KOMISIONING DAN OPERASI PADA
SOLAR HOME
SYSTEM
DENGAN DAYA 50 Wp
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Disusun Oleh :
HENDRA LUKY WIJAYA NIM : 045214057
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
COMISSIONING AND OPERATION ON 50 WP SOLAR HOME SYSTEM
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain then Sarjana Teknik Degree
in Mechanical Engineering
By :
Hendra Luky Wijaya
Student Number : 045214057
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana
S-1 pada Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Sanata Dharma. Isi Tugas Akhir ini adalah mengenai Komisioning Dan Operasi Pada
Solar Home Sytem 50 Wp.
Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa dalam proses belajar di
Program Studi Teknik Mesin, sejak awal studi sampai berakhirnya studi melibatkan
banyak hal. Atas segala saran, bimbingan, dukungan dan bantuan, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, SJ. Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Yosef Agung Cahyanta, S.T.,M.T. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Budi Sugiharto, S.T., M.T. Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Budi Setyahandana, S.T.,M.T. Dosen Pembimbing Tugas Akhir 1.
5. Prof. Ir Yohanes Sardjono. Dosen Pembimbing Tugas Akhir 2.
7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan berbagai pengetahuan kepada penulis dan membantu selama
proses belajar di Jurusan Teknik Mesin.
8. Ayah, Ibu, Kakak dan Adik saya yang sangat saya cintai dan sayangi
yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil.
9. Kekasihku yang sangat aku cinta dan sayangi Yesika Fadeli yang selalu
memberikan semangat, dukungan, cinta dan kasih sayang.
10. Teman-teman kos pamungkas (Pristo, Ugih, Denny, Ricky Nelson,
Andri) yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
11. Teman teman yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
12. Teman-teman seperjuangan di Teknik Mesin yang selalu mendorong dan
memberi dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Meskipun demikian penulis berharap bahwa penulisan Tugas Akhir
ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu khususnya mengenai
komisiong dan operasi pada solar home system 50 Wp. Atas kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya karya tulis ini penulis mengucapkan terima
INTISARI
Kebutuhan energi di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Pembangunan kelistrikan Indonesia cukup pesat perkembangannya, namun pada kenyataannya belum dapat menjangkau desa-desa terpencil. Hal ini dikarenakan biaya untuk pembangunan jaringan transmisi listrik ke desa-desa terpencil jauh lebih mahal dari pada pendapatan yang diperoleh dari pelanggan di desa-desa terpencil tersebut. Indonesia sebagai negara kepulauan dan tercatat sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia memiliki potensi terbesar akan salah satu sumber energi terbarukan yaitu matahari. Matahari merupakan sumber energi yang tersedia sepanjang tahun baik di darat maupun di lautan. Oleh sebab itu suatu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berskala kecil dengan konstruksi sederhana dan mudah pemeliharaannya namun memiliki koefisien daya yang tinggi merupakan solusi dan memungkinkan dioperasikan sendiri oleh masyarakat pedesaan. Kajian mengenai panel surya yang memiliki unjuk kerja yang tinggi masih terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi sudut panel surya yang menghasilkan daya maksimum.
Panel surya dengan daya 50 Watt peak (Wp) jenis silikon kristal. Agar memberikan daya yang maksimum panel surya dimiringkan dengan beragam sudut yaitu 15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°, 45°, dan 60° dengan panel surya yang menghadap ke arah utara dan ke arah timur. Proses pengukuran panel surya ini menggunakan multimeter yang diukur melalui battery charge regulator (BCR) yang tehubung dengan panel surya, aki dan tiga buah lampu TL 6 watt. Pengukuran ini melihat seberapa besar tegangan dan arus yang dihasilkan pada panel, aki, dan lampu.
ABSTRACT
Solar energy was energy that available all year, both in land and sea. Therefore, the solar electricity power in small scale with simple construction and easy maintenance having high power coefficient might become a solution for the increasing energy need, beside its possibility for self-operation by villager. The research on the solar panel that has high performance has been carrying out up to now. This research aimed at determining the angle of the solar panel that produced maximum power.
Solar panel with power of 50 watt peak (Wp) was made from crystal silicon. In order to produce maximum power, this panel was inclined with various angle, which were 15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°, 45°, and 60°. Which was directed to the north and east. The measurement process in this solar panel was using multi-meters, which measured throught battery charge regulator (BCR) that connected to the solar panel, battery and three 6 watt TL lamps. This measurement observed the voltage and current produced in panel, battery and lamp.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
KATA PENGANTAR... vii
INTISARI ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LATAR BEKAKANG MASALAH ... 1
1.2 TUJUAN ... 2
1.3 BATASAN MASALAH ... 2
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA ………. 3
BAB II DASAR TEORI ... 4
2.1.POTENSI TENAGA SURYA... 4
2.2.1. Prinsip Fotovoltaik ... 6
2.3 SEL SURYA ………... 7
2.4 KOMISIONING ………. 9
2.5 OPERASI PADA SHS ……… 9
2.5.1. Pengukuran Pada SHS ………. 10
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1.PERSIAPAN BAHAN ... 20
3.2.VARIASI SUDUT PANEL SURYA ... 22
3.3.PROSES PENGUKURAN ... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26
4.1.DATA PENELITIAN ... 26
4.2.GAMBAR DATA HASIL PENELITIAN ... 38
4.3 PEMBAHASAN DATA DAN GRAFIK HASIL PENGAMATAN ... 55
4.3.1 Pembahasan Variasi Sudut ... 55
BAB V KESIMPULAN ... 56
5.1.Kesimpulan ... 56
5.2.Saran ... 56
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Gejala kerusakan pada baterai ... 12
TABEL 2.2 Gejala kerusakan pada modul fotovoltaik ... 14
TABEL 4.1 Data penelitian sudut 15° menghadap ke utara ………. 26
TABEL 4.2 Data penelitian sudut 20° menghadap ke utara ... 27
TABEL 4.3 Data penelitian sudut 25° menghadap ke utara ... 28
TABEL 4.4 Data penelitian sudut 30° menghadap ke utara ... 28
TABEL 4.5 Data penelitian sudut 35° menghadap ke utara ... 29
TABEL 4.6 Data penelitian sudut 40° menghadap ke utara ... 30
TABEL 4.7 Data penelitian sudut 45° menghadap ke utara ... 31
TABEL 4.8 Data penelitian sudut 60° menghadap ke utara ... 31
TABEL 4.9 Data penelitian sudut 15° menghadap ke timur ... 32
TABEL 4.10 Data penelitian sudut 20° menghadap ke timur ... 33
TABEL 4.11 Data penelitian sudut 25° menghadap ke timur ... 34
TABEL 4.12 Data penelitian sudut 30° menghadap ke timur ... 34
TABEL 4.13 Data penelitian sudut 35° menghadap ke timur ... 35
