• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut statistik resmi dari National Office for Teaching Chinese as a Foreign

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut statistik resmi dari National Office for Teaching Chinese as a Foreign"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Menurut statistik resmi dari National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language (NOCFL) di Beijing, saat ini di seluruh dunia, kurang lebih 30 juta orang mempelajari bahasa Mandarin. Dan diperkirakan pada tahun 2010, jumlah tersebut akan bertambah sampai 100 juta orang. Bahasa Mandarin yang sekarang merupakan bahasa terpenting kedua di dunia setelah bahasa Inggris mendorong banyak orang untuk mulai mempelajarinya, baik anak usia sekolah, pelajar SMP atau SMU, mahasiswa dan bahkan orang dewasa.

Karena merupakan bahasa simbol, bahasa Mandarin termasuk bahasa yang sulit dipelajari bersamaan dengan bahasa Korea, bahasa Jepang atau bahasa Arab. Koleksi huruf Mandarin yang terdiri dari puluhan ribu kata dan intonasi nada yang harus dipelajari dengan tepat merupakan dua faktor utama sulitnya mempelajari bahasa asing ini. Dengan pembuktian dari Dr. Sophie Scott dari Inggris, bahwa orang yang mempelajari bahasa Mandarin menggunakan kedua bagian otaknya untuk memahami bahasa tersebut. Dibandingkan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa alfabet yang hanya menggunakan satu sisi dari otaknya yaitu sebelah kiri yang memang berfungsi untuk memroses bahasa. Fungsi otak sebelah kanan adalah kemampuan memroses sesuatu yang berhubungan dengan ruang, pengenalan wajah, musik dan imaginasi visual. Mandarin yang menggunakan bahasa simbol untuk tulisannya dan menggunakan pinyin (ejaan) untuk membacanya, menyebabkan orang yang mempelajarinya menggunakan otak sebelah kiri dan kanan sekaligus untuk mempelajari karakter huruf Han (Hatta,

(2)

Mengingat semakin banyaknya orang dewasa yang mulai belajar bahasa asing yang dalam hal ini adalah bahasa Mandarin, maka salah satu aspek penting dalam pendidikan saat ini yang perlu mendapat perhatian adalah konsep pendidikan untuk orang dewasa. Pendidikan bagi orang dewasa yang sudah memiliki kematangan diri berbeda dengan pendidikan anak usia sekolah yang masih bergantung pada sekitarnya. Kematangan psikologis orang dewasa yang mampu mengarahkan dirinya sendiri menimbulkan kebutuhan psikologi yang sangat dalam yaitu keinginan dipandang dan diperlakukan oleh orang lain sebagai seorang pribadi yang mampu mengarahkan dirinya sendiri. Orang dewasa tidak menginginkan orang lain memandangnya apalagi memperlakukan dirinya seperti anak-anak. Dalam mempelajari sesuatu, orang dewasa ingin menjadikan pelajaran yang diperolehnya untuk membuat kehidupannya lebih baik di masa depan. Mereka belajar dengan penuh kesiapan dan kesadaran bahwa apa yang dipelajari itu penting untuknya.

Bagi kebanyakan orang dewasa, mempelajari suatu bahasa asing merupakan pekerjaan berat. Dalam mempelajari sebuah bahasa ada teori yang disebut critical period. Masa kritis seseorang dalam mempelajari bahasa adalah di bawah umur 12 tahun atau sebelum masa pubertas, karena otak anak yang berumur di bawah 12 tahun masih berkembang dan lebih mudah untuk mempelajari suatu bahasa (Lenneberg, 1967). Tetapi teori ini juga dibantah oleh profesor dari Harvard, Chaterine E. Snow yang menyatakan bahwa tidak ada masa kritis untuk mempelajari bahasa asing. Bahwa orang dewasa memiliki berbagai variasi keuntungan dan kerugian sendiri dalam mempelajari suatu bahasa asing. Ia hanya menegaskan bahwa kefasihan anak usia masa kritis yang mempelajari bahasa asing akan lebih mendekati seperti orang asli.

(3)

Sementara salah satu keuntungan yang didapat dari orang dewasa belajar yaitu mereka sudah menguasai satu bahasa atau lebih secara fasih yang dapat membantu mereka berlatih dan mempercepat proses pembelajaran, mereka dapat menyusun strategi bagaimana cara mereka belajar agar lebih cepat menguasai informasi baru. Mereka juga memiliki motivasi dan kesadaran untuk belajar.

Bagi orang dewasa yang belajar bahasa asing, terdapat berbagai halangan fisik maupun psikologis, seperti penglihatan yang semakin menurun, penyerapan informasi yang lebih lambat, kemampuan berkonsentrasi, daya ingat, dan sebagainya semua memperlihatkan penurunan sesuai dengan peningkatan usia.

Menurut teori psikologi perkembangan (Zimbardo, 2000) periode perkembangan hidup manusia dibagi menjadi 8 bagian, yaitu masa sebelum lahir sampai lahir, masa pertumbuhan dan awal masa berjalan (dari lahir - 18 bulan), masa kanak-kanak awal (18 bulan - 6 tahun), masa kanak-kanak akhir (6-12 tahun), masa remaja (13 tahun-sekitar 20 tahun), masa dewasa awal (20-45 tahun), masa dewasa tengah (45-65 tahun), dan masa dewasa akhir (65 tahun – meninggal).

