• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB 2

LANDAS AN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem

M enurut M ulyadi (2001, p5), Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

M enurut Romney dan Steinbart diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Amos Kwary (2003, p2) Sistem adalah rangkaian dari atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

M enurut Williams and Sawyer (2004, p457), System is defined as a collection of related components that interact to perform a task in order to accomplish a goal.

Yang diterjemahkan: sistem didefinisikan sebagai kumpulan komponen terkait yang berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai tujuan.

M enurut M cLeod dan Schell diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004, p9), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

M enurut Wilkinson, et al. (2006, p6) System is a unified group of interacting. Yang diterjemahkan: sistem adalah kelompok kesatuan yang berinteraksi. M enurut Britton dan Doake (2000, p2), System is an interrelated set of objects or elements that are viewed as awhole and designed to achieve a purpose

(2)

Yang diterjemahkan: sistem adalah kumpulan yang saling berinteraksi dari objek- objek atau elemen-elemen yang dilihat sebagai suatu kesatuan dan dirancang untuk mencapai suatu kegunaan.

Dari berbagai definisi yang diberikan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Sistem adalah kumpulan unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling terkait dan berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang relatif sama.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

M enurut Rama dan Jones (2006, p12), Accounting information system can be viewed as the subset of a management information sistem that provides accounting and financial information and other information obtained in the routine processing of accounting transactions.

Yang diterjemahkan: Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan akuntansi dan informasi keuangan dan informasi lainnya yang dihasilkan dalam proses rutin transaksi akuntansi.

M enurut Wilkinson, et al (2006, p7) Accounting Information System is a unified structure with in an entity, such as a business firm, that employs phisical resources and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users.

Yang diterjemahkan: Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kesatuan stuktur dengan entitas, seperti perusahaan bisnis, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjjadi informasi

(3)

akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari beragam pengguna.

M enurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1), Accounting Information Systems is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information.

Yang diterjemahkan: Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya, yaitu manusia dan peralatan, dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan Sistem Informasi Akuntansi adalah bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi-informasi akuntansi dan berbagai informasi lainnya yang berkaitan dengan transaksi-transaksi akuntansi.

2.1.3 Komponen S istem Informasi Akuntansi

M enurut Romney & Steinbart diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Amos Kwary (2003, p3), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem informasi yang terdiri dari lima komponen:

a) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi

b) Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

c) Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

(4)

e) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukun (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan

2.1.4 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

M enurut Rama dan Jones (2006, p6), five uses of accounting information: a) Producing external report

Yang diterjemahkan: menghasilkan laporan keluar b) Supporting routine activities

Yang diterjemahkan: mendukung aktivitas rutin c) Decision support

Yang diterjemahkan: mendukung pengambilan keputusan d) Planning and control

Yang diterjemahkan: perencanaan dan pengendalian e) Implementing internal control

Yang diterjemahkan: mengimplentasikan pengendalian internal

2.1.5 Pengertian Analisis Sistem

M cLeod dan Schell diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004, p138), analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang system baru atau diperbaharui.

M enurut M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerjemah ANDI (2004, p176), Analisis system adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah system menjadi bagian- bagian komponen dengan tujuan

(5)

mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.

M enurut Rama dan Jones (2006, p568), system analysis is the next phase of system development. The tasks in system analysis are similar to those in systems investigations. However, the analysis phase is more detailed and required information.

Yang diterjemahkan: analisis sistem adalah fase selanjutnya dari pengembangan sistem. Tugas-tugas dalam analisis sistem mirip dengan yang ada di dalam investigasi sistem. Tetapi, fase analisis lebih detil dan membutuhkan informasi.

M enurut Satzinger, et al. (2004, p3), System analysis means understanding and specifying in detail what information system should do.

Yang diterjemahkan; analisis sistem berarti memahami secara detil apa yang harus dilakukan sistem informasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah proses mengindentifikasikan kebutuhan pemakai dan mengevaluasi masalah-masalahnya, guna menghasilkan usulan perbaikan.

2.1.6 Pengertian Perancangan Sistem

M enurut M cLeod dan Schell diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2001, p140), perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem yang baru.

M enurut M ulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi untuk pertimbangan.

(6)

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI(2004, p176) Systems design/ Desain system adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap – harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan bagian-bagian relatif pada aslinya (awalnya).

M enurut Satzinger, et al. (2004, p4), System design means Specifying in detail how the many components of the information system should be physically implemented.

Yang diterjemahkan: perancangan sistem berarti mendefinisikan secara detil bagaimana beberapa komponen dalam sistem informasi harus diimplementasikan secara fisik.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah penentuan proses dan data serta proses penerjemahan kebutuhan informasi yang didasarkan atas pertimbangan pemakai informasi.

(7)

2.2 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented 2.2.1 UML

2.2.1.1 Pengertian UML

M enurut Rama dan Jones (2006, p60), UML is a language used for specifying, visualizing, constructing and documenting an information system.

Yang diterjemahkan: UM L adalah bahasa yang digunakan untuk memspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi.

