• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 29/Pid.Sus/2016/PN.Bnj (Narkotika) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 29/Pid.Sus/2016/PN.Bnj (Narkotika) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 29/Pid.Sus/2016/PN.Bnj (Narkotika)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan khusus dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

1. Nama lengkap : Yunita Alias Yuni;

2. Tempat lahir : Binjai;

3. Umur/tanggal lahir : 32 Tahun / 15 Juli 1983;

4. Jenis kelamin : Perempuan;

5. Kebangsaan : Indonesia;

6. Tempat tinggal : Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo

Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai;

7. Agama : Islam;

8. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga;

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 5 Nopember 2015;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 6 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 15 Desember 2015;

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal

16 Desember 2015 sampai dengan tanggal 14 Januari 2016;

4. Penuntut Umum sejak tanggal 13 Januari 2016 sampai dengan tanggal 1 Februari 2016;

5. Majelis Hakim sejak tanggal 26 Januari 2016 sampai dengan tanggal 24 Februari 2016;

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal

25 Februari 2016 sampai dengan tanggal 24 April 2016; Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum; Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Binjai Nomor: 29/Pid.Sus/2016/PN.Bnj tanggal 26 Januari 2016 tentang penunjukan Majelis Hakim;

(2)

- Penetapan Majelis Hakim Nomor: 29/Pid.Sus/2016/PN.Bnj tanggal 27 Januari 2016 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa

di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa Yunita Alias Yuni terbukti bersalah melakukan tindak pidana percobaan atau permufakatan jahat secara tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Jo. Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sesuai surat dakwaan kesatu;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Yunita Alias Yuni berupa pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dengan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan

pidana denda sebesar Rp1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsidair 1 (satu) tahun penjara;

3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram;

- 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia; Dirampas untuk dimusnahkan;

4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Mengakui atas kesalahan yang telah diperbuat, sangat menyesali atas

kesalahan yang telah Terdakwa lakukan tanpa sengaja dan telah menyianyiakan anak Terdakwa;

- Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim agar kiranya dapat

meringankan hukuman Terdakwa dan Terdakwa berjanji tidak akan mengulanginya lagi;

(3)

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

DAKWAAN: KESATU:

---Bahwa ia Terdakwa Yunita Alias Yuni, pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain

dalam bulan Oktober tahun 2015, bertempat di depan halaman penjagaan Polres Binjai tepatnya di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, melakukan

percobaan atau permufakatan jahat secara tanpa hak atau melawan hukum

menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 19.30 WIB saat Terdakwa sedang berada di rumahnya di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai, Terdakwa dihubungi oleh Ardiansyah Alias Dukun (Terdakwa dalam berkas perkara terpisah) melalui handphone dengan tujuan agar Terdakwa mengambil pesanan narkotika jenis shabu yang telah dipesan oleh Ardiansyah Alias Dukun dari Beni (belum tertangkap) dan Ardiansyah Alias Dukun menyuruh Terdakwa mengantarkan narkotika jenis shabu tersebut kepadanya yang sedang berada di dalam tahanan Polres Binjai selanjutnya Ardiansyah Alias Dukun mengatakan kepada Terdakwa agar memasukkan narkotika jenis shabu tersebut ke dalam bungkusan nasi goreng;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.00 WIB, Beni datang ke rumah Terdakwa dan setelah bertemu dengan Terdakwa kemudian Beni menyerahkan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih kepada Terdakwa, selanjutnya setelah menerima 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih dari Beni, Terdakwa menghubungi Ardiansyah Alias Dukun melalui handphone dengan

mengatakan “titipan Beni sudah sama kakak” dan dijawab oleh Ardiansyah

Alias Dukun “ya udah antarlah kemari”;

- Bahwa kemudian Terdakwa pergi untuk membeli nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan diperjalanan Terdakwa memasukkan 1 (satu) paket

(4)

shabu yang dibungkus plastik klip warna putih tersebut ke dalam salah satu bungkusan nasi goreng;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB Terdakwa tiba di depan kantor Polres Binjai tepatnya di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai kemudian Terdakwa menghubungi Ardiansyah Alias Dukun melalui handphone dengan mengatakan “kakak sudah di halaman kantor penjagaan”, kemudian dijawab Ardiansyah Alias Dukun “tunggu sebentar nanti ada yang menjemput”;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Rochi Purwansyah Purba di depan halaman penjagaan Polres Binjai kemudian saksi Rochi

Purwansyah Purba mengatakan kepada Terdakwa “nasi gorengnya untuk

diserahkan kepada siapa bu?” dan dijawab Terdakwa “untuk Ardiansyah Alias Dukun” selanjutnya Terdakwa menyerahkan 2 (dua) bungkus nasi goreng yang salah satu bungkusnya telah dimasukkan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih kepada saksi Rochi Purwansyah Purba lalu saksi Rochi Purwansyah Purba memberikan uang sebesar Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, dimana sebelumnya Ardiansyah Alias Dukun telah menitipkan uang tersebut kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk diberikan kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa pulang ke rumahnya;

- Bahwa setelah menerima 2 (dua) bungkus nasi goreng dari Terdakwa selanjutnya saksi Rochi Purwansyah Purba langsung menuju ke penjagaan tahanan Polres Binjai kemudian saksi Rochi Purwansyah Purba dan saksi Darma S. Daulay memeriksa 2 (dua) bungkus nasi goreng tersebut sebelum diserahkan kepada Ardiansyah Alias Dukun, bahwa setelah diperiksa

ditemukan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih di dalam salah satu bungkus nasi goreng yang diberikan oleh Terdakwa.

