• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN DENGAN METODE AHP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN DENGAN METODE AHP"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENERIMAAN KARYAWAN DENGAN METODE AHP

Studi Kasus di Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Oleh :

Margaretha Ajeng Purbo Resmi

NIM : 06 5314 058

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR EMPLOYEE

RECRUITMENT BY USING ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS METHOD

Case Studies in Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta

A THESIS

Presented as partial Fulfillment of The Requirements to Obtain The Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Study Program

By :

Margaretha Ajeng Purbo Resmi

06 5314 058

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

HALAMAN MOTO

“I am enough of an artist to draw freely upon my imagination. Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited, imagination encircles the world.”

(Albert Einstein)

"Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life... Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the

courage to follow your heart and intuition." (Steve Jobs)

“Love your job or quit.” (Steve Jobs)

“Kalau orang lain bisa lakukan, pasti kamu juga bisa.” (Alm. Papa, Nartomo H.S.)

(8)

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah sedetikpun meninggalkanku,

yang selalu menyentuhku dengan caraNya agar aku selalu bangkit

saat aku jatuh.

(Alm.) Papa.... walau hanya sebentar aku bersamamu, tapi semangatmu

selalu mengalir dalam darahku. Papa selalu menjadi inspirasiku

dalam menjalani hidup ini. I love u Papa

Mama tercinta untuk besar cintanya, selalu mendoakan tanpa lelah,

pengorbanan yang tak terbatas dan penuh kesabaran dalam

membesarkan anak-anaknya.

Mbak Danik dan Mbak Kunthi yang selalu mendukung segala apa yang

aku lakukan dan selalu membanggakan adiknya dimanapun

mereka berada. Heheee...makasih yaa.... walau nyebelin, kalian

kakakku. 

(9)

ix

ABSTRAK

Proses penerimaan karyawan Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta

merupakan proses mendapatkan calon karyawan yang terbaik dari seluruh pelamar

yang ada. Dalam proses tersebut, pelamar harus melalui beberapa tahap penyeleksian

yaitu tes administrasi, tes tertulis, tes wawancara dan tes kesehatan. Namun semua

proses masih dilakukan secara manual. Hal ini mengakibatkan proses penerimaan

karyawan tersebut membutuhkan waktu yang lama dalam menentukan pelamar yang

berkualitas dan sesuai dengan kriteria perusahaan.

Pada penelitian ini dibuat sebuah perangkat lunak Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Penerimaan Karyawan yang berfungsi membantu pihak

perusahaan mengambil keputusan yang tepat dengan waktu yang relatif lebih cepat

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP merupakan metode unggul untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak

alternatif berdasarkan kriteria tertentu. Fungsi utama perangkat lunak ini adalah

membantu pihak perusahaan dalam kasus ini bagian HRD, untuk mendapatkan calon

karyawan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Perangkat

lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP

MySQL.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode AHP pada Penerbit Percetakan

Kanisius Yogyakarta yang memiliki kemampuan untuk menentukan calon karyawan

yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Hasil coba terhadap HRD

Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta menunjukkan bahwa sistem ini dapat

berfungsi dengan baik untuk membantu proses penerimaan karyawan, mudah

(10)

x

ABSTRACT

Employees recruiting process of Kanisius Printing and Publisher in

Yogyakarta is a process to get the best employee candidates from the existing

applicants. In the very process, applicants have to follow several selection stages

which are administration test, written test, interview test, and health test. However, all

those processes are still undertaken manually.Therefore the recruitment process will

need a long time to choose a qualified employee who meets company's criteria.

In this research, a software called as Decision Support System for Employee

Recruitment has been made. Its function is to help the company to take appropriate

decision by using Analytical Hierarchy Process (AHP) method. AHP Method is an

excellent method to decide in competitionor situation with manyalternatives based

on specific criteria. The main function of this software is to help the company, in this

case is HRD Division, to get employee candidates who meet the criteria required by

the company. This software is implemented by using PHP programming language

and Mysql for its database.

The final result of this system has been tested by HRD of Kanisius Printing

and Publisher in Yogyakarta and its function has helped the employee recruitment

process very well. The user interface is not quite interesting, but this software is easy

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode AHP”

ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian dan penyusunan laporan

tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan,

perhatian, semangat, kritik dan saran yang sangat penulis butuhkan, sehingga pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,

antara lain kepada :

1. Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku dosen pembimbing tugas akhir,

atas kesabarannya dalam membimbing penulis, meluangkan waktunya,

memberikan dukungan, motivasi, serta saran yang sangat membantu

penulis.

2. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang berguna dalam tugas akhir ini.

3. Sri Hartati Wijojo, S.Si., M.Kom, selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang berguna dalam tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen Teknik Informatika yang telah mengajar dan membimbing

(12)

xii

5. Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta khususnya Bapak Ar. Danang

Afriady Kurnianto selaku Ka.Div Perencanaan dan Pengembangan SDM

yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan bersedia

membantu penulis selama melakukan penelitian.

6. Mamaku tersayang Theresia Chrisni Irianti serta kakak-kakakku yang

terkasih Christina Danik Tri Agustin beserta suami & Elisabeth Kunthi

Ariemurti N.N. beserta suami atas doa, semangat, dukungan baik moral

maupun finansial serta kasih yang begitu besar yang selalu ada untukku.

7. Theodorus Wahyu Adianto atas doa, semangat, dukungan dan cinta yang

begitu besar serta bersedia menyediakan waktu untuk mendengarkan keluh

kesah ketika penulis menemui kendala, walaupun jauh namun terasa selalu

menemani, terima kasih ... 

8. Mas Gregorius Arief, Bayu Sanjaya, I Gusti Nyoman Sedana (Ajunk),

Ermilinda Pati yang telah membantu penulis ketika mengalami kendala,

serta doa, dukungan, semangat, sehingga penulis mampu menyelesaikan

tugas akhir ini.

9. Sahabat-sahabatku, Elizabeth Nirmala Kusumaningayu yang telah bersedia

berbagi kamar, Andreas Ananto, Yusuf Sartono, mas Henry, Elisabeth Esti

Ratna, Klemensia Erna, Atma Primandaru, Yosephine Anna Artanti atas

doa, semangat, dukungan, dan bantuannya selama pengerjaan hingga

(13)

xiii

10.Angger Maulana Khasbullah yang telah menemani dari awal proses

pengerjaan tugas akhir ini dilakukan, terima kasih atas doa, dukungan dan

(14)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

HALAMAN MOTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xix

Bab I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

Bab II. LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 8

(15)

xv

2.3. Ciri-ciri SPPK ... 10

2.4. Tujuan SPPK ... 11

2.5. Metode SPPK ... 11

2.6. Metode FAST (Framework for the Applications of System Technology)12 2.7. Analytical Hierarchy Process ( AHP ) ... 13

2.8. Prinsip Dasar AHP ... 17

2.9. Manfaat AHP ... 18

2.10. Langkah-langkah Metode AHP ... 19

2.11. Database ... 20

2.12. Pemodelan Data ... 21

2.13. Pemodelan Proses ... 22

Bab III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisa Sistem ... 27

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 27

3.1.2 Gambaran Perekrutan Karyawan Kanisius Yogyakarta Secara Manual (Sistem Lama) ... 27

3.2. Pemecahan Masalah ... 31

3.2.1. Pemodelan Proses (Diagram Arus Data) ... 36

3.2.2. Pemodelan Data ( Diagram ER) ... 40

3.3. Desain Sistem ... 41

3.3.1. Desain Basis Data... 41

3.3.2. Desain Subsistem Manajemen Model ... 45

3.3.3. Perhitungan Manual dengan metode AHP ... 48

3.3.4. Desain Subsistem Manajemen Dialog... 61

Bab IV. IMPLEMENTASI SISTEM ... 66

4.1 Implementasi Subsistem Manajemen Data ... 66

4.2 Implementasi Subsistem Manajemen Model ... 68

4..2.1 Koneksi Database ... 68

4.2.2 Implementasi Sisi Pelamar ... 69

(16)

xvi

4.3.2 Antarmuka HRD ... 72

Bab V. ANALISA HASIL IMPLEMENTASI ... 74

5.1 Analisa Hasil Uji Coba SPPK (Alpha Test) ... 74

5.2. Analisa Hasil Uji Coba Terhadap User (Betha Test) ... 79

Bab VI. KESIMPULAN ... 80

6.1 Kesimpulan ... 80

6.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik dan Kapabilitas SPPK ... 8

