i
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENERIMAAN KARYAWAN DENGAN METODE AHP
Studi Kasus di Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
Oleh :
Margaretha Ajeng Purbo Resmi
NIM : 06 5314 058
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
DECISION SUPPORT SYSTEM FOR EMPLOYEE
RECRUITMENT BY USING ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS METHOD
Case Studies in Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta
A THESIS
Presented as partial Fulfillment of The Requirements to Obtain The Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Study Program
By :
Margaretha Ajeng Purbo Resmi
06 5314 058
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
iii
iv
v
vi
vii
HALAMAN MOTO
“I am enough of an artist to draw freely upon my imagination. Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited, imagination encircles the world.”
(Albert Einstein)
"Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life... Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the
courage to follow your heart and intuition." (Steve Jobs)
“Love your job or quit.” (Steve Jobs)
“Kalau orang lain bisa lakukan, pasti kamu juga bisa.” (Alm. Papa, Nartomo H.S.)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah sedetikpun meninggalkanku,
yang selalu menyentuhku dengan caraNya agar aku selalu bangkit
saat aku jatuh.
(Alm.) Papa.... walau hanya sebentar aku bersamamu, tapi semangatmu
selalu mengalir dalam darahku. Papa selalu menjadi inspirasiku
dalam menjalani hidup ini. I love u Papa
Mama tercinta untuk besar cintanya, selalu mendoakan tanpa lelah,
pengorbanan yang tak terbatas dan penuh kesabaran dalam
membesarkan anak-anaknya.
Mbak Danik dan Mbak Kunthi yang selalu mendukung segala apa yang
aku lakukan dan selalu membanggakan adiknya dimanapun
mereka berada. Heheee...makasih yaa.... walau nyebelin, kalian
kakakku.
ix
ABSTRAK
Proses penerimaan karyawan Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta
merupakan proses mendapatkan calon karyawan yang terbaik dari seluruh pelamar
yang ada. Dalam proses tersebut, pelamar harus melalui beberapa tahap penyeleksian
yaitu tes administrasi, tes tertulis, tes wawancara dan tes kesehatan. Namun semua
proses masih dilakukan secara manual. Hal ini mengakibatkan proses penerimaan
karyawan tersebut membutuhkan waktu yang lama dalam menentukan pelamar yang
berkualitas dan sesuai dengan kriteria perusahaan.
Pada penelitian ini dibuat sebuah perangkat lunak Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Penerimaan Karyawan yang berfungsi membantu pihak
perusahaan mengambil keputusan yang tepat dengan waktu yang relatif lebih cepat
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP merupakan metode unggul untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak
alternatif berdasarkan kriteria tertentu. Fungsi utama perangkat lunak ini adalah
membantu pihak perusahaan dalam kasus ini bagian HRD, untuk mendapatkan calon
karyawan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Perangkat
lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
MySQL.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode AHP pada Penerbit Percetakan
Kanisius Yogyakarta yang memiliki kemampuan untuk menentukan calon karyawan
yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria perusahaan. Hasil coba terhadap HRD
Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta menunjukkan bahwa sistem ini dapat
berfungsi dengan baik untuk membantu proses penerimaan karyawan, mudah
x
ABSTRACT
Employees recruiting process of Kanisius Printing and Publisher in
Yogyakarta is a process to get the best employee candidates from the existing
applicants. In the very process, applicants have to follow several selection stages
which are administration test, written test, interview test, and health test. However, all
those processes are still undertaken manually.Therefore the recruitment process will
need a long time to choose a qualified employee who meets company's criteria.
In this research, a software called as Decision Support System for Employee
Recruitment has been made. Its function is to help the company to take appropriate
decision by using Analytical Hierarchy Process (AHP) method. AHP Method is an
excellent method to decide in competitionor situation with manyalternatives based
on specific criteria. The main function of this software is to help the company, in this
case is HRD Division, to get employee candidates who meet the criteria required by
the company. This software is implemented by using PHP programming language
and Mysql for its database.
The final result of this system has been tested by HRD of Kanisius Printing
and Publisher in Yogyakarta and its function has helped the employee recruitment
process very well. The user interface is not quite interesting, but this software is easy
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode AHP”
ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian dan penyusunan laporan
tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan,
perhatian, semangat, kritik dan saran yang sangat penulis butuhkan, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,
antara lain kepada :
1. Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku dosen pembimbing tugas akhir,
atas kesabarannya dalam membimbing penulis, meluangkan waktunya,
memberikan dukungan, motivasi, serta saran yang sangat membantu
penulis.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang berguna dalam tugas akhir ini.
3. Sri Hartati Wijojo, S.Si., M.Kom, selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang berguna dalam tugas akhir ini.
4. Seluruh dosen Teknik Informatika yang telah mengajar dan membimbing
xii
5. Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta khususnya Bapak Ar. Danang
Afriady Kurnianto selaku Ka.Div Perencanaan dan Pengembangan SDM
yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan bersedia
membantu penulis selama melakukan penelitian.
6. Mamaku tersayang Theresia Chrisni Irianti serta kakak-kakakku yang
terkasih Christina Danik Tri Agustin beserta suami & Elisabeth Kunthi
Ariemurti N.N. beserta suami atas doa, semangat, dukungan baik moral
maupun finansial serta kasih yang begitu besar yang selalu ada untukku.
7. Theodorus Wahyu Adianto atas doa, semangat, dukungan dan cinta yang
begitu besar serta bersedia menyediakan waktu untuk mendengarkan keluh
kesah ketika penulis menemui kendala, walaupun jauh namun terasa selalu
menemani, terima kasih ...
8. Mas Gregorius Arief, Bayu Sanjaya, I Gusti Nyoman Sedana (Ajunk),
Ermilinda Pati yang telah membantu penulis ketika mengalami kendala,
serta doa, dukungan, semangat, sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas akhir ini.