Bahwa selanjutnya saksi Rochi Purwansyah Purba menanyakan kepada Ardiansyah Alias Dukun siapa yang memesan shabu di dalam bungkusan nasi goreng dan diakui oleh Ardiansyah Alias Dukun bahwa dialah yang memesan pada Terdakwa;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB

Terdakwa ditangkap di rumahnya dan berhasil disita barang bukti berupa 1 (satu) unit handphone merek Samsung milik Terdakwa;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Kantor Satresnarkoba Polres Binjai untuk diproses lebih lanjut karena Terdakwa dalam hal menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi

(5)

perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahan Narkotika Golongan I, tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang;

- Bahwa berdasarkan hasil penimbangan barang bukti 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih milik Terdakwa dan Ardiansyah Alias Dukun diperoleh hasil berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram;

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti

Narkotika Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Medan No. Lab:

9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 yang ditanda tangani oleh Zulni Erma dan Debora M. Hutagaol, S.Si., Apt., berkesimpulan bahwa barang bukti 1 (satu) bungkus plastik klip berisi kristal putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram milik Terdakwa dan Ardiansyah Alias Dukun adalah positif metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dalam Pasal 114 Ayat (1) Jo. Pasal 132 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

A T A U KEDUA:

---Bahwa ia Terdakwa Yunita Alias Yuni, pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain

dalam bulan Oktober tahun 2015, bertempat di depan halaman penjagaan Polres Binjai tepatnya di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, melakukan percobaan atau permufakatan jahat secara tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut: - Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 19.30 WIB

saat Terdakwa sedang berada di rumahnya di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai, Terdakwa dihubungi oleh Ardiansyah Alias Dukun (Terdakwa dalam berkas perkara terpisah) melalui handphone dengan tujuan agar Terdakwa mengambil pesanan narkotika jenis shabu yang telah dipesan oleh Ardiansyah Alias Dukun dari Beni (belum tertangkap) dan Ardiansyah Alias Dukun menyuruh Terdakwa mengantarkan narkotika jenis shabu tersebut kepadanya yang sedang berada di dalam rutan Polres Binjai selanjutnya Ardiansyah Alias

(6)

Dukun mengatakan kepada Terdakwa agar memasukkan narkotika jenis shabu tersebut ke dalam bungkusan nasi goreng;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.00 WIB, Beni datang ke rumah Terdakwa dan setelah bertemu dengan Terdakwa kemudian Beni menyerahkan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih kepada Terdakwa selanjutnya setelah menerima 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih dari Beni, Terdakwa menghubungi Ardiansyah Alias Dukun melalui handphone dengan

mengatakan “titipan Beni sudah sama kakak” dan dijawab oleh Ardiansyah

Alias Dukun “ya udah antarlah kemari”;

- Bahwa kemudian Terdakwa pergi untuk membeli nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan di perjalanan Terdakwa memasukkan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih tersebut ke dalam salah satu bungkusan nasi goreng;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB, Terdakwa tiba di depan kantor Polres Binjai tepatnya di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai kemudian Terdakwa menghubungi Ardiansyah Alias Dukun melalui handphone dengan

mengatakan “kakak sudah di halaman kantor penjagaan” kemudian dijawab

Ardiansyah Alias Dukun “tunggu sebentar nanti ada yang menjemput”;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Rochi Purwansyah Purba di depan halaman penjagaan Polres Binjai kemudian saksi Rochi

Purwansyah Purba mengatakan kepada Terdakwa “nasi gorengnya untuk

diserahkan kepada siapa bu?” dan dijawab Terdakwa “untuk Ardiansyah Alias Dukun” selanjutnya Terdakwa menyerahkan 2 (dua) bungkus nasi goreng yang salah satu bungkusnya telah dimasukkan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih kepada saksi Rochi Purwansyah Purba lalu saksi Rochi Purwansyah Purba memberikan uang sebesar Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, dimana sebelumnya Ardiansyah Alias Dukun telah menitipkan uang tersebut kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk diberikan kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa pulang ke rumahnya;

- Bahwa setelah menerima 2 (dua) bungkus nasi goreng dari Terdakwa selanjutnya saksi Rochi Purwansyah Purba langsung menuju ke penjagaan tahanan Polres Binjai kemudian saksi Rochi Purwansyah Purba dan saksi Darma S. Daulay memeriksa 2 (dua) bungkus nasi goreng tersebut sebelum diserahkan kepada Ardiansyah Alias Dukun, bahwa setelah diperiksa

(7)

ditemukan 1 (satu) paket shabu yang dibungkus plastik klip warna putih di dalam salah satu bungkus nasi goreng yang diberikan oleh Terdakwa. Bahwa selanjutnya saksi Rochi Purwansyah Purba menanyakan kepada Ardiansyah Alias Dukun siapa yang memesan shabu di dalam bungkusan nasi goreng dan diakui oleh Ardiansyah Alias Dukun bahwa dialah yang memesan pada Terdakwa;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB Terdakwa ditangkap di rumahnya dan berhasil disita barang bukti berupa 1 (satu) unit handphone merek Samsung milik Terdakwa;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Kantor Satresnarkoba Polres Binjai untuk diproses lebih lanjut karena Terdakwa dalam hal memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman, tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang; - Bahwa berdasarkan hasil penimbangan barang bukti 1 (satu) paket shabu

dibungkus plastik klip warna putih milik Terdakwa dan Ardiansyah Alias Dukun diperoleh hasil berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram;

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti

Narkotika Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Medan No. Lab:

9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 yang ditanda tangani oleh Zulni Erma dan Debora M. Hutagaol, S.Si., Apt., berkesimpulan bahwa barang bukti 1 (satu) bungkus plastik klip berisi kristal putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram milik Terdakwa dan Ardiansyah Alias Dukun adalah positif metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dalam Pasal 112 Ayat (1) Jo. Pasal 132 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. ROCHI PURWANSYAH PURBA dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

