i
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Stevanus Susilo Hadi NIM: 992241256
PROGRAM STUDI MANJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
setiap manusia adalah kerendahan hati.
“Barang siapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”
(Matius 10:39)
“Barang siapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.”
v
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
♥ Jesus Christus Sang Juru Selamat
♥ Bunda Maria Pelindungku
♥ Bapak dan Ibuku yang telah memberikan cahaya malam di
pencarianku dalam kegelapan malam dunia, aku tersesat
tanpa sentuhan kalian
♥ Kakakku tersayang M.G Natalia S “Aku membutuhkan
jejaring-jejaring kasih sayangmu untuk menangkapku
ketika aku jatuh”
♥ Pijar cahayaku Irma Novianti “Setiap pagi setiap aku
terjaga kamulah alasanku untuk tersenyum, kamulah
alasanku untuk hidup dan mencinta”
♥ Teman-teman dan sahabat-sahabatku dimanapun kalian
vi
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Agustus 2006
Penulis
vii
Stefanus Susilo Hadi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2006
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, 1) Karakteristik konsumen shampo merk Pantene; 2) Atribut yang menjadi prioritas utama yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk shampo merk Pantene; 3) Sikap konsumen terhadap atribut produk shampo Pantene.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang menggunakan shampo Pantene. Sampel yang digunakan adalah konsumen yang memakai produk shampo merk Pantene dan berjumlah 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah: 1) analisis persentase; 2) analisis prioritas kepentingan; 3) analisis Multiattribut Attitude Model.
viii
PANTENE SHAMPOO
A Case Study on Students of Sanata Dharma University Yogyakarta Stefanus Susilo Hadi
Sanata Dharma University Yogyakarta
2006
This research was conducted in Economics Faculty of Sanata Dharma University, Yogyakarta. The objectives are to find out: 1) Characteristics of consumers of Pantene shampoo; 2) The ultimate attribute affecting the decision of buying product of Pantene branded shampoo; 3) Consumer’s attitude to the product attribute of Pantene shampoo.
Data collecting technique used were observation, interview, and questionnaire. The research population was student of Economics of Sanata Dharma University using Pantene Shampoo. 100 students were taken as research sample. Data analysis technique used were: 1) the percentage analysis; 2) interest priority analysis; 3) analysis of multi-attribute attitude.
ix
memberikan kuasa-Nya membimbing kami dalam menyelesaikan tugas akhir penelitian ini. Dalam kesempatan yang berbahagia ini tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kasih
2. Bapak Drs. Alex Kahulantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Diah Utari, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan dukungan penuh serta membimbing penulis dengan sabar dan teliti hingga selesai skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membimbing penulis dengan sabar dan teliti hingga selesai skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya tanpa mengenal lelah, semoga Tuhan memberkati kalian. Amin.
x Amin.
8. Keluarga besarku: Eyang Kakung (Alm), Eyang Putri, keluarga Pak Sutimin (Yogya), keluarga Om Esti (Muntilan), keluarga Om Suparjo (Madiun), dan keluarga Chatarin (Bali).
9. Rombongan tante-tante: My lovely Irma, Moorries, Nenek (Iis), Andien, dan Rini. 10.Rencang-rencang: Valent “Ndut”, Heru “Zidane”, Becak dan Ivone, Oshak, Rendol, Jefry, Mesum, Bete, Leo, Ndika, Dion, Arko ,Yudi-Ries, Cecep, Dendi, Rusman, Topan, Ndower, Yanu, Dhani, Frans, Dicky, Ojie, Gendoen, Uya Kuya, Anung, Bakso, Fides, Aris, Yopi, Lilik bersambung ...
11.Rencang-rencang omah: Pak Oke, Mondong, Copros, Unyil, Ateng, Pendoel, Dek Nanda, Patel, Heru dan Heri, Rudi, Gareng, Mimin D.K. bersambung ...
12.Rencang-rencang seperjuangan “99: Oki, Arif, Mahnun, Hendrik, Niko, Lukito dan Widi.
13.Komunitas Nanda anti RUU Pornografi: Buto, Bodhong, Chandra, Marcel, Naldo, Richard, Gozali, Sayful, Abu Bakar, Abdulah, Amir dan Solikhin “Hidup Gus Dur”.
14.Teman-teman manajemen A-B-C-D “99 yang telah berjuang bersama-sama. 15.Moment of Peace atas inspirasinya.... Ayo tanggalkan semua jubah-jubah yang
xi
16.Kuasa dan Keagungan Tuhan: Gempa Jogya 27 Mei 2006 ... 17.Para petugas Perpustakaan I USD Mrican.
18.Irmakoe lagi... Makasih sudah menemani dan mengisi hari-hari dengan marah, senyum, letih, keluh, manja, lucu, tawa, dan tangismu.... I love u.... muah.
19.Semua pihak yang tidakdapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil sehingga skripsi ini dapat kami selesaikan.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik saran dari berbagai pihak. Akhir kata penuils berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 18 Agustus 2006
Penulis
xii
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Motto ... iv
Persembahan ... v
Pernyataan Keaslian Karya ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ...viii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ...xv
Daftar Lampiran ...xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
xiii
B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 9
C. Kerangka Analisis Perilaku Konsumen ... 14
D. Sikap ... 15
E. Pengertian Pemasaran ... 18
F. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 19
G. Hasil Pemasaran ... 20
H. Produk ... 20
I. Klasifikasi Produk ... 21
J. Atribut Produk ... 22
K. Konsumen ... 23
BAB III PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24
D. Variabel Penelitian ... 25
E. Data yang diperlukan dan Teknik Pengumpulan Data ... 26
F. Definisi Operasional ... 27
G. Populasi ... 28
H. Sampel ... 28
xiv
A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma ... 34
B. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma ... 38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Kuesioner dan Penentuan Sampel ... 44
B. Pengujian Kuesioner ... 45
C. Analisis Persentase ... 47
D. Analisis Prioritas Kepentingan ... 49
E. Analisis Multiatribut Attitude Model (MAM) ... 50
F. Pembahasan ...57
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
C. Keterbatasan ... 61 DAFTAR PUSTAKA
xv
Tabel V.1. : Instrumen Penelitian ... 45
Tabel V.2. : Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Instrumen ... 46
Tabel V.3. : Ringkasan Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 47
Tabel V.4. : Jenis Kelamin Responden ... 47
Tabel V.5. : Usia Responden ... 48
Tabel V.6. : Pendidikan Responden ... 48
Tabel V.7. : Pekerjaan Responden ... 48
Tabel V.8. : Penghasilan Responden ... 49
Tabel V.9. : Bobot Atribut Produk Shampo Merk Pantene ... 51
Tabel V.10. : Ideal dan Belief Konsumen terhadap atribut harga butir I ... 52
Tabel V.11. : Ideal dan Belief Konsumen terhadap atribut harga butir II ... 52
Tabel V.12. : Nilai rata-rata Ideal dan belief atribut harga ... 53
Tabel V.13. : Atribut Kemasan butir I ... 53
Tabel V.14. : Atribut Kemasan Butir II ... 54
Tabel V.15. : Nilai rata-rata Ideal dan Belief atribut kemasan ... 55
Tabel V.16. : Atribut Kualitas butir I ... 55
Tabel V.17. : Atribut Kualitas butir II ... 56
Tabel V.18. : Nilai rata-rata Ideal dan Belief atribut kualitas ... 56
xvi Lampiran 2 : Tabulasi Data
Lampiran 3 : Validitas dan Reliabilitas Lampiran 4 : Frekuensi
Lampiran 5 : Uji MAM Lampiran 6 : Tabel r
1 A. Latar Belakang Masalah
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan hal penting
yang harus diperhatikan oleh suatu perusahan dalam melakukan kegiatan
pemasaran. Dengan dimilikinya pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan
konsumen maka produk yang ditawarkan oleh perusahaan akan sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh konsumen, disamping itu perusahaan akan dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat
pada sikap konsumen menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan.