Gambar 2.2 Hirarki Keputusan ... 14

Gambar 2.3 Simbol Entity ... 23

Gambar 2.4 Simbol Aliran Data ... 23

Gambar 2.5 Simbol Proses ... 23

Gambar 2.6 Simbol Tempat Penyimpanan Data ... 24

Gambar 2.7 Entity yang dilarang ... 24

Gambar 2.8 Relasi antara entity dengan data store yang dilarang ... 25

Gambar 2.9 Contoh penulisan entity dengan simbol nomor 2 ... 25

Gambar 2.10 Contoh beberapa struktur data ... 25

Gambar 3.1 Diagram Use Case Pelamar ... 34

Gambar 3.2 Diagram Use Case HRD dan Administrator ... 35

Gambar 3.3 Diagram Konteks ... 36

Gambar 3.4 Diagram Berjenjang ... 37

Gambar 3.5 DAD level 1... 37

Gambar 3.6 DAD level 2 proses 2 sisi pelamar ... 38

Gambar 3.7 DAD level 2 proses 2 sisi HRD ... 38

Gambar 3.8 DAD level 2 proses 3 ... 39

(18)

xviii

Gambar 3.10 ER Diagram ... 40

Gambar 3.11 Desain Basis data ... 41

Gambar 3.12 Contoh hirarki permasalahan ... 48

Gambar 3.13 Desain Antarmuka Pelamar halaman 1 ... 62

Gambar 3.14 Form pelamar ... 63

Gambar 3.15 Desain Antarmuka HRD halaman data pelamar ... 64

Gambar 3.16 Desain Antarmuka HRD halaman pelamar lolos 1 ... 64

Gambar 3.17 Desain Antarmuka HRD halaman SPPK ... 65

Gambar 3.18 Desain Antarmuka HRD halaman hasil akhir SPPK ... 65

Gambar 4.1 Antarmuka form pelamar ... 71

Gambar 4.2 Antarmuka HRD halaman input nilai pelamar ... 72

Gambar 4.3 Antarmuka HRD halaman SPPK ... 72

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Skala penilaian perbandingan pasangan ... 15

Tabel 2.2 Tabel Indeks Random (RI) ... 16

Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Use Case Bisnis ... 32

Tabel 3.2 Tabel Administrator ... 41

Tabel 3.3 Tabel HRD ... 42

Tabel 3.4 Tabel lowongan ... 42

Tabel 3.5 Tabel pelamar ... 42

Tabel 3.6 Tabel parameter ... 43

Tabel 3.7 Tabel nilai_pelamar ... 43

Tabel 3.8 Tabel nilai_logika ... 44

Tabel 3.9 Tabel nilai_kecermatan ... 44

Tabel 3.10 Tabel nilai_kepribadian ... 44

Tabel 3.11 Tabel nilai_karakter ... 45

Tabel 3.12 Tabel nilai_all ... 45

Tabel 3.13 Tabel Kriteria Posisi Editor ... 49

Tabel 3.14 Tabel Perbandingan Matriks Antar Kriteria ... 49

Tabel 3.15 Tabel Perhitungan Jumlah ... 49

(20)

xx

Tabel 3.17 Tabel Penjumlahan Tiap Baris ... 50

Tabel 3.18 Tabel Nilai Tes Tertulis Pelamar di Posisi Editor ... 51

Tabel 3.19 Tabel Perbandingan Kriteria Logika ... 52

Tabel 3.20 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 52

Tabel 3.21 Tabel Penjumlahan Tiap Baris ... 53

Tabel 3.22 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 53

Tabel 3.23 Tabel Perbandingan Kriteria Kecermatan ... 54

Tabel 3.24 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 54

Tabel 3.25 Tabel Penjumlahan Tiap Baris dan Vektor Prioritas ... 55

Tabel 3.26 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 55

Tabel 3.27 Tabel Perhitungan Jumlah Kepribadian ... 56

Tabel 3.28 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 57

Tabel 3.29 Tabel Penjumlahan Tiap Baris dan Vektor Prioritas ... 57

Tabel 3.30 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 57

Tabel 3.31 Tabel Perhitungan Jumlah Karakter ... 58

Tabel 3.32 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 59

Tabel 3.33 Tabel Penjumlahan Tiap Baris dan Vektor Prioritas ... 59

Tabel 3.34 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 59

(21)

1

Bab I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era komputer, peran komputer sangat penting dalam meringankan

manusia untuk melakukan pekerjaannya karena komputer dapat menyimpan dan

mengolah data dalam jumlah besar dengan ketelitian tinggi. Penggunaan

komputer juga digunakan dalam berbagai bidang termasuk juga dalam bidang

ketenaga-kerjaan.

Sebagai salah satu negara berkembang, sudah tentu negara Indonesia

membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memenuhi kriteria bidang

pekerjaan tersebut untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara

Indonesia. Oleh sebab itu sebagai suatu perusahaan di Indonesia, Penerbit

Percetakan Kanisius dituntut untuk lebih kompetitif dalam merekrut karyawan

agar perusahaan dapat terus bersaing dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Adapun beberapa tahapan dalam merekrut karyawan yang dilakukan

Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta adalah sebagai berikut seleksi

administrasi, tes tertulis, tes wawancara, dan tes kesehatan. Namun dalam

mengambil keputusan diterimanya seorang karyawan masih dilakukan secara

manual, sehingga apabila pelamar yang masuk dalam jumlah banyak, proses

perekrutan karyawan akan membutuhkan waktu yang lama Melihat dari

(22)

menangani masalah tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

mengembangkan sistem pendukung keputusan berbasis web untuk membantu

bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia / Human

Resource Development (HRD) dalam hal perekrutan karyawan sesuai dengan

kriteria-kriteria yang dibutuhkan perusahaan tersebut dalam waktu yang relatif

lebih singkat dari proses manual.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana membangun sistem pendukung keputusan penerimaan

karyawan yang sesuai dengan kebutuhan Penerbit - Percetakan

Kanisius Yogyakarta ?

b. Apakah sistem yang dibangun dapat membantu divisi HRD Penerbit

Percetakan Kanisius Yogyakarta dalam mengambil keputusan

penerimaan karyawan ?

1.3.Tujuan

Tujuan dari pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan

karyawan ini adalah :

Membantu pihak HRD Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta untuk

(23)

kebutuhan perusahaan dan dalam waktu yang lebih cepat.

1.4.Batasan Masalah

Adapun batasan dari sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan

yang dibuat sebagai berikut :

1. Sistem pendukung pengambilan keputusan ini menangani hal yang berkaitan

dengan penerimaan karyawan baru dan pendaftaran secara on line, tidak

termasuk wawancara dan tes kesehatan.

2. Sistem pendukung pengambilan keputusan penerimaan karyawan ini

ditujukan untuk Human Resource Development (HRD) Penerbit-Percetakan

Kanisius Yogyakarta.

