• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)."

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN PENDEKATAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

Titis Darmasari Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang masalah penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan terkait materi keliling dan luas, selain itu guru juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi tersebut karena buku ajar yang sudah ada kurang memadai. Oleh karena itu peneliti mengembangkan buku ajar berupa buku guru dan buku siswa terkait materi keliling dan luas untuk kelas IV SD dengan pendekatan PMRI. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan dan mendeskripsikan kualitas produk yang dikembangkan.

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R & D) yang menggunakan 7 langkah menurut Sugiyono. Adapun langkah-langkah pengembangan penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk. Uji coba produk dilaksanakan pada 5 siswa kelas IV SD N Deresan.

Hasil penelitian menunjukkan situasi pembelajaran Matematika membutuhkan buku, menunjukkan proses pengembangan produk dan menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak digunakan. Hasil ini diperoleh berdasarkan validasi dua pakar ahli yaitu buku guru memperoleh skor rerata 4,23 dengan kategori “Sangat Baik” dan buku siswa memperoleh skor rerata 4,22 dengan kategori “Sangat Baik”. Produk juga memberikan dampak terhadap prestasi siswa.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF TEACHER'S BOOK AND STUDENT’S BOOK

OF MATHEMATICS COURSE GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL

WITH INDONESIAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

APPROACH (PMRI)

Titis Darmasari

Universitas Sanata Dharma

2017

Background of the problems researchers is student difficulty associated materials circumference and area, teachers are also experiencing difficulties in delivering these materials because the existing textbooks are less supportive. Therefore, researchers develop

the teacher’s book and student’s book grade 4th with circumference and area material with Indonesian realistic mathematics education approach (PMRI). The purpose of this study is to explain the process of developing and describing the quality of the products developed.

This study uses research and development (R & D), which uses 7 steps according Sugiyono. The steps of the development of this research are (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) design validation, (5) design revisions, (6) test products, (7) revised product. Product trials conducted to 5 students in grade 4th Deresan State Elementary School.

The results showed the situation of learning math need a books, showed the process of product development, that the product was developed with very good quality and fit for use.

These results were obtained by two expert validation expert are teacher’s book got average score of 4,23 with a “very good” category and student’s book got average score 4,22 with a “very good” category. The product also provides the value of students.

Key word: Research and development, PMRI, circumference and area, teacher’s book and

(3)

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

INDONESIA (PMRI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Titis Darmasari NIM: 131134203

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti diberikan kelancaran selama proses penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Bambang Suryono dan Ibu Kiptiyah beserta adik Dwi Woro Suryangik yang tidak pernah berhenti memberikan doa dan dukungan. 3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku

dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Mas Achmad Darmawan yang terlihat cuek namun peneliti yakin selalu memberikan dukungan walaupun tidak pernah diperlihatkan.

(7)

v

MOTTO

“ Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah

berbuat baik terhadap diri sendiri”.

(Benyamin Franklin)

“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 03 Februari 2017 Peneliti,

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma.

Nama : Titis Darmasari

Nomor Mahasiswa : 131134203

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)” berserta perangkat yang diperlukan, (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 03 Februari 2017 Yang menyatakan

(10)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

INDONESIA (PMRI)

Titis Darmasari Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang masalah penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan terkait materi keliling dan luas, selain itu guru juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi tersebut karena buku ajar yang sudah ada kurang memadai. Oleh karena itu peneliti mengembangkan buku ajar berupa buku guru dan buku siswa terkait materi keliling dan luas untuk kelas IV SD dengan pendekatan PMRI. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan dan mendeskripsikan kualitas produk yang dikembangkan.

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R & D) yang menggunakan 7 langkah menurut Sugiyono. Adapun langkah-langkah pengembangan penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk. Uji coba produk dilaksanakan pada 5 siswa kelas IV SD N Deresan.

Hasil penelitian menunjukkan situasi pembelajaran Matematika membutuhkan buku, menunjukkan proses pengembangan produk dan menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak digunakan. Hasil ini diperoleh berdasarkan validasi dua pakar ahli yaitu buku guru memperoleh skor rerata 4,23 dengan kategori “Sangat Baik” dan buku siswa memperoleh skor rerata 4,22 dengan kategori “Sangat Baik”. Produk juga memberikan dampak terhadap prestasi siswa.

(11)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF TEACHER'S BOOK AND

STUDENT’S BOOK OF MATHEMATICS COURSE GRADE IV

ELEMENTARY SCHOOL WITH INDONESIAN REALISTIC

MATHEMATICS EDUCATION APPROACH (PMRI)

Titis Darmasari

Universitas Sanata Dharma

2017

Background of the problems researchers is student difficulty associated materials circumference and area, teachers are also experiencing difficulties in delivering these materials because the existing textbooks are less supportive. Therefore, researchers develop the teacher’s book and student’s book grade 4th with circumference and area material with Indonesian realistic mathematics education approach (PMRI). The purpose of this study is to explain the process of developing and describing the quality of the products developed.

This study uses research and development (R & D), which uses 7 steps

The results showed the situation of learning math need a books, showed the process of product development, that the product was developed with very good quality and fit for use. These results were obtained by two expert validation expert are teacher’s book got average score of 4,23 with a “very good” category and student’s book got average score 4,22 with a “very good” category. The product also provides the value of students.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbgai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyangti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan masukan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 5. Nur Udin S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Deresan yang telah

(13)

xi

6. Yusrina Nahdiya, S.Pd. selaku guru kelas IV A yang bersedia memberikan jam pelajaran kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas.

7. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Deresan selaku subjek penelitian.

