• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI - KAMPANYE SOSIAL DETEKSI AWAL PENCEGAHAN KANKER SERVIKS UNTUK WANITA USIA SUBUR DI KOTA SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III STRATEGI KOMUNIKASI - KAMPANYE SOSIAL DETEKSI AWAL PENCEGAHAN KANKER SERVIKS UNTUK WANITA USIA SUBUR DI KOTA SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

STRATEGI KOMUNIKASI

3.1 Data Hasil Penelitian (Analisis)

3.1.1 Dinas Kesehatan Kota Semarang

Visi Kota Semarang adalah “Semarang Kota Perdagangan dan Jasa Yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera”. Makna dari visi tersebut yaitu Semarang sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan akan menjadi kota yang handal dan maju dalam perdagangan dan jasa, dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta tetap menjadi daerah yang kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan pengembangan bidang politik, keamanan, sosial, ekonomi dan budaya. Hebat sendiri mengandung arti bahwa visi tersebut ingin mewujudkan kondisi masyarakat yang semakin sejahtera dalam rangka mencapai keunggulan dan kemuliaan, serta kondisi perkotaan yang semakin kondusif dan modern dengan tetap memperhatikan lingkungan berkelanjutan demi kemajuan perdagangan dan jasa, dan hal ini tidak lepas dari masyarakat yang sehat.

(2)

Demi tercapainya visi diatas, ditetapkan misi yang wajib diemban bagi seluruh jajaran petugas kesehatan kota Semarang :

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Handal Dan Berprestasi

2. Meningkatkan Upaya Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan

3. Mengembangkan Kemitraan Dan Menggerakkan Masyarakat Untuk Hidup Sehat

4. Mengembangkan Keunggulan Teknologi Informasi

Dinas kesehatan kota Semarang sendiri memiliki misi agar pembangunan kesehatan kota Semarang dapat diselenggarakan dengan berhasil - guna dan berdaya - guna sampai pada akhir tahun 2021, yaitu :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan sumber daya kesehatan yang handal dan berprestasi

2. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan

3. Mengembangkan kemitraan dan menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat

4. Mengembangkan keunggulan teknologi informasi

3.1.2 Daftar Pertanyaan

Wawancara penelitian dilakukan kepada salah seorang Dokter spesialis Onkologi yang ada di kota Semarang yaitu Dokter Santosa, Sp. PD. KHOM, FINASIM dan juga kepada Ibu Mutia Galuh selaku sekbid kanker di Dinas Kesehatan Kota Semarang. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan : 1. Berapa banyak jumlah penderita kanker di kota Semarang tiap

tahunnya?

2. Berapa banyak orang yang meninggal akibat penyakit kanker setiap tahunnya?

3. Mayoritas usia berapakah yang meninggal akibat penyakit kanker?

4. Apakah yang menyebabkan seseorang terkena kanker serviks? 5. Bagaimana cara pencegahan kanker serviks?

6. Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan metode apa saja?

7. Metode pap smear berapakah biaya nya?

(3)

9. Berapa lama proses untuk melakukan metode pap smear atau IVA?

10. Untuk apa sih melakukan metode pap smear atau IVA?

11. Tindakan ataupun sosialisasi apakah yang sudah pernah dilakukan oleh pemerintah untuk kegiatan sosialisasi tentang kanker serviks?

12. Seperti apakah strategi pemerintah untuk menurunkan jumlah penderita kanker di kota Semarang?

3.1.3 Hasil Wawancara

3.1.3.1 Dokter Onkologi

Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi pasti tentang kanker serviks di kota Semarang. Wawancara dilakukan kepada salah satu Dokter Onkologi di kota Semarang yaitu Dokter Santosa, Sp. PD. KHOM, FINASIM pada tanggal 8 Juli 2017.

Beliau mengatakan bahwa faktor – faktor yang menyebabkan keterlambatan pengobatan maupun pencegahan kanker selain penderita berkunjung ke dokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut yaitu penderita merasa takut, serta tidak percaya bahwa kanker dapat disembuhkan. Terkadang penderita juga tidak sadar akan penyakit yang di deritanya, padahal apabila hal tersebut tidak dihiraukan akan membuat rugi dirinya sendiri.

