• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2. 1 Pengajaran Berbantuan Komputer

Komputer sebagai salah satu bentuk teknologi canggih dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan bantuan komputer para guru dapat memanfaatkan berbagai sumber informasi yang ada di sekelilingnya sebagai sumber belajar. Para guru dapat menggunakan berbagai program komputer untuk membuat pembelajarannya lebih kaya informasi dan sekaligus lebih menarik, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar pada para siswanya.

Guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang mudah digunakan baik sebagai bahan belajar mandiri maupun sebagai bahan pengayaan, seperti halnya CD Pembelajaran yang biasa disebut CAI (Computer Asissted Instruction). Dalam pembahasan ini istilah CAI diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi PBK (Pembelajaran Berbantuan Komputer). Banyak PBK yang mampu memberikan kontribusi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu pemanfaatan PBK juga dapat meningkatkan antusiasme dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki ciri-ciri dalam proses belajarnya dan digambarkan sebagai berikut : pertama siswa duduk di depan komputer, siswa tersebut menggunakan keyboard untuk memberikan pendapat dan informasinya ke dalam komputer. Kemudian siswa dapat menyimak dan berkomunikasi selayaknya proses belajar mengajar di dalam kelas konvensional melalui monitor komputer. Informasi atau materi pelajaran disajikan untuk para siswa dan siswa bebas menyerap materi seluas mungkin. Dan

(2)

siswa juga bebas melakukan reaksi terhadap materi yang diberikan pada PBK setelah siswa selesai membaca seluruh materi.

Setelah materi selesai dibaca oleh siswa di layar monitor akan ditampilkan pertanyaan berbentuk pilihan ganda. Jika siswa menjawab dengan benar, maka akan muncul pertanyaan yang baru. Namun jika siswa menjawab salah, maka program akan meminta siswa untuk mengulang kembali materi pelajaran. Setelah itu siswa diberi pertanyaan dan kali ini jawaban siswa haruslah benar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer. Dalam menyampaikan pengajaran, perangkat lunak CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan mengenai materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta memberikan penilaian dari hasil belajar kepada pemakai. Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat input, seperti keyboard atau penekanan tombol dengan menggunakan mouse, yang hasilnya dapat ditampilkan melalui layar monitor dan printer.

Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan terutama dalam hal pengajaran dikenal dengan Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) atau CAI (Computer Assited Instruction). Banyak istilah-istilah yang digunakan Pengajaran Berbantuan Komputer diantaranya adalah CBT (Computer Based Training), CAL (Computer Assisted Learning), CBL (Computer Based Learning), CBE (Computer Based Education) dan lain-lain. Istilah-istilah tersebut pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan komputer sebagai media pembelajaran.

2.1.1 Definisi Pengajaran Berbantuan Komputer

Secara konsep Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembagian bahan pengajaran dan keahlian dalam satuan kecil agar mudah dipelajari serta

(3)

difahami. Satuan terkecil ini pula akan dipresentasikan lagi dengan gaya yang memikat di dalam bingkai (frame) untuk ditayangkan di layar monitor. (Mahyuddin dkk, 2006)

Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) diadopsi dari istilah CAI (Computer Assisted Instructions). Menurut AECT (1977), CAI adalah suatu metode pengajaran dimana komputer digunakan untuk mengajar siswa dan komputer berisi intruksi-intruksi yang dirancang untuk mengajar, panduan, dan pengujian terhadap siswa sampai kepada tingkat kecakapan yang diinginkan.

2.1.2 Sejarah Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer

Konsep pengajaran berbantuan komputer telah dimulai sejak tahun 1950. Usaha untuk itu telah dilakukan oleh banyak ahli pendidikan, terutama setelah diluncurkannya computer pribadi untuk pertama kalinya, sehingga dimungkinkan setiap orang memiliki satu komputer, tetapi perkembanga pengajaran berbantuan komputer tidak secepat sekarang ini. Hal ini didasarkan atas kurangnya kemampuan perangkat keras yang sejalan dengan kemampuan perangkat lunak.