8. Keluarga besar tercinta yang senantiasa memberikan doa beserta dukungannya.

9. Mas Achmad Darmawan yang terlihat cuek namun peneliti yakin selalu memberikan dukungan walaupun tidak pernah diperlihatkan.

10. Sahabat-sahabat terdekat yang selalu mendukung dan memberikan keceriaan. 11. Teman-teman penelitian payung yang telah bekerjasama selama ini dalam

proses penyusun skripsi ini.

12. Teman-teman PGSD angkatan 2013 atas semangat, dukungan, doa dan kebersamaannya selama berproses dan berdinamika selama perkuliahan. 13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan Universitas Sanata Dharma. Peneliti minta maaf apabila dalam penyajian terdapat beberapa kesalahan baik dalam sistematika penyajian, isi, dan sebagainya.

(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSTUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Batasan Masalah... 6

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 7

(15)

xiii

1.7Definisi Operasional... 8

1.8Spesifikasi Produk ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Matematika ... 10

2.1.2 Pembelajaran ... 12

2.1.3 Pembelajaran Matematika ... 13

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Matematika ... 13

2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD ... 14

2.1.3.3 Keliling Bangun Datar ... 15

2.1.3.4 Luas Bangun Datar ... 16

2.1.4 Karakteristik Siswa SD ... 16

2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ... 18

2.1.5.1 Pengertian PMRI ... 18

2.1.5.2 Karakteristik PMRI ... 18

2.1.6 Buku Ajar ... 20

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

2.3 Kerangka Berpikir ... 25

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Seting Penelitian ... 29

3.2.1 Objek Penlelitian ... 29

(16)

xiv

3.2.3 Waktu Penelitian ... 29

3.3 Prosedur Pengembangan ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Tes. ... 33

3.4.2 Non Tes ... 33

3.4.2.1 Kuesioner ... 33

3.4.2.2 Wawancara ... 35

3.5 Instrumen Penelitian... 36

3.5.1 Lembar Soal Tes ... 36

3.5.2 Lembar Kuesioner ... 37

3.5.3 Pedoman Wawancara ... 40

3.6 Validitas dan Reliabilitas ... 40

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1 Data Kualitatif ... 42

3.7.2 Data Kuantitatif ... 42

3.7.2.1 Tes Uji Coba Terbatas ... 43

3.7.2.2 Kuesioner ... 44

3.8 Jadwal Penelitian ... 47

BAB IV PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Rumusan Masalah Penelitian ... 48

4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa ... 48

4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa... 49

(17)

xv

4.1.2.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ... 50

4.1.2.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 52

4.1.2.3 Kualitas Produk ... 60

4.1.2.4 Dampak Produk ... 71

4.2 Pembahasan ... 74

BAB V PENUTUP ... 81

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 83

5.3 Saran ... 83

DAFTAR REFERENSI ... 84

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Acuan Skor Kuesioner Validasi Produk ... 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal Pre test dan Post test ... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Buku Guru... 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Buku Siswa ... 39

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru ... 40

Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara Siswa ... 40

Tabel 3.7 Konversi Skala Lima ... 44

Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 46

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru ... 50

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa ... 51

Tabel 4.3 Instrumen Wawancara Guru ... 52

Tabel 4.4 Instrumen Wawancara Siswa ... 52

Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Buku Guru ... 61

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Buku Siswa... 61

Tabel 4.7 Komentar Ahli I dan II Buku Guru ... 62

Tabel 4.8 Komentar Ahli I dan II Buku Siswa... 63

Tabel 4.9 Hasil Validitas Soal ... 70

Tabel 4.10 Hasil Reliabilitas Soal ... 72

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map ... 24

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D ... 28

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan yang Digunakan Peneliti ... 30

Gambar 3.3 Rumus Validitas ... 41

Gambar 3.4 Rumus Reliabilitas ... 41

Gambar 3.5 Rumus Nilai Pre test dan Post test ... 43

Gambar 3.6 Rata-rata Nilai Akhir ... 43

Gambar 3.7 Presentasi Kenaikan ... 43

Gambar 3.8 Rumus Nilai akhir ... 46

Gambar 3.9 Rumus Rerata Nilai Akhir ... 46

Gambar 4.1 Sampul Buku Guru ... 54

Gambar 4.2 Sampul Buku Siswa ... 55

Gambar 4.3 Kegiatan Belajar 1 ... 56

Gambar 4.4 Kegiatan Belajar 2 ... 57

Gambar 4.5 Kegiatan Belajar 3 ... 57

Gambar 4.6 Kegiatan Belajar 4 ... 58

Gambar 4.7 Kegiatan Belajar 5 ... 58

Gambar 4.8 Kegiatan Belajar 6 ... 59

Gambar 4.9 Kegiatan Belajar 7 ... 59

Gambar 4.10 Ukuran Huruf Sebelum Revisi ... 65

Gambar 4.11 Ukuran Huruf Sesudah Revisi ... 65

Gambar 4.12 Penulisan Kata Sebelum Revisi... 66

Gambar 4.13 Penulisan Kata Sesudah Revisi ... 66

(20)

xviii

Gambar 4.15 Cover Sesudah Revisi... 67

Gambar 4.16 Font Sebelum Revisi ... 68

Gambar 4.17 Font Sesudah Revisi ... 68

Gambar 4.18 Angka Sebelum Revisi ... 69

(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Validasi Pakar Ahli 1 ... 89