Menurut ilmu kedokteran harusnya penderita yang terjangkit kanker serviks adalah wanita yang berusia diatas 40 tahun atau yang sudah mengalami menopause. Namun pada kenyataannya wanita pada usia 20 tahun sudah banyak yang terkena kanker serviks. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat akan deteksi dini terhadap kanker serviks.

3.1.3.2 Dinas Kesehatan Kota Semarang

(4)

Beliau mengatakan bahwa Dinas Kesehatan kota Semarang sudah seringkali melakukan penyuluhan tentang kanker terhadap warga kota Semarang, bahkan sudah mengundang beberapa ahli kanker serta artis yang menjadi duta kanker di Indonesia. Namun respon dari masyarakat kota Semarang sendiri masih kurang terhadap penyuluhan yang diberikan. Padahal Dinas kesehatan kota Semarang mendapat target dari pusat bahwa 20% dari penduduk wanita yang ada di kota Semarang harus melakukan deteksi dini terhadap kanker melalui tes IVA ataupun pap smear. Namun dari 20% target yang diberikan, masyarakat kota Semarang sendiri masih belum mencapai 10% nya. Padahal jumlah penderita kanker serviks di Semarang sendiri kurang lebih 300 penderita jumlahnya.

Kesadaran dari masyarakat kota Semarang sendiri masih kurang terhadap kanker. Padahal Kementerian Kesehatan Indonesia memiliki program kerja “Deteksi Dini Diviksi Dengan Metode IVA kepada Wanita Usia Subur (sudah menikah)”. Belum lagi masyarakat golongan ses C di daerah Bandarejo Tanah Mas Semarang yang menurut beliau masih butuh perhatian khusus dibanding wilayah lainnya.

Dinas Kesehatan kota Semarang pada saat ini sedang gencar – gencar nya melakukan sosialisasi tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) kepada masyarakat kota Semarang. Hal ini dikarenakan biaya yang jauh lebih murah daripada melakukan pap smear, melakukan tes IVA cukup membayar Rp 25.000,00 atau

(5)

3.1.4 Analisa Hasil Observasi

Metode observasi ini dilakukan dengan tujuan mengamati situasi dan kondisi masyarakat di kota Semarang serta menentukan target sasaran berupa perilakunya secara langsung. Dari metode ini di dapatkan informasi keseharian masyarakat Bandarharjo Semarang.

Daerah Bandarharjo berada dekat dengan Kota Lama Semarang dan juga Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Untuk batasan daerah nya pun juga kurang begitu jelas bagi orang yang tidak tinggal disana, karena tidak adanya batasan wilayah yang jelas antar kelurahan satu dengan kelurahan lainnya. Di Bandarharjo sendiri tidak ada billboard atau papan reklame, sehingga informasi akan adanya suatu acara dipasang melalui spanduk. Di Bandarharjo juga terdapat banyak warung tenda yang menjual nasi rames ataupun warung yang menjual kebutuhan rumah tangga seperti beras, peralatan mandi dan lain sebagainya. Untuk tempat mengadakan sebuah kegiatan pun juga sangat minim karena mayoritas tempat yang tidak layak ataupun tidak memadai. Sungai yang ada di Bandarharjo juga dikatakan jauh dari bersih, padahal sungai tersebut berada di pinggir rumah warga dan juga Puskesmas Bandarharjo Semarang.

(6)

3.1.5 Analisis Hasil Kuisioner

Kuisioner ini diambil dengan range usia 20 – 30 tahun.

Berapakah Usia Ibu Saat Ini?

Gambar 3.1 Usia Sample (Sumber : Dokumen Pribadi)

Apakah Ibu Sudah Menikah?

(7)

Berapakah Penghasilan Ibu Setiap Bulan nya?

Gambar 3.3 Penghasilan Setiap Bulan

(Sumber : Dokumen Pribadi)

Apakah Ibu Mengetahui Apa Itu Kanker Serviks?

Gambar 3.4 Pengetahuan Kanker Serviks (Sumber : Dokumen Pribadi)

Darimana Ibu Mengetahui Penyakit Kanker Serviks?

(8)

Apakah Ibu Mengetahui Apa Itu Tes IVA?

