• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEKOLAH DESAIN ANIMASI DAN GAME SEMARANG TUGAS AKHIR ALDIDAREST AWAYS AL CORNIE L2B009073

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS DIPONEGORO SEKOLAH DESAIN ANIMASI DAN GAME SEMARANG TUGAS AKHIR ALDIDAREST AWAYS AL CORNIE L2B009073"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEKOLAH DESAIN ANIMASI DAN GAME SEMARANG

TUGAS AKHIR

ALDIDAREST AWAYS AL CORNIE

L2B009073

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

SEMARANG

JANUARI 2014

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Animasi dan game merupakan hasil desain yang dipandang sebagai hiburan.

Perkembangan Animasi dan game yang pesat mendorong untuk tidak hanya sekedar

menyuguhkan hiburan, banyak unsur-unsur lain yang dikombinasikan seperti edukasi,

pemasaran, bisnis hingga riset. Hal ini membuat industri dunia animasi dan game tidak akan

pernah sepi seiring berkembangnya teknologi digital. Animasi dan game akan selalu

menghadirkan hal yang baru bagi penikmatnya.

Perkembangan animasi dan game di Indonesia sedang mengalami peningkatan yang

pesat, terbukti dengan banyak digelarnya event – event yang terkait dengan bidang animasi,

selain itu terbukti juga dengannya frekuensi pemutaran videoklip – videoklip yang

menggunakan animasi untuk musik maupun untuk tujuan promosi di layar kaca. Melihat

animo masyarakat yang tidak pernah sepi tiap tahunnya pada pelatihan-pelatihan desain

animasi dan game yang digelar di kota Semarang, maka dibutuhkan wadah untuk

menampung dan mendidik SDM yang potensial untuk bersaing di dunia informasi digital dan

teknologi.

Kata Kunci

: Animasi, Game, Sekolah, Desain

ABSTRAC

Animation and game design is the result of design for entertainment. Animation and

game design changes rapidly on years, not only deliver a mere entertainment, but also many

other elements are combined nowadays such as education, marketing, business to research.

This makes the world of animation and gaming industry development will keep rising in the

future . Animation and game will always bring something new for the audience as the

development of techlogy.

The development of animation and gaming in Indonesia is experiencing a rapid

increase , as evidenced by many big events - the event that is related to the field of animation

or game, it proved with a high video clip playback frequency - which uses animation to video

clips and music for promotional purposes on television . In Semarang, the public interest that

always been anticipated each year on training design for game and animation, takes the great

container to accommodate and educate the potential of human resources to compete in the

world of digital information and technology.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul :

“ SEKOLAH DESAIN ANIMASI DAN GAME SEMARANG “

LP3A ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Selama menuntut ilmu dan penyusunan laporan ini, penyusun mendapat banyak bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Septana Bagus Pribadi,S.T, M.T, selaku Koordinator Mata Kuliah Tugas Akhir 2. Ir. Agung Dwiyanto, MSA, selaku dosen pembimbing pertama

3. Ir. Abdul Malik, MSA, selaku dosen pembimbing kedua 4. Prof. Ir. Eddy Darmawan, M.Eng. selaku dosen penguji

5. Edward E. Pandelaki, S.T, M.T, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Arsitektur JAFT UNDIP

6. Semua pihak yang telah berperan membantu dalam penyelesaian Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga karya ini bisa memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat pada umumnya dan ilmu arsitektur pada khususnya.

Semarang, 15 Januari 2014

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR ... Ii DAFTAR ISI ... iIi DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

...

BAB I - 1

1.2.

Tujuan dan Sasaran

...2

1.3.

Manfaat

...3

1.4.

Lingkup Pembahasan

...3

1.5.

Metode Pembahasan

...3

1.6.

Sistematika Pembahasan

...4

1.7.

Alur Pikir

...6

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Deskripsi Umum Sekolah Desain Animasi dan Game

...

BAB II – 7

2.1.1

Pengertian Sekolah ...7

2.1.2

Pengertian Silabus Kurikulum ...7

2.1.3

Pengertian Desain Animasi dan Game ...7

2.2.