TABEL 4.14 Data penelitian sudut 40° menghadap ke timur ... 36
TABEL 4.15 Data penelitian sudut 45° menghadap ke timur ... 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh pemasangan panel surya di daerah terpencil ... 2
Gambar 2.1 Grafik I-V Curve ………... 5
Gambar 2.2 Mekanisme semikonduktor jenis n dan jenis p ... 7
Gambar 2.3 Modul fotovoltaik ... 8
Gambar 3.1 Skema Penelitian ……….. 19
Gambar 3.2 Panel Surya ……….. 20
Gambar 3.3 Aki/baterai ……… 21
Gambar 3.4 Battery Charge Regulator (BCR) ………. 22
Gambar 3.5 Lampu TL ……… 22
Gambar 3.6 Panel surya dengan sudut 15° ... 23
Gambar 3.7 Pengukuran pada tegangan sirkuit terbuka (Voc) ……… 24
Gambar 3.8 Pengukuran pada arus sirkuit pendek (Isc) ……….. 24
Gambar 3.9 Pengukuran pada tegangan lampu ……… 25
Gambar 4.1 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 15° menghadap ke utara ... 39
Gambar 4.2 Grafik arus pada data penelitian sudut 15° menghadap ke utara ... 39
Gambar 4.3 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 20° menghadap ke utara ... 40
Gambar 4.4 Grafik arus pada data penelitian sudut 20° menghadap ke utara ... 40
Gambar 4.6 Grafik arus pada data penelitian sudut 25° menghadap ke utara ... 41
Gambar 4.7 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 30° menghadap
ke utara ... 42
Gambar 4.8 Grafik arus pada data penelitian sudut 30° menghadap ke utara …. 42
Gambar 4.9 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 35° menghadap
ke utara ... 43
Gambar 4.10 Grafik arus pada data penelitian sudut 35 menghadap ke utara ... 43
Gambar 4.11 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 40° menghadap
ke utara ... 44
Gambar 4.12 Grafik arus pada data penelitian sudut 40 menghadap ke utara ... 44
Gambar 4.13 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 45° menghadap
ke utara ... 45
Gambar 4.14 Grafik arus pada data penelitian sudut 45 menghadap ke utara ... 45
Gambar 4.15 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 60° menghadap
ke utara ... 46
Gambar 4.16 Grafik arus pada data penelitian sudut 60° menghadap ke utara ....46
Gambar 4.17 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 15° menghadap
ke timur ... 47
Gambar 4.18 Grafik arus pada data penelitian sudut 15° menghadap ke timur .. 47
Gambar 4.19 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 20° menghadap
ke timur ... 48
Gambar 4.21 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 25° menghadap
ke timur ... 49
Gambar 4.22 Grafik arus pada data penelitian sudut 25° menghadap ke timur .. 49
Gambar 4.23 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 30° menghadap
ke timur ... 50
Gambar 4.24 Grafik arus pada data penelitian sudut 30° menghadap ke timur .. 50
Gambar 4.25 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 35° menghadap
ke timur ... 51
Gambar 4.26 Grafik arus pada data penelitian sudut 35° menghadap ke timur .. 51
Gambar 4.27 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 40° menghadap
ke timur ... 52
Gambar 4.28 Grafik arus pada data penelitian sudut 40° menghadap ke timur .. 52
Gambar 4.29 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 45° menghadap
ke timur ... 53
Gambar 4.30 Grafik arus pada data penelitian sudut 45° menghadap ke timur .. 53
Gambar 4.31 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 60° menghadap
ke timur ... 54
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan energi yang terus meningkat dan semakin menipisnya
cadangan minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi
alternatif. Upaya pencarian sumber energi baru sebaiknya memenuhi syarat yaitu
menghasilkan jumlah energi yang cukup besar, biaya ekonomis dan tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu pencarian tersebut
diarahkan pada pemanfaatan energi terbarukan. Energi matahari mempunyai
banyak keuntungan dibandingkan dengan energi lain. Keuntungan yang dapat
diperoleh adalah sumber energi ini tidak pernah habis, biaya yang gratis dan tidak
menimbulkan polusi.
Energi matahari baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan panel sel surya yang dapat merubah energi matahari menjadi energi
listrik yang dinamakan solar cell. Solar cell ini juga sangat cocok digunakan di
daerah terpencil yang belum terjangkau arus listrik seperti ditunjukan pada
Keterangan gambar :
a. Panel surya yang dipasang dalam
jumlah yang banyak.
b. Daerah gurun pasir yang belum
terjangkau listrik.
Gambar 1.1 Contoh pemasangan panel surya di daerah terpencil
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian panel surya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kemiringan panel yang tepat agar mendapatkan daya dan
efisiensi solar cell yang optimum.
2. Mengukur kinerja modul fotovoltaik.
3. Menambah kepustakaan tentang energi surya yang dapat dipergunakan
sebagai referensi pada operasi panel surya berikutnya.
1.3 Batasan Masalah
- Perolehan energi listrik menggunakan sel surya salah satunya ditentukan
oleh kemiringan sudut.
- Jenis modul fotovoltaik yang digunakan adalah jenis silikon kristal.
- Penelitian hanya dilakukan pada tanggal 5 september 2008 – 16 oktober
2008 di Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta.
- Pada pengambilan data, penelitian tidak selalu pada waktu yang sama
dengan hari sebelum-sebelumnya.
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.4.1. Literatur
Studi literatur digunakan sebagai dasar acuan dan referensi yang
diantaranya mencakup : landasan teori, gambar, tabel, grafik, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan penelitian.
1.4.2. Konsultasi
Kontrol atas pengambilan data maupun pada hasil data dan pembahasan
dilakukan bersama dosen pembimbing untuk penelitian dan pembahasan dapat
BAB II
DASAR TEORI
Dalam penelitian ini penulis menggunakan panel surya dengan daya 50 Wp (watt
peak).
Untuk mendalami tentang teori panel surya, maka penulis menjelaskan
dasar-dasar teori serta seluk beluk tentang panel surya.
2.1 Potensi Tenaga Surya
Penyinaran matahari maksimum yaitu radiasi matahari yang jatuh
langsung pada suatu permukaan bidang (daya per satuan luas) tegak lurus
menghadap matahari dapat terjadi pada daerah-daerah yang dekat dengan
khatulistiwa di permukaan bumi seperti di Indonesia, besaran ini biasa diukur
dalam Watt permeter persegi.
Energi dari radiasi matahari yang tiba di permukaan atmosfir dapat
mencapai harga konstanta surya sebesar 1350 Watt/m2 dan hal ini akan
berlangsung terus menerus sepanjang tahun. Perlu diketahui bahwa tidak semua
energi tersebut dapat mencapai permukaan bumi, ada sebagian energi yang
diserap dan dipantulkan oleh atmosfir, sehingga ketika mencapai permukaan bumi
energi maksimumnya hanya tinggal sebesar 1000 W/m2 yang umumnya terjadi
ketika langit sedang cerah. Radiasi matahari yang jatuh di permukaan bumi dapat
dibagi atas dua jenis, yaitu: radiasi langsung dari matahari yang biasanya terjadi
ketika langit tertutup awan atau debu yang menyerap dan menyebarkan radiasi
matahari sehingga mengurangi intensitasnya ketika mencapai bumi.
