• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Banjurpasar yang berala-mat di Desa Banjurpasar, Kecaberala-matan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara geografis, SDN 2 Banjurpasar terletak di dataran rendah dengan batas wilayah sebelah utara adalah Desa Indrosari, sebelah timur adalah Desa Gondang Legi, sebelah selatan adalah Desa Brecong dan sebelah barat adalah Desa Banjurmukadan. Kondisi bangunan sekolah ini cukup baik dengan memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang penyimpanan media, 1 tempat parkir, 1 mushola, 1 toilet guru, 2 toilet siswa dan 1 gudang. Selain mempunyai beberapa ruangan, SDN 2 Banjurpasar juga mempunyai halaman yang luas yang biasanya digunakan untuk pembelajaran olahraga, upacara, berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah, dan tempat bermain para siswa ketika jam istirahat.

Sekolah ini menjadi pilihan peneliti sebagai tempat penelitian karena berbagai alasan. Pertama, kemampuan belajar siswa belum tergali secara optimal di dalam pembelajaran IPA. Kedua, peneliti ingin menunjukkan bahwa dengan penerapan pendekatan saintifik dengan media realia dapat meningkatkan pembelajaran IPA. Ketiga, adanya kemauan guru berkolaborasi dengan peneliti untuk meningkatkan pembelajaran IPA. Dan keempat, sekolah tersebut memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian. 2. Waktu Penelitian

Pembuatan jadwal waktu penelitian bertujuan untuk memudahkan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan secara sistematis, efektif, dan efisien. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Pelaksaan penelitian mulai dari persiapan, pelaksanaan, analisis dan pelaporan dimulai pada bulan Januari 2015 sampai bulan Mei 2015. Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari tiga siklus. Untuk lebih

(2)

commit to user

jelasnya, waktu dan jenis kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:

KEGIATAN PENELITIAN

WAKTU PENELITIAN

Jan 2015 Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015 2015 Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1. Persiapan

a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah.

b. Diskusi dengan guru untuk identifikasi masalah. c. Menyusun proposal. d. Seminar Proposal. e. Revisi Proposal. 2. Pelaksanaan a. Siklus I b. Siklus II c. Siklus III 3. Analisis data dan

pelaporan

a. Analisis data (hasil tindakan 3 siklus)

b. Penyusunan laporan

skripsi.

c. Ujian dan revisi. d. Penggandaan &

pengumpulan laporan.

Gambar 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

B.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 SDN 2 Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa dalam kelas ini sebanyak 23 siswa dengan rincian 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Mereka memiliki kemampuan akademik dan latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian besar para siswa berlatar belakang keluarga petani.

(3)

commit to user C.Data dan Sumber Data

Jenis data digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa data nilai hasil pembelajaran siswa pada materi gaya yang diperoleh dari nilai rubik pengamatan proses belajar IPA pada siswa dan nilai evaluasi pada akhir kegiatan pembelajaran. Sedangkan data kualitatif berupa data hasil observasi terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar, data wawancara terhadap observer dan dokumen yang terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang gaya.

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Siswa

Data berasal dari siswa kelas V SD Negeri 2 Banjurpasar tahun ajaran 2014/2015. Data yang didapatkan dari siswa adalah data yang diperoleh pada proses pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik dengan media realia dengan tepat pada mata pelajaran IPA tentang gaya. Data yang diperoleh melalui hasil pembelajaran, observasi, dan wawancara.

b. Guru

Penelitian tindakan kelas ini, merupakan penelitian kolaboratif antara guru kelas V dengan peneliti. Dalam penelitian ini guru kelas V SDN 2 Banjurpasar bertindak sebagai pelaksana tindakan dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia. Data yang diperoleh dari guru berupa data-data tentang pengamatan pelaksanaan pendekatan saintifik dengan media realia pada kegiatan pembelajara IPA tentang gaya di SDN 2 Banjurpasar.

c. Observer

Penelitian ini akan diamati oleh tiga orang observer yang terdiri dari peneliti sendiri, guru lain dari SD tersebut dan teman sejawat. Observer bertugas untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan pendekatan saintifik dengan media realia dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas V SDN 2 Banjurpasar tahun ajaran 2014/1015.

