i
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRUKTUR
PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON
JL PEMUDA-JEPARA
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata
Disusun Oleh :
ARY SETYAWATI SILFIA WIJAYANTI
NIM: 01.12.0035 NIM : 02.12.0041
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRUKTUR
PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON
JL PEMUDA-JEPARA
Disusun Oleh :
Ary SetyawatiI Silfia WijayantiI
NIM: 01.12.0035 NIM : 02.12.0041
Semarang, 2006
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
iii
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRUKTUR
PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON
JL PEMUDA-JEPARA
Disusun Oleh :
Ary SetyawatiI Silfia WijayantiI
NIM: 01.12.0035 NIM : 02.12.0041
Semarang, Febuari 2006
Disetujui oleh :
Dosen Penguji I Dosen Penguji II Dosen Penguji III
Ir. Kiki Saptono, M.T Ir. Aris Hermawan,M.T Ir. Widja
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
v
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Tugas Akhir dengan judul “Perencanaan Struktur Proyek Pembangunan Gedung Bank Danamon Jl Pemuda-Jepara “
Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Selama pembuatan laporan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini, dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Kiki Saptono, M.T. selaku dosen pembimbing pertama yang telah membimbing
kami dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
2. Ir. David Widianto,M.T selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing
kami dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
3. Keluarga dan rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dan memberikan
dorongan semangat bagi penulis dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini.
4. Semua pihak terkait yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kasih dan karunia-Nya kepada semua
pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan, sehingga laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Semarang, Desember 2006
DAFTAR ISI
1.5.Tujuan Perencanaan Struktur Gedung 3
1.6.Pembatasan Masalah 3
2.2.2. Beban yang Bekerja pada Struktur 8
2.3.Landasan Teori 10
vii
3.1.3.2. Perencanaan Batang Tekan 32
3.1.3.3. Perencanaan Sambungan Circullar Hollow 34
3.1.3.4. Perencanaan Sambungan Las 35
3.1.3.5. Perhitungan Base Plate 35
3.7.2. Menentukan Daya Dukung Tiang Pancang 40×40 72
3.7.2.1. Daya Dukung Tiang Pancang Panjang 8 m 73
3.7.2.2. Menentukan Jarak Antar Tiang Pancang 74
3.7.3. Effisiensi Tiang Pancang 74
3.7.4. Penulangan Tiang Pancang 75
3.7.5. Penulangan Poer Arah Panjang dan Pendek 79
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR 92
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 116
5.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan 116
5.2. Rencana Anggaran Biaya 118
5.4. Prosentase Bobot Pekerjaan 124
5.5. Time Schedule 128
5.6. Net Work Planning 129
DAFTAR PUSTAKA 130
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Beban Angin Tekan Kuda – Kuda ¼ K1 19
Tabel 3.2. Beban Angin Tekan Kuda – Kuda 3/8 K1 19
Tabel 3.3. Beban Angin Tekan Kuda – Kuda ½ K1 20
Tabel 3.4. Beban Angin Tekan Jurai 20
Tabel 3.5. Beban Angin Tekan Kuda – Kuda Trapesium 21
Tabel 3.6. Beban Angin Hisap Kuda – Kuda ¼ K1 21
Tabel 3.7. Beban Angin Hisap Kuda – Kuda 3/8 K1 21
Tabel 3.8. Beban Angin Hisap Kuda – Kuda ½ K1 22
Tabel 3.9. Beban Angin Hisap Jurai 22
Tabel 3.10. Beban Angin Hisap Kuda – Kuda Trapesium 23
Tabel 3.11. Beban Mati Kuda – Kuda ¼ K1 23
Tabel 3.12. Beban Mati Kuda – Kuda 3/8 K1 24
Tabel 3.13. Beban Mati Kuda – Kuda ½ K1 24
Tabel 3.14. Beban Mati Kuda – Kuda Trapesium 25
Tabel 3.15. Beban Mati Jurai 26
Tabel 3.16. Kombinasi Beban 29
Tabel 3.17. Kombinasi Momen 29
Tabel 3.18. Besarnya Fi arah X 39
Tabel 3.19. Besarnya Fi arah Y 39
Tabel 3.20. Perhitungan T Rayleigh arah X 45
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1.Denah Situasi 2
Gambar 3.1.Sketsa Pembebanan Kuda – kuda 1/4 K1 16
Gambar 3.2.Sketsa Pembebanan Kuda – kuda 3/8 K1 16
Gambar 3.3.Sketsa Pembebanan Kuda – kuda 1/2 K1 17
Gambar 3.4.Sketsa Pembebanan Jurai 17
Gambar 3.5.Sketsa Pembebanan Kuda – kuda Trapesium 17
Gambar 3.6.Sketsa Profil Ligth Lip Channel 29
Gambar 3.7.Sketsa Geser Balok 31
Gambar 3.8.Sketsa Gambar Profil Double Siku 33