(8)

- Bahwa kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB di depan Kantor Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai;

- Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB di rumah Terdakwa di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai;

- Bahwa awal kejadiannya yakni pada saat itu saksi bersama dengan saksi Darma S. Daulay sedang menjaga tahanan di Polres kemudian saksi Ardiansyah Alias Dukun meminta tolong kepada saksi untuk mengambil nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus yang diantar oleh seorang perempuan yakni Terdakwa yang sudah menunggu di depan penjagaan Polres Binjai dan saksi Ardiansyah Alias Dukun memberikan uang kepada saksi sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk diberikan kepada Terdakwa lalu setelah itu saksi bertemu dengan Terdakwa di depan penjagaan kemudian Terdakwa memberikan nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan saksi menyerahkan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa setelah menerima uang tersebut Terdakwa langsung pulang kemudian saksi bersama dengan saksi Darma S. Daulay memeriksa nasi goreng tersebut dan menemukan 1 (satu) paket shabu-shabu terbungkus plastik klip warna putih;

- Bahwa setelah itu saksi melaporkan hal tersebut kepada kanit narkoba dan kanit narkoba langsung memerintahkan untuk mencari Terdakwa namun sebelumnya saksi bertanya kepada saksi Ardiansyah Alias Dukun dimana keberadaan Terdakwa lalu saksi Ardiansyah Alias Dukun memberitahu alamat Terdakwa kemudian saksi bersama dengan saksi Darma S. Daulay pergi menuju ke rumah Terdakwa dan menangkap Terdakwa lalu membawanya ke Polres Binjai;

- Bahwa saksi memberikan uang yang diberikan oleh saksi Ardiansyah kepada Terdakwa sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);

- Bahwa pada saat kejadian ditemukan barang bukti berupa: 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia; - Bahwa Tedakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang untuk menjadi

perantara dalam jual beli shabu-shabu tersebut;

- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yakni Terdakwa membenarkan keterangan saksi;

(9)

2. DARMA S. DAULAY dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa namun tidak ada hubungan keluarga; - Bahwa kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul

20.30 WIB di depan Kantor Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai;

- Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB di rumah Terdakwa di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai;

- Bahwa awal kejadiannya yakni pada saat itu saksi bersama dengan saksi Rochi Purwansyah Purba sedang menjaga tahanan di Polres kemudian saksi Ardiansyah Alias Dukun meminta tolong kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk mengambil nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus yang diantar oleh seorang perempuan yakni Terdakwa yang sudah menunggu di depan penjagaan Polres Binjai dan saksi Ardiansyah Alias Dukun memberikan uang kepada saksi Rochi Purwansyah Purba sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk diberikan kepada Terdakwa lalu setelah itu saksi Rochi Purwansyah Purba bertemu dengan Terdakwa di depan penjagaan kemudian Terdakwa memberikan nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan saksi Rochi Purwansyah Purba menyerahkan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa setelah menerima uang tersebut Terdakwa langsung pulang kemudian saksi bersama dengan saksi Rochi Purwansyah Purba memeriksa nasi goreng tersebut dan menemukan 1 (satu) paket shabu-shabu terbungkus plastik klip warna putih; - Bahwa setelah itu saksi melaporkan hal tersebut kepada kanit narkoba dan

kanit narkoba langsung memerintahkan untuk mencari Terdakwa namun sebelumnya saksi bertanya kepada saksi Ardiansyah Alias Dukun dimana keberadaan Terdakwa lalu saksi Ardiansyah Alias Dukun memberitahu alamat Terdakwa kemudian saksi bersama dengan saksi Rochi Purwansyah Purba pergi menuju ke rumah Terdakwa dan menangkap Terdakwa lalu membawanya ke Polres Binjai;

- Bahwa saksi Rochi Purwansyah Purba diberikan uang yang oleh saksi Ardiansyah untuk diberikan kepada Terdakwa sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);

- Bahwa pada saat kejadian ditemukan barang bukti berupa: 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia;

(10)

- Bahwa Tedakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang untuk menjadi perantara dalam jual beli shabu-shabu tersebut;

- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yakni Terdakwa membenarkan keterangan saksi;

3. ARDIANSYAH ALIAS DUKUN dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dan ada hubungan keluarga;

- Bahwa kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB di depan Kantor Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai;

- Bahwa awal kejadiannya yakni pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, saksi yang berada dalam tahanan Polres Binjai menghubungi Beni (DPO) untuk memesan shabu-shabu kemudian sekitar

pukul 19.30 WIB saksi menghubungi Terdakwa untuk mengantarkan shabu-shabu tersebut ke Polres Binjai dan saksi juga mengatakan kepada

Terdakwa agar memasukkan shabu-shabu tersebut ke dalam bungkusan nasi goreng;

- Bahwa setelah Terdakwa berada di depan penjagaan Polres Binjai, Terdakwa menelepon saksi kemudian saksi meminta tolong kepada petugas piket Polres Binjai yakni saksi Rochi Purwansyah Purba untuk mengambil nasi goreng yang diantar oleh Terdakwa dan juga memberikan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk diberikan kepada Terdakwa;

- Bahwa sebelum nasi goreng pesanan saksi masuk ke dalam tahanan, terlebih dahulu diperiksa oleh petugas piket Polres Binjai pada saat itu yakni

saksi Rochi Purwansyah Purba dan saksi Darma S. Daulay menemukan 1 (satu) paket shabu-shabu dalam nasi goreng tersebut;