(4)

commit to user d. Dokumen

Dokumen merupakan sebuah catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013: 329). Selain ketiga sumber data di atas, peneliti juga menggunakan sumber data dari dokumen yang diambil melalui daftar kelas V yang di dalamnya menyuguhkan data tentang latar belakang dan nilai siswa kelas V semester I sebagai acuan nilai siswa pada kondisi awal. Dokumen lain yang digunakan peneliti sebagai sumber data pada penelitian ini berupa data nilai proses dan hasil pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Banjurpasar, serta foto dan video kegiatan pembelajaran IPA tentang gaya dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia.

D.Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data (Sugiyono, 2013: 308). Tanpa mengetahui teknik pengum-pulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi atau data yang sedapat mungkin mempunyai validitas kuat. Melalui tahap pengumpulan data ini peneliti dapat mengevaluasi hasil penelitiannya itu sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak dan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan atau kondisi pada saat penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Teknik Tes

Sudjana (2009: 35) mengungkapkan bahwa tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran atau materi pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Teknik pengumpulan data berupa tes pada penelitian ini dilakukan melalui pelaksanaan tes evaluasi siswa. Tes evaluasi pada penelitian ini dilakukan di setiap pertemuan, serta dilaksanakan pula pada tiap

(5)

pelaksa-commit to user

naan jenis kegiatan berupa LKS. Penggunaan tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dan membandingkan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang gaya di kelas V.

b. Teknik Non Tes 1) Dokumentasi

Sugiyono (2013: 329) berpendapat, ”Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, dan karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi berupa tulisan dan gambar. Tulisan tersebut berbentuk data penilaian proses dan hasil pem-belajaran siswa pada pempem-belajaran IPA tentang gaya. Sedangkan dokumen berupa gambar berbentuk foto dan video kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia.

2) Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Arifin (2011: 153) mengemukakan bahwa observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Observasi dilakukan oleh observer. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah format skala penilaian. Ketika pengamatan berlangsung, observer secara objektif memilih dan memberi tanda lingkaran pada daftar lembar observasi yang disediakan. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung mengenai penerapan langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dengan media realia.

(6)

commit to user 3) Wawancara

Menurut Esteberg (dalam Sugiyono, 2013: 317), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui kegiatan tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh suatu keterangan atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada respondennya.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru maupun peserta didik. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia. Sedangkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui kesulitan apa yang dialami peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang gaya dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat atau instrumen pengumpulan data pada sebuah penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah: lembar evaluasi tes hasil belajar, lembar observasi, daftar dokumen, dan pedoman wawancara.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam peneliti untuk mengum-pulkan data berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Instrumen Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Realia 1) Definisi Konsep

Penerapan pendekatan saintifik dengan media realia merupakan penerapan suatu desain pembelajaran dengan cara memperoleh pengatahuan dan pemahaman konsep melalui kegiatan ilmiah dengan media realia. Kegiatan ilmiah ini menjadikan siswa melakukan pembelajaran, tidak hanya menerima pembelajaran. Media realia

(7)

commit to user

adalah media berupa benda nyata yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Melalui penerapan pendekatan saintifik dengan media realia, siswa berlatih dan belajar menyelesaikan masalah melaui kegiatan mengumpulkan fakta yang ditemuinya menggunakan media benda yang konkret/realia.

Langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang gaya meliputi: (1) mengamati dengan media realia, (2) menanya dengan media realia, (3) mengumpulkan informasi/ eksperimen dengan media realia, (4)

mengasosiasikan/mengolah dengan media realia, dan (5) siswa

mengkomunikasikan dengan media realia.

2) Definisi Operasional

Alat pengumpulan data pada pelaksanaan penerapan pende-katan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang gaya adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Tingkat keberhasilan penerapan pendekatan saintifik dengan media realia dapat terlihat dari hasil nilai dan deskripsi yang didapat dari observasi dan wawancara tersebut.

Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi terhadap guru kelas dan lembar observasi terhadap siswa. Lembar observasi penerapan pendekatan saintifik dengan media realia oleh guru dijabarkan dalam bentuk skala. Skala penilaian pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dengan media realia yang dilakukan oleh guru kelas.

Lembar observasi terhadap siswa juga dijabarkan dalam bentuk skala. Skala penilaian pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang respon siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Saintifik dengan media realia

(8)

commit to user

Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Realia terhadap Guru dan Siswa

No Langkah-langkah Penerapan Pendekatan

Saintifik dengan Media Realia

Nomor Soal

1 Mengamati dengan media realia 1-5

2 Menanya dengan media realia 6-8

3 Mengumpulkan informasi/eksperimen dengan

media realia

9-17

4 Mengasosiasikan/mengolah informasi dengan

media realia

18-21

5 Mengkomunikasikan dengan media realia 22-25

Jumlah 25

Pedoman wawancara disusun peneliti untuk mewawancarai guru dan siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Wawancara kepada guru adalah untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik

dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang gaya.

Sedangkan pedoman wawancara untuk siswa diambil sampel secara acak sebanyak tiga siswa dalam satu kelas sehingga diperoleh relevansi data dalam pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa.

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Realia kepada Guru dan Siswa

No Langkah-langkah Penerapan Pendekatan

Saintifik dengan Media Realia

Nomor pertanyaan

1 Mengamati dengan media realia 1-5

2 Menanya dengan media realia 6-8

3 Mengumpulkan informasi/eksperimen

dengan media realia

9-17

4 Mengasosiasikan/mengolah informasi

dengan media realia

18-21

5 Mengkomunikasikan dengan media realia 22-25

(9)

commit to user

b. Instrumen Peningkatan Pembelajaran IPA tentang Gaya Melalui Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Realia

1) Definisi Konsep

Peningkatan pembelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas V SD adalah suatu usaha terencana yang dilakukan oleh guru kepada siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengguna-kan pendekatan pembelajaran maupun sumber belajar yang variatif dan sesuai dengan karakteristik anak kelas V SD supaya siswa mampu menerima materi IPA tentang gaya yang disampaikan guru, sehingga akan tercapai peningkatan pembelajaran yang maksimal. Peningkatan pembelajaran IPA tentang gaya pada penelitian ini terdiri dari hubungan gaya, gerak dan energi, gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesek.

Penerapan pendekatan saintifik dengan media realia diharapkan mampu meningkatkan pembelajaran IPA karena pembelajarannya bersifat nyata, dapat menarik minat belajar siswa serta membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga siswa lebih mudah untuk menguasai materi yang diajarkan.

2) Definisi Operasional

Peningkatan pembelajaran IPA diperoleh dari proses belajar IPA siswa dan hasil evaluasi siswa. Hasil evaluasi siswa diperoleh dengan tes evaluasi, sedangkan skor proses belajar IPA pada siswa diperoleh dengan mengisi rubik pengamatan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan nilai hasil pembelajaran dengan akumulasi nilai evaluasi siswa dan proses belajar IPA siswa dengan bobot 50:50.

Instrumen tes evaluasi siswa berupa sepuluh butir soal yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian yang dikerjakan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Hasil evaluasi tersebut merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam menerapkan

(10)

commit to user

pendekatan Saintifik dengan media realia pada pembelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas V SD. Berikut kisi-kisi soal tes evaluasi siswa:

a) Standar Kompetensi: Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

b) Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan hubungan antara gaya,

gerak dan energi melalui percobaan (gaya magnet, gaya gravitasi, gesek gesek).