Gambar 3.5 Pengetahuan Tes IVA (Sumber : Dokumen Pribadi)

Darimana Ibu Mengetahui Tes IVA?

Dari 100 responden dalam kuisioner ini, mayoritas mengetahui apa itu tes IVA dari puskesmas, berita di TV dan saat melakukan kumpulan PKK.

Apakah Ibu Mengetahui Bahwa Tes IVA Dapat Dilakukan Secara Gratis?

(9)

Alasan Apakah Yang Membuat Ibu Ragu Untuk Periksa? Dari 100 responden dalam kuisioner ini, mayoritas ragu untuk periksa karena belum pernah mencoba tes IVA, belum tahu akan tes IVA, belum ada sosialisasi tes IVA, takut biaya nya mahal, belum tahu sehingga merasa tidak penting.

Lebih Menyukai Poster Jenis Ilustrasi atau Fotografi?

Gambar 3.7 Pemilihan Ilustrasi atau Fotografi (Sumber : Dokumen Pribadi)

Lebih Memilih Warna Panas atau Warna Dingin?

(10)

Lebih Memilih Tipografi Sans Serif atau Serif, Dekoratif atau Script?

Gambar 3.9 Pemilihan Jenis Font (Sumber : Dokumen Pribadi)

3.1.6 Analisa Hasil Kuisioner

Dari hasil kuisioner yang sudah dilakukan, dapat dilihat bahwa dari 100 responden di dominasi oleh usia 20 – 30 tahun dari target yang diinginkan.

Pada usia dewasa ini banyak wanita yang sudah menikah dan memiliki pendapatan antara Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00 dan sebagian besar sudah mengetahui apa itu kanker serviks dan sebagian lagi masih belum mengetahui apa itu kanker serviks. Mayoritas target belum mengetahui pemeriksaan dini kanker serviks dengan metode tes IVA bahkan tes IVA bisa dilakukan secara gratis pun mereka belum tahu. Hal itu dikarenakan kurangnya informasi yang mereka dapatkan. Untuk gaya desain sendiri banyak masyarakat yang lebih memilih jenis poster grafis atau ilustrasi. Jenis warna yang diinginkan adalah warna panas, dengan gaya jenis font serif.

3.2 Sasaran Khalayak (Target Audience)

3.2.1 Geografis

(11)

3.2.2 Demografis 1. Usia

Dari segi usia target diutamakan adalah Wanita Usia Subur (WUS) yaitu usia 20 – 30 tahun.

2. Pekerjaan

Dari segi pekerjaan yaitu masyarakat yang melingkupi : - Ibu Rumah Tangga

3.2.3 Psikografis

Secara psikografis target dijabarkan sebagai masyarakat yang sudah ataupun belum terkena kanker dan butuh akan penyuluhan yang mudah dipahami dan diterima oleh mereka. Serta memiliki keinginan untuk hidup lebih sehat. Wanita yang ada di desa Bandarharjo pekerjaannya melingkupi Ibu Rumah Tangga dan ada juga yang bekerja di tempat barang bekas di derah Bandarharjo. Biasanya para wanita ini berkumpul dengan ibu – ibu lainnya atau tetangganya saat sore hari di depan rumah mereka, dan mereka juga biasanya aktif dalam kegiatan PKK dan juga kegiatan masyarakat lainnya. Adapula yang menghabiskan waktunya dengan menonton tv dirumah. Apabila mereka atau keluarganya ada yang sakit, mayoritas membawanya ke puskesmas terlebih dahulu, selain karena jaraknya dekat dari rumah mereka, harganya juga relatif lebih murah daripada di rumah sakit umum.

3.3 Strategi Komunikasi

3.3.1 Creative Brief

Penulis menggunakan metode campaign social dalam menyusun laporan ini :

(12)

Who : Target dari kampanye sosial ini yaitu warga Indonesia di Provinsi Jawa Tengah khususnya kota Semarang. Dengan target usia 20 – 30 tahun yang merupakan golongan ses C, dimana usia 20 - 30 tahun merupakan kategori Wanita Usia Subur yang sudah diharuskan melakukan deteksi dini. Serta merupakan golongan yang membutuhkan perhatian khusus atapun penjelasan yang lebih mudah untuk diterima. Target sasaran lebih di fokuskan kepada Ibu Rumah Tangga.