Proses Desain Animasi & Game

...8

2.2.1 Proses Desain Animasi ...8

2.2.2 Proses Desain Game ...9

2.3

Tinjauan Perencanaan Sekolah Desain Animasi dan Game

...11

2.3.1

Perencanaan Kampus ...11

2.3.2

Program Kegiatan ...11

BAB III. DATA

3.1. Tinjauan Kota Semarang

... ...

BAB III –

13

3.2. Kebijakan dan Rencana Tata Ruang Kota Semarang

.. ...14

3.3. Potensi Sekolah Tinggi Disain Animasi dan Game

di Kota Semarang

.. ...14

3.4. Studi Banding

...18

3.4.1

IDS (International Design School).. ...18

(8)

3.5. Kesimpulan Studi Banding

...26

3.5.1 Status Kepemilikan.. ...28

3.5.2 Sistem Pendidikan.. ...28

3.5.3 Materi Perkuliahan... ...29

3.5.4 Struktur Organisasi.. ...34

3.5.5 Fasilitas Sekolah Desain Animasi dan Game...34

BAB IV. PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

4.1. Titik Tolak Pendekatan

... ...36

4.2. Pendekatan Fungsional

.. ...36

4.2.1. Pendekatan Program Ruang. ...36

4.2.2. Pendekatan Lokasi dan Tapak. ...57

4.3. Pendekatan Perancangan

. ...62

4.3.1. Pendekatan Aspek Arsitektural.. ...62

4.3.2. Pendekatan Aspek Fungsional.. ...65

4.3.3. Pendekatan Aspek Kontekstual. ...67

4.3.4. Pendekatan Aspek Teknis. ...68

4.3.5. Pendekatan Aspek Kinerja. ...68

BAB V. PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1. Program Ruang

... ...73

6.2. Studi Besaran Tapak Terpilih

... ...78

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Skema Alur Pikir... 6

Gambar 2.1. Proses Desain Animasi Komputer. ... 9

Gambar 3.1. Peta Semarang ... 13

Gambar 3.2. Grafik Kebutuhan dan Ketersediaan SDM Telematika di Indonesia. ... 15

Gambar 3.3. Gedung IDS Jakarta ... 18

Gambar 3.4. Struktur Organisasi IDS ... 18

Gambar 3.5. Fasilitas IDS ... 23

Gambar 3.6. Mages Institute of Excellence ... 24

Gambar 3.7. Struktur Organisasi Mages ... 24

Gambar 3.8. Fasilitas Mages ... 26

Gambar 3.9. Struktur Organisasi Sekolah Disain Animasi dan Game Semarang. ... 34

Gambar 4.1. Peta Semarang.. ... 30

Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Mahasiswa IT.. ... 33

Gambar 4.3. Grafik Kebutuhan dan Ketersediaan SDM Telematika di Indonesia. ... 34

Gambar 4.1. Tapak Jalan Bukit Sari Raya ... 59

Gambar 4.2. Situasi Tapak Jalan bukit Sari Raya ... 60

Gambar 4.3. Tapak Jalan Pentul Raya ... 61

Gambar 4.4. Situasi Tapak Jalan Pentul Raya ... 61

Gambar 4.5. Contoh fasade bangunan yang menggunakan material transparan ... 63

Gambar 4.6. Contoh fasade bangunan modern yang sederhana ... 64

Gambar 4.7. Contoh fasade ... 64

Gambar 4.8. Contoh fasade bangunan ... 64

Gambar 4.9. Skema hubungan kelompok ruang Makro ... 68

Gambar 4.10. Skema hubungan kelompok ruang Mikro ... 68

Gambar 4.11. Skema Pola Sirkulasi pengelola ... 69

Gambar 4.12. Skema Pola Sirkulasi Mahasiswa ... 69

Gambar 4.13. Skema Distribusi Listrik bangunan ... 72

Gambar 4.14. Skema Distribusi air bersih bangunan ... 72

Gambar 4.15. Skema Pengolahan plumbing bangunan ... 73

Gambar 5.1. Ukuran Tapak Terpilih ... 79

Gambar 5.2. Peta Tapak Terpilih ... 80

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pengembangan Wilayah Kota Semarang sebagai Kawasan Pendidikan ... 14

