• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN

PRESTASI BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

HENDY SUSANTO

NIM. 11107023

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hendy susanto

NIM : 11107023

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 16 Maret 2014

Yang menyatakan,

Hendy susanto

(4)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG KABUPATEN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014)

DISUSUN OLEH

HENDY SUSANTO

NIM: 11107023

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Fakultas Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 6 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd. ____________________ Sekretaris Penguji : Mufiq, S.Ag. M.Phil. ____________________ Penguji I : Siti Rukhayati, M.Ag. ____________________ Penguji II : Muna Ernawati, M..Si. ____________________

Salatiga , 6 April 2015 Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

(5)

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id. e-mail: akademi@stainsalatiga.ac.id.

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:

Nama : Hendy susanto

NIM : 11107023

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014)

telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.

Salatiga, 15 Maret 2014 Pembimbing,

Mufiq, S.Ag. M.Phil.

(6)

iv

(7)

v

PERSEMBAHAN

Atas rahmad dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis

mempersembahkan untuk :

1. Ayah dan ibuku tercinta yang dengan jerih payahnya selalu membantu dan mendorong studyku sampai menyusun skripsi ini.

2. Isteri dan anak-anakku tersayang yang memberi motivasi dan mendukungku dengan sepenuh hati.

3. Semua teman-temanku PAI A yang telah melukis begitu banyak kenangan. 4. Para dosen yang memberikan begitu banyak ilmu.

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini telah banyak melibatkan orang lain dalam melancarkan tugas dari awal sampai akhir. Untuk itu, tiada kata yang pantas untuk diucapkan, kecuali ungkapan rasa terima kasih yang setulus – tulusnya terutama yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Ag., selaku Ketua IAIN Salatiga yang telah merestui penulisan skripsi ini.

2. Bapak Mufiq,S.Ag.,M.Phil. selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga tersusunnya skripsi ini.

3. Bapak Abdul Ghofar, S.Pd., selaku Kepala MTs. Negeri Grabag yang telah yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penelitian ini dapat selesai. 4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberi dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan dan kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan para pembaca untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi baiknya hasil penyusunan skripsi ini. Akhirnya semoga bermanfaat.

Salatiga, 16 Maret 2013 Penulis

(9)

vii

ABSTRAK

Hendy Susanto. 2015. HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTS. NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Kata kunci:keharmonisan orang tua dan prestasi belajar

MTs. Negeri Grabag Magelang mendidik anak usia 12 sampai 16 tahun. Prestasi belajar siswa di MTs. Negeri Grabag relatif kurang, hal ini salah satunya kemungkinan disebabkan oleh keharmonisan orang tua mereka yang kurang baik. Oleh sebab itu siswa MTs. Negeri Grabag Magelang 2013/2014 sebagai siswa tingkat sekolah menengah membutuhkan bimbingan dan asuhan dari orang tua di samping guru. Permasalahan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Bagaimana variasi keharmonisan orang tua siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang? 2) Bagaimana variasi prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang? 3) Sejauhmana hubungan keharmonisan orang tua dengan prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang?

Metode riset yang digunakan adalah penelitian korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Jenis penelitiannya adalah penelitian lapangan, dan pendekatannya kuantitatif.

(10)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesa... 4

F. Definisi Operasional... 5

G. Metode Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan ... 11

(11)

ix

B. Prestasi Belajar ... 19 C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Prestasi Belajar 25 BAB III PRESENTASI DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 30 B. Data Keharmonisan Orangtua ... 42 C. Data Prestasi Belajar Siswa ... 46 BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Pendahuluan ... 50 B. Analisis Uji Statistik ... 52 C. Analisis Akhir ... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 57 B. Saran-saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keadaan Guru MTs. Negeri Grabag ... 39

Tabel 2 Keadaan Siswa MTs. Negeri Grabag ... 39

Tabel 3 Sarana dan Prasarana MTs. Negeri Grabag ... 40

Tabel 4 Daftar Nama Responden ... 42

Tabel 5 Daftar Nilai Prestasi Belajar Siswa ... 46

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Thorndike (dalam Hergenhahn, 2008:76) terdapat hubungan erat antara proses belajar dengan praktik pengajaran. Jadi dia mengaharapkan akan ditemukan lebih banyak lagi pengetahuan tentang hakikat belajar, semakin banyak pengetahuan yang dapat diaplikasikan untuk memperbaiki praktik pengajaran. Belajar adalah bertahap dan bertambah sedikit demi sedikit dari satu percobaan ke percobaan selanjutnya.

Marimba berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu perkembangan jasmani dan rohani pendidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran – ukuran Islam" (dalam Widodo, 2007: 173)

(14)

2

Pendidikan agama khususnya agama Islam mempunyai peran yang sangat strategis dan signifikan dengan pembentukan moral, akhlaq, dan etika peserta didik yang sekarang ini sedang berada pada titik terendah pada perkembangan masyarakat Indonesia.