Lampiran 2 Kuesioner Validasi Pakar Ahli 2 ... 97

Lampiran 3 Rekapitulasi Data Validasi Buku Guru ... 105

Lampiran 4 Rekapitulasi Data Validasi Buku Siswa ... 107

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru ... 109

Lampiran 6 Hasil Wawancara Siswa ... 111

Lampiran 7 Hasil Wawancara Keterbacaan Buku ... 112

Lampiran 8 Data Hasil Validitas Soal ... 113

Lampiran 9 Data Hasil Reliabilitas Soal ... 117

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 118

Lampiran 11 Dokumentasi ... 149

Lampiran 12 Surat Izin Validasi ... 150

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian... 151

Lampiran 14 Surat Keterangan Sudah Penelitian ... 152

(22)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 membahas tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan (Wahana, 2016: 115). Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat (Ismail dalam Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 48). Matematika merupakan salah satu pengetahuan manusia yang paling bermanfaat dalam kehidupan. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran karena Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus Matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. (Depdiknas, 2003: 6).

(23)

2

negara-negara maju maupun negara berkembang bahwa pembelajaran Matematika di sekolah belum melayangi peserta didik dengan sepenuhnya.

(24)

3

adalah buku pelajaran. Buku pelajaran merupakan sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan belajar (Prastowo, 2014: 121). Buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti (Permendikbud, 2016: 8).

Buku ajar merupakan bagian penting dari kegiatan pembelajaran (Prastowo, 2014: 244). Proses pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari buku ajar, begitu pula dalam pembelajaran matematika karena dengan menggunakan buku ajar dapat membantu guru maupun peserta didik dalam melaksanakan kurikulum yang sedang berlaku, buku ajar dapat digunakan sebagai panduan guru dalam menggunakan metode pembelajaran, buku ajar memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar secara mandiri untuk mengulang pelajaran atau memulai pelajaran yang baru, buku ajar memberikan pengetahuan bagi siswa maupun guru (Prastowo, 2014: 245). Buku ajar sebaiknya dirancang disesuaikan dengan karakteristik siswa agar siswa dapat dengan mudah menemukan konsep-konsep pada materi yang diajarkan karena proses belajar terjadi dalam diri siswa sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya (Prastowo, 2014: 123). Buku dapat mengarahkan siswa berkaitan dengan pengalaman hidup sehari-hari dan memuat masalah pengukuran dan perhitungan. Sebagai contoh misalnya siswa menemukan permasalahan sehari-hari yaitu ingin mengetahui keliling lapangan yang berbentuk persegi panjang, siswa terlebih dahulu mengetahui rumus keliling persegi panjang setelah itu baru mulai menghitung keliling menggunakan rumus.

(25)

4

ajar masih kurang mendalam, sehingga ketika guru mengajar perlu menggunakan buku lebih dari satu untuk melengkapi materi yang masih kurang. Terbatasnya buku ajar di sekolah juga dilihat dari tidak adanya buku pengangan khusus untuk guru bagi sekolah yang masih menerapkan kurikulum KTSP sehingga guru tidak memiliki panduan khusus dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Keterbatasan inilah yang membuat proses pembelajaran Matematika di kelas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau yang seharusnya, sehingga siswa mengalami beberapa kesulitan ketika menerima pembelajaran Matematika, hal ini juga dapat dibuktikan dengan melihat perolehan hasil uji empiris, nilai yang diperoleh siswa masih banyak yang dibawah KKM. Selain itu Guru juga mengungkapkan beberapa kesulitan dalam menyampaikan materi, guru merasa kesulitan saat menyampaikan materi keliling dan luas bangun datar. Pada materi ini guru sulit dalam menanamkan konsep keliling dan luas pada siswa, guru hanya memberikan metode hafalan rumus. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IV SD menunjukkan bahwa ketika belajar Matematika siswa sering merasa kesulitan ketika dihadapkan dengan rumus-rumus tertentu kuhususnya pada materi keliling dan luas bangun datar. Siswa mengalami kesulitan dalam menghafalkan rumus dan kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam bentuk soal cerita.

(26)

7-5

11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi (Suparno, 2001: 69). Anak usia SD termasuk dalam tahap ini yaitu tahap operasional konkret oleh karena itu dalam proses pembelajaran dapat diterapkan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) memandang bahwa Matematika harus dihubungkan dengan realitas dan Matematika sebagai minat manusia. Dalam pendekatan ini dijelaskan bahwa kelas Matematika bukan tempat memindahkan Matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep Matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata (Wijaya, 2012: 20). Ada 5 karakteristik PMRI yaitu; 1) menggunakan masalah kontekstual 2) menggunakan berbagai model 3) kontruksi siswa 4) Interaktivitas 5) keterkaitan. Panhuizen (dalam Wijaya, 2012: 20) mengemukakan bahwa penggunaan kata realistik tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata tetapi lebih berfokus pendidikan Matematika realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa.

(27)

6

pembelajaran. Buku dilengkapi dengan berbagai aktivitas pembelajaran yang menarik. Buku yang dikembangkan oleh peneliti adalah buku guru dan buku siswa materi keliling dan luas kelas IV SD.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi keliling dan luas. 1.2.2 Guru menerapkan pembelajaran dengan metode hafalan rumus.

1.2.3 Siswa kesulitan dalam menghafalkan rumus keliling dan luas.

1.2.4 Tidak ada buku khusus dalam menyampaikan materi keliling dan luas.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Deresan pada kelas IV semester gasal dengan materi keliling dan luas dengan menggunakan pendekatan PMRI. Standar Kompetensi 4 Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi dan persegi panjang.