9. Sahabat-sahabatku, Elizabeth Nirmala Kusumaningayu yang telah bersedia
berbagi kamar, Andreas Ananto, Yusuf Sartono, mas Henry, Elisabeth Esti
Ratna, Klemensia Erna, Atma Primandaru, Yosephine Anna Artanti atas
doa, semangat, dukungan, dan bantuannya selama pengerjaan hingga
xiii
10.Angger Maulana Khasbullah yang telah menemani dari awal proses
pengerjaan tugas akhir ini dilakukan, terima kasih atas doa, dukungan dan
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi
HALAMAN MOTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR TABEL ... xix
Bab I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan ... 2
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 6
Bab II. LANDASAN TEORI ... 8
2.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 8
xv
2.3. Ciri-ciri SPPK ... 10
2.4. Tujuan SPPK ... 11
2.5. Metode SPPK ... 11
2.6. Metode FAST (Framework for the Applications of System Technology)12 2.7. Analytical Hierarchy Process ( AHP ) ... 13
2.8. Prinsip Dasar AHP ... 17
2.9. Manfaat AHP ... 18
2.10. Langkah-langkah Metode AHP ... 19
2.11. Database ... 20
2.12. Pemodelan Data ... 21
2.13. Pemodelan Proses ... 22
Bab III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27
3.1 Analisa Sistem ... 27
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 27
3.1.2 Gambaran Perekrutan Karyawan Kanisius Yogyakarta Secara Manual (Sistem Lama) ... 27
3.2. Pemecahan Masalah ... 31
3.2.1. Pemodelan Proses (Diagram Arus Data) ... 36
3.2.2. Pemodelan Data ( Diagram ER) ... 40
3.3. Desain Sistem ... 41
3.3.1. Desain Basis Data... 41
3.3.2. Desain Subsistem Manajemen Model ... 45
3.3.3. Perhitungan Manual dengan metode AHP ... 48
3.3.4. Desain Subsistem Manajemen Dialog... 61
Bab IV. IMPLEMENTASI SISTEM ... 66
4.1 Implementasi Subsistem Manajemen Data ... 66
4.2 Implementasi Subsistem Manajemen Model ... 68
4..2.1 Koneksi Database ... 68
4.2.2 Implementasi Sisi Pelamar ... 69
xvi
4.3.2 Antarmuka HRD ... 72
Bab V. ANALISA HASIL IMPLEMENTASI ... 74
5.1 Analisa Hasil Uji Coba SPPK (Alpha Test) ... 74
5.2. Analisa Hasil Uji Coba Terhadap User (Betha Test) ... 79
Bab VI. KESIMPULAN ... 80
6.1 Kesimpulan ... 80
6.2 Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik dan Kapabilitas SPPK ... 8
Gambar 2.2 Hirarki Keputusan ... 14
Gambar 2.3 Simbol Entity ... 23
Gambar 2.4 Simbol Aliran Data ... 23
Gambar 2.5 Simbol Proses ... 23
Gambar 2.6 Simbol Tempat Penyimpanan Data ... 24
Gambar 2.7 Entity yang dilarang ... 24
Gambar 2.8 Relasi antara entity dengan data store yang dilarang ... 25
Gambar 2.9 Contoh penulisan entity dengan simbol nomor 2 ... 25
Gambar 2.10 Contoh beberapa struktur data ... 25
Gambar 3.1 Diagram Use Case Pelamar ... 34
Gambar 3.2 Diagram Use Case HRD dan Administrator ... 35
Gambar 3.3 Diagram Konteks ... 36
Gambar 3.4 Diagram Berjenjang ... 37
Gambar 3.5 DAD level 1... 37
Gambar 3.6 DAD level 2 proses 2 sisi pelamar ... 38
Gambar 3.7 DAD level 2 proses 2 sisi HRD ... 38
Gambar 3.8 DAD level 2 proses 3 ... 39
xviii
Gambar 3.10 ER Diagram ... 40
Gambar 3.11 Desain Basis data ... 41
Gambar 3.12 Contoh hirarki permasalahan ... 48
Gambar 3.13 Desain Antarmuka Pelamar halaman 1 ... 62
Gambar 3.14 Form pelamar ... 63
Gambar 3.15 Desain Antarmuka HRD halaman data pelamar ... 64
Gambar 3.16 Desain Antarmuka HRD halaman pelamar lolos 1 ... 64
Gambar 3.17 Desain Antarmuka HRD halaman SPPK ... 65
Gambar 3.18 Desain Antarmuka HRD halaman hasil akhir SPPK ... 65
Gambar 4.1 Antarmuka form pelamar ... 71
Gambar 4.2 Antarmuka HRD halaman input nilai pelamar ... 72
Gambar 4.3 Antarmuka HRD halaman SPPK ... 72
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Skala penilaian perbandingan pasangan ... 15
Tabel 2.2 Tabel Indeks Random (RI) ... 16
Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Use Case Bisnis ... 32
Tabel 3.2 Tabel Administrator ... 41
Tabel 3.3 Tabel HRD ... 42
Tabel 3.4 Tabel lowongan ... 42
Tabel 3.5 Tabel pelamar ... 42
Tabel 3.6 Tabel parameter ... 43
Tabel 3.7 Tabel nilai_pelamar ... 43
Tabel 3.8 Tabel nilai_logika ... 44
Tabel 3.9 Tabel nilai_kecermatan ... 44
Tabel 3.10 Tabel nilai_kepribadian ... 44
Tabel 3.11 Tabel nilai_karakter ... 45
Tabel 3.12 Tabel nilai_all ... 45
Tabel 3.13 Tabel Kriteria Posisi Editor ... 49
Tabel 3.14 Tabel Perbandingan Matriks Antar Kriteria ... 49
Tabel 3.15 Tabel Perhitungan Jumlah ... 49
xx
Tabel 3.17 Tabel Penjumlahan Tiap Baris ... 50
Tabel 3.18 Tabel Nilai Tes Tertulis Pelamar di Posisi Editor ... 51
Tabel 3.19 Tabel Perbandingan Kriteria Logika ... 52
Tabel 3.20 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 52
Tabel 3.21 Tabel Penjumlahan Tiap Baris ... 53
Tabel 3.22 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 53
Tabel 3.23 Tabel Perbandingan Kriteria Kecermatan ... 54
Tabel 3.24 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 54
Tabel 3.25 Tabel Penjumlahan Tiap Baris dan Vektor Prioritas ... 55
Tabel 3.26 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 55
Tabel 3.27 Tabel Perhitungan Jumlah Kepribadian ... 56
Tabel 3.28 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 57
Tabel 3.29 Tabel Penjumlahan Tiap Baris dan Vektor Prioritas ... 57
Tabel 3.30 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 57
Tabel 3.31 Tabel Perhitungan Jumlah Karakter ... 58
Tabel 3.32 Tabel Pembagian Entri Setiap Kolom ... 59
Tabel 3.33 Tabel Penjumlahan Tiap Baris dan Vektor Prioritas ... 59
Tabel 3.34 Tabel Perkalian Matriks dengan Prioritas Relatif ... 59
1
Bab I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era komputer, peran komputer sangat penting dalam meringankan
manusia untuk melakukan pekerjaannya karena komputer dapat menyimpan dan
mengolah data dalam jumlah besar dengan ketelitian tinggi. Penggunaan
komputer juga digunakan dalam berbagai bidang termasuk juga dalam bidang
ketenaga-kerjaan.
Sebagai salah satu negara berkembang, sudah tentu negara Indonesia
membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memenuhi kriteria bidang
pekerjaan tersebut untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara
Indonesia. Oleh sebab itu sebagai suatu perusahaan di Indonesia, Penerbit
Percetakan Kanisius dituntut untuk lebih kompetitif dalam merekrut karyawan
agar perusahaan dapat terus bersaing dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Adapun beberapa tahapan dalam merekrut karyawan yang dilakukan
Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta adalah sebagai berikut seleksi
administrasi, tes tertulis, tes wawancara, dan tes kesehatan. Namun dalam
mengambil keputusan diterimanya seorang karyawan masih dilakukan secara
manual, sehingga apabila pelamar yang masuk dalam jumlah banyak, proses
perekrutan karyawan akan membutuhkan waktu yang lama Melihat dari
menangani masalah tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mengembangkan sistem pendukung keputusan berbasis web untuk membantu
bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia / Human
Resource Development (HRD) dalam hal perekrutan karyawan sesuai dengan
kriteria-kriteria yang dibutuhkan perusahaan tersebut dalam waktu yang relatif
lebih singkat dari proses manual.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana membangun sistem pendukung keputusan penerimaan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan Penerbit - Percetakan
Kanisius Yogyakarta ?
b. Apakah sistem yang dibangun dapat membantu divisi HRD Penerbit
Percetakan Kanisius Yogyakarta dalam mengambil keputusan
penerimaan karyawan ?
