• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TENTANG MATERI KEBUTUHAN DENGAN METODE CONCEPT ATTAINTMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TENTANG MATERI KEBUTUHAN DENGAN METODE CONCEPT ATTAINTMENT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TENTANG MATERI KEBUTUHAN DENGAN METODE CONCEPT ATTAINTMENT DAN METODE

RESITASI SISWA KELAS X R-SMAN-BI 10 PADANG

JURNAL

Oleh:

SERLI DIOVANI TEZA 2008/ 05690

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

(2)
(3)
(4)

1

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TENTANG MATERI KEBUTUHAN DENGAN METODE CONCEPT ATTAINTMENT DAN METODE

RESITASI SISWA KELAS X R-SMAN-BI 10 PADANG

STUDENT LEARNING OUTCOME DIFFERENCES on ECONOMIC SUBJECTS of the MATERIAL NEEDS of the CONCEPT ATTAINTMENT and the METHOD of RESITASI

GRADE X 10 HIGH SCHOOL PADANG

Serli Diovani Teza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang Email: serlidiovaniteza@yahoo.co.Id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang menggunakan metode concept attaintment dengan yang menggunakan metode resitasi. Penelitian ini dilaksankan di SMA Negeri 10 Padang pada siswa kelas X. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian “Pretest-Posttest control group design”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 10 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Kelas sampel yaitu kelas X.8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.7 Sebagai kelas kontrol. kedua kelas ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dan analisis induktif yag dilakukan melalui uji Z dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap varians kedua kelas sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 86,875 dan kelas kontrol 81,75. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode concept attaintment dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.Dan hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan jalan keluar bagi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran ekonomi

Kata kunci: Hasil Belajar, Metode Concept Attainment,Resitasi ABSTRACT

This research aims to analyze the differences of students study economics results using the method of the concept with the method using attaintment resitasi. This research kept in SMA Negeri 10 Field at grade X. this type of research is research design experimental research "Pretest-Posttest control group design". The population of this research is the whole grade X in SMA Negeri 10 Fields listed in the academic year 2012/2013.Sample class: class X 8 as class experiments and class X 7 as a control class. both of these classes are chosen by using purposive sampling technique. The data type of this research is the primary data and secondary data. Data analysis techniques, namely an analysis of descriptive and inductive analysis of yag is done via the Z-test by first doing a test of normality and its homogeneity of variance of the sample class.He results showed that the average value of experimental class and grade control 81,75 86,875. Based on the results of the research, it can be concluded that the method can improve the results concept attaintment studied economics students.And the results of this study will hopefully provide an outlet for student learning outcome to the low matters specifically on economic subjects.

(5)

2

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di lembaga pendidikan formal. Saat ini peningkatan mutu pendidikan di lembaga pendidikan formal di Indonesia, khususnya peningkatan mutu pendidikan ekonomi masih terus diupayakan sampai perguruan tinggi untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat, untuk menghadapinya dituntut sumber daya manusia yang handal, yang memiliki kemampuan dan keterampilan serta inovasi dan kreatifitas yang tinggi.

Zaman sekarang hampir setiap orang mulai dari orang awam, pemimpin lembaga pendidikan dan manajer perusahaan berbicara tentang pentingnya kreatifitas. Dalam kurikulum 2004, standar kompetensi (2003) menyebutkan bahwa untuk menghadapi tantanga perkembangan IPTEK diperlukan sumber daya yang memiliki ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan kerja sama yang efektif. Kreativitas dapat dipandang sebagai suatu produk dari berpikir kreatif, sedangkan berfikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika kita mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru yang dikendalikan atau ditentukan oleh kemampuan berfikir dalam proses pemecahan masalah, di mana untuk proses pemecahan masalah tersebut dibutuhkan pemahaman konsep yang cukup kuat.

Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran yang memegang peranan yang cukup penting dalam pendidikan, karena selain dapat mengembangkan pemikiran kritis, kreatif, sistematis, dan logis, ekonomi juga telah memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal yang sederhana seperti makan atau mengkonsumsi sampai hal yang kompleks dan abstrak seperti penerapan ilmu ekonomi akuntansi diberbagai instansi keuangan baik itu bank, dan perusahaan menerapkan ilmu

ekonomi. Penguasaan terhadap konsep ekonomi diperlukan bagi semua peserta didik agar kelak dalam hidupnya memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan ekonomi yang tinggi.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun perkembangan teknologi dan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ditinjau dari hasil belajar siswa yang masih sangat rendah. Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh siswa sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa antara lain, kurang memiliki pengetahuan materi prasyarat yang baik, kurang memiliki kemampuan untuk memahami serta mengenali konsep-konsep dasar ekonomi dan prinsip ekonomi. Kelemahan ini akan menghabat proses belajar bermakna, di mana belajar bermakna maksudnya, di samping materi yang disajikan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa, juga harus relevan dengan struktur kognitif siswa, sehingga materi harus dikaitkan dengan konsep-konsep (pengetahuan) yang telah dimiliki siswa dan dikaitkan dengan bidang lain atau kehidupan sehari-hari. Beberapa hal yang diduga sebagai penyebab kejenuhan siswa dan kurangnya penguasaan konsep materi ekonomi adalah. (1) Siswa sering belajar dengan cara mengahafal tanpa membentuk pengertian terhadap materi yang dipelajari. Hal ini akan menyebabkan rendahnya aktivitas siswa dalam belajar untuk menemukan sendiri konsep materi sehingga akan lebih cepat lupa. (2) Tenaga pengajar (guru) mungkin kurang berhasil dalam menyampaikan kunci terhadap penguasaan konsep materi pelajaran yang sedang diajarkan, sehingga siswa tidak tertarik dalam belajar dan akan menimbulkan rendahnya penguasaan konsep materi. (3) Siswa sering belajar on line dengan mengakses berbagai macam bahan pembelajaran yang membuat siswa bingung karena kadang ada perbedaan pendapat guru mengajarkan dengan materi yang didownload siswa.(4)

Seharusnya guru mempunyai peran dalam meningkatkan hasil belajar siswa sehingga

(6)

3

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

guru perlu menciptakan atau mendesain suatu strtegi pembelajaran yang dapat memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Slameto (2008 :112) yaitu, guru memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas dan kreativitas siswa dalam belajar ekonomi dan guru harus benar-benar memperhatikan, memikirkan dan sekaligus merencakan proses belajar mengajar yang menarik bagi siswa, agar siswa berminat dan semangat belajar dan mau terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif. Hal ini diduga ada kaitannya dengan metode mengajar. Dalam PBM guru menggunkan metode penugasan atau resitasi, setiap siswa mempunyai LKS ekonomi dan guru memberi tugas untuk mengisi LKS tersebut dirumah kemudian dikumpul hari berikutnya kemudian guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa tersebut.

Metode pemberian tugas dan resitasi ini menurut penulis kurang efektif karena siswa bisa saja mencontoh LKS punya temannya yang lain. Kebetulan penulis juga melaksanakan praktek lapangan kependidikan di SMA N 10 Padang dan penulis juga pernah memeriksa LKS ekonomi beberapa kelas, fenomena yang penulis lihat semua jawaban LKS itu hampir sama semuanya bahkan untuk soal essay dan objective semuanya sama dan tingkat kesalahannyapun sama. Menurut penulis jika hanya metode resitasi yang digunakan, Maka PBM kurang optimal. Sebab siswa tidak sepenuhnya menguasai konsep pembelajaran siswa hanya fokus pada soal-soal yang ada di LKS. Namun jika digabungkan dengan metode lain mungkin akan lebih efektif. Salah satu cara yang efektif yang diterapkan guru adalah dengan pembelajaran menggunakan concept attaintment. Dengan metode concept attaintment ini akan membuat siswa siap mental untuk memasuki persolan-persoalan yang akan dibicarakan dan juga dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa terhadap materi pelajaran ekonomi. Untuk lebih mudah mempelajari materi pelajaran apabila belajar didasari pada apa yang telah

diketahui sebelumnya karena dalam mempelajari materi ekonomi pengalaman sebelumnya atau materi sebelumnya akan mempengaruhi kelancaran proses belajar ekonomi selanjutnya karena saling terkait.