1.4 Rumusan Masalah

1.4.1 Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata

(28)

7

1.4.2 Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.5.2 Untuk mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Siswa

Siswa dapat memahami materi keliling dan luas bangun datar melalui aktivitas pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematka Realistik Indonesia (PMRI).

1.6.2 Bagi Guru

Dengan menggunakan buku guru, guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.6.3 Bagi Peneliti

(29)

8

siswa dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.7 Definisi Operasional

1. Matematika adalah pengetahuan yang berkaitan tentang pengukuran dan hitungan yang berfungsi untuk memecahkan masalah sehari-hari.

2. Pembelajaran Matematika adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru untuk membangun logika berpikir siswa melalui permasalahan sehari-hari.

3. Keliling bangun datar adalah jumlah sisi-sisi yang membatasi bidang.

4. Luas bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi 1 satuan panjang yang menutupi seluruh bangun datar.

5. Karakteristik siswa SD berada pada rentang usia 7-11 tahun yang merupakan tahap operasional konkret. Tahap ini adalah masa yang sangat penting karena anak sudah mampu memahami materi secara konkret yang ditangkap melalui pancaindera.

6. Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan yang menggunakan realita serta lingkungan yang berada di sekitar siswa sehingga mudah dipahami peserta didik (siswa) untuk memperlancar proses pembelajaran Matematika.

(30)

9

1.8 Spesifikasi Produk

1. Produk yang dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa.

2. Buku guru dan buku siswa menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Materi dalam buku yaitu; keliling dan luas kelas IV SD.

3. Isi di dalam buku guru dan buku siswa secara keseluruhan hampir sama, hanya saja dalam buku guru terdapat petunjuk langkah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu buku guru dilengkapi dengan daftar alat dan bahan yang harus disiapkan oleh guru. Alat dan bahan bersifat fleksibel, guru dapat memodifikasinya disesuaikan dengan alat dan bahan yang terdapat pada lingkungan sekitar. 4. Buku siswa adalah buku yang digunakan siswa untuk dijadikan petunjuk

dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu buku siswa juga berisi soal-soal latihan yang dapat langsung dikerjakan di dalam buku.

5. Ukuran buku yaitu panjang 26,8 cm, lebar19,7 cm, tebal: 3 mm. 6. Komponen dalam buku guru: cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan

buku, daftar isi, petunjuk kegiatan bagi guru, daftar alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, soal-soal latihan, daftar pustaka, riwayat penulis.

(31)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab 2 membahas tentang landasan teori yang berisi kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Matematika

Kata Matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedangkan dalam bahasa Belanda, Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas dalam Susanto: 2013: 184). Ismail dkk (dalam Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 48) mendefinisikan hakekat Matematika yaitu Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Sejalan dengan hal tersebut, Wahana (2016: 115) mengemukakan bahwa Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.

(32)

11

James (dalam Suherman, 2001: 18) berpendapat bahwa Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah banyak yang terbagi dalam tiga bidang yaitu; aljabar, analisis dan geometri. Sementara Kline (dalam Suherman, 2001: 19) mengatakan bahwa Matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

Selain itu, Johnson dan Rising (dalam Runtukahu dan Kandou, 2014: 28) juga memaparkan tiga pengertian Matematika, yaitu: 1) Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif berdasarkan pada unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan kebenaranya. 2) Matematika adalah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat. 3) Matematika adalah seni, dimana keindahannya terdapat dalam keterurutan dan keharmonisan.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah pengetahuan yang terstruktur, tidak berdiri sendiri dan merupakan ilmu yang membahas masalah-masalah numerik berupa angka dan perhitungannya. Fungsi Matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu memecahkan persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan pengukuran dan perhitungan.

(33)

12

pengetahuan, c) komunikasi konsep-konsep baru, d) membuat klasifikasi ganda, e) menjelaskan, f) membuat kegiatan reflektif, g) menunjukkan struktur, h) membuat manipulasi rutin secara sistematis, i) mengingat kembali informasi dan pengertian, j) membuat kegiatan mental lebih aktif.

Adams dan Hamm (dalam Wijaya, 2012: 5) menyebutkan empat macam pendangan tentang peran Matematika, yaitu:

1. Matematika sebagai suatu cara untuk berpikir

2. Pandangan ini berawal dari bagaimana karakter logis dan sistematis dari Matematika berperan dalam proses mengorganisasi gagasan, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan antar data.

3. Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan

Menghubungkan suatu konsep Matematika dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.

4. Matematika sebagai suatu alat

Pandangan ini dipengaruhi oleh aspek aplikasi dan aspek sejarah dari konsep Matematika. Banyak konsep Matematika yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi

Matematika merupakan bahasa yang paling universal kerena simbol Matematika memiliki makna yang sama untuk berbagai istilah dari bahasa yang berbeda.

2.1.2 Pembelajaran

(34)

13

Artinya, pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dilakukan dalam rangka memfasilitasi belajar. Menurut Driscoll (dalam Yaumi, 2013: 57) mengungkapkan bahwa pembelajaran dipahami sebagai upaya yang disengaja untuk mengelola kejadian atau peristiwa belajar dalam memfasilitasi peserta didik dalam mencapai tujuan yang dipelajari. Pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelum proses dilaksanakan, pelaksanaanya dilakukan secara terkendali dengan maksud agar terjadi proses belajar pada diri seseorang (Siregar, 2011: 13). Sedangkan pembelajaran menurut Winkel (dalam Siregar, 2011: 12) adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangakaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terstruktur dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, serta pelaksanaannya secara terkendali guna memfasilitasi peserta didik atau siswa dalam melaksakan kegiatan belajar.