Hakikat pendidikan agama (Islam) adalah terbentuknya kepribadian Islam pada anak didik, namun pada kenyataannya untuk menjadikan anak didik yang berakhlaqul karimah masih mengalami hambatan dan kegagalan. Oleh karena itu kegagalan dan hambatan tersebut tidak lepas dari kelemahan faktor utama dalam proses pendidikan agama baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, yakni bagaimana cara orang tua mendidik, bagaimana pengajaran agama di sekolah dan bagaimana pergaulan siswa di lingkungan masyarakatnya.

Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pendidikan agama dalam Tripusat pendidikan sangatlah berhubungan bagi pendidikan agama siswa terutama akhlaq siswa. Sangat besar peranan keluarga untuk menyiapkan anak sehingga mampu berdiri sendiri, bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakat kelak. Untuk itu di dalam pembentuk itu diperlukan suatu keharmonisan yang baik yang bisa mendorong kemajuan anak di dalam keluarganya dan lebih khusus lagi dalam keluarga muslim. Diperintahkan kepada orang tua sebagai pemimpin keluarga untuk mendidik anak-anaknya dengan baik, sehingga pribadinya menjadi pribadi yang muslim, karena nantinya akan membuahkan amal yang besar, yang pahalanya terus mengalir.

(15)

3

buruk yang merugikan dan terlarang, kemudian dididik dengan baik sehingga mampu mengetahui akan hak dan kewajibannya. Di dalam hidup ini diharapkan mereka tahu dan mampu akan tugas – tugasnya menuju manusia yang taat dan taqwa atau mereka yang berkepribadian muslim, yakni pribadi yang di dalam segala gerak – geriknya disinari oleh ajaran Islam.

MTs. Negeri Grabag Magelang mendidik anak usia 12 sampai 16 tahun. Prestasi belajar siswa di MTs. Negeri Grabag relatif kurang, hal ini salah satunya kemungkinan disebabkan oleh kurang harmonisnya hubungan orang tua mereka. Oleh sebab itu siswa MTs. Negeri Grabag Magelang 2013/2014 sebagai siswa tingkat sekolah menengah membutuhkan bimbingan dan asuhan dari orang tua di samping guru. Melalui skripsi ini penulis ingin meneliti hubungan keharmonisan orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Negeri Grabag, Magelang.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana variasi keharmonisan orang tua siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang?

2. Bagaimana variasi prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang? 3. Adakah hubungan keharmonisan orang tua dengan prestasi belajar siswa

(16)

4

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui variasi keharmonisan orang tua siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang.

2. Untuk mengetahui variasi prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan keharmonisan orang tua dengan prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang.

D. Manfaat Penelitian

Nilai guna dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Skripsi ini diharapkan dapat menambah kepustakaan terkait keharmonisan orang tua dan prestasi belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis dengan meneliti keharmonisan orang tua siswa siswi MTs. Negeri Grabag, Magelang, maka akan dapat menambah wawasan pemahaman yang lebih komprehensif di lingkungan madrasah dalam upaya memberikan masukan kepada pihak madrasah. b. Hasil penelitian ini sedikit banyak diharapkan dapat membantu untuk

(17)

5

E. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah dan akan diterima jika fakta-fakta itu membenarkan,(Sutrisno Hadi, 1981:63) sehingga perlu adanya penelitian ilmiah. Berdasarkan pengertian di atas, maka sebagai rumusan sementara mengenai masalah ini

adalah: “ada hubungan keharmonisan orang tua dengan prestasi belajar siswa

MTs. Negeri Grabag, Magelang”, artinya semakin harmonis hubungan orang tua, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang.

F. Definisi Operasional

Menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata dan judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian

1. Hubungan

Hubungan adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagai berikut) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang. (Senja, 2007: 638)

(18)

6 2. Keharmonisan Orangtua

Keharmonisan orang tua adalah hubungan yang terjalin baik, komunikasi tidak terhambat, saling mencintai, saling menghargai, dan saling membantu untuk lebih baik baik dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

Indikator keharmonisan orang tua adalah:

a. Kedua orang tua memperhatikan kehidupan religious b. Komunikasi antar orang tua lancer

c. Kedua orang tua saling menghormati dan menghargai

d. Kedua orang tua saling bantu membantu dalam tugas rumah tangga (Defrain dan Asay, 2007:4)

3. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan seterusnya). (W.J.S. Poerwodarminto, 1995: 768).

Indikator prestasi siswa adalah hasil belajarnya mencapai KKM yang ditentukan.