- Bahwa sudah 3 (tiga) kali Terdakwa mengantarkan shabu-shabu untuk saksi di tahanan Polres Binjai;

- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yakni Terdakwa membenarkan keterangan saksi;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB di depan Kantor Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai;

(11)

- Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB di rumah Terdakwa di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai;

- Bahwa awal kejadiannya yakni pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 19.30 WIB, Terdakwa dihubungi oleh saksi Ardiansyah yang mengatakan bahwa Beni (DPO) akan membawa shabu-shabu pesanan saksi Ardiansyah ke rumah Terdakwa dan Terdakwa disuruh oleh saksi Ardiansyah untuk mengantarkan shabu yang diselipkan di dalam nasi goreng tersebut ke Polres Binjai;

- Bahwa sekitar pukul 20.00 WIB Beni datang membawa shabu tersebut kemudian Terdakwa membeli nasi goreng dan menyelipkan shabu ke dalam nasi goreng tersebut lalu setelah itu Terdakwa ke Polres Binjai dan di depan Polres ada petugas piket kemudian Terdakwa meminta tolong agar nasi goreng tersebut diberikan kepada saksi Ardiansyah dan petugas piket tersebut memberikan Terdakwa uang dari saksi Ardiansyah sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) lalu Terdakwa pulang ke rumah;

- Bahwa Terdakwa sudah 3 (tiga) kali mengantarkan shabu tersebut untuk saksi Ardiansyah ke Polres Binjai;

- Bahwa Terdakwa juga menggunakan shabu-shabu sejak 1 (satu) tahun yang lalu;

- Bahwa Terdakwa pernah diberi upah berupa shabu oleh Beni (DPO) untuk mengantar shabu pesanan saksi Ardiansyah;

- Bahwa Terdakwa tidak menerima upah dari saksi Ardiansyah;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut:

- 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram;

- 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa benar kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar

pukul 20.30 WIB di depan Kantor Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai;

(12)

- Bahwa benar Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB di rumah Terdakwa di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai;

- Bahwa benar awal kejadiannya yakni pada hari Rabu tanggal

14 Oktober 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, saksi Ardiansyah yang berada dalam tahanan Polres Binjai menghubungi Beni (DPO) untuk memesan shabu-shabu kemudian sekitar pukul 19.30 WIB saksi Ardiansyah

menghubungi Terdakwa untuk mengantarkan shabu-shabu tersebut ke Polres Binjai dan saksi Ardiansyah juga mengatakan kepada Terdakwa

agar memasukkan shabu-shabu tersebut ke dalam bungkusan nasi goreng lalu sekitar pukul 20.00 WIB Beni datang membawa shabu tersebut

kemudian Terdakwa membeli nasi goreng dan menyelipkan shabu tersebut ke dalam nasi goreng lalu sekitar pukul 20.30 WIB Terdakwa berada di depan penjagaan Polres Binjai, Terdakwa menelepon saksi Ardiansyah

kemudian saksi Ardiansyah meminta tolong kepada petugas piket Polres Binjai yakni saksi Rochi Purwansyah Purba untuk mengambil nasi goreng yang diantar oleh Terdakwa dan juga memberikan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk diberikan kepada Terdakwa lalu setelah itu saksi Rochi Purwansyah Purba bertemu dengan Terdakwa di depan penjagaan kemudian Terdakwa memberikan nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan saksi Rochi Purwansyah Purba menyerahkan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa setelah menerima uang tersebut Terdakwa langsung pulang kemudian saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay memeriksa nasi goreng tersebut dan menemukan 1 (satu) paket shabu-shabu terbungkus plastik klip warna putih;

- Bahwa benar setelah itu saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan

saksi Darma S. Daulay melaporkan hal tersebut kepada kanit narkoba dan kanit narkoba langsung memerintahkan untuk mencari Terdakwa namun sebelumnya saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay bertanya kepada saksi Ardiansyah dimana keberadaan Terdakwa lalu saksi Ardiansyah memberitahu alamat Terdakwa kemudian saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay pergi menuju ke rumah Terdakwa dan menangkap Terdakwa lalu membawanya ke Polres Binjai;

(13)

- Bahwa benar saksi Rochi Purwansyah Purba memberikan uang yang diberikan oleh saksi Ardiansyah kepada Terdakwa sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);

- Bahwa benar pada saat kejadian ditemukan barang bukti berupa: 1 (satu)

paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia;

- Bahwa benar Terdakwa juga menggunakan shabu-shabu sejak 1 (satu)

tahun yang lalu;

- Bahwa benar Terdakwa pernah diberi upah berupa shabu oleh Beni (DPO)

untuk mengantar shabu pesanan saksi Ardiansyah;

- Bahwa benar Terdakwa tidak menerima upah dari saksi Ardiansyah;

- Bahwa benar Tedakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang untuk

menjadi perantara dalam jual beli narkotika jenis shabu-shabu;

- Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti

Urine No. Lab: 9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 dari Laboratorium Forensik Cabang Medan dapat disimpulkan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik klip berisi sisa-sisa kristal putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 1 (satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine milik Terdakwa adalah benar positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

- Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang telah diajukan

di persidangan;

- Bahwa benar Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan

mengulanginya lagi;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif kesatu sebagaimana diatur dalam Pasal 114 Ayat (1) Jo. Pasal 132

(14)

Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Unsur setiap orang;

2. Unsur tanpa hak atau melawan hukum;

3. Unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I;

4. Unsur percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1.Unsur setiap orang;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah orang sebagai subyek hukum yang dapat mempertanggung jawabkan perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya serta sehat jasmani dan rohaninya;