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siswa Siklus I Pertemuan I, II, dan III Perte-muan Indikator Bentuk Soal Nomor Soal Kunci Jawaban I dan II 1. menjelaskan pengertian gaya PG IS 1 6 A

tarikan dan dorongan 2. mendeskripsikan

hubungan antara gaya, gerak dan energi

PG PG IS 2 3 7 A D semakin besar 3. menjelaskan pengertian gaya magnet PG 4 A 4. menyebutkan bentuk-bentuk magnet PG 5 B 5. mengelompokkan

benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis IS IS IS 8 9 10

benda yang dapat ditarik magnet besi dan baja kayu, karet Jumlah 10 II 1. menunjukkan kutub-kutub magnet PG PG IS IS IS 2 3 7 8 9 B A kutub magnet utara & selatan kutub selatan 2. menunjukkan sifat

magnet bila kedua kutub magnet saling didekatkan

PG PG IS 4 5 10 C D tarik menarik 3. Menunjukkan medan magnet PG IS 1 6 A serbuk besi Jumlah 10

(11)

commit to user

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siswa Siklus II Pertemuan I dan II Perte-muan Indikator Bentuk Soal Nomor Soal Kunci Jawaban I

1. memberi contoh

penggu-naan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari PG PG IS 1 2 6 C A Kompas, speaker 2. mengetahui kekuatan daya

tembus magnet melalui percobaan PG PG IS IS IS 3 4 7 8 9 C D

jarak dan tebal penghalang Semakin kecil barang elektronik 3. mengetahui kekuatan

magnet berdasarkan jarak

PG 5 B

4. Menjelaskan hal-hal yang dapat melemahkan

kekuatan gaya tarik magnet

IS 10 dipukul dan

dipanaskan

Jumlah 10

II

1. Menunjukkan bahan-bahan

yang dapat dibuat magnet

PG PG IS 1 2 6 C A Sementara 2. Membuat magnet PG PG PG IS IS IS IS 3 4 5 7 8 9 10 B A C sementara jumlah gosokaan-nya bagosokaan-nyak lilitan dan lilitan rapat

elektromagnetik

Jumlah 10

(12)

commit to user

Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siswa Siklus III Pertemuan I dan II Perte-muan Indikator Bentuk Soal Nomor Soal Kunci Jawaban I 1. menjelaskan pengertian gaya gravitasi PG PG IS 1 3 6 A A

gaya gravitasi bumi 2. menjelaskan akibat

adanya gaya gravitasi

PG PG IS 2 4 8 B D

dapat tetap bertahan 3. mengidentifikasi

kecepatan jatuh dua benda yang berbeda,

PG IS 5 7 D semakin kecil 4. memprediksi seandainya

tidak ada gaya gravitasi di bumi IS IS 9 10 melayang

gaya gravitasi bumi

Jumlah 10 II 1. menjelaskan pengertian gaya gesekan PG IS IS 1 7 8 B

gaya gesek kinetik aus

2. membandingkan gerak

benda pada permukaan yang berbeda-beda PG IS 2 6 B semakin kecil 3. menjelaskan berbagai

cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan PG IS 3 10 D memperbesar gaya gesek 4. menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari PG PG IS 4 5 9 C A

benda bergerak ti-dak tergelincir, menghentikan benda

Jumlah 10

Keterangan: PG (Pilihan Ganda), IS (Isian)

Selain menggunakan tes evaluasi siswa, hasil pembelajaran diperoleh melalui proses belajar IPA siswa berupa keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa. Peningkatan proses belajar IPA diperoleh dengan menggunakan lembar penilaian proses belajar siswa serta dokumentasi. Peningkatan proses belajar IPA tersebut terdiri dari keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa. Keterampilan proses untuk penilaian proses belajar IPA meliputi keterampilan mengamati, menanya, melakukan

(13)

commit to user

eksperimen, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Sedangkan sikap ilmiah meliputi sikap kerjasama dan tanggung jawab siswa.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian Proses Belajar IPA Siswa

No Aspek Skor Maksimal

1. Mengamati 4 2. Menanya 4 3. Melakukan Percobaan 4 4. Mengolah Informasi 4 5. Mengkomunikasikan 4 6. Kerjasama 4 7. Tanggung jawab 4 Jumlah 28

(Deskriptor penilaian dan teknik penskoran terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lampiran 9 halaman 197,198)

E. Uji Validitas Data

Menurut Sugiyono, validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (2013: 363). Dalam upaya mendapatkan data atau informasi yang valid, validitas data dalam penelitian sangat diperlukan. Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi.