Di Negara Amerika Serikat, program Pengajaran Berbantuan komputer yang pertama dibangun atas kerja keras dua tokoh, Rath dan Andersen pada tahun 1958 yang ketika itu bekerja pada perusahaan IBM. Perangkat lunak pertama untuk pengajaran berbantuan komputer ini dikembangkan dengan menggunakan komputer main-frame IBM 650, bertujuan untuk mengajar aritmatika sistem binari, yang pada saat itu begitu diperlukan untuk memahami komputer.

Perkembangan selanjutnya yang menggembirakan dengan tercapainya objektivitas dari perangkat lunak pengajaran berbantuan komputer: meningkatnya pencapaian siswa di Amerika Serikat melalui dua sistem yaitu PLATO (Programmed Logic for Automatic Teaching Operations) oleh Control Data/ Corporation dan TICCIT (Timeshared Interactive Computer-Controlled Information Television) oleh Mitre Corporation. Sistem PLATO selain digunakan di negara asalnya juga dipakai di hampir semua tempat di Inggris.

(4)

Seiring dengan kedua projek diatas, perusahaan IBM juga berusaha mengembangkan sistem pengajaran berbantuan komputernya sendiri, sehingga di akhir tahun 1960, telah dibangun di seluruh Amerika Serikat sebanyak 25 pusat pembelajaran dengan berbagai fasilitas: diantaranya adalah perekam audio, projektor dan lainnya.

Perlunya pengajaran berbantuan komputer dirasakan stelah komputer IBM PC diluncurkan pada tahun 1982. Semenjak itu banyak perubahan dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan mutu paket pengajaran berbantuan komputer. Selain itu, karena komputer mikro telah menyaingi bahkan melebihi komputer-komputer besar semakin banyak saja perusahaan komputer yang mempelopori pengembangan paket-paket pendidikan, misalnya perusahaan Apple, Tandy, Commodore, dan lainnya.

2.1.3 Manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)

Menurut Hannafin dan Peck (dalam Widyanto) manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dalam Pembelajaran adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan interaksi siswa dalam pembelajaran melalui pengelolaan tanggapan siswa dan umpan balik berdasarkan tanggapan tersebut.

2) Individualisasi belajar yang memperhatikan kemampuan awal dan kecepatan belajar siswa.

3) Efektivitas biaya karena dapat direproduksi dan disebarkan dengan biaya rendah.

4) Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dapat mengendalikan pembelajaran dan mendapat umpan balik yang segera.

5) Kemudahan untuk mencatat kemajuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan. 6) Terjaminnya keutuhan pelajaran karena hanya topik yang perlu saja yang dituangkan

dalam program komputer, sedangkan topik yang tidak relevan secara sengaja tidak disajikan dalam suatu hal yang agak sulit dilakukan dalam metode ceramah.

(5)

2.1.4 Kendala Pembelajaran Berbantuan Komputer

Menurut Hannafin dan Peck (dalam Widyanto) kendala penerapan PBK di antaranya adalah sebagai berikut :

1) Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual siswa.

2) Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan di luar keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan pelajaran yang lama.

3) Memerlukan waktu pengembangan yang lama.

4) Kemungkinan siswa untuk belajar secara tak sengaja (incidental learning) menjadi terbatas.

5) Hanya bertindak berdasarkan masukan yang telah terprogram sebelumnya, tidak dapat bertindak secara spontan.

2.1.5 Kendala-kendala tersebut dapat diminimalkan dengan cara:

1) Menggabungkan PBK dengan peralatan lain seperti videodisc dan audiodisc sehingga tidak terlalu bergantung pada tampilan layar komputer.

2) Memilih paket PBK yang sudah dikembangkan pihak lain untuk menghindari lamanya waktu dan keterampilan mengembangkan PBK sendiri, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran dan karakteristik pembelajaran siswa.

3) Menempatkan PBK sebagai tambahan dalam kegiatan belajar yang melibatkan tutor dan bahan yang tercetak

2.1.6 Tutorial

Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar mandiri.

(6)

Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial adalah kemandirian mahasiswa (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan kepala kosong, maka yang terjadi adalah perkuliahan biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan kuliah (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi tatap muka, di mana peran dosen sangat besar.