Sikap konsumen mempunyai peranan yang penting dalam mengembangkan
strategi pemasaran diantaranya pengembangan strategi produk.
Perusahaan merupakan pihak yang berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan menawarkan suatu produk tertentu. Produk yang
ditawarkan dapat berupa barang fisik, jasa, dan tempat. Menurut Tjiptono
(1995: 86) produk mengandung beberapa unsur dan atribut yang dipandang
penting oleh konsumen dan pada akhirnya dasar dalam pengambilan
keputusan pembelian. Dalam produk shampo, atribut yang dimaksud antara
lain harga, kemasan dan kualitas.
Pada dasarnya atribut-atribut yang melekat pada suatu produk senantiasa
berkembang sesuai dengan selera konsumen. Selera konsumen bersifat
dinamis, sehingga sangat mungkin selera konsumen sekarang berbeda dengan
mempengaruhi perubahan selera konsumen terhadap suatu produk, misalnya :
usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan pendapatan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai produk-produk terutama
produk shampo yang ada di pasaran. Keanekaragaman inilah yang dapat
membuat konsumen dengan mudah untuk berpindah dari satu produk lainnya
sesuai dengan selera mereka. Alasannya pun bermacam-macam, ada merubah
seleranya karena produk lain mampu menawarkan harga yang lebih murah,
kemasan yang lebih menarik dan kualitas dari produk itu sendiri yang lebih
baik. Keunikan dan keunggulan suatu atribut produk akan memberikan daya
tarik tersendiri bagi konsumen untuk dapat memilih produk itu. Jadi,
pemakaian atribut produk yang tepat akan menjadikan barang menjadi
kelihatan menarik dimata konsumen, sehingga diharapkan produk yang
bersangkutan dapat menarik minat beli konsumen.
Dengan adanya anggapan bahwa pemakaian atribut produk yang tepat
dapat menarik perhatian dan minat beli konsumen, maka sejak itu pula para
produsen khususnya produsen shampo mulai berlomba melakukan
penyempurnaan, baik penigkatan kemasan agar lebih menarik, dan
penyempurnaan kualitas produk shampo itu sendiri.
Dengan adanya peningkatan-penigkatan dan penyempurnaan yang
dilakukan oleh para produsen shampo maka akan semakin ketat juga
persaingan produk-produk shampo di pasaran, hal ini menyebabkan semakin
shampo lain yang bermunculan seperti Lifebuoy, Dove, Herbal Essence dan
masih banyak lagi.
Memahami persaingan yang semakin ketat dan banyak pesaing-pesaing
baru di pasar shampo saat ini, maka produsen shampo merk Pantene harus
dapat memberikan keunggulan-keunggulan produknya. Tetapi selain hal dari
hal-hal tersebut, produk shampo selain Pantene yang mulai bermunculan di
pasar saat ini juga menawarkan keunggulan masing-masing yang tidak kalah
juga dengan produk shampo merk Pantene. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengetahui mengapa konsumen menggunakan produk shampo Pantene.
Sehingga penulis ingin mengetahui bagaimana perilaku , tanggapan, sikap
konsumen terhadap atribut yang ditawarkan oleh produk shampo merk
Pantene. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil
judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk Shampo”.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang tersebut diatas maka penulis merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik atau profil konsumen produk shampo pantene di
universitas Sanata Dharma ?
2. Atribut apakah yang menjadi prioritas utama dalam keputusan pembelian
produk shampo Pantene?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka penelitian ini hanya
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
Atribut adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk
yang menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang diharapkan oleh pembeli (Gitosudarmo, 1995:188).
Atribut-atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Harga
2. Kemasan, dan
3. Kualitas
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan diatas maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik atau profil konsumen produk shampo merk
Pantene di Universitas Sanata Dharma.
2. Mengetahui atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan
pembelian produk shampo Pantene.
3. Mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk shampo merk
E. Manfaat Penelitian
Penulis dalam hal ini tidak terlalu banyak berharap apakah penelitian
bisa bermanfaat bagi semua pihak dalam arti bahwa penelitian ini masihlah
terlalu jauh dari suatu titik kesempurnaan. Penulis berharap akan adanya lagi
penelitian lebih lanjut untuk dapat terus menyempurnakannya. Hasil penelitian
sementara ini penulis berharap dapat bermafaat bagi :
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dan menjadi
salah satu factor penentu kebijakan perusahaan.
2. Bagi universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pada
kepustakaan Universitas Sanata dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam hal
melekukan riset, dan penerapan ilmu yang telah didapat penulis di bangku
F. Sistematika Penulisan
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi
penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, data yang
dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan definisi operasional.
Bab IV : GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum Universtas
Sanata Dharma.
Bab V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis
data yang telah dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian
dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan dan
Bab VI : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan mengenai hasil dari
seluruh materi pembahasan dan dari kesimpulan tersebut akan
dikemukakan beberapa saran yang relevan serta berisi mengenai
8 A. Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen Jasa didefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan
dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan
barang-barang dan jasa (David L. Lauden dan Albert J. Della Bita, 1984 : 6).
Sedang definisi perilaku konsumen menurut Nessim Hanna dan
Richard Wozniak (dalam Fandi, 2000) adalah bahwa perilaku konsumen
merupakan satu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk
segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang atau jasa yang dapat
diupayakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen.