2.5 Isc Pm
2.0
Im
1.5 ARUS (A)
1.0
0.5
Vm Voc
0 5 10 15 20 TEGANGAN (V)
Gambar 2.1 Grafik hubungan arus dan tegangan
(Sumber: Strong, Steven J, The Solar Electric House, p.58)
Isc = Arus sirkuit tertutup (A)
Vsc = Tegangan sirkuit terbuka (V)
Vm = Tegangan maksimum (V)
Im = Arus keluaran maksimum panel surya (A)
Gambar 2.1 menggambarkan keadaan sebuah sel surya beroperasi secara
normal. Sel surya akan menghasilkan energi maksimum jika nilai Vm dan Im juga
maksimum. Isc adalah arus listrik maksimum pada nilai volt = nol; Isc berbanding
langsung dengan tersedianya sinar matahari. Voc adalah volt maksimum pada
nilai arus nol. Voc naik secara logaritma dengan peningkatan sinar matahari,
2.2 Fotovoltaik
Teknologi fotovoltaik yang mengkonversi langsung cahaya matahari
menjadi energi listrik dengan menggunakan perangkat semikonduktor yang
disebut sel surya (solar cell) merupakan salah satu pilihan yang menarik. Apalagi
buat Indonesia yang terletak di katulistiwa dan terdiri dari banyak kepulauan dan
pegunungan yang menyulitkan penyebaran jaringan transmisi listrik. Secara
umum listrik tenaga surya ini sudah dapat diterima sebagai sumber energi
alternatif. Usaha untuk menurunkan harga panel sel surya dapat dilakukan dengan
menaikkan efisiensi (konversi) dari sel tersebut yaitu parameter yang menyatakan
prosentase dari besarnya energi listrik yang bisa dihasilkan oleh sel surya
dibandingkan dengan besarnya energi cahaya yang diterima. Usaha lain adalah
perlunya kampanye penggunaan secara massal dari sel surya ini untuk dapat
meningkatkan volume produksinya. Dengan menaikkan efisiensi dari sel surya,
disamping menurunkan harga pembuatannya, juga akan memperkecil luas
permukaan modulnya untuk daya keluaran yang sama, sehingga lebih menghemat
tempat.
2.2.1 Prinsip Fotovoltaik
Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik
dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa
semikonduktor. Tepatnya disusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis n dan
kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan
semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p (p =
positif). Mekanisme semikonduktor jenis n dan jenis p dapat dilihat pada Gambar
2.2.
Keterangan gambar :
a. Lampu a. Lampu
1. b. Panel surya
2. c. Kabel negatif
3. d. Kabel positif
e. Semikonduktor tipe n dan tipe p
Gambar 2.2 Mekanisme semikonduktor jenis n dan jenis p
2.3 Sel Surya
Sel surya adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengubah energi
surya menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah (DC). Modul fotovoltaik
adalah unit rangkaian yang lengkap (dilapisi bahan kedap air dan tahan terhadap
perubahan cuaca), tersusun dari sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan
paralel. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan
sehingga cukup untuk pemakaian sistem catudaya beban. Contoh gambar modul
surya dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Sel surya akan selalu memproduksi energi listrik bila disinari oleh
matahari. Oleh karenanya sel surya tidak akan pernah habis atau rusak dalam
pecah atau karena faktor lain, sehingga bila sel surya dilindungi dengan baik,
maka usianya bisa mencapai dua puluh tahun.
Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang maksimum, maka
dilakukan dengan memiringkan modul fotovoltaik dengan variasi sudut. Disini
penulis melakukan variasi kemiringan sudut, yaitu : 15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°,
45° dan 60°. Setiap kemiringan sudut diarahkan ke arah timur dan utara.
Untuk melakukan penelitian ini dibutuhkan juga komponen-komponen utama,
yaitu:
- 1 buah modul fotovoltaik 50 Wp
- 1 buah baterai 70 Ah, 12 V
- 1 buah alat pengatur energi baterai (BCR), 6 Amp, 12 V
- 3 buah lampu TL beserta inverter 12 V DC, total daya 18 Watt
- 3 buah saklar on-off.
Keterangan gambar :
a. Panel surya
b. Tiang penyangga panel surya
2.4 Komisioning
Komisioning ialah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu
instalasi tenaga listrik untuk meyakinkan bahwa instalasi baru yang diperiksa dan
diuji ini, baik alat demi alat maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi
semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak, sehingga dapat dinyatakan siap
untuk dioperasikan dan secara resmi dapat diserahterimakan kepada pembeli.
2.5 Operasi Pada SHS (Solar Home System)
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan SHS
tersebut adalah:
1. Jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh SHS terbatas, sehingga jumlah
pemakaian beban per hari perlu disesuaikan.
2. Jenis beban lampu dan peralatan lain seperti televisi dan radio harus
disesuaikan dengan tegangan kerja sistem yaitu 12 V DC.
3. Perlu diperhatikan indikator lampu peraga yang terdapat pada BCR
misalnya: apabila lampu merah pada alat pengatur energi baterai menyala,
berarti lampu kapasitas baterai dalam keadaan kosong.
4. Apabila baterai dalam keadaan kosong, dan karena satu dan lain hal sistem
pengaman tidak bekerja secara otomatis, maka seluruh beban harus
dipadamkan sampai lampu merah di BCR tersebut padam kembali.
5. Apabila beban tidak lagi dipergunakan, saklar beban atau lampu TL harus
2.5.1 Pengukuran Pada SHS
1. Pengukuran kinerja modul fotovoltaik
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mengukur untuk kerja modul
fotovoltaik, yaitu:
- Mengukur tegangan rangkaian terbuka (Voc) dari modul fotovoltaik
dengan menggunakan voltmeter.
- Mengukur arus hubungan singkat (Isc) dari modul fotovoltaik dengan
menggunakan amperemeter.
2. Pengukuran kinerja baterai
Dalam mengukur kinerja baterai, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengukur arus pengisian dengan menggunakan amperemeter secara seri
(hubungan kabel merah (+) amperemeter dengan terminal baterai (+)
baterai) dan dalam salah satu kabel masih terhubung pada baterai-BCR.
Nilai arus pengisian ini akan lebih besar dari 2 A pada saat kondisi cuaca
cerah.
- Memastikan bahwa level larutan elektrolit dalam baterai adalah
maksimum.
3. Pengukuran untuk kerja BCR
- Mengukur tegangan jatuh pada ketiga terminal BCR dengan menggunakan
voltmeter pada keadaan tanpa beban/beban padam, tegangan minimal yang
modul fotovoltaik (PV) lebih besar dari tegangan di terminal baterai dan
juga lebih besar dari tegangan di terminal beban.
- Memeriksa indikator lampu peraga pada BCR untuk kondisi baterai
kosong dan baterai penuh.
4. Pengukuran blocking diode
- Keselamatan dan keamanan dalam pemakaian SHS perlu diperhatikan oleh
setiap pengguna terutama dari gejala kemungkinan gangguan pada
komponen sistem, efek bunga api pada kerusakan di kabel, kecelakaan
akibat terkena cairan elektrolit baterai, dan lain-lain.
4. Untuk pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada komponen baterai dapat
dilihat pada tabel 2.1.
5. Untuk pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada modul fotovoltaik dan beban
Tabel 2.1. Gejala kerusakan pada baterai
GEJALA SEBAB AKIBATNYA PERBAIKAN
SG elektolit
baterai rendah.
Kesalahan pada saat
pengukuran.
Ada karat pada
kutub
baterai/terminal
baterai longgar.
Pembebanan rendah.
Nilai SG yang
terbaca tidak
benar.
Pengisian dari
modul fotovoltaik
tidak baik.
Kondisi energi di
baterai (SOC)
rendah.
Lakukan
pengukuran sekali
lagi tidak tanpa
pembebanan.
Hilangkan karat dan
berikan vaselin
dikutub baterai,
kencangkan kabel
yang longgar,
periksa tegangan
modul fotovoltaik
dan fungsi blocking
diode.
Kurangi pemakaian
beban, atau
padamkan beban
beberapa hari agar
Tegangan
baterai rendah
atau tidak ada.
Ada karat pada
kutub baterai.
Arus listrik tidak
dapat mengalir.
Bersihkan karat dan
berikan vaselin
dikutub baterai.
Terjadi sulfation atau
baterai.
Terjadi hubungan
singkat di salah
satu baterai.
Ganti baterai dengan
yang baru.
Kabel baterai rusak
atau sambungan
kabel buruk.