Peran utama tutor dalam tutorial adalah: (1) pemicu dan pemacu kemandirian belajar mahasiswa, berpikir dan berdiskusi; dan (2) pembimbing, fasilitator, dan mediator mahasiswa dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan akademik dan profesional secara mandiri, dan/atau dalam menghadapi atau memecahkan masalah-masalah dalam belajar mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa secara mandiri memahami materi mata kuliah; memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara tatap muka atau melalui alat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya.

Tutor juga menstimulasi mahasiswa untk terlibat aktif dalam pembahasan: (1) masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul; (2) kompetensi atau konsep esensial matakuliah; (3) persoalan yang terkait dengan unjuk kerja (praktik/praktikum) mahasiswa di dalam/di luar kelas tutorial; dan (4) masalah yang berkaitan dengan profesi keguruan yang ditemukan ketika mahasiswa menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru.

Untuk mendukung pelaksanaan peran dan fungsi-fungsi di atas, tutor perlu menguasai secara trampil sejumlah keterampilan dasar tutorial, yakni: (1) membuka dan menutup tutorial; (2) bertanya lanjut; (3) memberi penguatan; (4) mengadakan variasi; (5) menjelaskan; (6) memimpin diskusi kelompok kecil; (7) mengelola kelas; dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kedelapan jenis keterampilan dasar tutorial ini pada dasarnya sama dengan keterampilan dasar mengajar, yang diadaptasi dari perangkat Sydney Micro Skills yang dikembangkan oleh Sydney University tahun 1973

(7)

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Definisi Media pembelajaran

Kata ‘media’ berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Media pembelajaran sebenarnya merupakan alat bantu yang digunakan oleh tenaga pengajar dalam membantu tugasnya dalam pengajaran. Media pembelajaran juga dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai terhadap materi yang harus dipelajari, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

Kemampuan seorang tenaga pengajar dalam mengembangkan suatu media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Seorang pengajar tidak hanya mengajar siswa dengan materi yang ada, tapi dituntut untuk memiliki kemampuan bagaimana mengembangkan suatu materi pelajaran yang sudah ada menjadi lebih menarik sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan.

Beberapa hambatan yang dirasakan oleh seorang pengajar berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran, salah satunya adanya keterbatasan dalam merancang dan menyusun media pembelajaran serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membuat sebuah media.

Beberapa faktor yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar terkait dengan hasil pengembangan media pembelajaran, antara lain :

1) Pengajaran tidak tahu cara menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.

(8)

2) Penggunaan media pembelajaran oleh pendidik sangat terbatas sehingga dirasakan kurang membantu dalam penguasaan bahan ajar.

3) Kurang variatifnya media pembelajaran sehingga media pembelajaran sangat membosankan.

2.2.2 Ciri-ciri umum yang terkandung pada media pembelajaran

Berikut ini adalah ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran :

1) Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.

2) Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.

4) Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

5) Media pembelajaran digunakan dalam komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

6) Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).

7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penetapan suatu ilmu.

Lebih lanjut Gerlach & Ely yang dikutip Arsyad Azhar (2005: 12), mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.

(9)

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

b. Ciri manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

c. Ciri distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.

Dari beberapa paparan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan sesuatu dikatakan media pembelajaran apabila mempunyai ciri-ciri : (1) ciri fikasatif, (2) ciri manipulatif, (3) ciri distributif, (4) berbentuk hardware maupun software dan (5) mampu digunakan baik itu secara masal, kelompok besar/kecil maupun perorangan.

(10)

2.2.3 Kriteria Media Pembelajaran

Kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal utama, yaitu:

1. Kesesuaian atau relevansi

Media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program kegiatan belajar, tujuan belajar dan karakteristik peserta didik.

2. Kemudahan

Semua isi pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh peserta didik, dan sangat operasional dalam penggunannya.

3. Menarik

Media pembelajaran harus mampu menarik maupun merangsang perhatian peserta didik, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya. Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat peserta didik untuk menggunakan media tersebut.