1.3.Tujuan
Tujuan dari pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan
karyawan ini adalah :
Membantu pihak HRD Penerbit Percetakan Kanisius Yogyakarta untuk
kebutuhan perusahaan dan dalam waktu yang lebih cepat.
1.4.Batasan Masalah
Adapun batasan dari sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan
yang dibuat sebagai berikut :
1. Sistem pendukung pengambilan keputusan ini menangani hal yang berkaitan
dengan penerimaan karyawan baru dan pendaftaran secara on line, tidak
termasuk wawancara dan tes kesehatan.
2. Sistem pendukung pengambilan keputusan penerimaan karyawan ini
ditujukan untuk Human Resource Development (HRD) Penerbit-Percetakan
Kanisius Yogyakarta.
3. Perhitungan seleksi karyawan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP).
4. Program dibangun dengan menggunakan PHP dan MySQL Application.
5. Keluaran berupa daftar nama pelamar beserta nilai vektor prioritas akhir yang
menunjukkan hasil seleksi dengan urutan nilai tertinggi.
6. Kriteria yang digunakan dibatasi pada 4 (empat) kriteria, yaitu logika,
kecermatan, kepribadian, karakter.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah:
Berdasar observasi di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta proses
penerimaan karyawan baru yang ada sekarang masih dilakukan secara
manual. Pelamar datang ke Kanisius untuk menyerahkan surat lamaran dan
berkas-berkas yang dibutuhkan. Jika lolos seleksi administrasi maka pelamar
berhak mengikuti tes tertulis yang diadakan di Penerbit - Percetakan Kanisius
Yogyakarta. Setelah nilai pelamar didapat, HRD akan menilai hasil tes
tersebut satu per satu. Jika nilai memenuhi syarat, pelamar diundang untuk
datang kembali ke Penerbit - Percetakan Kanisius Yogyakarta untuk
mengikuti tes wawancara.
Penulis merencanakan untuk membuat suatu sistem pendaftaran dan
penilaian nilai pelamar yang terkomputerisasi. Sebuah sistem yang bisa
membantu pelamar dan HRD dalam proses penerimaaan karyawan.
2. Pembangunan Sistem
Sistem pendukung pengambilan keputusan berbasis web ini dibangun dengan
menggunakan metode FAST (Framework for the Applications of System
Technology). Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Investigasi awal
Langkah awal yang dilakukan adalah observasi ke Penerbit-Percetakan
Kanisius Yogyakarta pada pihak yang terkait, yaitu Bapak Ar. Danang
Afriady Kurnianto selaku Ka.Div Perencanaan dan Pengembangan
karyawan yang ada saat ini dan apa saja langkah yang harus ditempuh
seorang calon karyawan, agar dapat mendaftar dan diterima sebagai
karyawan di perusahaan tersebut.
b. Analisa masalah
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan proses seleksi karyawan yang
dilakukan secara manual adalah lamanya proses yang dibutuhkan HRD
untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan
kriteria-kriteria yang dibutuhkan perusahaan.
c. Analisa kebutuhan
Setelah dilakukan analisa masalah, maka langkah yang dilakukan
selanjutnya adalah pengumpulan data dan analisa sistem yang
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (dalam hal ini HRD). Pada
tahap ini juga dikumpulkan data persyaratan yang harus dipenuhi
pelamar dan data nilai yang telah ditentukan oleh perusahaan
(terlampir).
d. Analisa keputusan
Dalam tahap ini diputuskan bahwa sistem yang akan dikembangkan
SPPK berbasis web. Pendaftaran pelamar dilakukan secara on line dan
penilaian tes tertulis dihitung secara terkomputerisasi.
e. Perancangan sistem
Dalam tahap ini dibuat desain basis data, user interface, dan teknologi.
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program (coding) dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan aplikasi Macromedia
Dreamweaver8, localhost server WampServer, dan database disimpan di
dalam phpMyAdmin WampServer. Untuk perhitungannya menggunakan
metode AHP (Analitical Hierarchy Process).
3. Uji coba sistem
Setelah sistem selesai dibangun dengan metode yang telah disebutkan di atas,
maka sistem siap untuk di uji coba. Uji coba dilakukan dengan mengambil
suatu kasus penerimaan karyawan yang sudah dihitung secara manual dan
kemudian diuji dengan proses komputerisasi.
1.6. Sistematika Penulisan
Pembahasan pada setiap bab pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Bab 1. Pendahuluan
Menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan topik tugas akhir,
rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika
penulisan yang digunakan.
Bab 2. Landasan Teori
Menjelaskan mengenai landasan teori sistem pendukung keputusan,
sumber daya manusia, FAST (Framework for the Applications System
Technology) dan AHP (Analithical Hierarchy Process)
Menganalisa sistem lama dan sistem yang akan dibuat beserta dengan
desain sistem yang akan dibuat.
Bab 4. Implementasi Sistem
Membahas implementasi sistem berdasar dari desain diubah ke dalam
bentuk bahasa pemrograman.
Bab 5. Analisa Hasil
Menganalisa hasil dari sistem yang dibuat serta menjabarkan
kekurangan dan kelebihan sistem.
Bab 6. Kesimpulan dan Saran
Menyimpulkan dan memberikan saran untuk penerapan sistem
8
Bab II. LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem pendukung pengambilan keputusan adalah sekumpulan prosedur
berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para
manajer mengambil keputusan (Little, 1970). Menurut Turban, pendukung
keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan (Turban, 2005)
dengan karakteristik sebagai berikut :
Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai
dari sistem informasi geografi (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang
pendukung keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu
organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai
persediaan.
2.2. Komponen SPPK
Komponen-komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Suryadi,
2002) :
a. Sistem Manajemen Data
Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengambilan, penyimpanan dan
pengaturan data- data yang relevan dengan konteks keputusan yang akan
diambil. Selain itu, komponen ini juga menyediakanberbagai fungsi
keamanan, prosedur integritas data, dan administrasi data secara umum
yang berkaitan dengan SPPK. Berbagai tugas ini dilakukan dalam data
management system beserta beberapa sub sistemnya yang diantaranya
meliputi database, database management system, repository data, dan
fasilitas query data.
b. Sistem Manajemen Model
Sistem ini menampilkan aktivitas pengambilan, penyimpanan dan
pengaturan data dengan berbagai model kuantitatif, yang menyediakan
kemampuan analitis untuk SPPK.
c. Dasar Ilmu (Knowledge Base)
Aktivitas yang berkaitan dengan pengenalan masalah, dan menghasilkan
solusi final maupun sementara, hal‐hal yang berkaitan dengan manajemen
proses pemecahan masalah merupakan inti dari komponen ini. Knowledge
diolah untuk kemudian hasilnya menjadi bahan pertimbangan bagi user
dalam mengambil keputusan.
d. User Interface
Adalah jalur penghubung antara sistem dengan user, sehingga komponen‐
komponen sistem SPPK dapat diakses dan dimanipulasi dengan mudah
oleh user untuk memberikan dukungan pada pengambilan keputusan.
Kemudahan penggunaan dan komunikasi antar user dan SPPK pada
dasarnya merupakan ukuran keberhasilan penggunaan SPPK itu sendiri.
e. User
Desain, implementasi dan pemanfaatan SPPK tidak akan efektif jika tidak
disertai peran pengguna. Kemampuan, ketrampilan, motivasi, dan
pengetahuan pengguna sebagai pengatur SPPK, akan menentukan
efektivitas dari penggunaan SPPK.
