• Tidak ada hasil yang ditemukan

tv- 1 BAB TV. ANALISE DAI\[ PEMBAHASAI\I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tv- 1 BAB TV. ANALISE DAI\[ PEMBAHASAI\I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB lV. Andlaa dan Fenfidrann

BAB TV. ANALISE DAI\[ PEMBAHASAI\I

4.1. Pendahuluan

Angka keamanan terhadap longsoran pada konstnrksi timbunan dan gplian ditentukan berdasarkan studi parameter dari bebe,rapa veriabel yang mempengaruhinya. Variabel yang diperhittngtan dalam analisis ini addah kondisi tanah yang didasarkan pada kecepatan gelombang geser rata-rat4 kandungan frelnvensi input motiorl percepatan gempa di bafiran dasar (PBA) dan kedalaman batuan dasar.

Gb. 4.2. Skerna pemodelan kasus galian

42. Paremeter dan Propertis Tanah untukAnalisr Dinemik

Penentuan respon tanah selama terjadinya gempo sangat dipenganrhi oleh modulus geser dan damping ratio dari tanah yang bersangkutan. Pada kasus ini, analisis dilakukan pada tanah lempung homogen. Kondisi tanah yans ditinjau, diklasifikasikan dalam 3 kelas yaitu tanah ketas, Sc, tanah sedang Sru dan tanah lrmak, Sn. Klasifikasi didasartran pada kecepatan gelonbang gpser rata-rata mengacu pdt Uniform Building Code (JBC,1997).

4.2.lJllodulus Gccer dan Kecepatrn Gelombang Gecer

Besarnya modulus geser didasarkan pda kecepatan gelombang ges€r mengacu pada uBc 1977. Hubungan Modulus Elastisitas (E) , Modulus Geser (G) dan

tv- 1

hn+ H FEe'o,ig-;..g

Gb. 4.1. Skema pemodelan kasus timbunan

(..€ paAeo,tr0{g

(2)

BAB lV. Andica dan Pen$draan tv-2

Kecepatan Gelombang Tekan (Vp) dan Kecepatan Gelombang Geser (Vs) adalah

sebagai berikut:

lE""d

r e = l

p

y s =

Eoed - Q-v)E (1+rz{1-2v) . - E ( J r = -2(l+v)

p = L

g

Jenis Tanah Cu (KN/m')

ee)

PI Cu (KN/m')

uBc.1997

TanahKeras. Sc l t 0 I 5 > 100

Tanah Sedane. Sn 60 I l 5 50 - 100

Tanalt Lunak. Sn 30 I 40 < 5 0

Berat volume tanah untuk tanah keras, 18 KN/m3, tanah sedang 16 KN/m3, dan tanah lunak 14 KN/m3. Untuk kasus timbunan, tanah timbunan dianggap tanah sedang So dengan berat volume 16 KN/m'; Cu:60 kPa dan q5o.

4.2.2. Faltor Reduksi Modulus Geser (G Reduc.tton) dan Damphg Rotto

Tanatt png memikul beban dinamik akan mengalami pelemahan Pelemahan terganturg pada regangan geser siklik (cyclic shear strain), dikenal sebagai ratio G Reduction, G/Gmur.

Ishibashi tnd Zhang (1993) mengembangkan percamaan untuk memperkirakan ratio G/Gma"r. Variabel utamanya adalah Indeks Plastisitas (PD dan Tegangan Batas (Confining Pressure).

Tabel 4. 1. Propertis Tanah

Jenis Tanah E (KN/nJ G (KN/m") Vs (m/dtk) Vs (m/dtk)

uBc,1997

Tanah Keras. Sc 1.5536E+6

s7s4t2.u

560 360 -760

Tanah Sedane. Sn 3.2103E+5 r 18899.08 270 180 - 360

Tanatr Lunak Sn 98642

36s34.15

160 < 1E0 Nilai Poisson Ratio v, diambil nilai 0,35 rurtuk semua jenis tanah.

(3)

EAB lV- Andiredan Pembalraran lV- 3 0l 0l 0l oit @ 6 o oa g2 x a E I o a c 0a t2 6 L@ rG 00 @l ol ot wtugr*l Tanah Keras Sb$nfrn Tanah Sedang ro t@ 0@l @ @l fgrffii Tanah Sedang r o @ @ l 0 q Wtutill Tanah Lunak c)CaEtsrsdn Tanah Lunak .G

Gb. 4.3. Grafik G Reductionterhadap cyclic shear strain untuk berbagai jenis tanah

Seperti juga penunrnan modulus ges€r G dengan naiknya regnngan geser sikltlq akan menyebabkan luasan loop hesterisis pada kurva tegangarFreganpn meningkaL hal ini mengindikasikan kenaikan da-ping ratio dengnn naiknya amplitudo regangan siklik.