2.1.3 Pembelajaran Matematika

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Matematika

(35)

14

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi Matematika (Susanto, 2013: 186). Tujuan pembelajaran Matematika di sekolah dasar adalah menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan mengukur dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan mengukur dan menghitung dalam menkontruksi pengetahuan baru terhadap materi Matematika yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari.

2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD

Menurut Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 189), kompetensi umum pembelajaran Matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.

2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.

3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

(36)

15

5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti; ukuran tertinggi, teredah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikan.

6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara Matematika.

Secara khusus, tujuan dari pembelajaran Matematika di sekolah dasar yang disajikan oleh Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 189) adalah sebagai berikut: 1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan

mengaplikasikan konsep atau algoritme.

2. Menggunakan penalaran pada pola sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan suatu masalah.

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.3.3 Keliling Bangun Datar

(37)

16

2.1.3.4 Luas Bangun Datar

Luas daerah bidang bangun datar adalah banyak persegi satuan yang menutupi bidang tersebut, menghitung banyak persegi satuan sama dengan menghitung luas bidang datar tersebut (Fajariyah dan Defi, 2008: 180).

2.1.4 Karakteristik Siswa SD

Menurut Nasution (dalam Djamarah, 2011: 123) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6 tahun hingga 11 tahun. Siswa sekolah dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 12 atau 13 tahun (Heruman, 2007: 1). Piaget (dalam Suparno, 2001: 5) menyatakan bahwa terdapat empat tahap dalam perkembangan kognitif pada seorang anak: (1) tahap sensorimotor yang berlangsung sejak anak lahir sampai berumur 2 tahun, (2) tahap praoperasi yang berlangsung pada anak dari umur 2 tahun samapai 7 tahun, (3) tahap operasi konkret yang berlangsung pada anak dari umur 7 tahun sampai 11 tahun, dan (4) tahap operasi formal setelah umur 11 tahun ke atas. Menurut Piaget (dalam (Heruman, 2007: 1) siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, kemampuan dalam tahap ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap melalui pancaindra.

(38)

17

Beberapa sifat khas peserta didik pada masa kelas rendah dan masa kelas tinggi sekolah dasar menurut Suryobroto (dalam Djamarah, 2011: 124) adalah sebagai berikut:

1. Masa Kelas-kelas Rendah Sekolah Dasar

a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.

b. Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.

c. Ada kecenderungan memuji sendiri.

d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal tersebut dirasa menguntungkan untuk meremehkan peserta didik lain.

e. Jika tidak dapat menyelesaikan soal, maka soal itu dianggap tidak penting. f. Pada masa ini (terutama umur 6-8) peserta didik menghendaki nilai yang

baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas dinilai baik atau tidak. 2. Masa Kelas-kelas Tinggi Sekolah Dasar

a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. b. Sangat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus.

d. Sampai kira-kira umur 11 tahun peserta didik membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya.

e. Peserta didik pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya.

(39)

18

tahap ini peserta didik telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi.

2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) 2.1.5.3 Pengertian PMRI

Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Mathematics Education) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran Matematika di Belanda. Kata “realistik” sering disalah artikan sebagai “real-word”, yang berarti dunia nyata. Penggunaan kata “realistik” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich

realiseren” yang memiliki arti “untuk dibayangkan” atau “to imagine” (Van den Heuvel-Panhuizen dalam Wijaya, 2012: 20). Menurut Van den Heuvel-Panhuizen, penggunaan kata “realistik” tersebut tidak hanya menunjukkan adanya koneksi

dengan dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus Pendidikan Matematika Realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa.

2.1.5.4 Karakteristik PMRI

Treffers (1987) (dalam Wijaya, 2012: 21) merumuskan lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, yaitu:

1. Penggunaan konteks

(40)

19

2. Penggunaan model

Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan dari pengetahuan dan Matematika konkret menuju pengetahuan Matematika tingkat formal. Model merupakan suatu alat “vertikal” dalam Matematika yang tidak bisa dilepaskan

dari proses matematisasi karena model adalah tahapan proses transisi level informal menuju level Matematika formal.

3. Kontruksi siswa

Siswa memiliki kebebasan dalam mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan pengembangan konsep Matematika.

4. Interaktivitas

Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran Matematika dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan. Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna saat siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.

5. Keterkaitan

(41)

20

2.1.6 Buku Ajar

Buku ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013: 33). Buku ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disajikan secara tertulis dalam bentuk buku, digunakan sebagai bahan pelajaran dan menjadi sumber informasi bagi siswa (Kurniasih & Sani, 2014: 85). Menurut Nasution (dalam Prastowo, 2014: 242) buku ajar merupakan suatu bahan pengajaran yang sering digunakan di antara bahan pengajaran lainnya karena buku ajar merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan menurut Majid (dalam Prastowo, 2014: 243) buku ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa buku ajar merupakan bahan pengajaran yang disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku dan disajikan dalam bentuk tertulis yang digunakan dalam proses pembelajaran.

(42)

21

pelajaran atau mempelajari pelajaran baru, (3) buku ajar menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi siswa. Ciri-ciri buku ajar yaitu; (1) sumber materi ajar, (2) menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu, (3) disusun sistematis dan sederhana, (4) buku ajar disertai petunjuk pembelajaran.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan buku dengan menerapkan pendekatan PMRI merupakan hal yang baru, namun peneliti mencoba mencari sumber-sumber dari penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Materi Luas Bangun Datar yang Mencakup Konteks

dengan Menggunakan Pendekatan PMRI” yang dilakukan oleh Ardiani (2015). Dalam penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran (silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), bahan ajar dan penilaian. Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakagi oleh kesulitan siswa dan bertujuan untuk mengetahui perangkat pembelajaran serta mengetahui cara mengembangkan perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan pemahaman mengenai materi luas bangun datar kepada siswa.