1. Menurut Engel (1997: 3) definisi lain perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan dan mengkonsumsi produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
ini (Engel ; Blackwell dan Miniard, 1995 : 3)
2. Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (1997: 10), perilaku konsumen
didefinisikan sebagai berikut: ”Perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.”
Berdasarkan beberapa definisi perilaku konsumen tersebut, maka dapat
tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor
kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan
mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkan.
B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler,
1997: 153-166), diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
a. Faktor Budaya
Budaya dan masyarakat tidak dapat dipisah-pisahkan.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam
waktu yang cukup lama sehingga ada susunan-susunan di antara
mereka dan menghasilkan kebudayaan. Faktor budaya mempunyai
pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku masyarakat.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi,
preferensi dan perilaku dari keluarganya.
b. Faktor Sub-Budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil
yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus
anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agma,
kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka.
Kelas adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah
urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki
nilai, minat dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial mempunyai
beberapa ciri, yaitu: Pertama, orang yang berada dalam setiap kelas
sosial yang berbeda. Kedua, seseorang dipandang mempunyai
pekerjaan yang rendah atau tinggi sesuai dengan kelas sosialnya.
Ketiga, kelas sosial seseorang dinyatakan dengan beberapa variabel.
Keempat, seseorang mampu berpindah dari satu kelas sosial ke kelas
lainnya, ke atas dan ke bawah dalam masa hidupnya.
Basu Swastha dan Hani Handoko (1984: 2) masyarakat kita
pada pokoknya dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu:
1) Golongan atas
Yang termasuk golongan ini antara lain pengusaha kaya dan
pejabat tinggi.
2) Golongan menengah
Yang termasuk golongan ini adalah pengusaha menengah dan
karyawan, instansi pemerintah.
3) Golongan rendah
Yang termasuk dalam golongan ini adalah buruh pabrik, pegawai
Pembagian masyarakat ke dalam tiga golongan tersebut bersifat
relatif karena sulit dikualifikasikan secara pasti. Penggolongan tersebut
hanya berdasar tingkat pendidikan, macam perumahan dan lokasi
tempat tinggal. Akan tetapi masing-masing kelas sosial mempunyai
ukuran kebahagiaan sendiri, sehingga manajemen tidak bisa
menyatakan atau menganggap bahwa kelas atas lebih bahagia dari
kelas menengah atau bawah.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
diantaranya adalah:
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
suatu sikap atau perilaku seseorang.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian yang penting dalam
masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli
yang telah berkeluarga.
c. Peran dan Status
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
3. Faktor Pribadi
Keputusn pembeli juga akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik
seseorang sebagai pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap
siklus hidup, pekerjaan dan keadaan/lingkungan ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Selera seseorang terhadap suatu produk seperti pakaian, perabot atau
tempat hiburan sangat berhubungan dengan usia yang dibentuk oleh
siklus hidup. Pada masa kanak-kanak, ia lebih suka mengkonsumsi
makanan-makanan kecil yang menarik perhatiannya. Pada saat dewasa
akan mengkonsumsi lebih banyak ragam makanan, dan pada saat
menjelang usia senja orang memerlukan makanan khusus untuk diet.
b. Pekerjaan dan Keadaan atau Lingkungan Ekonomi
Pola konsumsi seseorang sebagai seorang konsumen akan dipengaruhi
oleh pekerjaannya. Kelompok pekerjaan yang berpenghasilan tinggi
tentu saja akan mengkonsumsi produk-produk yang ”mahal”.
Sebaliknya, dengan konsumen yang berpenghasilan menengah atau
rendah yang akan menyesuaikan dengan kemampuan tingkat
konsumsinya, karena pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi seseorang tergantung dari penghasilan, tabungan, utang,
c. Gaya Hidup
Orang-orang yang mempunyai budaya, kelas sosial dan pekerjaan yang
sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda satu dengan yang lain.
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda
dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Ciri-ciri kepribadian dapat
dijelaskan seperti kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, daya
tahan, ketaatan, dan kemampuan beradaptasi.
C. Kerangka Analisis Perilaku Konsumen
Perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa selalu dihadapkan
pada pertanyaan “mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu?”.
Jawabannya tidak dapat diterangkan secara langsung dari hasil pengamatan
saja, tetapi dibutuhkan analisis perilaku konsumen yang lebih mendalam. Hal
ini akan banyak membantu bagi manajer pemasaran untuk memahami
“mengapa” dan “bagaimana” perilaku konsumen tersebut, sehingga
perusahaan dalam hal ini fitness centre dapat mengembangkan, menentukan
harga, dan mempromosikan jasa fitness centre secara lebih baik.
Tahap-tahap dalam proses kegiatan suatu pembelian dijabarkan oleh
D. Sikap
1. Pengertian Sikap
Seseorang mempunyai sikap dalam menggambarkan penilaian
terhadap obyek atau produk yang dihadapinya. Sikap menurut Kotler
(1997: 167) adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan. Orang memiliki sikap
terhadap semua hal, misal: agama, politik, pakaian, makanan, dan musik.
Sikap menurut Engel (1994: 53) adalah ”suatu evaluasi
menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara Pengenalan
Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku
menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan
dengan obyek atau alternatif yang diberikan”.
Sikap mempunyai peran penting dalam membentuk perilaku.
Dalam memilih produk yang akan dibeli, tentu saja seseorang konsumen
akan memilih dan mengevaluasi segala keuntungan yang akan diperoleh
setelah mengkonsumsinya.
2. Karakteristik Sikap
Sikap mempunyai karakteristik yang penting, yaitu:
a. Sikap memiliki obyek
Obyek yang dimaksud bisa berupa hal yang abstrak dan konkrit dan
dapat berupa benda atau kegiatan.
b. Sikap memiliki tujuan
Memiliki tujuan artinya seseorang dapat berpendapat bahwa sesuatu
hal itu menguntungkan atau tidak menguntungkan, setuju atau tidak
setuju, baik atau tidak terhadap suatu obyek.
c. Sikap dapat dipelajari
Konsumen berkembang dari perjalanan pribadi berbagai macam
informasi yang diperoleh. Jadi sangat penting untuk menyadari bahwa
pengetahuan dapat mendahului perbuatan dan pembentukan sikap dan
prinsip-prinsip pengetahuan yang direncanakan dapat mengetahui
3. Komponen Sikap
Sikap mempunyai tiga komponen, yaitu: komponen kognitif,
komponen afektif, dan komponen perilaku (Thomas C. Kinnear, 1998:
304).
a. Komponen Kognitif
Komponen ini berhubungan dengan keyakinan dan pengetahuan
konsumen tentang suatu proyek. Komponen ini sangat penting sebagai
sumber informasi yang menyangkut kesadaran pengetahuan pasar
tentang ciri-ciri produk, kampanye periklanan, penetapan harga,
ketersediaan produk, dan lain sebagainya.
b. Komponen Afektif
Komponen ini ditunjukkan oleh perasaan atau reaksi emosional
manusia tentang suatu obyek, baik atau buruk, positif atau negatif.
