• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-VI/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-VI/2008"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 20/PUU-VI/2008

PERIHAL

PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

INDONESIA

NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

(PASAL 12, PASAL 22 AYAT (1), PASAL 18 AYAT (2),

(5), (6))

TERHADAP

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

ACARA

MENDENGAR KETERANGAN SAKSI DARI PEMOHON

(III)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 20/PUU-VI/2008

PERIHAL

Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Pasal 12, Pasal 22 Ayat (1), Pasal 18 Ayat (2), (5), (6)) Terhadap Undang-Undang Dasar 1945

PEMOHON

dr. Salim Alkatiri

ACARA

Mendengar Keterangan Saksi dari Pemohon (III)

Senin, 11 Agustus 2008, Pukul 10.55 – 11.38 WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M. Hum (Ketua) 2) Prof. Dr. H. Moh. Mahfud MD, S.H. (Anggota)

3) Dr. Harjono, S.H., M.CL (Anggota)

(3)

Pihak yang Hadir:

Pemohon :

- dr. Salim Alkatiri

Saksi dari Pemohon :

- Muksin Jamlean, S.H. (Asisten I Bid. Pemerintahan dan Hukum Pemda Kabupaten Buru)

- Drg. Laila Al Amrie (Kepala Dinas Kesehatan Pemda Kabupaten Buru)

(4)

1. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Sidang perkara permohonan Nomor 20/PUU-VI/2008 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Saudara Pemohon dr. Salim Alkatiri, apakah persidangan ini bisa dilanjutkan?

2. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Terima kasih Pak Ketua Mahkamah, bisa dilanjutkan Pak. Assalamu'alaikum.

3. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Hari ini persidangan sebenarnya itu dibuka pukul sepuluh dan ini sekarang sudah hampir pukul sebelas, molor satu jam. Jadi lain kali Saudara Pemohon ini untuk ditepati jam, tanggal, dan waktunya untuk persidangan ini.

Baik, agenda hari ini adalah mendengarkan keterangan saksi dan sebelumnya ini sesuai dengan permohonan Saudara Pemohon memohon untuk didengar sebagai saksi Saudara dalam rapat permusyawaratan hakim mengabulkan permohonan Saudara untuk memeriksa saksi. Nah, untuk itu Mahkamah menanyakan apakah saksi-saksi yang ingin Saudara ajukan itu sudah hadir di tengah-tengah persidangan ini?

4. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Terima kasih Pak Ketua Mahkamah, yang kami ajukan dua-duanya dari Pemda Kabupaten Buru sudah hadir, Pak Ketua.

5. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, sebelum itu memeriksa saksi ingin kami pertanyakan ada bukti baru yang Saudara kemukakan yaitu bukti P-30, betul itu?

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.55 WIB

(5)

6. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Betul sekali, itu mengenai Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 003/PUU-IV/2006, terima kasih Pak Ketua.

7. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Barangkali bukan itu yang dimaksud, yang Saudara ajukan sebagai bukti surat itu adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Buru Selatan di Provinsi Maluku.

8. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Betul sekali, jadi ada dua. Ada 30 dan 31 yang dimasukkan minggu lalu dan hari ini 31 mengenai Nomor 003 Keputusan Mahkamah Agung. Jadi untuk hari ini ada dua bukti yang saya majukan, 30 dan 31.

Terima kasih Ketua Mahkamah yang saya hormati.

9. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, jadi dari keterangan Panitera ini hanya satu yaitu bukti P-30 yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 bagaimana itu Saudara, kapan diserahkan itu yang 31?

10. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Yang 31 hari ini diserahkan yang tadi pagi itu diserahkan oleh dari, kebetulan dari adik saya ada beserta di sini yang sudah diserahkan tadi pagi saya kebetulan masih di Cipinang, terima kasih Ketua.

11. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Bagaimana Saudara Panitera? Bukti P-31 itu isinya apa itu? Apa itu, menyangkut apa itu? Oh masih di sana itu. Diajukan saja di sini, serahkan. Ndak, bukti P-31nya itu yang tadi.

12. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Ketua yang saya hormati, P-31 inikan hanya satu lembar yang diserahkan dua belas lembar sudah diserahkan ke Panitera di depan.

13. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

(6)

14. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Tapi sudah diserahkan ke Panitera, lagi dilihat itu Pak, terima kasih Pak.

15. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, Saudara Pemohon untuk lanjutan persidangan ini mohon kiranya Saksi Muhammad Jamleang S.H. dan drg. Laila Al Amri untuk dihadapkan di muka persidangan. Sebelumnya itu kami minta Saudara M. Jamleang supaya tampil ke depan dan juga drg. Laila Al Amri untuk diambil disumpah. Agama Islam dua-duanya?

