• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V/A SDN NO 13/1 MUARA BULIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V/A SDN NO 13/1 MUARA BULIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 1

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA KELAS V/A SDN NO 13/1

MUARA BULIAN

Oleh

RESTI DWI ANGRAINI NIM A1D110134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

NOVEMBER 2014

(2)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 2

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V/A SDN NO 13/1 MUARA BULIAN

Oleh

RESTI DWI ANGRAINI NIM A1D110134

PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI

ABSTRAK

Angraini, Resti Dwi. 2014. “Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas V/A SDN No 13/1 Muara Bulian”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Dosen Pembimbing (I) Dr. Yantoro , M.Pd (2) Drs. Faizal Chan, S.Pd,M.Si.

Kata Kunci: motivasi berprestasi, hasil belajar.

Seseorang dianggap memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Motivasi belajar tidak saja merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar. Pencapaiannya adalah lebih penting daripada materi.Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses bagi seseorang yang memiliki motivasi untuk berprestasi dalam bidang tertentu.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika SDN No 13/1 Muara Bulian.

Penelitian ini adalah penelitan korelasi yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat adanya hubungan dari motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V/A SDN No 13/1 Muara Bulian. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V/A Sekolah Dasar 13/1 Muara Bulian, sebanyak 34 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan dengan memakai skala likert yang masing-masing sudah diujicobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reabilitas dengan tehnik korelasi product moment.

Hasil dari analisis deskriptif menunjukan bahwa hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika SDN No 13/1 Muara Bulian. berkategori kuat dengan perolehan skor korelasi 0,741 dengan nilai pada n = 34 dan α=5% diperoleh rtabel sebesar 0,339 dalam hal ini r hitung> r tabel (0,741>0,339).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan menunjukkan bahwa terdapat hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V/A SDN No.13/1 Muara Bulian. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak

(3)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 3 I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, kualitas guru juga harus ditingkatkan. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia juga meningkat.

Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif antara dua unsur yaitu siswa yang belajar dan guru yang mengajar, dan berlangsung dalam suatu ikatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari hal tersebut hendaknya kita paham bahwa terjadinya perilaku belajar pada pihak siswa dan perilaku mengajar pada pihak guru tidak berlangsung dari satu arah melainkan terjadi secara timbal balik di mana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan menggunakan cara berfikir yang mudah dipahami dan disepakati bersama. Dalam konteks ini guru dalam melaksanakan pembelajaran selalu berpedoman terhadap seperangkat aturan dan rencana yang disusun dalam bentuk kurikulum. Kurikulum yang telah disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemajuan sistem pendidikan tampaknya belum dapat dilaksanakan secara maksimal, disebabkan karena banyaknya kesulitan belajar yang dialami siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika.

Matematika sebagai ilmu pengetahuan merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting untuk menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika antara lain: perbaikan dan pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru berupa pelatihan dan penataran, serta pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. Muara dari semua usaha tersebut adalah peningkatan mutu yang terlihat dari

(4)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 4 peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang baik akan menunjukan mutu pendidikan yang baik pula. Keberhasilan belajar selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar, juga akan banyak bergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan keterampilan dalam mengajar.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Motivasi Berprestasi

Teori Motivasi Berprestasi mengemukakan bahwa, manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Teori ini memiliki sebuah pandangan (asumsi) bahwa kebutuhan untuk breprestasi itu adalah suatu yang berbeda dan dapat dan dapat dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.

Menurut Mc Clelland (2009:1), “seseorang dianggam memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain”. Ada tiga jenis kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk kekuasaan, dan kebutuhan untuk berafiliasi.

2.1.1 Kebutuhan akan Prestasi

Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.

motivasi untuk berprestasi , karena itu seseorang akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan

(5)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 5 kemajuan dalam pekerjaan. seseorang perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.

2.1.2 Kebutuhan akan Kekuasaan

Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan motivasi terhadap kekuasaan. Seseorang memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.

2.1.3 Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat

Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam bekerja atau mengelola organisasi. Menurut McClelland (2009:2) Karakteristik dan sikap motivasi prestasi antara lain: “1)Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.2)Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.3)Umpan balik

(6)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 6 sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual)”.

Terdapat beberapa karakteristik dari orang yang menurut Menurut McClelland (2009:3) sebagai berprestasi tinggi, antara lain;