Tegangan baterai
terkadang ada dan
tidak ada.
Perbaiki kabel
dengan konektor
baterai, bila perlu
ganti dengan yang
baru.
Cairan elektrolit
baterai sering
habis.
Sering terjadi
pengisian berlebih.
Setting saklar
pemutus elektronik
tegangan batas atas
di BCR
berubah/tidak cocok.
Terlalu sering
mengisi air baterai.
Sering tercium bau
gas, dan terlalu
sering mangisi air
baterai.
Tambah pemakaian
beban di siang hari.
Dengan bantuan
teknisi, atur kembali
setting batas
tegangan atas BCR
atau ganti dengan
BCR baru.
Sering terjadi
mati-hidup
secara otomatis
pad waktu yang
Setting pemutus
elektrolit tegangan
batas bawah di BCR
terlalu tinggi/tidak
Pemakai energi
baterai tidak
efektif.
Dengan bantuan
teknisi, atur kembali
setting batas
singkat. cocok. atau ganti dengan
BCR yang baru.
Pada malam
hari kapasitas
baterai cepat
habis.
Blocking diode
rusak.
Terjadi arus balik
dari baterai ke
modul fotovoltaik.
Dengan bantuan
teknisi, perbaiki
blocking diode atau
ganti dengan BCR
yang baru.
Tabel 2.2 Gejala kerusakan pada modul fotovoltaik
GEJALA SEBAB AKIBATNYA PERBAIKAN
Tidak ada
tegangan yang
keluar dari -modul
fotovoltaik.
Konektor kabel di
junction box
modul fotovoltaik
tidak baik/rusak.
Tidak ada arus
listrik yang –
mengalir ke BCR.
Buka junction
box, di modul
-fotovoltaik,
kencangkan baut
di konektor, bila
ternyata rusak
maka ganti
konektor dengan
yang baru, dan
apabila tidak bisa
modul fotovoltaik
baru.
Kesalahan pada
saat pengukuran.
Nilai tegangan
yang terbaca tidak
benar.
Ulangi
pengukuran ketika
cuaca cerah.
Pembuatan modul
fotovoltaik jelek.
Modul fotovoltaik
dengan cepat
mengalami
degradasi.
Ganti modul
fotovoltaik dengan
yang baru. Tegangan terbuka
Voc lebih rendah
dari 0.48 kali
jumlah sel surya.
Telah mencapai
usai pakai modul
fotovoltaik.
Modul fotovoltaik
telah mengalami
degradasi.
Ganti modul
fotovoltaik dengan
yang baru.
Kesalahan pada
saat pengukuran.
Nilai arus listrik
yang terbaca tidak
benar.
Ulangi
pengukuran pada
waktu cuaca
cerah.
Kondisi
lingkungan.
Radiasi matahari
yang jatuh ke
modul fotovoltaik
berkurang.
Jauhkan
benda/pohon yang
menyebabkan
penghalang
cahaya matahari. Arus hubung
singkat Iac lebih
rendah dari 70%
arus listrik pada
rujukan.
Modul fotovoltaik
tertutup kotoran
Jumlah arus listrik
yang dihasilkan
Bersihkan modul
dan debu. berkurang.
Modul fotovoltaik
pecah atau rusak.
Terjadi hubungan
singkat antara sel
surya.
Ganti dengan
modul fotovoltaik
yang baru.
Terjadi perubahan
warna di sel surya.
Efisiensi modul
fotovoltaik
menurun.
Ganti dengan
modul fotovoltaik
yang baru.
Kesalahan
pengukuran.
Nilai arus listrik
yang terbaca tidak
benar.
Ulangi
pengukuran pada
saat cuaca cerah.
Koneksi kabel
kurang baik.
Nilai arus yang
terbaca sangat
kecil.
Periksa konektor
dan jalur kabel
dari modul
fotovoltaik-BCR
sampai ke baterai. Arus pengisian
baterai berbeda
jauh dengan Isc
sedangkan
kapasitas baterai
penuh.
Terjadi karat di
kutub baterai.
Arus listrik tidak
mengalir dengan
sempurna.
Bersihkan karat di
kutub baterai dan
tambahkan
vaselin.
Lampu menyala
redup.
Tegangan kerja
sistem rendah.
Di ujung tabung
lampu TL
berwarna ke
hitam-hitaman.
Kurangi
pemakaian beban
dan ganti dengan
yang baru.
Tabung lampu TL
tidak terkoneksi
dengan baik.
Tidak ada arus
listrik di tabung
lampu TL
Matikan saklar
lampu, perbaiki
kedudukan lampu
TL.
Kabel menuju ke
lampu TL putus.
Tidak ada arus
listrik yang
mengalir ke lampu
TL tersebut.
Matikan saklar,
periksa jalur kabel
ke lampu TL dan
sambung kabel
yang putus.
Mutu saklar jelek
sehingga kontak
saklar rusak.
Kontak saklar
tidak berfungsi
sehingga tidak ada
arus yang mengalir
ke lampu
Lepaskan kabel
beban di terminal
BCR, perbaiki
saklar dan bila
tidak bisa, ganti
dengan yang baru. Lampu TL tidak
menyala.
Inverter tidak
berfungsi
Tidak dapat
membangkitkan
listrik AC
Matikan saklar
lampu, buka
armatur lampu
kabel inverter, jika
masih baik berarti
inverter sudah -
dengan yang baru.
Kapasitas baterai
(SOC) rendah.
Indikator lampu
peraga menyala.
Perlu perhatian
dalam menghemat
pemakaian energi.
Konektor di
terminal BCR
tidak baik.
Tidak ada arus
listrik yang
mengalir ke
beban.
Periksa dan
kuatkan baut
pengikat kabel di
terminal BCR.
Kabel beban
putus.
Tidak ada arus
yang mengalir ke
beban.
Periksa jalur
utama dari kabel
sampai kepada
saklar dan stop
kontak. Seluruh beban
tidak menyala.
Terjadi hubung
singkat di beban.
Tegangan di
terminal beban
pada BCR nol.
Lepaskan kabel
beban di terminal
BCR, kemudian
lepaskan dan
periksa kabel yang
keluar dari stop
BAB III
METODE PENELITIAN
Persiapan bahan
Pemasangan Panel Surya
Pengambilan data dengan variasi sudut :
15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°, 45° dan 60° menghadap utara
Pengambilan data dengan variasi sudut :
15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°, 45° dan 60° menghadap timur
Pembahasan
Kesimpulan
3.1 Persiapan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian :
- Panel Surya 50 Wp (Watt peak) yang berfungsi untuk mengkonversi
cahaya matahari menjadi listrik. Listrik yang dikeluarkan adalah listrik
dengan arus DC.
- Aki/baterai 12 volt 70 ampere yang berfungsi untuk menyimpan listrik.
- BCR (Battery Charge Regulator) yang berfungsi untuk mengisi dan
memutus pengisian baterai secara otomatis.
- Tiga lampu yang dihubungkan secara paralel.
- Inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC, dan
- Multimeter digital yang berfungsi untuk mengukur tegangan dan arus.
Panel surya yang digunakan seperti terlihat pada contoh Gambar 3.2.
Keterangan gambar :
a. Panel surya jenis silikon kristal 50 Wp
b. Kaca pelindung sel surya
c. Dus panel surya
Daya panel surya yang digunakan adalah sebagai berikut :
T = 25° C
Pmax = 50.9 Watt
Voc = 20.8 Volt
Isc = 3.29 Ampere
Vp max =16.3 Volt
Ip max = 3.13 Ampere
T = 49° C
Pmax = 36.5 Watt
Ip max = 2.5 Ampere
Aki/baterai yang digunakan terlihat pada contoh Gambar 3.3.
