adalah apakah kurikulum LPTK sudah memenuhi persyaratan tersebut? Tantangan ini berkenaan dengan relevansi internal kurikulum LPTK baik pada lingkup makro maupun mikro.

Tantangan berikutnya adalah pentingnya layanan untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction), konsep ini dapat dimulai dengan mengidentifikasi siapa saja yang menjadi pelanggan LPTK dan apa yang dibutuhkan. Pelanggan dibedakan menjadi pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal adalah mahasiswa, sedangkan pelanggan eksternal adalah pengguna lulusan, yaitu sekolah, industri, lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat. Pelayanan yang diperlukan bagi pelanggan internal adalah struktur dan sistem yang efisien (kultur akademik, kurikulum, dan fasilitas), kerja sama (hubungan dosen dengan mahasiswa dan hubungan antar mahasiswa sendiri), dan pekerjaan yang berkualitas (prestasi akademis). Adapun yang diperlukan bagi pelanggan eksternal adalah relevansi antara kompetensi lulusan dengan pelaksanaan profesi. Dalam merealisasikan konsep tersebut tentu saja tidak terlepas dari peran pengambil kebijakan internal LPTK yang bersangkutan. Internal LPTK perlu menanamkan budaya kualitas layanan di lingkungan lembaga, yang pada akhirnya dapat dirasakan oleh para mahasiswa dan pengguna lulusan.

(3)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian tentang kepuasan pelanggan (customer satisfaction) di atas, diperlukan pengenalan dan pemahaman kebutuhan pelanggan internal (mahasiswa) dan pelanggan eksternal (sekolah, industri, lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat sebagai pemakai lulusan). Kualitas layanan sangat ditentukan pada ada atau tidaknya relevansi kebutuhan dengan layanan pemenuhan kebutuhan tersebut.

Dalam hal relevansi internal, Darling-Hammond (2005, hlm. 394) menyatakan bahwa ada tiga elemen penting dalam desain program pendidikan guru yang harus diperbaiki saat ini. Ketiga elemen tersebut adalah: 1. konten pendidikan guru. Berkenaan dengan materi yang harus diberikan kepada mahasiswa calon guru. Bagaimana memadukan antar materi tersebut sehingga bermakna, termasuk juga bagaimana perluasannya agar mahasiswa memiliki peta kognitif yang akan membantu mereka melihat hubungan antara domain pengetahuan keguruan dengan penggunaannya secara praktis di lapangan untuk mendorong para siswanya belajar, 2. proses pembelajaran. Berkenaan dengan penyusunan kurikulum yang sejalan dengan kesiapan mahasiswa, serta proses pembelajaran praktis yang mampu menimbulkan pemahaman mahasiswa melalui kreativitas aktifnya dalam kelas, 3. konteks pembelajaran, yang berkenaan dengan penciptaan proses pembelajaran kontekstual guna mengembangkan keahlian praktis mahasiswa. Konteks pembelajaran ini harus diterapkan baik dalam domain-domain materi ajar, maupun melalui pembelajaran di komunitas profesional (sekolah).

Pendapat di atas menekankan pentingnya pertimbangan konten, proses, dan konteks. Garis besar konten pendidikan guru dibagi berdasarkan dua kompetensi utama, yaitu kompetensi bidang keilmuan dan kompetensi bidang kependidikan. Selanjutnya dalam proses pembelajaran, kedua konten tersebut tidak diajarkan secara terpisah, namun merupakan dua kompetensi yang saling melengkapi. Dengan demikian akan terwujud konteks pembelajaran, sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan kompetensi keilmuannya dengan

(4)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan kompetensi kependidikannya. Program pendidikan guru yang berkualitas tidak hanya membekali pengetahuan berbagai model, strategi, dan evaluasi pembelajaran, melainkan memberi kompetensi dan kreativitas mahasiswa mengaplikasi keilmuannya melalui model, strategi, dan evaluasi pembelajaran tersebut, yang merupakan alat, media, dan sarana mengajar.

