• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKIBAT HUKUM KEPAILITAN DEBITOR TERHADAP BANK SEBAGAI KREDITOR SEPARATIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "AKIBAT HUKUM KEPAILITAN DEBITOR TERHADAP BANK SEBAGAI KREDITOR SEPARATIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS

AKIBAT HUKUM KEPAILITAN DEBITOR

TERHADAP BANK SEBAGAI KREDITOR

SEPARATIS

BUDI ARIEF S.H

NIM 031224253005

(2)

ii

(3)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tesis ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan panitia penguji

Pada Tanggal 21 Augstus 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

KETUA : Prof. Dr. EMAN, S.H.,MS.

ANGGOTA : 1. Dr. M. HADI SUBHAN, S.H., MH.

2. Prof.Dr. Drs. Abd. Shomad, S.H., MH.

(4)

iii

TESIS AKIBAT HUKUM KEPAILITAN …… BUDI ARIEF S.H

ABSTRAK

Pada hakikatnya putusan pailit bertujuan untuk mendapatkan suatu "penyitaan umum". Dengan perkataan lain faillessment itu adalah suatu usaha bersama untuk mendapatkan pembayaran bagi semua orang yang berpiutang secara adil. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengkaji pada pendekatan kasus pada PT BNI Syariah yang mengajukan permohonan kasasi pada Mahkamah Agung dalam putusannya Nomor 759 K/Pdt.Sus/2012. Dalam Penulisan hukum ini menganalisis mengenai apakah Bank sebagai kreditor seperatis dapat menggunakan lembaga kepailitan untuk mengeksekusi kredit perbankan yang bermasalah dan mengetahui tentang hak preferensi bank atas jaminan kebendaan yang dipegang ketika debitornya dinyatakan pailit. Pendekatan dalam tesis ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (state approach) dan pendekatan konseptual (conceptal approach) serta pendekatan kasus (Case Approach) .

Menurut hasil dari penelitian tesis ini dapat disimpulkan bahwa Bank sebagai kreditor separatis dapat menggunakan lembaga kepailitan untuk mengatasi kredit perbankan yang bermasalah karena salah satu fungsi lembaga kepailitan adalah sebagai lembaga pemberi jaminan kepada kreditor bahwa debitor tidak akan berbuat curang; dan tetap bertanggung jawab terhadap semua hutang-hutangnya kepada semua kreditor. Namun sebagai kreditor separatis maksudnya kreditor sebagai pemegang hak jaminan yang pelunasannya lebih diistimewakan di antara kreditor lainnya jika bank mengajukan permohonan pailit meskipun debitor dinyatakan pailit seakan-akan tidak pernah dianggap pailit, bank dalam menggunakan haknya sebagai kreditor preferen dibatasi oleh waktu dan jika batasan waktu terlampaui bank belum juga mampu menjual lelang barang jaminan maka akan menjadi boedel pailit. Hak preferensi bank atas jaminan kebendaan yarg dipegang. Ketika debitornya dinyatakan pailit hak tersebut melekat pada kreditor separatis sebagai pemegang hak tanggungan yang dapat dipertahankan kemanapun atau berada di tangan siapapun namun hak kebendaan tersebut dibatasi oleh suatu waktu, yakni hak hanya berada di tangan atau berada di bawah kekuasaan tidak lebih dari 60 (enam puluh) hari atau dua bulan. Jika kreditor separatis tidak dapat memanfaatkan haknya untuk menjual benda jaminan melampaui waktu dua bulan, maka hak kebendaan tersebut menjadi boedel pailit.

(5)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

In essence the bankruptcy decision aims to obtain a "public statement". In other words faillessment it is a concerted effort to obtain payment for all those who justly indebted. In this study, the authors tried to assess on a case approach at PT BNI Syariah who filed a cassation to the Supreme Court in its decision No. 759 K / Pdt.Sus / 2012. In writing this legal analyzes regarding whether the Bank as a separatist creditor can use bankruptcy agency to execute the troubled bank credit and knowing about banks' preference rights on collateral material held when debtors declared bankrupt. The approach in this thesis using the approach of legislation (state approach) and the conceptual approach (conceptal approach) as well as the approach of the case (Case Approach).

According to the results of this thesis can be concluded that the Bank secure creditor can use bankruptcy to overcome credit institutions troubled banking because one function of the institution of bankruptcy is as providers of assurance to creditors that the debtor will not cheat; and remain responsible for all debts to all creditors. But as a secure creditor means the creditor as a rights holder guarantees repayment more privileged among other creditors if the bank filed for bankruptcy even though the debtor is declared bankrupt as if it had never considered bankrupt, banks in using its rights as a creditor of preferred constrained by time and if the time limit is exceeded the bank has not been able to sell auction items boedel guarantee it will become insolvent. Banks' preference rights on collateral material Yarg held. When debtors declared bankrupt those rights attached to the secure creditor as the holder of a security interest that can be maintained anywhere or in the hands of anyone but the right material is limited by time, namely the right to only be in the hands or under the control of not more than 60 (sixty ) days or two months. If the secure creditor can not take advantage of his right to sell the collateral objects beyond the two-month period, then the material right into boedel bankrupt.

