• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2006:3) pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara umum, pendidikan berfungsi untuk membantu dan membekali serta mengembangkan potensi anak agar bisa hidup dan menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan atau perubahan kehidupan. Karena itu, pendidikan harus berorientasi tidak hanya ke masa kini tetapi juga masa depan. Pendidikan tidak hanya berperan mengembangkan aspek intelektual semata, tetapi juga membekali dan mengembangkan kecakapan pribadi dan kecakapan sosial anak. Pengembangan kecakapan intelektual terkait dengan fungsi transformasi pendidikan dan pengembangan kecakapan pribadi dan sosial terkait dengan fungsi sosialisasi pendidikan. Kedua fungsi diperlukan dalam kehidupan (life skill), karena itu harus dilaksanakan bersama oleh pendidikan.

Saat ini adalah era globalisasi, dimana persaingan tidak hanya terjadi di lingkup nasional tetapi sudah merambah di lingkungan internasional atau global. Oleh karena itu, dunia pendidikan seharusnya dapat melahirkan manusia Indonesia yang berkualitas dan tidak hanya ahli dibidangnya tetapi juga bisa berpikir global dan memiliki kearifan dalam bertindak. Dalam proses globalisasi ini, budaya yang kuat akan mempengaruhi budaya yang lemah dan pasif. Budaya yang kuat adalah budaya yang progresif yang bercirikan antara lain memiliki cara berpikir yang rasional dan realistik, mampu mengembangkan dan menyerap banyak ilmu dan pengetahuan dengan cepat, terbuka dan inovasi, bahkan selalu

(2)

berusaha mencari hal-hal yang baru, serta mampu memprediksi dan merencanakan masa depan dengan semakin berkembangnya teknologi.

Untuk memperbaiki kesalahan dan kekeliruan dalam dunia pendidikan, maka merupakan tangung jawab semua pihak terutama guru SD. Guru SD merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Oleh karena itu guru SD harus menguasai berbagai kompetensi keguruan. Salah satu kompetensi yang wajib untuk dikuasai oleh seorang guru adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting karena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan.

Hal yang perlu kita garis bawahi ialah seorang guru yang profesional harus memiliki kemampuan untuk mengaplikasi metode dan strategi pembelajaran. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan karena salah satu penentu berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran. Dalam menentukan metode pembelajaran, hendaknya guru SD memperhatikan kondisi anak didik, lingkungan, ketersediaan media maupun kesesuaian dengan materi yang akan diajarkan sehingga dengan memperhatikan beberapa hal tersebut, siswa diharapkan dapat mengerti dan menguasai materi yang dijelaskan oleh guru.

Rahardja (2002:4-5) mengemukakan bahwa “strategi belajar mengajar pada hakekatnya adalah rencana kegiatan belajar mengajar yang dipilih oleh guru untuk dilaksanakan, baik oleh siswa maupun oleh guru dalam rangka usaha pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.” Hamdani (2011:80) mengemukakan bahwa “metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa.” Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran sangat penting. Melalui metode diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Guru harus dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran mungkin dapat dikatakan tepat untuk suatu pelajaran tetapi belum tentu tepat untuk

(3)

pelajaran yang lainnya. Untuk itu guru haruslah pandai dalam memilih dan menggunakan metode-metode pembelajaran mana yang akan digunakan dan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan sesuai karakteristik siswa.

Selain kemampuan untuk mengaplikasi metode dan strategi pembelajaran, dalam proses pelaksanaan tugas pengajaran seorang guru harus memperhatikan banyak hal. Salah satunya yaitu penggunaan media yang tepat dalam mengajar. Melalui penggunaan media pembelajaran yang tepat diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga peserta didik dapat memahami dan menguasai bahan ajar itu dengan mudah. Sehubungan dengan hal tersebut maka guru atau calon guru perlu memahami secara benar kriteria pemilihan media, terampil dalam menerapkan berbagai macam media mengajar, serta terampil menerapkannya dalam pengajaran di kelas. Dengan begitu pembelajaran yang dilaksanakan dapat optimal.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya, apabila tujuan atau kompetensi bersifat menghapalkan kata-kata, media yang tepat untuk digunakan adalah media audio. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan, media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktifitas), media film dan video bisa digunakan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Dalam penyampaian ilmu

(4)

pengetahuan tentang mata pelajaran IPA, seorang guru akan lebih mudah dalam pencapaian tujuan yang diharapkan apabila menggunakan metode dan media dalam proses kegiatan belajar mengajar IPA. Penggunaan metode dan media seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar.

Sebagaimana telah diuraikan di atas guru tidak dapat menyangkal begitu kuat pengaruh metode dan media pembelajaran. Salah satu metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran IPA adalah metode demonstrasi dan media audio visual (CD interaktif). Karena IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala yang terdapat di alam, IPA merupakan pengetahuan mempunyai kebenaran melalui metode ilmiah baik secara induktif ataupun deduktif. Dengan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) proses pembelajaran akan menjadi lebih baik dan hasil belajar lebih signifikan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dalam penelitian ini merumuskan ”Adakah perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

(5)

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012 dan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan oleh para guru selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam teks, muncul kata-kata tertentu yang dominan dan dinaturalisasikan kepada pembaca. Kata tersebut selalu diulang-ulang dalam berbagai peristiwa tutur. Kata-kata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang

Dari uaraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa optimalisasi peran masjid bukan hanya bersifat mikro saja yaitu sebagai tempat beribadah akan tetapi dalam

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula

Karyawan akan melakukan segala cara (dedikasi) agar organisasi mampu mencapai kesuksesan. Dalam diri karyawan yang komitmennya tinggi terjadi proses identifikasi, adanya

[r]

Figure 3-19 Elevation view and cross section of Specimen S13 : (a) transverse to lateral load direction ; (b) in lateral load direction