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI (2004, p408), UM L adalah satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

M enurut Lethbridge and Laganiere (2002,p151) the Modified Modelling Languange (UML) is a standard graphical language for modeling object oriented software.

Yang diterjemahkan: UM L adalah standar bahasa grafis untuk pemodelan softwar e berorientasi objek.

M enurut M arakas (2006), UML is the industry-standard language for specifying, visualizing, constructing, and documenting the artifacts of object-based software systems

Yang diterjemahkan: UM L adalah bahasa standar industry untuk memspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem software berbasis objek.

(8)

Jadi UM L adalah suatu bahasa standar yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan model dalam sistem informasi berbasis object-oriented.

2.2.1.2 Activity Diagram

M enurut Rama dan Jones (2006, p61), activity diagram terdiri dari Overview Activity Diagram dan Detailed Activity Diagram

2.2.1.2.1 Identifikasi Event

M enurut Rama dan Jones (2006, p21-22), guidelines for recognizing events: 1. Recognize the first event in a process when a person or department within an organization becomes responsible for an activity.

Yang diterjemahkan: mengenali event di dalam proses ketika seseorang atau departemen di dalam organisasi bertanggung jawab dalam activity.

2. Ignore activities that do not require participation by internal agent. Yang diterjemahkan: M engacuhkan activities yang tidak memerlukan internal agent.

3. Recognize a new event when responsibility is transferred from one internal agent to another.

Yang diterjemahkan: event baru ketika tanggung jawab berpindah dari satu internal agent ke internal agent yang lainnya.

4. Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed later by the same internal agent. After the interruption, someone outside the organization or the process may restart the process. Alternatively, the process may continue at a scheduled time.

(9)

Yang diterjemahkan: mengenali event ketika proses diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh internal agent yang sama. Setelah diinterupsi, seseorang diluar organisasi atau proses dapat mengulang kembali proses tersebut. Secara alternatif, proses dapat dilanjutkan di waktu yang telah ditentukan.

5. Use an event name and description that reflects the broad nature of the event.

Yang diterjemahkan: menggunakan nama event dan deskripsi yang mencerminkan event.

2.2.1.2.2 Pengertian Workflow

M enurut Rama dan Jones (2006, p87), workflow table is two column table that identifies the actors and actions in process.

Yang diterjemahkan: workflow table adalah tabel yang terdiri dari 2 kolom dimana mengidentifikasikan pelaku dan kegiatan dalam suatu proses

M enurut Satzinger, et al. (2004, p134), Workflow is the sequence of processing steps than completely handles one business transaction or customer request

Yang diterjemahkan: workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap menangani satu transaksi bisnis atau permintaan pelanggan..

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI (2004, p62) Workflow adalah aliran transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan.

Jadi dapat disimpulkan, workflow adalah urutan aliran dari suatu proses kerja yang dibuat secara lengkap melingkupi actor yang terlibat dan aktivitas yang terjadi untuk menjelaskan satu transaksi bisnis atau permintaan customer.

(10)

2.2.1.2.3 Pengertian Activity Diagram

M enurut Rama dan Jones (2006, p87), UML Activity diagram is a diagram that shows the sequence of activities in a process.

Yang diterjemahkan: UML activity diagram adalah sebuah diagram yang menunjukan rangkaian aktivitas dalam sebuah proses.

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI (2004, p428), activity diagram merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah- langkah sebuah use case atau logika behavior (metode).

M enurut Satzinger, et al. (2004, p134), Activity diagram is a type of workflow diagram that describes the users activities and their sequential flow.

Yang diterjemahkan: activity diagram adalah salah satu tipe dari diagram workflow yang menjelaskan aktivitas pengguna dan aliran yang berurutan mereka.

M enurut Bennett, et al. (2006, p648) Activity diagram is a diagram that shows activities and actions to describe workflows.

Yang diterjemahkan: Activity diagram adalah diagram yang menunjukan aktivitas dan tingkah laku untuk mendeskripsikan workflows.

Jadi activity diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan secara grafis dan berurutan aktivitas dalam proses bisnis.

(11)

2.2.1.2.4 Klasifikasi Activity Diagram 2.2.1.2.4.1 Overview Acti vity Diagram

M enurut Rama dan Jones (2006, p61) The overview activity diagram presents a high level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, the information flows amount these events.

Yang diterjemahkan: Overview activity diagram menyajikan tampilan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan peristiwa-peristiwa kunci, urutan peristiwa-peristiwa, dan jumlah aliran informasi dalam peristiwa-peristiwa ini.

2.2.1.2.4.2 Detailed Activity Diagram

M enurut Rama dan Jones (2006, p61) The detailed diagram is similar to a map of city or town. It provides a more detailed representation of the activities associated with one or two events shown on the overview diagram.

Yang diterjemahkan: detail activity diagram mirip dengan peta sebuah kota. Dia menyediakan gambaran yang lebih detil dari aktivitas yang terhubung dengan satu atau dua events dalam overview diagram.