Sugiyono (2013: 330) mengemukakan bahwa triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data. Data yang diperoleh merupakan penggabungan dari data yang diperoleh melalui beberapa sumber, misalnya guru, siswa dan pengamat, serta melalui beberapa teknik pengumpulan data, misalnya observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan menggunakan tiga sumber data atau sudut pandang untuk memperoleh satu data tentang penerapan pendekatan Saintifik dengan media realia pada pembelajaran IPA. Data yang akan dianalisis bersumber dari siswa, observer, guru dan dokumen. Sedangkan triangulasi teknik pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Observasi

(14)

commit to user

dilakukan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dokumen dalam penelitian ini berupa data nilai siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan. Dan wawancara merupakan data penguat yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan terkait pelaksanaan pembelajaran terhadap observer setelah kegiatan pembelajaran selesai. Peneliti bermaksud akan menggunakan triangulasi sumber untuk mengukur kevalidan proses belajar siswa, karena data yang dikumpulkan tidak berupa angka langsung akan tetapi berupa data kualitatif yang harus diolah lagi membentuk data angka-angka prosentase, sehingga nampak kenaikan atau bahkan penurunan terhadap penelitian ini.

F. Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2013: 334) adalah suatu proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara yang sistematis sehingga mudah untuk dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data merupakan proses menyeleksi, mengurutkan, dan mengorganisasikan data yang diperoleh selama proses penelitian yang disusun secara sistematis sehingga hasil penelitian mudah dipahami orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif komparatif untuk menganalisis data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan hasil belajar pada evaluasi siklus sebelumnya, dan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis penerapan pendekatan Saintifik dengan media realia dengan menganalisis data hasil observasi dan wawancara.

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013: 337) mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlagsung secara terus menerus, sehingga datanya jenuh”. Miles dan Huberman juga menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni: data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verivication. Analisis data dalam penelitian ini meliputi 3 jalur kegiatan yaitu:

(15)

commit to user 1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,

mengorganisasikan data dengan sedemikian rupa sehingga disimpulkan dan diverifikasi. Tahap reduksi data, peneliti melakukan penajaman data hasil observasi dan wawancara. Jika terdapat data yang tidak perlu dianalisis, maka peneliti membuang data tersebut.

Adapun data yang terkumpul melalui berbagai sumber data, yaitu (a) data hasil evaluasi siswa, (b) data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen dari berbagai sumber/observer. Data-data yang telah dirangkum direduksi dengan memperhatikan unsur pemilihan, keterhubu-ngan, dan pengelompokkan data, kemudian dilakukan analisis data.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang disusun untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan yang tepat. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan ringkasan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram yang berisi data hasil pembelajaran baik dari proses maupun hasil pembelajaran IPA tentang gaya dengan menerapkan pendekatan Saintifik dengan media realia.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada. Setelah data direduksi dan disajikan, peneliti hendaknya menyimpulkan data tersebut. Peneliti menyimpulkan data hasil penelitian yaitu hasil pembelajaran yang berupa proses dan hasil belajar IPA tentang gaya dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia beserta kendala dan solusinya.

(16)

commit to user

G.Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja penelitian merupakan uraian tentang atau tanda-tanda apa yang diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mempunyai harapan agar terjadi perubahan yang lebih baik dalam pembelajaran IPA tentang gaya. Adapun indikator-indikator yang dicapai sebagai bentuk keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam upaya perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 3.7. Indikator Kinerja Penelitian

H. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas untuk meningkatkan proses ataupun hasil pembelajaran. Prosedur dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian atau desain penelitian siklus. Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu melibatkan guru sebagai tim pokok untuk melaksanakan tindakan sedangkan peneliti bertindak sebagai perencana dan pengamat. Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 117) menyebutkan langkah-langkah praktis pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada kegiatan pokok, yaitu (1) planning, (2) acting, (3) observing, (4) reflecting.

Aspek yang diukur

Presentase yang Ditargetkan

Alat Ukur

1. Guru menerapkan

langkah-langkah pendekatan saintifik dengan media realia dalam pembelajaran IPA tentang gaya.