Kedua, penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas III Semester 2

SD Negeri Gelaran II” yang dilakukan oleh Wargiani (2016). Dalam penelitian

(43)

22

inovasi baru terhadap buku ajar membaca dan menulis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku suplemen muatan pelajaran bahasa indonesia untuk siswa kelas III semester 2 SD dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan.

Ketiga, penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar Sederhana Berdasarkan

Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh Arifin (2016). Dalam penelitian ini menghasilkan prototipe perangkat pembelajaran. Penelitian ini dilakukan karena kurangnya pemahaman siswa kelas I SD Negeri Ambarukmo terhadap bangun datar sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan terbukti dapat membantu pemahaman siswa tentang bagun datar sederhana.

Keempat, penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi

Belajar Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa Kelas III SDN Plaosan

yang dilakukan oleh Yudianto (2016). Penelitian ini dilakukan karena rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Plaosan. Hasil penelitian ini adalah pada siklus 1 yang lulus mencapai KKM adalah 72,72% dengan nilai rata-rata kelas 76,54. Pada siklus 2 yang lulus mencapai KKM adalah 86,36% dengan nilai rata-rata kelas 79. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan siswa prestasi siswa pada materi hitung bilangan tiga angka di kelas III SD Negeri Plaosan.

Kelima, penelitian dengan judul “Peningkatan Kreativitas dan Prestasi

(44)

23

menggunakan Pendekatan PMRI” yang dilakukan oleh Mayasari (2014). Penelitian ini dilakukan karena dengan tujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan PMRI dalam pembelajaran Matematika untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas III A SD Negeri 1 Kebondalem Lor. Hasil penelitian ini bahwa penggunaan pendekatan PMRI dalam poses pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa

Keenam, penelitian dengan judul “Peningkatan Kerjasama dan Prestasi

Belajar Kelas V SDK Condong Catur Sleman dalam Menyelesaikan Masalah

yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana Melalui

Pendekatan PMRI” yang dilakukan oleh Pertiwi (2013). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui proses penggunaan pendekatan PMRI dalam meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Kanisius Condong Catur. Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan kerjasama dan prestasi belajar dengan menerapkan pendekatan PMRI.

Berdasarkan keenam penelitian yang relevan tersebut peneliti melakukan penelitian yang menggabungkan antara penelitian yang menggunakan pendekatan PMRI dan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Guru

dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelaa IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”. Adapun kerangka penelitian

(45)

24 Kelas III Semester 2 SD

Negeri Gelaran II Hiele untuk Siswa Kelas I

Sekolah Dasar Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata

Pelajaran Matematika Kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI)

(46)

25

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan mengukur dan menghitung dalam menkontruksi pengetahuan baru terhadap materi Matematika yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari.

Pembelajaran Matematika di SD hendaknya dilakukan dengan berkualitas mengingat pentingnya mata pelajaran ini dalam kehidupan nyata. Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari sumber-sumber belajar yaitu berupa buku ajar karena buku ajar berisi bahan pelajaran yang digunakan oleh guru dan siswa ketika proses pembelajaran. Buku yang ada hendaknya menerapkan prinsip-prinsip belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa agar mudah menyerap materi yang diberikan dan menumbuhkan suatu motivasi dalam belajar yaitu: adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan adanya kegiatan-kegiatan yang menarik dalam belajar (Uno, 2008: 23). Hal ini bertolak belakang dengan yang terjadi di lapangan, proses pembelajaran Matematika di SD belum bisa dikatakan berhasil, siswa masih mengalami kesulitan di beberapa materi di antaranya yaitu materi keliling dan luas bangun datar. Selain itu buku ajar yang digunakan guru materinya belum mendalam serta tidak disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa.

(47)

26

menggunakan masalah-masalah yang realistik atau masalah matematis sehari-hari yang berkaitan dengan pengukuran dan hitungan. Kebermaknaan konsep Matematika merupakan konsep utama dari Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Anak usia SD termasuk dalam tahap operasional konkret oleh karena itu dalam proses pembelajaran dapat diterapkan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut salah satunya yaitu pendekatan pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

2.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian yaitu: 1. Terkait dengan proses pengembangan buku:

a. Bagaimana situasi di lapangan pada 4 SD di wilayah Sleman Timur terkait pembelajaran Matematika?

b. Bagaimana mengembangkan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?

2. Terkait dengan kualitas buku:

a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?

(48)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab 3 membahas tentang metode penelitian yang berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau sering disebut dengan research and development (R & D). Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2015: 407). Menurut Ali dan Asrori (2014: 103) Riset dan Pengembangan atau Research and development (R & D) merupakan suatu bentuk upaya dalam mengembangkan prototipe auatu alat atau perangkat berbasis riset.

(49)

28

Terdapat sepuluh langkah penggunaan metode Research and development (R n D) diantaranya yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal (Sugiyono, 2015: 409).

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa penelitian dan pengembangan (R & D) dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa buku guru dan buku siswa berisi materi keliling dan luas bangun datar untuk kelas IV SD, buku ini dikembangkan dengan menerapkan pendekatan PMRI.

Berikut ini merupakan bagan langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (R & D) menurut Sugiyono (2015: 409).