2.3. Ciri-ciri SPPK
Sudirman dan Widjajani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPPK yang
dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut :
SPPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang
terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di
tingkat puncak.
SPPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan
SPPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah
hubungan antara manusia dengan komputer.
SPPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
2.4. Tujuan SPPK
Peter G.W Keen dan Scott Morton mendefinisikan 3 tujuan yang harus dicapai
SPPK, yaitu :
Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
2.5. Metode SPPK
Dalam pemrosesannya, SPPK dapat menggunakan bantuan dari sistem
lain seperti:
Artificial Intelligence
Expert Systems
Fuzzy Logic
Analytical Hierarchy Process ( AHP )
Dalam pengembangan sistem pendukung pengambilan keputusan penerimaan
karyawan baru ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process ( AHP ).
2.6. Metode FAST (Framework for the Applications of System Technology) Pengembangan sistem dengan metode FAST dilakukan secara berurutan,
yakni melalui tahapan investigasi awal, analisa masalah, anallisa kebutuhan,
analisa keputusan, perancangan sistem, implementasi sistem. Pengembangan ini
bersifat daur hidup karena setelah selesai implementasi sistem dan
pemeliharaan sistem, maka sistem tersebut akan memberikan umpan balik ke
analisis sistem yang telah dirancang. Sehingga tahapan pengembangan diatas
terus menerus dilakukan demi penyempurnaan sistem.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan FAST adalah:
a. Investigasi awal
Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah dan
ruang lingkup, mengidentifikasikan kemungkinan masalah dan menilai
kelayakan sistem tersebut.
b. Analisa masalah
Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya, dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, dan hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang
c. Analisa kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisa data, menyangkuat
kebutuhan para pengguna sistem, dan menilai kekuatan dan kelemahan
metode kerja yang telah diterapkan selama ini.
d. Analisa keputusan
Analisa keputusan digunakan untuk menilai beberapa alternatif
kemungkinan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.
e. Perancangan sistem
Perancangan sistem berguna untuk menentukan bagaimana suatu sistem
akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut
mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat keras dan perangkat
lunak dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem-sistem
hasilnya memuaskan.
f. Implementasi sistem
Tahap ini merupakan tahap pembangunan sistem dari hasil analisa dan
apa yang telah dirancang sebelumnya, meliputi perangkat keras dan
perangkat lunak.
2.7. Analytical Hierarchy Process ( AHP )
Analytical Hierarchy Process ( AHP ) adalah suatu metode unggul
untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak alternatif berdasarkan
dan bahkan kriteria kuantitatif ditangani dengan struktur kesukaan pendukung
keputusan daripada berdasarkan angka (Forman dan Selly, 2001; Saaty, 1990).
Struktur sebuah model AHP adalah model dari sebuah pohon terbaik.
Ada suatu tujuan tunggal di puncak pohon yang mewakili tujuan dari masalah
pengambilan keputusan. Seratus persen bobot keputusan adalah di titik ini.
Tepat dibawah tujuan adalah titik daun yang menunjukkkan kriteria, baik
kualitatif maupun kuantitatif. Bobot Tujuan harus dibagi diantara titik-titik
kriteria berdasarkan rating.
Gambar 2.2 Hirarki Keputusan
Bobot dari tiap-tiap kriteria adalah 100 % dibagi dengan bobot titik-titik kriteria
berdasarkan rating. Setiap alternatif dibandingkan dengan masing-masing
kriteria.
Tujuan
Kriteria 1 Kriteria 2 Krietria n
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Secara khusus, AHP sesuai untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan yang melibatkan perbandingan elemen keputusan yang sulit untuk
dinilai secara kuantitatif. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa reaksi natural
manusia ketika menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks adalah
mengelompokkan elemen-elemen keputusan tersebut menurut karakteristiknya
secara umum. Pengelompokan ini meliputi pembuatan hirarki(ranking) dari
elemen-elemen keputusan kemudian melakukan perbandingan antara setiap
pasangan dalam setiap kelompok, sebagai suatu matriks. Setelah itu akan
diperoleh bobotdan rasio inkonsistensi untuk setiap elemen. Dengan demikian
akan mudah untuk mengujikonsistensi data (Saaty, 1980).
Saaty(1980) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9.
Tabel 2.1 Skala penilaian perbandingan pasangan
Intensitas
Kepentingan Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada
elemen yang lainnya
5
Elemen yang satu lebih penting daripada elemen
lainnya
7
Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2, 4, 6, 8
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang
berdekatan
Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding
dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai
kebalikannya dibanding dengan i
Pada keadaan nyata sering terjadi penyimpangan dari hubungan tersebut
sehingga matriks menjadi tidak konsisten. Penyimpangan konsistensi
dinyatakan dengan Consistency Index (CI) dengan persamaan:
λmax = eigen value maksimum
n = ukuran matriks
Kebalikan dari CI adalah Indeks Random(RI)
Indeks Random (RI) merupakan nilai acak CI untuk suatu n.
Nilai Indeks Random (RI) dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Indeks Random(RI)
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perbandingan antara CI dan RI suatu matriks didefinisikan sebagai
ConsistencyRatio(CR).
Matriks perbandingan berpasangan untuk model AHP dapat diterima jika
besarnya CR ≤ 0.1.
2.8. Prinsip Dasar AHP
Secara detil, terdapat tiga prinsip dasar AHP, yaitu (Saaty, 1994):
1. Dekomposisi (Decomposition)
Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan
decomposition, yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi
unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, maka
pemecahan terhadap unsur-unsurnya dilakukan hingga tidak
memungkinkan dilakukan pemecahan lebih lanjut. Pemecahan
tersebut akan menghasilkan beberapa tingkatan dari suatu
persoalan.
2. Penilaian Komparasi (Comparative Judgment)
Prinsip ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua
elemen pada suatu tingkat tertentu yang berkaitan dengan tingkat di
atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP karena berpengaruh
baik bila disajikan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan
(pairwise comparison).
3. Penentuan Prioritas (Synthesis of Priority)
Dari setiap matriks pairwise comparison dapat ditentukan nilai
eigenvector untuk mendapatkan prioritas daerah (local priority).
Oleh karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap
tingkat, maka global priority dapat diperoleh dengan melakukan
sintesa di antara prioritas daerah. Prosedur melakukan sintesa
berbeda menurut hierarki. Pengurutan elemen-elemen menurut
kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority
setting.
2.9. Manfaat AHP
Manfaat metode AHP adalah:
1. AHP bermanfaat untuk menghadapi perspektif, rasional dan
irrasional, serta risiko dan ketidakpastian dalam lingkungan yang
kompleks.
2. AHP juga dapat digunakan untuk meprediksi hasil, merencanakan
hasil yang diharapkan di masa yang akan datang, memfasilitasi
pembuatan keputusan sebuah kelompok, melakukan kontrol
sumber daya, memilih alternatif, melakukan perbandingan
cost/benefit, mengevaluasi karyawan dan mengalokasikan kenaikan
gaji.
3. Membandingkan seperangkat tujuan atau alternatif.
4. Membandingkan alternatif dan membuat keputusan yang terbaik
ketika pendukung keputusan harus mempertimbangkan aspek
kuantitatif dan kualitatif.