4. Belajar

Belajar adalah itu adalah aktifitasnya bermuaranya pada perubahan tingkalaku melalui proses dan respon terhadap rangsangan yang di timbulkan (Fatah Syukur, 2005 : 17)

(19)

7

G. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Negeri Grabag, Magelang dimulai tanggal 15 November 2013 dan berakhir tanggal 25 Desember 2013. 2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi

Arikunto, 1999 : 130).

Sedangkan Sutrisno Hadi mengatakan “semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sample itu hendak digeneralisasikan, disebut populasi atau universe”. (Sutrisno Hadi, 1981 : 70) Berdasarkan kedua pendapat di atas populasi adalah seluruh individu atau penduduk dalam wilayah penelitian yang nantinya akan dikenai hasil penelitian. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa MTs. Negeri Grabag, Magelang Tahun pelajaran 2013 yang berjumlah 865.

b. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto ”sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diselidiki’(Arikunto, 1999 : 117).

Sutrisno Hadi berpendapat “sebagian dari populasi disebut

(20)

8

Penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan subjek penelitian. Mengenai besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan, tetapi perlu diingat bahwa semakin besar sampel yang diambil, maka kesimpulan yang diperoleh semakin baik. Sehubungan dengan itu, Suharsimi Arikunto mengatakan, untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil antara 10–15% atau 20 – 25 % atau lebih, sesuai kemampuan (Arikunto, 2006 :134)

Berdasar ketentuan di atas, karena jumlah siswa MTs. Negeri Grabag adalah 865, maka penulis mengambil 100 siswa (11,6 % dari seluruh siswa) sebagai subjek penelitian, sehingga penelitian ini merupakan penelitian sampel. Adapun guru dan karyawan sebagai sumber informasi. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik proportional random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak, dengan mengambil masing-masing 20 siswa dari kelas VIII yang berjumlah 5 kelas.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah penyusun dalam mengumpulkan data, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

(21)

9

Metode angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden atau pihak yang diteliti.(Hadi, 1978: 82).

Metode angket yang digunakan adalah angket tertutup di mana setiap responden tinggal memilih dari alternatif jawaban yang tersedia, sasarannya adalah siswa–siswi MTs. Negeri Grabag, Magelang. Angket ini di gunakan untuk menggali data tentang keharmonisan orang tua.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode mencari data dengan hal–hal atau variabel yang merupakan catatan yang sifatnya tertulis seperti grafik, keadaan siswa, buku, surat kabar dan sebagainya. (Arikunto, 2006: 23)

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari catatan yang sifatnya tertulis seperti grafik, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, denah lokasi, struktur organisasi, buku–buku pegangan guru, karyawan dan siswa. Metode ini juga digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

4. Metode Analisis Data.

Penelitian bersifat deskrptif, artinya penulis berusaha menggambarkan objek yang diteliti. Untuk menganalisa data dalam penelitian ini penulis bagi menjadi 3 analisis, yaitu analisis awal, analisis data statistik, dan analisis akhir:

(22)

10

Pada analisis awal, penulis menggunakan analisis deskriptif, dengan metode prosentase. Untuk data keharmonisan keluarga, dibagi menjadi 3 katagori, yaitu harmonis, kurang harmonis, dan tidak harmonis. Sedangkan untuk data prestasi dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

b. Analisis data statistik

Analisis data statistik digunakan untuk menganalisa data yang bersifat kuantitatif. Analisis ini juga disebut metode analisis kuantitatif yaitu suatu analisis terhadap kumpulan bahan atau keterangan yang berwujud angka (analisis statistik). Data yang bersifat kuantitatif penulis analisa dengan menggunakan rumus product moment.

rxy

=

rxy = Koefisien korelasi antara x dan y x = Variabel keharmonisan orang tua y = Variabel terhubungan (prestasi belajar) x2 = Nilai keharmonisan orang tua

y2 = Nilai prestasi belajar

N = Jumlah responden (Sutrisno Hadi, 1978 : 294)

(23)

11

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan cara mengkonsultasikan nilai yang diperoleh dari perhitungan rumus korelasi product moment dengan nilai yang tercantum dalam tabel konsultasi dengan taraf signifikansi 1 % dan 5 %.

H. Sistematika Penulisan

Penyusunan skripsi ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut : Bab I terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan.

Bab II terdiri dari: Keharmonisan Orang Tua, Pengertian Prestasi Belajar, Faktor –Faktor yang memhubungani belajar siswa. Pengertian Pendidikan Agama Islam, Tujuan Pendidikan Agama Islam, Faktor–faktor Pendidikan Agama Islam.