2.2.1.3 UML Class

2.2.1.3.1 Pengertian Class

M enurut M athiassen, et al. (2000, p53), class is a description of a collection of objects sharing structure, behavioral pattern and attributes.

Yang diterjemahkan: deskripsi class adalah koleksi dari objek- objek yang berbagi stuktur, pola perilaku dan atribut.

(12)

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI (2004, p410), class adalah satu set objek yang memilki atribut dan behaviour yang sama.

M enurut Wilkinson, et al. (p215) class is a collection of similar objects, much like a file is a collection of similar records.

Yang diterjemahkan: class adalah kumpulan dari obyek-obyek serupa, seperti file merupakan kumpulan dari records yang serupa.

M enurut Bennett, et al. (2006, p71) Class is a concept that describes a set of objects that are specified in the same way.

Yang diterjemahkan: class adalah konsep yang menjelaskan seperangkat obyek-obyek yang ditentukan dengan cara yang sama

Jadi dapat disimpulkan, class adalah kumpulan dari beberapa object yang memiliki struktur, attribute, dan behavior yang sama.

2.2.1.3.2 Pengertian Atribut

M enurut Rama dan Jones (2006, p181), Attribute is the smallest units of data that can have meaning to a user. The column in a relational database that are equivalent to fields in a file.

Yang diterjemahkan: attribute adalah bagian terkecil yang memiliki arti bagi pengguna. Kolom dalam database berelasi sama dengan fields dalam sebuah file.

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI (2004, p409), Atribut adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang sebuah objek.

M enurut M athiassen, et al. (2000, p92), attribute is a descriptive property of a class or an event.

(13)

Yang diterjemahkan: attr ibute adalah properti deskriptif dari sebuah class atau sebuah event.

M enurut Bennett, et al. (2006, p649) Attribute is an element of the data structure that, together with operations, defines a class. Describes some property of instances of the classs.

Yang diterjemahkan: attribute adalah sebuah elemen dari struktur data yang, bersama dengan operations, mendefinisikan sebuah class. M enjelaskan beberapa properti dari contoh class.

Jadi, atribut adalah elemen terkecil dari suatu struktur data, bersama dengan operations, membentuk sebuah class.

2.2.1.3.3 Pengertian Behaviour

M enurut M arakas (2006) behaviors are methods or operations that serve to specify what actions the object can perform.

Yang diterjemahkan: behaviors adalah methods atau operasi yang disediakan untuk menentukan tindakan apa yang dapat dilakukan sebuah objek.

M enurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerbit ANDI (2004, p409) Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi- fungsi yang bertindak pada data objek (atau atribut). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk kepada metode, operasi, atau fungsi.

(14)

2.2.1.3.4 Pengertian Event

M enurut M athiassen, et al. (2000, p53), event is instantaneous incident involving one or more objects.

Yang diterjemahkan: event adalah kejadian sekketika yang melibatkan satu atau lebih objek.

M enurut Satzinger, et al. (2004, p158), event is an occurrence at a specific time and place that can be described and is worth remembering.

Yang diterjemahkan: event adalah suatu kejadian pada waktu dan tempat tertentu yang dapat dijelaskan dan perlu diingat.

M enurut M arakas (2006), event is a phenomenal or stimulus that triggers a transition

Yang diterjemahkan: event adalah peristiwa atau rangsangan yang dapat menyebabkan sebuah transisi.

Jadi dapat disimpulkan, event adalah suatu kejadian yang melibatkan satu atau lebih object.

2.2.1.3.5 Pengertian UML Class Diagram

M enurut Rama dan Jones (2006, p158), UML Class Diagram is a diagram that can be used to document:

a. Table in an Accounting Information System (AIS) b. Relationships between tables

(15)

Yang diterjemahkan: UML class diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan:

a. Tabel dalam Sistem Informasi Akuntansi b. Hubungan antar tabel

c. Attribute dari tabel

M enurut Satzinger, et al.(2004, p56), UML Class Diagram is a graphical model used in the object-oriented approach to show all of the classes of objects in the system.

Yang diterjemahkan: UML class diagram adalah model grafis yang digunakan dalam pendekatan berorientasi obyek untuk menunjukan seluruh class dari objek suatu sistem.

Jadi dapat disimpulkan, UML Class Diagram adalah suatu model grafis yang digunakan dalam pendekatan yang berorientasi object untuk menampilkan seluruh class object dan hubungan antar class di dalam sistem.

2.2.1.3.6 Pengertian Hubungan Dalam Class Diagram

M enurut Britton and Doake (2000, p79), The relationships that we model on a class diagram are those of :

a. Association

Modeling an association between two classes means that there is some sort of relationship between objects of those classes. Notations used to specify different multiplicities in associations are as follows:

(16)

Yang diterjemahkan: Pemodelan hubungan antara dua kelas berarti bahwa ada semmacam hubungan antara objek dari class. Notasi yang digunakan untuk menentukan keragaman dalam asosiasi adalah sebagai berikut:

Zero or one 0..1

Exactly one 1(or may be omitted) Zero, one or many *, or 0..*

One or more 1..*

An exact number e.g. 2,3,24

A range e.g. 2..4, 8..*

b. Aggregation

Aggregation expresses the relationship that occur when one class is made up of several others, or when one class is made up of more than one occurrence of another class. Clues to aggregation can be found in phrases such as ‘part of’, ‘consist of’, or ‘is made up of’ in the problem brief, but even if it is not explicitly expressed in the brief, aggregation may still be present. Aggregation is represented as a diamond in the class diagram.