Kenyataan lain sehubungan dengan relevansi eksternal adalah LPTK lamban dalam mengikuti perkembangan baru dalam berbagai keahlian yang diperlukan bagi tamatan SMK saat ini. LPTK tampak lebih menfokuskan luarannya untuk sekolah non kejuruan, yakni sekolah menengah pertama/atas umum. Fakta saat ini menunjukkan bahwa dari 30 lebih kompetensi keahlian yang ada di sekolah menengah kejuruan, LPTK sampai saat ini hanya menyediakan calon guru untuk kurang dari 10 program studi, dan hanya berfokus pada bidang studi keahlian yang sudah lama, seperti teknik mesin, teknik elektro, otomotif, teknik bangunan, tata busana, tata boga, akuntansi, dan bidang studi keahlian konvensional lain, selebihnya disediakan oleh pendidikan tinggi non LPTK. Word Bank (2012).

Kondisi di atas semakin mempertegas peluang sekaligus tantangan LPTK dalam menyiapkan calon guru yang sesuai kebutuhan sekolah menengah kejuruan. Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan penelitian yang tidak hanya terfokus pada kajian tentang relevansi internal kurikulum LPTK sebagai penyedia lulusan calon guru, tetapi akan dihubungkan dengan kurikulum sekolah menengah kejuruan sebagai pihak pemakai lulusan, untuk kajian relevansi eksternal. Berdasarkan hal itu, akan dilakukan pengumpulan data relevansi kurikulum pada dua unit, yaitu Universitas Negeri Makassar yang merupakan LPTK dan SMK sebagai satuan pendidikan menengah yang membutuhkan guru tidak hanya sesuai dengan tuntutan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) namun juga harus sesuai dengan dinamika kebutuhan Dunia Usaha/Industri (DU/DI).

Setelah melakukan identifikasi awal karakteristik fokus penelitian, bidang keilmuan yang sangat sesuai dengan karakteristik permasalahan penelitian ini

(5)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah Teknologi Informatika dan Komputer (TIK), sebab bidang keilmuan TIK di LPTK dan di SMK tergolong baru dan merupakan kompetensi keahlian yang sangat diminati saat ini, sejak ditetapkannya kompetensi teknologi informasi dan komunikasi pada kurikulum 2004.

Bertolak dari data permasalahan di atas, substansi pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana relevansi kurikulum Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dengan kurikulum Program Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar.

Karakteristik kurikulum yang terdiri atas beberapa komponen sebagai variabel penelitian, menjadi dasar pertimbangan dipilihnya pendekatan grounded theory, dimana data yang dikumpulkan tidak bertolak dari suatu teori atau untuk menguji teori, melainkan bertolak dari data itu sendiri menuju suatu teori. Oleh karena itu, yang diperlukan dalam proses menuju teori itu adalah prosedur yang berencana dan teratur (sistematik) guna menghasilkan sebuah teori. Strauss dan Corbin (1998, hlm.122).

Berdasarkan penelusuran hasil penelitian sebelumnya, penelitian grounded theory selalu memilih satu unit sebagai subjek penelitian, namun pada penelitian

ini terdapat dua unit subjek penelitian, yakni kurikulum LPTK sebagai lembaga penghasil guru dan kurikulum SMK sebagai pengguna lulusan. Hal inilah yang menjadi kekhasan penelitian ini, sehingga diharapkan akan menghasilkan sebuah teori yang meliputi beberapa hipotesis baru tentang relevansi kurikulum dari dua unit yang berbeda.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Setelah dilakukan pengumpulan data awal melalui wawancara dan observasi di sekolah, diidentifikasi bahwa ada ketidaksesuaian beberapa komponen kurikulum antara Program Studi Keahlian TIK di SMK dengan Program Studi PTIK di LPTK, baik pada sosialisasi kurikulum Prodi PTIK maupun pada hubungan kemitraan antara Prodi PTIK dengan Prodi Keahlian TIK

(6)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di SMK. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah pada relevansi kurikulum antara lembaga penyedia calon guru dengan pemakai lulusan tersebut.