3. Perhitungan seleksi karyawan menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP).

4. Program dibangun dengan menggunakan PHP dan MySQL Application.

5. Keluaran berupa daftar nama pelamar beserta nilai vektor prioritas akhir yang

menunjukkan hasil seleksi dengan urutan nilai tertinggi.

6. Kriteria yang digunakan dibatasi pada 4 (empat) kriteria, yaitu logika,

kecermatan, kepribadian, karakter.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah:

(24)

Berdasar observasi di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta proses

penerimaan karyawan baru yang ada sekarang masih dilakukan secara

manual. Pelamar datang ke Kanisius untuk menyerahkan surat lamaran dan

berkas-berkas yang dibutuhkan. Jika lolos seleksi administrasi maka pelamar

berhak mengikuti tes tertulis yang diadakan di Penerbit - Percetakan Kanisius

Yogyakarta. Setelah nilai pelamar didapat, HRD akan menilai hasil tes

tersebut satu per satu. Jika nilai memenuhi syarat, pelamar diundang untuk

datang kembali ke Penerbit - Percetakan Kanisius Yogyakarta untuk

mengikuti tes wawancara.

Penulis merencanakan untuk membuat suatu sistem pendaftaran dan

penilaian nilai pelamar yang terkomputerisasi. Sebuah sistem yang bisa

membantu pelamar dan HRD dalam proses penerimaaan karyawan.

2. Pembangunan Sistem

Sistem pendukung pengambilan keputusan berbasis web ini dibangun dengan

menggunakan metode FAST (Framework for the Applications of System

Technology). Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

a. Investigasi awal

Langkah awal yang dilakukan adalah observasi ke Penerbit-Percetakan

Kanisius Yogyakarta pada pihak yang terkait, yaitu Bapak Ar. Danang

Afriady Kurnianto selaku Ka.Div Perencanaan dan Pengembangan

(25)

karyawan yang ada saat ini dan apa saja langkah yang harus ditempuh

seorang calon karyawan, agar dapat mendaftar dan diterima sebagai

karyawan di perusahaan tersebut.

b. Analisa masalah

Masalah yang dihadapi berkaitan dengan proses seleksi karyawan yang

dilakukan secara manual adalah lamanya proses yang dibutuhkan HRD

untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan

kriteria-kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

c. Analisa kebutuhan

Setelah dilakukan analisa masalah, maka langkah yang dilakukan

selanjutnya adalah pengumpulan data dan analisa sistem yang

disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (dalam hal ini HRD). Pada

tahap ini juga dikumpulkan data persyaratan yang harus dipenuhi

pelamar dan data nilai yang telah ditentukan oleh perusahaan

(terlampir).

d. Analisa keputusan

Dalam tahap ini diputuskan bahwa sistem yang akan dikembangkan

SPPK berbasis web. Pendaftaran pelamar dilakukan secara on line dan

penilaian tes tertulis dihitung secara terkomputerisasi.

e. Perancangan sistem

Dalam tahap ini dibuat desain basis data, user interface, dan teknologi.

(26)

Pada tahap ini dilakukan pembuatan program (coding) dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan aplikasi Macromedia

Dreamweaver8, localhost server WampServer, dan database disimpan di

dalam phpMyAdmin WampServer. Untuk perhitungannya menggunakan

metode AHP (Analitical Hierarchy Process).

3. Uji coba sistem

Setelah sistem selesai dibangun dengan metode yang telah disebutkan di atas,

maka sistem siap untuk di uji coba. Uji coba dilakukan dengan mengambil

suatu kasus penerimaan karyawan yang sudah dihitung secara manual dan

kemudian diuji dengan proses komputerisasi.

1.6. Sistematika Penulisan

Pembahasan pada setiap bab pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab 1. Pendahuluan

Menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan topik tugas akhir,

rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika

penulisan yang digunakan.

Bab 2. Landasan Teori

Menjelaskan mengenai landasan teori sistem pendukung keputusan,

sumber daya manusia, FAST (Framework for the Applications System

Technology) dan AHP (Analithical Hierarchy Process)

(27)

Menganalisa sistem lama dan sistem yang akan dibuat beserta dengan

desain sistem yang akan dibuat.

Bab 4. Implementasi Sistem

Membahas implementasi sistem berdasar dari desain diubah ke dalam

bentuk bahasa pemrograman.

Bab 5. Analisa Hasil

Menganalisa hasil dari sistem yang dibuat serta menjabarkan

kekurangan dan kelebihan sistem.

Bab 6. Kesimpulan dan Saran

Menyimpulkan dan memberikan saran untuk penerapan sistem

(28)

8

Bab II. LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem pendukung pengambilan keputusan adalah sekumpulan prosedur

berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para

manajer mengambil keputusan (Little, 1970). Menurut Turban, pendukung

keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk

mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan (Turban, 2005)

dengan karakteristik sebagai berikut :

 Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai

dari sistem informasi geografi (GIS) sampai sistem berorientasi objek.

 Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang

pendukung keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu

organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai

persediaan.

(29)

2.2. Komponen SPPK

Komponen-komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Suryadi,

2002) :

a. Sistem Manajemen Data

Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengambilan, penyimpanan dan

pengaturan data- data yang relevan dengan konteks keputusan yang akan

diambil. Selain itu, komponen ini juga menyediakanberbagai fungsi

keamanan, prosedur integritas data, dan administrasi data secara umum

yang berkaitan dengan SPPK. Berbagai tugas ini dilakukan dalam data

management system beserta beberapa sub sistemnya yang diantaranya

meliputi database, database management system, repository data, dan

fasilitas query data.

b. Sistem Manajemen Model

Sistem ini menampilkan aktivitas pengambilan, penyimpanan dan

pengaturan data dengan berbagai model kuantitatif, yang menyediakan

kemampuan analitis untuk SPPK.

c. Dasar Ilmu (Knowledge Base)

Aktivitas yang berkaitan dengan pengenalan masalah, dan menghasilkan

solusi final maupun sementara, hal‐hal yang berkaitan dengan manajemen

proses pemecahan masalah merupakan inti dari komponen ini. Knowledge

(30)

diolah untuk kemudian hasilnya menjadi bahan pertimbangan bagi user

dalam mengambil keputusan.

d. User Interface

Adalah jalur penghubung antara sistem dengan user, sehingga komponen‐

komponen sistem SPPK dapat diakses dan dimanipulasi dengan mudah

oleh user untuk memberikan dukungan pada pengambilan keputusan.

Kemudahan penggunaan dan komunikasi antar user dan SPPK pada

dasarnya merupakan ukuran keberhasilan penggunaan SPPK itu sendiri.

e. User

Desain, implementasi dan pemanfaatan SPPK tidak akan efektif jika tidak

disertai peran pengguna. Kemampuan, ketrampilan, motivasi, dan

pengetahuan pengguna sebagai pengatur SPPK, akan menentukan

efektivitas dari penggunaan SPPK.

2.3. Ciri-ciri SPPK

Sudirman dan Widjajani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPPK yang

dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut :

 SPPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang

terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di

tingkat puncak.

 SPPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan

(31)

 SPPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah

hubungan antara manusia dengan komputer.

 SPPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan

perubahan-perubahan yang terjadi.

2.4. Tujuan SPPK

Peter G.W Keen dan Scott Morton mendefinisikan 3 tujuan yang harus dicapai

SPPK, yaitu :

 Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

 Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

 Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

2.5. Metode SPPK

Dalam pemrosesannya, SPPK dapat menggunakan bantuan dari sistem

lain seperti:

Artificial Intelligence

Expert Systems

Fuzzy Logic

Analytical Hierarchy Process ( AHP )

(32)

Dalam pengembangan sistem pendukung pengambilan keputusan penerimaan

karyawan baru ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process ( AHP ).