When : Kegiatan ini nantinya akan dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2019 yang merupakan hari kanker sedunia, yang secara tidak langsung juga membuat wanita lebih peduli terhadap penyakit kanker.

Where : Medium yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan ini yaitu media promosi (radio, spanduk warung tenda, poster) yang akan ditempatkan di beberapa public space di Bandarharjo Semarang dan juga sosial media (instagram dan facebook).

Why : Dengan diadakannya strategi pemasaran ini, diharapkan masyarakat khususnya wanita usia subur menjadi lebih peduli akan kesehatannya, serta mendukung gerakan pemerintah. Belum lagi informasi yang disampaikan juga diberikan oleh pakar bidang kanker, sehingga strategi pemasaran ini juga dapat memberikan edukasi tentang kanker.

(13)

3.3.2 Strategi Verbal

Dalam perancangan ini akan digunakan gaya bahasa persuasif, dimana target audiens diajak untuk peduli terhadap kesehatannya. Disampaikan secara singkat namun jelas, sehingga target dapat mengerti dan melaksanakannya.

3.3.3 Strategi Visual

Perancangan ini nantinya akan menggunakan gaya desain yang modern dan juga mudah dipahami oleh target sasaran. Gaya visual yang akan digunakan akan menggunakan photography design yang memberikan kesan modern dan juga minimalis yang akan mudah diterima langsung oleh target sasaran.

Gambar 3.10 Jenis Photography Design (Sumber : Google)

3.3.3.1 Warna

(14)

Warna merah muda mengintepretasikan kesan feminim, kelembutan, aman dan juga kesehatan. Sehingga warna merah muda ini secara tidak langsung dapat mempresepsikan bahwa acara ini nantinya di targetkan untuk perempuan. Warna putih yang mengintepretasikan kesan bersih, aman, harapan dan lemah lembut.

Gambar 3.11 Jenis Warna Visual (Sumber : Dokumen Pribadi)

3.3.3.2 Tipografi

Bentuk tipografi yang digunakan nantinya akan menggunakan jenis serif yang memiliki kesan klasik, feminim dan lembut yang dapat menonjolkan bahwa acara ini ditargetkan untuk perempuan. Tipografi serif juga memiliki tingkat keterbacaan yang mudah.

(15)

3.3.3.3

Elemen

Pada perancangan ini nantinya akan menggunakan 3 elemen, yaitu bentuk lingkaran, setengah lingkaran dan zigzag. Bentuk lingkaran melambangkan sesuatu yang tidak ada batasnya atau tidak pernah habis atau selamanya sebagai penggambaran dari tes IVA. kemudian bentuk setengah lingkaran yang melambangkan vagina perempuan dengan mengambil bentuk dasarnya yaitu elipse. Dan yang terakhir bentuk zigzag yang melambangkan virus kanker serviks itu sendiri, yang diambil dari bentuk dasar sel.

3.3.4 Tema Kampanye

Tema yang akan diangkat yaitu merubah mindset Wanita Usia Subur akan ketakutan dalam melakukan tes IVA di kota Semarang, sehingga para wanita di kota Semarang ini yakin dan berani untuk melakukan tes IVA.

3.3.5 Judul Kampanye

Kampanye sosial ini berjudul “IVA Sekali Untuk Selamanya”

3.3.6 Strategi Media

(16)

3.3.7 Perancangan Promosi dan Time Schedule

TAHAPAN MEDIA YANG AKAN DIGUNAKAN TIME SCHEDULE

Attention

- Pemasangan media promosi cetak pada warung tenda yang dapat dilihat secara langsung oleh target sasaran.

- Pembagian Kipas yang berisi infografis tentang gejala kanker serviks di lingkungan Bandarharjo Semarang.

- Media yang akan digunakan yaitu spanduk yang nantinya akan dipasang di beberapa warung tenda yang ada dan juga kipas infografis.

- Memperkenalkan gejala – gejala penyakit kanker serviks dengan menggunakan poster cetak yang akan diletakkan di puskesmas dan juga Balai Desa Bandarharjo Semarang.