Menimbang, bahwa unsur setiap orang dalam tindak pidana menunjuk kepada subyek hukum dari straafbaar feit dalam hal ini manusia pribadi (natuurlijke persoon) selaku pendukung hak dan kewajiban (drager van rechten en plichten);

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penuntut Umum telah menghadapkan Terdakwa ke persidangan yang atas pertanyaan Majelis mengaku bernama Terdakwa Yunita Alias Yuni serta identitas lainnya sama dengan yang tersebut dalam surat dakwaan sehingga tidak terjadi kesalahan

pelaku/orang (error in persona);

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

Ad.2.Unsur tanpa hak atau melawan hukum;

Menimbang, bahwa rumusan menggunakan kata “atau” diantara tanpa hak dan melawan hukum, oleh karena itu tidak diperlukan kedua rumusan (tanpa hak dan melawan hukum) terbukti unsur ini telah terpenuhi artinya dapat terjadi tanpa hak saja atau melawan hukum saja, atau bahkan kedua-duanya terbukti;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak adanya kewenangan yang melekat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan menurut undang-undang atau tidak termasuk lingkup tugas dan wewenang seseorang atau karena tidak mendapat izin dari pejabat yang

(15)

berwenang sebagaimana ditentukan undang-undang sedangkan yang dimaksud dengan melawan hukum adalah suatu perbuatan yang bertentangan hukum, baik dalam arti formil yaitu bertentangan dengan undang-undang atau hukum tertulis lainnya maupun dalam arti materiil yakni bertentangan nilai-nilai kepatutan, nilai-nilai keadilan yang hidup dan dijunjung tinggi oleh masyarakat;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap

di persidangan maka diperoleh fakta hukum bahwa benar Terdakwa mengantarkan shabu dari Beni (DPO) untuk saksi Ardiansyah dimana kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB di depan Kantor Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai kemudian Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB di rumah Terdakwa di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur

Kota Binjai;

Menimbang, bahwa awal kejadiannya yakni pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, saksi Ardiansyah yang berada dalam

tahanan Polres Binjai menghubungi Beni (DPO) untuk memesan shabu-shabu kemudian sekitar pukul 19.30 WIB saksi Ardiansyah menghubungi Terdakwa untuk mengantarkan shabu-shabu tersebut ke Polres Binjai dan saksi

Ardiansyah juga mengatakan kepada Terdakwa agar memasukkan

shabu-shabu tersebut ke dalam bungkusan nasi goreng lalu sekitar pukul 20.00 WIB Beni datang membawa shabu tersebut kemudian Terdakwa membeli nasi goreng dan menyelipkan shabu tersebut ke dalam nasi goreng lalu sekitar pukul 20.30 WIB Terdakwa berada di depan penjagaan Polres Binjai, Terdakwa menelepon saksi Ardiansyah kemudian saksi Ardiansyah meminta tolong kepada petugas piket Polres Binjai yakni saksi Rochi Purwansyah Purba untuk mengambil nasi goreng yang diantar oleh Terdakwa dan juga memberikan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk diberikan kepada Terdakwa lalu setelah itu saksi Rochi Purwansyah Purba bertemu dengan Terdakwa di depan penjagaan kemudian Terdakwa memberikan nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan saksi Rochi Purwansyah Purba menyerahkan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa setelah menerima uang tersebut Terdakwa langsung pulang kemudian saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay memeriksa nasi goreng tersebut dan menemukan 1 (satu) paket shabu-shabu terbungkus plastik klip warna putih;

(16)

dengan saksi Darma S. Daulay melaporkan hal tersebut kepada kanit narkoba dan kanit narkoba langsung memerintahkan untuk mencari Terdakwa namun

sebelumnya saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay bertanya kepada saksi Ardiansyah dimana keberadaan Terdakwa

lalu saksi Ardiansyah memberitahu alamat Terdakwa kemudian saksi Rochi

Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay pergi menuju ke rumah Terdakwa dan menangkap Terdakwa lalu membawanya ke Polres

Binjai;

Menimbang, bahwa saksi Rochi Purwansyah Purba memberikan uang yang diberikan oleh saksi Ardiansyah kepada Terdakwa sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa saksi Rochi Purwansyah Purba memberikan uang yang diberikan oleh saksi Ardiansyah kepada Terdakwa sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa Terdakwa menjadi perantara dalam jual beli narkotika jenis shabu-shabu tersebut karena Terdakwa dihubungi oleh saksi Ardiansyah agar shabu tersebut diantar ke Polres Binjai dan shabu-shabu tersebut diantar oleh Beni (DPO) ke rumah Terdakwa dimana Terdakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang untuk menjadi perantara dan menyerahkan shabu tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Urine No. Lab: 9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 dari Laboratorium Forensik Cabang Medan, yang mana perbuatan Terdakwa tersebut di atas tidak ada izin dari pihak yang berwenang untuk menjadi perantara dalam jual beli shabu-shabu tersebut dan Terdakwa bukanlah temasuk pejabat atau orang yang memiliki jabatan sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa Terdakwa menjadi perantara dalam jual beli shabu-shabu tersebut dimana hal tersebut bersesuaian dengan Berita Acara

Analisis Laboratorium Barang Bukti Urine No. Lab: 9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 dari Laboratorium Forensik Cabang Medan dapat disimpulkan

bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik klip berisi sisa-sisa kristal putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 1 (satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine milik Terdakwa adalah benar positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

(17)

Menimbang, bahwa tanpa hak dan melawan hukum disini berkaitan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengenai peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, merujuk pada Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika. Lebih lanjut lagi diatur dalam Pasal 38 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika bahwa setiap kegiatan peredaran narkotika wajib dilengkapi dengan dokumen yang sah sehingga tanpa adanya dokumen yang sah, peredaran narkotika dan prekursor narkotika tersebut dianggap sebagai peredaran gelap;

Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 8 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menjelaskan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan dalam jumlah terbatas Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan untuk reagensia diagnostik serta reagensia laboratorium setelah mendapat persetujuan dari Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan;

Menimbang, bahwa dengan demikian shabu-shabu yang diantar oleh Terdakwa kepada saksi Ardiansyah itu tentunya tidak sesuai dengan

peruntukkannya sebagaimana dalam Pasal 7 dan Pasal 8 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

kemudian Terdakwa sendiri bukan sebagai orang/pejabat yang diberi wewenang untuk melakukan suatu perbuatan yang berkenaan dengan Narkotika sebagaimana Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan diketahui bahwa Terdakwa adalah perorangan yakni Terdakwa

hanya seorang ibu rumah tangga sehingga Terdakwa tidak berhubungan dengan kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka dengan alasan apapun Terdakwa tidaklah mempunyai hak untuk memanfaatkan narkotika golongan I maka jelaslah perbuatan Terdakwa bertentangan atau melanggar apa yang digariskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

(18)

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur tanpa hak atau melawan hukum telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

Ad.3.Unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I;

Menimbang, bahwa unsur perbuatan ini bersifat alternatif, dalam arti jika salah satu sub unsur telah terpenuhi, maka secara yuridis unsur perbuatan ini dianggap telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia menawarkan untuk dijual berarti mengunjukkan sesuatu

kepada orang lain dengan maksud orang lain membeli sedangkan menurut AR. Sujono, S.H., M.H. dan Bony Daniel, S.H. menawarkan untuk dijual berarti memberi kesempatan kepada orang lain melakukan penjualan barang agar mendapatkan uang;

Menimbang, bahwa pengertian menjual mempunyai makna

memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang dan pengertian membeli berarti memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang kemudian pengertian menerima berarti mendapatkan sesuatu karena pemberian dari pihak lain yang mana akibat dari menerima tersebut barang menjadi miliknya atau setidak-tidaknya berada dalam kekuasannya sedangkan menjadi perantara dalam jual beli maksudnya adalah sebagai penghubung antara penjual dan pembeli dan atas tindakannya tersebut mendapatkan jasa/keuntungan;

Menimbang, bahwa pengertian menukar berarti menyerahkan barang dan atas tindakannya tersebut mendapat pengganti baik sejenis maupun tidak sejenis sesuai dengan kesepakatan sedangkan menyerahkan berarti memberikan sesuatu kepada kekuasaan orang lain;

Menimbang, bahwa menurut penjelasan Pasal 6 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang dimaksud

dengan Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap

di persidangan maka diperoleh fakta hukum bahwa benar sebelum Terdakwa ditangkap, saksi Ardiansyah menelepon Terdakwa untuk diantarkan shabu pesanannya dari Beni (DPO) ke Polres Binjai dimana kejadiannya pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 20.30 WIB di depan Kantor Polres

(19)

Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Satria Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai dan Terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 22.30 WIB di rumah Terdakwa di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Sumber Mulyo Rejo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai;

Menimbang, bahwa awal kejadiannya yakni pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, saksi Ardiansyah yang berada dalam

tahanan Polres Binjai menghubungi Beni (DPO) untuk memesan shabu-shabu kemudian sekitar pukul 19.30 WIB saksi Ardiansyah menghubungi Terdakwa untuk mengantarkan shabu-shabu tersebut ke Polres Binjai dan saksi

Ardiansyah juga mengatakan kepada Terdakwa agar memasukkan

shabu-shabu tersebut ke dalam bungkusan nasi goreng lalu sekitar pukul 20.00 WIB Beni datang membawa shabu tersebut kemudian Terdakwa membeli nasi goreng dan menyelipkan shabu tersebut ke dalam nasi goreng lalu sekitar pukul 20.30 WIB Terdakwa berada di depan penjagaan Polres Binjai, Terdakwa menelepon saksi Ardiansyah kemudian saksi Ardiansyah meminta tolong kepada petugas piket Polres Binjai yakni saksi Rochi Purwansyah Purba untuk mengambil nasi goreng yang diantar oleh Terdakwa dan juga memberikan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada saksi Rochi Purwansyah Purba untuk diberikan kepada Terdakwa lalu setelah itu saksi Rochi Purwansyah Purba bertemu dengan Terdakwa di depan penjagaan kemudian Terdakwa memberikan nasi goreng sebanyak 2 (dua) bungkus dan saksi Rochi Purwansyah Purba menyerahkan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa setelah menerima uang tersebut Terdakwa langsung pulang kemudian saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay memeriksa nasi goreng tersebut dan menemukan 1 (satu) paket shabu-shabu terbungkus plastik klip warna putih;

Menimbang, bahwa setelah itu saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay melaporkan hal tersebut kepada kanit narkoba dan kanit narkoba langsung memerintahkan untuk mencari Terdakwa namun

sebelumnya saksi Rochi Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay bertanya kepada saksi Ardiansyah dimana keberadaan Terdakwa

lalu saksi Ardiansyah memberitahu alamat Terdakwa kemudian saksi Rochi

Purwansyah Purba bersama dengan saksi Darma S. Daulay pergi menuju ke rumah Terdakwa dan menangkap Terdakwa lalu membawanya ke Polres

Binjai;

Menimbang, bahwa saksi Rochi Purwansyah Purba memberikan uang yang diberikan oleh saksi Ardiansyah kepada Terdakwa sejumlah

(20)

Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa pada saat kejadian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia;