Karena perasaan sering merupakan hasil evaluasi terhadap atribut
suatu produk, maka seseorang dapat menyukai atau tidak suka
terhadap suatu produk tanpa dasar keyakinan apapun. Reaksi ini akan
mempengaruhi bagaimana reaksi selanjutnya terhadap produk.
c. Komponen Perilaku
Komponen perilaku adalah kecenderungan seseorang untuk
menanggapi dalam cara tertentu suatu obyek atau aktivitas. Perilaku
ditunjukkan pada keseluruhan obyek, berbeda dengan keyakinan atau
E. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya untuk berkembang serta mendapatkan laba yang optimal. Berhasil
atau tidaknya suatu kegiatan pemasaran tidak lepas dari kemampuan
perusahaan dalam melihat peluang pasar.
Adapun pengertian pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli
ekonomi adalah sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Amstrong, 2001:7).
Menurut Wiliam J. Stanton:
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Wiliam J. Stanton, 1991).
Dari kedua definisi di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran
merupakan sistem kegiatan usaha, mulai dari perencanaan hingga
pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen yang ada maupun
konsumen potensial dengan didasarkan pada kepuasan konsumen tersebut,
sehingga perusahaan tersebut dapat mencapai tujuaannya seperti harapan akan
keuntungan (profit). Kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola
F. Pengertian Manajemen Pemasaran
Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba dari
penjualan produk yang diciptakan maka perusahaan harus dapat memilih dan
melaksanakan kegiatan pemasaran yang tepat. Maka pemasar dituntut untuk
menjalankan tiga fungsi pokok manajemen yaitu: perencanaan, implementasi
dan pengawasan.
Hampir semua orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran
adalah mencari pelanggan sebanyak-banyaknya untuk produk yang ditawarkan
perusahaan tetapi juga menyangkut perubahan produk itu. Jadi manajemen
pemasaran berusaha untuk menentukan tingkat, waktu dan permintaan untuk
membantu organisasi mencapai sasarannya.
Menurut Philip Kottler dan Gary Amstrong Manajemen Pemasaran
adalah analisis, perencanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai
sasaran organisasi.
Berdasarkan penelitian itu maka dapat kita ketahui bahwa manajemen
pemasaran adalah usaha secara sadar untuk mencapai pertukaran yang
G. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu
perusahaan sebaiknya dimulai dengan usaha mengenal dan merumuskan
keinginan kebutuhan konsumennya. Kemudian perusahaan tersebut mulai
merumuskan dan menyusun suatu koordinasi kebijaksanaan produk, harga,
promosi dan distribusi setepat-tepatnya agar kebutuhan para konsumennya
dapat dipenuhi secara memuaskan. Secara definitif, konsep pemasaran adalah:
(Basu Swastha, DH, dan T. Hani Handono, 1983:5).
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang mengatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan.
H. Produk
Pengertian produk menurut Philip Kotler (1997: 329) ”adalah
sekumpulan atribut nyata dan tidak nyata yang didalamnya sudah tercakup
warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestos pengecer yang mungkin
diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.”
Dengan pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen, yang terdiri dari
sekumpulan atribut yang mungkin diterima oleh konsumen sebagai sesuatu
Philip Kotler membagi produk yang dipasarkan ke dalam beberapa
bagian, yang terdiri dari :
1. Benda berwujud (phisycal goods), misalnya : mobil, sepatu, dan buku.
2. Jasa (services),misalnya : pemangakas rambut, dan pencucian kendaraan.
3. Orang (person), misalnya : Arel Peter Pan, disini kita bukan berarti
membeli dia, tetapi dalam pengertian kita memberi perhatian dengan
membeli kasetnya.
4. Tempat (place), misalnya : Pulau Bali, dan Pulau Lombok.
5. Organisasi (Organizational), misalnya : Palang Merah Indonesia.
I. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk adalah didasarkan atas dasar sudut pandang
mengenai siapa yang menjadi konsumennya dan untuk apa produk tersebut
diproduksi.
Philip Kotler dan Gary Amstrong mengklasifikasikan produk menjadi
tiga kelompok (1991 : 350) :
1. Barang tahan lama
Adalah barang konsumsi yang digunakan dalam kurun waktu yang
lama dan biasanya tetap bertahan hingga beberapa kali penggunaan.
Beberapa contoh diantaranya adalah kulkas, mobil, meja, kursi, dan tempat
2. Barang tidak tahan lama
Adalah barang yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan. Beberapa contoh diantaranya adalah roti, minuman kaleng,
dan makanan kaleng.
3. Jasa atau Pelayanan
Adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual.
J. Atribut Produk
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan
manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut produk
yang berwujud seperti mutu, ciri, dan desain. Keputusan mengenai
atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.
Pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono (1995 : 86) :
Atribut adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, garansi, kualitas, dan pelayanan.
Sedangkan pengertian atribut produk menurut Indriyo Gitosudarmo
(1995: 188) :
Kesimpulannya adalah, bahwa atribut produk terdiri dari unsur-unsur
yang dipandang penting oleh konsumen, yang menjamin dan dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pembelian.
K. Konsumen
Salah satu karakteristik penting dalam bidang pemasaran sebagai suatu
fungsi bisnis adalah berfokus pada konsumen, yaitu apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan serta harapan mereka. Kebutuhan adalah kekuatan
yang paling mendasar yang mendorong konsumen untuk ambil bagian dan
menjadikannya terlibat dalam pertukaran. Dalam kamus istilah manajemen
(1994 : 26), konsumen dapat diartikan sebagai pembeli barang dan jasa untuk
penggunaan dan konsumsi langsung.
Menurut Happer W. Boyd, Ouville C. Walker, dan Jean-Claude
Larreche (2000 : 6), membedakan konsumen menjadi dua golongan yaitu :
1. Konsumen akhir (Ultimate customer)
Adalah seseorang atau individu yang membeli barang dan jasa untuk
dipakai sendiri atau digunakan oleh anggota-anggota rumah tangga yang
lain.
2. Konsumen organisasional (organizational customer)
Adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk keperluan
menjual kembali, sebagai masukan untuk produksi barang dan jasa lain,
23 A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian
mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik
atau khas dari keseluruhan personalitas subjek, dapat berubah individu,
kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Tujuan penelitian studi kasus adalah
memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat
serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang
kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen produk shampo merk Pantene
di Universitas Sanata Dharma.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari tahun 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan memberikan informasi
yang menjadi subjek adalah konsumen produk shampo merk Pantene di
Universitas Sanata Dharma.
Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu variabel-variabel yang menjadi perhatian pokok
dalam penelitian. Objek penelitian yang akan diteliti adalah sikap
konsumen terhadap atribut-atribut produk shampo yang meliputi : Harga,
Kemasan, dan Kualitas.
D. Variabel Penelitian
1. Sikap Konsumen Terhadap Produk produk shampo merk Pantene yang
dipengaruhi oleh atribut yang melekat pada produk shampo merk Pantene
tersebut.
2. Atribut Produk yang melekat pada produk shampo merk Pantene yang
meliputi Harga, Kemasan, dan Kualitas.
Pengukuran Variabel
Teknik pengukuran terhadap variabel penelitian dilakukan dengan
menggunakan “ Skala Likert “ (Drs. Ridwan, M.B.A) sebagai berikut
Pernyataan Skor
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
4
3
2
E. Data yang Diperlukan dan teknik pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu
data yang diperoleh langsung dari konsumen produk shampo merk Pantene.
Data tersebut diperoleh dengan menggunakan beberapa, cara antara lain :
1. Observasi
yaitu pengamatan langsung pada konsumen produk shampo merk Pantene.
2. Wawancara
yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara pada konsumen produk
shampo merk Pantene.
3. Kuesioner
yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang
kemudian dibagi untuk dijawab responden. Jumlah responden yang
diambil sebagai sampel sebanyak 100 responden. Dalam penelitian ini,
kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian :
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas pribadi
responden.
Bagian II : Berisikan pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat
kepentingan
terhadap atribut Pantene yang terdiri atas harga, kemasan,
dan kualitas.
Bagian III : Berisikan pertanyaan untuk memperoleh data tentang sikap
mempunyai 4 kategori jawaban dengan skor sebagai
berikut:
¾ Sangat Setuju (SS) = 4
¾ Setuju (S) = 3
¾ Tidak Setuju (TS) = 2
¾ Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
F. Definisi Operasional
Untuk mengukur sejauhmana pengaruh atribut produk terhadap sikap
konsumen, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi operasional dari
atribut produk dan sikap konsumen, yaitu sebagai berikut :
1. Atribut produk
Definisi dari atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Yang dimaksud dengan atribut produk dalam penelitian ini
adalah :
a. Harga yaitu tingkat satuan yang mengukur nilai suatu barang atau jasa
dan merupakan satu-satunya unsur dalam marketing mix yang
menghasilkan pendapatan dan penjualan. Tujuan yang ingin dicapai
melalui harga antara lain : bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka
pendek,memaksimalkan laba jangka panjang, memaksimalkan
b. Kemasan merupakan manfaat perlindungan sebagai pengaman produk
c. Kualitas yaitu gagasan yang ditawarkan oleh produk tersebut dengan
menarik dan spesifik sehingga konsumen tertarik dengan produk
tersebut.
2. Sikap Konsumen
Definisi dari sikap konsumen dalam penelitian ini adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.
Dalam hal ini konsumen yang yang membeli dan menggunakan produk
shampo merk Pantene.
G. Populasi
Dalam penelitian ini yang disebut populasi adalah konsumen yang telah
membeli serta menggunakan produk shampo merk Pantene.
H. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi. Disini penulis menentukan besarnya
sampel yang diperlukan adalah sebanyak 100 orang konsumen.
I. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan metode purposive sampling dimana
pengambilan elemen-elemen yang dimaksud dalam sampel dilakukan dengan
Adapun pertimbangan yang penulis gunakan adalah :
• Sampel adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma
• Sampel adalah mahasiswa yang menggunakan produk shampo merk
Pantene.
Selain itu untuk mempermudah dalam menyebarkan kuesioner maka
digunakan metode insidental, yaitu responden yang diambil adalah
orang-orang yang dapay dijumpai penulis saat penelitian dilakukan.
J. Metode Analisis Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis sacara kuantitatif,
yaitu suatu analisis data dengan menggunakan perhitungan angka-angka
terhadap variabel-variabel.
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk membahas permasalahan pertama yaitu
menganalisis profil atau gambaran umum konsumen produk shampo merk
Pantene. Di universitas Sanata Dharma digunakan teknik analisis
persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuesioner tentang identitas
responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan
penghasilan.
%A = x100%
Bs A
A
+
Keterangan :
A = jumlah responden yang dianalisis
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Masalah kedua tentang atribut yang menjadi prioritas utama dalam
pembelian produk shampo merk Pantene dianalisis dengan analisis
prioritas kepentingan masing-masing atribut. Analisis ini berdasarkan
jawaban responden dari kuesioner, dimana :
Peringkat 1 diberi skor 4
Peringkat 2 diberi skor 3
Peringkat 3 diberi skor 2
Peringkat 4 diberi skor 1
Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang
diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil perkalian tiap
atribut menentukan urutan kepentingan, dimana hasil yang paling banyak
merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam pembelian produk.
3. Analisis Multiattribute Attiude Model
Masalah ketiga mengenai sikap konsumen terhadap atribut produk
X dianalisis dengan metode Multiattribute Attitude Model. Analisis ini
untuk mengukur sikap konsumen positif atau negatif secara keseluruhan
terhadap atribut yang diteliti.
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a. Rumus Multiattribute Attitude Model
Ab = WiIi xi n
I i
−
∑
=
Keterangan :
Ab = sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu objek yang
diteliti
Wi = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
Ii = nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
Xi = nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
N = jumlah atribut yang diteliti
b. Menentukan n dengan cara memilih atribut yang diteliti
c. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut
yang diteliti dengan cara :
Nilai masing-masing atribut
Wi = x 100 Total nilai atribut
Nilai Wi ini menunjukan urutan bobot kepentingan yang nantinya
dipergunakan untuk melekukan perhitungan sikap konsumen secara
keseluruhan terhadap atribut produk X yang diteliti.
d. Mencari nilai ideal dan nilai belief digunakan rumus :
Nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing
alternatif jawaban
Nilai ideal adalah tingkat harapan yang diperoleh dari masing-masing
responden dalam mengisi kuesioner atau nilai harapan yang diinginkan
ada pada atribut yang diteliti.
Nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing
Nilai belief adalah kondisi nyata atau pengetahuan yang diperoleh
konsumen tentang objek atau produk yang diteliti, atribut-atributnya,
dan keuntungan-keuntungannya.
