• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KARANGANYAR - DOCRPIJM 1504075922Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KARANGANYAR - DOCRPIJM 1504075922Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 1

BAB 5

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN

KABUPATEN KARANGANYAR

5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karanganyar 5.1.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Karanganyar

Tujuan Penataan Ruang wialayah Kabupaten Karanganyar dalam RTRW adalah “mewujudkan Kabupaten Karanganyar yang maju, berdaya saing, sejahtera dan bermartabat sebagai daerah perbatasan Jawa Tengah di bagian Timur melalui pengembangan potensi utama kegiatan utama industri, pertanian dan pariwisata dengan mengedepankan keseimbangan pembangunan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan”.

Berdasarkan pada perumusan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Karanganyar serta merujuk kepada Pedoman Penyusunan RTRW, maka rumusan kebijakan penataan ruang wilayah bagi Kabupaten Karanganyar meliputi kebijakan dan strategi penataan ruang.

Tabel V.1

Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Di Kabupaten Karanganyar

KEBIJAKAN STRATEGI

Percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat perkotaan yang telah ditetapkan , yang dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas

Mempercepat perwujudan system pusat pelayanan perkotaan yang terintegrasi dengan pusat pelayanan perdesaan

Mendorong pertumbuhan pusat pelayanan perdesaan untuk mendukung pelayanan perkotaan

Mengarahkan pengembangan pusat kegiatan industry, jasa dan perdagangan pada kecamatan-kecamatan tumbuh cepat yang berada di jalur-jalur utama transportasi

Mengarahkan pengembangan kegiatan pertanian dengan implentasi konsep agropolitan yang berpusat pada kota-kota tani

Mengarahkan pengembangan kegiatan pariwisata alam dan budaya yang berbasis konservasi pada kecamatan-kecamatan yang berada di bagian Timur wilayah sebagai penggerak utama dan potensi pariwisata lainnya sebagai pendukung

Pembangunan prasarana utama untuk meningkatkan aksesibilitas produksi, produktifitas, koleksi dan distribusi, serta mewujudkan keterpaduan antar wilayah di kabupaten dan antar wilayah kabupaten dengan wilayah lainnya

mengembangkan prasarana transportasi darat secara terpadu untuk mendukung pengembangan seluruh kawasan di Kabupaten Karanganyar

mengembangkan jaringan jalan yang dapat mendukung kawasan perkotaan Kota Surakarta yang berpengaruh terhadap perkembangan bagian Barat Kabupaten Karanganyar

mengembangkan jaringan jalan yang dapat mendukung pengembangan jaringan jalan Tol Solo-Mantingan

mengembangkan jaringan jalan kolektor yang dapat berfungsi sebagai jalan penghubung antarwilayah Wonogiri-Sragen untuk menjadi pembangkit pergerakan di wilayah bagian Selatan

(2)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 2

KEBIJAKAN STRATEGI

mengembangkan sarana dan prasarana terminal baik umum maupun wisata untuk meningkatkan aksesibilitas masing-masing kecamatan terhadap peningkatan pergerakan manusia terhadap pengaruh pengembangan kegiatan agropolitan dan pariwisata

mengembangkan sarana stasiun kereta api, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap kebutuhan mobilitas manusia dan barang secara cepat dan murah

memaduserasikan arahan pola ruang yang terdapat di Kabupaten Karanganyar dengan kabupaten sekitarnya terutama yang saling berbatasan

melakukan koordinasi antar Pemerintah Daerah yang saling terkait antarwilayah untuk pengembangan kawasan lindung maupun budidaya mengembangkan jaringan jalan dan jalan rel untuk angkutan barang yang terpadu guna menunjang kawasan industri dan pertambangan. Pemantapan kawasan lindung dilakukan

melalui pemeliharaan, pemulihan dan pengkayaan

mempertahankan keberadaan dan keutuhan hutan lindung, serta batasan kawasan resapan air yang terdapat di bagian Timur Kabupaten Karanganyar untuk mempertahankan daya dukung lingkungan

mewujudkan kawasan hutan dengan luas paling sedikit 30 % (tiga puluh persen) dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan sebaran proporsional

mempertahankan fungsi kawasan lindung non hutan

merehabilitasi kawasan lindung berupa pelestarian hutan di kawasan hutan lindung

memelihara habitat dan ekosistem khusus yang sifatnya setempat menghindari pembangunan pada kawasan yang memiliki kerawanan akan bencana alam banjir dan tanah longsor

memulihkan kawasan yang telah rusak ke keadaan semula melalui penanganan secara teknis dan vegetatif, serta menambah ragam keanekaragaman hayati dalam rangka mengembalikan ekosistem baik kawasan yang bernilai ekologis maupun historis dan mengembangkan keberadaan kawasan lindung

mengembangkan kegiatan pariwisata berbasis konservasi alam dan sejarah sebagai pendukung keberadaan kawasan lindung

mengembangkan ekowisata dan agroforestri

membatasi kegiatan budidaya yang merusak fungsi lindung

meningkatkan kesadaran akan lingkungan melalui pendidikan, pariwisata, penelitian dan kerjasama pengelolaan kawasan

menegakkan hukum melalui upaya penerapan peraturan secara konsisten dan pengenaan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

mengembangkan insentif dan disinsentif untuk mendukung konservasi kawasan lindung

melaksanakan kerjasama pengelolaan kawasan

pemantapan kawasan pertanian terpadu mengelola sistem irigasi dengan baik, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan status irigasi

menjaga intensitas tanam dan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian;

(3)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 3

KEBIJAKAN STRATEGI

mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pertanian untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian

menggunakan teknologi dan modernisasi dalam pengelolaan pertanian mengembangkan usaha pertanian dan perkebunan secara terpadu melalui sistem agrobisnis; dan

mengembangkan insentif dan disinsentif untuk mendukung lahan pertanian pangan berkelanjutan

pengembangan kawasan pariwisata berbasis potensi alam dan karakteristik lokal

mengembangkan objek wisata alam pegunungan sebagai daya tarik wisata yang utama

mengembangkan budaya masyarakat untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya

mengembangkan potensi desa untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata desa wisata

mengembangkan dan melestarikan peninggalan budaya dan sejarah sebagai daya tarik wisata

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat

mengembangkan jalur penghubung satu kawasan wisata dengan kawasan lain serta dengan fasilitas penunjang dari sektor lain

mengembangkan kerja sama promosi dengan daerah lain dalam rangka mengembangkan paket wisata secara regional dengan daerah lain; dan melestarikan dan menggali/memelihara benda-benda purbakala dan benda-benda bersejarah

pengembangan industri berbasis potensi lokal mengembangkan dan memberdayakan industri kecil untuk pengolahan hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan

mengembangkan industri menengah besar yang hemat air dan berwawasan lingkungan

menempatkan kawasan peruntukan industri polutif berjauhan dengan kawasan permukiman

mengatur perkembangan kawasan peruntukan industri agar tidak mengganggu sawah dengan irigasi teknis

memanfaatkan dan mengembangkan ruang terbangun sebagai ruang budidaya seperti permukiman dan industri mikro/kecil dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan dan

keberadaan lahan tanaman pangan berkelanjutan

mengembangkan kawasan peruntukan industri berupa kawasan peruntukan industri menengah dan besar yang saling teraglomerasi di bagian Barat wilayah dengan sistem pengelolaan limbah terpadu demi terwujudnya keberlanjutan dan kelestarian lingkungan hidup

pengurangan kesenjangan wilayah terutama wilayah bagian Selatan dan Timur dengan wilayah bagian Barat melalui optimalisasi konsep agropolitan berupa agroindustri, agrobisnis dan agrowisata sebagai penggerak pengembangan dan peningkatan nilai ekonomi kegiatan pertanian

mengembangkan prasarana transportasi darat berupa jaringan jalan dan rute pengangkutannya meliputi rute angkutan barang hasil produksi agropolitan dan angkutan umum dan pribadi bagi

pariwisata

mengembangkan sarana transportasi darat berupa terminal dan angkutan umum bagi pengembangan kegiatan agrobisnis dan kegiatan pariwisata