- Membagikan kipas infografis di acara PKK atau kegiatan masyarakat di tiap RT.

- Melakukan promosi melalui media sosial seperti instagram dan juga facebook.

Desember 2018

Search

- Penempatan media informasi dalam bentuk teaser yang akan diputar di tv yang ada di

Puskesmas Bandarharjo dan x-banner yang akan diletakkan di

(17)

mengajak masyarakat untuk hadir pada acara penyuluhan kanker serviks.

- Kemudian memperkenalkan apa itu tes IVA secara singkat melalui poster yang akan diletakkan di Puskesmas Bandarharjo dan juga Kelurahan Bandarharjo dan Balai desa Bandarharjo.

- Media promosi menggunakan media sosial seperti instagram dan juga facebook. Dan juga promosi lisan melalui radio – radio di Semarang.

Action

- Pada tahap ini, target sasaran akan mendapatkan informasi seputar kanker serviks dan juga deteksi dini dengan metode tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dari narasumber yang ahli dalam bidang kanker.

- Berlangsungnya kegiatan

kampanye sosial “IVA Sekali Untuk Selamanya”.

- Target sasaran yang hadir akan mendapatkan merchandise pada saat acara berlangsung setelah acara penyuluhan selesai.

- Media cetak yang akan digunakan yaitu X banner dan backdrop dan juga photobooth.

- Media promosi yang akan digunakan yaitu radio, instagram dan facebook.

(18)

Share

- Dari kampanye ini masyarakat akan menjadi lebih peduli akan kesehatan dirinya, dan ikut serta dalam memajukan Gerakan Indonesia Sehat 2025.

- Target sasaran akan mendapatkan merchandise yang nantinya akan menjadi media promosi secara tidak langsung.

- Target sasaran akan tergerak untuk melakukan tes IVA di puskesmas terdekat.

- Media yang akan digunakan yaitu merchandise berupa kaos, notes,

kipas tangan, topi, totebag dan juga voucher belanja di Indomaret.

7 Februari 2019 (jika berhasil akan

dilanjutkan di daerah lainnya)

Tabel 3.1 Perancangan Promosi dan Time Schedule (Sumber : Dokumen Pribadi)

3.3.8 Rincian Anggaran Biaya

TAHAPAN RINCIAN ANGGARAN ANGGARAN

Attention

(19)

Interest

- Poster

(20)

Share

Merchandise

- T-shirt

400 x Rp 30.000,00 = Rp 12.000.000,00 - Topi

400 x Rp 20.000,00 = Rp 8.000.000,00 - Totebag

400 x Rp 20.000,00 = Rp 8.000.000,00 - Kipas Tangan

400 x Rp 5.000,00 = Rp 2.000.000,00

Rp 15.000.000,00

Gambar

Gambar 3.1 Usia Sample
Gambar 3.3 Penghasilan Setiap Bulan
Gambar 3.5 Pengetahuan Tes IVA
Gambar 3.7 Pemilihan Ilustrasi atau Fotografi
+6

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam hal pelayanan atas jenis PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di kawasan Pelabuhan Perikanan, Wajib Bayar membayar PNBP berdasarkan nota pembayaran

Kemungkinan banyak dari unsur-unsur ini hadir di dalam dengan sempurna intergrown mineral di dalam kristal kalkopirit, sebagai contoh lamellae yang mewakili.. arsenopyrite,

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian di atas dibuktikan bahwa baru 56,25% guru yang sangat berperan, artinya masih ada 43,75% yang peranannya belum

Hasil penelitian hipotesis juga membuktikan bahwa membuktikan bahwa Perilaku Pimpinan, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja dan Kemampuan Kerja berpengaruh secara signifikan

Titik kinerja adalah representasi dari suatu kondisi dimana kapasitas gempa dari struktur sama dengan gempa yang akan terjadi pada gedung dan titik dimana

Tugas Akhir ini akan membahas perhitungan perencanaan tebal konstruksi perkerasan lentur menggunakan metode Bina Marga (Analisis Komponen) dan konstruksi perkerasan kaku

Pada siklus I penelitian belum berhasil karena angka keberhasilan belum mencapai 75% yakni baru 73%.Kemudian dilanjutkan pada siklus II kemampuan motorik halus