Pada awalnya, fokus penelitian hanya pada relevansi eksternal, yaitu bagaimana kesesuaian kompetensi mahasiswa Program Studi PTIK dengan kebutuhan Program Studi Keahlian TIK di sekolah menengah kejuruan. Sejalan dengan proses pengumpulan data yang selalu diikuti dengan analisis dan validasi, peneliti mengalami kesulitan jika terlebih dahulu tidak memulai dari analisis kurikulum internal (tujuan, konten, pelaksanaan, evaluasi) Program Studi PTIK.

Dari kondisi tersebut dilakukan open coding secara menyeluruh pada relevansi kurikulum Program Studi PTIK Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar dengan kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Makassar, seperti uraian berikut.

1. Relevansi Internal Kurikulum Program Studi PTIK a. Lingkup Makro

Bersifat sangat umum sebab menyangkut tujuan, konten, pelaksanaan, serta evaluasi pada tujuan, bahan kajian, dan jenis evaluasi kurikulum Program Studi PTIK.

b. Lingkup Mikro

Bersifat lebih khusus pada tujuan, konten, pelaksanaan, dan evaluasi kompetensi mahasiswa setelah menyelesaikan satu mata kuliah. Agar diperoleh data yang mendalam, peneliti melakukan fokus penelitian dengan memilih tiga mata kuliah, yaitu dua mata kuliah produktif TIK yang paling dekat karakteristiknya dengan kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan satu Mata Kuliah Kependidikan berisi kompetensi mendesain, mengelola, dan mengevaluasi

(7)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, yang merupakan kekhasan dari kurikulum LPTK yang tidak dimiliki oleh lembaga non kependidikan.

2. Relevansi Eksternal Program Studi PTIK

a. Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di Sekolah Menengah Kejuruan sebagai pemakai lulusan.

b. Kompetensi mahasiswa Program Studi PTIK dengan kompetensi guru yang dibutuhkan oleh Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di Sekolah Menengah Kejuruan.

Komponen-komponen setiap kategori kurikulum di atas adalah tujuan, konten, pelaksanaan dan evaluasi. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk menentukan subjek, objek, dan fokus penelitian ini adalah relevansi menurut siapa, bagi siapa, dengan siapa, dan pada saat mana. Keempat pertanyaan tersebut dapat dijelaskan bahwa relevansi menurut siapa? artinya siapa yang menentukan kurikulum tersebut relevan atau tidak. Dalam penelitian ini relevansi kurikulum ditentukan oleh pengguna lulusan (sekolah menengah kejuruan dan pihak industri). Relevan bagi siapa? artinya subjek yang menjadi sasaran/fokus. Dalam penelitian ini subjeknya adalah mahasiswa, dosen, guru pamong PPL, pembimbing dan evaluator mahasiswa di industri mitra. Relevansi dengan apa? artinya tujuan yang akan dicapai. Tujuan kurikulum dalam penelitian ini adalah profil lulusan, kompetensi lulusan, tujuan mata kuliah, dan penyandingan ketiga tujuan tersebut dengan kebutuhan SMK. Relevansi pada saat mana? berarti bahwa kurikulum harus relevan bukan saja untuk saat ini, tetapi juga kemampuannya mengantisipasi perkembangan masa depan. Dalam penelitian ini, relevansi pada proses pendidikan prajabatan (pre-service), serta saat mahasiswa/siswa terlibat pada pekerjaan nyata di sekolah, industri maupun di masyarakat.

Luaran penelitian ini berupa grounded theory yang terdiridari hipotesis-hipotesis tentang Relevansi kurikulum Program Studi PTIK Jurusan Pendidikan

(8)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik Elektro Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar dengan kurikulum Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Makassar.

C. Rumusan Masalah Penelitian.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah grounded theory relevansi kurikulum Program Studi PTIK dengan kurikulum Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar? Adapun daftar pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sejauh mana relevansi internal kurikulum Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar?

2. Sejauh mana relevansi eksternal kurikulum, berupa kompetensi mahasiswa Prodi PTIK dengan kompetensi guru yang dibutuhkan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar?