(6)

iv

TESIS AKIBAT HUKUM KEPAILITAN …… BUDI ARIEF S.H

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdullilahirabbilalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT

atas segala Berkah, Rahmat, Ridho, dan Karunia-Nya jualah sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan tesis ini, serta shalawat dan

salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

Rasulullah Shallahu „ alihi wa

salam.

Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Magister Kenotariatan di Fakultas Hukum

Universitas Airlangga dan tesis ini diberi judul AKIBAT HUKUM

KEPAILITAN

DEBITOR

TERHADAP

BANK

SEBAGAI

KREDITOR SEPARATIS. Namun sangat disadari sepenuhnya bahwa

tesis ini masih banyak terdapat kelemahan, kekurangan dan jauh dari

sempurna. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan yang

dimiliki penulis dan masih banyaknya hal-hal yang belum tergali

dengan baik dari segi literatur maupun dari segi peraturan-peraturan.

Oleh karena itu, koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari

berbagai pihak sangat diperlukan agar dapat diperbaiki.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil dengan

selesainya tesis ini penulis menyampaikan ucapan

(7)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

sekarang serta dapat menyelesaikan program studi Magister

Kenotariatan Universitas Airlangga

2.

Prof. Dr. Muchammad zaidun, S.H.,M.Si, selaku Dekan

Fakultas Hukum Universitas

3.

Prof.Dr. Drs. Abdul somad,S.H.,M.H, selaku ketua program

studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Airlangga

4.

Dr.Hadi subhan,SH.,MH, selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu dan pikirannya guna memberikan

arahan kepada Penulis..

5.

Seluruh Dosen Fakultas Hukum Magister Kenotariatan

Universitas Airlangga surabaya yang telah mendidik dan

membimbing Penulis selama perkuliahan.

6.

Seluruh Staf dan Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas

Hukum Magister Kenotariatan Universitas Airlangga surabaya

yang telah banyak membantu, baik langsung maupun tidak

langsung kepada Penulis selama perkuliahan berlangsung.

(8)

vi

TESIS AKIBAT HUKUM KEPAILITAN …… BUDI ARIEF S.H

9.

Serta berbagai pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu

persatu, yang telah membantu Penulis selama ini.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan selama ini mendapat

imbalan yang berlipat-lipat dari Allah SWT. Akhirnya harapan

Penulis semoga tesis ini bermanfaat dan berguna

Surabaya, 16 September 2015

(9)

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

LEMBAR PENGESAHAN...,,,…….. ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI ………. vi

BAB I : PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah 1 2. Rumusan Masalah 11 3. Tujuan Penelitian. 12 4. Manfaat Penelitian 12 5. Metode Penelitian 13 5.1 Pendekatan Masalah 13 5.2. Sumber Bahan Hukum 14

5.3. Pengumpulan dan Pengelolahan Bahan Hukum 14 6. Sistematika Penulisan 15

BAB II : PERAN LEMBAGA KEPAILITAN UNTUK MENGATASI KREDIT PERBANKAN YANG BERMASALAH 17

(10)

vi

TESIS AKIBAT HUKUM KEPAILITAN …… BUDI ARIEF S.H

BAB III : HAK PREFERENSI BANK ATAS JAMINAN KEBENDAAN

YANG DIPEGANG KETIKA DEBITORNYA DINYATAKAN

PAILIT 56

l. Eksistensi Boedel Pailit 58

2. Hak Preferensi Bank Atas Jaminan Kebendaan Ketika

Debitornya Pailit 67

3. Pembahasan Benda Jaminan Dalam Kepailitan 79

BAB IV: PENUTUP 81

1. Kesimpulan 81

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran kebutuhan sistem utilitas/prasarana lingkungan

[r]

Menurut Trisni Suryarini, Tarsis Tarmudji (2012:39) Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan di bidang pajak

1) Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah sistem pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai

Penilaian juga merupakan alat bagi guru dalam mengumpulkan informasi kemampuan dan perkembangan peserta didik, hal tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan

Dalam kajian ini, pengukuran yang dilakukan ialah di antara hubungan tahap kompetensi dengan tahap kesediaan guru bukan opsyen TMK di daerah Kulaijaya untuk melaksanaan

Kedalaman galian pipa dalam perencanaan SPALD-T dipengaruhi oleh kemiringan ( Slope ) pipa dan kemiringan ( Slope ) tanah. Hasil perhitungan galian pipa akan

Menurut kajian Garfield dan Ben-Zvi (2007) perlaksaan model tersebut di dalam kelas akan memberi impak yang besar kepada pelajar dalam memahami statistik. SRLE