1)Suka mengambil resiko yang moderat (moderate risk). Pada umumnya, nampak pada permukaan usaha, bahwa orang berpretasi tinggi mempunyai resiko yang besar. Tetapi penemuan Mc Clelland, sebagai ilustrasi, Mc Clelland melakukan percobaan labolatorium, beberapa partisipan diminta olehnya melempar lingkaran-lingkaran kawat pada pasak-pasak yang telah dipasang, pada umumnya orang-orang tersebut melempar secara acak. Kadang-kadang agak jauh, kadang-kadang dekat dengan pasak. Orang-orang uang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi lebih tinggi cara melemparnya, akan jauh berbeda dengan kebanyakan orang tersebut. 2)Orang ini akan lebih berhati-hati mengukur jarak. Dia tidak akan terlalu dekat agar semua kawat bisa masuk ke pasak dengan mudah, dan juga tidak terlalu jauh sehingga kemungkinan meleset itu besar sekali. Dia ukur jarat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan masuknya kawat, lebih banyak kemungkinan masuknya, dibandingkan dengan melesetnya. Orang semacam ini mau berprestasi dengan suatu resiko yang moderat, tidak terlalu besar resikonya, dan juga tidak terlampau rendah. 3)Memerlukan umpan balik yang segera. Ciri ini amat dekat dengan karakteristik di atas. Seseorang yang mempunyai kebutuhan prestasi tinggi, pada umumnya lebih mengenangi akan semua informasi akan hasil-hasil yang dikerjakannya. Informasi yang merupakan umpan balik yang bisa memperbaiki prestasinya dikemudian hari sangat dibutuhkan oleh orang tersebut. Informasi itu akan memberikan kepadanya penjelasan bagaimana ia berusaha memperoleh hasil. Sehingga ia tahu kekurangannya, yang nantinya bisa diperbaiki untuk peningkatan prestasi berikutnya.4)Memperhitungkan keberhasilan. Seseorang yang berprestasi tinggi, pada uumnya hanya memperhitungkan keberhasilan prestasinya saja dan tidaj memperdulikan penghargaan-penghargan materi. Ia lebih tertarik pada materi intrinsik dari tugas yang dibebankan kepadanya sehingga menimbulkan prestasi dan sama sekali tidak mengharapkan hadiah-hadiah materi dan penghargaan lainnya atas prestasinya tersebut. Kalau dalam berprestasi kemudian mendapatkan pujian, penghargaan dan hadia-hadiah yang melimpah, hal tersebut bukanlah karena ia mengharapkan tetapi karena orang lain atau lingkungannya yang akan menghargainya. 5)Menyatu dengan tugas. Sekali orang yang berprestasi tinggi memilih suatu tujuan untuk dicapai, maka ia cenderung untuk menyatu dengan tugas pekerjaannya sampai ia benar-benar berhasil secara gemilang. Hal ini berarti bahwa ia bertekad akan mencapai tujuan yang telah dipilihnya dengan ketekatan hati yang bulat. Dia tidak bisa meninggalkan tugas yang selesai baru separuh

(7)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 7 perjalanan, dan dia tidak akan puah sebelum pekerjaan itu selesai

seluruhnya. Tipe komitmen pada dedikasi ini memancar dari kepribadian yang teguh. Orang lain merasakan bahwa orang berprestasi tinggi seringkali tidak bersahabat (loner). Dia cenderung realistik mengenai kemampuannya dan tidak menyenangi orang lain bersama-sama dalam satu jalan dalam pencapaian suatu tujuan.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang langsung di dapat dari hasil pengisian instrumen berupa angket dan hasil observasi terhadap tingkah laku siswa dan sekolah.

3.5.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yang diperoleh dari hasil pengisian angket yang kemudian diolah sesuai bobot nilai. Data ini betujuan untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa kelas V SDN. No 13/I Muara bulian.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

3.6.1 Angket

Angket (kuisioner) adalah suatu tehnik pengolahan data dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada responden. Angket digunakan untuk mengetahui motivasi berprestasi masing-masing siswa Sekolah Dasar 13/1 Muara bulian.

(8)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 8 Kemudian untuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penskalaan likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang tentang dirinya atau kelompoknya yang berhubungan dengan sesuatu hal. Skala likert sering disebut sebagai summated scale yang berisi sejumlah pertanyaa dengan kategori respon. Item tersebut dapat disebutkan dalam empat atau lebih. Altarnatif yang menyebutkan seperti halnya: “sangat setujut”, ”setuju”, ”ragu-ragu”, ”tidak setuju”, ”sangat tidak setuju”. Tiap respon dihubungkan dengan nilai skor atau nilai skala untuk masing-masing pernyataan dengan memberikan tanda silai (X) pada jawaban yang dirasakan cocok. Sebelum angket disebarkan ke sampel penelitian, ada tahapan sebagai berikut :

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil yang didapat dari penyebaran angket pada tanggal 24 september 2014 terdapat 34 orang siswa kelas V/A SDN No 13/1 Muara Bulian tahun pelajaran 2014-2015 di dapat nilai tertinggi sebesar 112 dan nilai terendah sebesar 60 . Dari hasil penjumlahan nilai masing-masing responden yaitu 34 orang didapat keseluruhan yaitu 2650 dan didapat rata-rata nilai angket responden adalah 94,20.

Maka berdasarkan penjelasan diatas didapat:

∑x = 3203

∑n = 34

∑ x 3203

X =

=

∑ n 34

= 94,20

(9)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 9 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 34 orang siswa dengan 7 indikator dengan 24 item pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh secara umum tingkat motivasi berprestasi kelas V/A SDN No 13/1 Muara Bulian termasuk kedalam kategori kuat.