Gambar 3.9.Sketsa Balok 46
Gambar 3.18.Penulangan Tangga 5 × 3 ,Tinggi Lantai + 370 cm 71
Gambar 3.19.Sketsa Letak Tiang Pancang 74
Gambar 3.20.Sketsa Perhitungan Tulangan 1 Tiang 79
Gambar 3.21.Sketsa Perhitungan Tulangan 2 Tiang ( Arah Panjang ) 80
Gambar 3.22.Sketsa Perhitungan Tulangan 2 Tiang ( Arah Pendek ) 81
Gambar 3.23.Sketsa Perhitungan Tulangan 3 Tiang ( Arah Panjang ) 82
Gambar 3.24.Sketsa Perhitungan Tulangan 3 Tiang ( Arah Pendek ) 83
Gambar 3.25.Sketsa Perhitungan Tulangan 4 Tiang 84
Gambar 3.26.Sketsa Perhitungan Tulangan 6 Tiang ( Arah Panjang ) 85
Gambar 3.27.Sketsa Perhitungan Tulangan 6 Tiang ( Arah Pendek ) 87
xi
Gambar 3.29.Sketsa Perhitungan Tulangan 7 Tiang ( Arah Pendek ) 89
DAFTAR NOTASI
Perhitungan Kuda-kuda
Ag adalah luas penampang baja profil (cm2)
bf adalah setengah lebar sayap profil (cm)
Fu adalah tegangan leleh baja (kg)
Fy adalah tegangan tarik pada baja (kg/cm2)
fr adalah tegangan tekan residual pada pelat sayap yang dirol (Mpa)
h adalah tinggi profil (cm)
Ix adalah momen inersia baja profil terhadap sumbu x (cm4)
Iy adalah momen inersia baja profil terhadap sumbu y (cm4)
ix adalah jari-jari inersia baja profil terhadap sumbu x (cm)
iy adalah jari-jari inersia baja profil terhadap sumbu y (cm)
Kt adalah gaya terbesar yang dipikul oleh baut (kg)
Lk adalah panjang tekuk baja profil (cm)
Rd adalah tahanan tumpu ( N )
s1 adalah jarak antara sumbu baut paling luar ke tepi atau ke ujung bagian yang
disambung (cm)
S adalah jarak dari sumbu ke sumbu dari 2 baut yang berturutan (cm)
Sx adalah modulus penampang baja profil terhadap sumbu x ( cm3 )
Sy adalah modulus penampang baja profil terhadap sumbu y ( cm3 )
t adalah tebal las ( mm )
Vd adalah baut dalam geser ( N )
Vu adalah kuat geser terfaktor (N)
Vn adalah kuat geser nominal (N)
ω adalah factor tekuk
W adalah berat baja profil per meter (kg/m)
Zx adalah momen tahanan baja profil terhadap sumbu x ( cm3 )
Zy adalah momen tahanan baja profil terhadap sumbu y ( cm3 ) λc adalah parameter kelangsingan
xiii
Perhitungan Pelat Lantai
a adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)
Cc adalah gaya tekan beton (N)
ts adalah selimut beton (mm)
d adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)
lx adalah bentang pendek pelat lantai (cm)
ly adalah bentang panjang pelat lantai (cm)
Mu adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)
Mn adalah momen nominal penampang ( Nmm)
Ts adalah gaya tarik Baja (N)
z adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)
Perhitungan Tangga
a adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)
Cc adalah gaya tekan beton (N)
ts adalah selimut beton (mm)
d adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)
Mu adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)
Mn adalah momen nominal penampang ( Nmm)
Ts adalah gaya tarik Baja (N)
z adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)
Perhitungan Gempa
C adalah nilai faktor respon gempa
di adalah simpangan horizontal lantai ke i
Fi adalah beban gempa nominal static ekuivalen pada lantai ke i
g adalah percepatan gravitasi
I adalah momen inersia
Ni adalah nilai Nspt pada lapisan ke i
R adalah faktor reduksi gempa
ti adalah tebal lapisan ke i
Wt adalah berat total gedung
Perhitungan Balok
Acp adalah luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton (mm2)
Al adalah luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir (mm2)
Ao adalah luas bruto yang dibatsi oelh lintasan aliran geser (mm2)
Aoh adalah luas daerah yang dibatasi oleh garis pusat tulangan sengkang torsi terluar
As adalah luas tulangan tarik (mm2)
As’ adalah luas tulangan tekan (mm2)
At adalah luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan puntir (mm2)
Av adalah luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan geser (mm2)
a adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)
Cc adalah gaya tekan beton (N)
Cs adalah gaya tekan baja (N)
ts adalah selimut beton (mm)
d adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)
d’ adalah jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tekan (mm)
Es adalah modulus elastisitas baja (MPa)
fyl adalah kuat leleh tulangan torsi longitudinal (MPa)
fyv adalah kuat leleh tulangan sengkang torsi (MPa)
Mn adalah momen nominal penampang ( Nmm)