3. Apakah grounded theory relevansi kurikulum Prodi PTIK dengan Kurikulum Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar yang dihasilkan?

D. Tujuan Penelitian

Merujuk dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Tujuan Umum

Menghasilkan grounded theory relevansi kurikulum antara Prodi PTIK dengan Kurikulum Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar

(9)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menggambarkan sejauh mana relevansi internal kurikulum Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. b. Mengidentifikasi relevansi eksternal kurikulum, berupa kompetensi

mahasiswa Prodi PTIK dengan kompetensi guru yang dibutuhkan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar. c. Menghasilkan teori relevansi kurikulum antara Prodi PTIK dengan

Kurikulum Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Makassar, melalui pendekatan grounded theory.

E. Manfaat/Signifikansi Penelitian

1. Teorisasi. Penelitian ini menghasilkan sebuah teori dan hipotesis, yang bermanfaat bagi pengembangan relevansi antar kurikulum lembaga, yang memiliki keterkaitan dalam menjalankan suatu profesi. Hipotesis ini sangat penting untuk menjelaskan relevansi sebagai suatu konsep penting dalam pengembangan kurikulum.

2. Kebijakan. Hasil penelitian ini dapat menjadi kerangka konseptual pengembangan kurikulum berbasis kompetensi di LPTK dengan melakukan penyesuaian di setiap komponen kurikulumnya.

3. Penelitan selanjutnya. Setiap hipotesis yang dihasilkan dalam peneltian ini, dapat dilanjutkan pada penelitian berikutnya sehingga menghasilkan kajian atau model pengembangan yang lebih praktis, pada konteks yang berbeda-beda.

F. Struktur Organisasi Disertasi

(10)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab ini terdiri dari: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan struktur organisasi disertasi.

2. Kajian Pustaka

Bab dua berisi kajian pustaka yang merupakan landasan teori dalam analisis temuan. Bahasan kajian pustaka memuat komponen: teori-teori utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, dan posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Kajian pustaka relevansi kurikulum Prodi PTIK dengan kurikulum Bidang Studi Keahlian TIK di SMK sebagai berikut.

a. Kurikulum

Kajian kurikulum terdiri atas: definisi, model pengembangan, dan evaluasi kurikulum.

b. Relevansi Kurikulum

Kajian relevansi kurikulum terdiri atas: pengertian relevansi, relevansi kurikulum, dan relevansi sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum.

c. Kurikulum Pendidikan Guru

Kajian kurikulum pendidikan guru terdiri atas: perencanaan kurikulum, pemanfaatan teknologi, latihan menjadi guru, dan micro-teaching.

d. Kompetensi Guru

Kajian kompetensi guru yang terdiri atas: pengertian kompetensi guru, kompetensi guru, dan fase perkembangan guru.

e. Kurikulum Vokasional

Kajian kurikulum vokasional yang terdiri atas: definisi pendidikan vokasional, prinsip dan filosofi pendidikan vokasional,

(11)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kajian kurikulum SMK yang terdiri atas: ide kurikulum, rencana (desain tujuan), landasan, definisi Kompetensi Keahlian TKJ dan RPL, tujuan, standar isi dan standar kompetensi lulusan mata diklat produktif, pelaksanaan pembelajaran, serta sistem evaluasi,

g. Grounded theory:

Kajian grounded theory yang terdiri atas: latar belakang, definisi grounded theory, tujuan penelitian grounded theory, desain grounded theory, karakteristik dari penelitian grounded theory, pengertian, fungsi, dan aplikasi teori, penelitian relevan, penelitian tentang teacher education, dan penelitian pendidikan yang menggunakan grounded theory.