Yang diterjemahkan: aggregas i mengungkapkan hubungan yang terjadi ketika satu class terdiri dari beberapa lainnya, atau satu class terdiri dari kemunculan lebih dari satu class lainnya. Petunjuk dari agregasi dapat ditemukan dalam ungkapan-ungkapan seperti “bagian dari”, “terdiri dari”, atau “terbuat dari” dalam garis besar masalah, tetapi bahkan secara eksplisit dinyataan secara garis besar, agregasi tetap

(17)

masih dapat ditunjukan. Agregasi dapat direpresentasikan sebagai wajik dalam class diagram.

c. Inheritance

When one class is a specialization of another the relationship between the classes is called inheritance.

Yang diterjemahkan: Ketika satu class adalah spesialisasi dari hubungan lainnya antara class disebut turunan.

2.2.1.4 Use Case Diagram 2.2.1.4.1 Pengertian Use Case

M enurut Rama dan Jones (2006, p267) Use case is a sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with the sistem for a particular purpose. Yang diterjemahkan: use case adalah urutan langkah yang terjadi ketika ”actor” berinteraksi dengan sistem untuk suatu kegunaan.

M enurut M athiassen, et al. (2000, p120), Use case is a pattern for interaction between the system and actors in the application domain

Yang diterjemahkan: use case adalah pola untuk interaksi antara sistem dengan pelaku dalam application domain.

M enurut Satzinger, et al. (2004, p245), Use case is an activity the systems carries out, usually in response to a request by a user of the system

Yang diterjemahkan: use case adalah akivitas yang dilaksanakan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna sistem.

(18)

M enurut Bennett, et al. (2006, p658), Use case is an behaviourally related set of trans-actions that are normally performed together to produce some value for the user.

Yang diterjemahkan: use case adalah.perilaku terkait seperangkat trans-kejadian yang normalnya terjadi bersama untuk menghasilkan nilai untuk pengguna.

Jadi dapat disimpulkan, Use case adalah suatu pola urutan langkah-langkah yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor yang berhubungan dalam application domain.

2.2.1.4.2 Pengertian Actor

M enurut M athiassen, et al. (2000, p119), Actor is an abstraction of users or other systems that interact with the target system.

Yang diterjemahkan: actor adalah abstraksi dari pengguna atau sistem lainnya yang berinteraksi dengan sistem sasaran

M enurut Britton dan Doake (2000, p97) Actors are people or organizations who interact with the system in some way.

Yang diterjemahkan: actors adalah orang-orang atau organisasi yang berinteraks i dengan sistem dalam suatu cara.

Bennet, et al. (2006, p648) Actor is an external entity of any form that interacts with the system. Actors may be phisical devices, humans or information systems.

Yang diterjemahkan: actor adalah entitas eksternal dengan wujud apapun yang berinteraksi dengan sistem. Actor bapat berupa alat fisik, manusia, maupun sistem informasi.

(19)

Jadi dapat disimpulkan, Actors adalah manusia, organisasi, atau sistem lain yang berinteraksi secara langsung dengan sistem.

2.2.1.4.3 Pengertian Use Case Diagram

M enurut Rama dan Jones (2006, p267), Use Case Diagram is a graphical presentation that can a list of use case that occur in an application.

Yang diterjemahkan: use case diagram adalah persentasi grafis yang tediri dari daftar use case yang ada di dalam aplikasi.

Menurut Lethbridge dan Laganiere. (2001, p237), use case diagrams are UML’s notation for showing the relationships among a set of use cases and actors. Yang diterjemahkan: use case diagrams adalah notasi UM L untuk menunjukan hubungan antara use case dan actor.

M enurut Satzinger, et al. (2004, p244) Use case diagram is a diagram to show the various user roles and how those roles use the system.

Yang diterjemahkan: use case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukan berbagai macam peranan pengguna dan bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.

M enurut M arakas (2006), use case diagram is a UML tool used to provide a high-level description of what the system must do.

Yang diterjemahkan: UML class diagram adalah alat UM L yang digunakan untuk menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari apa yang harus dilakukan sistem.

Jadi, Use case diagram adalah suatu diagram atau notasi dari UM L yang menggambarkan hubungan antara beberapa set dari use case dan aktor untuk

(20)

menunjukkan berbagai macam peran dari user dan bagaimana peran mereka dalam menggunakan sistem.

2.2.2 Rancangan Database

2.2.2.1 Pengertian Rancangan Database

M enurut Connoly and Begg (2005, p291) database design is the process of creating a design that will support the enterprise’s missions statement and mission objectives for the required database systems.