Menimbang, bahwa dari uraian di atas bahwa Terdakwa telah memenuhi unsur membeli Narkotika Golongan I, namun disini perlu dilihat dalam menafsirkan mengenai unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I diperlukan suatu kehati-hatian karena apabila keliru dalam menafsirkannya maka akan terjadi kekeliruan pula dalam penerapan hukumnya. Menurut Drs. P. A. F. Lamintang, S.H. dalam bukunya yang berjudul Asas-asas Hukum Pidana Indonesia halaman 39, bahwa suatu penafsiran yang baik dan tepat atas rumusan-rumusan yang terdapat dalam undang-undang itu, akan membuat undang-undang yang bersangkutan diterapkan secara baik dan dapat memberikan kepuasan bagi para pihak yang tersangkut di dalamnya, dan sebaliknya suatu penafsiran yang buruk dan tidak tepat atas rumusan-rumusan yang terdapat dalam undang-undang itu akan membuat undang-undang yang bersangkutan diterapkan secara buruk dan tidak tepat, apabila penafsiran semacam itu dilakukan secara terus menerus, pada akhirnya akan membuat orang menjadi kehilangan kepercayaan terhadap undang-undang itu;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam memandang pengertian unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I oleh si pelaku perlu dilihat terlebih dahulu niat dari si pelaku itu sendiri dimana sesuai dengan fakta-fakta di persidangan Terdakwa dalam hal ini berperan sebagai perantara dalam jual beli dan Terdakwa juga menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut dan hal ini bersesuaian dengan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Urine No. Lab: 9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 dari Laboratorium Forensik Cabang Medan dapat disimpulkan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik klip berisi sisa-sisa kristal putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 1 (satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine milik Terdakwa adalah benar positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61

(21)

Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa setelah melihat fakta-fakta di persidangan dimana Terdakwa sebagai perantara antara penjual dan pembeli dan atas tindakannya tersebut mendapatkan jasa/keuntungan dimana sesuai dengan keterangan Terdakwa sendiri yang menyatakan bahwa Terdakwa tidak menerima upah dari saksi Ardiansyah namun Terdakwa pernah diberi upah berupa shabu oleh Beni (DPO) untuk mengantar shabu pesanan saksi Ardiansyah. Apabila seseorang menghubungkan antara penjual dan pembeli kemudian orang tersebut mendapat barang berupa narkotika sudah dapat digolongkan sebagai perantara dalam jual beli, oleh karena itu jasa atau keuntungan dapat berupa uang atau barang atau bahkan fasilitas;

Menimbang, bahwa Terdakwa sudah memperoleh keuntungan berupa barang yakni shabu-shabu dari Beni (DPO) atas jasa Terdakwa mengantarkan shabu pesanan saksi Ardiansyah;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa Majelis Hakim tidak bisa mengabaikan besar kecilnya suatu keuntungan yang didapat baik berupa uang atau barang atau bahkan jasa karena meskipun keuntungan yang didapatkan kecil namun keuntungan yang diperoleh Terdakwa atas jasa Terdakwa mengantarkan shabu pesanan saksi Ardiansyah;

Menimbang, bahwa saksi Ardiansyah tidak akan bisa memiliki shabu-shabu tersebut jika Terdakwa tidak berperan sebagai perantara dalam

jual beli shabu-shabu karena Beni (DPO) mengantar shabu pesanan saksi Ardiansyah ke rumah Terdakwa kemudian Terdakwa yang mengantarkan shabu pesanan Ardiansyah itu ke Polres Binjai;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

Ad.4.Unsur percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika;

Menimbang, bahwa unsur perbuatan ini bersifat alternatif, dalam arti jika salah satu sub unsur telah terpenuhi, maka secara yuridis unsur perbuatan ini dianggap telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan percobaan sesuai dengan penjelasan Pasal 132 Ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah adanya unsur-unsur niat, adanya

(22)

permulaan pelaksanaan dan tidak selesainya pelaksanaan bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri;

Menimbang, bahwa pengertian percobaan sudah dijelaskan pada penjelasan Pasal 132 Ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dimana pengertian percobaan ini sama dengan pengertian percobaan sebagaimana dalam Pasal 53 KUHP, oleh karenanya pengertian percobaan dalam Pasal 132 Ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanya penegasan saja arti percobaan dalam KUHP;

Menimbang, bahwa pengertian pengertian yang dimaksud dengan permufakatan jahat sesuai dengan Pasal 1 Angka 18 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah perbuatan dua orang atau lebih yang bersekongkol atau bersepakat untuk melakukan, melaksanakan, membantu, turut serta melakukan, menyuruh, menganjurkan, memfasilitasi, memberi konsultasi, menjadi anggota suatu organisasi kejahatan narkotika, atau mengorganisasikan suatu tindak pidana narkotika;

Menimbang, bahwa pengertian permufakatan jahat menurut Pasal 1 Angka 18 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika lebih luas artinya, hal ini dapat diketahui dengan adanya kata turut serta melakukan adalah setiap orang yang sengaja berbuat dalam melakukan suatu tindak pidana tetapi turut serta melakukan disini tidak diperlukan terpenuhinya unsur tindak pidana namun asal perbuatannya memiliki andil terhadap terwujudnya tindak pidana dan telah mempunyai niat yang sama dengan pelaku (pleger). Kemudian yang dimaksud dengan membantu adalah mereka yang dengan sengaja memberikan bantuan pada waktu suatu kejahatan dilakukan dan mereka yang dengan sengaja memberikan kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan suatu kejahatan, dalam membantu juga berarti turut tersangkut atau turut bertanggung jawab yakni turut bertanggung jawab terhadap perbuatan orang lain karena telah mempermudah atau mendorong dilakukannya suatu kejahatan oleh orang lain. Menganjurkan berarti menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana, dalam menganjurkan disini penganjur hanya sebatas pada yang dianjurkan dan

menggerakkan disini dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan kata-kata atau janji atau upah atau bahkan berdasarkan kekuasaan yang

dimiliknya;