2.6. Metode FAST (Framework for the Applications of System Technology) Pengembangan sistem dengan metode FAST dilakukan secara berurutan,

yakni melalui tahapan investigasi awal, analisa masalah, anallisa kebutuhan,

analisa keputusan, perancangan sistem, implementasi sistem. Pengembangan ini

bersifat daur hidup karena setelah selesai implementasi sistem dan

pemeliharaan sistem, maka sistem tersebut akan memberikan umpan balik ke

analisis sistem yang telah dirancang. Sehingga tahapan pengembangan diatas

terus menerus dilakukan demi penyempurnaan sistem.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan FAST adalah:

a. Investigasi awal

Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah dan

ruang lingkup, mengidentifikasikan kemungkinan masalah dan menilai

kelayakan sistem tersebut.

b. Analisa masalah

Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya, dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,

kesempatan, dan hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang

(33)

c. Analisa kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisa data, menyangkuat

kebutuhan para pengguna sistem, dan menilai kekuatan dan kelemahan

metode kerja yang telah diterapkan selama ini.

d. Analisa keputusan

Analisa keputusan digunakan untuk menilai beberapa alternatif

kemungkinan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.

e. Perancangan sistem

Perancangan sistem berguna untuk menentukan bagaimana suatu sistem

akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut

mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat keras dan perangkat

lunak dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem-sistem

hasilnya memuaskan.

f. Implementasi sistem

Tahap ini merupakan tahap pembangunan sistem dari hasil analisa dan

apa yang telah dirancang sebelumnya, meliputi perangkat keras dan

perangkat lunak.

2.7. Analytical Hierarchy Process ( AHP )

Analytical Hierarchy Process ( AHP ) adalah suatu metode unggul

untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak alternatif berdasarkan

(34)

dan bahkan kriteria kuantitatif ditangani dengan struktur kesukaan pendukung

keputusan daripada berdasarkan angka (Forman dan Selly, 2001; Saaty, 1990).

Struktur sebuah model AHP adalah model dari sebuah pohon terbaik.

Ada suatu tujuan tunggal di puncak pohon yang mewakili tujuan dari masalah

pengambilan keputusan. Seratus persen bobot keputusan adalah di titik ini.

Tepat dibawah tujuan adalah titik daun yang menunjukkkan kriteria, baik

kualitatif maupun kuantitatif. Bobot Tujuan harus dibagi diantara titik-titik

kriteria berdasarkan rating.

Gambar 2.2 Hirarki Keputusan

Bobot dari tiap-tiap kriteria adalah 100 % dibagi dengan bobot titik-titik kriteria

berdasarkan rating. Setiap alternatif dibandingkan dengan masing-masing

kriteria.

Tujuan

Kriteria 1 Kriteria 2 Krietria n

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

(35)

Secara khusus, AHP sesuai untuk digunakan dalam pengambilan

keputusan yang melibatkan perbandingan elemen keputusan yang sulit untuk

dinilai secara kuantitatif. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa reaksi natural

manusia ketika menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks adalah

mengelompokkan elemen-elemen keputusan tersebut menurut karakteristiknya

secara umum. Pengelompokan ini meliputi pembuatan hirarki(ranking) dari

elemen-elemen keputusan kemudian melakukan perbandingan antara setiap

pasangan dalam setiap kelompok, sebagai suatu matriks. Setelah itu akan

diperoleh bobotdan rasio inkonsistensi untuk setiap elemen. Dengan demikian

akan mudah untuk mengujikonsistensi data (Saaty, 1980).

Saaty(1980) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9.

Tabel 2.1 Skala penilaian perbandingan pasangan

Intensitas

Kepentingan Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3

Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada

elemen yang lainnya

5

Elemen yang satu lebih penting daripada elemen

lainnya

7

Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada

(36)

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya

2, 4, 6, 8

Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang

berdekatan

Kebalikan

Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding

dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai

kebalikannya dibanding dengan i

Pada keadaan nyata sering terjadi penyimpangan dari hubungan tersebut

sehingga matriks menjadi tidak konsisten. Penyimpangan konsistensi

dinyatakan dengan Consistency Index (CI) dengan persamaan:

λmax = eigen value maksimum

n = ukuran matriks

Kebalikan dari CI adalah Indeks Random(RI)

Indeks Random (RI) merupakan nilai acak CI untuk suatu n.

Nilai Indeks Random (RI) dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Indeks Random(RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(37)

Perbandingan antara CI dan RI suatu matriks didefinisikan sebagai

ConsistencyRatio(CR).

Matriks perbandingan berpasangan untuk model AHP dapat diterima jika

besarnya CR ≤ 0.1.

2.8. Prinsip Dasar AHP

Secara detil, terdapat tiga prinsip dasar AHP, yaitu (Saaty, 1994):

1. Dekomposisi (Decomposition)

Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan

decomposition, yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi

unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, maka

pemecahan terhadap unsur-unsurnya dilakukan hingga tidak

memungkinkan dilakukan pemecahan lebih lanjut. Pemecahan

tersebut akan menghasilkan beberapa tingkatan dari suatu

persoalan.

2. Penilaian Komparasi (Comparative Judgment)

Prinsip ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua

elemen pada suatu tingkat tertentu yang berkaitan dengan tingkat di

atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP karena berpengaruh

(38)

baik bila disajikan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan

(pairwise comparison).

3. Penentuan Prioritas (Synthesis of Priority)

Dari setiap matriks pairwise comparison dapat ditentukan nilai

eigenvector untuk mendapatkan prioritas daerah (local priority).

Oleh karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap

tingkat, maka global priority dapat diperoleh dengan melakukan

sintesa di antara prioritas daerah. Prosedur melakukan sintesa

berbeda menurut hierarki. Pengurutan elemen-elemen menurut

kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority

setting.

2.9. Manfaat AHP

Manfaat metode AHP adalah:

1. AHP bermanfaat untuk menghadapi perspektif, rasional dan

irrasional, serta risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan yang

kompleks.

2. AHP juga dapat digunakan untuk meprediksi hasil, merencanakan

hasil yang diharapkan di masa yang akan datang, memfasilitasi

pembuatan keputusan sebuah kelompok, melakukan kontrol

(39)

sumber daya, memilih alternatif, melakukan perbandingan

cost/benefit, mengevaluasi karyawan dan mengalokasikan kenaikan

gaji.

3. Membandingkan seperangkat tujuan atau alternatif.

4. Membandingkan alternatif dan membuat keputusan yang terbaik

ketika pendukung keputusan harus mempertimbangkan aspek

kuantitatif dan kualitatif.

5. AHP mengurangi kerumitan suatu keputusan menjadi rangkaian

perbandingan satu-satu, kemudian mensistesis hasil perbandingan

tersebut.

6. AHP bermanfaat dalam memberikan dasaryang kuat bahwa

keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbaik.

2.10. Langkah-langkah Metode AHP

Langkah-langkah metode AHPadalah:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum,

dilanjutkan dengan subtujuan - subtujuan, kriteria dan kemungkinan

alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah.

3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan

kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap

(40)

bersadarkan ”judgment” dari pendukung keputusan dengan menilai

tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgment

seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya

elemen yang dibandingkan.

5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak

konsisten maka pengambilan data diulangi.

6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan

berpasangan. Nilai vektoreigen merupakan bobot setiap elemen.

Langkah ini untuk mensintesis judgment dalam penentuan prioritas

elemen-elemenpada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian

tujuan.

8. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka

penilaian data judgment harus diperbaiki.