o o o I

e

E t g t a n ID 0 I o t a to I & EA E 6 . € r o E o . 3 s E -i @ s @ o r & a o b G @ @ 1 6 *|ltrt).ll Tanatt Keras

Gb. 4.4. Grafik Damping Ratio terhadap cyclic shear strain untuk beftagoi jenis hnah

43. Dete Gempa

Pada analisis ini digunakan 2 input motion, gempa suMuction Medan dan gempa Strike-Slip Medan (flendarto, 2005) yang dimodifikasi dengan percepctan puncak padabatuan dasar (PBA) 0,1g- 0,49.

(4)

BAB lV. Anallssdan Pembelracan lV-4

Gb. 4.5. Scaled Recorded Ground Motion Subduction Medan, dengan percepatan prmcak 137 cm/detiP p"d" 16,42 denk, durasi gempa 43,99 detik.

Gb. 4.6. Scaled Recorded Ground Motion Strike-Slip Medan, dengan percepotan

puncak l4l ffilffil3 pad;a 10 detih drnasi gemgd 60 detik.

4.4. Parameter dan Propertis Tanah untuk Analisa Statik Ekuivalen

Dalam analisa statik ekuivalen, sebagai masukan adalahpercepatan gempa pada

permukaan tanah (PGA) sebagar beban percepatan horisontal. Agar dapat dibandingkan

dengan Analisa Dinamik, maka PGA diambil dari hasil Analisa Dinamik pada masing-masing kasus.

Properti tenah yang digunakan adalah Modulus Elastisitas (E), berat volume, poisson ratio, kohesi dan sudut geser dalam seperti pada analisa dinamik. Perhitungan dibantu dengan program komputer PLAXIS, menggrrnakan model tu ah Mobr-Coulomb.

(5)

BAB lV. Andiaadan Pembahaan lV-s

Sebelum melakukan analisis pada kasus-kasus yang telah ditenttrkarU perlu

dilaknkan verifikasi progam dengan melakukan analisa pada bentang bebas (freefield) untuk mengetahui besarnya amplifikasi Wdz berbagai kelas tanah dan respon

spekrranya untuk selanjutnya di verifikasi dengan peraturan IJBC 1997 dan SNI 2002.

Hasil analisis dinamik menunjukkan bahwa semakin lunak Anab maka

amplifikasi pBA akan semakin besar. Sedanekan kenaikan PBA pada setrap kelas tanah

akan rremberikan amplifikasi yang cenderung sedikit menuruL Nilai amplifikasi

raA-rata dari mekanisme Subduction dn Strike-Slrp rrenunjukkan nilai yang mendekati

dengan perafigan dari UBC, 1997 dan SNI, 2002 (Tabel. 4.3), juga sesuai dengan

Faktor Amplifikasi untuk Jatffrta (Sengar4 I W., et aL,1999)'

Spekfa percepatan dari semu,a jenis tanah memiliki periode predominan yang

relatif sesuai dengan periode predominan speltra percepabn rencana menurut UBC

lggT dpr SNI 2002. Pada peridode panjang spekfra percepatan rencana menurut SM

2002 relatif lebih konservatif dibanding WC 1997, terlihat bahwa pdacorner periode

(T") untuk PBA yang berbeda, SNI nrcnggunakan nilai yang sama. Sedangkan renurut

IJBC corner periode ditentukan dengan persamaan To : C.' / (2.5 C,)' Hasil

menunjukkan bahwa pada periode panjang > 1 detik sebagian tampak keluar dari

envelope artinya tidak semu,a percepatan padt long periode dapat teredam Hal ini

terjadi karena input motion yang digunakan adalah pada periode alami T:0 (Gb. 4'8

-G b . 4 . 1 5 ) .

Gb. 4.7. Pemodelan benAng bebas dengan kedalaman batuan dasar F30m

Tabe14.2. Amplifrkasi PBA pada Tanah Keras, Tanah Sedang dan Tanah Lunak

PBA PGA Amplifikasi 0.1 1.33E{1 1 . 3 3

o.2

2.45E41 1.23 0.3 0.4 3.43E41 4.26E41 1 . 1 4 1 . 0 6 Subduction 0.09 9.74E42 1.09 0 . 1 8 1.96E41 1.09 o.27 2.80E{1 1 . M

(6)