Bab III Presentasi Data merupakan bagian penelitian yang berisikan gambaran umum tempat penelitian berdasarkan Letak Geografis, Sejarah Singkat Berdirnya, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa serta Sarana dan Fasilitas Pendidikan, data keharmonisan orang tua siswa, dan data prestasi belajar siswa.

Bab IV Analisis Data berisikan tentang Analisis Data, Analisis Deskriptif, Pengujian Hipotesis dan Pembahasan.

(24)

12

Bagian akhir adalah daftar pustaka dan lampiran-lampirannya. BAB

II

LANDASAN TEORITIK

A. Keharmonisan Orang tua

1. Pengertian keharmonisan keluarga

(25)

13

orang tua dengan anak. Sebuah keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan puas terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi atau aktualisasidiri) yang meliputi aspek fisik, mental, emosi dan sosial seluruh anggota keluarga (Gunarsa, 1991:204). Keharmonisan keluarga merupakan suatu kesatuan dalam hubungan yang memberikan dukungan dan melindungi anggota keluarga, khususnya pada waktu mengalami perbedaan-perbedaan dan perubahan. Keharmonisan keluarga juga 26 membantu memelihara ikatan keluarga, mendukung kesejahteraan dan kesehatan bagi perkembangan anggota keluarga (Moore, Chalk, Scarpa, & Vandivere, 2002:3).

(26)

14

lingkungan masyarakat. Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa keharmonisan keluarga adalah suatu situasi atau kondisi keluarga dimana didalamnya tercipta kehidupan beragama yang kuat, saling menghargai dan menyayangi, saling mempunyai waktu untuk bersama keluarga, adanya kerjasama dalam keluarga, saling berkomunikasi dan setiap anggota keluarga dapat mengaktualisasikan diri dengan baik serta minimnya konflik, ketegangan dan kekecewaan.

Karakteristik keharmonisan keluarga Keluarga yang harmonis menurut Defrain dan Asay (2007:4), memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Kehidupan beragama.

Dalam sebuah keluarga sangat penting terciptanya sebuah kehidupanberagama. Hal ini dikarenakan dalam sebuah agama terdapat nilai-nilai moralatau etika kehidupan.

b. Mempunyai waktu untuk bersama.

Waktu untuk bersama keluarga itu harus ada. Seringkali orangtua tidak adawaktu untuk anak-anaknya. Ayah tidak ada waktu, ibu pun tidak ada waktu.

c. Komunikasi yang positif.

(27)

15 d. Penghargaan dan kasih sayang.

Harus saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu, dan anak. Apapun prestasi yang diperoleh anggota keluarganya harus disyukuri. e. Komitmen.

Masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai kelompok. Masing-masing anggota keluarga saling percaya dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, kebergantungan, menjaga kesetiaan dan saling berbagi satu sama lain.

f. Kemampuan mengatasi masalah dan krisis secara efektif.

Bila terjadi suatu permasalahan dalam keluarga, seluruh anggota keluarga mampu menyesuaikan diri, memandang masalah dan krisis sebagai tantangan dan kesempatan, menghadapi masalah bersama, terbuka untuk perubahan, mampu bangkit dari masalah.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga

Menurut Gunarsa (1986:42) keluarga harmonis atau sejahtera merupakan tujuan penting. Oleh karena itu untuk menciptakan perlu diperhatikan faktor-faktor berikut:

(28)

16

b. Pengetahuan. Perlunya menambah pengetahuan tanpa henti-hentinya untuk memperluas wawasan sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupankeluarga. Sangat perlu untuk mengetahui anggota keluarganya, yaitu setiapperubahan dalam keluarga, dan perubahan dalam anggota keluarganya, agar kejadian yang kurang diinginkan kelak dapat diantisipasi.

c. Pengenalan terhadap semua anggota keluarga. Hal ini berarti pengenalanterhadap diri sendiri dan pengenalan diri sendiri yang baik penting untukmemupuk pengertian-pengertian.Bila pengenalan diri sendiri telah tercapai maka akan lebih mudah menyoroti semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam keluarga. Masalah akan lebih mudah diatasi, karena banyaknya latar belakang lebih cepat terungkap dan teratasi, pengertian yang berkembang akibat pengetahuan tadi akan mengurangi kemelut dalam keluarga.

d. Sikap menerima. Langkah lanjutan dari sikap pengertian adalah sikap menerima, yang berarti dengan segala kelemahan, kekurangan, dan kelebihannya, ia seharusnya tetap mendapatkan tempat dalam keluarga. Sikap ini akan menghasilkan suasana positif dan berkembangnya kehangatan yang melandasi tumbuh suburnya potensi dan minat dari anggota keluarga.

(29)

17

kemampuan masing-masing, tujuannya yaitu agar tercipta perubahan- perubahan dan menghilangkan keadaan bosan.

f. Penyesuaian harus perlu mengikuti setiap perubahan baik dari fisik orangtua maupun anak.