4. Manfaat

Isi dari media pembelajaran harus bernilai atau berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia apalagi merusak siswa.

2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. DFD memiliki beberapa fungsi dalam mengembangkan suatu sistem, diantaranya adalah :

1) DFD membantu para analis sitem meringkas informas tentang sistem, mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, membantu perkembangan aplikasi secara efektif.

2) DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk pengembangan alternatif sistem fisik.

(11)

Gambar 2.1 Komponen Data Flow Diagram Menurut Yourdan dan DeMarco

2.4 Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi

dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara

Berikut ini akan dijelaskan reproduksi pada manusia yang meliputi pembentukan gamet (gametogenesis), organ reproduksi, hormon yang berperan dalam reproduksi, dan fertilisasi serta pewarisan sifat keturunan menurut Hukum Mendel.

2.4.1 Gametogenesis

Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel kelamin (gamet). Sel kelamin jantan disebut sperma, sehingga proses pembentukannya dinamakan spermatogenesis. Adapun sel kelamin betina disebut ovum dan proses pembentukannya dinamakan oogenesis.

(12)

2.4.1.1 Spermatogenesis

Spermatogenesis terjadi di dalam testis (tnggal: testes). Testis merupakan kelenjar reproduksi jantan sebagai tempat dibentuknya sperma dan hormon androgen. Dalam bahasa sehari-hari testis disebut buah zakar atau pelir. Testis diselubungi oleh selaput yang membentuk kantung yang disebut skrotum. Pada saat udara dingin skrotum akan mengerut sedangkan pada saat udara hangat, skrotum akan mengendur. Di dalam testes terdapat banyak spermatogonium atau sel induk sperma yang bersifat diploid (2n). Sel-sel ini mebelah sacara mitosis menjadi spermatosit primer (primary spermatocyte) atau spermatosit I. Selanjutnya, spermatosit I akan membelah secara meiosis mengahasilkan dua sel spermatosit sekunder (secondary spermatocyte) atau spermatosit II yang bersifat haploid (n). Setiap spermatosit II akan mengalami pembelahan menghasilkan spermatid (n). Karena setiap sprematosit II membelah menjadi 2 spermatid, maka jumlah total spermatid yang terbentuk adalah 4 buah. Selanjutnya, spermatid akan mengalami pematangan hingga menjadi spermatozoa atau sperma (sperm). Struktur sperma terdiri atas kepala, leher, dan ekor. Di alam kepala terdapat zat aksorom yang tersusun atas enzim hialurodinase dan proteinase yang berungsi untuk meluruhkan lapisan yang melindungi sel telur. Adapun lehernya mengandung mitokondria yang berfungsi dalam pembentukan energi untuk motilitas sperma.

Produksi sperma dikendalikan oleh hormon FSH dan LH. Pada saat sperma diproduksi, dihasilkan pula hormon testosteron yang merupakan pengendali FSH dan LH. Jumlah sperma setiap ml sekitar 20.000.000.

Pejalanan Sperma Hingga Dikeluarkan Tubuh :

Sperma bergerak dari tempat dihasilkannya (tubulus seminiferus) menuju saluran yang berkelok-kelok (epididimis) dan tingal sekitar 3 minggu sampai sperma dewasa. Selanjutnya, sperma memasuki saluran vas deferens hingga ujung saluran dan bercampur dengan 3 macam sekret hasil skresi kelenjar vesikula seminalis, prostat, dan cowperi. Ketiga sekret tersebut bersifat basah yang berguna agar sperma tetap hidup dan bergerak lincah dalam uretra dan saluran genitalia wanita yang bersifat asam. Sperma yang telah bercampur dengan sekret tersebut dinamakan semen. Pada saaat semen dikeluarkan tubuh atau ejakulasi dari vas

(13)

deferens, semen telah melalui saluran ejakulasi dan uretra yang juga merupakan saluran urin. Saat ejakulasi, tempat keluar air urin tertutup otot sekitaranya sehingga semen dan urin tidak akan tercampur. Jumlah semen yang dikeluarkan dalam sekali ejakulasi sekitar 2-5ml yang mengandung sekitar 50.000.000 sperma. Jika jumlah sperma kurang dari 20.000.000 kecil kemungkinan terjadi pembuahan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.1 di bawah ini :