5. AHP mengurangi kerumitan suatu keputusan menjadi rangkaian
perbandingan satu-satu, kemudian mensistesis hasil perbandingan
tersebut.
6. AHP bermanfaat dalam memberikan dasaryang kuat bahwa
keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbaik.
2.10. Langkah-langkah Metode AHP
Langkah-langkah metode AHPadalah:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum,
dilanjutkan dengan subtujuan - subtujuan, kriteria dan kemungkinan
alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan
kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap
bersadarkan ”judgment” dari pendukung keputusan dengan menilai
tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgment
seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya
elemen yang dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak
konsisten maka pengambilan data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan
berpasangan. Nilai vektoreigen merupakan bobot setiap elemen.
Langkah ini untuk mensintesis judgment dalam penentuan prioritas
elemen-elemenpada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian
tujuan.
8. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka
penilaian data judgment harus diperbaiki.
2.11. Database
Basis data atau database adalah kumpulan data yang diatur dan
diorganisasikan dalam suatu cara yang sistematis, untuk mengurangi duplikasi
data dan memberikan fasilitas pada sejumlah pengguna pada beberapa aplikasi.
Sedangkan DBMS (Database Management System) adalah suatu cara yang
Menurut F. Korth (1986), database adalah kumpulan data yang saling
berelasi, berisi informasi untuk pemakainya. Sedangkan DBMS adalah
kumpulan data yang saling berelasi dan set program untuk mengakses
(mengambil, mengubah, menambah) data tersebut.
2.12.Pemodelan Data
Pemodelan data adalah sebuah teknik untuk mengorganisasikan dan
mendokumentasikan data dari sistem. Pada proses pemodelan data, dibagi
menjadi tiga tahap utama, yaitu : tahap conceptual design, tahap logical design
dan tahap physicaldesign.
1. ConceptualDesign
Pada tahap ini akan digambarkan isi dari basis data sebelum data
diimplementasikan pada sistem informasi yang sesungguhnya serta tidak
mempertimbangkan efisiensi program-program yang memanfaatkan data
tersebut. Hasil dari tahap ini berupa conceptual schema yang mengacu
pada suatu conceptual model yaitu ER Model.
2. LogicalDesign
Pada tahap ini dilakukan penterjemahan dari conceptual schema ke
model data yang sesuai dengan DBMS yang akan digunakan. Hasil dari
tahap ini berupa logical schema basis data yang mengacu pada suatu
logical data model yaitu Relational Model.
1. Restrukturisasi ER Diagram
Kegiatan yang dilakukan harus secara berurutan antara lain :
a. Analisa redudansi
b. Hilangkan generalisasi
c. Memecah / menyatukan entitas-entitas dan relasi-relasi
d. Tetapkan kata kunci (primarykey)
2. Mengubah dari ER Diagram ke Relational Model
3. PhysicalDesign
Pada tahap ini logical schema dilengkapi dengan detail-detail
implementasi secara fisik sesuai DBMS yang digunakan.
2.13.Pemodelan Proses
Pemodelan proses adalah sebuah teknik yang digunakan untuk
mengorganisasikan dan mendokumentasikan proses dari sistem. Kegiatan yang
dilakukan pada pemodelan proses, antara lain pembuatan DFD (Data Flow
Diagram). DFD adalah sebuah model proses yang digunakan untuk
menggambarkan aliran dari data yang melalui sebuah sistem dan proses yang
dibentuk oleh sistem. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang
mentranformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem
Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD, antara lain :
1. Entity
Menggambarkan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke
sistem. Simbol entity adalah sebagai berikut :
Interface
Gambar 2.3 Simbol Entity
2. Aliran data
Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses yang lainnya.
Simbol aliran data adalah sebagai berikut :
DataFlow
Gambar 2.4 Simbol Aliran Data
3. Proses
Proses yang mentransformasikan data secara umum. Simbol proses
adalah sebagai berikut :
Process
4. Tempat penyimpanan
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.
Simbol tempat penyimpanan data adalah sebagai berikut :
DataStore
Gambar 2.6 Simbol Tempat Penyimpanan Data
Ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dalam pembuatan DFD agar tidak
terjadi kesalahan, antara lain :
1. Antar entity tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi, seperti contoh berikut
ini :
supllier customer
PT ABC
Gambar 2.7 Entity yang dilarang
2. Tidak boleh ada aliran data antara entity dengan data store, seperti contoh
supllier customer
PT ABC
products
Gambar 2.8 Relasi antara entity dengan data store yang dilarang
3. Untuk alasan kerapian, entity atau data store boleh digambar beberapa kali
dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor, seperti contoh berikut ini :
Agen
A
2
Gambar 2.9 Contoh penulisan entity dengan simbol nomor 2
4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data, seperti contoh
berikut ini :
Pesan barang Supllier
Order barang Retur barang Pembayaran order
Gambar 2.10 Contoh beberapa struktur data
5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi
7. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses
8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah
Beberapa petunjuk pembuatan DFD antara lain :
1. Penamaan harus jelas. Sebaiknya menggunakan nama yang mengacu pada
fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik. Disarankan untuk tidak
menggunakan nama yang terlalu umum, tetapi gunakan nama yang mudah
dimengerti oleh pemakai.
2. Memberi nomor pada proses. Nomor yang diberikan pada proses tidak harus
menjadi nomor urut. Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan
memudahkan penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.
3. Penggambaran kembali. Ukuran dan bentuk tetap sama dan tanda panah boleh
bervariasi.
4. Hindarilah proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai keluaran
begitu pula sebaliknya, hindarilah proses yang mempunyai keluaran tetapi
tidak mempunyai masukan.
5. Hati-hati dengan aliran data dan proses yang tidak dinamai. Aliran proses
yang tidak diberi nama dapat mengakibatkan elemen data yang saling tidak
27
Bab III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem
3.1.1 Identifikasi Masalah
Pada bab ini membahas tentang analisa dan pemecahan masalah-
masalah dan apa saja hambatan-hambatan sehingga mendapatkan suatu
solusi yang tepat dalam pengambilan keputusan untuk penerimaan calon
karyawan pada bagian HRD di Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta.
Permasalahan yang dihadapi dalam penerimaan karyawan di
Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta adalah lamanya waktu yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan diterima atau tidaknya seorang
pelamar untuk menjadi karyawan di Penerbit-Percetakan Kanisius
Yogyakarta karena semua proses masih dilakukan secara manual. Selain
itu, karyawan yang sudah diterima terkadang penempatan posisi kerja
tidak sesuai dengan kemampuan dan karakter yang dimiliki.
3.1.2 Gambaran Perekrutan Karyawan Kanisius Yogyakarta Secara
Manual (Sistem Lama)
Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta saat ini melakukan
perekrutan karyawan (tidak menggunakan SPPK) dengan melalui 4
tahap, yaitu :
1. Administrasi.
Penyeleksian tahap ini ditangani oleh HRD. Dalam tahap ini
Pelamar dinyatakan lolos dalam tahap pertama jika memenuhi
persyaratan berikut :
Ijasah lengkap
IPK ≥ 2,75
Jurusan (program studi yang telah ditempuh)
Agama (Khusus untuk departemen redaksi dan pemasaran
diutamakan agama Katolik)
2. Tes tertulis
Penyeleksian tahap ini ditangani oleh HRD. Dalam tes tertulis,
ada 5 jenis pertanyaan yang akan diuji, yaitu :
Logika
Kecermatan (kecermatan angka dan kecermatan mata)
Kepribadian
Karakter
Translate (menerjemahkan sebuah paragraf bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris dilakukan untuk syarat divisi
tertentu)
Hasil dari tes tertulis akan menentukan pelamar cocok
ditempatkan di departemen tertentu dan divisi tertentu.