Sarlito (1982:79) mengemukakan bahwa keluarga harmonis atau keluarga bahagia adalah apabila dalam kehidupannya telah memperlihatkan faktor-faktor berikut:

a. Faktor kesejahteraan jiwa. Yaitu rendahnya frekwensi pertengkaran dan percekcokan di rumah, saling mengasihi, saling membutuhkan, saling tolong-menolong antar sesama keluarga, kepuasan dalam pekerjaan dan pelajaran masing-masing dan sebagainya yang merupakan indikatorindikator dari adanya jiwa yang bahagia, sejahtera dan sehat. b. Faktor kesejahteraan fisik. Seringnya anggota keluarga yang sakit,

banyak pengeluaran untuk kedokter, untuk obat-obatan, dan rumah sakit tentu akan mengurangi dan menghambat tercapainya kesejahteraan keluarga.

(30)

18

keuangan yang memprihatinkan ini menyebabkan kondisi keluarga menjadi tidak harmonis. Banyaknya masalah yang dihadapi keluarga ini akan berpengaruh kepada perkembangan mental anak, sebab pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan yang diperoleh anak di rumah, tentu akan terbawa pula ketika anak bergaul dengan lingkungan sosialnya (Gunarsa, 1991:204) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga adalah perhatian, pengetahuan dan pengenalan terhadap diri sendiri dan semua anggota keluarga, penerimaan satu sama lain, kemampuan dan kesejahteraan jiwa dan fisik serta kondisi ekonomi keluarga.

Untuk mengetahui keharmonisan orang tua, ditentukan indikator keharmonisan orang tua sebagai berikut :

a. Kedua orang tua memperhatikan kehidupan religius b. Komunikasi antar orang tua lancar

c. Kedua orang tua saling menghormati dan menghargai

d. Kedua orang tua saling bantu membantu dalam tugas rumah tangga (Defrain dan Asay, 2007:4)

Sebaran item/ indikator keharmonisan orang tua dalam angket yang ditujukan kepada responden adalah sebagai berikut:

a. Indikator pertama, yaitu “kedua orang tua memperhatikan kehidupan

religius” terakomodasi dalam angket nomor 1 (apakah orang tua anda

(31)

19

melaksanakan puasa sunnah?, nomor 3 (apakah orang tua anda membaca Al-Qur’an?

b. Indikator kedua, yaitu “komunikasi antar orang tua lancar”

terakomodasi dalam angket nomor 4 (apakah orang tua anda sering bertengkar?), nomor 5 (apakah orang tua anda saling berkomikasi?) nomor 7 (apakah orang tua anda bermusyawarah?), nomor 10 (apakah orang tua anda suka marah-marah?)

c. Indikator ketiga, yaitu “kedua orang tua saling menghormati dan

menghargai” terakomodasi dalam angket nomor 9 (apakah orang tua

anda memberikan pujian antara satu dengan yang lainnya?)

d. Dan indikator keempat, “kedua orang tua saling bantu membantu

dalam tugas rumah tangga” dalam angket nomor 6 (apakah orang tua

kamu mengerjakan sesuatu bersama-sama?), dan nomor 8 (apakah orang tua anda saling membantu?)

B. Prestasi belajar

(32)

20

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

Sedangkan istilah belajar menurut banyak ahli sangat bervariasi, berikut ini dikutipkan beberapa definisi belajar dari beberapa ahli. Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu prilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi baik, sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun (Dimyati Mudjiono, 1994:9).

Belajar adalah modifikasi atau memperoleh kelakuan melalui pengalaman (Oemar Hamalik, 2000:27). Belajar juga diartikan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui intraksi dengan lingkungan (Oemar Hamalik, 2000:28).

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada individu yang belajar. Proses belajar ini akan lebih berhasil jika bermakna.

(33)

21

jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan ketrampilan tersebut.

Berdasarkan pernyataan –pernyataan di atas, kegiatan belajar mengajar dengan sendirinya yang menjadi pusat kegiatan dan perhatian tidak lain adalah anak didik atau siswa. Selesai mengikuti proses belajar mengajar, siswa telah mengalami sesuatu, yaitu memiliki pengalaman tertentu, dan telah mengalami perubahan tingkah laku.

Menurut Kimble (1961), belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relative permanent yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary body states (keadaan tubuh temporer) seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit, keletihan atau obat-obatan. Sebuah ilmu pengetahuan atau sains membutuhkan pokok persoalan yang dapat diamati, dapat diukur, dan dalam ilmu psikologi, pokok persoalan ini adalah perilaku. jadi, apapun yang kita pelajari dalam psikologi harus diekspresikan melalui perilaku, tetapi ini bukan berarti bahwa belajar adalah sebuah perilaku. kita pelajari perilaku hingga kita bisa mengambil kesimpulan mengenai proses yang diyakini mrupakan sebab dari perubahan perilaku yang kita lihat. Dalam kasus ini, proses itu dinamakan belajar. (B.R. Hergenhahn, 2008: 24).