Gambar 2.2 Spermatogenesis Terjadi Di Dalam Testis

2.4.1.2 Oogenesis

Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat banyak oogonium atau sel induk telur (ovum) yang bersifat diploid. Oogonium akan tumbuh menjadi oosit primer (primary oocyte) atau oosit I malalui pembelahan mitosis. Oosit primer akan membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder (secondary oocyte) atau oosit II dan satu badan kutub I atau badan kutub primer. Oosit sekunder akan mengalami pembelahan menghasilkan sebuah ootid yang akan berkembang menjadi sel telur dan sebuah badan kutub II yang akan berdegenerasi. Badan kutub I akan membelah dan menghasilkan dua badan kutub II yang juga akan mengalami degenerasi.

(14)

Pertumbuhan telur dikendalikan oleh FSH yang juga mempengaruhi sel folikel dan menghasilkan hormon estrogen dan LH. FSH dihasilkan oleh hipofisis. Sel folikel berfungsi untuk memberi nutrisi pada sel telur. FSH dan LH mempengaruhi sel folikel untuk melepaskan telur. Proses pelepasan telur dinamakan ovulasi. Sel folikel yang telah kosong akan menjadi korpus lutem sebagai penghasil hormon estrogen dan progesteron, sedangkan sel telur akan bergerak menuju saluran oviduk. Di spertiga permulaan oviduk, akan terjadi pembuahan jika saat itu terjadi hubungan kelamin. Sel telur akan terus bergerak menuju rahim (uterus) baik sudah ataupun belum dibuahi.

Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan tumbuh di dalam rahim. Agar rahim siap menerima zigot, dinding rahim akan menebal akibat pengaruh progesteron. Dinding rahim tersebut juga terkandung nutrisi dan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan zigot yang akan tertanam di situ. Proses penanaman zigot tersebut dinamakan implantasi.

Zigot akan tumbuh menjadi embrio yang akan terus berkembang hingga kelahiran yang memakan waktu sekitar 280 hari atau 9 bulan 10 hari. Bayi akan keluar melalui saluran yang disebut vagina yang juga berfungsi untuk mengeluarkan darah akibat menstruasi dan sebagai tempat penyaluran sperma. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.2 di bawah ini:

(15)

2.4.2 Organ Reproduksi

Organ reproduksi terdiri dari dua organ yaitu organ pria dan wanita 1. Organ Pria

Organ reproduksi pria dapat dibedakan 2 bagian yaitu organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam

a. Organ reproduksi luar

1) Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat

2) Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

b. Organ reproduksi dalam

1) Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Dalam testis banyak terdapat saluran yang disebut tubulus seminiferus.

2) Epidermis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma

3) Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar postat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.

4) Saluran Ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.

5) Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

2. Organ Wanita

Organ reproduksi wanita dapat dibedakan menajadi 2 bagian yaitu organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam

(16)

a. Organ reproduksi luar terdiri dari

1) Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Befungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.

2) Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

a) Labium Mayor merupan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.

b) Labium Minor merupakan sepasang bibir yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.

b. Organ reproduksi dalam terdiri dari:

1) Ovarium merupakan organ utama wanita, berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut

2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

3) Infudibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dangan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infudibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

5) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

6) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.

(17)

7) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dan uterus menuju saluran vagina.

8) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervix dan sampai pada vagina. 9) Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut klentit.

2.4.3 Hormon Pengatur Daur Menstruasi, Kehamilan, dan Kelahiran

Salah satu perilaku reproduksi pada wanita adalah menstruasi yang membentuk suatu daur. Daur tersebut dinamakan daur menstruasi atau uterus. Menstruasi mulai terjadi pada awal pubertas sekitar usia 11 – 15 tahun.

a. Menstruasi

Daur menstruasi dipengaruhi oleh hormon FSH, LH, estrogen, dan progesteron. Berikut proses-proses dan perubahan kadar hormon selama daur menstruasi :

Daur menstruasi terdiri atas 4 fase, yaitu fase menstruasi, pra-ovulasi, ovulasi, dan pasca-ovulasi. Fase menstruasi dikendalikan oleh estrogen dan progestoren. Pada lima hari pertama, kedua hormon tersebut berkurang secara drastis sehingga menyebabkan sel telur terlepas dari dinding uterus (endometrium uterus). Lepasnya sel telur tersebut menyebabkan endometrium sobek sehingga dindingnya menjadi tipis.