Yang diterjemahkan: rancangan database adalah proses pembuatan rancangan yang akan mendukung misi perusahaan dan objektif perusahaan untuk kebutuhan sistem database.

M enurut Post and Anderson (2005,p337) the basic goal of the design stage is to identify the user needs and design the appropriate data tables.

Yang diterjemahkan: sasaran dasar dari tingkatan rancangan adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan pengguna dan merancang tabel data- tabel data.

Jadi, kesimpulannya rancangan database adalah proses pembuatan rancangan yang akan mendukung misi perusahaan dan kebutuhan yang diharapkan dari database. Tujuan dasar dari perancangan database adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan pemakai dan rancangan tabel.

2.2.2.2 Tahapan Rancangan Database

M enurut Connoly and Begg (2005, p293-294), Database design is made up of three main phases:

(21)

The process of constructing a model of the data used in an enterprise, independent of all physical considerations.

Yang diterjemahkan: proses dari pembuatan model dari data yang digunakan dalam organisasi, lepas dari segala pertimbangan fisik.

b) Logical database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise based on a specific data model, but independent of a particular DBMS and other physical considerations.

Yang diterjemahkan: proses dari pembuatan model data yang digunakan dalam organisasi berdasarkan model data spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan fisik lainnya.

c) Physical database design

The process of producing a description of the im plem entation of the database on secondary storage; it describes the base relations, file organizations, and indexes used to achieve efficient access to the data, and any associated integrity constraints and security m easures.

Yang diterjemahkan: proses dari menghasilkan implementasi database dan penyimpanan sekunder; mendeskripsikan hubungan dasar, file organisasi dan index yang digunakan untuk mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang membatatsi dan ukuran keamanan.

2.2.3 Rancangan Formulir

2.2.3.1 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Mulyadi (2001, p3), formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

(22)

Menurut Rama dan Jones (2006, p315), form is a form atted docum ent containing blank fields that users can field in with data when the form is displayed on a computer screen, the data entered in the blank fields are saved to one or m ore tables.

Yang diterjemahkan: formulir adalah susunan dokumen yang berisikan kolom kosong dimana pengguna dapat mengisi dengan data ketika formulir ditampilkan di layar komputer, data yang dimasukan dalam kolom kosong disimpan pada satu tabel atau lebih.

Jadi, kesimpulannya formulir adalah suatu dokumen yang terdiri dari kolom- kolom kosong yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat memberikan informasi dari transaksi tertentu.

2.2.3.2 Jenis Tipe Input Formulir

M enurut Rama dan Jones (2006, p262- 264) Types of inputforms: 1) Single-record entry form

Single-record entry form shows only one record at time. This form is used to add, delete, or modify data in a single record in a particular table. Such forms are frequently used for maintaining master file data.

Yang diterjemahkan: formulir tipe single-record menampilkan hanya satu record pada satu saat. Formulir ini digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data dalam record tunggal dalam tabel tertentu. Beberapa formulir sering digunakan untuk merawat file data master.

2) Tabular entry form

The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for entering multiple records in a single table. This type of form is frequently used to record a batch of events.

(23)

Yang diterjemahkan: formulir tipe tabular menyediakan rancangan seperti spreadsheet untuk memasukan beberapa records dalam satu tabel. Formulir tipe ini sering digunakan untuk menyimpan sekumpulan kejadian.

3) Multi-table entry form

The multi-table entry form is used to add data to more than one table. When data are entered to records that are in a one-to-many relationship, a main form is used. A main form has two parts- a main part that is used to add data to the “ones” table and a sub-form that is used to add data to the “many” table. Yang diterjemahkan: formulir tipe multi-table digunakan untuk menambah data ke lebih dari satu tabel. Ketika data dimasukan ke record yang memiliki hubungan one-to-many, formulir utama digunakan. Formulir utama memiliki dua bagian –bagian utama yang digunakan untuk menambah data ke dalam “satu” tabel dan sub-formulir yang digunakan untuk menambah data ke “beberapa” tabel.

2.2.3.3 Elemen Penting Formulir

M enurut Jones dan Rama (2006, p271-272) Form interface elements are objects on forms used for entering information or performing actions. All aspects of the form are controlled by the interface elements. Some of these objects provide an opportunity to improve internal control over data entry. Some common interface elements :

Yang diterjemahkan: elemen interface formulir adalah objek-objek yang digunakan untuk memasukan informasi atau melakukan sebuah aksi. Seluruh aspek dari formulir dikendalikan oleh elemen interface. Beberapa dari objek ini

(24)

menyediakan kesempatan untuk menambah pengendalian internal melalui masukan data. Beberapa elemen interface yang umum:

a) Text boxes. Text Boxes are space on a form that used to enter information that is added to a table or to dispaly information that is read from a table.

Yang diterjemahkan: text boxes adalah ruang kosong di dalam form untuk memasukan informasi yang ditambahkan dalam tabel atau untuk menampilkan data yang dibaca dari tabel.

b) Labels. Labels help the user understand what information needs to be entered. Yang diterjemahkan: labels membantu pengguna untuk mengerti informasi yang dibutuhkan untuk dimasukan.

c) Look up Feature. A look-up feature is frequently added to text boxes that are used for entering foreign keys.