Keterangan gambar :
a. Tempat pengisian air aki
b. Tempat sambungan kabel positif
c. Tempat sambungan kabel negatif
d. Untuk melihat air aki penuh atau
kosong
Battery Charge Regulator (BCR) yang digunakan terlihat seperti pada gambar 3.4
Keterangan gambar :
a. BCR (Baterry Charge R
Lampu tand
egulator)
b. a pengisian
c. a aki/baterai habis
Gam
ampu TL yang digunakan terlihat seperti pada gambar 3.5
eterangan gambar :
att
rai
3.2 Variasi Sudut Panel Surya
panel surya akan diberikan variasi sudut
dengan
aki/baterai
Lampu tand
d. Lampu tanda hubungan singkat
bar 3.4 Battery Charge Regulator (BCR)
L
K
a. Lampu TL 6 w
b. Kabel dari aki/bate
Gambar 3.5 Lampu TL
Sebelum penelitian dimulai,
variasi sudut 15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40° 45° dan 60°. Untuk kenaikan
sehingga untuk setiap kenaikan 5° membutuhkan 2 hari untuk penelitian. Variasi
ini tujuannya untuk mengetahui sudut mana yang mempunyai daya kerja yang
optimum. Gambar 3.6 dibawah ini adalah contoh panel surya dengan sudut 15°.
Keterangan gambar :
gga
ah sudut
.3 Proses Pengukuran
ukuran dilakukan, perlu diketahui bagaimana cara
kerja p
a. Panel surya
b. Tiang penyan
c. Tiang untuk merub
d. Kabel untuk menghantarkan
listrik ke aki/baterai
Gambar 3.6 Panel surya dengan sudut 15°
3
Sebelum proses peng
anel surya terhadap BCR dan aki/baterai sehingga lampu dapat dinyalakan.
Cahaya matahari diserap oleh panel surya dan dikonversi menjadi listrik yang
menghasilkan arus listrik DC, lalu dihantarkan ke aki/baterai yang berfungsi
untuk menyimpan listrik dan diteruskan ke lampu 1, 2 dan 3 yang sudah terpasang
inverter untuk mengubah arus DC ke arus AC. Proses pengukuran dilakukan
dengan cara mengukur tegangan sirkuit terbuka atau open circuit voltage (Voc)
seperti ditunjukan pada Gambar 3.7, arus sirkuit pendek atau short circuit current
(Isc) seperti ditunjukan pada Gambar 3.8, tegangan (V) pada aki/baterai dan
semuanya diukur dengan menggunakan multimeter digital. Untuk setiap
pengambilan data dilakukan setiap 30 menit selama ± 6 jam pada siang hari.
Keterangan gambar :
ital
ge Regulator)
arus
e. ukuran tegangan dan arus
Gambar 3.7 Pengukuran pada tegangan sirkuit terbuka (Voc)
Keterangan gambar :
uran tegangan dan arus
b. ukuran tegangan dan arus
c. digital
ge Regulator)
Gambar 3.8 Pengukuran pada arus s u
a. Multimeter dig
b. Kabel panel surya
c. BCR (Baterry Char
d. Tempat pengukuran tegangan dan
panel surya
Tempat peng
aki/baterai
a. Tempat penguk
panel surya
Tempat peng
aki/baterai
Multimeter
d. Kabel panel surya
e. BCR (Baterry Char
Keterangan gambar :
pu satu
pu
a. Stop kontak lam
b. Stop kontak lampu dua
c. Stop kontak lampu tiga
d. Multimeter digital
e. Tempat pengukuran
BAB IV
HASIL PENELIT PEMBAHASAN
4.1 DATA PENELITIAN
tabel data hasil penelitian dari panel surya 50 Wp
deng
el surya yaitu variasi sudut 15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°, 45° dan
2. riasi sudut 15°, 20°, 25°, 30°, 35°, 40°, 45° dan
Data-d akan data hasil penelitian yang merupakan data
asil penelitian panel surya 50 Wp :
° menghadap ke utara, Jumat 5 September
dut 15˚ / Utara 5-Sep-08
IAN DAN
Pada bab ini ditampilkan
an beberapa macam variasi sudut dan arah. Jenis-jenis variasi sudut dan arah
tersebut adalah:
1. Sudut pan
60° menghadap ke utara.
Sudut panel surya yaitu va
60° menghadap ke timur.
ata tabel dibawah ini merup
yang sebenarnya.
Daftar tabel-tabel h
1. Panel surya menghadap ke utara.
Tabel 4.1 Data penelitian sudut 15
2008.
Su
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
11:30 13.9 2.55 13.3 13.3 14 13.7 Berawan
12:00 14.1 3.35 14.1 14 14 14 Panas
12:30 13.2 3.33 12.8 13 12.8 12.8 Panas
13:30 13.2 2.68 12.9 12.9 12.9 12.9 Berawan
14:00 13.6 2.51 13 12.8 12.8 12.8 Berawan
14:30 13.3 2.7 12.9 12.7 12.7 12.7 Panas
15:00 12.8 2.2 12.4 12.3 12.3 12.2 Panas
15:30 13.3 1.48 12.9 12.8 12.8 12.8 Panas
16:00 13.6 0.92 13 12.9 12.8 12.8 Panas
abel 4.2 Data penelitian sudut 20° menghadap ke utara, Jumat 12 September
dut 20˚ / Utara 12-Sep-08
T
2008
Su
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:00 14.4 3.38 13.9 13.9 13.8 13.9 Panas
10:30 13.3 3.56 12.9 12.7 12.7 12.7 Panas
11:00 13.4 2.09 13 12.9 12.8 12.8 Berawan
11:30 13.1 1.14 12.8 12.6 12.6 12.6 Berawan
12:00 14.4 3.69 13.9 13.8 13.8 13.8 Panas
12:30 13.4 3.63 13 13 13.1 13.1 Panas
13:00 14.5 3.57 13.9 3.8 1 13.8 13.9 Panas
13:30 12.6 0.41 12.3 12.2 12.2 12.2 Mendung
14:00 13.6 0.64 13.2 13.1 13 13 Mendung
14:30 13.6 2.33 13.2 13.1 13.1 13.1 Berawan
Tabel 4.3 Data penelitian sudut 25° menghadap ke utara, Senin 15 September
2008
Sudut 25˚ / Utara 15-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
11:30 16.3 3.77 13.6 13.5 13.5 13.5 Panas
12:00 14.6 3.96 14 14 14 13.9 Panas
12:30 14.5 3.33 14 13.9 13.9 13.8 Panas
13:00 14.5 3.33 14 13.9 13.9 13.9 Panas