(4)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 4

KEBIJAKAN STRATEGI

mengembangkan prasarana sumber daya air terutama yang diperuntukkan bagi irigasi yang dapat mendukung peningkatan produktivitas hasil pertanian

pengembangan dan pemantapan sistem prasarana energi, telematika atau telekomunikasi, sumber daya air dan penyehatan lingkungan sebagai prioritas

pengembangan guna mendukung

pengembangan ekonomi wilayah

mengembangkan prasarana energi yaitu sumber daya energi alternatif dan jaringannya yang dapat mendukung perkembangan kegiatan ekonomi dan domestik terutama berkaitan dengan pengembangan kegiatan industri, pertanian dan pariwisata

mengembangkan prasarana telematika yaitu jaringan telepon untuk mendukung keterbukaan aksesiblitas baik dalam lingkup lokal, regional, nasional, bahkan internasional

mengembangkan prasarana sumber daya air terutama bagi pengembangan jaringan irigasi untuk peningkatan produktivitas pertanian dan jaringan air bersih perkotaan untuk memenuhi

kebutuhan terhadap ketersediaan air bersih seiring pengembangan kegiatan perkotaan

mengembangkan prasarana penyehatan lingkungan terutama jaringan drainase, sistem persampahan dan sistem air limbah untuk mendukung kelestarian lingkungan perkotaan

rehabilitasi dan konservasi daerah tangkapan air di bagian Timur pengoptimalan kegiatan industri, pertanian dan

pariwisata sebagai pendorong kegiatan ekonomi wilayah melalui penetapan kawasan-kawasan strategis yang mengakomodir kebutuhan ruang bagi ketiga kegiatan tersebut

menetapkan kawasan yang diprioritaskan peruntukan lahannya sebagai pengembangan kawasan peruntukan industri

menetapkan Kota-kota Tani dalam Sistem Agropolitan Wilayah untuk dapat melayani Kawasan Sentra Produksinya melalui pengembangan sarana dan prasarana pendukungnya; dan

menetapkan objek-objek wisata strategis di wilayah bagian Timur sebagai pembangkit kegiatan pariwisata wilayah guna mengembangkan dan meningkatkan kegiatan pariwisata buatan dan sejarah yang terdapat di bagian Barat wilayah

pengembangan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan kegiatan wilayah baik dalam aspek fisik, sosial maupun ekonomi

melakukan kemitraan dengan pihak swasta maupun lembaga swadaya masyarakat terkait pengembangan sumber jaringan energi alternatif yang dapat mengakomodir kebutuhan energi terutama di wilayah-wilayah terpencil

melakukan kemitraan dengan pihak swasta maupun lembaga swadaya masyarakat terkait pengembangan produk dan kegiatan diversifikasi pertanian sejak dari hulu hingga hilir baik dalam wujud kegiatan agrowisata, agroindustri, maupun agrobisnis

melakukan kemitraan dengan pihak swasta terkait pengembangan permukiman di wilayah Kabupaten Karanganyar; dan

melakukan kemitraan dengan pihak swasta terkait pengembangan kawasan peruntukan industri menengah dan besar yang ramah lingkungan

pengembangan dan penciptaan lapangan kerja yang berkaitan dengan sektor basis wilayah (INTANPARI) melalui peningkatan kegiatan industri, industri pengolahan hasil pertanian dan industri pariwisata;

mengembangkan sekolah-sekolah formal dan non formal yang dapat mendukung ketersediaan tenaga kerja guna mendukung industrialisasi wilayah Kabupaten Karanganyar

(5)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 5

KEBIJAKAN STRATEGI

mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang terwujud dalam aneka produk wisata alam dan lokal dengan mengedepankan aspek konservasi alam dan cagar budaya serta pertanian.

peningkatan fungsi kawasan untuk Pertahanan dan Keamanan

Negara

mendukung penetapan Kawasan Strategis Nasional dengan fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan

mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar Kawasan Strategis Nasional untuk menjaga fungsi

Pertahanan dan Kemanan

mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar Kawasan Strtategis Nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan dan keamanan dengan kawasan budidaya terbangun

turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI Sumber : RTRW Kabupaten Karanganyar 2013-2032

5.1.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Karanganyar A. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah

Kabupaten Karanganyar terdiri dari 3 PKL (Pusat KegiatanLokal ) yang berupa kawasan perkotaan

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan

membawahi beberapa dan 1 PKLp ( Pusat Kegiatan Lokal promosi ) yang merupakan pusat kegiatan yang di promosikan untuk kemudian hari ditetapkan sebagai PKL.

B. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

Rencana sistem jaringan prasarana wilayah di Kabupaten Karanganyar meliputi :

- Rencana sistem jaringan prasarana utama

- Rencana sistem jaringan prasarana lainnya

Rencana sistem jaringan prasarana utama adalah rencana pengembangan sistem transportasi darat yang meliputi jaringan jalan dan jaringan jalan rel, dengan rincian sebagai berikut :

1. Rencana jaringan jalan di Kabupaten Karanganyar

 Pengembangan jalan tol ruas jalan tol Solo – Mantingan, Solo – Semarang dan pintu tol / interchange Klodran (Colomadu) dan Waru (Kebakkramat)

 Pengembangan jalan arteri ruas batas kota Surakarta – Desa Malangjiwan, ruas batas kota – Palur dan jalan Palur – batas Kabupaten Sragen.

 Pengembangan jalan kolektor batas Kota Surakarta – batas Kecamatan Kalijambe Sragen, Palur – Karanganyar – Tawangmangu, Tawangmangu – batas Kabupaten Magetan, batas Kabupaten Wonogiri – Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Karanganyar – batas Kabupaten Sragen dan jalan lingkar utara Surakarta.

 Jaringan jalan lokal meliputi ruas jalan di Kabupaten Karanganyar dengan total panjang 851,47 (delapan ratus lima puluh satu koma empat puluh tujuh) kilometer.

 Rencana pengembangan terminal type B eksisting di Tawangmangu dan Matesih, peningkatan terminal type C menjadi B di Karangpandan dan Tuban Gondangrejo, pemantapan terminal type C eksisting meliputi terminal Jungke, Jumapolo, Jatipuro, Jambangan, Jenawi dan Kemuning.

 Pembangunan terminal type C di Jatiyoso, Mojogedang dan Jumantono  Pembangunan terminal angkutan barang di Jaten.

(6)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 6 2. Rencana jaringan jalan di Kabupaten Karanganyar

 pengembangan jalan rel ganda jalur Solo - Madiun, yang melewati Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakkramat;

 peningkatan fungsi stasiun Palur di Jaten;

 peningkatan fungsi stasiun Kaliyoso di Gondangrejo; dan  pembangunan prasarana penunjang jalan rel fly over Palur.

Rencana sistem jaringan prasarana lainnya di Kabupaten Karanganyar meliputi rencana sistem jaringan energi, jaringan telekomunikasi, jaringan sumber daya air dan jaringan prasarana lingkungan, dengan rincian sebagai berikut :

1. Rencana sistem jaringan energi di Kabupaten Karanganyar

 Peningkatan sarana pembangkit listrik yang meliputi gardu induk di Kecamatan Jaten dan Gondangrejo dengan kapasitas 150 kV, pembangunan Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB), pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro maupun surya dan peningkatan daya energi listrik pada daerah-daerah pusat pertumbuhan dan daerah pengembangan berupa pembangunan dan penambahan gardu-gardu listrik.

 Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik meliputi pengembangan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV melalui Kecamatan Kerjo, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Jumantono; pengembangan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dengan gardu-gardu distribusi berkapasitas 150 kVA untuk permukiman maupun untuk umum melalui, Kecamatan Jaten, Kecamatan Kebakkramat, Kecamatan Gondangrejo dan Kecamatan Colomadu; dan penambahan dan perbaikan sistem jaringan listrik pada daerah-daerah yang belum terlayani. 2. Rencana sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Karanganyar meliputi :

 Infrastruktur telekomunikasi yang berupa jaringan kabel telepon meliputi peningkatan kapasitas sambungan telepon kabel pada kawasan perdagangan dan jasa, industri, fasilitas umum dan sosial, terminal, permukiman dan kawasan yang baru dikembangkan; dan penyediaan sarana warung telepon (wartel) dan telepon umum pada lokasi strategis, yang sering diakses publik atau kawasan pusat kegiatan masyarakat.

 Infrastruktur telepon nirkabel yang berupa menara telekomunikasi untuk mendukung penyediaan layanan telepon, pengiriman data, internet, penyiaran radio dan televisi

3. Rencana sistem jaringan sumber daya air meliputi :

 pengelolaan sungai di Kabupaten Karanganyar meliputi :

- Jaringan sumber daya air lintas provinsi meliputi Sungai Bengawan Solo sepanjang kurang lebih 12,8 (dua belas koma delapan)

kilometer;

- Jaringan sumber daya air lintas kabupaten/kota meliputi 23 (duapuluh tiga) sungai dan jaringan sumber daya air dalam satu kabupaten meliputi 3 (tiga) sungai.

- Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo meliputi sungai-sungai, yang termasuk dalam Sub DAS Keuwang Hulu dengan luas 257 ha, Sub DAS Jlantah Walikan dengan luas 11.564 ha, Sub DAS Samin dengan luas 20.412 ha, Sub DAS Mungkung dengan luas 31.129 ha, Sub DAS Kenatan dengan luas 7.408 ha, Sub DAS Pepe dengan luas 7.257 ha dan pengoptimalan 114 buah sumber air

(7)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 7

- Pengelolaan embung yang ada meliputi : Embung Jungke di Kecamatan Karanganyar, Embung Dungdo di Kecamatan Matesih, Embung Alastuo di Kecamatan Kebakkramat dan embung-embung lain di setiap Kecamatan

 Prasarana jaringan irigasi meliputi ;

- Perencanaan sesuai dengan kebutuhan peningkatan sawah irigasi teknis dan nonteknis, serta wilayah sungai yang potensial dikembangkan;

- Peningkatan jaringan sampai ke wilayah yang belum terjangkau;

- Peningkatan saluran dari sistem irigasi setengah teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis dilakukan untuk mempertahankan luas lahan sawah beririgasi teknis yang sudah beralih fungsi; dan

- Pemanfaatan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Karanganyar terbagi atas : 1 (satu) DI yang menjadi wewenang dan tangung jawab Pemerintah Pusat dengan luas kurang lebih 1.903 ha; 28 DI yang menjadi wewenang dan tangung jawab Pemerintah Provinsi dengan luas kurang lebih 3.664 ha dan 351DI yang menjadi wewenang dan tangung jawab Pemerintah Kabupaten dengan luas 18.328,55 ha.

 Jaringan air baku untuk air bersih meliputi ;

- Pembangunan tampungan air baku di Kecamatan Tawangmangu, Karangpandan, Ngargoyoso, Jatiyoso, Kerjo, Jenawi, Matesih;

- Pembangunan jaringan air bersih dengan perpipaan di perkotaan;

- Pembangunan jaringan perpipaan mandiri di perdesaan dari sumber air tanah dan air permukaan;

- Rehabilitasi dan konservasi daerah tangkapan air Lereng Gunung Lawu berupa konservsi sumber daya air, pembangunan chekdam, ground shine, dengan alur-alur sungai yang akan mengancam sedimentasi yang tinggi;

- Pengembangan sistem penyediaan air minum di seluruh Kecamatan;

- Pengelolaan sumber air bersih; dan

- Pengembangan jasa lingkungan.  Sistem pengendalian banjir meliputi :

- Normalisasi sungai;

- Pembangunan dan pengembangan tembok penahan tanah tanggul);

- Pembangunan dan pengembangan pintu air;

- Pembangunan lubang-lubang biopori di permukiman;

- Penyediaan embung atau pond pengendali banjir di setiap kawasan permukiman mandiri;

- Penanaman pohon di sempadan sungai, rawa dan lahan-lahan kritis. 4. Rencana Jaringan Prasarana Lingkungan

 rencana prasarana pengelolaan persampahan meliputi ;

- Pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sukosari di Jumantono;

- Pembangunan TPA Regional di Kecamatan Gondangrejo;

- Pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lokasi-lokasi strategis;

- Penyediaan sarana pengangkut sampah (armada sampah) dan alat berat yang dibutuhkan untuk pengangkutan dan pengolahan sampah di TPA;

- Pelaksanaan program 3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengelolaan sampah sebagai bagian dari kebijakan tanpa menimbulkan pencemaran baik sejak sumber sampah, TPS, sampai dengan TPA.

- Perencanaan jalur distribusi sampah melalui jalur yang tidak berada di tengah permukiman;

(8)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 8

- Perencanaan program pengelolaan sampah terpadu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat setempat; dan

- Pemberdayaan masyarakat setempat dalam usaha pemanfaatan kembali (daur ulang) sampah.

 Rencana pengembangan jaringan sumber air minum kota meliputi :

- Peningkatan kapasitas produksi instalasi pengolahan air (IPA) meliputi : Air baku Regional Solo Raya dengan memanfaatkan Bendungan Serba Guna Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri; Sumur dalam dan Pipa transmisi/distribusi di Kecamatan Kebakkramat, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Gondangrejo dan Kecamatan Karanganyar; Intake, IPA, Reservoir, Pipa Tansmisi dan Distribusi di Kecamatan Colomadu; Brondcaptering dan Pipa distribusi di Kecamatan Tawangmangu, Karangpandan, Ngargoyoso, Jatiyoso, Kerjo, Jenawi, Matesih dan Jumantono;

- Peningkatan jangkauan distribusi pelayanan jaringan air minum dengan sistem perpipaan hingga 60 (enam puluh) persen; dan

- Pengembangan Instalasi Pengolahan Air seluruh Kecamatan di Kabupaten.  Rencana prasarana pengelolaan limbah meliputi :

- Peningkatan prasarana pengolahan limbah di kawasan peruntukan industri;

- Peningkatan prasarana pengolahan limbah di permukiman perkotaan;

- Pembangunan IPAL bersama di sekitar kawasan peruntukan industri;

- Peningkatan IPLT di Kaliboto, Kecamatan Mojogedang;

- Pembangunan IPLT di Brujul, Kecamatan Jaten; dan

- Percepatan pembangunan sanitasi di seluruh kecamatan.  Rencana jalur evakuasi bencana dan ruang evakuasi meliputi ;

- Jalur evakuasi bencana longsor menuju ruang evakuasi yang berada di : Kecamatan Kerjo yang tersebar di Desa Plosorejo, Desa Gempolan, Desa Tamansari dan Desa Ganten; Kecamatan Matesih yang tersebar di Desa Koripan, Desa Girilayu, Desa Pablengan dan Desa Karangbangun; Kecamatan Tawangmangu yang tersebar di Desa Tengklik, Kelurahan Blumbang, Desa Gondosuili, Desa Sepanjang dan Desa Karanglo; Kecamatan Karangpandan yang tersebar di Desa Gerdu, Desa Doplang, Desa Karang, Desa Salam, Desa Ngemplak dan Desa Toh Kuning; Kecamatan Jumapolo yang tersebar di Desa Jumantoro dan Desa Kadipiro; Kecamatan Ngargoyoso yang tersebar di Desa Ngargoyoso, Desa Nglegok, Desa Kemuning, Desa Berjo, Desa Segorogunung, Desa Puntukrejo, Desa Jatirejo; Kecamatan Jumantono yang tersebar di Desa Tunggulrejo, Desa Sringin dan Desa Gementar; Kecamatan Jatipuro yang tersebar di Desa Jatikuwung, Desa Jatisuko, Desa Jatiroto dan Desa ngepungsari; Kecamatan Jatiyoso; Kecamatan Jenawi; dan Kecamatan Karanganyar;

- Alur evakuasi bencana banjir menuju ruang evakuasi yang berada di : Kecamatan Gondangrejo yang tersebar di Desa Kragan, Desa Wonosari, Desa Rejosari, Desa Dayu dan Desa Plesungan; Kecamatan Jaten yang tersebar di Desa Ngringo, Desa Dagen dan Desa Jaten; dan Kecamatan Kebakkramat yang tersebar di Desa Kemiri, Desa Ngangsri dan Desa Pulosari.

(9)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 9 5.1.3. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Karanganyar

Rencana pola ruang Kabupaten Karanganyar terdiri atas rencana pola ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagai berikut:

A. Kawasan Lindung

1. Kawasan Hutan Lindung, memiliki luas kurang lebih 7.080 ha meliputi Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Jenawi dan Kecamatan Jatiyoso.

2. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya berupa kawasan resapan air dengan luas kurang lebih 7.061 ha meliputi Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Matesih, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Jatiyoso dan Kecamatan Jenawi

3. Kawasan Perlindungan Setempat yang meliputi :

 Kawasan sekitar mata air berupa kawasan dengan jarak 200 (dua ratus) meter sekeliling mata air seluas kurang lebih 598 ha terdapat di : Kecamatan Tawangmangu; Kecamatan Matesih; Kecamatan Karangpandan Kecamatan Ngargoyoso; Kecamatan Karanganyar; Kecamatan Jumapolo; Kecamatan Jatipuro; Kecamatan Jatiyoso; dan Kecamatan Jenawi.

 Kawasan sempadan sungai dan saluran irigasi terdapat di seluruh kecamatan dengan luas kurang lebih 17.936 ha.

 Kawasan sekitar waduk dan embung berupa kawasan sepanjang perairan dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari titik pasang tertinggi, dengan luas kurang lebih 62 (enam puluh dua) hektar yang terdapat di : Waduk Delingan di Kecamatan Karanganyar; Waduk Lalung di Kecamatan Karanganyar; Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso; Waduk Gondang di Kecamatan Kerjo; Waduk Plalar di Kecamatan Kebakkramat; Embung Jungke di Kecamatan Karanganyar; Embung Dungdo di Kecamatan Matesih; Embung Alastuwo, di Kecamatan Kebakkramat; Embung Kricikan di Gondangrejo; dan Embung-embung lainnya di setiap Kecamatan.