16. HAKIM KONSTITUSI : Prof. Dr. MAHFUD, MD.

Baik, diikuti kata-kata saya, “demi Allah saya bersumpah akan menerangkan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya”.

17. SAKSI DARI PEMOHON : M. JAMLEAN, S.H., DAN drg. LAILA AL AMRIE

Demi Allah saya bersumpah akan menerangkan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya.

18. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, Saudara Saksi Pemohon, baik Muhammad Jamleang maupun drg. Laila akan kami periksa langsung. Nah, untuk itu Majelis perlu mengingatkan kepada Saudara bahwa saksi itu menerangkan yang benar apa yang diketahui dialami disaksikan dilihat sendiri, jadi bukan pendapat karena bukan saksi ahli di sini. Untuk itu Saudara Jamlean maupun nantinya drg. Laila satu persatu memberikan keterangan yang pokok-pokoknya, yang ringkas, yang jelas yang berkaitan dengan permohonan Saudara dr. Salim Alkatiri. Kami persilakan Saudara ada hal yang ingin ditanyakan kepada Saksi?

19. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Pak Ketua yang saya hormati, tidak ada yang saya tanyakan hanya saya mau penyerahan P-31.

20. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Jadi bukti 30 ini mengenai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 dan bukti 31 itu berkaitan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 003/PUU-IV/2006 betul itu? Baik, jadi ini bukti P-30 karena ini bersifat

(7)

undang-undang dan putusan maka kedua bukti ini kita salin, bukti P-30 dan P-31 itu Mahkamah menyatakan sah,

Baik, silakan Saudara Saksi Pemohon tidak ada yang ingin ditanyakan oleh Pemohon maka silakan apa yang Saudara ketahui, silakan Saudara Bapak Jamlean,

21. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Terima kasih, bismillahirrahmaanirrahim.

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Bapak Ketua dan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang kami hormati, yang pertama kami ingin meralat nama yang betulnya bahwa Muksin Jamleang bukan Muhammad.

22. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Ya, M. Jamlean?

23. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya, itu biasanya disingkat itu Pak,

24. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Bukan Muhammad itu?

25. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Bukan,

26. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Umumnya rata-rata “M” ini adalah Muhammad. M. Jamlean, silakan!

(8)

27. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Yang pertama bahwa terkait dengan perkara yang diajukan oleh Pemohon pada Mahkamah Konstitusi ini kaitan dengan keputusan Bupati Buru yang pernah dikeluarkan pada tahun 2001 dan 2002 yang menjadi dasar untuk dilaksanakan pengadaan barang dan jasa. Kenyataannya di dalam keputusan Bupati Buru itu yang sudah digunakan oleh Saudara Pemohon tetapi ketika ada pada jaksa dan hakim pada pengadilan tingkat pertama sampai tingkat terakhir maka ini tidak diterima. Padahal di dalam ketentuan dikatakan bahwa kepala daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah. Dalam melaksanakan ini berarti kepala daerah mengeluarkan aturan untuk melaksanakan ketentuan yang ada dalam peraturan daerah. Pertama, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menetapkan peraturan daerah, kemudian jabaran dari peraturan daerah itu dikeluarkanlah keputusan kepala daerah. Kalau pada Undang-Undang Nomor 22 kita masih kenal dengan keputusan kepala daerah yang sifatnya mengatur dan menetapkan maka pada Undang-Undang Nomor 32 peraturan bupati dan keputusan kepala daerah, ini harus diakui tetapi pada tingkat pengadilan negeri, pengadilan tinggi bahkan pada tingkat Mahkamah Agung malah ini tidak diakui, padahal itu dibenarkan dalam aturan. Bahkan di dalam Pasal 6 Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen itu dikatakan bahwa pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lainnya untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas perbantuan. Ini yang sangat kami sesalkan dari pihak pemerintah daerah. Kenapa sampai ini tidak digunakan sebagai dasar oleh jaksa, hakim pada tingkat pertama sampai tingkat terakhir untuk menggunakan ini sebagai dasar dalam pengambilan keputusan? Ini yang perlu kami pertegas di sini bahwa keputusan kepala daerah itu mempunyai kekuatan hukum dan berlaku pada daerah. Pada tingkat daerah itu peraturan daerah itu merupakan undang-undang di daerah. Sehingga semua peraturan kepala daerah merupakan keputusan kepala daerah tetap mengacu pada (...)

28. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

SK Bupati ini dua kali ya?

29. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

(9)

30. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Ya, dua SK Bupati yang notabene jaksa pengadilan negeri, pengadian tinggi dan Mahkamah Agung tidak mempertimbangkan.

31. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya

32. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Itu saja?

33. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya betul.

34. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Isi SK Bupati itu kira-kira apa itu?

35. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Dalam SK Bupati itu mengatakan bahwa semua pengadaan barang dan jasa itu harus berpedoman pada keputusan bupati yang ada.

36. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Ya,

37. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Tetapi kenyataannya ketika Pemohon menggunakan itu pada saat kegiatan ternyata dia menggunakan SK Bupati sebagai dasar. Tetapi ketika ada pada pengadilan itu malah tidak digunakan sebagai dasar.

38. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

SK Bupati satu dan dua ini apakah memang itu menunjuk langsung pada Pemohon untuk melakukan pengadaan barang dan jasa?

(10)

39. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

SK Bupati yang dua itu kaitan dengan standarisasi harga yang harus digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

40. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Lalu kemudian?

41. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Kemudian, waktu itu memang Ambon, Maluku, dan khususnya Kabupaten Buru itukan baru dibentuk pada akhir 1999, tahun 2000 juga baru mencari format untuk pemerintahan daerah, baru kemudian akhir 2001 dilantik DPRD dan waktu itu tahun 2001 masih berjalan peraturan bupati dan tahun 2002 baru dengan peraturan bupati untuk kelembagaan dan lain sebagainya. Sehingga pada waktu pengadaan barang dan jasa sambil menunggu terbentuknya DPRD, penetapan APBD dengan peraturan kepala daerah.

42. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, dua SK Bupati tentang standarisasi harga ini apa kaitannya dengan Pemohon?

43. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Begini, karena Pemohon menggunakan ini pada saat pelaksanaan proyek. Menurut Pemohon bahwa harga yang digunakan untuk pengadaan obat-obatan itu sudah sesuai dengan harga yang diatur dengan SK Bupati. Tapi kenyataannya bahwa SK bupati ini tidak dipakai, yang dipakai adalah yang lain. Yang lain saya tidak tahu dari mana, tapi yang dipakai itu adalah Keputusan Menteri atau apa saya tidak tahu, tapi seharusnya sesuai dengan ketentuan bahwa keputusan bupati tentang standarisasi harga itu harus digunakan sebagai dasar oleh Pemohon dan oleh semua yang menggunakan pengadaan pada saat itu. Dan ternyata sampai dengan sekarang itu SK bupati itu tetap berlaku, yang 2001, 2002, 2003, sampai dengan 2008. Pemeriksa terakhir ini yang 2005, 2006, dan seterusnya masih tetap menggunakan itu dan tetap mengakui itu. Kenapa pada tahun 2001, 2002 yang untuk itu Buru dalam keadaan rusuh dan segala macam malah tidak diakui? Ini perlu kami pertanyakan.

(11)

Terima kasih.

44. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

SK Bupati tidak menunjuk Pemohon untuk mengadakan pengadaan barang dan jasa. SK Bupati ini hanya mengatur tentang standarisasi harga yang harus diperlakukan.

45. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Betul, sedangkan yang mengatur Pemohon itu karena beliau adalah Plt. Kepala Dinas Kesehatan yang dengan sendirinya kewenangan tugasnya itu tetap diatur dalam jabatannya itu. Beliau yang melaksanakan itu. Dalam pelaksanaan ini karena betul-betul Maluku dalam keadaan rusuh dan betul-betul susah sekali sehingga beliau dengan kesendiriannya itu berurusan dengan perusahaan-perusahaan yang ditulis sebagai pengadaan itu lalu ditunjuk untuk mengadakan obat-obatan yang ada pada waktu itu.

Terima kasih.

46. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Ada pertanyaan Saudara Pemohon untuk Saudara Saksi M. Jamlean?

47. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Terima kasih Pak Ketua dan hakim-hakim Mahkamah Konstitusi yang saya hormati.

Pertanyaan tidak ada, cuma saya tambahkan bahwa ada surat penunjukan langsung dari bupati Kabupaten Buru yaitu sebagai alat bukti, yaitu P-15. pada waktu itu P-15, terima kasih Pak Ketua.

48. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Surat penunjukan untuk Saudara?

49. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Untuk saya sebagai Plt. Kepala Dinas.

50. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL.

(12)

Saudara kedudukannya sebagai apa waktu Kepala Dinas Saudara ini menggunakan SK mengenai standar harga itu.

51. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Terima kasih Pak Hakim.

Yang pertama kedudukan saya waktu itu masih sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah, tapi yang kedua saya menjadi asisten yang membidangi asisten pemerintahan dan tatapraja yang membidangi masalah hukum dan pada saat yang kedua itu saya sudah ada.

Terima kasih.

52. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Saudara Saksi pada waktu sidang pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan di Mahkamah Agung apa Saudara juga menjadi saksi?

53. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Pada waktu itu saya tidak menjadi saksi

54. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Tidak menjadi saksi. Waktu itu Pemohon tidak minta untuk Saudara dihadapkan sebagai saksi?