13:30 14.5 3.33 14 13.9 13.9 13.9 Panas
14:00 14.4 3.06 13.9 13.8 13.8 13.8 Panas
14:30 14.1 2.55 13.7 13.6 13.6 13.6 Panas
15:00 13.7 2.1 13.3 13.2 13.2 13.2 Panas
15:30 13.5 1.66 13.1 13 12.9 12.9 Panas
16:00 13.4 1.09 13 12.9 12.9 12.9 Panas
Tabel 4.4 Data penelitian sudut 30° menghadap ke utara, Rabu 17 September
2008
Sudut 30˚ / Utara 17-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:00 13 0.78 12.6 12.5 12.5 12.5 Panas
10:30 13.4 0.78 13 12.8 12.8 12.8 Panas
11:00 14.6 4.11 14.1 13.5 13.8 13.8 Panas
11:30 14.5 4.17 14 14 14 14 Panas
12:30 14.5 3.95 14 14 13.9 13.9 Panas
13:00 13.5 2.59 13 12.9 12.9 12.8 Berawan
13:30 13.4 0.74 13 12.9 12.8 12.8 Mendung
14:00 13.2 0.83 12.8 12.7 12.7 12.7 Mendung
14:30 13.4 0.67 13 12.9 12.9 12.8 Mendung
15:00 13.3 0.75 12.9 12.8 12.8 12.8 Mendung
15:30 13.3 0.47 13 12.8 12.8 12.8 Mendung
16:00 13.2 0.36 12.8 12.7 12.6 12.6 Mendung
Tabel 4.5 Data penelitian sudut 35° menghadap ke utara, Kamis 18 September
2008
Sudut 35˚ / Utara 18-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
11:00 13.5 0.85 13.1 12.9 12.9 12.9 Mendung
11:30 13.4 1.06 13 13 13 13 Mendung
12:00 15.6 0.97 13.7 13.5 13.5 13.6 Mendung
12:30 13.6 1.14 12.9 12.7 12.7 12.7 Berawan
13:00 14.5 3.4 14 13.9 13.9 13.9 Panas
13:30 13.4 1.29 13 13 13 13 Mendung
14:00 13.5 0.77 13.1 13 12.9 12.9 Mendung
14:30 13.3 0.56 12.9 12.8 12.7 12.7 Mendung
15:00 13.4 1.27 13 12.9 12.9 12.9 Panas
15:30 13.4 1.58 13 12.8 12.8 12.8 Panas
16:30 13.3 0.57 12.9 12.8 12.7 12.7 Panas
17:00 13.2 0.14 12.9 12.7 12.7 12.7 Panas
Tabel 4.6 Data penelitian sudut 40° menghadap ke utara, Jumat 19 September
2008
Sudut 40˚ / Utara 19-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
9:00 13.7 1.25 13.5 13 13 13 Berawan
9:30 13.5 0.88 13 12.9 12.8 12.9 Berawan
10:00 13.2 0.9 12.8 12.7 12.6 12.6 Berawan
10:30 14.2 0.75 13.6 12.8 12.8 12.8 Berawan
11:00 13.3 1.67 12.8 12.7 12.7 12.7 Panas
11:30 14 3.08 13.8 13.9 14 14 Panas
12:00 13.4 1.2 13 12.9 12.9 12.9 Panas
12:30 14.3 3.75 14 14 14 14 Panas
13:00 14.5 3.45 14.1 14 14 14 Panas
13:30 14.5 3.14 14 13.9 13.9 13.9 Panas
14:00 14.4 2.73 13.9 13.8 13.7 13.8 Panas
14:30 14 2.46 13.5 13.5 13.5 13.5 Panas
15:00 13.7 1.88 13.2 13.1 13.1 13.1 Panas
15:30 13 1.77 13 12.9 12.9 12.9 Panas
16:00 13.6 1.53 13.2 13 12.9 13 Panas
16:30 13.4 1.36 13 12.9 12.9 12.9 Panas
Tabel 4.7 Data penelitian sudut 45° menghadap ke utara, Sabtu 20 September
2008
Sudut 45˚ / Utara 20-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:00 12.9 0.87 12.6 12.4 12.4 12.4 Mendung
10:30 13.4 1.18 13 12.9 12.9 12.9 Berawan
11:00 13.6 1.21 13.1 12.9 12.9 12.9 Berawan
11:30 14.5 3.96 14.1 14 14 13.9 Panas
12:00 15.6 2.18 13.7 13.6 13.6 13.6 Panas
12:30 14 3.97 13.3 13.2 13.3 13.3 Panas
13:00 13.9 2.21 13.5 13.4 13.4 13.4 Panas
13:30 13.5 1.17 13.1 12.9 12.9 12.9 Berawan
14:00 13.3 0.84 12.9 12.7 12.7 12.7 Berawan
14:30 13.3 1.09 12.9 12.8 12.8 12.8 Berawan
15:00 13.3 0.62 13 12.8 12.8 12.8 Mendung
Tabel 4.8 Data penelitian sudut 60° menghadap ke utara, Rabu 15 Oktober 2008
Sudut 60˚ / Utara 15-Okt-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:30 13 0.9 12.6 12.5 12.4 12.4 Panas
11:00 13.4 0.92 13.1 12.9 12.9 12.9 Panas
11:30 13.3 0.95 12.9 12.8 12.7 12.7 Panas
12:00 13.2 0.91 12.9 12.8 12.7 12.7 Panas
13:00 13.1 0.76 12.7 12.6 12.6 12.6 Mendung
13:30 13.1 0.73 12.7 12.6 12.6 12.6 Mendung
14:00 13.2 0.69 12.8 12.7 12.6 12.6 Mendung
14:30 13.2 0.65 12.8 12.7 12.6 12.6 Mendung
15:00 13.4 0.6 13.1 12.9 12.9 12.9 Mendung
15:30 13.3 0.54 12.9 12.8 12.7 12.7 Berawan
16:00 13.4 0.5 13 12.9 12.9 12.9 Panas
2. Panel surya menghadap ke timur
Tabel 4.9 Data penelitian sudut 15° menghadap ke timur, Kamis 9 Oktober 2008
Sudut 15˚ / Timur 9 Oktober 2008
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:00 13.6 1.6 13.1 12.9 12.9 12.9 Berawan
10:30 13.4 1.43 13 12.8 12.8 12.8 Berawan
11:00 13.6 1.77 13.1 13 12.9 12.9 Panas
11:30 13.4 1.49 12.9 12.8 12.8 12.8 Panas
12:00 13.4 1.17 12.9 12.8 12.8 12.8 Mendung
12:30 13.3 1.09 12.8 12.7 12.7 12.7 Mendung
13:00 13.3 1.06 12.8 12.7 12.7 12.6 Mendung
13:30 13.3 0.8 12.9 12.7 12.7 12.7 Mendung
14:00 13.3 1.09 12.9 12.8 12.7 12.7 Berawan
14:30 13.4 1.26 13 12.9 12.8 12.8 Panas
15:00 13.2 0.84 12.8 12.6 12.6 12.6 Mendung
16:00 13.3 0.88 12.9 12.8 12.7 12.7 Mendung
16:30 13.3 0.87 12.9 12.8 12.7 12.7 Mendung
17:00 13.3 0.83 12.9 12.8 12.7 12.7 Mendung
Tabel 4.10 Data penelitian sudut 20° menghadap ke timur, Rabu 8 Oktober 2008
Sudut 20˚ / Timur 8 Oktober 2008
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
11:00 13.1 1.08 12.7 12.6 12.5 12.5 Berawan
11:30 14.1 0.95 13.5 13.3 13.3 13.3 Berawan
12:00 13.5 1.32 13.1 12.9 12.9 12.9 Berawan
12:30 13.6 1.24 13.1 13 13 13 Berawan
13:00 13.4 0.86 13 12.8 12.8 12.8 Mendung
13:30 13.4 0.66 13 12.9 12.9 12.9 Mendung