Kemudian dicari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata, dengan
rumus:
Total nilai ideal Nilai ideal rata-rata = Jumlah responden ideal
Nilai ideal rata-rata menunjukan nilai harapan rata-rata yang
diinginkan ada pada atribut yang diteliti. Semakin besar nilai ideal
rata-rata, berarti konsumen memiliki keinginan semakin tinggi
terhadap atribut tertentu.
Total nilai belief Nilai belief rata-rata =
Jumlah responden belief
Nilai belief rata-rata menunjukan kondisi nyata. Semakin besar nilai
belief rata-rata, berarti atribut produk tertentu itu sesuai dengan yang
diinginkan oleh konsumen.
Selisih antara nilai ideal rata-rata dengan nilai belief rata-rata
menunjukan tingkat kepuasan yang diperoleh. Semakin rendah selisih
nilai ideal rata-rata dengan nilai belief rata-rata, berarti konsumen
semakin puas. Sebaliknya apabila selisih nilai ideal rata-rata dengan
nilai belief rata-rata semakin tinggi, berarti konsumen semakin tidak
puas. Konsumen yang tidak puas dapat diperkirakan sikapnya itu
e. Masukkan data dalam bentuk tabel, kemudian masukkan dalam rumus
Multiattribute Attitude Model
f. Dari hasil perhitungan sikap konsumen secara keseluruhan diperoleh
hasil. Hasil ini dapat dilihat dengan skala likert, dengan menggunakan
rumus :
(Sikap – 1) x 100 = X, hasilnya : (4 – 1) = 300
0 100 200 300 Positif Negatif
Keterangan skala :
0 – 100 = sangat baik
100 – 200 = baik
200 – 300 = tidak baik
Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan berarti skala
semakin ke kiri atau mendekati nol maka sikap konsumen secara
keseluruhan semakin baik atau positif, tetapi apabila skala semakin
kekanan, maka sikap konsumen secara keseluruhan relatif semakin
tidak baik atau negatif.
33
A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma
1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)
Ide untuk mendirikan Perguruan tinggi Pendidikan Guru (PTPG)
oleh prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para iman katolik,
terutama ordo societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat SJ).
Waktu itu ordo-ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1
mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.
Loeff, S.J. dan B1 bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang
dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan pater H. Bastiaanse,
S.J. dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya
pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat
Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi
dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan
diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu
Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi
Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi
Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.
waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma”
sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang
sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu
ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal
ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan
November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.
Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status
“disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961
pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun
bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata
Dharma berdiri sendiri.
3. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata
Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah
Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September
1965.
Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan
Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola
Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini
ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II
PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan
SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan
menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.
Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong
untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap
mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa
fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas
dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi
di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek,
baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),
administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta
unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran,
serta pengabdian pada masyarakat.
B. Nama-nama Rektor Sanata Dharma
1. Prof. Dr. N. Drijarkara (1955 – 1967)
2. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)
3. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984)
4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988)
5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)
6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001)
7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)
C. Visi dan Misi USD
1. Visi
USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan
meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik
dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran
secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang
didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian,
pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat
dialogis.
2. Misi
USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan
perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat,
lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga
pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual,
moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang
mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan
memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan
masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan
secara profesional
D. Tujuan Pendidikan di USD
Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri
bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik
yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita
kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki
kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas
E. Yayasan
Ketua : Dr. C.B. Putranto, S.J.
Sekretaris : Dr. R.A. Supriyono, S.U., Akt.
Bendahara : H. van Opzeeland, S.J.
Sekretaris Pelaksana : Drs. Y. Ageng Marwata, S.J.
Anggota : 1. Dr. A. Budisusanto, S.J.
2. Drs. A. Budi Purnomo Brodjonegoro, MBA
3. Prof. Dr. Johana Endang Prawitasari
4. Dr. Ir. H. Priyosulistyo
5. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.
6. Drs. H. Suasso de Lima de Prado, S.J.
7. H. Subekti, SH
F. Pimpinan Universitas
Rektor : Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc.
Pembantu Rektor I : Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc.
Pembantu Rektor II : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.
G. Pimpinan Fakultas dan ProgramStudi
1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Dekan : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.
Pembantu Dekan I : Drs. Y.B. Adimassana, M.A.
Pembantu Dekan II : Dra. MJ. Retno Priyani, M.Si.
Pembantu Dekan III : Markus Budiraharjo, S.Pd., M.Ed.
Kaprodi Bimbingan dan Konseling : Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.
Kaprodi PBSID : Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum.
Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris : Agustinus Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A.
Kaprodi Pendidikan Sejarah : Drs. Sutarjo Yohanes Rasul
Kaprodi Pendidikan Akuntansi : Sebastianus Widanarto, S.Pd., M.Si.
Kaprodi Pend Ekonomi Koperasi : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si.
Kaprodi Pendidikan Matematika : Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., M.Si.
Kaprodi Pendidikan Fisika : Drs. Domi Severinus, M.Si.
Kaprodi Ilmu Pend Agama Katolik : Drs. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed.
Kaprodi PGSD : Drs. Puji Purnomo, M.Pd.
2. Fakultas Sastra
Dekan : Dr. Fr. B. Alip M.Pd., M.A.
Pembantu Dekan I : -
Pembantu Dekan II : Drs. Hery Antono, M.Hum.
Kaprodi Sastra Inggris : Drs. Hirmawan Wijanarka, M.Hum.
Kaprodi Sastra Indonesia : Drs. B. Rahmanto, M.Hum.
Kaprodi Ilmu Sejarah : Drs. Hieronymus Purwanta, M.A.
3. Fakultas Ekonomi
Dekan : Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.
Pjs. Wakil Dekan : Albertus Yudi Yuniarto, SE, MBA
Kaprodi Akuntansi : Ir. Drs Hansiadi Yuli Hartanto, Akt, MSi
Kaprodi Manajemen : Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si.
4. Fakultas Psikologi
Dekan : Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si.
Wakil Dekan : Victorius Didik Suryo Hartoko, S. Psi.
Ketua Program Studi Psikologi : Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisarti, S.Psi.,
M.Si.
5. Fakultas Mipa
Dekan : Ir. Ign. Aris Dwiatmoko, M.Sc.
Pembantu Dekan I : Dr. Ign Edi Santosa, M.Si.
Pembantu Dekan II : MV. Any Herawaty, S.Si.,M.Si.
Pembantu Dekan III : A. Prasetyadi, S.Si.
Kaprodi Fisika : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.
Kaprodi Matematika : Y.G. Hartono, SSi, MSc
6. Fakultas Teknik
Dekan : Ir. Gregorius Heliarko, SJ, SS, MSc
Pembantu Dekan I : Ir. Iswanjono, MT
Pembantu Dekan II : Ir. Ronny Dwi Agusulistyo, M.T.