 RTH perkotaan terdapat di tiap ibukota kecamatan dan kawasan perkotaan dengan luas kurang lebih 3.528 (tiga ribu lima ratus dua puluh delapan) hektar yang ditetapkan dengan proporsi 40% (empat puluh persen) dari luas kawasan perkotaan, yang meliputi :

- RTH publik yaitu taman kota, taman pemakaman umum, jalur hijau sepanjang jalan dan sungai dengan proporsi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen); dan

- RTH privat yaitu kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan, dengan proporsi 15% (lima belas persen).

4. Kawasan Pelestarian Alam dan Cagar Budaya yang meliputi :  kawasan pelestarian alam;

- Taman Wisata Alam yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Grojogan Sewu, dengan luas kurang lebih 64 (enam puluh empat) hektar terdapat di Desa Kalisoro dan Desa Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu.

- Taman Hutan Raya yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A Mangkunegoro I di Ngargoyoso dengan luas kurang lebih 231 (dua ratus tiga puluh satu) hektar terdapat di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso

 Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan meliputi :

- Kawasan candi meliputi : Candi Sukuh di Kecamatan Ngargoyoso; dan Candi Cetho di Kecamatan Jenawi.

(10)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 10 Prasejarah Dayu di Kecamatan Gondangrejo; Situs Menggung di Kecamatan Tawangmangu;

- Kawasan bangunan kuno meliputi : Masjid Karanganom di Kecamatan Karanganyar; Masjid Jami’ di Kecamatan Tasikmadu; Pabrik Gula Tasikmadu di Kecamatan Tasikmadu; Pabrik Gula Colomadu di Kecamatan Colomadu; Makam Raja-Raja Surakarta di Kecamatan Matesih; dan Gapura Papahan di Kecamatan Tasikmadu.

5. Kawasan Rawan Bencana Alam

 Kawasan rawan bencana longsor meliputi :

- Bencana tanah longsor menengah, meliputi Kecamatan Jenawi; Kecamatan Ngargoyoso; Kecamatan Tawangmangu; Kecamatan Jatiyoso; Kecamatan Jumapolo; Kecamatan Jumantono; Kecamatan Jatipuro; Kecamatan Karangpandan; Kecamatan Matesih; Kecamatan Karanganyar; Kecamatan Kerjo; Kecamatan Kebakkramat; Kecamatan Gondangrejo; dan Kecamatan Mojogedang;

- Kawasan rawan bencana tanah longsor tinggi, meliputi : Kecamatan Ngargoyoso; Kecamatan Tawangmangu; Kecamatan Jatiyoso; Kecamatan Matesih; Kecamatan Jenawi; dan Kecamatan Kerjo.

 Kawasan rawan bencana banjir meliputi : Kecamatan Jaten; Kecamatan Kebakkramat; dan Kecamatan Gondangrejo.

 Kawasan rawan bencana puting beliung meliputi : Kecamatan Mojogedang; Kecamatan Tasikmadu; Kecamatan Ngargoyoso; Kecamatan Jumapolo; Kecamatan Gondangrejo; dan Kecamatan Kebakkramat.

6. Kawasan Lindung Arkeologi

 Kawasan cagar alam arkeologi; meliputi Situs Ngasinan/Watukandang di Kecamatan Matesih; Situs Sangiran di Kecamatan Gondangrejo; Situs Palanggatan di Kecamatan Ngargoyoso; Situs Prasejarah Dayu di Kecamatan Gondangrejo; Situs Menggung di Kecamatan Tawangmangu;

 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah merupakan kawasan resapan/imbuhan air tanah pada Cekungan Air Tanah Karanganyar-Boyolali, yang terletak di Kecamatan Tawangmangu, Jenawi, Ngargoyoso, Jatiyoso, Kerjo, Karangpandan, Matesih, Jatipuro, Jumapolo, Jumantono, Karanganyar dan Mojogedang.

7. Kawasan Lindung Lainnya

 Kawasan perlindungan plasma nutfah terdapat di Kecamatan Tawangmangu Karangpandan dan Ngargoyoso.

 Kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat dengan luas kurang lebih 12.105 (dua belas ribu seratus lima) hektar meliputi : Kecamatan Jenawi; Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Tawangmangu; Kecamatan Jatiyoso; dan Kecamatan Matesih.

B. Kawasan Budidaya

(11)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 11 1. Kawasan peruntukan Hutan Produksi dengan luas kurang lebih 259 ha meliputi Kecamatan

Karanganyar, Matesih, Mojogedang dan Jatipuro yang merupakan hutan produksi tetap.

2. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat diarahkan untuk menunjang fungsi lindung, sosial dan ekonomi dengan luas kurang lebih 12.267 ha terdapat di seluruh Kecamatan.

3. Kawasan Peruntukan Pertanian

 Kawasan pertanian tanaman pangan meliputi :

- Pertanian lahan basah dengan komoditas padi dan palawija seluas kurang lebih 22.477 (dua puluh dua ribu empat ratus tujuh puluh tujuh) hektar meliputi : Kecamatan Colomadu; Kecamatan Gondangrejo; Kecamatan Kebakkramat; Kecamatan Jaten; Kecamatan Tasikmadu; Kecamatan Mojogedang; Kecamatan Karanganyar; Kecamatan Jumapolo; Kecamatan Jumantono; Kecamatan Jatipuro; Kecamatan Jatiyoso; Kecamatan Kerjo; Kecamatan Karangpandan; Kecamatan Matesih; Kecamatan Jenawi; Kecamatan Ngargoyoso;dan Kecamatan Tawangmangu

- Pertanian lahan kering dengan komoditas padi gogo, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan tanaman palawija seluas kurang lebih 12.927 (dua belas ribu sembilan ratus dua puluh tujuh) hektar meliputi seluruh kecamatan.

 Kawasan hortikultura sebagaimana dimaksud dalam tersebar di seluruh kecamatan dengan komoditas sayur, buah, tanaman biofarmaka dan tanaman hias.

 Kawasan perkebunan dengan komoditas cengkeh, tebu, mete, kopi, kelapa, kapuk, lada, tembakau dan vanili seluas kurang lebih 6.351 (enam ribu tiga ratus lima puluh satu) hektar meliputi seluruh kecamatan

 Kawasan peternakan meliputi :

- Peternakan unggas terletak di : Desa Wonosari, Desa Jeruksawit, Desa Karangturi, Desa Plesungan, Desa Rejosari dan Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo; Desa Kaliboto, Desa Kedung Jeruk dan Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang; Desa Tugu, Desa Blorong, Desa Ngunut, Desa Sambirejo, Desa Sedayu, Desa Sukosari, Desa Gemantar, Desa Tunggulrejo, Desa Genengan, Desa Sringin dan Desa Kebak Kecamatan Jumantono; Desa Kwangsan, Desa Bakalan, Desa Kedawung, Desa Jatirejo, Desa Jumapolo, Desa Giriwondo, Desa Ploso, Desa Lemahbang, Desa Karangbangun dan Desa Paseban Kecamatan Jumapolo; Desa Tlobo, Desa Jatiyoso, Desa Wukursawit dan Desa Karangsari Kecamatan Jatiyoso; Desa Jatiroyo, Desa Jatipurwo, Desa Jatiwarno dan Desa Jatisobo Kecamatan Jatipuro; Desa Tamansari, Desa Gempolan dan Desa Plosorejo Kecamatan Kerjo; Desa Kaliwuluh, Desa Pulosari dan Desa Banjarharjo Kecamatan Kebakkramat; Kelurahan Gedong dan Kelurahan Delingan Kecamatan Karanganyar; dan Desa Sidomukti, Desa Lempong dan Desa Trengguli Kecamatan Jenawi

(12)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 12 Girilayu dan Desa Plosorejo Kecamatan Matesih; dan Desa Wonosari, Desa Rejosari, Desa Kragan dan desa Plesungan Kecamatan Gondangrejo.

- Peternakan domba/kambing terletak di : Desa Tugu, Desa Blorong, Desa Ngunut, Desa Sambirejo dan Desa Sedayu Kecamatan Jumantono; Desa Kwangsan, Desa Bakalan, Desa Kedawung, Desa Jatirejo, Desa Jumapolo, Desa Giriwondo, Desa Kadipiro, Desa Ploso Desa Lemahbang, Desa Karangbangun dan Desa Paseban Kecamatan Jumapolo; Desa Kaliboto, Desa Sewurejo dan Desa Kedungjeruk Kecamatan Mojogedang; Desa Ngargoyoso Kecamatan Ngargoyoso; Desa Tohkuning Kecamatan Karangpandan; Desa Sidomukti, Desa Lempong dan Desa Trengguli Kecamatan Jenawi; Desa Tlobo, Desa Jatiyoso, Desa Wukirsawit dan Desa Karangsari Kecamatan Jatiyoso; Desa Banjarharjo, Desa Kaliwuluh dan Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat; dan Desa Jeruksawit Kecamatan Gondangrejo.