14:00 13.3 0.67 12.9 12.7 12.6 12.6 Mendung
14:30 13 0.69 13 12.7 12.6 12.6 Mendung
15:00 13.5 0.47 13.2 13 13 12.9 Mendung
15:30 13.5 0.3 13.2 13 13 13 Mendung
16:00 13.4 0.23 13.1 12.9 12.9 12.9 Mendung
16:30 13.5 0.18 13.1 13 12.9 12.9 Mendung
Tabel 4.11 Data penelitian sudut 25° menghadap ke timur, Senin 6 Oktober 2008
Sudut 25˚ / Timur 6 Oktober 2008
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:30 16.5 3.71 13.8 13.7 13.7 13.7 Panas
11:00 14.5 3.93 14.1 14 14 14 Panas
11:30 12.8 0.97 12.4 12.3 12.3 12.3 Mendung
12:00 14.7 1.97 14.3 14.2 14.2 14.2 Panas
12:30 13.4 1.68 13 12.9 12.9 12.9 Panas
13:00 13.5 0.62 13.1 13 13 12.9 Panas
13:30 13.5 0.54 13 12.9 12.9 12.9 Panas
14:00 13.6 0.8 13.3 13.1 13.1 13.1 Panas
14:30 13.3 0.54 13 12.8 12.8 12.8 Panas
15:00 13.6 0.53 13.2 13 13 13 Panas
15:30 13.4 0.49 13 12.9 12.9 12.9 Panas
16:00 13.5 0.33 13.1 13 13 13 Panas
16:30 13.6 0.41 13.2 13 13 12.9 Panas
17:00 13.6 0.4 13.2 13.1 13 13.1 Panas
Tabel 4.12 Data penelitian sudut 30° menghadap ke timur, Sabtu 27 September
2008
Sudut 30˚ / Timur 27-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
9:30 14.6 3.51 14.1 14 13.9 13.9 Panas
10:30 12.7 0.77 12.3 12.2 12.2 12.2 Berawan
11:00 14.6 3.62 14.1 13.6 13.5 13.5 Panas
11:30 13.3 0.76 13 12.8 12.8 12.8 Berawan
12:00 13.3 0.54 13 12.8 12.8 12.8 Berawan
12:30 13.6 0.81 13.2 13 13 13 Berawan
13:00 13.5 0.55 13.8 13 13 13 Berawan
13:30 14.2 2.59 13.5 13.7 13.7 13.7 Panas
14:00 13.9 2.37 13.2 13.4 13.4 13.5 Panas
14:30 13.7 2.1 13.2 13.1 13.1 13.1 Panas
15:00 13.8 1.78 13.1 13.1 13 13 Panas
15:30 13.5 1.51 13.1 12.9 12.9 12.9 Panas
16:00 13.7 1.4 13.2 13.1 13 13 Panas
16:30 13.3 0.94 12.9 12.8 12.8 12.8 Panas
17:00 13.4 0.65 13 12.9 12.9 12.8 Panas
Tabel 4.13 Data penelitian sudut 35° menghadap ke timur, Jumat 26 September
2008
Sudut 35˚ / Timur 26-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:30 15.9 3.86 13.4 13.3 13.3 13.2 Panas
11:00 13.4 0.93 13 12.9 12.9 12.9 Berawan
11:30 14.5 3.67 14 13.9 13.9 13.9 Panas
12:00 13.4 0.9 12.9 12.96 12.9 12.9 Mendung
13:00 13.4 0.61 13 12.9 12.8 12.8 Berawan
13:30 13.3 0.85 12.9 12.9 12.8 12.8 Berawan
14:00 13.3 0.44 12.9 12.8 12.8 12.8 Berawan
14:30 13.3 0.7 12.9 12.8 12.8 12.8 Berawan
15:00 13.6 1.62 13.2 13 13 13 Panas
15:30 13.3 0.27 13 12.8 12.7 12.7 Berawan
16:00 13.5 1.17 13.1 13 13 12.9 Panas
16:30 13.3 0.39 13 12.8 12.8 12.8 Panas
17:00 13.3 0.21 13 12.9 12.8 12.8 Panas
Tabel 4.14 Data penelitian sudut 40° menghadap ke timur, Rabu 24 September
2008
Sudut 40˚ / Timur 24-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
9:30 15 3.69 14.5 14.4 14.4 14.4 Panas
10:00 14.6 3.62 14.1 14 14 14 Panas
10:30 14.6 3.52 14 13.9 14 13.9 Panas
11:00 14.5 3.39 14 13.9 13.9 13.9 Panas
11:30 14.2 3.29 13.9 13.8 13.8 13.8 Panas
12:00 14.2 2.94 13.8 13.7 13.7 13.7 Panas
12:30 14.3 2.68 13.9 13.7 13.7 13.7 Panas
13:30 13.7 1.84 13.2 13.1 13 13 Panas
14:00 13.4 1.4 13 12.9 12.9 12.9 Panas
14:30 13.4 0.83 13 12.9 12.8 12.9 Panas
15:00 13.3 0.58 13 12.8 12.8 12.8 Panas
15:30 13.3 0.44 13 12.8 12.8 12.8 Panas
16:00 13.3 0.27 13 12.8 12.8 12.8 Panas
16:30 13.3 0.2 12.9 12.8 12.8 12.8 Panas
17:00 13.1 0.19 12.8 12.7 12.7 12.7 Panas
Tabel 4.15 Data penelitian sudut 45° menghadap ke timur, Senin 22 September
2008
Sudut 45˚ / Timur 22-Sep-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
10:30 13.4 1.89 12.9 12.8 12.8 12.8 Panas
11:00 13.3 0.99 12.9 12.8 12.7 12.8 Berawan
11:30 14.5 2.61 14 13.7 13.6 13.4 Panas
12:00 13 2.58 12.5 12.4 12.4 12.4 Panas
12:30 14 2.66 14 13.8 13.8 13.9 Panas
13:00 13.6 0.73 13.2 13 13 13 Berawan
13:30 13.5 1.87 13 12.9 12.9 12.9 Panas
14:00 13.5 1.46 13.1 12.9 12.9 12.9 Panas
14:30 13.3 1.08 13 12.9 12.8 12.8 Panas
15:30 13.2 0.84 12.9 12.7 12.7 12.7 Panas
16:00 13.5 0.57 13.1 13 13 13 Panas
Tabel 4.16 Data penelitian sudut 60° menghadap ke timur, Kamis 16 Oktober
2008
Sudut 60˚ / Timur 16-Okt-08
Waktu Voc (V) Isc (A) Aki (V) L1 (V) L2 (V) L3 (V) Keterangan
11:00 12.6 0.84 12.2 12.1 12.2 12 Panas
11:30 13.1 0.66 12.7 12.6 12.6 12.6 Panas
12:00 13.2 0.55 12.8 12.7 12.7 12.7 Panas
12:30 13.3 0.63 12.9 12.8 12.8 12.7 Panas
13:00 13.5 0.49 13.3 13.1 13 13.2 Panas
13:30 13.3 0.59 13 12.8 13 12.8 Panas
14:00 13.3 0.55 12.9 12.8 12.7 12.7 Panas
14:30 13.4 0.49 13 12.9 12.9 12.8 Panas
15:00 13.3 0.45 12.9 12.8 12.8 12.7 Panas
15:30 13.5 0.42 13.2 13 13 13 Panas
16:00 13.4 0.37 13.1 12.9 12.9 12.9 Panas
16:30 13.6 0.35 13.2 13 13 13 Panas
17:00 13.3 0.3 13 12.9 12.9 12.9 Panas
4.2 Gambar grafik data hasil penelitian
Data dalam penelitian tersebut akan ditampilkan dalam bentuk grafik data
1. Panel surya menghadap ke utara
Sudut 15˚ / Utara
11
11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00
Waktu (t)
Gambar 4.1 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 15° menghadap ke utara,
Jumat 5 September 2008.