Metode concept attaintment atau pencapaian konsep merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang diawali dengan penyajian data, mengajukan dugaan, memberikan definisi, mencari contoh lain, serta mengadakan diskusi kelompok dan diskusi kelas untuk menyamakan kesimpulan. Setelah ditarik sebuah kesimpulan, maka siswa diharapkan lebih paham dengan konsep sebelum mengerjakan soal sedangkan metode yang biasa digunakan yaitu metode resitasi adalah pemberian tugas kepada siswa di luar jadwal sekolah atau diluar jadwal pelajaran yang pada akhirnya dipertanggung jawabkan kepada guru yang bersangkutan. Dengan pemberian item tes biasanya dilakukan pada setiap kegiatan belajar mengajar di kelas, pada akhir setiap pertemuan atau akhir pertemuan di kelas, tes yang diberikan yaitu mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS sehingga pembelajaran kurang efektif.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa masih ada yang rendah dibawah KKM

2. Banyaknya siswa yang menyalin jawaban LKS temannya

3. Aktivitas serta kreativitas siswa dalam PBM kurang nampak.

4. Siswa kurang memahami konsep pembelajaran dengan baik

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbeaan yang signifikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi tentang materi kebutuhan dengan menggunakan metode concept attaintment dan metode resitasi pada siswa kelas X R-SMA-BI 10 Padang, kemudian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

(7)

4

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi tentang materi kebutuhan dengan menggunakan metode concept attaintment dan metode resitasi pada siswa kelas X R-SMA-BI 10 Padang.

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah Bagi Peneliti, sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi program strata satu (S1) Prodi pendidikan ekonomi keahlian Akuntansi pada Universitas Negeri Padang. Bagi guru Sebagai bahan pertimbangan untuk guru dalam menerapkan metode mengajar yang cocok dalam PBM. Bagi siswa sebagai tambahan ilmu pengetahuan dengan belajar konsep siswa bisa meningkatkan daya ingat dan lebih aktif di kelas METODE

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini digolongkan kepada penelitian eksperimen. penelitian eksperimen ini menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan membandingkan dua kelompok sasaran penelitian. Satu kelompok diberi perlakuan khusus dan satu kelompok lagi dikendalikan pada suatu keadaan dan dijadikan sebagai pembanding. Rancangan penelitian menggunakan model Randomize Control Group Pretest Postest Design

Dalam penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan metode concept attaintment sedangkan pada kelas kontrol dengan metode pemberian tugas resitasi. Bagan rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel Rancangan Pelaksanaan Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen Kontrol T1 T1 X - T2 T2 Sumber: Sugiyono (2008:54) Keterangan:

T1: Tes awal yang akan diberikan pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum pembelajaran, dimana tes ini dimaksudkan untuk mengukur

kemampuan awal siswa.

X: Perlakuan yang akan diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan menerapkan metode Concept Attaintment dan kelas kontrol menggunakan metode Resitasi T2 : Tes akhir yang akan diberikan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada akhir pembelajaran.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 bertempat di SMA N 10 Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan september – oktober 2012 lamanya penelitian ini 6 minggu dengan 4 kali pertemuan.

Menurut Sugiyono (2008: 117) “populasi adalah wilyah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Penetapan subjek penelitian merupakan suatu hal yang perlu bertujuan untuk mengambil suatu objek secara keseluruhan. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda lain.

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X R-SMAN-BI 10 Padang sebanyak 256 orang. Kemudian menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling method. Dalam penelitian ini pemilihan kelas sampel diambil dari kelas yang memiliki banyak siswa yang mendapat nilai rendah dibawah KKM.