- Peternakan babi, terletak di : Desa Tugu, Desa Ngunut, Desa Blorong dan Desa Sambirejo Kecamatan Jumantono; Desa Sroyo Kecamatan Jaten; Desa Plesungan, Desa Jaruksawit, Desa Karangturi, Desa Wonosari dan Desa Rejosari Kecamatan Gondangrejo; dan Desa Kemiri dan Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat.

4. Kawasan peruntukan perikanan terdiri atas :

 Kawasan peruntukan perikanan tangkap meliputi :

- Sungai, seluruh perairan badan sungai di wilayah kabupaten; dan

- Bendungan/danau/embung yang terdapat di seluruh kecamatan.

 Kawasan peruntukan perikanan budidaya meliputi : Kolam, terletak di Kecamatan Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Colomadu, Gondangrejo, Kebakkramat, Mojogedang, Kerjo dan Jenawi; Sungai dengan luas kurang lebih 250 (dua ratus lima puluh) hektar yang terdapat di seluruh kecamatan; dan Bendungan/embung yang terdapat di seluruh kecamatan.

5. Kawasan Peruntukan Pertambangan meliputi :

 Kawasan pertambangan mineral; meliputi Trass, terletak di kecamatan Matesih, Tawangmangu dan Jatiyoso; Batu gamping, terletak di kecamatan Tawangmangu dan Jenawi; Kaolin, terletak di kecamatan Matesih, Jumapolo, Ngargoyoso dan Jenawi; Andesit, terletak di kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, dan Tawangmangu; Tanah Urug, terletak di kecamatan Jumantono, Jumapolo, Jatiyoso, Jatipuro, Kebakkramat, Gondangrejo dan Ngargoyoso; Tanah liat, terletak di kecamatan Matesih, Mojogedang, Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Gondangrejo, Kebakramat, Kerjo , Karangpandan dan Colomadu; Sirtu, terletak di kecamatan Matesih, Kerjo dan Jumapolo; Andesit pasir, terletak di kecamatan Ngargoyoso, Jatiyoso, Jenawi dan Tawangmangu.

 Kawasan pertambangan minyak dan gas bumi terletak di kecamatan Gondangrejo, Colomadu, Jaten, Kebakramat, Karanganyar, Mojogedang, Tasikmadu, Jumantono, Jumapolo, Jatipuro, Jatiyoso, Matesih, Karangpandan, Kerjo, Jenawi, dan Ngargoyoso

 Kawasan pertambangan panas bumi terletak di kecamatan Tawangmangu, Jatiyoso, Ngargoyoso, Jenawi, Matesih, Kerjo dan Karangpandan

6. Kawasan Peruntukan industri

(13)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 13  Industri menengah meliputi : Desa Karangturi, Desa Plesungan, Desa Wonorejo, Desa Selokaton, Desa Bulurejo dan Desa Tuban Kecamatan Gondangrejo; Desa Kaliwuluh, Desa Kemiri, Desa Pulosari dan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat; Desa Sroyo, Desa Ngringo, Desa Jaten, Desa Jetis, Desa Dagen dan Desa Brujul Kecamatan Jaten; Desa Kaling dan Desa Buran Kecamatan Tasikmadu; Desa Kedungjeruk Kecamatan Mojogedang; Desa Sukosari, Desa Tugu dan Desa Sedayu Kecamatan Jumantono; Desa Karangbangun dan Desa Kwangsan Kecamatan Jumapolo; Desa Jatisuko dan Desa Jatisobo Kecamatan Jatipuro;  Industri kecil dan mikro terdapat di setiap kecamatan.

7. Kawasan Peruntukan Pariwisata meliputi :

 Pengembangan kawasan wisata alam meliputi : Puncak Lawu di Gondosuli, Tawangmangu; Pringgondani di Blumbang, Tawangmangu; Sekipan di Kalisoro, Tawangmangu; Wisata hutan Bromo di Delingan, Karanganyar; Grojogan Sewu di Kalisoro, Tawangmangu; Taman Hutan Raya (Tahura) di Ngargoyoso; Monumen Tanah Kritis di Jumantono; Sendang Kuning di Karangpandan; Air Terjun Temanten di Gumeng, Jenawi; Tlogo Madirdo di Ngargoyoso; Air Terjun Jumok di Ngargoyoso; Air Terjun Parang Ijo di Ngargoyoso; Wisata Kebun Teh di Kemuning, Ngargoyoso; Sendang Lanang-Wadon di Kemuning, Ngargoyoso; Sumber Air Panas Saptatirta Pablengan di Matesih; Sumber Air Panas Balong di Jenawi; Sumber Air Panas Cumpleng, Plumbon di Tawangmangu; Goa Cokrokembang di Aggrasmanis, Jenawi; Goa Kendalisodo di Aggrasmanis, Jenawi; dan Goa Tlorong di Lempong, Jenawi.

 Pengembangan wisata budaya meliputi : Situs Watukadang di Karangbangun, Matesih; Penggalian Fosil di Dayu, Gondangrejo; Candi Sukuh di Berjo, Ngargoyoso; Candi Cetho di Gumeng, Jenawi; Candi Menggung Bener di Tawangamangu; Candi Palanggatan di Ngargoyoso; Astana Mangadeg di Girilayu, Matesih; Astana Girilayu di Girilayu, Matesih; Astana Giribangun di Karangbangun, Matesih; Astana Derpoyudan di Kwadungan, Kerjo; Astana Temuireng di Tegalgede, Karanganyar; Astana Randusongo di Gaum, Tasikmadu; Krendowahono di Krendowahono, Gondangrejo; Bulakkragan di Kragan, Gondangrejo; Jabal kanil di Bandardawung,Tawangmangu; Padepokan Gedong Putih dan Lemah Putih di Gondangrejo; Pringgondani di Tawangmangu; Makam Notonegoro di Palur, Jaten; Makam Nyi Karang di Karanganyar; dan Pure Pemacekan di Karangpandan.

 Pengembangan wisata buatan meliputi : Situ Lalung di Lalung, Karanganyar; Situ Delingan di Delingan, Karanganyar; Embung Plalar di Kebakkramat; Taman Rekreasi Balekembang di Kalisoro, Tawangmangu; Taman Rekreasi Campung Lawu Resor di Tawangmangu; Kolam Renang Intan Pari di Ngijo, Tasikmadu; Kolam Renang Permata di Lalung, Karanganyar; Agromina Botok, Gempolan, Gaten (Kerjo); Agrowisata Tanaman Buah Dayu, Gondangrejo; Wisata air Dam Kricikan Rejosari, Gondangrejo; Agrowisata Pendem, Mojogedang; Agrowisata Sondokoro, Tasikmadu; Desa Wisata di Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Jenawi, Kecamatan Kerjo, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Matesih, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu dan Kecamatan Gondangrejo; dan Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Delingan Karanganyar.

8. Kawasan Peruntukan Permukiman

Kawasan permukiman tersebar di seluruh kecamatan seluas kurang lebih 26.632 (dua puluh enam ribu enam ratus tiga puluh dua) hektar, meliputi :

 Pengembangan kawasan permukiman perkotaan seluas kurang lebih 8.821 (delapan ribu delapan ratus dua puluh satu) hektar di seluruh kecamatan

(14)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 14 9. Kawasan Peruntukan Budidaya Lainnya

 Kawasan pertahanan dan keamanan meliputi : KODIM di Kecamatan Karanganyar; POLRES di Kecamatan Karanganyar; BRIMOB di Kecamatan Karanganyar; KORAMIL di seluruh kecamatan; dan POLSEK di seluruh kecamatan.

 Kawasan bumi perkemahan di Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Tawangmangu.

 Kawasan fasilitas sosial dan fasilitas umum meliputi : pembangunan kawasan olahraga (GOR) di Kecamatan Karanganyar; Penyediaan fasilitas kesehatan (Rumah Sakit (RS), Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), Rumah Bersalin/Balai Kesehatan Ibu dan Anak (RB/BKIA), Balai Pengobatan, Apotik) tersebar di seluruh kecamatan.

5.1.4. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Karanganyar

Kawasan Strategis merupakan kawasan yang mempunyai karakter khusus dan perlu ditangani secara tersendiri, sehingga kawasan tersebut diarahkan untuk:

a. Pengelolaan kawasan yang berpotensi mendorong perkembangan kawasan sekitar dan/atau berpengaruh terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Karanganyar secara umum.

b. Pengelolaan kawasan perbatasan dalam satu kesatuan arahan dan kebijakan yang saling bersinergi. c. Mendorong perkembangan/revitalisasi potensi wilayah yang belum berkembang.

d. Penempatan pengelolaan kawasan diprioritaskan dalam kebijakan utama pembangunan daerah. e. Mendorong tercapainya tujuan dan sasaran pengelolaan kawasan.

f. Peningkatan kontrol terhadap kawasan yang diprioritaskan.

g. Mendorong terbentuknya badan pengelolan kawasan yang diprioritaskan.