BAB lV- Aneli.rdan Pambdracan lV-6 Tanah Sedang, SD Sfrlke€lip PBA PGA Amplifikasi 0 . 1 1.18E-01 1 . 1 8

o.2

2.58E{1 1 . 2 9 0.3 0.4 4.24E41 5.07E{1 1 . 4 1 1 . 2 7 Subducfon PBA PGA Amplifikasi 0.09 1.55E-01 1 . 7 2 0 . 1 8 2.4r',E41 1.36 0.27 2.61E41 o.97 0.36 3.99E-01 1 . 1 1 Tanah Lunak, SE Strike€llp PBA PGA Amplilikasi 0 . 1 2.05E41 2.05

o.2

2.66E-01 1 . 3 3 0.3 3.69E-01 1 . 2 3 o.4 5.748-01 1.43 Subductlon PBA O.O9 PGA 2.47E41 Amplifikasi 2.75 0 . 1 8 3.57E41 1 . 9 9 o.27 4.20E41 1.56 0.36 3.45E41 0.96

Tabel 4.3. Verifikasi Amplifikasi PBA pada Tanah Keras, Tanatt Sedang dan Tanatt

Lunak terhadap Amplifikasi dari UBC, 1997

AmPlifikasi

PBA(gl Tanah Keras. SC Tanah Sedang, SD Tanah Lunak, SE

UBC'97 QuakeM UBC'97 QuakeM UBC'97 QuakeM 0.1

o.2

0.3 0.4 1 . 2 0 1 . 2 6 1 . 2 0 1 . 1 5 9 1 . 1 0 1 . 0 9 2 1.00 1.033 1.60 1 . 4 0 1 . 2 0 1 . 1 0 1.452 1.325 1 . 1 9 2 1 . 1 9 0 2.fi 2.398 1.70 1.658 1.20 1.395 0.90 1.197 '|'.2 O , r t o E 0.8 g

E o.o

(' E 0.4 o

t o :

o 0 1 . 5 Period (rl ----sN2o(tr!,sc -subducton, sN{2002, sD -subducton, ---..sN2002,s8 -subducton,sE -uBca7, sc -t8c97, st) -tFc97,SE

(7)

BA.n lV Andlradan Panrbdracan lV- 7 0.9 g 0'8 t 0.7

E 0..

E o.s

i o o

E 0.3

E o.z

oo 0.1 0 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 Period (r)

Gb. 4.9. Spekra percepatan Tanah Keras, Sedang dan Lunak dengan PBA:0,1g

2 ^ 1 . 8 C' ; 1 . 6 € r . l

8 , "

E t o < 0.8

E o.u

E o.o

o 0.2 0 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 Perbd(s)

Gb. 4.10. Spekra percepatan Tanah Keras, Sedang dan Lunak dengan PBA:0,2g

0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3

Pedod (s)

Gb. 4.11. Spekfia perc€patan fanah Keras, Sedang dan Lunak dengan PBA:0,2g

1 . 2 Cl .r c o

E o.t

T

E o.e

o E 0.4 .,

t o.e

o 0 ----SN20(r2,SC -SrrilG,Slp,SC sN20q2, sD -std(o-sh, sD sN2002, sE -sfil€€lp, sE -tFcg7, sc -uBca7, sD -tEcE7, SE - ---sN20@,sc -subduction, sNam,sD -subdrcton, .-.. -.sN20(a sE -$uEluctbn, r.Bc97, SC -tFC97, SD __ __SNZ!o2, SC _St{(gtstp, sNznz, sD -st'ike-sh, SN20O2, SE -gtrfsr$fp, -tFc97, SC -tEC97, SD -tFcsE Tesis tagieter

(8)

BAB lV. Andiledan Pen$aharsr lV-B 1 . 0 g 1.4

E t "

E , I T

E o.a

o

S o.o

6 t 0.4

# 0 "

0 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 Period (rl

Gb. 4.12. Spekfra percepatan Tanah Keras, Sedang dan Lunak dengan PBA:O,3g

1 . 4 9 1 2 5 , 1 E .9 0.8 o ., € o.e E 0.4 o E 0.2 0 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 Perlod (rf

Gb. 4.13. Spelrffa percepatan Tanah Keras, Sedang dan Lwak dengan PBA:0,3g

' 1 2 O 4 c o E 0.8 .9

E o.o

(, E 0.4 o

L o.z

tt 0 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 Period (c)

Gb. 4.14. Spekna percepatan Tanah Keras, Sedang dan Lunak dengan PBA:0,4g

- - - -sNAn2, 8C -Subducton, SC sN2(m, sD -srrbductim, sD .---.sN200rL sE -subducftn, sE -uBc97, SC -rDC97, SD -uBca7, sE ----sr{znz,sc -sr{o-sh,sc sN2(m,$) -st{c-ss, . . . . - . . s N z m , s E - $ r b - s h , s E -1FC97, SC -tFC97, St) - uBcg?. sE -l.,JBca7, sc -subducton, sc -tFCa7, SD -Subducton, SD -tFca7, sE _slsductin, sE