Yang diterjemahkan: look-up feature sering ditambahkan ke text boxes yang digunakan untuk memasukan foreign keys.

d) Command Buttons. Command buttons are used to perform an action.

Yang diterjemahkan: command button digunakan untuk melakukan sebuah tindakan.

e) Radio Buttons. Radio buttons allow users to select one of a set of options.

Yang diterjemahkan: radio buttons memperbolehkan pengguna untuk memilih salah satu dari seperangkat pilihan.

f) Check Boxes. Check boxes are similar to radio buttons, but more than one option can be selected.

Yang diterjemahkan: check boxes mirip dengan radio buttons, tetapi lebih dari satu pilihan dapat dipilih.

(25)

2.2.4 Rancangan Layar

2.2.4.1 Pengertian Rancangan Layar

M enurut Satzinger, et al. (2004, p551) Designing the user interface means designing the inputs and outputs involved when the user interacts with the computer to carry out a task.

Yang diterjemahkan: merancang interface pengguna berarti merancang input dan output yang terlibat ketika pengguna berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan suatu tugas.

M enurut Pressman (2001, p337) The Interface Design describes how the software communicates within itself, with systems that interoperate with it, and with humans who use it.

Yang diterjemahkan: rancangan interface menjelaskan bagaimana softwar e berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang beroperasi bersamanya, dan dengan manusia yang menggunakannya.

Jadi, kesimpulannya perancangan layar adalah rancangan masukan dan keluaran yang terlibat ketika sistem berkomunikasi dengan dirinya sendiri, sistem lainnya yang beroperasi bersamanya, dan dengan pemakai berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan tugas.

2.2.4.2 Elemen Rancangan Layar

M enurut M athiassen et al. (2000, p158) Elements in a user-interface standard:

a) Screen layout (diterjemahkan: tata layar)

(26)

(diterjemahkan: pilihan menu, pengisian form, dan susunan box dialog) Formulation of guiding texts and error messages

(diterjemahkan: perumusan teks panduan dan pesan kesalahan)

Presentation of elements lists (diterjemahkan: penyajian daftar elemen) Terminology, abbreviations

(diterjemahkan: terminology dan singkatan)

Character set, fonts, icons (pengaturan huruf, tulisan, dan ikon)

Colors, inverse, blink, bold (diterjemahkan: warna, pembalikan, pengedipan, penebalan)

b) Input and output

Keyboard, display, cursor control, pointer devices

(diterjemahkan: keyboard, tampilan, pengendalian kursor, alat penunjuk)

Sound, other special tools (diterjemahkan: suara, alat khusus lainnya) Screen layout, overlapping windows

(diterjemahkan: tampilan layar, windows yang tumpang tindih) Response times, screen update frequency

(diterjemahkan: waktu tanggapan, frekuensi pembaruan layar) c) Action sequences (diterjemahkan: urutan tindakan)

Direct manipulation, click, drag, movement

(diterjemahkan: manipulasi langsung, click, drag, perpindahan) Syntax, semantics, and sequence of commands

(diterjemahkan: sintaks, semantic, dan urutan perintah) Function keys and shortcuts

(27)

(diterjemahkan: tombol fungsi, jalan pintas) Recovery (diterjemahkan: pemulihan) d) Training (diterjemahkan: pelatihan)

On-line help (diterjemahkan: bantuan on-line) Learning, user manuals

(diterjemahkan: pembelajaran, petunjuk pengguna)

2.2.5 Rancangan Laporan

2.2.5.1 Pengertian Rancangan Laporan

M enurut Rama dan Jones (2006, p241) Report is a formatted and organized persentation of data.

Yang diterjemahkan: Laporan adalah persentasi dari data yang tersusun dan terorganisir

M enurut Whitten, et al. Diterjemahkan oleh Tim Penerbit Andi (2004, p552), laporan atau output menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah komponen yang dapat dilihat dari sistem informasi yang bekerja atau berfungsi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan laporan merupakan pembuatan informasi yang berisi data yang telah diolah dari sistem informasi sehingga bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam suatu organisasi.

2.2.5.2 Elemen Rancangan Laporan

M enurut Jones dan Rama (2003, p214-215) Report layout: 1. Label boxes and text boxes

(28)

Two important elements of any report are labels and data. In Microsoft Access, these elements are referred to as label boxes and text boxes. Label boxes display descriptive text and are unaffected by data in a table. Text boxes display data taken or derived from a table.

Yang diterjemahkan: dua elemen penting dari laporan apapun adalah labels dan data. Di dalam Microsoft Access, elemen ini menunjuk pada label boxes dan text boxes. Labels boxes menampilkan teks deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data dalam tabel. Text boxes menampilkan data yang diambil atau berasal dari tabel.