Kawasan strategis Kabupaten Karanganyar yang ditentukan dalan RTRW terdiri dari beberapa kawasan strategis yaitu :

1. Kawasan Strategis Provinsi ( KSP )

KSP atau Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. meliputi :

 KSP Kawasan Perkotaan Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten (SUBOSUKAWONOSRATEN);

 KSP Kawasan Candi Cetho dan Candi Sukuh;

 KSP Kawasan Daerah Aliran sungai (DAS) Bengawan Solo; dan  KSP Kawasan Gunung Lawu.

2. Kawasan Strategis Kabupaten ( KSK )

Kawasan Strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Meliputi :

 KSK bidang pertumbuhan ekonomi meliputi :

- Kawasan yang berpotensi menjadi kegiatan perekonomian tinggi meliputi : Kawasan Strategis Kota Colomadu; Kawasan Strategis Kota Jaten; Kawasan Strategis Kota Karanganyar; dan Kawasan Strategis Tawangmangu.

(15)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 15  KSK bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup meliputi : Kawasan Sub DAS Keduwang Hulu; Kawasan Sub DAS Jlantah Walikan; Kawasan Sub DAS Samin; Kawasan Sub DAS Mungkung; Kawasan Sub DAS Kenatan; dan Kawasan Sub DAS Pepe;

(16)
(17)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 17 Tabel V.2

Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Karanganyar Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

A. Perwujudan Struktur Ruang Wilayah 1 Perwujudan Pusat Pelayanan Wilayah

a Percepatan pertumbuhan kota-kota utama (pusat-pusat pertumbuhan)

Karangpandan dan Jumapolo APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Bappeda, DPU dan Dinas Terkait

b Nebdorong perkembangan kota-kota sentra kegiatan industry, perdagangan dan jasa

Gondangrejo, Jaten, Kebakkramat APBN, APBD Prov, APBD Kab

Bappeda, DPU dan Dinas Terkait

c Mendorong perkembangan kota-kota sentra produksi pertanian yang berbasis otonomi daerah

Kebakkramat, Mojogedang, Karangpandan, Matesih, Jumantono

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Bappeda, DPU dan Dinas Terkait

d Mendorong perkembangan kota-kota pariwisata Jenawi, Ngargoyoso, Tawangmangu, Jatiyoso, Karangpandan, Matesih

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Bappeda, DPU dan Dinas Terkait

2 Perwujudan Sistem Jaringan Pelayanan Wilayah a Transportasi

Pemeliharaan dan peningkatan kualitas ruas-ruas jalan pada kawasan strategis

Colomadu, Pertumbuhan Cepat Palur, Agropolitan dan pariwisata

APBN, APBD Prov, APBD Kab

DPU dan Dishubminfo

Pemeliharaan dan peningkatan kualitas ruas-ruas jalan pada daerah terpencil

Lereng Gunung Lawu APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU dan Dishubminfo

Pengembangan jaringan jalan tol Colomadu, Gondangrejo, Kebakkramat APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

DPU Jasa Marga, Dishubminfo, Bagian Pemerintahan Setda dan BPN

Pengembangan sarana transportasi melalui pemeliharaan peningkatan kualitas dan pembangunan sarana transportasi

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Dishubminfo dan DPU

Pengembangan terminal melalui

1. Pemantapan terminal eksisting Terminal Matesih

Terminal Tawangmangu Terminal Jungke Terminal Jumapolo Terminal Jatipuro Terminal Jambangan Terminal Jenawi dan Terminal Kemuning

APBN, APBD Prov, APBD Kab

DPU dan Dishubminfo

2. Peningkatan type terminal dari type C ke type B Terminal Karangpandan dan Terminal Tuban Gondangrejo

(18)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 18

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

4. Pembangunan terminal type C Terminal Jatyoso

Terminal Mojogedang dan Terminal Jumantono

5. Pembangunan terminal barang Kecamatan Jaten

Pengembangan trayek angkutan umum a. Tawangmangu – Magetan

b. Sragen – Karanganyar

Peningkatan fungsi stasiun Stasiun Palur (Jaten) dan Stasiun Kaliyoso

(Gondangrejo)

APBN, APBD Prov PT. KAI dan Dishubminfo

Pembangunan prasarana penunjang kereta api Jaten, Kebakkramat, Gondangrejo APBN, APBD Prov, APBD Kab

DPU, PT. KAI dan Dishubminfo

a Listrik

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)

APBN, APBD Prov, APBD Kab

PLN, Bagian Perekonomian, Bappeda dan DKP

Pengembangan jaringan transmisi listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

APBN, APBD Prov, APBD Kab

PLN, Bagian Perekonomian, Setda, Bappeda dan DKP

Peningkatan daya sesuai dengan kebutuhan Semua kecamatan terutama di kecamatan-kecamatan tumbuh cepat seperti Jaten, Colomadu, Gondangrejo, Kebakkramat, Tasikmadu dan Karanganyar

APBN, APBD Prov, APBD Kab dan Lain-lain

PLN, Bagian Perekonomian, Setda, Bappeda dan DKP

Penambahan jaringan listrik sampai ke tingkat dusun. Se Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov, APBD Kab dan Lain-lain

PLN, Bagian Perekonomian, Setda, Bappeda dan DKP

b. Telekomunikasi

Pengembangan jaringan telepon kabel (terestial) Semua Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

Telkom, DKP, Dishubminfo

Pemeliharaan jaringan dan prasarana pendukung telekomunikasi yang sudah ada

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

Telkom, DKP, Dishubminfo

Peningkatan jumlah sambungan telepon domestic dan nirkabel sesuai dengan kebutuhan

Kabupaten Karanganyar terutama di daerah terisolir

APBN, APBD Prov, dan Lain-lain

Telkom, swasta, DKP, Dishubminfo dan BPPT

Pembangunan layanan internet gratis (free hotspot) Seluruh ibukota kecamatan APBN, APBD Prov, APBD Kab dll

(19)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 19

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

d Sumber Daya Air 1 W aduk dan E m b ung

Pembangunan Waduk Gondang Kecamatan Kerjo APBN, APBD Prov,

APBD Kab

BBWS, DPU, Bappeda dan BLH

Bendungan Segoro Gunung Kecamatan Ngargoyoso APBN, APBD Prov,

APBD Kab

BBWS, DPU, Bappeda dan BLH

Pembangunan Waduk Jlantah Kecamatan Jatiyoso APBN, APBD Prov,

APBD Kab

BBWS, DPU, Bappeda dan BLH

Pembangunan embung Setiap Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

BBWS, DPU, Bappeda dan BLH

2 A i r B e rsi h

Pembangunan bronscaptering Kecamatan Tawangmangu, Karangpandan,

Ngargoyoso, Jatiyoso, Kerjo, Jenawi, Matesih

APBN, APBD Prov, APBD Kab dan Lain-lain

PDAM, DPU, Bappeda dan BLH

Pembangunan jaringan air bersih dengan perpipaan Setiap kota kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

PDAM, DPU, Bappeda dan BLH

Pembangunan jaringan perpipaan mandiri dari sumber air tanah dan air permukaan

Pedesaan se – Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov, APBD Kab dan Lain-lain

PDAM, DPU, Bappeda dan BLH

Penurunan tingkat kebocoran melalui kegiatan rehabilitasi instalasi pengolahan, jaringan pipa distribusi dan meter-meter air

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

PDAM, dan DPU

Pengembangan SPAM Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

PDAM, dan DPU

Pengelolaan sumber air bersih Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

PDAM, dan DPU

Pengembangan Jasa Lingkungan Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

PDAM, DPU, Bappeda dan BLH

3 I ri gasi

Peningkatan jaringan irigasi teknis untuk memenuhi luasan sawah yang ada

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, BBWS Bappeda, Distanbunhut

Pembangunan irigasi dari air bawah tanah (ABT) Kecamatan Gondangrejo, Mojogedang, Kebakkramat, Jumantono, Jumapolo, Jatipuro.