2.11. Database

Basis data atau database adalah kumpulan data yang diatur dan

diorganisasikan dalam suatu cara yang sistematis, untuk mengurangi duplikasi

data dan memberikan fasilitas pada sejumlah pengguna pada beberapa aplikasi.

Sedangkan DBMS (Database Management System) adalah suatu cara yang

(41)

Menurut F. Korth (1986), database adalah kumpulan data yang saling

berelasi, berisi informasi untuk pemakainya. Sedangkan DBMS adalah

kumpulan data yang saling berelasi dan set program untuk mengakses

(mengambil, mengubah, menambah) data tersebut.

2.12.Pemodelan Data

Pemodelan data adalah sebuah teknik untuk mengorganisasikan dan

mendokumentasikan data dari sistem. Pada proses pemodelan data, dibagi

menjadi tiga tahap utama, yaitu : tahap conceptual design, tahap logical design

dan tahap physicaldesign.

1. ConceptualDesign

Pada tahap ini akan digambarkan isi dari basis data sebelum data

diimplementasikan pada sistem informasi yang sesungguhnya serta tidak

mempertimbangkan efisiensi program-program yang memanfaatkan data

tersebut. Hasil dari tahap ini berupa conceptual schema yang mengacu

pada suatu conceptual model yaitu ER Model.

2. LogicalDesign

Pada tahap ini dilakukan penterjemahan dari conceptual schema ke

model data yang sesuai dengan DBMS yang akan digunakan. Hasil dari

tahap ini berupa logical schema basis data yang mengacu pada suatu

logical data model yaitu Relational Model.

(42)

1. Restrukturisasi ER Diagram

Kegiatan yang dilakukan harus secara berurutan antara lain :

a. Analisa redudansi

b. Hilangkan generalisasi

c. Memecah / menyatukan entitas-entitas dan relasi-relasi

d. Tetapkan kata kunci (primarykey)

2. Mengubah dari ER Diagram ke Relational Model

3. PhysicalDesign

Pada tahap ini logical schema dilengkapi dengan detail-detail

implementasi secara fisik sesuai DBMS yang digunakan.

2.13.Pemodelan Proses

Pemodelan proses adalah sebuah teknik yang digunakan untuk

mengorganisasikan dan mendokumentasikan proses dari sistem. Kegiatan yang

dilakukan pada pemodelan proses, antara lain pembuatan DFD (Data Flow

Diagram). DFD adalah sebuah model proses yang digunakan untuk

menggambarkan aliran dari data yang melalui sebuah sistem dan proses yang

dibentuk oleh sistem. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang

mentranformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem

(43)

Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD, antara lain :

1. Entity

Menggambarkan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke

sistem. Simbol entity adalah sebagai berikut :

Interface

Gambar 2.3 Simbol Entity

2. Aliran data

Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses yang lainnya.

Simbol aliran data adalah sebagai berikut :

DataFlow

Gambar 2.4 Simbol Aliran Data

3. Proses

Proses yang mentransformasikan data secara umum. Simbol proses

adalah sebagai berikut :

Process

(44)

4. Tempat penyimpanan

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.

Simbol tempat penyimpanan data adalah sebagai berikut :

DataStore

Gambar 2.6 Simbol Tempat Penyimpanan Data

Ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dalam pembuatan DFD agar tidak

terjadi kesalahan, antara lain :

1. Antar entity tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi, seperti contoh berikut

ini :

supllier customer

PT ABC

Gambar 2.7 Entity yang dilarang

2. Tidak boleh ada aliran data antara entity dengan data store, seperti contoh

(45)

supllier customer

PT ABC

products

Gambar 2.8 Relasi antara entity dengan data store yang dilarang

3. Untuk alasan kerapian, entity atau data store boleh digambar beberapa kali

dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor, seperti contoh berikut ini :

Agen

A

2

Gambar 2.9 Contoh penulisan entity dengan simbol nomor 2

4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data, seperti contoh

berikut ini :

Pesan barang Supllier

Order barang Retur barang Pembayaran order

Gambar 2.10 Contoh beberapa struktur data

5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi

(46)

7. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses

8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah

Beberapa petunjuk pembuatan DFD antara lain :

1. Penamaan harus jelas. Sebaiknya menggunakan nama yang mengacu pada

fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik. Disarankan untuk tidak

menggunakan nama yang terlalu umum, tetapi gunakan nama yang mudah

dimengerti oleh pemakai.

2. Memberi nomor pada proses. Nomor yang diberikan pada proses tidak harus

menjadi nomor urut. Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan

memudahkan penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.

3. Penggambaran kembali. Ukuran dan bentuk tetap sama dan tanda panah boleh

bervariasi.

4. Hindarilah proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai keluaran

begitu pula sebaliknya, hindarilah proses yang mempunyai keluaran tetapi

tidak mempunyai masukan.

5. Hati-hati dengan aliran data dan proses yang tidak dinamai. Aliran proses

yang tidak diberi nama dapat mengakibatkan elemen data yang saling tidak

(47)

27

Bab III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem

3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada bab ini membahas tentang analisa dan pemecahan masalah-

masalah dan apa saja hambatan-hambatan sehingga mendapatkan suatu

solusi yang tepat dalam pengambilan keputusan untuk penerimaan calon

karyawan pada bagian HRD di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta.

Permasalahan yang dihadapi dalam penerimaan karyawan di

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta adalah lamanya waktu yang

dibutuhkan dalam pengambilan keputusan diterima atau tidaknya seorang

pelamar untuk menjadi karyawan di Penerbit-Percetakan Kanisius

Yogyakarta karena semua proses masih dilakukan secara manual. Selain

itu, karyawan yang sudah diterima terkadang penempatan posisi kerja

tidak sesuai dengan kemampuan dan karakter yang dimiliki.

3.1.2 Gambaran Perekrutan Karyawan Kanisius Yogyakarta Secara

Manual (Sistem Lama)

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta saat ini melakukan

perekrutan karyawan (tidak menggunakan SPPK) dengan melalui 4

tahap, yaitu :

1. Administrasi.

Penyeleksian tahap ini ditangani oleh HRD. Dalam tahap ini

(48)

Pelamar dinyatakan lolos dalam tahap pertama jika memenuhi

persyaratan berikut :

 Ijasah lengkap

 IPK ≥ 2,75

 Jurusan (program studi yang telah ditempuh)

 Agama (Khusus untuk departemen redaksi dan pemasaran

diutamakan agama Katolik)

2. Tes tertulis

Penyeleksian tahap ini ditangani oleh HRD. Dalam tes tertulis,

ada 5 jenis pertanyaan yang akan diuji, yaitu :

 Logika

 Kecermatan (kecermatan angka dan kecermatan mata)

 Kepribadian

 Karakter

Translate (menerjemahkan sebuah paragraf bahasa

Indonesia ke bahasa Inggris dilakukan untuk syarat divisi

tertentu)

Hasil dari tes tertulis akan menentukan pelamar cocok

ditempatkan di departemen tertentu dan divisi tertentu.

Kemudian hasil ini akan diserahkan kepada departemen yang

membutuhkan karyawan.

(49)

Tes wawancara ditangani oleh departemen yang membutuhkan

karyawan. Jika diterima maka pelamar akan bekerja di

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta dengan status kontrak. Setelah

1 (satu) tahun bekerja dan tidak ada evaluasi yang berarti pada

pekerjaannya maka statusnya berubah menjadi trainee. Setelah 1

(satu) tahun bekerja dengan status trainee dan tidak ada evaluasi

yang berarti, maka trainee tersebut berhak dan wajib mengikuti

tes berikutnya.