2. Grouping attribute

Grouped reports are grouped by something. Reference data and event data for a particular product are grouped together. In a grouped detail report, three sections pertain to a group: the group header, the group detail, and the group footer.

Yang diterjemahkan: Laporan yang dikelompokan dikelompokan oleh sesuatu. Data referensi dan data kejadian untuk produk tertentu dikelompokan bersama. Dalam laporan detil kelompok, 3 bagian berkaitan dengan sebuah grup: the group header, the group detail, and the group footer.

3. Group header

The group header can be used to present information that is common to the group.

Yang diterjemahkan: group header dapat digunakan untuk menampilkan informas i yang biasanya umum di grup.

4. Group detail

(29)

Yang diterjemahkan: transaksi berkaitan dengan grup yang terdaftar dalam bagian detil grup.

5. Group footer

Group footer can also be used to provide useful information in grouped reports. The footer is often used to present summary information about the group. Yang diterjemahkan: group footer digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam laporan yang dikelompokan. Footer digunakan untuk menampilkan kesimpulan dari informasi tentang grup.

2.2.6 Navigation Diagram

M enurut M athiassen, et al. (2000, p344), Navigation Diagram is a special kind of state chart diagram that focuses on the overall dynamics of the user interface. The diagram shows the participating windows and the transition between them. The navigation diagram is not found in UML.

Yang diterjemahkan: Navigation Diagram adalah salah satu jenis khusus dari state diagram yang berfokus pada dinamika keseluruhan dari interface pengguna. Diagram ini menampilkan keikutsertaan windows dan transisi diantaranya. Navigation diagram tidak ditemukan dalam UM L.

M enurut Satzinger, et al. (2004, p504) Navigation is the process of extracting an object identifier from one object and using it to acess another object.

Yang diterjemahkan: Navigation adalah proses mengeluarkan sebuah objek pengenal dari satu objek dan menggunakannya untuk akses objek lain

Jadi, navigation diagram adalah salah satu bentuk dari state chart diagram yang fokus pada dinamika user interface. Navigation diagram menunjukan windows yang terlibat dan transisi yang terjadi.

(30)

2.3 Teori Khusus

2.3.1 Sistem Informasi Penjualan 2.3.1.1 Pengertian Penjualan

M enurut M ulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Sedangkan dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerina kas dari pembeli.

M enurut Warren, et al. (2005, p232), sales is the total amount charged customers for merchandised sold, including cash sales and sales on account.

Yang diterjemahkan: Penjualan adalah jumlah total yang dibebankan pada Pelanggan untuk barang dagangan yang dijual, termasuk penjualan tunai dan penjualan kredit

Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah total yang dibebankan kepada pelanggan pada penjualan barang dagang, meliputi penjualan tunai dan penjualan kredit.

2.3.1.1.1 Pengertian Penjualan Tunai

M enurut Warren, et al (2005, p238), Cash Sales are normally rung up (entered) on a cash register and recorded in the accounts.

Yang diterjemahkan: Penjualan tunai biasanya dimasukan dalam cash register dan dicatat dalam akun

(31)

M enurut M ulyadi (2001, p455), Penjualan Tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai dicatat oleh perusahaan.

Jadi penjualan tunai adalah perpindahan hak atas barang atau jasa yang pembayarannya dilakukan secara langsung sebelum menerima barang, baik dengan menggunakan uang, cek, transfer dan kartu kredit dari Bank yang tidak memberikan pengaruh terhadap piutang perusahaan.

2.3.1.1.2 Pengertian Penjualan Kredit

M enurut M ulyadi (2001, p210), penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

M enurut Warren, et al. (2005, p239) The seller records such sales as a debit to Accounts Receivable and a credit to sales.

Yang diterjemahkan: penjual mencatat penjualan sebagai akun piutang pada debit dan penjualan pada kredit.

Jadi penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu kemudian setelah menerima barang yang dipesan dan pembayarannya biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

(32)

2.3.2 Sistem Informasi Penerimaan Kas 2.3.2.1 Pengertian Penerimaan Kas

M enurut Ardiyos (2007,p91) cash receipt (penerimaan kas) adalah semua bagian (items) dari mana perusahaan menerima aliran kas masuk selama periode keuangan tertentu. Komponen yang paling umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai, pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya.

M enurut M ulyadi (2001, p455), penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit.

Jadi penerimaan kas adalah penerimaan atas uang atau cek atau instrumen lain yang dapat diterima sebagai alat pembayaran atas kewajiban yang sesuai dengan nominalnya, baik dari penjualan tunai, pelunasan piutang, maupun penerimaan lainnya.

2.3.2.1.1 Prosedur Penerimaan Kas

M enurut M ulyadi (2001, p456), sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur sebagai berikut:

1. Prosedur penerimaan kas dari Over-the Counter Sales.

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli melakukan pembayaran ke kasir dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam prosedur ini, perusahaan

(33)

menerima uang tunai, cek pribadi, atau pembayaran langsung dari pembeli dengan kartu kredit sebelum barang diserahkan kepada pembeli.