Di penelitian ini, penulis memfokuskan pada masa dewasa awal usia 20-45 tahun. Menurut Verner dan Davidson dalam Lunandi (1993) halangan orang dewasa dalam mempelajari sesuatu, usia 20 tahun dengan usia 40 tahun memiliki halangan yang berbeda, walaupun mereka sama-sama masuk ke dalam kelompok masa dewasa awal. Seperti contohnya dalam usia 20 tahun seseorang hanya membutuhkan cahaya sebesar 100 watt untuk penerangan melihat, tetapi pada usia 40 tahun, dia membutuhkan cahaya sebesar 145 watt. Begitu pula dengan pendengaran. Semakin bertambah usia, kemampuan membedakan huruf seperti t, g, c, b, d yang merupakan huruf-huruf penting

(4)

Kemampuan menyerap informasi baru juga semakin lambat dikarenakan kecepatan bekerja otak menurun. Dari perbedaan inilah maka dalam penelitian ini, penulis membaginya menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I (usia 20-34 tahun) dan kelompok II (usia 35-45 tahun).

Di penelitian ini, penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui kesulitan orang dewasa awal dalam mempelajari bahasa Mandarin secara umum dan juga apakah diantara kelompok I (usia 20-34 tahun) dan kelompok II (usia 35-45 tahun) mempunyai kesulitan yang sama jika dilihat dari segi halangan psikologisnya.

Setelah penulis menganalisa kesulitan kedua kelompok, penulis akan memberikan saran-saran untuk mempelajari sebuah bahasa asing yang lebih baik dengan harapan bisa bermanfaat untuk pembelajaran selanjutnya di masa depan.

(5)

1.2. RUMUSAN PERMASALAHAN

Apakah ada perbedaan kesulitan yang dialami antara orang dewasa kelompok usia 20-34 tahun dengan 35-45 tahun dalam mempelajari bahasa Mandarin?

1.3. RUANG LINGKUP PERMASALAHAN

Penulis akan membagi masa usia dewasa awal menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I (20-34 tahun) dan kelompok II (35-45 tahun). Dilihat dari segi halangan psikologis yang berbeda apakah kesulitan diantara kedua kelompok itu sama ataukah berbeda dalam hal mempelajari bahasa Mandarin sebagai bahasa asing.

1.4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan orang dewasa dalam mempelajari bahasa Mandarin dilihat dari segi halangan psikologisnya. Dan manfaat dari penelitian ini adalah penulis akan memberikan saran-saran yang diharapkan bisa membantu seseorang dalam mempelajari bahasa asing yang dalam hal ini bahasa Mandarin.

1.5. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam skripsi ini penulis akan menggunakan metode kuesioner. Selain itu, penulis juga akan menggunakan metode kepustakaan. Dan dalam penganalisisan, penulis akan menggunakan deskriptif analitif yaitu mengadakan penelitian terhadap data-data yang diperoleh, dimana penulis akan meminjam dan mencari buku di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, perpustakaan dan SALLC Universitas Bina Nusantara.

(6)

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 bab yang akan dibahas lebih rinci dalam masing-masing bab dengan urutan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Di dalam bab 2 ini akan dibahas mengenai teori psikologi perkembangan orang dewasa, karakteristik individu pada masa perkembangan dewasa awal yang mencakup perkembangan fisik, perkembangan kognitif (intelektual), dan perkembangan sosial emosional, konsep pembelajaran orang dewasa, teori perbandingan pembelajaran antara anak kecil dan orang dewasa, faktor halangan dalam proses belajar orang dewasa, pengertian dari huruf Han, dan keistimewaan karakteristik bahasa Mandarin dibandingkan dengan bahasa lain.

BAB 3 HASIL DAN ANALISA

Di bagian ini, penulis akan menguraikan hasil dan menganalisa temuan ilmiah dalam kaitannya dengan landasan teori yang penulis gunakan.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian kesimpulan dan saran ini, setelah melakukan analisis data, penulis akan mendapat hasil dan membuat kesimpulan di sini.

Dari kesimpulan itu, penulis akan memberi saran yang diharapkan dapat memberi manfaat untuk pembelajaran di depannya.

(7)

BAB 5 RINGKASAN

Di dalam bab ini, penulis akan meringkas seluruh isi skripsi mulai dari pendahuluan sampai ke hasil dan analisis penelitian secara singkat dan padat.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kebanyakan kasus, reduksi tertutup dilakukan dengan mengembalikan fragmen tulang keposisinya (ujung-ujungnya saling berhubungan) dengan manipulasi dan traksi

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja SDM organisasi, dalam penilaian kinerja tidak hanya

Perancangan media promosi Semen White Mortar TR30 membutuhkan strategi komunikasi yang tepat seperti materi, cara penyampaian, serta efektifitas kepada khalayak

Ngadirejo Kediri pada tahun 2013-2015 yang terdiri dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan, total biaya pemesanan dan penyimpanan bahan baku pembantu, dan fokus

4.1.3 Siswa dapat membuat sebuah teks prosedur sederhana dalam bentuk tulisan berdasarkan topik yang mereka pilih sesuai dengan struktur teks dan unsur kebahasaan dengan

Dengan ini penulis akan mencoba merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem pengambilan keputusan ke dalam bentuk yang terkomputerisasi yaitu dalam bentuk

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian pada tugas akhir ini adalah kadar asam lemak bebas Crude Palm Oli (CPO) yang tinggi dan tidak adanya