4. Tes kesehatan

Tes kesehatan merupakan tes terakhir yang harus dijalani oleh

calon karyawan yang telah berstatus trainee. Jika trainee

dinyatakan sehat oleh dokter dan trainee masih ingin bekerja di

Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta, maka trainee tersebut

diangkat sebagai karyawan.

Di dalam Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta terdapat tujuh

departemen, dan setiap departemen memiliki divisi-divisi yang memiliki

pekerjaan dan tanggungjawab masing-masing. Departemen dan divisi yang

ada meliputi :

1. Departemen Redaksi

 Sekretariat

 Aditor

 Artistik Redaksi

(50)

 Buku dan majalah (khusus agama Katolik)

 Multimedia

 Komunikasi

 KBS

3. Departemen Produksi

Pre press

Press (cetak)

Post press (jilid – finishing)

 Pemasaran jasa cetak

 Teknik

4. Departemen Humas

 ICO

 ECO

Showrooom

 KRC

 Sekretariat

5. Departemen Keuangan

 Pembukuan

 Penagihan

 Inventarisasi

 Audit GBS (General Bussines System)

6. Human Resource Development (HRD) – GA

(51)

 Pengembangan

 Kepegawaian

 Sekretariat

GA :

 Rumah Tangga

 Kebun

 Bengkel / perawatan kendaraan

 Perawatan gedung

 Keamanan

7. Sistem Informasi Manajemen

Software

Hardware (teknisi komputer)

3.2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah aplikasi sistem

pendukung pengambilan keputusan penerimaan calon karyawan. Dengan

menggunakan sistem terkomputerisasi diharapkan akan dapat memperbaiki

sistem lama yang digunakan, menjadi solusi dari masalah yang terjadi serta

dapat mendukung HRD dalam mengambil keputusan.

(52)

Tabel 3.1 Identifikasi Use Case Bisnis

Kriteria yang meliputi:

-Logika

Kriteria yang meliputi:

-Logika

-Kecermatan

-Kepribadian

-Karakter

AO3:

Data konfirmasi (jika telah

berhasil input)

2 HRD BI1:

-userID

-password

BI2:

Contreng yang meliputi:

-lolos

-tidak

BI3:

Data nilai hasil tes yang

meliputi:

-nilaiLogika

-nilaiKecermatan

-nilaiKepribadian

BO1:

Data konfirmasi (username,

password dan email invalid)

BO2:

Daftar pelamar yang lolos

seleksi administrasi

BO3:

Data nilai tes yang dihasilkan

meliputi:

-nilaiLogika

-nilaiKecermatan

-nilaiKepribadian

(53)

-nilaiKarakter -nilai banding karakter

BO6:

Hasil tes tertulis

BO7:

Hasil akhir

3 User CI1:

Data pelamar yang meliputi:

-namaLengkap

-posisi yang diinginkan

-kemampuanPenunjang

-scan ijasah

-scanKTP

CO1:

Data pelamar yang meliputi:

-namaLengkap

-posisi yang diinginkan

-kemampuanPenunjang

-scan ijasah

-scanKTP

AO3:

Data konfirmasi (jika telah

berhasil input)

CO2:

Daftar nama pelamar

(54)

Daftar nama pelamar yang

diterima

CO4:

Info lowongan

b. Use Case Diagram

Gambar 3.1. Diagram Use Case Pelamar

Pelamar

Masukkan data pelamar Lihat info lowongan

(55)

Gambar 3.2 Diagram Use Case HRD dan Administrator

Administrator

Ubah HRD Tambah HRD

Hapus HRD

Login

Lihat data pelamar

HRD

Lihat pelamar lolos 1

Input nilai pelamar

Proses sppk

Lihat hasil akhir

Lihat data lowongan

Login

Tambah lowongan

Ubah lowongan

(56)

3.2.1. Pemodelan Proses (Diagram Arus Data) a. Diagram Konteks

Administrator

Pelamar

HRD

nmAdmin, passwdAdmin, data HRD (idHRD,nmHRD,passwdHRD) , logout

nmHRD,passwdHRD,data hitungan,

Data pelamar, konfirmasi, daftar pelamar Halaman utama admin, konfirmasi,

data HRD,halaman login

Halaman utama HRD, konfirmasi, dataHitungan,

(57)

b. Diagram Berjenjang

Gambar 3.4 Diagram Berjenjang

Diagram Arus Data Level 1 (Overview Diagram)

1

Olah Lowongan Konfirmasi validasi

Gambar 3.5 DAD level 1

Data pelamar (idPelamar,nmPelamar,alamat, email,gender,usia,agama,pendTerakhir,IPK,jur usan,kempPenunjang,posisi, idKTP,idIjasah),

nilaiPelamar

Konfirmasi validai

(58)

a. Diagram Arus Data Level 2 untuk Proses 2

Diagram Arus Data Level 2 untuk olah data pelamar

Dari sisi Pelamar

2.1p Proses input data pelamar

Pelamar pelamar

2.3p Lihat pelamar diterima

Data pelamar yang diinputkan

Data pelamar (Nama, posisi, alamat) Data Pelamar diterima

Gambar 3.6 DAD level 2 proses 2 dari sisi pelamar

Data pelamar

(idPelamar,nmPelamar,alamat, email,gender,usia,agama,pendTerak hir,IPK,jurusan,kempPenunjang,posi si, idKTP,idIjasah),

Diagram Arus Data Level 2 untuk olah data pelamar

Dari sisi HRD

Gambar 3.7 DAD level 2 proses 2 dari sisi HRD Nilai_pelamar

idPelamar idPelamar

Nilai tes terupdate Nilai tes terupdate

(59)

HRD

Gambar 3.8 DAD level 2 proses 3

Data lowongan

Diagram Arus Data Level 2 untuk Proses 4 (Olah HRD)

Administrator

Gambar 3.9 DAD level 2 proses 4

(60)

3.2.2. Pemodelan Data ( Diagram ER)

(61)

3.3. Desain Sistem

3.3.1. Desain Basis Data

a. Logical Database Design

Administrator

Gambar 3.11 Logical Database Design

b. Physical Database Design Tabel Administrator

Primary key : idAdmin

Tabel 3.2 Tabel Administrator

Nama Field Tipe Ukuran idAdmin Varchar 10

(62)

Tabel HRD

Primary key : idHRD

Tabel 3.3 Tabel HRD

Nama Field Tipe Ukuran idHRD Varchar 10

nmHRD Varchar 20 passwdHRD Varchar 20

Tabel Lowongan

Primary key : idLowongan

Tabel 3.4 Tabel lowongan

Nama Field Tipe Ukuran idLowongan Varchar 10

Posisi Varchar 10 tglBtsDaftar Date

Pendidikan Varchar 10

Usia Int 10

Agama Varchar 10 Jns_kelamin Varchar 10

Tabel pelamar

Primary key: idPelamar

Tabel 3.5 Tabel pelamar

Nama Field Tipe Ukuran idPelamar AutoNumber

nmPelamar Varchar 20 Alamat Varchar 20 Email Varchar 20 Gender Varchar 20 Usia Varchar 2 Agama Varchar 10 Pendidikan Varchar 10

IPK Varchar 5

(63)

kemampPenunjang Varchar 50 Posisi Varchar 20 noKTP Varchar 20 noIjsah Varchar 20

Tabel parameter

Primary key : id_parameter

Tabel 3.6 Tabel parameter

Nama Field Tipe Ukuran Id_parameter Int 10

Kode_group_parameter Varchar 3 Nama_parameter Varchar 20 Description Varchar 20 Kode_parameter varschar 10

Tabel nilai_pelamar

Primary key : id_nilai

Tabel 3.7 Tabel nilai_pelamar

(64)