2. Prosedur penerimaan kas dari Cash On Delivery Sales. (COD Sales) Prosedur ini merupakan transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.

3. Prosedur penerimaan kas dari Credit Card Sales

Credit Card merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam Over the Counter Sales maupun COD Sales. Pembeli memberikan persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran harga barang, sehingga memungkinkan perusahaan penjual melakukan penagihan kepada Bank atau perusahaan penerbit kartu kredit.

Kartu kredit dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Kartu kredit bank

Kartu ini diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan yang lain. Contoh: Visa dan Master card. Jika perusahaan menjual barang dengan menerima kartu kredit sebagai sarana pembayaran dari pelanggan, jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

Kas xxx

Biaya kartu kredit xxx PPN keluaran xxx

(34)

b. Kartu kredit perusahaan

Kartu ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para pelanggannya. Contohnya: kartu belanja Carrefour.

c. Kartu kredit bepergian dan hiburan

Kartu ini biasanya digunakan dalam bisnis restoran, hotel dan motel. Namun, banyak pula toko yang menerima kartu kredit tersebut sebagai alat pembayaran. Contohnya: American Express dan Dinners Club.

2.3.2.1.2 Fungsi yang Terkait dalam Penerimaan Kas

M enurut M ulyadi (2001, p462), fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

1. Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2. Fungsi Kas

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

3. Fungsi Gudang

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

(35)

4. Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

5. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuat laporan penjualan.

2.3.2.1.3 Dokumen Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas

M enurut M ulyadi (2001, p463), dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

1. Faktur penjualan tunai.

2. Pita register kas (cash register tape). 3. Credit card sales slip.

4. Bill of lading.

5. Faktur Penjualan COD. 6. Bukti setor bank.

7. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan.

2.3.2.1.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penerimaan Kas

M enurut M ulyadi (2001, p469) prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut:

(36)

1. Prosedur order penjualan. 2. Prosedur penerimaan kas. 3. Prosedur penyerahan barang.

4. Prosedur pencatatan penjualan tunai. 5. Prosedur penyetoran kas ke bank. 6. Prosedur pencatatan penerimaan kas.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

2.3.3 Pengertian CV

M enurut Warren, et al (2008, p516), CV (Commonditaire Vennootschap/Limited Partnership) is a partnership consisting of one or more general partner (active partner) and one or more silent partner (or passive partner).

Yang diterjemahkan: CV adalah bentuk kerja sama yang terdiri dari satu atau lebih sekutu aktif dan satu atau lebih sekutu pasif.

M enurut Weygandt, J. J, et al (2010, p529), In a limited partnership, one or more partners have unlimited liability and one or more partners have limited liability for the debts of the firm.

Yang diterjemahkan: Dalam sebuah kerja sama yang terbatas, satu atau lebih sekutu memiliki kewajiban yang tak terbatas dan satu atau lebih sekutu memiliki kewajiban terbatas atas hutang perusahaan.

Jadi, CV adalah suatu bentuk kerja sama yang terdiri dari satu atau lebih sekutu aktip maupun sekutu pasif dan memiliki kewajiban yang terbatas ataupun yang tak terbatas atas hutang perusahaan.

(37)

2.3.4 Pengertian Katering

M enurut Webster’s pocket dictionary (2008,p88), cater is provide food or entertainment; to indulge the wishes of another.

Yang diterjemahkan: cater adalah menyediakan makanan atau hiburan; untuk memuaskan harapan yang lain.

M enurut Endarmoko (2006, p294) katering adalah jasa boga. M enurut Hawkins (1999,p 39) cater adalah menyediakan makanan

M enurut Tim Prima Pena (2005, p400) katering adalah jasa boga; usaha jasa yang melayani pesanan makanan.

Jadi, katering adalah usaha yang melayani menyediakan makanan dan hiburan sesuai pesanan.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan bidan dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia adalah bidan harus dapat mengenali dengan baik pada bayi baru lahir dengan asfiksia

Penelitian ini juga bermanfaat sebagai refleksi penerapan bike sharing bagi masyarakat Bandung sebagai pengguna untuk meningkatkan performa dan mulai

Berdasarkan keterangan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian agar dapat mengetahui sejauh mana pengaruh variabel citra merek, kepercayaan merek,

Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glukosa diserap di dalam sitoplasma kemudian mengalami glikolisis menghasilkan ATP, dilanjutkan di dalam

Fasilitas untuk penggilingan padi terpadu dapat dikelompokkan sesuai skala usaha untuk memproduksi beras premium, hasil samping berupa tepung beras, produk bihun, pakan ternak,

Patton (dalam Moleong, 2002, h.178) menjelaskan bahwa triangulasi sumber merupakan proses membandingkan suatu informasi melalui alat yang berbeda, yang dimaksud

23 Jantung saya tidak berdetak dengan kencang ketika memikirkan suasana di dalam ruangan ujian skripsi. SS S TS

Sedangkan saluran komunikasi non personal meliputi media (cetak, siaran, media pajangan), atmospheres berupa suasana suasana kantor, ruang tunggu, toko yang dirancang