(34)

22

(35)

23

formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.Pengertian prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai atau tidak dapat dicapai. Untuk mencapai suatu prestasi belajar siswa harus mengalami proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa akan mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru (Asmara. 2009 : 11). Menurut Hetika ( 2008: 23 ), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Harjati (2008: 43), menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dam menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu.

(36)

24

Para ahli memberikan interpretasi yang berbeda tentang prestasi belajar, sesuai dari sudut pandang mana mereka menyorotinya. Namun secara umum mereka sepakat bahwa prestasi belajar adalah “hasil” dari suatu kegiatan Wjs. Poerwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainnya), sedangkan menurut

Mas’ud Hasan Abdul Qohar berpendapat bahwa prestasi adalah apa yang telah

diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang memperolehnya dengan jalan keuletan, sementara Nasrun Harahap mengemukakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. (Djamarah, 1994:12)

Pengertian Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu’u 2004:75). Prestasi akademik

merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar merupakan penguasaan terhadap mata pelajaran yang ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan guru. Berdasarkan hal ini, prestasi belajar dapat dirumuskan :

(37)

25

b. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

c. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.

Jadi prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena guru sering memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar siswa.

Menurut Sudjana (1990:23), mengatakan “diantara ketiga ranah

yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, maka rana kognitif sering

dinilai para guru di sekolah”

C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Prestasi Belajar

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu faktor yang terjadi dalam diri pelajar dan faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar pelajar.

Faktor internal diantaranya adalah: 1. Faktor Jasmaniah

Faktor yang bersumber pada keadaan jasmani,seperti : a. Faktor Kesehatan

(38)

26

akan berpengaruh jika kesehatanya terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik maka sebaliknya ia mengusahakan agar kesehatan badan tetap terjaga.

b. Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah suatu hal yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurma keadaan tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajarnya. Apabila hal ini terjadi hendaknya anak dimasukan kepada lembanga pendidikan khusus.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis berasal dari kondisi psikis seseorang. Faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar(Ali,1992 :4).

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: a. Intelegensi

(39)

27 b. Perhatian

Perhatian adalah keaktifan siswa yang semata-mata tertuju pada suatu objek. Untuk dapat memperoleh prestasi belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan belajar yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tersebut tidak mendapat perhatian siswa, maka akan menimbulkan kebosanan dan pada akhirnya mengakibatkan tidak lagi suka belajar.

Faktor eksternal (dari luar) diantaranya adalah: 1. Faktor keluarga

a. Cara orang tua mendidik

Keluarga adalah tempat pertama kali anak mengadakan komunikasi(merupakan lembaga yang pertama kali dan utama). Cara orang tua mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan anaknya,misalnya acuh tak acuh terhadap belajar anaknya,akan menyebabkan anak tidak berhasil dalam belajarnya.

b. Perhatian orang tua

Bila anak sedang belajar seharusnya orang tua tidak menggangu dengan tugas-tugas rumah,sehingga anak dapat belajar dengan baik.

c. Suasana rumah

(40)

28

berjalan dengan baik perlu diciptakan suasana lingkungan rumah yang tenang dan tentram. Untuk itu diharapkan orang tua mampu menciptakan suasana lingkungan rumah yang paling posifif untuk belajar.

d. Keadaan ekonomi

Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan pokok serta fasilitas belajar terpenuhi. Apabila keadaan ekonomi keluarga kurang, maka fasilitas maupun kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi sehingga menggangu anak belajar. Sebaliknya keadaan ekonomi keluarga anak yang kaya mengakibatkan anak hanya bersenang-senang sehingga anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar. Hal ini dapat menggangu anak dalam belajar.

2. Faktor sekolah

a. Hubungan guru dengan siswa

(41)

29

ditekuni. Sebaliknya bila guru kurang menguasai bidang ilmu yang ditekuni dan kurang wawasan dan tidak mengikuti perkembangan akan menggangu tugasnya.

b. Metode Mengajar

(42)

30

BAB III

PRESENTASI DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya

Masyarakat Grabag adalah masyarakat yang 90 % Islam dalam hal agama, khususnya agama Islam. Namun demikian dalam hal pengalamannya masih sangat beragam dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran agama.

(43)

31

mengajar tentang tata cara baca serta hafalan, dilaksanakan di rumah – rumah dan pada umumnya dirumah sendiri.