Dari hasil belajar siswa kelas V/A SDN No 13/1 Muara Bulian diperoleh bahwa 34 orang siswa terdapat 9 orang siswa atau 26,47 %yang memperoleh hasil belajar yang sangat baik, 25 orang atau 73,5 % memperoleh hasil belajar baik. Perhitungan statistik menunjukkan koefisien korelasi antara variabel motivasi berprestasi (X) dengan hasil belajar (Y) kelas V/A SDN No 13/1 Muara Bulian adalah sebesar 0,741 dengan kategori kuat.

Selajutnya untuk mengetahui terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa digunakan rumus thitung, dan dari perhitungan

diperoleh hasil thitungg > ttabel = 6,22 ≥ 2,042 berarti menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa SDN No 13/1 Muara Bulian.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika SDN No 13/1 Muara Bulian dan yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa kelas V/A yang berjumlah 34 siswa dapat disimpulkan sebagai berikut : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di SDN No 13/1 Muara Bulian ini dibuktikan dengan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan

(10)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 10 rumus korelasi pearson product moment yaitu menghasilkan rxy = 0,741. Sehingga

memiliki kategori hubungan yang kuat dan Ha diterima.

Dengan menggunakan uji signifikan diperoleh thitung = 6,22 sedangkan untuk ttabel

= 2,042 pada taraf signifikan α= 5% dengan derajat kebebasan dk = n-2. Jadi bila dibandingkan thitung dengan ttabel (6,22 >2,042) sehinga Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapa hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa SDN No 13/1 Muara Bulian.

5.2 Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan:

1. Kepada pihak sekolah, Kepala Sekolah dan Guru SDN No.13/1 Muara Bulian agar terus memperhatikan dan mengenali prestasi seluruh siswanya. Berusahalah untuk selalu membimbing dan memberikan acuan terhadap siswa yang motivasi berprestasi kurang baik agar proses pembelajaran berlngsung dengan baik. 2. Kepada orang tua, harus selalu memperhatikan, mengenali prestasi anaknya, dan

perkembangan motivasi berprestasi anaknya.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian ini, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu acuan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Clelland,David. 2009.Teori Motivasi Berprestasi,:

http://rnrian.blogspot.com/2011/04/teori-motivasi-berprestasi-david-mc.html Diakses pada tanggal 28 Agustus 2014.

Depdiknas, 2001.Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:Depdiknas.

Donald, Mc. 2012.Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

(11)

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 11 Episentrum. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi,

http://episentrum.com/artikel-psikologi/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi/#more Diakses pada Tanggal 02 Oktober 2014.

Konseling Indonesia.2010.Aspek Motivasi Berprestasi,

http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent&section=4 &cat=167task=view7id=717ltemid=144. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2014. Masri. 2011.Metode Penelitian Survai.Jakarta: LP3ES.

Melisa. 2014,Hubungan Kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa kelas VI SDN No 187/1 Teratai,Skripsi, Universitas Jambi, Jambi.

Purwanto. 2009.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta:Pustaka Belajar. Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

. 2010. Metode dan teknik menyusun proposal penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. 2011. Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi, komunikasi, dan bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran I. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.2012.Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudijono, A. 2011. Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012.Bandung: Alfabeta.

Sumarmo, U. 2013. Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika dengan kemampuan penalaran logika siswa dan beberapa unsure proses belajar mengajar.Disertasi.IKIP.Bandung.Tidak dipublikasikan.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana prenada Media Group.

Syahrial, Maryono, Asrial, Destrineli, Nelyahardi. 2009. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jambi: Unja.

Tim Penyusun. 2011. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi : FKIP UNIVERSITAS JAMBI.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan periklanan merupakan media utama bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan promosi di mana promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan bidan membangun jaringan dan hubungan yang efektif dengan berbagai pihak adalah agar pasien dan masyarakat semakin kuat mat atau

gangguan tidur adalah individu autistik (autisme) 12. Association of psychiatric disorders and sleep apnea in a large cohort. Sleep disturbance in bipolar disorder: Therapeutic

Yonas Muanley Alamat url weblog lihat daftar pustaka Pertemuan ke-4 Mahasiswa mampu menjelaskan komponen- komponen dalam Strategi Pembelajaran PAK Bahan Ajar Strategi

Penulis berusaha untuk melakukan penelitian dan menyelesaikan tesis dengan judul “Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Inklusif di Kota Palangka Raya (Studi

Perbandingan kualitas air dalam menurunkan kadar kontaminan Mn setelah perlakuan secara aerasi dengan metode cascade aerator dan bubble aerator, maka kualitas air yang lebih

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah “ Apakah profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, struktur

• Menjelaskan pengertian dan proses perencanaan tenaga kerja (SDM); peran Manajer Lini dalam perencanaan (SDM); keterkaitan perencanaan SDM dengan uraian pekerjaan;