Menimbang, bahwa selain uraian di atas, yang menjadi syarat utama permufakatan jahat adalah adanya dua orang atau lebih yang bersekongkol

(23)

atau bersepakat dimana bersekongkol berarti berkomplot atau bersepakat melakukan kejahatan, bersekutu dengan maksud jahat sedangkan bersepakat berarti sama-sama menyetujui, oleh karena itu dua orang atau lebih haruslah duduk bersama berbicara sehingga mencapai tujuan yang sama yang tidak lain adalah dengan maksud jahat. Kemudian yang dimaksud dengan menyuruh adalah memerintah (supaya melakukan sesuatu) dan melaksanakan artinya melakukan, menjalankan, mengerjakan (rancangan, keputusan) sehingga melaksanakan haruslah mengerjakan apa yang telah disepakati melakukan niat jahat lalu memfasilitasi berarti memberikan sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi sedangkan memberi konsultasi berarti memberi nasehat, saran atau masukan yang sebaik-baiknya;

Menimbang, bahwa pengertian narkotika menurut Pasal 1 Angka 1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini;

Menimbang, bahwa pengertian prekursor narkotika menurut Pasal 1 Angka 2 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan diperoleh suatu rangkaian kejadian dimana saksi Ardiansyah menghubungi Beni (DPO) untuk membeli shabu-shabu dan saksi Ardiansyah menghubungi Terdakwa untuk diantarkan shabu tersebut kemudian Beni (DPO) mengantarkan shabu tersebut ke rumah Terdakwa dan Terdakwa mengantarkan shabu pesanan

saksi Ardiansyah ke Polres Binjai dimana Terdakwa memperoleh

keuntungan/imbalan dalam jual beli narkotika tersebut berupa barang yakni shabu-shabu yang diberikan oleh Beni (DPO);

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas, Terdakwa termasuk juga sebagai perantara dalam jual beli dimana Terdakwa turut serta melakukan suatu tindak pidana tetapi turut serta melakukan disini tidak diperlukan terpenuhinya unsur tindak pidana namun asal perbuatannya memiliki andil terhadap terwujudnya tindak pidana dan telah mempunyai niat yang sama dengan pelaku (pleger);

(24)

Menimbang, bahwa tindak pidana yang dilakukan Terdakwa merupakan suatu tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika dan Terdakwa sebagai perantara dalam jual beli suatu barang dimana hal ini bersesuaian dengan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Urine No. Lab: 9715/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 dari Laboratorium Forensik Cabang Medan dapat disimpulkan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik klip berisi sisa-sisa kristal putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram dan 1 (satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine milik Terdakwa adalah benar positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 114 Ayat (1) Jo. Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan

di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat

(25)

puluh delapan) gram dan 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia yang masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara Ardiansyah Alias Dukun, maka dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara Ardiansyah Alias Dukun;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa tidak mendukung usaha pemerintah untuk

memberantas peredaran narkotika;

Keadaan yang meringankan:

- Terdakwa belum pernah dihukum, mengakui perbuatannya dan bersikap

sopan di persidangan sehingga mempermudah jalannya persidangan;

- Terdakwa masih muda dan diharapkan masih bisa memperbaiki kembali

dirinya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 114 Ayat (1) Jo. Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI :

1. Menyatakan Terdakwa Yunita Alias Yuni tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana permufakatan jahat dengan tanpa hak dan melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli Narkotika Golongan I sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan denda sejumlah Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa:

(26)

- 1 (satu) paket shabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat bruto 0,48 (nol koma empat puluh delapan) gram;

- 2 (dua) unit HP merek Samsung dan Nokia;

Dipergunakan dalam berkas perkara atas nama Ardiansyah Alias Dukun; 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah

Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai, pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016, oleh Zufida Hanum, S.H., sebagai Hakim Ketua, Hendra Utama Sotardodo, S.H., M.H. dan Zuhriyah, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2016 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Ukurken Ginting, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Binjai, serta dihadiri oleh Bintang M.E. Naibaho, S.H. Penuntut Umum dan Terdakwa.

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

HENDRA UTAMA SOTARDODO, S.H., M.H. ZUFIDA HANUM, S.H.

ZUHRIYAH, S.H.

PANITERA PENGGANTI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada tabel 3, siklus rute yang dilewati semut tidak mengalami banyak perubahan yang signifikan (konvergen), dimana nilai ∆t i,j mulai tidak berubah ketika

Laporan Akhir ini Penulis beri judul Metode Altman Z-Score Sebagai Alat Evaluasi Guna Memprediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini dikarenakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang terus membutuhkan

Alasan peneliti menggunakan metode studi korelasi/ hubungan karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan dan pengaruh interaksi sosial

Serta melakukan komunikasi bisnis lainnya secara menyeluruh, dalam rangka memperluas jaringan usahanya, serta dipercaya memiliki efisiensi anggaran yang cukup

Untuk menyelaraskan fungsi bisnis pada Bidang Konservasi Dan Pengendalian Perubahan Iklim dengan teknologi informasi framework TOGAF ADM merupakan framework EA yang cocok

Terbukanya peluang yang sama bagi semua anggota masyarakat dari berbagai lapisan dan golongan untuk berpartisipasi dalam proses, pelaksanaan, maupun menikmati hasil-hasil

penerapan HRSG pada PLTGU tujuan utamanya adalah memanfaatkan panas gas buang dari PLTG yang masih tinggi temperaturnya untuk menghasilkan uap yang akan memutar turbin