Sejarah dengan perkembangan dan kemajuan, cara tradisional ini ditingkatkan dengan tulis baca dan dilaksanakan secara klasikal dan lebih sistematis. Anak yang sebaya umur dan pengetahuannya dijadikan satu kelas dengan diberi materi pelajaran yang sama dan pada akhir tahun diadakan kenaikan kelas. Dari situlah akhirnya terbentuk Madrasah Wajib Belajar (MWB) yang kemudian berubah menjadi Madrasah

Ibtida’iyah.

Madrasah semacam ini berdiri di setiap desa se-Kecamatan Grabag. Terlebih – lebih setelah ada kebijakan dari pemerintah khususnya Departemen Agama untuk mengangkat guru – guru agama Islam pada Madrasah.

Dengan banyaknya Madrasah Ibtida’iyah dengan segala

perkembangannya di Kecamatan Grabag ini, maka menjadi motivasi dan

landasan dari Alim Ulama’ dan tokoh – tokoh masyarakat yang peduli

(44)

32

Ma’arif menempati rumah milik Bapak Muhammad Umar seorang

tokoh masyarakat Grabag.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar Madrasah tersebut dikelola oleh:

Kepala : Kyai Mughni

Wakil Kepala : H. Muhammad Turmudzi Guru/ pegawai : 1. H. Muhammad Maskur

2. Bakiran

3. Kabul Dimhari 4. Aris Djawadir 5. Pono Achmad 6. Darmadi 7. A. Fathoni

8. Basuki Achsin Badawi 9. Musiri. ZM

10. Dimyati. SAM. 11. Tachfif

12. Zaenal Abidin 13. Bachroni 14. Ariyanto

(45)

33

(46)

34

(47)

35

(48)

36

diusahakan oleh pengurus SOP (Bapak Kyai Muhammad Mursidi) dari Kauman Grabag.Sampai Juni tahun 2000 masjid sudah bisa terwujud. Adapun kelanjutannya diserahkan kepada generasi penerusnya karena tempat pada akhir Juni 2000 Bapak Achmad Chozin Mawardi, BA purna tugas sebagai kepala MTsN Grabag Kabupaten Magelang.

(49)

37

yang diiringi dengan latihan rebana dari anak dan kegiatan – kegiatan keagamaan lain bisa dilaksanakan. Jalan menuju gedung laboratorium dan kelas II (gedung tingkat kedua) yang semula sangat rawan dimusim penghujan lewat bantuan SOP dan sumber daya guru dan anak bisa dibuat jalan yang permanen dan memadai, sehingga dimungkinkan guru dan anak bisa merasakan ada kenyamanan dan rasa aman dalam menuju ruang – ruang tersebut. Adapun gedung swadaya SOP yang dulunya dalam keadaan memprihatinkan dapat direnovasi dengan menggunakan dan OPF ditambah SOP, sehingga bisa digunakan ruang UKS, Pramuka dan OSIS walaupun penggunaannya belum maksima. Dalam rangka mengembangkan dan memupuk bakat dari siswa maka tahun 2004/2005 kegiatan ekstrakurikuler diadakan peningkatan sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada.

2. Kurikulum

(50)

38

sistem semester. Ketentuan mengenai perubahan ini mengacu kepada keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 084/2002.

Dengan berlakunya keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan di keluarkannya Surat Edaran Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama tersebut di atas maka mengenai catur wulan dan kurikulum 1994 tidak berlaku lagi. Seiring dengan perubahan tersebut khususnya untuk memudahkan para guru MTsN Grabag untuk melaksanakan proses pembelajaran, maka guru MTsN dan MTs se-Jawa Tengah telah melakukan penyelerasan garis – garis belajar program pengajaran atau GBPP kurikulum MTsN.2Dari buku penyesuaian materi kurikulum 1994 dan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang berdasarkan sistem semester tersebut terdapat beberapa mata pelajaran yang pokok. Adapun mata pelajaran yang terdapat di MTsN Grabag adalah:Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pegetahuan Alam, IPS, Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, Baca Tulis

Al-Qur’an, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Olahraga Kesehatan,

(51)

39 3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a. Jumlah Guru

Jumlah tenaga pengajar (guru) di Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag sebanyak 43 orang yang terdiri dari guru tetap 26 orang, guru tidak tetap 17 orang.

b. Jumlah Siswa

Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag mempunyai siswa sebanyak 865 anak yang terbagi menjadi 21 kelas.