Pembantu Dekan III : Ir. Yohanes Baptista Lukiyanto, M.T.
Kaprodi Teknik Mesin : Yosef Agung Cahyanto, ST, MT
Kaprodi Teknik Elektro : Augustinus Bayu Primawan, ST, MEng
Kaprodi Informatika Agnes Maria Polina, SKom, MSc Kaprodi Mekatronika : Ir. Ign. Drajat Pranowo, M.Eng.
7. Fakultas Farmasi
Dekan : Rita Suhadi, S.Si., Apt., M.Si.
Wakil Dekan : Yustina Sri Hartini, S.Si., Apt., M.Si.
Kaprodi Farmasi : Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt.
Kapro Profesi Apoteker : Yosef Wijoyo, S.Si., Apt., M.Si.
8. Fakultas Teologi
Dekan : Dr. Antonius Sudiardja, SJ
Pembantu Dekan I : Dr. F. Hasto Rosariyanto, SJ
Pembantu Dekan II : Dr. Robertus Rubiyatmoko, Pr
Pembantu Dekan III : Dr. Purnama, MSF
9. Program Pasca Sarjana
Direktur : Dr. Fransiskus Xaverius Baskara Tulus Wardaya,
S.J., M.A.
Kapro Magister Kajian Bhs Inggris : Dr. BB. Dwiatmoko, MA
Kapro Magister Ilmu Religi &
Budaya
: Dr. St. Sunardi, Lic.
Kapro Magister Teologi : Dr. Matheus Purwatma, Pr.
H. Dewan Penyantun
• J. Casutt, S.J.
• Prof. Dr. Dibyo Prabowo
• Ibu Djunaidi Joesoef
• Dr. Martha Tilaar
• L. Shanti Poesposoetjipto, Dipl.Eng
• Dr. F. Soesianto
• Drs. P. Swantoro
• Dr. A. Winoto Doeriat
• Drs. Th. Sarjumunarso, S.J., M.A.
I. Fasilitas
1 Koleksi Buku Di Perpustakaan
2 Ruang Baca Di Perpustakaan
4 Apotek
5 Poliklinik
6 Kapel
7 Laboratorium Komputer Dasar
8 Kampus I
9 Kampus II
10 Kampus III
11 Kampus IV
12 Kampus V
J. Kemitraan
1. Luar Negeri:
1. AMES International (The Language and Literacy Specialist)
2. Loyola College in Maryland USA
3. Ateneo de Manila University Phillipines
4. Sophia University
5. Hull University
6. La Sapeienza
7. Federico II
8. Monash Universtiy Australia
9. Holy Cross College in Maryland
10. National University of Singapore
12. Australian Volunteer International (AVI)
13. MISEREOR (Zentrastelle Fuer Entwicklunshilfe)
14. University of Italiano
2. Dalam Negeri:
1. Business Development (A. Budidarmodjo and Asc.)
2. Sekjen Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional
3. Penerbit Kanisius
4. PT. Aplikanusa Lintasrta
5. Kolose St. Yosef Dili Timor Leste
6. Bank Lippo
7. Pt. Sarana Yogya Ventura
8. Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta
9. DPD ASITA DIY
10. DIKTI
11. Toyota Foundation
12. Kompas Gramedia Jakarta
13. Bapeda Litbang Kab. Bantul
14. Dinas Pariwisata DIY
15. Universitas Indonesia
16. Universitas Gadjah Mada
17. Yogyakarta Plaza Hotel
18. Melia Purosani Hotel Yogyakarta
20. Novotel Hotel Yogyakarta
21. PT. Djarum Kudus
46 A. Kuesioner Dan Penentuan Sampel
Kuesioner yang penulis buat terdiri dari 3 bagian sebagai berikut
lampiran 1):
1. Bagian I
Meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik responden dan
pendapat konsumen mengenai beberapa pertanyaan yang membahas
tentang ciri-ciri pembeli dan proses keputusan pembeli, terdiri dan 3
pertanyaan.
2. Bagian II
Meliputi pengisian tabel-tabel yang berhubungan dengan pengukuran
kondisi yang ada/belief dan harapan yang dinginkan/ideal. Ini untuk
membahas tentang posisi produk di mata konsumen, yang terdiri dari 3
pertanyaan.
3. Bagian III
Meliputi pengisian skala tingkat kepentingan variabel-variabel dan nomor
1 (paling penting) sampai dengan nomor 3 (sangat tidak penting). Sampel
ditentukan dengan purposive sampling dengan alasan agar setiap elemen
sampel dapat dipilih secara sengaja untuk mewakili populasi yang ada. Hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan
B. Pengujian Kuesioner
1. Analisis Validitas
Analisis Validitas dilakukan dengan mencari nilai korelasi Product
Moment antar butir dan total dalam tiap instrumen. Koefisien korelasi
Product Moment butir total kemudian dibandingkan dengan nilai uji satu
sisi. Jika koefisien korelasi butir total itu lebih besar dibanding nilai r tabel
uji satu sisi maka butir itu dinyatakan valid atau sahih. Nilai rtabel uji satu
sisi yang digunakan adalah 0,1292 yaitu nilai r untuk derajat bebas (n-2) =
98 dengan taraf nyata 5%. Dalam penelitian ini digunakan 2 butir
pertanyaan yang dapat diperinci sebagai berikut:
Tabel V. 1. Instrumen Penelitian
Jenis Instrumen Var. Target terhadap konsomen Jml. butir
Harga (B) Kenyataan mengenai harga 2 butir
Harga (I) Harapan mengenai harga 2 butir
Kemasan (B) Kenyataan mengenai kemasan 2 butir
Kemasan (I) Harapan mengenai kemasan 2 butir
Kualitas (B) Kenyataan mengenai kualitas 2 butir
Kualitas (I) Harapan mengenai kualitas 2 butir
Total 12 butir
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai korelasi Product
pertanyaan dalam instrumen penelitian ini dinyatakan valid dan memenuhi
syarat untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel V. 2. Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Instrumen
Nama Instrumen Nama Butir Nilai korelasi butir total Nilai rtabel
Uji satu sisi
Status bitir Harga (Belief) Harga (Ideal) Kemasan (Belief) Kemasan (Ideal) Kualitas (Belief) Kualitas (Ideal) Harga1 Harga2 Harga1 Harga2 Kemasan1 Kemasan2 Kemasan1 Kemasan2 Kualitas1 Kualitas2 Kualitas1 Kualitas2 O,6162 0,6667 0,5530 0,5934 0,4940 0,4827 0,4885 0,5546 0,4307 0,4141 0,3938 0,3935 0.1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih Valid/Sahih
2. Analisis Reliabilitas
Analisis mi dilakukan dengan mencari nilai koefisien reliabilitas
secara keseluruhan untuk tiap instrumen. Nilai koefisien reliabilitas yang
paling umuni digunakan adalah Teknik Korelasi Spearman Brown. Untuk
persyaratan reliabilitas, butir-butir secara keseluruhan dalam instrumen itu
harus memiliki koefisien korelasi Spearman Brown di atas 0,1292. Dan
hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi Spearman Brown di atas
0,1292 untuk keseluruhannya.