Kemudian hasil ini akan diserahkan kepada departemen yang
membutuhkan karyawan.
Tes wawancara ditangani oleh departemen yang membutuhkan
karyawan. Jika diterima maka pelamar akan bekerja di
Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta dengan status kontrak. Setelah
1 (satu) tahun bekerja dan tidak ada evaluasi yang berarti pada
pekerjaannya maka statusnya berubah menjadi trainee. Setelah 1
(satu) tahun bekerja dengan status trainee dan tidak ada evaluasi
yang berarti, maka trainee tersebut berhak dan wajib mengikuti
tes berikutnya.
4. Tes kesehatan
Tes kesehatan merupakan tes terakhir yang harus dijalani oleh
calon karyawan yang telah berstatus trainee. Jika trainee
dinyatakan sehat oleh dokter dan trainee masih ingin bekerja di
Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta, maka trainee tersebut
diangkat sebagai karyawan.
Di dalam Penerbit-Percetakan Kanisius Yogyakarta terdapat tujuh
departemen, dan setiap departemen memiliki divisi-divisi yang memiliki
pekerjaan dan tanggungjawab masing-masing. Departemen dan divisi yang
ada meliputi :
1. Departemen Redaksi
Sekretariat
Aditor
Artistik Redaksi
Buku dan majalah (khusus agama Katolik)
Multimedia
Komunikasi
KBS
3. Departemen Produksi
Pre press
Press (cetak)
Post press (jilid – finishing)
Pemasaran jasa cetak
Teknik
4. Departemen Humas
ICO
ECO
Showrooom
KRC
Sekretariat
5. Departemen Keuangan
Pembukuan
Penagihan
Inventarisasi
Audit GBS (General Bussines System)
6. Human Resource Development (HRD) – GA
Pengembangan
Kepegawaian
Sekretariat
GA :
Rumah Tangga
Kebun
Bengkel / perawatan kendaraan
Perawatan gedung
Keamanan
7. Sistem Informasi Manajemen
Software
Hardware (teknisi komputer)
3.2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah aplikasi sistem
pendukung pengambilan keputusan penerimaan calon karyawan. Dengan
menggunakan sistem terkomputerisasi diharapkan akan dapat memperbaiki
sistem lama yang digunakan, menjadi solusi dari masalah yang terjadi serta
dapat mendukung HRD dalam mengambil keputusan.
Tabel 3.1 Identifikasi Use Case Bisnis
Kriteria yang meliputi:
-Logika
Kriteria yang meliputi:
-Logika
-Kecermatan
-Kepribadian
-Karakter
AO3:
Data konfirmasi (jika telah
berhasil input)
2 HRD BI1:
-userID
-password
BI2:
Contreng yang meliputi:
-lolos
-tidak
BI3:
Data nilai hasil tes yang
meliputi:
-nilaiLogika
-nilaiKecermatan
-nilaiKepribadian
BO1:
Data konfirmasi (username,
password dan email invalid)
BO2:
Daftar pelamar yang lolos
seleksi administrasi
BO3:
Data nilai tes yang dihasilkan
meliputi:
-nilaiLogika
-nilaiKecermatan
-nilaiKepribadian
-nilaiKarakter -nilai banding karakter
BO6:
Hasil tes tertulis
BO7:
Hasil akhir
3 User CI1:
Data pelamar yang meliputi:
-namaLengkap
-posisi yang diinginkan
-kemampuanPenunjang
-scan ijasah
-scanKTP
CO1:
Data pelamar yang meliputi:
-namaLengkap
-posisi yang diinginkan
-kemampuanPenunjang
-scan ijasah
-scanKTP
AO3:
Data konfirmasi (jika telah
berhasil input)
CO2:
Daftar nama pelamar
Daftar nama pelamar yang
diterima
CO4:
Info lowongan
b. Use Case Diagram
Gambar 3.1. Diagram Use Case Pelamar
Pelamar
Masukkan data pelamar Lihat info lowongan
Gambar 3.2 Diagram Use Case HRD dan Administrator
Administrator
Ubah HRD Tambah HRD
Hapus HRD
Login
Lihat data pelamar
HRD
Lihat pelamar lolos 1
Input nilai pelamar
Proses sppk
Lihat hasil akhir
Lihat data lowongan
Login
Tambah lowongan
Ubah lowongan
3.2.1. Pemodelan Proses (Diagram Arus Data) a. Diagram Konteks
Administrator
Pelamar
HRD
nmAdmin, passwdAdmin, data HRD (idHRD,nmHRD,passwdHRD) , logout
nmHRD,passwdHRD,data hitungan,
Data pelamar, konfirmasi, daftar pelamar Halaman utama admin, konfirmasi,
data HRD,halaman login
Halaman utama HRD, konfirmasi, dataHitungan,
b. Diagram Berjenjang
Gambar 3.4 Diagram Berjenjang
Diagram Arus Data Level 1 (Overview Diagram)
1
Olah Lowongan Konfirmasi validasi
Gambar 3.5 DAD level 1
Data pelamar (idPelamar,nmPelamar,alamat, email,gender,usia,agama,pendTerakhir,IPK,jur usan,kempPenunjang,posisi, idKTP,idIjasah),
nilaiPelamar
Konfirmasi validai
a. Diagram Arus Data Level 2 untuk Proses 2
Diagram Arus Data Level 2 untuk olah data pelamar
Dari sisi Pelamar
2.1p Proses input data pelamar
Pelamar pelamar
2.3p Lihat pelamar diterima
Data pelamar yang diinputkan
Data pelamar (Nama, posisi, alamat) Data Pelamar diterima
Gambar 3.6 DAD level 2 proses 2 dari sisi pelamar
Data pelamar
(idPelamar,nmPelamar,alamat, email,gender,usia,agama,pendTerak hir,IPK,jurusan,kempPenunjang,posi si, idKTP,idIjasah),
Diagram Arus Data Level 2 untuk olah data pelamar
Dari sisi HRD
Gambar 3.7 DAD level 2 proses 2 dari sisi HRD Nilai_pelamar
idPelamar idPelamar
Nilai tes terupdate Nilai tes terupdate
HRD
Gambar 3.8 DAD level 2 proses 3
Data lowongan
Diagram Arus Data Level 2 untuk Proses 4 (Olah HRD)
Administrator
Gambar 3.9 DAD level 2 proses 4
3.2.2. Pemodelan Data ( Diagram ER)
3.3. Desain Sistem
3.3.1. Desain Basis Data
a. Logical Database Design
Administrator
Gambar 3.11 Logical Database Design
b. Physical Database Design Tabel Administrator
Primary key : idAdmin
Tabel 3.2 Tabel Administrator
Nama Field Tipe Ukuran idAdmin Varchar 10
Tabel HRD
Primary key : idHRD
Tabel 3.3 Tabel HRD
Nama Field Tipe Ukuran idHRD Varchar 10
nmHRD Varchar 20 passwdHRD Varchar 20
Tabel Lowongan
Primary key : idLowongan
Tabel 3.4 Tabel lowongan
Nama Field Tipe Ukuran idLowongan Varchar 10
Posisi Varchar 10 tglBtsDaftar Date
Pendidikan Varchar 10
Usia Int 10
Agama Varchar 10 Jns_kelamin Varchar 10
Tabel pelamar
Primary key: idPelamar
Tabel 3.5 Tabel pelamar
Nama Field Tipe Ukuran idPelamar AutoNumber