Setelah dipertimbangkan maka dipilih kelas X8 32 orang dan X7 32 orang untuk

(8)

5

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

pada kelas tersebut terdapat siswa memiliki nilai ulangan harian yang tidak tuntas di bawah KKM. a. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis memberikan tes kepada dua kelas sampel.Tes yang diberikan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang diajarkan selama perlakuan berlangsung.

Sebelum memberikan tes kepada kedua kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Merumuskan kisi-kisi soal, yang disusun berpedoman pada silabus mata pelajaran ekonomi dan indikator yang sesuai dengan standar kompetensi.

2) Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang dibuat.

3) Melakukan uji coba soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya beda soal.

b. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas varians. Untuk menguji normalitas dapat digunakan uji liellifors. Menurut Irianto (2007: 273) kriteria terima hipotesis berdistribusi normal adalah jika Lmax ≤ Ltabel, lain dari itu

ditolak. Sedangkan untuk menguji homogenitas digunakan uji F dengan kriteria jika harga F hitung kecil sama dari F tabel berarti kelompok data mempunyai varians yang homogen, sebaliknya jika harga F yang di dapat dari hasil perhitungan lebih besar dari F tabel, berarti kedua kelompok data varians tidak homogen (Irianto, 2007:276).

c. Uji Hipotesis

Rumus untuk menguji hipotesis yaitu: H0 : µA = µB

H1 : µA ≠ µB

Keterangan:

µA = rata-rata kelas eksperimen 1

µB = rata-rata kelas eksperimen 2

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) pada tingkat signifikan α = 0,05

digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :

1) Jika –Ztab ≤ Zhit < Ztab maka Ho diterima

2) Jika –Ztab > Zhit ≥ Ztab maka Ho ditolak

Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas varians. Untuk menguji normalitas dapat digunakan uji liellifors.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Data Penelitian

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan maka diperoleh hasil belajar siswa berupa nilai pre test dan pos test. Berikut nilai gambaran rata-rata nilai siswa kedua kelas sampel:

Berdasarkan Grafik batang di atas dapat kita simpulkan bahwa nilai rata-rata nilai pre test siswa pada kelas kontrol adalah 58,5 dengan median atau nilai tengahnya 57,5 artinya terdapat 50% siswa yang nilainya ≤ 57,5 dan 50% lainnnya mendapat nilai diatas atau ≥ 57,5.

Mea n Med ian Mod us Sd Max Min kontrol 58.5 57.5 56 13.35 84 40 eksperimen 58.625 61.4 48 12.004 84 40 0 20 40 60 80

(9)

6

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Kemudian nilai yang sering muncul adalah 56. sementara standar deviasi yang diperoleh pada kelas kontrol ini atau kelas X.7 yaitu sebesar 13,35 artinya rata-rata penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilainya 13,35. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 58,625 dengan nilai tengahnya 61,4 artinya terdapat 50% siswa yang nilainya di bawah atau ≤ 61,4 sedangkan 50%nya memperoleh nilai diatas atau ≥ 61,4 dan nilai yang sering mucul yaitu nilai 48. Pada kelas ini standar deviasi yang diperoleh sebesar 12,00 artinya penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 12,00

Selanjutnya untuk rata-rata nilai postes kedua kelas sampel dapat dilihat pada grafik batang di bawah ini.

Berdasarkan data pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test kelas kontrol adalah 81,75 dengan nilai terendah 64, nilai tertinggi 96 dan nilai yang sering muncul adalah 84. Nilai tengah (median) adalah 82,25 artinya terdapat 50% siswa yang nilainya ≤ 82,25 dan 50% siswa lainnya memperoleh nilai ≥ 82,25 Standar deviasi yang diperoleh pada kelas kontrol adalah 8,67 artinya rata-rata penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 8,67. Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai pre test dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 56,25% dari KKM yang telah ditetapkan sebesar 82.

Pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa 86,875 dengan nilai terendah 68 nilai tertinggi 100 dan nilai yang sering muncul yang diperoleh siswa adalah 84 dan 96. Nilai tengah (median) adalah 88 artinya terdapat 50% siswa yang nilainya ≤ 88 dan 50% siswa lainnya memperoleh nilai ≥ 88. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 7,81 artinya rata-rata penyimpangan setiap nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 7,81. Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai pre test dengan tingkat ketuntasan 53,125% dari KKM yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Grafik batang di atas, dapat dilihat terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen kelas kontrol sebesar 5,125 (selisih dari 86,875 – 81,75). Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen lebih kecil dari standar deviasi kelas kontrol. Dari segi pencapaian nilai pun kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol karena nilai terendah kelas eksperimen yaitu 68 masih berada di atas nilai terendah kelas kontrol yaitu sebesar 64. Begitu juga dengan nilai tertinggi, kelas eksperimen memperoleh nilai 100, sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi 96.

Maka terlihat dengan jelas perbedaan hasil belajar antara siswa di kelas eksperimen dengan siswa di kelas kontrol. Perbedan ini disebabkan karena perlakuan berbeda yang diberikan kepada kedua kelas sampel yaitu metode pemberian tugas atau resitasi dikelas kontrol dan metode concept attaintmen dikelas eksperimen.

Setelah diperoleh hasil belajar untuk tes awal dan tes akhir kemudian dilakukan perhitungan selisih yang diperoleh antara score tes awal dan score tes akhir pada masing-masing kelas sampel untuk mengetahui gain (peningkatan) score masing- masing kelas sampel. Dari grafik batang di bawah ini dapat dilihat rata-rata peningkatan nilai dari pre test ke pos test.

Mea n Medi an Mod us Sd Max Min kontrol 81.75 82.25 84 8.67 96 64 eksperimen 86.875 88 84 7.81 100 68 0 20 40 60 80 100 120 N IL A I

(10)

7

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Dari grafik batang di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai pre test ke post test siswa pada kelas kontrol dengan rata-rata peningkatan sebesar 23,25 sedangkan pada kelas eksperimen rata-rata peningkatannya sebesar 28,25. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan nilai pre test ke post test pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata peningkatan nilai pre test ke post test kelas kontrol. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas eksperimen sedikit lebih tinggi dari standar deviasi yang diperoleh kelas kontrol yaitu sebesar 7,5 sedangkan kelas kontrol hanya 7,4.

b. Analisis Data Penelitian

Untuk menarik kesimpulan hasil penelitian maka dilakukan uji hipotesis setelah dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

Uji Normalitas nilai post tes diperoleh Lhit untuk kelas eksperimen adalah 0,0897 dan

kelas kontrol adalah 0,0720 sedangkan besar Ltab

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0.1566. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Lhit lebih kecil dari Ltab sehingga kedua

kelas sampel berdistribusi normal

Uji Homogenitas nilai post tes diperoleh Fhitung sebesar 1,231 dan F tabel 1,824 Kesimpulan yang dapat diambil dari uji homogenitas adalah Fhit< Ftab sehingga varians

kedua kelas sampel adalah homogen

Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data penelitian ini berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya untuk menentukan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode concept attaintment dan metode resitasi digunakan uji Z karena jumlah sampel ≥ 30. Uji Z untuk post test di kedua kelas sampel dengan α = 0,05 diperoleh Zhit = 2,51 dan Ztab =1,96

sehingga Zhit > Ztab maka H0 ditolak artinya

terdapat perbedaan signifikan hasil belajar post test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis hasil belajar siswa dari pre test berbeda dengan hasil belajar siswa post test dilakukan uji hipotesis dengan mengambil rata-rata pre test dan post test dari kedua kelas sampel diperoleh rata-rata Z hitung sebesar 2,67 sedangkan Z tabel 1,69 pada alpha 0,05 Berarti Z0 > Ztab = akibatnya H0 ditolak,dan