APBN, APBD Prov, APBD Kab

(20)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 20

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

Pemanfaatan sumber air dari mata air & sungai untuk menyuplai kebutuhan irigasi bagi kegiatan pertanian

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, BBWS Bappeda, Distanbunhut

e Lingkungan 1 P er sam p ahan

Pemantapan fungsi TPA Sukosari Jumantono APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Perluasan TPA Sukosar Jumantono APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Pembangunan TPA regional Kecamatan Gondangrejo APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Pembangunan Tempat Pengolahan Sementara (TPS) lokasi-lokasi strategis di Kabupaten Karanganyar

APBN, APBD Prov, APBD Kab dan Lain-lain

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pengangkutan sampah

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Peningkatan swadaya masyarakat dalam pengelolaan sampah

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

DKP, DPU, dan Bappeda

2 D rai n as e

Pengembangan system drainase terpola Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Pengembangan sumur resapan pada setiap bangunan Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DKP, DPU, BLH, Bappeda

3 A i r Li m bah

Peningkatan IPLT di Kaliboto Kecamatan Mojogedang APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

DKP, DPU, BLH, Bappeda

Pembangunan IPLT di Brujul Kecamatan Jaten APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain

Disnakertrans, DPU, DKP, Bappeda, BLH, Disperindagkop

dan UMKM

Pembangunan IPAL bersama Sekitar wilayah industri APBN, APBD Prov,

APBD Kab dan Lain-lain.

Disnakertrans, DKP, Bappeda , DPU, Disperindagkop dan

(21)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 21

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

B. Perwujudan Pola Ruang Wilayah

a. Pelestarian, pemulihan, dan pengkayaan kawasan lindung, Seluruh Kabupaten Karanganyar (17 Kecamatan)

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Dishubminfo, BLH, BAppeda dan PDAM

b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bahannya

Pembangunan Arboretum Kecamatan Tawangmangu APBN, APBD Prov,

APBD Kab

BBWSBS, Distanbunhut, Bappeda, DPU

c. Kawasan Perlingdungan Setempat

Pembangunan Hutan Kota sekitar Wadung Lalung dan Waduk Delingan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DKP, DPU, Bappeda

d. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Pengembangan komoditas unggulan dan budi daya tanaman hutan

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Perhutani, Distanbunhut

Pengembangan hutan kota Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DKP, DPU, Bappeda

e. Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah Pelestarian pertanian lahan basah terutama yang telah ditetapkan sebagai sawah berkelanjutan

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Disperindagkop dan UMKM Pengembangan teknologi budi daya pertanian dan

pengolahan produk pertanian

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Kantor Ketahanan Pangan

Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pertanian untuk meningkatkan

produksi dan nilai tambah hasil pertanian

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Kantor Ketahanan Pangan

f. Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Kering

Pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan lahan kering

Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso, dan Kecamatan Gondangrejo.

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Kantor Ketahanan Pangan

Pengembangan teknologi budi daya pertanian dan pengolahan produk pertanian

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Kantor Ketahanan Pangan, Disperindagkop dan UMKM

Penambahan sarana dan prasarana pendukung Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Kantor Ketahanan Pangan, Disperindagkop dan UMKM

g. Kawasan Peruntukan Perkebunan

Pengembangan komoditas unggulan tanaman perkebunan Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

(22)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 22

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

Pengembangan teknologi budi daya pertanian dan pengolahan produk pertanian perkebunan

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Distanbunhut, DPU, Bappeda, Kantor Ketahanan Pangan,

h. Kawasan Peruntukan Perikanan

Pengembangan teknologi budi daya perikanan dan pengolahan produk budi daya perikanan

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Dinas Peternakan dan Perikanan, DPU, Kantor Ketahanan Pangan,

Disperindagkop dan UMKM i. Kawasan Peruntukan Peternakan

Pengembangan teknologi budi daya peternakan dan pengolahan produk peternakan

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Dinas Peternakan dan Perikanan, DPU, Kantor Ketahanan Pangan,

Disperindagkop dan UMKM j. Kawasan Peruntukan Pertambangan.

Peningkatan pengawasan terhadap usaha-usaha Pertambangan masyarakat sehingga kelestarian dan konservasi lahan pertambangan dapat dijaga.

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, BLH, Bappeda, Satpol PP, BPPT

Rehabilitasi pada kawasan pertambangan Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, BLH, Bappeda, Satpol PP, BPPT

k. Kawasan Peruntukan Industri

Peningkatan infrastruktur pendukung kegiatan industri Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov, APBD Kab

Disperindagkop dan UMKM, PU, BPPT, Dinsosnakertrans, DKP,

PLN, Bappeda, BPN

Penyusunan aturan AMDAL kawasan peruntukan industri Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

BLH, Disperindagkop dan UMKM, DPU, BPPT, Dinsosnakertrans, DKP, PLN, Bappeda, BPN

l. Kawasan Peruntukan Pariwisata

Pernyusunan/Revisi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP)

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DPU, Bappeda

Pembentukan Desa Wisata Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso,

Jenawi, Kerjo, Karangpandan, Matesih, Karanganyar, Tasikmadu, dan Gondangrejo;

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DPU, Bappeda

Pembangunan obyek wisata baru (obyek wisata intanpari dan obyek wisata Bromo Delingan Karanganyar)

Kecamatan Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DPU, Bappeda

Peningkatan fasilitas penunjang obyek daya tarik wisata Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov, APBD Kab

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DPU, Bappeda

Pemeliharaan obyek daya tarik wisata dan kawasan wisata agar tidak bertentangan dengan keseimbangan lingkungan

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DPU, Bappeda

Pengemasan produk wisata dengan paketpaket wisata regional dengan daerah lain

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

(23)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 23

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER

PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA

Peningkatan jalur transportasi untuk menghubungkan masing-masing obyek tarik wisata di Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan,, Bappeda, Peningkatan jalur penghubung kawasan wisata dengan

fasilitas menunjang dan sector pengembangan lain seperti sektor industri, permukiman dan pertanian

Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan,, Bappeda, Disperindagkop dan UMKM

m. Kawasan Peruntukan Permukiman

Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana permukiman di kawasan perkotaan

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, ,, Bappeda, Bagian Pemerintahan Setda, BPN

Pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana permukiman di kawasan perdesaan

Seluruh Kecamatan APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, ,, Bappeda, Bagian Pemerintahan Setda, BPN

C. Perwujudan Kawasan Strategis

1 Rencana Detail / Rinci Kawasan Strategis

Penyusunan RDTR Kawasan Strategis Kabupaten

a. Penyusunan citra satelit Seluruh wilayah Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Bappeda, Dishubkominfo

b. Studi Geologi Tata Lingkungan Seluruh wilayah Kabupaten Karanganyar APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Dinas PU, BLH

c. Penyusunan RDTR KSK bidang pertumbuhan ekonomi Kecamatan Colomadu – Jaten –

Karanganyar – Tawangmangu –

Mojogedang – Jumapolo

APBN, APBD Prov, APBD Kab

Bappeda, DPU

d. Penyusunan RDTR KSK bidang social dan budaya Kecamatan Gondangrejo-Matesih APBN, APBD Prov,

APBD Kab

Bappeda, DPU

2 Penyusunan RTBL Kawasan Strategis

a. Penyusunan RTBL Kawasan perekonomian tinggi Kecamatan Colomadu-Jaten-Karanganyar-Tawangmangu

APBN, APBD Prov, APBD Kab

DPU, Bappeda,

b. Penyusunan RTBL Kawasan Agropolitan Kecamatan Mojogedang-Jumapolo APBN, APBD Prov,

APBD Kab

DPU, Bappeda,

c. Penyusunan RTBL Kawasan Strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

฀ Sub DAS Keduwang Hulu; ฀ Sub DAS Jlantah Walikan; ฀ Sub DAS Samin;

d. Penyusunan RTBL Kawasan sosial budaya Kecamatan Gondangrejo, Matesih. APBN, APBD Prov,

APBD Kab,

(24)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 24 5.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

5.2.1. Visi dan Misi Pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Berdasar pada visi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 – 2025; visi pembangunan daerah dalam RPJM Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2010-2015 pada dasarnya merupakan Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang disampaikan pada waktu Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun. Visi Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar selama kurun waktu 2014-2018 adalah: “ Bersama Memajukan Karanganyar ”.

Misi Kabupaten Karanganyar sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor: 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Menyeluruh.

Pembangunan fisik dan infrastruktur memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan lainnya. Pembangunan infrastruktur diarahkan pada sarana dan prasarana untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelancaran roda perekonomian dengan memperhatikan aspek keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup serta tata ruang daerah. Pembangunan infrastruktur yang menyeluruh ini dalam konteks mewujudkan peningkatan pelayanan umum (public service) meliputi peningkatan infrastruktur dasar, infrastruktur sosial ekonomi dan infrastruktur pemerintahan.

Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi serta merupakan aspek penting dalam peningkatan pelayanan publik. Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang. Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan telekomunikasi terkait dengan upaya modernisasi daerah dan penyediaannya yang merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi.