nmPelamar Varchar 20 Alamat Varchar 20 Email Varchar 20 Gender Varchar 20 Usia Varchar 2 Agama Varchar 10 Pendidikan Varchar 10
IPK Varchar 5
kemampPenunjang Varchar 50 Posisi Varchar 20 noKTP Varchar 20 noIjsah Varchar 20
Tabel parameter
Primary key : id_parameter
Tabel 3.6 Tabel parameter
Nama Field Tipe Ukuran Id_parameter Int 10
Kode_group_parameter Varchar 3 Nama_parameter Varchar 20 Description Varchar 20 Kode_parameter varschar 10
Tabel nilai_pelamar
Primary key : id_nilai
Tabel 3.7 Tabel nilai_pelamar
Tabel nilai_logika
Primary key : id_log
Tabel 3.8 Tabel nilai_logika
Nama Field Tipe Ukuran
Id_log Int 4
Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4
Nilai Int 4
Tabel nilai_kecermatan
Primary key : id_kec
Tabel 3.9 Tabel nilai_kecermatan
Nama Field Tipe Ukuran
Id_kec Int 4
Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4
Nilai Int 4
Tabel nilai_kepribadian
Primary key : id_kep
Tabel 3.10 Tabel nilai_kepribadian
Nama Field Tipe Ukuran
Id_kep Int 4
Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4
Tabel nilai_karakter
Primary key : id_kar
Tabel 3.11 Tabel nilai_karakter
Nama Field Tipe Ukuran
Id_kar Int 4
Nilai_bawah Int 4 Nilai_atas Int 4
Nilai Int 4
Tabel nilai_all
Primary key : id_all
Tabel 3.12 Tabel nilai_all
Nama Field Tipe Ukuran
Id_all Int 4
Nilai_bawah Int 4
Nilai_atas Int 4
Nilai Int 4
3.3.2. Desain Subsistem Manajemen Model
Model merupakan representasi atau abstraksi sederhana dari
realitas. Dalam SPPK Penerimaan Karyawan Penerbit-Percetakan
Kanisius menggunakan model dengan metode Proses Hirarki Analitik
(AHP) sebagai metode penyelesaian untuk pengambilan keputusan.
Proses Hirarki Analitik (AHP) merupakan metode yang dapat
yang efektif dan efisien. AHP dapat mengarahkan proses pengambilan
keputusan dengan mengidentifikasi dan menimbang kriteria yang dipilih,
menganalisis data yang berhasil dikumpulkan dari kriteria tersebut dan
tentunya proses pengambilan keputusan dapat berlangsung lebih cepat
dan efisien. Struktur hirarki dimulai dari tingkatan hirarki yang paling
atas dimana tujuan dicapai, kemudian dilanjutkan sebagi tingkatan kedua
yang mempengaruhi penentuan keputusan dan diakhiri dengan alternative
yang sesuai kebutuhan.
Proses penentuan penerimaan karyawan akan dilakukan
berdasarkan kriterian yang ditentukan oleh Penerbit-Percetakan Kanisius
dan nilai pelamar yang dihasilkan dari tes tertulis. Berdasarkan masukan
tersebut, akan dibuatkan matriks sebagai media penghitung nilai tes
tertulis dari tiap pelamar. Jumlah matriks akan terbentuk sesuai masukan
kriteria dan nilai tersebut. Urutan algoritma berdasarkan metode AHP
adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan beberapa pilihan data per kriteria yang akan
digunakan untuk mengambil keputusan.
2. Menentukan perbandingan kepentingan tiap kriteria yang
dimasukkan
3. Berdasarkan perbandingan maka akan dibentuk matriks
perbandingan dengan memasukkan nilai skala perbandingan.
4. Terdapat operasi perhitungan yaitu dengan melakukan proses
a. Jumlahkan nilai dari setiap kolom pada matriks
b. Lakukan pembagian nilai pada setiap masukan kolom dengan
jumlah pada kolom tersebut.
c. Jumlahkan nilai dari setiap baris.
d. Lakukan penghitungan rata-rata pada setiap barisnya dengan
jumlah elemen pada tingkat kedua untuk mendapatkan vektor
prioritas
5. Berdasarkan nilai hasil pada langkah 4, selanjutnya dilakukan
proses perhitungan konsistensi sebagai berikut:
a. Lakukan perkalian kolom pertama matriks dengan prioritas
relative elemen pertama.
b. Lakukan penjumlahan tiap barisnya, kemudian lakukan
pembagian jumlah perbaris dengan prioritas relative.
c. Lakukan penentuan nilai maks.
d. Hitung Indeks Konsistensi (CI)
e. Hitung Indeks Konsistensi Rasio (CR) untuk mengukur
konsistensi diterima atau tidak.
6. Masukan semua nilai skala untuk masing-masing kriteria yang
dimasukan pada langkah kedua.
7. Berdasarkan nilai skala yang dimasukan, maka akan dibentuk
matriks perbandingan kepentingan level 2 yaitu perbandingan
jumlah nilai pelamar terhadap sebuah kriteria. Jadi jumlah matrtiks
8. Masing-masing matriks akan dilakukan operasi perhitungan seperti
langkah 4 dan 5 hingga menemukan vektor prioritas.
9. Berdasarkan hasil di atas akan dihitung prioritas global dengan
cara mengalikannya (perkalian antara vektor prioritas tiap kriteria
dengan vektor prioritas tiap nilai pelamar).
10.Elemen matriks yang dihasilkan akan dijumlahkan setiap barisnya.
Penjumlahan ini akan menghasilkan vektor prioritas global yang
merupakan hasil akhir dari AHP.
Contoh penerapan AHP :
Gambar 3.12 Contoh hirarki permasalahan
3.3.3. Perhitungan Manual dengan metode AHP
Berikut ini contoh kasus penerimaan karyawan. Dalam kasus
berikut terdapat 1 (satu) lowongan pekerjaan sebagai editor dan ada 5
(lima) pelamar. Nilai banding kriteria per-lowongan berdasar dari
syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Penerbit-Percetakan Kanisius
Yogyakarta (disertakan dalam lampiran).
1. Menentukan perbandingan (level 1)
Setelah hirarki permasalahan dibuat, langkah berikutnya adalah
menyusun matriks berpasangan pada masing-masing kriteria berdasarkan
nilai-nilai perbandingan yang terkait dalam syarat penentuan keputusan
penerimaan karyawan.
Tabel 3.13 Kriteria posisi editor
Kriteria Editor Logika B Kecermatan B Kepribadian B Karakter A
Tabel 3.14 Perbandingan matriks antar kriteria
Logika Kecermatan kepribadian Karakter
logika 1 1 1 0,5
kecermatan 1 1 1 0,5
kepribadian 1 1 1 0,5
karakter 2 2 2 1
a. Mensistensis pertimbangan dengan penghitungan jumlah
elemen-elemen tiap kolom.