Ha diterima, kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan rata- rata gain score antara kelas eksperimen yang menggunakan metode Concept Attaintment dengan kelas kontrol yang menggunakan metode resitasi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar ekonomi siswa yang menggunakan metode concept attaintment atau pencapaian konsep dengan metode resitasi. Hasil belajar ekonomi siswa yang menggunakan metode concept attaintment lebih tinggi dari pada hasil belajar ekonomi siswa yang menggunakan metode resitasi. Secara keseluruhan penerapan metode concept attaintment ini dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Mean Std Max Min

kontrol 23.25 7.42 36 12 eksperimen 28.25 7.5 40 12 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 n ilai

(11)

8

S

erli

D

iovani

T

eza

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

SARAN

Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, maka untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa, maka penulis menyarankan:

1. Kepada guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 10 Padang, pada standar kompetensi kebutuhan hendaknya menerapkan metode concept attaintment karena berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan metode pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

2. Kepada kepala sekolah SMA N 10 Padang agar pelaksanaan dan tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal, hendaknya sekolah memperbanyak buku-buku sebagai sumber belajar di pustaka dan mengharuskan setiap siswa memiliki buku pegangan. Karena selama peneliti melakukan penelitian banyak buku sumber yang digunakan hanya berbahasa Indonesia sementara guru yang mengajar banyak menggunakan istilah bahasa inggris bahkan soal ulangan harian peneliti temukan berbahasa inggris.

3. Kepada peneliti berikutnya, yang ingin meneliti lebih lanjut agar lebih mempersiapkan diri, mempertimbangkan kendala yang dihadapi terkait penggunaan waktu yang kurang efektif dan efisien karena berdasarkan pengalaman penulis selama melakukan penelitian sebagian waktu habis untuk mengontrol kelas sebelum pembelajaran dimulai sehingga tujuan penelitian tidak maksimal tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan sebaiknya dipraktekan atau dilakukan ujicoba penelitian atau terlebih dahulu mengontrol siswa sebelum diterapkan metode.

DAFTAR PUSTAKA

Margono.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Mahasatya: Jakarta Soekamto, Toeti dan Winataputra. 2003. Teori

Belajar Dan Model-model Pembelajaran. Depdikbud: Jakarta.

Sudijono, Anas.2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sumadi, Suryabrata. 2010. Metodologi

Penelitian. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Sumarna Surapranata, 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan interpretasi hasil tes. PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono.2008. Metodologi Penelitian. Alfabeta: Bandung

---. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka

Cipta: Jogjakarta.

---.2005. Penelitian Tindakan kelas. Bumi Aksara: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

CDI (Capasitor Discharge Lgnition) merupakan sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor yang digunakan

faktor yang paling berpengaruh terhadap sebaran gedung SMU di Kecamatan Laweyan adalah topografi dan aksesibilitas, Kecamatan Serengan adalah topografi, Kecamatan Pasarkliwon

Berdasarkan pernyataan inilah, maka dalam metode penemuan terbimbing siswa memiliki kebebasan yang lebih besar dalam pembelajaran untuk mengembangkan segala ide dan

Guru sebagai tenaga profesional diharapkan bisa merencanakan pembelajaran, melaksanakan atau menerapkan proses pembelajaran, hasil proses pembelajaran, pembimbingan atau

Nahdlatul Athfal Bahasa Indonesia LULUS... UMMI SHALIHAH

Terdapat keharusan seorang ahli anestesi untuk melakukan pencegahan terhadap risiko perioperatif dan pencegahan dari cedera sekunder pada penderita, dari mulai

Dokumen ini dibuat oleh bagian piutang sebagai tanda terima uang yang dikirimkan kepada kreditur dan sebagai bukti dasar untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari

tersebut dapat dilakukan melalui kotak saran, informasi langsung dari pelanggan melalui berbicara langsung, telpon dan pesan singkat (SMS), dilaksanakan setiap hari,