Tabel nilai_logika

Primary key : id_log

Tabel 3.8 Tabel nilai_logika

Nama Field Tipe Ukuran

Id_log Int 4

Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4

Nilai Int 4

Tabel nilai_kecermatan

Primary key : id_kec

Tabel 3.9 Tabel nilai_kecermatan

Nama Field Tipe Ukuran

Id_kec Int 4

Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4

Nilai Int 4

Tabel nilai_kepribadian

Primary key : id_kep

Tabel 3.10 Tabel nilai_kepribadian

Nama Field Tipe Ukuran

Id_kep Int 4

Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4

(65)

Tabel nilai_karakter

Primary key : id_kar

Tabel 3.11 Tabel nilai_karakter

Nama Field Tipe Ukuran

Id_kar Int 4

Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4

Nilai Int 4

Tabel nilai_all

Primary key : id_all

Tabel 3.12 Tabel nilai_all

Nama Field Tipe Ukuran

Id_all Int 4

Nilai_bawah Int 4

Nilai_atas Int 4

Nilai Int 4

3.3.2. Desain Subsistem Manajemen Model

Model merupakan representasi atau abstraksi sederhana dari

realitas. Dalam SPPK Penerimaan Karyawan Penerbit-Percetakan

Kanisius menggunakan model dengan metode Proses Hirarki Analitik

(AHP) sebagai metode penyelesaian untuk pengambilan keputusan.

Proses Hirarki Analitik (AHP) merupakan metode yang dapat

(66)

yang efektif dan efisien. AHP dapat mengarahkan proses pengambilan

keputusan dengan mengidentifikasi dan menimbang kriteria yang dipilih,

menganalisis data yang berhasil dikumpulkan dari kriteria tersebut dan

tentunya proses pengambilan keputusan dapat berlangsung lebih cepat

dan efisien. Struktur hirarki dimulai dari tingkatan hirarki yang paling

atas dimana tujuan dicapai, kemudian dilanjutkan sebagi tingkatan kedua

yang mempengaruhi penentuan keputusan dan diakhiri dengan alternative

yang sesuai kebutuhan.

Proses penentuan penerimaan karyawan akan dilakukan

berdasarkan kriterian yang ditentukan oleh Penerbit-Percetakan Kanisius

dan nilai pelamar yang dihasilkan dari tes tertulis. Berdasarkan masukan

tersebut, akan dibuatkan matriks sebagai media penghitung nilai tes

tertulis dari tiap pelamar. Jumlah matriks akan terbentuk sesuai masukan

kriteria dan nilai tersebut. Urutan algoritma berdasarkan metode AHP

adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan beberapa pilihan data per kriteria yang akan

digunakan untuk mengambil keputusan.

2. Menentukan perbandingan kepentingan tiap kriteria yang

dimasukkan

3. Berdasarkan perbandingan maka akan dibentuk matriks

perbandingan dengan memasukkan nilai skala perbandingan.

4. Terdapat operasi perhitungan yaitu dengan melakukan proses

(67)

a. Jumlahkan nilai dari setiap kolom pada matriks

b. Lakukan pembagian nilai pada setiap masukan kolom dengan

jumlah pada kolom tersebut.

c. Jumlahkan nilai dari setiap baris.

d. Lakukan penghitungan rata-rata pada setiap barisnya dengan

jumlah elemen pada tingkat kedua untuk mendapatkan vektor

prioritas

5. Berdasarkan nilai hasil pada langkah 4, selanjutnya dilakukan

proses perhitungan konsistensi sebagai berikut:

a. Lakukan perkalian kolom pertama matriks dengan prioritas

relative elemen pertama.

b. Lakukan penjumlahan tiap barisnya, kemudian lakukan

pembagian jumlah perbaris dengan prioritas relative.

c. Lakukan penentuan nilai  maks.

d. Hitung Indeks Konsistensi (CI)

e. Hitung Indeks Konsistensi Rasio (CR) untuk mengukur

konsistensi diterima atau tidak.

6. Masukan semua nilai skala untuk masing-masing kriteria yang

dimasukan pada langkah kedua.

7. Berdasarkan nilai skala yang dimasukan, maka akan dibentuk

matriks perbandingan kepentingan level 2 yaitu perbandingan

jumlah nilai pelamar terhadap sebuah kriteria. Jadi jumlah matrtiks

(68)

8. Masing-masing matriks akan dilakukan operasi perhitungan seperti

langkah 4 dan 5 hingga menemukan vektor prioritas.

9. Berdasarkan hasil di atas akan dihitung prioritas global dengan

cara mengalikannya (perkalian antara vektor prioritas tiap kriteria

dengan vektor prioritas tiap nilai pelamar).

10.Elemen matriks yang dihasilkan akan dijumlahkan setiap barisnya.

Penjumlahan ini akan menghasilkan vektor prioritas global yang

merupakan hasil akhir dari AHP.

Contoh penerapan AHP :

Gambar 3.12 Contoh hirarki permasalahan

3.3.3. Perhitungan Manual dengan metode AHP

Berikut ini contoh kasus penerimaan karyawan. Dalam kasus

berikut terdapat 1 (satu) lowongan pekerjaan sebagai editor dan ada 5

(lima) pelamar. Nilai banding kriteria per-lowongan berdasar dari

syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Penerbit-Percetakan Kanisius

Yogyakarta (disertakan dalam lampiran).

(69)

1. Menentukan perbandingan (level 1)

Setelah hirarki permasalahan dibuat, langkah berikutnya adalah

menyusun matriks berpasangan pada masing-masing kriteria berdasarkan

nilai-nilai perbandingan yang terkait dalam syarat penentuan keputusan

penerimaan karyawan.

Tabel 3.13 Kriteria posisi editor

Kriteria Editor Logika B Kecermatan B Kepribadian B Karakter A

Tabel 3.14 Perbandingan matriks antar kriteria

Logika Kecermatan kepribadian Karakter

logika 1 1 1 0,5

kecermatan 1 1 1 0,5

kepribadian 1 1 1 0,5

karakter 2 2 2 1

a. Mensistensis pertimbangan dengan penghitungan jumlah

elemen-elemen tiap kolom.

Tabel 3.15 Perhitungan jumlah

Logika kecermatan kepribadian Karakter

logika 1 1 1 0,5

kecermatan 1 1 1 0,5

kepribadian 1 1 1 0,5

karakter 2 2 2 1

(70)

b. Lakukan pembagian setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah

pada kolom tersebut. Jumlahkan tiap barisnya untuk menghasilkan

nilai jumlah baris 1. Lakukan pembagian tiap jumlah baris 1 dengan

jumlah kriteria untuk menghasilkan nilai Vektor Prioritas.

Tabel 3.16 Pembagian entri setiap kolom

Logika kecermatan Kepribadian karakter jml baris 1 VP

Logika 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2

kecermatan 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2

kepribadian 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2

karakter 0,4 0,4 0,4 0,4 1,6 0,4

c. Lakukan perkalian masukan pertama dengan nilai vektor prioritas dan

lakukan penjumlahan tiap barisnya untuk menghasilkan jumlah baris

Tabel 3.17 Penjumlahan tiap baris

logika Kecermatan kepribadian karakter jml

baris 2

Logika 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8

kecermatan 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8

kepribadian 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8

karakter 0,4 0,4 0,4 0,4 1,6

d. Lakukan pembagian setiap jumlah perbaris dengan prioritas yang

(71)

฀ maks = 𝟒+𝟒+𝟒+𝟒

𝟒

=

4

f. Lakukan perhitungan nilai Indeks Konsistensi (CI).

CI = 𝜆−𝑛

g. Lakukan perhitungan nilai Rasio Konsistensi (CR).

CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼

CR = 0

0.9

= 0

h. Kesimpulan

Nilai CR = *** berarti nilai CR < 0.1, maka konsistensi diterima.