(9)

BAB lV. Andieadan Pembahasan lv-g 1 . 2 C D 4

.E

E 0.8 .g

E o.e

(' E 0.4 ('

L o.z

tt, 0 1 1 . 5 2 Period (s)

Gb. 4.15. Spekfia percepatan Tanah Keras, Sedang dan Lunak dengan PBA:0,49

4.6. Interpretasi Hasil Perhitungan Analisis Dinamik

4.6.1. Pengaruh Kelas Tanah, Kedalaman Batuan Dasar, PBA' Input Motion terhadap PGA

Percepatan maksimum yang terjadi pada permukaan tanah (Pegk G,rolnd

Aecelation: PGA), dengan input motion Subduction maupun Strike-Slip meningkat

seiring meningkatnya PBA. Kedalaman batuan dasar berpengaruh terhadap PGA.

Pada kasus timbunan dan galian dengan kedalaman batuan dasar D:30m, percepatan

yang terjadi lebih kecil dibandingkan PGA yang terjadi pada kasus timbunan dan galian

dengan kedalaman batuan dasar D:l 00m.

Dari gafik-grafik dibawatr ini terlihat bahwa pada kasus timbunan maupun

galian, tidak terlihat perbedaan yang mencolok dan mempmyai kecenderungan yang

sarna. +Subduction, SC - -+- -Stike-Slip, SC ----+-- Subduciion, SD - -N- - Sfike-Slip, SD +Subdudion, SE - <- -Stike€lip, SE 0.8 0.6 o < 0.4 (, o. 0.2 -t8ca7, sc -srilc-sh, sc -uBc97, SD -Sbil€-Slp, _ tEc a7, sE - sffik€-slp, sE

(10)

BAB lV- Andiea&n Pembelraran tv- 10

Gb. 4.16. Hubungan Percepatan maksimum di permukaan tanah terhadap PBA untuk

Tanatr Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Subduction dan Strike-Slip pda

pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasar D-30m

+-Subduc{ion, SC - -r- - Strike-Slip, SC ---*- Subduclion, SD - x--Strike-Slip, SD +Subduction, SE - ->- -Strike-Slip, SE

Gb. 4.17. Hubungan Percepatan maksimum di permukaen tanah terhadap PBA untuk

Tanah Lunalq Sedang dan Keras dengan input motion Subduction dan Strike-Slip pda

pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasax D- I 00m

-+Subduction, SC 4 -o - -r- -Strike-Slip, SC - - x --+-- Subduc{ion, SD - -x- -Sfiike-Slip, SD ---x-Su$uclion. SE - -e- -Stike-Slip, SE - a 0.2 PBA (g)

Gb. 4.18. Hubungan percepatan maksimum di permukaan tanah terhadap PBA untuk

Tanah Lunafq Sedang dan Keras dengan input motion Subduction dan Strtke-Sltp pda

pemodelan galisn dengan kedalaman batuan dasar IF30m

o 0.6

H o o

o.2

I o.e

$ o o

0 2 0.3 0 . 1

Gambar

Tabel 4. 1. Propertis Tanah
Tabel 4.3. Verifikasi Amplifikasi  PBA pada Tanah Keras, Tanatt Sedang dan Tanatt

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan terlebih dahulu ekstraksi sampel gula total pada biji kakao dengan menghomogenkan 2 gram bubuk kakao dengan 10 ml air mendidih selama 1-3 menit kemudian

Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan mendeskripsikan serta menganalisis bagaimana penyajian krumpyung sebagai sajian karawitan yang mengalami

terhadap Calon Legislatif Perempuan dalam Iklan Pemilu 2014 Pada Media Luar Ruang di Kelurahan Serengan Surakarta), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas

✎ [Tergantung pada modelnya] Jika Anda memilih atau memutar media dari perangkat dengan fungsi home theater, Speaker HT akan terhubung secara otomatis.. Pastikan untuk

Ini adalah fungsi yang dapat Anda gunakan untuk program yang sedang Anda tonton atau ingin ditonton, juga memundurkan program yang sedang Anda tonton dalam waktu nyata. Langsung

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan program SPSS 17.0 for windows diperoleh koefisien determinasi (adjusted r square) sebesar 0,678 artinya kontribusi

Penambahan bahan suplemen dan imbuhan pakan seperti minyak ikan, vitamin E dan ekstrak temulawak menghasilkan nilai yang lebih baik pada parameter seperti IGS,

✎ [Bergantung pada model] Jika anda memilih atau memainkan media dari peranti dengan fungsi teater rumah, Pembesar Suara HT disambungkan secara automatik.. Pastikan anda