85% Lembar observasi guru

dan pedoman wawancara

2. Siswa merespon pembelajara

IPA tentang gaya dengan penerapan pendekatan saintifik dengan media realia.

85% Lembar observasi siswa

dan pedoman wawancara

3. Peningkatan hasil pembelajaran IPA tentang gaya melalui penerapan pendekatan saintifik dengan media realia.

85% Lembar tes evaluasi dan

proses belajar IPA siswa (dengan KKM=75)

(17)

commit to user

Gambar 3.2. Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto, dkk (2008:16)

Peneliti akan melaksanakan penelitian dalam tiga siklus dengan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I dan siklus III merupakan penyempurnaan dari siklus I dan II. Jika dalam siklus III indikator pencapaian sudah tercapai maka penelitian dapat diakhiri. Ada empat tahap yang lazim dilalui dalam PTK, yaitu:

1. Perencanaan. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pada tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Dalam tahap pelaksanan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

3. Pengamatan. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer atau pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan pembelajaran berlangsung.

SIKLUS III Berhasil, Penelitian diakhiri

(18)

commit to user

4. Refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat dilakukan guru ketika pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan kerangka berpikir. Prosedur penelitian ini akan dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I terdiri dari tiga pertemuan, sedangkan siklus II dan III terdiri dari dua pertemuan. Waktu untuk masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit. Tahapan setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan (Plan)

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan silkus I antara lain: (1) Menyusun RPP siklus I, (2) melakukan koordinasi dengan guru kelas V SDN 2 Banjurpasar yaitu Chariroh, S.Pd.SD tentang pelaksanaan pem-belajaran sesuai RPP yang telah disusun oleh peneliti, (3) menyiapkan ruang kelas, media pembelajaran dan sarana pendukung lain yang dapat mendukung jalannya pembelajaran, (4) mempersiapkan instrumen yang diperlukan dalam penelitian berupa lembar evaluasi siswa, pedoman wawancara, dan pedoman observasi, (5) menyiapkan petugas observasi yaitu teman sejawat yang bernama Anis Hidayah dan seorang guru lain yang bernama Miftahudin, S.Pd.SD., (6) koordinasi dengan observer dan siswa tentang pengisian pedoman wawancara, (7) menyiapkan kamera untuk merekam proses pembelajaran yang berlangsung.

b. Pelaksanaan (Act)

Guru melaksanakan tindakan sesuai RPP matari tentang gaya yang telah dibuat oleh peneliti. Pada siklus I membahas tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi serta gaya magnet. Pelaksanaan pembelajaran pada silkus I dilaksanakan sebanyak dua kali dengan pertemuan kedua merupakan kelanjutan materi dari pertemuan pertama.

(19)

commit to user

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada bulan Maret 2015, dan pertemuan kedua dilaksanakan pada bulan Maret 2015.

c. Pengamatan (Observe)

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer selama pelaksanaan tindakan berlangsung dengan menggunakan pedoman observasi dan didukung oleh dokumentasi jalannya kegiatan pembelajaran berupa foto dan video proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini mengamati proses tindakan yang dilakukan melalui aktivitas pembelajaran, dampak atau pengaruh dari tindakan yang dilakukan, dan kendala yang muncul di dalam pelaksanaan tindakan di siklus I. Pada tahap ini juga dilakukan wawancara terhadap observer dan siswa untuk memperkuat data.

d. Refleksi (Reflect)

Refleksi merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap ini peneliti membandingkan sebelum kondisi sesudah diberikan tindakan siklus I. Pada tahap refleksi ini, peneliti memproses data observasi, wawancara, dokumentasi dan hasil belajar siswa yang didapatkan. Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari kelemahan dan kekurangannya, serta dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan awal yang dapat digunakan dalam merencanakan tindakan pada siklus II.

Pada pertemuan siklus I, peneliti merefleksi apakah proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan penerapan pendekatan Saintifik dengan media Realia pada pembelajaran IPA sudah terlaksana dengan baik atau belum.