Sudut 15˚ / Utara
0
11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00
Waktu
Gambar 4.2 Grafik arus pada data penelitian sudut 15° menghadap ke utara, Jumat
Sudut 20˚ / Utara
10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00
Waktu (t)
Gambar 4.3 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 20° menghadap ke utara,
Jumat 12 September 2008
Sudut 20˚ / Utara
10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00
Waktu (t)
Gambar 4.4 Grafik arus pada data penelitian sudut 20° menghadap ke utara, Jumat
Sudut 25˚ / Utara
11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00
Waktu (t)
Gambar 4.5 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 25° menghadap ke utara,
Senin 15 September 2008
Sudut 25˚ / Utara
0
11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00
Waktu (t)
Gambar 4.6 Grafik arus pada data penelitian sudut 25° menghadap ke utara, Senin
Sudut 30˚ / Utara
Gambar 4.7 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 30° menghadap ke utara,
Rabu 17 September 2008
Sudut 30˚ / Utara
0
Gambar 4.8 Grafik arus pada data penelitian sudut 30° menghadap ke utara, Rabu
Sudut 35˚ / Utara
Gambar 4.9 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 35° menghadap ke utara,
Kamis 18 September 2008
Sudut 35˚ / Utara
0
Gambar 4.10 Grafik arus pada data penelitian sudut 35 menghadap ke utara,
Sudut 40˚ / Utara
Gambar 4.11 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 40° menghadap ke utara,
Jumat 19 September 2008
Sudut 40˚ / Utara
0
Gambar 4.12 Grafik arus pada data penelitian sudut 40 menghadap ke utara,
Sudut 45˚ / Utara
10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00
Waktu (t)
Gambar 4.13 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 45° menghadap ke utara,
Sabtu 20 September 2008
Sudut 45˚ / Utara
0
Gambar 4.14 Grafik arus pada data penelitian sudut 45 menghadap ke utara, Sabtu
Sudut 60˚ / Utara
10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00
Waktu (t)
Gambar 4.15 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 60° menghadap ke utara,
Rabu 15 Oktober 2008
Sudut 60˚ / Utara
0
Gambar 4.16 Grafik arus pada data penelitian sudut 60° menghadap ke utara,
2. Panel surya menghadap ke timur
Sudut 15˚ / Timur
11
Gambar 4.17 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 15° menghadap ke timur,
9 Oktober 2008
Sudut 15˚ / Timur
0
Gambar 4.18 Grafik arus pada data penelitian sudut 15° menghadap ke timur, 9
Sudut 20˚ / Timur
Gambar 4.19 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 20° menghadap ke timur,
8 Oktober 2008
Sudut 20˚ / Timur
0
Gambar 4.20 Grafik arus pada data penelitian sudut 20° menghadap ke timur, 8
Sudut 25˚ / Timur
Gambar 4.21 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 25° menghadap ke timur,
6 Oktober 2008
Sudut 25˚ / Timur
0
Gambar 4.22 Grafik arus pada data penelitian sudut 25° menghadap ke timur, 6
Sudut 30˚ / Timur
Gambar 4.23 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 30° menghadap ke timur,
27 September 2008
Sudut 30˚ / Timur
0
Gambar 4.24 Grafik arus pada data penelitian sudut 30° menghadap ke timur, 27
Sudut 35˚ / Timur
Gambar 4.25 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 35° menghadap ke timur,
26 September 2008
Sudut 35˚ / Timur
0
Gambar 4.26 Grafik arus pada data penelitian sudut 35° menghadap ke timur, 26
Sudut 40˚ / Timur
Gambar 4.27 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 40° menghadap ke timur,
24 September 2008
Sudut 40˚ / Timur
0
Gambar 4.28 Grafik arus pada data penelitian sudut 40° menghadap ke timur, 24
Sudut 45˚ / Timur
Gambar 4.29 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 45° menghadap ke timur,
22 September 2008
Sudut 45˚ / Timur
0
Gambar 4.30 Grafik arus pada data penelitian sudut 45° menghadap ke timur, 22
Sudut 60˚ / Timur
Gambar 4.31 Grafik tegangan pada data penelitian sudut 60° menghadap ke
timur, 16 Oktober 2008
Sudut 60˚ / Timur
0
Gambar 4.32 Grafik arus pada data penelitian sudut 60° menghadap ke timur, 16
4.3 Pembahasan data dan grafik hasil pengamatan
4.3.1 Pembahasan variasi sudut
Dari hasil-hasil pengamatan dan grafik hasil pengujian variasi sudut
didapatkan bahwa panel surya dengan sudut 25° menghadap ke utara pada waktu
pukul 11:30 sampai pukul 16:00 menghasilkan daya listrik yang paling baik. Hal
ini dikarenakan penerimaan cahaya matahari pada panel lebih banyak karena
kondisi cuaca yang panas. Beda dengan sudut yang lainnya yang kondisi cuaca
tidak menentu. Dari grafik sudut 25°/utara dapat dilihat bahwa tegangan dan arus
yang dihasilkan selalu dalam kondisi yang baik atau penurunan tegangan dan arus
yang cukup stabil. Apabila dibandingkan dengan sudut-sudut yang lain, tegangan
dan arus tidaklah menentu, grafik menunjukan tegangan dan arus dapat berubah
tinggi atau dapat berubah rendah. Hal ini juga dikarenakan penerimaan cahaya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Variasi sudut panel surya
Dari variasi sudut panel surya 15°, 20°, 25° 30°, 35°, 40°, 45°, 60° pada
masing-masing arah utara dan timur. Dapat diambil kesimpulan bahwa
sudut 25°/utara dapat menghasilkan daya yang paling maksimum karena
penerimaan daya yang paling besar.
2. Kinerja panel
Panel surya dengan daya 50 Wp (Watt peak) dengan aki/baterai 70
ampere dapat menghidupkan 3 buah lampu TL 6 watt secara bersamaan
dengan waktu 8 jam.
5.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan dan pembahasan dari sistem operasi panel
surya, sedikit banyak telah diketahui kelebihan dan kekurangan dari panel
surya tersebut, namun pengamatan dan pembahasan ini masih kurang
lengkap dan jauh dari sempurna. Karena itu agar dalam pengamatan dan
pembahasan ini selanjutnya lebih lengkap, lebih baik, sempurna dan
bervariasi disarankan :
1. Menggunakan kemiringan sudut panel surya 50° dan 55°.
3. Mengambil data di tempat terbuka yang lebih terkena cahaya matahari
langsung.
4. Menggunakan panel surya dengan daya selain 50 Wp.
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok Fotovoltaik. 1995. Pembangkit Listrik Tenaga Surya. UPT LSDE, BPP
Teknologi.
Mintorogo, Danny Santoso. Strategi Aplikasi Sel Surya. Penerbit Staf Pengajar
Universitas Petra Surabaya.
Sinamo, Sertu Alim Senina. Mengenal Solar Cell Sebagai Energi Alternatif.
Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan.
Wenas, Wilson Walery. Teknologi Sel Surya. Laboratorium Semikonduktor,
Fisika-ITB.
Wolter , Niels. 2006. Commercial Electric Solar System. Focus On Energy.
Yuliarto, Brian. 2006. Energi Surya: Alternatif Sumber Energi Masa Depan di
Indonesia. Postdoctoral Fellow Energy Technology Research Institute, AIST Japan.
http://energisurya.wordpress.com/2008/07/10/melihat-prinsip-kerja-sel-surya-lebih-dekat/
http://www.google.com/
www.gammasolar.com/upload/PV_Cell_System