3. Metode Penelitian

Uraian pada bab tiga merupakan penjabaran tentang metode penelitian yang memuat komponen.

a. Lokasi dan subjek penelitian,

b. Desain penelitian dan justifikasi pemilihan desain penelitian, c. Detode dan justifikasi penggunaan metode penelitian,

d. Instrumen penelitian, tujuan serta cara menggunakan instrumen serta justifikasinya,

e. Proses pengembangan instrumen,

f. Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya,

g. Analisis data berupa laporan secara rinci tahap-tahap analisis data, serta teknik yang dipakai dalam analisis data tersebut.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab empat memuat dua hal utama, yaitu pertama pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian. Kedua, pembahasan dan analisis temuan.

Pengolahan atau analisis data pada pendekatan grounded theory adalah: a. Analisis Data

(12)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Open Coding (Pengkodean Terbuka)

a) Relevansi Internal

(1) Kurikulum lingkup makro Program Studi PTIK: tujuan, konten, pelaksanaan, dan evauasi

(2) Kurikulum lingkup mikro Program Studi PTIK: : tujuan, konten, pelaksanaan, dan evauasi

b) Relevansi Eksternal

(1) Kurikulum TKJ dan RPL di SMK: tujuan, konten, pelaksanaan, dan evaluasi. 2) Axial Coding (pengkodean berporos)

a) Axial coding relevansi internal kurikulum lingkup makro Program Studi PTIK: causal condition, action strategy, context, consequence.

b) Axial coding relevansi internal kurikulum lingkup mikro Program Studi PTIK: causal condition, action strategy, context, consequence.

c) Axial coding relevansi eksternal kurikulum Program Studi PTIK dengan Program Studi TIK di SMK: causal condition, action strategy, context, consequence.

3) Relevansi kurikulum Prodi PTIK dengan kurikulum kompetensi keahlian TKJ dan RPL di SMK

4) Kompetensi calon guru mahasiswa Prodi PTIK 5) Hipotesis/Selective Coding

6) Conditional Matrix

b. Pembahasan

1) Mekanisme pelaksanaan kurikulum Prodi PTIK di LPTK yang relevan dengan SMK/pengguna lulusan,

2) Teori yang mendukung relevansi kurikulum LPTK dengan SMK/pengguna lulusan,

a) Scope dan sequnce bahan kajian dan mata kuliah,

b) Mengintegrasikan penyampaian mata kuliah kependidikan dalam mata kuliah TIK,

(13)

Arnidah, 2014

Relevansi Kurikulum Teknologi Informatika dan Komputer di LPTK dengan SMK. Studi Grounded Theory pada Prodi PTIK Jurusan Pendidikan Elektro dengan Bidang Studi Keahlian TIK Sekolah Menengah Kejuruan.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Strategi pembelajaran berbasis industri,

e) Menjalin kemitraan dengan pihak sekolah dan industri (partnership) yang saling menguntungkan,

f) Pengalaman mengajar di sekolah,

g) Evaluasi kurikulum yang melibatkan pemakai lulusan sebagai tim verifikasi eksternal.

5. Kesimpulan dan Rekomendasi a. Kesimpulan

Menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan, yang disajikan dalam bentuk uraian.

b. Rekomendasi

Implikasi atau rekomendasi ditujukan kepada pembuat kebijakan, pengguna penelitian yang bersangkutan, dan kepada peneliti berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hormat kami sampaikan bahwa panitia sertifikasi guru dalam jabatan PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang Tahun 2013 telah melakukan verifikasi berkas peserta PLPG

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Menurut Moeliono, (1988: 236-242) konjungsi antar klausa adalah konjungsi yang digunakan di dalam kalimat untuk menghubungkan klausa yang satu dengan klausa yang

[r]

[r]

metode latihan sirkuit training terdiri dari sejumlah stasiun latihan, dimana latihan-latihan dilaksanakan Sajoto (1988:161). Dalam latihan sirkuit atlet harus

Sistem ini sebenarnya telah gagal dalam mengatur adanya perbedaan individu kemampuan manusia dengan contoh adalah upah jam-jaman, mingguan dan bulanan. Kegagalan ini

Faktor-faktor input yang digunakan adalah return ekspektasi (expected return), varian dari return dan kovarian antara return sekuritas. 4) Semua investor dapat