Ketersediaan sarana perumahan dan permukiman antara lain air minum dan sanitasi secara luas dan merata serta pengelolaan sumberdaya air yang berkelanjutan menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, guna meningkatkan kualitas serta jangkauan pelayanan publik diperlukan dukungan sarana dan prasarana pemerintahan berupa perkantoran dan sarana kerja, serta dukungan manajemen yang mampu meningkatkan kinerja pelayanan publik.

Sejak lama infrastruktur diyakini merupakan pemicu bahkan pengungkit pembangunan suatu kawasan. Dapat dikatakan disparitas kesejahteraan yang terjadi antar kawasan diakibatkan oleh kesenjangan dalam ketersediaan infrastruktur. Untuk memantapkan penyediaan infrastruktur ke depan di Kabupaten Karanganyar akan dilakukan pendekatan berbasis wilayah, agar pembangunan infrastruktur yang membutuhkan investasi biaya sangat besar akan difokuskan pada pengembangan wilayah sektor unggulan dan sector prioritas.

2. Menciptakan 10.000 Wirausahawan Mandiri.

(25)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 25 dan batuan setimulan sebagai modal awal untuk membuka usaha. Peningkatan produktivitas yang berdaya saing, pendapatan dan daya beli masyarakat, perlu dilakukan melalui peningkatan pelatihan dan keterampilan yang mampu meningkatkan produktivitas ekonomi, menumbuhkan etos wira usaha serta memberikan peluang dan akses pasar sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Perekonomian suatu daerah akan maju dan berkembang apabila daerah tersebut mampu mengelola seluruh potensi yang dimiliki, baik potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan yang ada berupa asset daerah secara produktif. Sumberdaya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi-fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumberdaya alam memiliki peran ganda yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi daerah dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan.

3. Melaksanakan Pendidikan Gratis SD/SMP/SMA dan Kesehatan Gratis.

Seperti diamanatkan dalam UUD 1945 setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan maka dengan kebijakan adanya wajib belajar bagi masyarakat, maka pemerintah dapat memberikan pada setiap warganya untuk mengenyam pendidikan. Kesulitan ekonomi yang menghambat warga yang wajib belajar dapat teratasi dengan mengoptimalkan anggaran yang ada guna memberikan pendidikan yang murah/gratis.

Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, maka pemerintah sudah selayaknya menyediakan sarana prasarana kesehatan yang baik serta memadai.

Misi ini menyiratkan strategi yang akan ditempuh selama lima tahun, yaitu: (1) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan pendidikan dengan mengembangkan manajemen dan sistem yang mampu mengakses seluruh anak usia sekolah mulai dari pendidikan usia dini (pra sekolah), sekolah dasar dan sekolah lanjutan, mendorong minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sampai pada jenjang pendidikan tinggi serta mengembangkan model-model pendidikan kejuruan yang langsung menghasilkan mutu kelulusan yang mampu terserap di pasar kerja. Selain itu, pendidikan dan pelatihan keterampilan terus di dorong untuk meningkatkan kemampuan produktivitas masyarakat; (2) Peningkatan derajat dan jangkauan pelayanan kesehatan dengan mengembangkan manajemen dan sistem yang mampu memberikan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat, murah dan terjangkau sehingga mampu menciptakan masyarakat Karanganyar yang sehat, cerdas dan produktif, (3) Peningkatan peranan wanita dilakukan mengingat peranan wanita memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas hidup mulai dari peranan kodratinya sampai pada partisipasi gender dalam proses perubahan sosial dalam suatu proses pembangunan bangsa, (4) Pembinaan dan pengembangan kapasitas generasi muda dilakukan dengan mengembangkan manajemen yang mampu mendorong kreatifitas, inovasi, kerja keras, serta keimanan dan ketakwaan segenap potensi kepemudaan sehingga mampu melahirkan generasi muda yang tangguh, profesional dan mandiri.

4. Mewujudkan Pembangunan Desa sebagai Pusat Pertumbuhan.

Desa merupakan pusat pemerintahan terbawah, maka sudah selayaknya mendapatkan perhatian khusus baik pembangunan fisik maupun non fisik. Perekonomian harus digalakkan dari desa, tersedianya sumberdaya aparat yang baik, serta terciptanya persatuan dan kesatuan kehidupan masyarakat.

(26)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 V - 26 kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak, menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban serta membuka akses marketing melalui promosi tentang potensi yang dimiliki desa, maka dengan sendirinya sektor-sektor potensi tersebut akan berkembang dengan pesat

Apabila potensi ekonomi daerah tersebut dapat dikelola dengan baik, maka akan menahan aliran uang yang berputar di suatu daerah, selain itu apabila daerah tersebut dapat menghasilkan lebih untuk di ekspor ke luar daerah, maka dengan sendirinya akan menambah jumlah aliran uang yang beredar di daerah tersebut. Dengan semakin banyak uang yang beredar maka akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan membuat masyarakat memiliki pendapatan dan dapat meningkatkan daya beli serta kemampuan membayar pajak dan restribusi bagi pemerintah daerah.

5. Meningkatkan Kualitas Keagamaan, Sosial dan Budaya.

Perbedaan keyakinan bukan menjadi keretakan memudarnya kehidupan kekeluargaan di masyarakat. Perbedaan merupakan rahmatan yang harus disyukuri. Hal ini akan menimbulkan rasa saling hormat menghormati. Peningkatan kualitas keagamaan, social dan budaya maka akan dapat menumbuhkembangkan semangat kekeluargaan serta persatuan dan kesatuan.

5.2.2. Strategi Pembangunan

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 15 menyebutkan bahwa kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, arah kebijakan merupakan pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan langkah-langkah atas strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Arah kebijakan pembangunan dalam RPJM Daerah Kabupaten Karanganyar selama tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut: :

Tabel V.3

Arahan Kebijakan Pembangunan dalam RPIJMD Kabupaten Karanganyar 2014-2018

SASARAN UMUM DAERAH STRATEGI DAERAH ARAH KEBIJAKAN DAERAH

Misi 1. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Menyeluruh 1.Infrastruktur Transportasi

Ketersediaan jalan dan sarana transportasi dalam kondisi baik

Optimalisasi pelayanan infra

stuktur menyeluruh

mendukung partum buhan ekonomi dan kualitas pelayanan publik dan ramah lingkungan

1. Pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan.

2.Koneksi antar wilayah lancar, 3.Komunikasi antar wilayah dan

pelaku usaha lancar

4.Kualitas dan kapasitas infrastruktur pertanian dalam arti luas baik

2. Pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan irigasi

5.Kecukupan sarana prasarana pelayanan publik dan perkantoran pemerintah

3. Pembangunan infrastruktur SKPD yang respresentatif

6.Pelestarian lingkungan hidup dan keseimbangan lingkungan

4. Penerapan sistem penanggulangan banjir terpadu

7.Penataan dan pengendalian tata ruang daerah

5. Pengendalian pemanfaan ruang

8.Pemenuhan kebutuhan air bersih, sanitasi, perumahan layak huni

6. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur air bersih

9.Pemenuhan kebutuhan listrik dan pengembangan sumber energi terbarukan

Misi 2. Menciptakan 10.000 Wirausahawan Mandiri 1.Berkembangnya UMKM sektor

pertanian, peternakan dan jasa

Menciptakan iklim investasi kondusif yang mendorong produktivitas usaha

1. Pengembangan produk unggulan dengan kualitas, harga dan kemasan yang berdaya saing;

Gambar

Tabel V.1 Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Di Kabupaten Karanganyar
Tabel V.2 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Karanganyar Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Tabel V.5 Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Karanganyar
Tabel V.6 Konsep Komponen Perancangan Kawasan di Kabupaten Karanganyar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Novira Faradina (2016) dengan judul “Penerimaan Diri Pada Orangtua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus” terlihat hasil

Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan ranah afektif yang berkaitan dengan sikap dan nilai pada materi indahnya asmaul husna di RA

dapatkan dari raja negeri seberang itu!” ujar Si Lemang dengan semangat. “Apa memangnya yang telah kamu dapatkan dari sana?”

Dilihat dari efisiensi secara ekonomis dari keempat saluran yang ada di Kabupaten Karanganyar maka saluran III adalah saluran pemasaran beras hitam yang

Karena nilai F hitung signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memperoleh margin murabahah atau dapat dikatakan bahwa regresi biaya

kalau saya gunakan untuk beli barang tersebut uang itu habis saya ndak bisa mbayar yang minimumnya, paling nggak lebih banyak sedikit lab saya bayar seperti.

Berbagai penelitian, terutama yang dilakukan oleh orang-orang Barat, menunjukan betapa tabu-tabu (pantangan-pantangan) hampir selalu muncul dalam berbagai aktifitas

tinggi yang membutuhkan modulasi dan kontrol keterampilan yang lebih rutin atau mendasar. Pemecahan masalah dalam bagian metode belajar adalah cara mengajar yang