Tabel 3.15 Perhitungan jumlah
Logika kecermatan kepribadian Karakter
logika 1 1 1 0,5
kecermatan 1 1 1 0,5
kepribadian 1 1 1 0,5
karakter 2 2 2 1
b. Lakukan pembagian setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah
pada kolom tersebut. Jumlahkan tiap barisnya untuk menghasilkan
nilai jumlah baris 1. Lakukan pembagian tiap jumlah baris 1 dengan
jumlah kriteria untuk menghasilkan nilai Vektor Prioritas.
Tabel 3.16 Pembagian entri setiap kolom
Logika kecermatan Kepribadian karakter jml baris 1 VP
Logika 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2
kecermatan 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2
kepribadian 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8 0,2
karakter 0,4 0,4 0,4 0,4 1,6 0,4
c. Lakukan perkalian masukan pertama dengan nilai vektor prioritas dan
lakukan penjumlahan tiap barisnya untuk menghasilkan jumlah baris
Tabel 3.17 Penjumlahan tiap baris
logika Kecermatan kepribadian karakter jml
baris 2
Logika 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8
kecermatan 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8
kepribadian 0,2 0,2 0,2 0,2 0,8
karakter 0,4 0,4 0,4 0,4 1,6
d. Lakukan pembagian setiap jumlah perbaris dengan prioritas yang
maks = 𝟒+𝟒+𝟒+𝟒
𝟒
=
4f. Lakukan perhitungan nilai Indeks Konsistensi (CI).
CI = 𝜆−𝑛
g. Lakukan perhitungan nilai Rasio Konsistensi (CR).
CR = 𝐶𝐼
𝑅𝐼
CR = 0
0.9
= 0
h. Kesimpulan
Nilai CR = *** berarti nilai CR < 0.1, maka konsistensi diterima.
2. Menentukan perbandingan (level 2)
Tabel 3.18 Nilai tes tertulis pelamar di posisi editor
Nama Logika Kecermatan Kepribadian Karakter
Rani 122 / b 75 / b A B
Doni 135 / a 68 / c A B
Farah 128 / b 81 /a A A
Marwan 123 / b 78 /b B C
Kimmy 132 / a 70 / b B B
Lakukan perhitungan seperti di atas untuk mencari nilai prioritas antar
pelamar dengan memandang pada masing-masing kriteria.
Menentukan prioritas alternatif berdasarkan Logika. Kemudian
hitung jumlah nilai pada tiap kolomnya.
Tabel 3.19 Perbandingan kriteria Logika
Logika Rani Doni Farah Marwan Kimmy
Rani 1 0,5 1 1 0,5
Doni 2 1 2 2 1
Farah 1 0,5 1 1 1
Marwan 1 0,5 1 1 0,5
Kimmy 2 1 1 2 1
Jml kolom 7 3,5 6 7 4
Lakukan pembagian setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah
pada kolom tersebut.
Tabel 3.20 Pembagian entri setiap kolom
Logika Rani Doni Farah Marwan Kimmy
Rani 0,14285714 0,142857143 0,166666667 0,1428571 0,125
Doni 0,28571429 0,285714286 0,333333333 0,2857143 0,25
Farah 0,14285714 0,142857143 0,166666667 0,1428571 0,25
Marwan 0,14285714 0,142857143 0,166666667 0,1428571 0,125
Kimmy 0,28571429 0,285714286 0,166666667 0,2857143 0,25
Lakukan penjumlahan nilai dari tiap baris dan lakukan perhitungan
Tabel 3.21 Penjumlahan tiap baris
Logika Jml baris 1 VP
Rani 0,720238 0,144048
Doni 1,440476 0,288095
Farah 0,845238 0,169048
Marwan 0,720238 0,144048
Kimmy 1,27381 0,254762
Untuk melakukan proses konsistensi, lakukan perkalian kolom
pertama matriks dengan prioritas relatif dan jumlahkan tiap barisnya.
Tabel 3.22 Perkalian matriks dengan prioritas relatif
Logika Rani Doni Farah Marwan Kimmy Jml baris 2
Rani 0,14404762 0,144047619 0,169047619 0,1440476 0,127381 0,728571429
Doni 0,28809524 0,288095238 0,338095238 0,2880952 0,2547619 1,457142857
Farah 0,14404762 0,144047619 0,169047619 0,1440476 0,2547619 0,855952381
Marwan 0,14404762 0,144047619 0,169047619 0,1440476 0,127381 0,728571429
Kimmy 0,28809524 0,288095238 0,169047619 0,2880952 0,2547619 1,288095238
Lakukan pembagian setiap jumlah perbaris dengan prioritas yang
bersesuaian.
Lakukan penentuan nilai λ maks logika.
maks = 5,058 + 5,058 +5,063+5,058+5,056
5 = 5,0586
CI = 5,0586−5
4 =
CI = 0,0146504
Lakukan perhitungan nilai CR Logika
CR = 0.022
0.58 = 0.037
Kesimpulan.
Nilai CR = ** berarti nilai CR < 0.1, maka konsistensi diterima.
b. Kecermatan
Menentukan prioritas alternatif berdasarkan kecermatan.
Mensistensis pertimbangan dengan perhitungan jmlah tiap kolom.
Tabel 3.23 Perbandingan kriteria Kecermatan
Kecermatan Rani Doni Farah Marwan Kimmy
Rani 1 2 0,5 1 1
Doni 0,5 1 0,333333333 0,5 0,5
Farah 2 3 1 2 2
Marwan 1 2 0,5 1 1
Kimmy 1 2 0,5 1 1
Jml kolom 5,5 10 2,833333333 5,5 5,5
Lakukan pembagian setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah
pada kolom tersebut.
Tabel 3.24 Pembagian entri setiap kolom
Kecermatan Rani Doni Farah Marwan Kimmy
Rani 0,18181818 0,2 0,176470588 0,1818182 0,1818182
Doni 0,09090909 0,1 0,117647059 0,0909091 0,0909091
Farah 0,36363636 0,3 0,352941176 0,3636364 0,3636364
Marwan 0,18181818 0,2 0,176470588 0,1818182 0,1818182
Lakukan penjumlahan nilai dari tiap baris dan lakukan perhitungan
rata-rata baris dengan jumlah elemennya.
Tabel 3.25 Penjumlahan tiap baris dan vektor prioritas
Kecermatan Jml baris 1 Vp
Rani 0,921925 0,184385
Doni 0,490374 0,098075
Farah 1,74385 0,34877
Marwan 0,921925 0,184385
Kimmy 0,921925 0,184385
Untuk melakukan proses konsistensi, lakukan prekalian kolom
pertama matriks dengan prioritas relatif kemudian jumlah tiap
barisnya.
Tabel 3.26 Perklian matriks dengan prioritas relatif
Kecermatan Rani Doni Farah Marwan Kimmy Jml baris 2
Rani 0,18438503 0,196149733 0,174385027 0,184385 0,184385 0,92368984 Doni 0,09219251 0,098074866 0,116256684 0,0921925 0,0921925 0,490909091 Farah 0,36877005 0,294224599 0,348770053 0,3687701 0,3687701 1,749304813 Marwan 0,18438503 0,196149733 0,174385027 0,184385 0,184385 0,92368984 Kimmy 0,18438503 0,196149733 0,174385027 0,184385 0,184385 0,92368984
Lakukan pembagian setiap jumlah perbaris dengan prioritas yang
bersesuaian.
Lakukan penentuan nilai λ maks Kecermatan.
maks = 5,009571 + 5,005453 + 5,015639+5,00571+5,009571