Tabel V .3. Ringkasan Hasil Pengujian Realibilitas Instrumen
Nama Instrumen Koefisien
Spearman Brown Batas Min Realibilitas Status Instrumen Harga (Belief) Harga (Ideal) Kemasan (Belief) Kemasan (Ideal) Kualitas (Belief) Kualitas (Ideal) 0,7367 0,6410 0,8759 0,7845 0,7097 0,6889 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 0,1292 Reliabel/Andal Reliabel/Andal Reliabel/Andal Reliabel/Andal Reliabel/Andal Reliabel/Andal
C. Analisis Persentase
Berikut ini adalah hasil-hasil dari penyebaran kuisioner. Kuisioner
oleh penulis mengenai karaktristik responden yang di dapat :
Tabel V.4. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria Wanita 35 65 35 65
Berdasarkan data yang diperoleh ternyata sebagian besar responden
berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 65%, sedangkan responden berjenis
kelamin pria sebanyak 35%.
Tabel V.5. usia Responden
Kelompok Usia Jumlah Persentase
Dibawah 20 tahun
20 – 30 tahun
39
61
39
61
Total 100 100
Dari 100 responden, ternyata sebagian besar responden berusia antar
20 – 30 tahun sebanyak 61%, sedangkan responden berusia dibawah 20 tahun
sebanyak 39%.
Tabel V.6. Pendidikan responden
Pendidikan Jumlah Persentase
Perguruan tinggi 100 100
Jumlah 100 100
Dari 100 responden ternyata semua responden berpendidikan
perguruan tinggi (100%).
Tabel 5.7. Pekerjaan responden
Pekerjaan Jumlah Persentase
Mahasiswa 100 100
Dari 100 responden ternyata semua responden mempunyai pekerjaan
sebagai mahasiswa (100%).
Tabel V.8. Penghasilan Responden
Penghasilan Jumlah Persentase
< Rp. 300.000 6 6
Rp. 300.000 – Rp 600.000 37 37
Rp. 601.000 – Rp. 900.000 39 39
> Rp. 900.000 18 18
Jumlah 100 100
Dari 100 responden ternyata 6% responden berpenghasilan kurang
dari Rp. 300.000/bulan, 37% responden berpenghasilan Rp. 300.000 – Rp.
600.000/bulan, 39% responden berpenghasilan Rp. 601.000 – Rp. 900.000,
dan 18% responden berpenghasilan lebih dari Rp. 900.000.
D. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan kedua tentang
atribut apa yang menjadi prioritas utama.
Peringkat 1 diberi skor 3
Peringkat 2 diberi skor 2
Peringkat 3 diberi skor 1
Dengan demikian atribut yang memiliki skor tertinggi menjadi prioritas utama
Berikut perhitungan skor
a. Harga
= (3 x 8) + (2 x 62) + (1 x 30)
= 24 + 124 + 30
= 178
b. Kemasan
= (3 x 8) + (2 x 33) + (1 x 59)
=24 + 66 + 59
= 149
c. Kualitas
= (3 x 84) + (2 x7) + (1 x 9)
= 252 + 14 + 9
=275
Dari hasil di atas menunjukan bahwa responden/konsumen produk
shampoo merk Pantene memberikan prioritas terbesar berturut-turut pada
kualitas, harga, dan paling akhir kemasan.
E. Analisis Multiattribute Attitude Model (M.A.M)
Analisis Multiattribute Attitude Model, penulis gunakan untuk
mengukur sikap konsumen secara keseluruhan. Rumus pengukuran sikap ini
adalah sebagai berikut:
∑
=−
= n
I i
Di mana:
Ab = Sikap konsumen terhadap produk shampo merk Pantene.
W1 = Bobot yang diberikan konsumen terhadap atribut I pada produk
shampo merk Pantene.
Ii = Nilai ideal rata-rata konsumen pada atribut produk shampo merk
Pantene.
Xi = Belief konsumen pada atribut pada produk shampo merk Pantene.
Langkah-langkah yang dilakukan guna mengukur sikap atau
tanggapan konsumen terhadap produk shampo adalah :
1. Bobot atribut produk shampo merk Pantene.
Mencari bobot :
3 + 2 + 1 = 6
Peringkat 1 = 3/6 x 100 = 50
Peringkat 2 = 2/6 x 100 = 33,33
Peringkat 3 = 1/6 x 100 = 16,67
Tabel V.9 Bobot atribut produk shampo merk Pantene
Atribut Urutan Kepentingan Nilai Bobot
Kualitas
Harga
Kemasan
1
2
3
3
2
1
50
33,33
16,67
2. Ideal dan Belief konsumen terhadap harga butir I
Tabel V.10 ideal dan belief konsumen terhadap harga butir I
Ideal Belief
Keterangan
Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju 4 3 2 1 62 21 17 - 248 63 34 - 11 48 31 10 44 144 62 10
Jumlah 100 345 100 260
Ideal rata-rata
Belief rata-rata
345/100 = 3,45
260/100 = 2,60
3. Ideal dan Belief konsumen terhadap harga butir 2
Tabel V.11 ideal dan belief konsumen terhadap harga butir 2
Ideal Belief
Keterangan
Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4 3 2 1 59 28 12 1 236 84 24 1 14 48 32 6 236 84 24 1
Jumlah 100 345 100 270
Ideal rata-rata
Belief rata-rata
345/100 = 3,45
Dengan demikian nilai rata-rata ideal belief atribut harga adalah :
Tabel V.12 Nilai Rata-rata Ideal dan Belief atribut harga
Keterangan Ideal Belief
Butir 1 Butir 2 Rata-rata 3,45 3,45 45 , 3 2 45 , 3 45 , 3 = + 2,60 2,70 65 , 2 2 70 , 2 60 , 2 = +
4. Atribut Kemasan I
Table V.13 Atribut Kemasan butir I
Ideal Belief
Keterangan
Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4 3 2 1 57 38 - 5 228 114 - 5 12 37 51 - 48 111 102 -
Jumlah 100 347 100 261
Ideal rata-rata
Belief rata-rata
347/100 = 3,47
5. Atribut Kemasan 2
Table V.14 Atribut Kemasan butir 2