2. Siklus II

a. Perencana (Plan)

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan silkus II hampir sama dengan kegiatan perencanaan pada siklus I. Perbedaannya yaitu peneliti melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang

(20)

commit to user

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun oleh peneliti sesuai dengan hasil refleksi siklus I sehingga kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I akan dibenahi.

b. Tindakan (Act)

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah disusun tentang gaya magnet dan gaya gravitasi. Pertemuan pertama dilaksanakan pada bulan Maret 2015 membahas tentang gaya magnet dan pertemuan kedua kedua pada bulan Maret 2015 membahas tentang gaya magnet. Pelaksanaan tindakan silkus II menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia.

c. Pengamatan (Observe)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengamatan silkus II hampir sama dengan siklus I. Perbedaannya, pada siklus II melakukan pembenahan sesuai dengan hasil refleksi siklus I.

d. Refleksi (Reflect)

Pada tahap refleksi ini, peneliti memproses data observasi, wawancara, dokumentasi dan hasil belajar siswa yang didapatkan. Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari kelemahan dan kekurangannya, serta dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

Pada pertemuan siklus II, peneliti merefleksi apakah proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik dengan media realia pada pembelajaran IPA sudah terlaksana dengan baik atau belum. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan guru sehingga dijadikan perbaikan siklus III.

(21)

commit to user 3. Siklus III

a. Perencana (Plan)

Pada siklus III ini, peneliti menekankan pencapaian tujuan pembelajaran yang belum dicapai dengan memberikan perbaikan terhadap kendala yang muncul pada siklus II. Peneliti merencanakan dengan langkah yang sama pada siklus I dan II, tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran merupakan perbaikan dari hasil refleksi siklus II.

b. Tindakan (Act)

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah disusun peneliti. Pertemuan pertama dilaksanakan bulan Maret 2015 membahas tentang gaya gravitasi dan pertemuan kedua bulan Maret 2015 membahas materi tentang gaya gesekan dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media realia.

c. Pengamatan (Observe)

Tahap observasi dilakukan oleh observer dengan mengamati pelaksanaan dan mencatat segala kejadian saat tindakan dengan mengisi instrumen observasi guru dan siswa. Pada tahap pengamatan juga dilaku-kan wawancara terhadap observer dan siswa untuk memperkuat data.

d. Refleksi (Reflect)

Kegiatan pada siklus III diakhiri dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru bersama peneliti dan obserever berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan oleh guru sehingga dijadikan pedoman perbaikan untuk siklus berikutnya apakah masih perlu diadakan tindakan atau tidak. Apabila masih diperlukan perbaikan maka peneliti membuat siklus IV. Jika sudah mencapai indikator kinerja, maka penelitian dapat diakhiri.

Gambar

Gambar 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Pendekatan Saintifik  dengan Media Realia terhadap Guru dan Siswa
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siswa Siklus I Pertemuan I, II, dan III   Perte-muan  Indikator  Bentuk  Soal  Nomor Soal  Kunci   Jawaban  I dan  II  1
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siswa Siklus II Pertemuan I dan II   Perte-muan  Indikator  Bentuk  Soal  Nomor Soal  Kunci   Jawaban  I
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan, selain beberapa orang ahli antropologi dan sejarawan yang telah merujuk kepada beberapa buah legenda dan mitos, untuk mengupas aspek asal

Suplimen kepada scenario ini juga lebih didorong oleh peningkatkan taraf hidup rakyat kita di kawasan urban yang membolehkan mereka berkeupayaan untuk mencari

Daya tarik iklan dengan basis rasionalitas cenderung bersifat informatif, dan pemasang iklan menggunakan daya tarik ini untuk meyakinkan konsumen bahwa produk

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Form input terima dan ubah terima realisasi purchase order ini akan muncul apabila diklik tombol input terima dan tombol ubah terima pada form input realisasi purchase

Di Australia genus Hypsilurus terdiri dari hanya dua spesies (Witten 1993) sedangkan di New Guinea terdapat sekitar 12 spesies dan sebanyak 8 spesies berada di Papua dimana

Setelah diberikan waktu untuk menghafal, maka pendidik kemali menguji peserta didik dengan menanyakan makna kosakata-kosakata dari materi film kartun tersebut,