Tabel 3.2. Kebutuhan dan Ketersediaan SDM Telematika di Indonesia ... 15

Tabel 3.3. Jumlah Lulusan SMA, MA dan SMK Per Tahun di Semarang ... 16

Tabel 3.4. Jumlah Mahasiswa Baru Pendidikan DKV & Ilmu Komputer 2012 di Semarang .. 16

Tabel 3.5. Jumlah Lulusan SMK dengan prodi Animasi Per Tahun di Semarang ... 16

Tabel 3.6. Jumlah Peminat Pelatihan Animasi 3D dan Game Design Semarang ... 17

Tabel 3.7. Kurikulum Digital Animation ... 19

Tabel 3.8. Modul Pembelajaran Program Diploma in Game Design ... 25

Tabel 3.9. Modul Pembelajaran Program Diploma in Animation ... 25

Tabel 3.10. Rekapitulasi Hasil Studi Banding Dan Penerapan ... 27

Tabel 3.11. Silabus Kurikulum Program 3D Movie Animator ... 29

Tabel 3.12. Silabus Kurikulum Program 3D Game Designer ... 31

Tabel 4.1. Jumlah SMK Prodi Animasi di Semarang 2 Tahun terakhir ... 37

Tabel 4.2. Prediksi Jumlah Mahasiswa Prodi 3D Movie Animator ... 38

Tabel 4.3. Jumlah Mahasiswa IDS dan Peserta Pelatihan Game IKITAS 2 Tahun Terakhir ... 38

Tabel 4.4. Prediksi Jumlah Mahasiswa Prodi 3D Game Designer ... 39

Tabel 4.5. Kelompok Kegiatan, Pelaku dan Kebutuhan Ruang ... 40

Tabel 4.6. Analisa Kebutuhan Ruang Prodi 3D Movie Animator ... 43

Tabel 4.7. Analisa Kebutuhan Ruang Prodi 3D Game Designer ... 46

Tabel 4.8. Analisa Kebutuhan Besaran Ruang Berdasarkan Referensi ... 52

Tabel 4.9. Penilaian Kriteria Lokasi Bangunan ... 58

Tabel 4.10. Penilaian Alternatif Tapak 1 ... 60

Tabel 4.11. Penilaian Alternatif Tapak 2 ... 61

Tabel 4.12. Rekapitulasi Penentuan Tapak ... 62

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu, dalam proses penuntutan, Penuntut Umum juga menetapkan bahan-bahan bukti dari penyidik dan mempersiapkan dengan cermat segala sesuatu yang

Kadar progesteron yang menurun di endometrium memicu sekresi enzim MMPs meningkat di sel desidua pada akhir fase sekresi, saat kadar progesteron

Dari hasil survey yang telah dilakukan, data yang diperoleh sudah cukup memadai untuk menentukan rata-rata waktu tempuh kendaraan.. 3.4.3 Pengolahan

Beliau adalah sebagai informan pangkal terhadap keberadaan Talempong Batu yang ada di Nagarai Talang Anau, dan juga sebagai informan mengenai talempong di

Dalam hal ini, penerjemah dapat memperkenalkan budaya Bahasa Indonesia terhadap pembaca dari bahasa target, sehingga Bahasa Indonesia yang merupakan budaya

5. Nama berhala besar yang terbuat dari batu akik warna merah yang diletakkan di samping ka’bah untuk disembah dan diagung-agungkan adalah ...

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Blume & Keim, 1991) volatilitas naik turunnya nilai obligasi akan lebih rendah pada obligasi dengan tenornya lebih panjang

Konsep khusus agrowisata yang diterapkan pada atraksi adalah area kebun yang menjadi daya tarik utama hanya dapat di akses saat panen dengan aktivitas terbatas,