55. SAKSI DARI PEMOHON ; M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Tidak.

56. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Selanjutnya Saudara drg. Laila Al-Amri, silakan.

Apa yang Saudara ketahui, namun demikian Saudara Pemohon ada pertanyaan kepada Saksi?

57. PEMOHON :dr. SALIM ALKATIRI

Pertanyaan tidak ada, tapi saya mau tambahkan bahwa ada kami menyampaikan alat bukti P-21 yaitu pada waktu itu tidak ada satu juga perusahaan obat berada di Ambon. Nanti pada tahun 2003 baru nanti mereka ke Ambon sesudah ditariknya Undang-undang Darurat Sipil, itu memperkuat penunjukan langsung saya karena tidak ada perusahaan

(13)

obat, sedangkan saya adalah seorang dokter, dimana saya adalah ahi pengobatan dan ahli diagnosa jadi saya ditunjuk untuk bagaimana menghutang obat-obat untuk masyarakat pada waktu kerusuhan.

Terima kasih Pak Ketua.

58. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Untuk saksi kedua, drg. Laila Al-Amri ini ada pertanyaan tidak?

59. PEMOHON :dr. SALIM ALKATIRI

Tidak ada pertanyaan apa-apa. Saksi ini cuma khusus untuk menerangkan (...)

60. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Iya baik. drg. Laila Al Amri, apa yang Saudara ketahui di dalam perkara ini?

61. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Bapak Ketua Mahkamah Konstitusi dan Bapak-Bapak Majelis Hakim yang saya hormati, assalamu’alaikum wr. wb.

Barangkali di sini saya sebagai saksi hanya ingin juga mempertegas apa yang telah disampaikan oleh Bapak Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Buru bahwa mengenai SK Bupati Buru di dinas kesehatan yang kami kelola Pak memang kami menggunakan juga SK Bupati Buru pada pengadaan barang dan jasa termasuk juga obat-obatan Pak. Jadi memang kami juga di situ melaksanakan memakai SK Bupati Buru Pak .

Saya kira ini yang perlu kami tegaskan, yang perlu kami sampaikan Pak dan memang ini yang kami pakai SK Bupati Buru. Dan mengenai, barangkali kalau bisa saya tambahkan Pak mengenai mungkin pada waktu itu pada tahun 2001-2002 memang saya belum menjadi kepala dinas Pak, akan tetapi saya juga seorang dokter, saya juga seorang dokter gigi. Dimana saya juga banyak membantu pada waktu keadaan kerusuhan Pak, dimana segala-galanya serba susah, obat juga serba susah. Kalau tidak dicari obat, kalau tidak diusahakan obat, obat mau di dapat dimana Pak tidak ada petugas, petugas semua tidak ada di tempat. Dan pada waktu itu dr. Salim yang ada kami turun di kampung-kampung, di daerah-daerah mengadakan pengobatan secara gratis. Kami turun dengan penuh tantangan, di tempat-tempat dimana saja kami turun mengadakan pengobatan membawa obatan, membawa obat-obatan dengan segala-galanya kami tanggung sendiri pada waktu itu.

(14)

Dimana-mana kami berjalan seluruh desa yang dilalui dengan menggunakan motor-motor laut, speed-speed laut. Itu kami turun dengan penuh resiko Pak. Dan memang juga kami akui pada waktu itu Pak Salim memang mengusahakan obat dengan bersusah payah dengan usahanya sendiri karena kebetulan beliau juga orang Buru, jadi dengan sendirinya beliau ingin membantu masyarakatnya sendiri dan obat-obatan itu kami serahkan ke seluruh Puskesmas, kami turun dan itu seluruh pimpinan Puskesmas malah kepala-kepala desa mengakui semuanya dan pada waktu itu juga kami hanya membawa obat-obatan hanya ditaruh begitu, karena kami juga tidak akan mungkin akan menulis karena dalam keadaan rusuh, memang waktu itu juga Pulau Buru termasuk rusuh juga Pak, apalagi di daerah-daerah jauh terpencil.

Saya kira barangkali untuk sementara ini kami sampaikan Pak.

62. HAKIM KONSTITUSI : Prof. Dr. MAHFUD.MD

Saya ke Pemohon Pak dr. Salim.

Itu pendapat atau dalil Saudara bahwa hukum atau Undang-Undang tentang PTPK yang Saudara mohon dicabut pasal itu, Pasal 3 itu tidak berlaku di daerah yang sedang dalam keadaan darurat ya? Itu merupakan tafsir Saudara atau ada undang-undang yang menyatakan begitu?

63. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Pak Hakim Ketua dan Pak Hakim Mahkamah Konstitusi.