Pada pra-ovulasi, hormon yang berperan dalam FSH dan LH. Kedua hormon tersebut merangsang sel-sel folikel untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Akibatnya, endometrium kembali menebal.

Pada fase ovulasi tingginya kadar estrogen menyebabkan terhambatnya produksi hormon oleh hipofisis sehingga produksi FSH terhambat. Terhambatnya produksi FSH ini justru memicu dihasilkannya LH yang menyebabkan lepasnya sel telur dari sel folikel.

(18)

Lepasnya sel telur tersebut dinamakan ovulasi yang biasanya terjadi 2 minggu setelah menstruasi. Folikel akan mengerut dan berubah menjadi korpus luteum.

Fase pasca-ovulasi merupakan masa antara fase ovulasi dan menstruasi berikutnya sehingga fase ini terjadi pada hari ke-15 (1 hari stelah ovulasi) sampai hari ke-28 saat menstruasi tiba. Pada fase ini LH akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan estrogen dan progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan luruh dan berubah menjadi korpus albikans. Akibatnya, kadar estrogen dan progesteron menurun. Hal ini mengakibatkan produksi FSH dan LH meningkat hingga siklus akan kembali ke fase menstruasi.

b. Kehamilan

Kehamilan akan dimulai jika sel telur dibuahi sperma yang dinamakan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan ini baru akan menghasilkan zigot (2n) hanya jika terjadi peleburan antara inti sperma dan inti sel telur. Peleburan antara kedua inti sel kelamin tersebut dinamakan singami.

Zigot yang dihasilkan akan mengalami beberapa kali pembelahan sambil bergerak ke arah rahim hingga sampai pada tahap seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus bergerak dan membelah sampai terbentuk rongga. Tahap ini dinamakan blastula dengan rongga yang disebut blastosul. Pada tahap blastula inilah embrio tertanam di dinding uterus (implantasi) sekitar minggu ke-2. Selanjutnya, blastula akan berkembang membentuk 3 lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Tahap ini dinamakan gastrula yang terjadi sekitar mingu ke-3.

Mulai minggu ke-4 sampai ke-8 terjadi pembentukan berbagai organ (organogenesis) dari ketiga lapisan. Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit, dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan kelenjar kelamin. Adapun endoderm akan membentuk orga-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernafasan.

(19)

Mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa-masa ini disebut masa janin atau masa fetus.

Hormon-hormon yang berperan saat kehamilan, yaitu:

Embrio yang terbenam dalam uterus menyebabkan kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus memproduksi estrogen. Hormon ini akan merangsang pembentukan LH yang akan menyebabkan korpus luteum membentuk progesteron. Estrogen dan progesteron memelihara tebalnya dinding uterus untuk implantasi dan memelihara janin. Selama progesteron dibentuk, menstruasi tidak terjadi. Pada masa kehailan 3-4 bulan, korpus luteum mengalami kemunuran. Sekresi progesteron dan estrogen digantikan oleh plasenta yang akan menutupi sebagian besar uterus. Embrio menerima makanan dan oksigen serta mengeluarkan bahan-bahan buangan dan karbondioksida melalui plasenta. Plasenta juga kan mengahsilkan hormon relaksin yang berfungsi untuk memperlentur simfisis pubis dan organ lain di daerah tersebut sehingga mempermudah kelahiran.

c. Kelahiran

Pada tahap ini hormon yang berpengaruh adalah relaksin, oksitosen, estrogen, dan prostag landin. Dua hormon pertama berfungdi untuk kontraksi uterus. Oksitosin juga berungsi merangsang dilepaskannya hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap kelenjar air susu. Adapun 2 hormon terakhir berfungsi mengurangi pengaruh hormon progesteron yang dapat menghambat kontraksi uterus.