Mu adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)
ph adalah keliling dari garis pusat tulangan sengkang torsi terluar (mm)
pcp adalah keliling luar penampang beton (mm)
Tn adalah momen puntir nominal (Nmm)
Ts adalah gaya tarik baja (N)
Tu adalah momen puntir terfaktor pada penampang (Nmm)
Vc adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton (N)
Vs adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan (N)
Vu adalah kuat geser terfaktor pada penampang (N)
x adalah jarak dari serat tekan terluar ke garis netral (mm)
z adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)
β1 adalah faktor reduksi
xv εy adalah regangan tulangan luluh
ρ adalah rasio tulangan tarik
a adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)
ab adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen dalam kondisi balance (mm)
Cc adalah gaya tekan beton (N)\
d adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)
d’ adalah jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tekan (mm)
e adalah eksentrisitas (mm)
eb adalah eksentrisitas dalam kondisi balance (mm)
Mu adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)
Mn adalah momen nominal penampang ( Nmm)
Mnb adalah momen nominal penampang dalam kondisi balance ( Nmm)
Pn adalah kuat beban aksial nominal pada penampang (N)
Pnb adalah kuat beban aksial nominal pada penampang dalam kondisi balance (N)
Pu adalah kuat beban aksial terfaktor (N)
Ts adalah gaya tarik Baja (N)
Vc adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton (N)
Vs adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan (N)
Vu adalah kuat geser terfaktor pada penampang (N)
xb adalah jarak dari serat tekan terluar ke garis netral dalam kondisi balance (mm)
z adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)
β1 adalah faktor reduksi
fs’ adalah kuat tekan tulangan (MPa)
Perhitungan Pondasi
Ag adalah luas bruto penampang (mm2)
Ap adalah luas ujung pondasi (mm2)
Ast adalah luas total tulangan longitudinal (mm2)
a adalah tinggi daerah tekan beton ekivalen (mm)
Cc adalah gaya tekan beton (N)
ts adalah selimut beton (mm)
D adalah diameter tiang pancang
d adalah jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)
fs adalahtahanan selimut (kN/m2)
Mn adalah momen nominal penampang ( Nmm)
Mu adalah momen terfaktor pada penampang (Nmm)
Mx adalah momen arah x
My adalah momen arah y
m adalah banyak baris
N60 adalah rata-rata nilai SPT disekitar ujung pondasi atau nilai rata-rata SPT dari
permukaan tanah ke ujung pondasi
n adalah banyak tiang pancang tiap baris
nx adalah banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah x
ny adalah banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arah y
Pn adalah kuat beban aksial nominal pada penampang (N)
Pu adalah kuat beban aksial terfaktor (N)
Qp adalah daya dukung ujung (kN)
Qs adalah daya dukung selimut (kN)
Qu adalah daya dukung ijin (kN)
qp adalah tahanan ujung (kN/m2)
S adalah jarak antar tiang pancang
Ts adalah gaya tarik Baja (N)
xmax adalah absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang
ymax adalah ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang
z adalah jarak antara gaya desak beton dengan gaya tarik baja (mm)
η adalah effisiensi kelompok tiang
θ adalah arc tg ( D/S )
∑v adalah jumlah beban normal
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Tabel Sambungan Kuda – Kuda K1 dan ½ K1 L 1
Lampiran 2.Tabel Perhitungan Tulagan Lentur Kolom Akibat M 2 -2 L 4
Lampiran 3.Tabel Perhitungan Tulagan Lentur Kolom Akibat M 3 -3 L 6
Lampiran 4.Tabel Perhitungan Tulangan sengkang kolom L 8
Lampiran 5.Tabel Perhitungan Balok Tunggal L 10
Lampiran 6.Tabel Perhitungan Balok Rangkap L 13
Lampiran 7.Tabel Perhitungan Sengkang Balok L 15
Lampiran 8.Tabel Perhitungan Tulagan Sengkang Torsi Balok L 16
Lampiran 9.Tabel Perhitungan Tulagan Torsi Longitudinal Balok L 17
Lampiran 10.Tabel Perhitungan Tulagan Plat Lantai L 18
Lampiran 11.Tabel Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Satu Tiang Pancang L 20
Lampiran 12.Tabel Perhit.Cek Geser Pons Satu Arah Pile Cap Untuk Kolom L 22
Lampiran 13.Tabel Perhit. Cek Geser Pons Dua Arah Pile Cap Untuk Kolom L 23
Lampiran 14.Daftar Instalation Layout Plan and Standart Dimension L 24
Lampiran 15.Daftar Anchor Bolt L 26
Lampiran 16.BORELOG L 27