Itu bukan saya tafsirkan, memang undang-undang yang dikeluarkan Presiden pada tanggal 27 Juni dan ini karena masalah politis tidak diumumkan secara umum. Tetapi memang aturannya pada waktu itu pas saya di DPR waktu memperjuangkan Buru jadi kabupaten, jadi pada waktu itu Pak Sarwan Hamid sebagai Mendagri sudah disampaikan kepada DPR pada waktu itu ada. Dan ini memang ada aturannya tetapi karena aturan politis tidak disebarkan. Kalau Mahkamah memerlukan ini, maka terpaksa saya harus mendatangkan Mendagri atau Gubernur Maluku pada waktu itu untuk saksi, saya mintakan begitu supaya menjadi jelas Pak.

64. HAKIM KONSTITUSI : Prof. Dr. MAHFUD.MD

Begini, kalau soal berlakunya aturan di suatu tempat itu yang dipentingkan itu aturan undang-undang nomor berapa, bukannya orangnya untuk didatangkan ke sini, Saudara mengajukan permohonan mempunyai bukti-bukti. Jadi apakah memang ada suatu undang-undang atau pasal undang-undang yang menyatakan bahwa di daerah yang dinyatakan darurat sipil itu tidak berlaku hukum lain, hukum nasional seperti Undang-Undang tentang Pemberantasan Korupsi itu. Kalau hanya

(15)

gagasan mantan Mendagri itu dibicarakan di DPR kalau itu tidak diterima menjadi isi undang-undang, itukan tidak berlaku juga. Itu apakah tafsir Saudara karena tadi ada otonomi daerah yang katanya bisa membuat aturan ini di daerahnya sendiri ataukah memang Saudara punya satu landasan bahwa ada aturan yang menyatakan secara resmi seperti itu dan bukan tafsir-tafsir begitu.

65. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Pak Hakim Mahkamah yang saya hormati, itu bukan tafsiran saya, saya sudah mengajukan bukti saya mengenai Undang-Undang Darurat Sipil yang sudah saya majukan ini yang berlaku pada waktu itu di Maluku. Penafsiran bahwa tidak berlaku itu berdasarkan dari para ahli yang menyatakan, “jika Undang-Undang Nomor 31 kalau berlaku di daerah kerusuhan, maka tidak berlakulah segala macam undang-undang”. Jadi undang-undang itu berlaku di daerah Provinsi Maluku pada waktu itu yang dikeluarkan oleh Presiden Nomor 139 itu Pak.

66. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Drg. Laila ya? Anda tadi menceritakan persoalan pemilihan obat-obatan kemudian yang dilakukan oleh Pemohon karena suatu keadaan tertentu, maka dasar pembeliannya SK Bupati yang ada. Sekarang Anda sebagai kepala dinas menggantikan Pak Al Katiri ya? Masih menggunakan SK yang sama yang ini juga digunakan oleh Pemohon?

67. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Ya Pak, tiap tahun memang SK Bupati Kabupaten Buru itu tiap tahun memang ada pergantian, tetapi kami tetap menggunakan.

68. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Ya, tetap menggunakan itu.

Kalau persidangan Pak Al Katiri dulu jadi saksi tidak drg. Laila? Tidak pernah?

69. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Tidak pernah menjadi saksi.

70. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

(16)

71. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Belum ada.

72. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Belum ada.

Kemudian tadi diceritakan waktu itu datang sendiri ke Puskesmas-Puskesmas membagikan obat itu, itu obat yang dibeli Pak Al Katiri waktu itu?

73. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Mungkin obat yang dibeli,

KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Saudara Saksi jangan bicara mungkin.

74. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Ya Pak.

75. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Di dalam persidangan ini tidak ada kata “mungkin”.

76. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Saya hanya mengikuti, jadi saya tidak tahu obat-obatan itu darimana obat-obatan yang dibeli dan obat-obatan bantuan, tetapi kami memang kerja di seluruh desa-desa Pak. Kami turun ke desa-desa membawa obat-obatan yang sangat banyak. Kami serahkan, malah speed kami itu hanya mampu biasanya hanya dua desa Pak, kami turunkan sambil kami kerja Pak, sambil kami kerja di tiap desa malah ada yang kami bermalam di desa-desa tersebut dan kami buka pengobatan yang langsung bagian pengobatan oleh dr. Salim dan itu semuanya gratis.