(50)

29

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah buku ajar berupa buku guru dan buku siswa dengan menerapkan pendekatan PMRI.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 SD Negeri Deresan. Siswa tersebut berjumlah lima orang anak yang terdiri dari dua siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Kelima siswa tersebut merupakan hasil pilhan dari wali kelas.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 yang berlangsung dari bulan Juli 2016 sampai dengan November 2016. Penelitian dilaksanakan kurang lebih 5 bulan. Kegiatan penelitian ini mencakup analisis kebutuhan guru dan siswa, pembuatan draf produk, penyususnan produk, validasi produk, dan uji coba lapangan.

3.3 Prosedur Pengembangan

(51)

30

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain produk akhir berupa buku guru dan buku siswa kelas IV SD materi keliling dan luas bangun datar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan produk yang dikembangkan oleh peneliti.

Langkah 4

(52)

31

Berikut ini merupakan penjelasan tujuh langkah prosedur pengembangan berdasarkan bagan di atas:

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. (Sugiyono, 2015: 409). Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui kegiatan wawancara bersama guru dan siswa pada 4 SD yang berada di Sleman Timur yang dilaksanakan pada bulan juli 2016.

Dalam wawancara ini peneliti mencari informasi tentang sejauh mana kelangsungan proses pembelajaran dengan buku-buku yang telah ada sebelumnya serta mengkaji kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan buku-buku tersebut.

2. Mengumpulkan Informasi

Informasi-informasi diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan di 4 SD di Sleman Timur. Pengumpulan informasi/data digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan PMRI.

3. Desain Produk

(53)

32

sama seperti buku siswa hanya saja pada buku guru dilengkapi dengan pedoman khusus untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

4. Validasi Desain

Validasi desain ini bertujuan untuk menilai kelayakan pada produk yang telah dibuat. Produk yang dikembangkan di validasi oleh 2 validator ahli yaitu satu dosen PGSD Sanata Dharma dan validator yang kedua adalah guru SD pakar Matematika PMRI. Penilaian dari validator berupa kritik dan saran digunakan untu mengetahui kekurangan dan kelebihan produk sebagai acuan perbaikan pada produk.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah produk selesai divalidasi. Revisi desain dilakukan oleh peneliti berdasarkan penilaian yang diberikan oleh kedua validator pakar ahli dan berdasarkan pertimbangan dari dosen pembimbing. Revisi desain ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada produk. 6. Uji Coba Produk

(54)

33

7. Revisi Produk Revisi produk ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan oleh peneliti. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki produk dengan melihat kekurangan ketika di uji cobakan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Tes

Tes adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, dalam bentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga data yang diperoleh menghasilkan sebuah nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi (Sudijono, dalam Taniredja & Mustafidah, 2011: 49). Menurut Sudjana (Taniredja dan Mustafidah, 2011: 50) tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkaitan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Adapun bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif atau pilihan ganda yang berisi soal-soal materi keliling dan luas bangun datar.

3.4.2 Non Tes 3.4.2.1 Kuesioner

(55)

34

angket, dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan, disusun, dan disebarkan kepada responden untuk memperoleh informasi di lapangan (Sukardi, 2003: 76).

Angket atau questionnaire menurut Nasution (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011: 44) merupakan alat penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Keterangan yang diinginkan terkandung di dalam pikiran, perasaan, sikap atau kelakuan manusia yang dapat dipancing melalui angket. Sedangkan angket menurut Hadjar (Nasution (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011: 44) merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individual maupun kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu.

Menurut Darmadi (2014: 78-79) jenis angket dibedakan menjadi dua yaitu angket terbuka dan tertutup. Angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa dan memberikan kesempatan kepada responden untuk menuliskan sesuai dengan yang diketahuinya sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaan yang sebenarnya. Angket ini digunakan apabila peneliti belum dapat memikirkan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban pada responden. Sedangkan angket tertutup disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan. Berdasarkan bentuknya

(56)

35

Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup dalam bentuk skala. Jenis skala yang digunakan adalah skala likert. Sugiyono (2014: 168) mengemukakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang tentang fenomena sosial, di dalam penelitan fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, dan selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif. Skala disusun dalam bentuk suatu pernyataan yang diikuti dengan pilihan respon yang menunjukkan tingkatan. Kuesioner ini menggunakan skala likert pilihan respon skala lima (Widoyoko, 2012: 106), acuan skor yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tebel 3.1 Acuan Skor Kuesioner Validasi Produk untuk Pakar Ahli

Skor Deskripsi

Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk melalui uji validasi produk oleh dua validator ahli yaitu dosen pakar Matematika dan guru SD.

3.4.2.2 Wawancara

(57)

36

dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2007: 50). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti (Sugiyono, 2011: 188)

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV, dan siswa kelas IV untuk menganalisis kebutuhan penelitian yaitu buku guru dan buku siswa kelas IV SD materi keliling dan luas dengan pendekatan PMRI. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, peneliti sudah menyiapkan bahan wawancara terlebih dahulu, tetapi peneliti memberikan keleluasaan untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus pertanyaan atau bahasan atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selama wawancara berlangsung dalam rangka melengkapi data-data yang diperlukan.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar kuesioner, lembar daftar pertanyaan wawancara.

3.5.1 Lembar Soal Tes

(58)

37

dari 30 butir soal yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran. Kisi-kisi soal tes disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pre test dan Post test

No Indikator Item

1 Mengukur keliling persegi 1,2 2 Mengukur keliling persegi panjang 3,4,5,6 3 Mengukur keliling segitiga 7,8,9,10,11 4 Mengukur keliling jajargenjang 12,13,14,15 5 Menentukan luas persegi 16,17,18,19 6 Menentukan luas persegi panjang 21,22,23,24,25 7 Menentukan luas segitiga 26,27,28 8 Menentukan luas jajargenjang 29,30

3.5.2 Lembar Kuesioner

(59)

38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Buku Guru

No Aspek Indikator Nomor Item

1 Tujuan dan Pendekatan

Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 1 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik

PMRI.