Embrio diselaputi oleh 3 lapisan, yaitu amnion, khorion, dan alantois. Amnion berisi cairan yang berfungdi melindungi embrio dari benturan. Korion merupakan bagian dari plasenta yang merupakan tempat pertukaran zat-zat antara embri dan ibu. Khorion dan endometrium akan membentuk plasenta. Adapun alantois merupakan membran yang mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu.

Pada saat kelahiran, amnion pecah dan cairan isisnya keluar. Kontraksi otot uterus semakin cepat. Hal ini menyebabkan bayi yang masih berhubungan dengan plasenta, terdorong keluar melewati vagina. Kontraksi uterus masih berlanjut sampai plasenta terperas

(20)

keluar. Setelah melahirkan, prolaktin menyebabkan keluarnya ASI. Progesteron dan estrogen juga mempengaruhi pertumbuhan kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.

2.4.4 Hukum Mendel

Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada

dijabarkan ole

Tanaman. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

1) Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel

2) Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.

Berikut ini penjelasan hukum mendel di atas : 1. Segregation (Hukum Pertama Mendel)

Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan keduaParent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.

Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

a)

turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya k, dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya K).

b) Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari

Contoh: K : Rambut Keriting k : Rambut Lurus P : ♀ x ♂ : KK x kk

(21)

F1 : Kk, Kk, Kk, Kk.

Maka F1 semua keturunan berambut lurus. Namun jika;

P : ♀ x ♂

: Kk x Kk

F1 : KK, Kk, Kk, kk

Maka F1 : Rambut keriting : Rambut lurus = 3 : 1

c) Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Hk dan hK), alel dominan (H atau K) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (h atau k) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

Contoh: K : Rambut Keriting k : Rambut Lurus H : Kulit hitam H : Kulit putih P : ♀ x ♂ : KKhh x kkHH F1 : KkHh, KkHh, KkHh, KkHh.

Maka F1 semua keturunan berambut lurus berkulit hitam.

2. Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)

Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada

pasangan sifat yang lain. Dengan kata lai

saling mempengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan. Misalnya, sel dari jantan mm (putih) dan sel betina MM (merah).

(22)

M : Merah

m : Putih

P : ♀ x ♂

: MM x mm

F1 : Mm, Mm, Mm, Mm

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Data Flow Diagram Menurut Yourdan dan DeMarco
Gambar 2.2 Spermatogenesis Terjadi Di Dalam Testis
Gambar 2.3 Oogenesis Terjadi Di Dalam Ovarium Yang Akan Menghasilkan Ovum

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang kesehatan pada RSUD Gemolong Kabupaten Sragen perlu adanya Pola Tarif tentang Retribusi

Hardware Rangkaian Penampil hanya berfungsi sebagai penerima data dari hardware Rangkaian sensor yang dikirim secara wireless untuk selanjutnya ditampilkan pada LCD agar dapat

Syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan pakan ikan adalah kandungan nutrisi suatu bahan pakan harus cukup sesuai dengan kebutuhan ikan, disukai oleh ikan, mudah dicerna

YANUAR AMNUR, S.SOS ALEXANDER INDRA LUKMAN, S.SOS ARTERIA DAHLAN, ST, SH HJ. RANELY RAFKI MARLON, SH, SE, MBA ARNI DASRIANTI, A.MD AFWAN MAKSUM,

Kemampuan kain agar tahan ter- hadap pengikisan telah diuji dengan menggunakan mesin untuk menggesek kain lain dengan tenaga yang kuat.. Kain yang kuat saat digesek sebanyak

AlMgSi 1 memiliki ketahanan lelah yang lebih tinggi pada daerah elastis, tetapi dengan derajat regangan yang tinggi sehingga timbul regangan plastis, kekuatan lelah siklus rendah

Namun jika barang itu berubah, hilang, terjual, berupa makanan yang telah dikonsumsi, atau kain yang telah dijahit menjadi baju, maka tidak boleh diambil kembali, baik dalam