Barangkali untuk bapak-bapak hakim ketahui bahwa dr. Salim ini mengadakan pengobatan gratis, bukan hanya di kampung-kampung tetapi mungkin seumur dia di Pulau Buru Pak, sampai hari ini tidak

(17)

pernah ada pasien yang membayar Pak. Itu semua gratis sampai hari ini, beliau tidak pernah membuka praktik, tetapi orang-orang datang sampai hari ini dan semua diberi obat, dikasih obat dan gratis. Dan begitu juga waktu di desa-desa itu kami turun dan kami mengadakan pengobatan kepala-kepala desa itu semua tahu dan mereka juga merasa sangat terharu mendengar dr. Salim ditangkap. Karena mereka tahu bahwa Pak dokter ini turun ke desa-desa, turun ke kampung-kampung semuanya mengadakan pengobatan dari dulu sampai sekarang. Dan beliau tidak praktik sore, itu hanya kalau ada pasiennya sakit dilayani begitu juga waktu bertugas di kampung-kampung Pak. Dan waktu kerusuhan itu beliau tiap hari turun di mana-mana, kerja di mana-mana untuk mengadakan pengobatan sambil mengadakan rekonsiliasi untuk perdamaian. Jadi memang begitulah keadaan dokter Salim, saya kira beliau banyak membantu.

Terima kasih Pak.

77. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Yang kedua, dari keterangan anda tadi sebetulnya sebagai kepala dinas tidak perlu praktik sendiri biasanya?

78. SAKSI DARI PEMOHON :drg. LAILA AL AMRIE (KEPALA DINAS KESEHATAN PEMDA KAB BURU)

Terima kasih Pak.

Saya kira kepala dinas bisa juga praktik Pak, tetapi memang dr. Salim tidak praktik Pak.

79. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Oh tidak praktik.

Terima kasih.

80. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Saudara Saksi, baik Saudara M. Jamlean maupun drg. Laila apakah Saudara mengetahui bahwa penunjukan Pemohon untuk pengadaan barang-barang dan jasa terutama mengenai obat, itu berapa tahap itu penyerahannya?

81. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Terima kasih, khusus untuk saya yang menyangkut pengadaan itu saya tidak tahu, terima kasih.

(18)

82. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Pernah apa yang dikemukakan oleh Pemohon bahwa dia mendapatkan SK penunjukan? SK penunjukan dalam bukti P-15 bahwa dia ditunjuk oleh bupati untuk pengadaan obat-obatan, pernah baca itu?

83. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Saya hanya pernah dengar, saya belum sempat baca, saya pernah dengar bahwa Pak dr. Salim ini ditunjuk sebagai caretaker bupati waktu itu untuk pengadaan obat-obatan, terima kasih.

84. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Satu klarifikasi saja ya, kalau dr. Salim ini kemudian mengadakan obat-obatan dasarnya apakah memang itu tugas kepala dinas?

85. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya, jadi (....)

86. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Sebentar, karena sebagai kepala dinas maka adanya SK itu otomatis dia punya kewenangan untuk mengadakan ataukah disebut nama langsung dokter ini untuk mengadakan atau karena kewenangannya sebagai kepala dinas otomatis dia melakukan pengadaan itu?

87. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya, saya ulangi lagi bahwa SK itu sampai sekarang saya belum melihat, tapi sebagai seorang Plt. kepala dinas sudah barang tentu penunjukan itu kepada kepala dinasnya untuk pengadaan. Nantinya di situ terserah kepala dinas dan waktu itu sebagaimana saya katakan tadi bahwa Maluku waktu itu masih betul-betul dalam keadaan rusuh, jadi semua serba sulit. Kita dari sini saya ambil contoh barangkali untuk perbandingan saja, saya mau jemput anak saya di rumah saya yang semua dua-duanya terbakar itu harus menggunakan polisi dan tentara, saya menyewa mobil dan menyewa petugas untuk menjemput dengan membayar yang cukup mahal apalagi obat-obatan diantar dari Pulau Ambon atau Kota Ambon ke Pulau Buru itu melalui ini yang cukup berat dan dana yang cukup besar, jadi memang kondisi waktu itu memang serba

(19)

sulit. Sekarang sudah kelihatan semua sudah normal jalan sudah biasa sudah menggunakan aturan sesuai ketentuan yang berlaku.

Terima kasih Pak.

88. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Pada saat persidangan, usulan dokter ini tidak ada upaya pemerintah daerah untuk menyatakan keadaan itu dalam persidangan, baik tingkat pertama maupun di pengadilan tinggi atau diserahkan seluruhnya kepada Pemohon ataukah pemerintah daerah dicoba untuk menjelaskan keadaan kenapa Pemohon melakukan hal seperti itu?

89. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya, ini sampai persidangan pertama kedua dan seterusnya itu belum pernah ada itu Pak.

90. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Kenapa tidak dilakukan?

91. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ini karena tidak diminta Pak.

92. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Tidak diminta? Jadi baik Pemohon tidak pernah meminta, aparat tidak pernah meminta, maka itu dibiarkan saja.

93. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya betul.

94. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Tapi tahu sebenarnya bahwa persoalannya adalah persoalan pengadaan?

95. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

(20)

saya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Contohnya seperti saya dipanggil ke sini saya harus lapor ke bupati (…).

96. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Lalu yang menjadikan bukti apa bahwa dia telah melakukan suatu perbuatan pidana, yang dijadikan bukti apa?

97. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Itu seharusnya melalui audit BPKP, seharusnya audit BPKP itu atas permintaan jaksa dan seharusnya kalau menurut auditnya itu seharusnya kalau sekarang itu audit harus dilakukan oleh akuntan publik, yang setelah itu disampaikan kepada DPRD kemudian menyetujui dan baru ditentukan bahwa itu merugikan negara, tetapi audit ini digunakan oleh jaksa malah digunakan sebagai bahan untuk menuntut Saudara dr. Salim, kalau kita (….).

98. HAKIM KONSTITUSI : Dr. HARJONO, S.H., M.CL

Yang saya tanyakan jadi tidak ada saksi yang ada hanya digunakan bukti-bukti tertulis saja, audit dan pembelian atau bagaimana?

99. SAKSI DARI PEMOHON :M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I BIDANG I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KAB BURU)

Ya mungkin juga oleh Pemohon sudah menggunakan saksi-saksi lain tapi khusus kepada saya atau pemerintah daerah itu tidak. Mungkin hanya tim pemeriksa barang daerah, yaitu terdiri dari staf dari Pemerintah Kabupaten Buru yang duduk dalam tim pemeriksa itu, terima kasih.

100. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Saudara Pemohon, mendengar keterangan dua saksi tadi, Majelis menanyakan apakah Saudara pada waktu persidangan ada mengajukan saksi ad charge, yang meringankan? Berapa saksi yang Saudara ajukan di dalam perkara Saudara pada waktu tingkat pengadilan negeri, pengadilan tinggi?

101. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Bapak Ketua Mahkamah yang saya hormati, waktu itu saya mengajukan saksi hampir kurang lebih sepuluh orang, di dalam sepuluh orang itu sebagian juga memang saksi dari kejaksaan yang (…).

(21)

102. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Khusus saksi ad charge yang meringankan Saudara ada berapa yang Saudara ajukan?

103. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Sebenarnya saksi dari kejaksaan juga pada waktu itu saya ajukan meringankan saya semua, karena barangnya ada semua ada. Kemudian itu masyarakat dari desa-desa (….).

104. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Majelis menanyakan saksi yang Saudara ajukan bukan jaksa, saksi yang Saudara ajukan dalam rangka meringankan dakwaan Saudara itu ada berapa orang itu?

105. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Ada sepuluh Pak.

106. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Termasuk dari Kejaksaan juga ini?

107. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Ya termasuk dari kejaksaan itu, terutama itu Kepala (….)

108. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Ya, baik. Dalam perkara kasasi Saudara, itu juga ditolak ya?

109. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Betul sekali Pak Ketua.

110. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Dalam perkara kasasi, alasan-alasan Undang-Undang PRPK keadaan darurat ini Saudara sudah kemukakan juga?

111. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

(22)

Bupati sama Undang-Undang Darurat Sipil tetapi tidak pernah dihiraukan, itulah utamanya karena keadaan kerusuhan.

112. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Jadi tidak dipertimbangkan ya?

113. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Jadi tidak dipertimbangkan Pak.

114. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, Saudara Pemohon maupun saksi-saksi sebelum sidang ini dinyatakan ditutup apakah ada hal-hal yang ingin Saudara kemukakan?

115. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Ya, terima kasih Pak Ketua Mahkamah Konstitusi yang saya hormati, Hakim-Hakim Mahkamah yang saya hormati,

Saya akan kemukakan, inilah saya kasih bukti P-31 karena ini sudah mempunyai suatu hukum tetap, bahwa jaksa dan hakim tidak punya hak untuk audit. Yang punya hak untuk audit adalah akuntansi publik. Jadi saya ini dikorbankan demi sponsor bagaimana supaya saya ditahan karena saya melapor sponsor-sponsor. Dengan adanya sponsor ini yang mengadakan audit bersama-sama dengan kejaksaan supaya bagaimana saya ditahan. Hukum-hukum negara kita adalah Undang-Undang Dasar 1945 sudah menyatakan bahwa audit sesuatu adalah yang punya hak akuntansi dan buktinya saya kemukakan di bukti P-31.

Terima kasih Pak.

116. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Di dalam P-31 ya, jadi audit akuntansi publik itu sedangkan Saudara diaudit pada waktu itu oleh BPKP?

117. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Ketua, waktu itu BPKP mengaudit masalah lain, masalah-obat-obat bantuan tetapi tidak pernah mengaudit karena itulah akibat karena kesalahan BPKP karena saya dapat membuktikan bahwa obat bantuan itu ada cap yaitu “Milik Negara Republik Indonesia tidak dapat diperjualbelikan”, akhirnya jaksa sendiri mengadakan audit sendiri mengadakan perhitungan sendiri, begitu juga hakim dimana obat-obat bantuan itu tidak dimasukkan lagi. Lagi mereka dua-duanya mengaudit sendiri itu mengapa mereka terima 1,4 kurang bayar di Jakarta 800 juta

(23)

sama dengan 633 juta terus lagi harus ganti rugi 663 juta itukan tidak betul. Kemudian pajak tidak pernah diperhitungkan dan transportasi itu dan itulah saya bilang ini kesalahan besar daripada jaksa dan hakim karena yang berhak audit dan yang menyatakan bahwa di dalam Undang-Undang Anti Korupsi bahwa dapat merugikan keuangan negara adalah akuntansi publik yang independen. Kalau tidak akuntansi publik yang independen tidak sah, hakim dan jaksa punya urusan hukum tetapi bukan urusan akuntansi.

Terima kasih Pak.

118. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Baik, Saudara Pemohon (...)

119. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Dan itu semua semua ada di P.31 semua komplit Pak.

120. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Saudara Pemohon, berkaitan dengan akuntansi publik ini, itu juga waktu pengadilan negeri, pengadilan tinggi itu sudah Saudara ajukan?

121. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Pada waktu pengadilan negeri (...)

122. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Keberatan-keberatan Saudara sepanjang diaudit oleh jaksa, hakim itu tidak pernah mengaudit ya, menerima bukti audit dari jaksa, iyakan begitu? Hakim tidak mengaudit tapi jaksa selaku penyidik itulah yang mengaudit menurut Saudara tadi ini.

123. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Pak Ketua yang saya hormati, dua-duanya mengaudit sendiri-sendiri, jadi jaksa audit sendiri hakim mengaudit sendiri-sendiri, itu perbedaan harga di situ kelihatan jelas sekali perbedaannya.

124. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

(24)

125. PEMOHON : dr. SALIM ALKATIRI

Pak Ketua, jadi saya mintakan dengan hormat demi keadilan supaya masalah ini bisa karena masalah ini adalah masalah politis Pak. Itu bisa dimajukan lagi bukti P-30 karena saya ini kerja ini bagi kemanusiaan dan P-30 adalah saya punya hasil karya yang terakhir, yaitu mengenai Buru Selatan kampung saya yang sudah saya kasih merdeka tanggal 1 Agustus 2008 kemarin, itu bukti. Dan ini saya tangkap-tangkap saya ini tujuannya bagaimana supaya saya tidak jadi pimpinan, sebagai seorang Islam di sana.

Terima kasih Pak.

126. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Terima kasih.

Baik dari saksi Saudara M. Jamelan maupun dokter Laila ada yang ingin dikemukakan?

127. SAKSI DARI PEMOHON : M. JAMLEAN, S.H. (ASISTEN I PEMERINTAHAN DAN HUKUM PEMDA KABUPATEN BURU)

Tidak ada lagi Pak.

128. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Dokter Laila tidak ada? Baik, Saudara Pemohon Majelis nanti akan melanjutkan persidangannya itu akan diatur oleh Kepaniteraan tentang tanggal dan waktunya Pemohon akan mendapatkan pemberitahuan dari Panitera. Untuk itu dengan ini Majelis menyatakan sidang hari ini selesai dan menyatakan sidang ditutup.

SIDANG DITUTUP PUKUL 11.38 WIB KETUK PALU 3X

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum komunikasi interpersonal antara atasan dan karyawan di PT KPI sudah berjalan efektif, karena

T: Apakah bahasa yang kamu gunakan saat kamu berbicara kepada orang lain secara langsung sama dengan bahasa yang kamu gunakan saat menggunakan sms atau media sosial

Petani penyemprot yang memiliki pengetahuan kurang tentang pestisida mempunyai risiko 12,3 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengetahuan tentang pestisida

Suara (vokal). Kamu harus mengucapkan kata dengan jelas dan dengan irama yang enak didengar... Kamu dapat menggerakkan anggota tubuhmu untuk membantu menjelaskan isi puisi... Agar

Berdasarkan penulisan Laporan Kerja Praktik ini dapat diketahui bahwa dengan adanya dalam melaksanakan pelaksanaan pembiayaan usaha mikro di Koperasi Syariah Dana

Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa tingkat konsumsi minuman berkarbonasi yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen adalah merek Fanta dengan total sebesar

Kekuatan: 1) Pengusaha memiliki pengalaman yang cukup lama; 2) Produk tempe memiliki tampilan yang lebih putih dan bersih; 3) Produk cukup diminati semua kalangan penggemar tempe

Maksud dari program ini adalah agar anak-anak yang masih duduk di bangku SD maupun SMP tertarik dengan ilmu kimia dengan cara mengajak mereka belajar tentang