2 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk

menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.

3

Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 4

2 Cover Gambar sesuai dengan materi. 5

Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi).

6

Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).

7 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama

pengarang dan tulisan lainnya.

8 Judul dapat memberikan informasi secara cepat

dan tepat tentang materi isi buku.

9

Cover menarik. 10

3 Isi Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).

11

Materi buku sesuai dengan judul buku 12 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah

dipahami.

13 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap

kegiatan mudah disiapkan oleh guru.

14

Materi disusun secara runtut. 15

Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks.

16 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan

model.

17 Buku memuat karakteristik PMRI: Konstruksi

siswa.

18 Buku memuat karakteristik PMRI: Interaktivitas. 19 Buku memuat karakteristik PMRI: Keterkaitan. 20 4 Bahasa Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 21 Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 22 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan (EYD).

23

(60)

39

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Buku Siswa

No Aspek Indikator Nomor Item

1 Cover Gambar sesuai dengan materi. 1

Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi).

2

Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).

3 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan

nama pengarang dan tulisan lainnya.

4 Judul dapat memberikan informasi secara cepat

dan tepat tentang materi isi buku.

5 Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 6 2 Isi Buku Siswa Menggunakan konteks yang nyata dan relevan

dengan siswa (karakteristik 1).

7 Menggunakan model yang membantu siswa

untuk memahami materi (karakteristik 2).

8 Memberikan kesempatan siswa untuk

berkontribusi dalam pembelajaran

(karakteristik 3).

9

Terdapat interaktivitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas

(karakteristik 4).

10

Terdapat keterkaitan dengan materi lain

(karakteristik 5).

11 3 Konsistensi Penempatan unsur tata letak judul, sub judul,

ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten.

12 Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 13 Bidang cetak dan margin proporsional. 14 Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten

dan sesuai untuk anak.

15 4 Bahasa Menggunakan bahasa yang sederhana dan

mudah dipahami.

16

Berisi perintah yang jelas. 17

Bahasa berdasarkan EYD. 18

Bahasa tidak mengandung makna ganda. 19 5 Gambar Menarik perhatian siswa untuk belajar. 20 Sesuai dengan materi yang dibahas. 21 Warna gambar memiliki kekontrasan yang

sesuai.

22

(61)

40

3.5.3 Pedoman Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV SD di wilayah Sleman Timur. Kisi-kisi wawancara disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.5 Tabel Kisi-kisi Wawancara Guru

Daftar Pertanyaan Item

Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu mengajar Matematika di kelas?

1 Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit untuk

diajarkan?

2 Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? 3

Tabel 3.6 Tabel Kisi-kisi Wawancara Siswa

Daftar Pertanyaan Item

Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas?

1 Adakah materi yang kamu anggap sulit dalam

pembelajaran Matematika?

2 Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu

harapkan?

3

3.6 Validitas dan Reliabilitas

(62)

41

valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai r tabel dengan taraf signifikan 0,05 atau 5% untuk jumlah responden 30 adalah 0,361. Data dalam penelitian ini termasuk data parametrik karena bentuk datanya berkelanjutan, mempunyai hubungan erat satu sama lain, dan berurutan. Oleh karena itu analisis korelasi parametrik dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari person, rumus yang digunakan sebagai berikut:

= � ∑ − ∑ ∑

√{ � ∑ − ∑ } { � ∑ − ∑ }

Gambar 3.3 Rumus Validitas

Reliabilitas menurut Sudjana (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2001: 43) adalah ketepatan atau tingkat keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2013: 221). Reliabilitas soal tes dapat dilihat dengan Alpha Cronbach’s dari Pearson. Tes dinyatakan reliable jika nilai Alpha Cronbach’s > 0,60 (Nurgiyangtoro, 2002: 354). Adapun rumus perhitungan

reliabilitas yang dilakukan secara manual adalah sebagai berikut:

= X r

+r

Gambar 3.4 Rumus Reliabilitas Dengan keterangan:

rii = reliabilitas instrument

(63)

42

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Berikut ini penjelasan dari kedua teknik tersebut.

3.7.1 Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka (Taniredja dan Mustafidah, 2011: 62). Data kualitatif adalah data berupa kata-kata dan bukan dalam bentuk angka. Data ini diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi, observasi yang telah disajikan dalam bentuk catatan lapangan (Darmadi, 2014: 36). Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara kepada guru dan siswa.

3.7.2 Data Kuantitatif

Gambar

Gambar 2.1 Literature Map dari Penelitian yang Relevan
Gambar 3.1  Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Gambar 3.2 Prosedur R & D yang Digunakan Peneliti
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pre test dan Post test
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kondisi tenaga kerja tidak lagi sebagai pegawai negara melainkan sebagai pegawai perusahaan yang tidak bertanggung jawab

kmdki F& eF dji hhoi$dhddI.riJFsfryis

Dalam hal ini penulis mencoba mengungkap keindahan-keindahan yang terdapat dalam Syair Ikan Terubuk berdasarkan konsep keindahan dalam karya sastra Melayu Klasik seperti yang

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagiaan dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. PADANG

Pihak KFC Padang dapat berfokus pada faktor yang berpengaruh secara significant terhadap loyalitas merek yaitu brand name, harga, promosi dan service quality.. Pihak KFC

[r]

[r]