2. Menentukan perbandingan (level 2)

Tabel 3.18 Nilai tes tertulis pelamar di posisi editor

Nama Logika Kecermatan Kepribadian Karakter

Rani 122 / b 75 / b A B

Doni 135 / a 68 / c A B

Farah 128 / b 81 /a A A

Marwan 123 / b 78 /b B C

Kimmy 132 / a 70 / b B B

Lakukan perhitungan seperti di atas untuk mencari nilai prioritas antar

pelamar dengan memandang pada masing-masing kriteria.

(72)

 Menentukan prioritas alternatif berdasarkan Logika. Kemudian

hitung jumlah nilai pada tiap kolomnya.

Tabel 3.19 Perbandingan kriteria Logika

Logika Rani Doni Farah Marwan Kimmy

Rani 1 0,5 1 1 0,5

Doni 2 1 2 2 1

Farah 1 0,5 1 1 1

Marwan 1 0,5 1 1 0,5

Kimmy 2 1 1 2 1

Jml kolom 7 3,5 6 7 4

 Lakukan pembagian setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah

pada kolom tersebut.

Tabel 3.20 Pembagian entri setiap kolom

Logika Rani Doni Farah Marwan Kimmy

Rani 0,14285714 0,142857143 0,166666667 0,1428571 0,125

Doni 0,28571429 0,285714286 0,333333333 0,2857143 0,25

Farah 0,14285714 0,142857143 0,166666667 0,1428571 0,25

Marwan 0,14285714 0,142857143 0,166666667 0,1428571 0,125

Kimmy 0,28571429 0,285714286 0,166666667 0,2857143 0,25

 Lakukan penjumlahan nilai dari tiap baris dan lakukan perhitungan

(73)

Tabel 3.21 Penjumlahan tiap baris

Logika Jml baris 1 VP

Rani 0,720238 0,144048

Doni 1,440476 0,288095

Farah 0,845238 0,169048

Marwan 0,720238 0,144048

Kimmy 1,27381 0,254762

 Untuk melakukan proses konsistensi, lakukan perkalian kolom

pertama matriks dengan prioritas relatif dan jumlahkan tiap barisnya.

Tabel 3.22 Perkalian matriks dengan prioritas relatif

Logika Rani Doni Farah Marwan Kimmy Jml baris 2

Rani 0,14404762 0,144047619 0,169047619 0,1440476 0,127381 0,728571429

Doni 0,28809524 0,288095238 0,338095238 0,2880952 0,2547619 1,457142857

Farah 0,14404762 0,144047619 0,169047619 0,1440476 0,2547619 0,855952381

Marwan 0,14404762 0,144047619 0,169047619 0,1440476 0,127381 0,728571429

Kimmy 0,28809524 0,288095238 0,169047619 0,2880952 0,2547619 1,288095238

 Lakukan pembagian setiap jumlah perbaris dengan prioritas yang

bersesuaian.

 Lakukan penentuan nilai λ maks logika.

 maks = 5,058 + 5,058 +5,063+5,058+5,056

5 = 5,0586

(74)

CI = 5,05865

4 =

CI = 0,0146504

 Lakukan perhitungan nilai CR Logika

CR = 0.022

0.58 = 0.037

 Kesimpulan.

Nilai CR = ** berarti nilai CR < 0.1, maka konsistensi diterima.

b. Kecermatan

 Menentukan prioritas alternatif berdasarkan kecermatan.

Mensistensis pertimbangan dengan perhitungan jmlah tiap kolom.

Tabel 3.23 Perbandingan kriteria Kecermatan

Kecermatan Rani Doni Farah Marwan Kimmy

Rani 1 2 0,5 1 1

Doni 0,5 1 0,333333333 0,5 0,5

Farah 2 3 1 2 2

Marwan 1 2 0,5 1 1

Kimmy 1 2 0,5 1 1

Jml kolom 5,5 10 2,833333333 5,5 5,5

 Lakukan pembagian setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah

pada kolom tersebut.

Tabel 3.24 Pembagian entri setiap kolom

Kecermatan Rani Doni Farah Marwan Kimmy

Rani 0,18181818 0,2 0,176470588 0,1818182 0,1818182

Doni 0,09090909 0,1 0,117647059 0,0909091 0,0909091

Farah 0,36363636 0,3 0,352941176 0,3636364 0,3636364

Marwan 0,18181818 0,2 0,176470588 0,1818182 0,1818182

(75)

 Lakukan penjumlahan nilai dari tiap baris dan lakukan perhitungan

rata-rata baris dengan jumlah elemennya.

Tabel 3.25 Penjumlahan tiap baris dan vektor prioritas

Kecermatan Jml baris 1 Vp

Rani 0,921925 0,184385

Doni 0,490374 0,098075

Farah 1,74385 0,34877

Marwan 0,921925 0,184385

Kimmy 0,921925 0,184385

 Untuk melakukan proses konsistensi, lakukan prekalian kolom

pertama matriks dengan prioritas relatif kemudian jumlah tiap

barisnya.

Tabel 3.26 Perklian matriks dengan prioritas relatif

Kecermatan Rani Doni Farah Marwan Kimmy Jml baris 2

Rani 0,18438503 0,196149733 0,174385027 0,184385 0,184385 0,92368984 Doni 0,09219251 0,098074866 0,116256684 0,0921925 0,0921925 0,490909091 Farah 0,36877005 0,294224599 0,348770053 0,3687701 0,3687701 1,749304813 Marwan 0,18438503 0,196149733 0,174385027 0,184385 0,184385 0,92368984 Kimmy 0,18438503 0,196149733 0,174385027 0,184385 0,184385 0,92368984

 Lakukan pembagian setiap jumlah perbaris dengan prioritas yang

bersesuaian.

 Lakukan penentuan nilai λ maks Kecermatan.

 maks = 5,009571 + 5,005453 + 5,015639+5,00571+5,009571

Gambar

Gambar 2.2 Hirarki Keputusan
Tabel 2.1 Skala penilaian perbandingan pasangan
Tabel 2.2 Indeks Random(RI)
Gambar 2.3 Simbol Entity
+7

Referensi

Dokumen terkait

Modul Unit Kompetensi ini merupakan modul pemelajaran dengan tujuan mem-persiapkan seorang teknisi tenaga pelaksana pemeliharaan mekanik mesin Industri yang

Struktur vegetasi mangrove di tingkat Tiang pada 10 stasiun penelitian di kepulauan Kari- mun Jawa, area pengamatan Tracking Mang- rove dan Pulau Menjangan Besar

Namun, kode hybrid orthogonal small set dengan panjang 16 chip memiliki cross-correlation bernilai nol pada pergeseran waktu bukan nol yang terjadi lebih jarang dibandingkan

Konsep dasar model I-O Leontief didasarkan atas: (1) struktur perekonomian tersusun dari berbagai sektor (industri) yang satu sama lain saling berinteraksi melalui

yang merupakan sistem yang paling sederhana dan paling tua .motor yang dipilih sebagai penggerak roda lokomotif adalah motor DC seri dimana main generator dan traksi motor dapat

Hasil karakterisasi magneto-elastisitas sebagaimana dijelaskan deiatas menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil menghasilkan ferrogel dari sintesis pasir besi pantai utara

 Indeks dolar AS tercatat menguat sebesar 1,15 persen pekan lalu ke level 98,35 sementara yield US Treasury tenor 10 tahun naik sekitar 23 bps ke level 1,94 persen dalam sepekan

Pelaksanaan awal dari pekerjaan dinding diafragma ini adalah pembuatan dinding pengarah atau &#34;guide wall&#34;, yang merupakan suatu struktur &#34;temporary&#34; di sekeliling