Tabel 1

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar sarana dan prasarana memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang terlaksanannya proses pendidikan. Adapun sarana dan prasarana yang demikian oleh MTsN Grabag adalah sebagai berikut:

1) Sarana Belajar Mengajar

(52)

40

Tabel 2

Sarana belajar mengajar

No Nama Barang Jumlah 1 Mesin Komputer 50 Buah

2 Telepon 2 Buah

3 Mesin Ketik 8 Buah

4 Laboratorium 4 Buah

5 Mesin Hitung 4 Buah

6 Almari besi 10 Buah

7 Mesin Stensil 3 Buah

8 Kursi guru 63 Buah

9 Almari Kayu 30 Buah

10 Meja guru 61 Buah

11 Meja Kayu 480 Buah

12 Papan tulis 21 Buah

13 Kursi Kayu 962 Buah

14 Kursi siswa 873 Buah

15 Meja Biro 38 Buah

16 Meja murid 430 Buah

17 Kursi Besi 20 Buah

(53)

41 2) Perpustakaan

Diantara sarana dan prasarana lain yang sangat mendukung keberhasilan. Proses belajar mengajar adalah perpustakaan, oleh sebab itu mendapat perhatian khusus dalam pengelolannya. Adapaun buku yang dimiliki secara keseluruhan sebanyak + 5000 buah, yaitu terdiri dari buku pegangan siswa, buku agama, dan buku umum lainnya, Subsidi dari Madrasah sendiri dan Subsidi dari Departemen Agama, Sumbangan dari para alumnus serta sumbangan lain yang sifatnya tidak mengikat.

Demi kelancaran aktivitas pengelolaan diadakan tata tertib peminjaman sebagai berikut: Menjaga dan merawat buku yang ada; Mengembalikan buku tepat pada waktunya, apabila terlambat didenda. Bersedia mengganti buku apabila hilang.Peminjam harus rapi, tertib, dan sopan; Bagi siswa yang memiliki kartu pinjam; Dilarang mengambil buku sendiri yang ada di perpustakaan.

(54)

42

Sarana tersebut di atas adalah sarana yang digunakan oleh kepala sekolah, guru, atau pengajar, karyawan dan siswa karena lokasinya luas dan berdampingan dengan sekolah tersebut. Kalau mau menjalankan sholat tidak mengalami kesulitan.

B. Data Keharmonisan Orang Tua Siswa

Setelah penulis melakukan pengumpulan data tentang keharmonisan orang tua dan juga prestasi belajar siswa dengan cara menyebarkan angket kepada responden yang berjumlah 100 siswa, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut:

1. Data Keharmonisan orang tua

Tabel 1

Data Keharmonisan orang tua

No.

Res. Skor Kriteria Keterangan

(55)
(56)
(57)

45

Dari hasil perhitungan tersebut, ditentukan klasifikasi sebagai berikut: a. Skor 28-30 masuk dalam kategori tinggi

b. Skor 24-27 masuk dalam kategori sedang c. Skor 20-23 masuk dalam kategori rendah

(58)

46

C. Data Prestasi Belajar Siswa

(59)
(60)

48 Kemudian dari data tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu : tinggi, sedang, dan rendah dengan rumus sebagai berikut:

(61)

49

Dari hasil perhitungan tersebut, ditentukan klasifikasi sebagai berikut: a. Skor 81-90 masuk dalam kategori tinggi

b. Skor 71-80 masuk dalam kategori sedang c. Skor 60-70 masuk dalam kategori rendah

Dalam bentuk tabel hasil angket dalam variable prestasi belajar siswa dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4

Klasifikasi Prestasi belajar Siswa

Skor Kriteria Jumlah

Responden

Prosentase (%)

81-90 Tinggi 24 24 %

71-80 Sedang 68 68 %

60-70 Rendah 8 8 %

(62)

50

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Pendahuluan

Untuk mengetahui pengaruh keharmonisan orang tua terhadap prestasi belajar siswa MTs. Negeri Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, maka penulis akan menganalisa data – data tersebut menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan melalui tiga tahapan analisa yaitu analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.

Apabila dalam perhitungan ternyata bahwa harga r hitung sama atau lebih besar dari harga kritik r tabel yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan, maka kesimpulannya adalah ada pengaruh keharmonisan orang tua terhadap prestasi belajar. Dan sebaliknya jika dari perhitungan ternyata bahwa nilai r hitung lebih kecil dari harga kritik dalam tabel menurut taraf signifikansi yang telah ditentukan, maka kesimpulannya tidak ada pengaruh keharmonisan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Untuk menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis membagi menjadi tiga analisa, yaitu analisa pendahuluan, uji hipotesis, dan analisis lanjut.

(63)

51

dan skor terendah adalah 20, dengan interval 28-30 (tinggi), 24-27 (sedang), dan 20-23 (rendah). Sedangkan skor tertinggi variabel prestasi belajar siswa di MTs. Negeri Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang adalah 90 dan skor terendah adalah 60, dengan interval nilai 81-90 (tinggi), 71-80 (sedang), dan 60-70 (rendah). Dari hasil tersebut tingkat keharmonisan orang tua dapat dikelompokkan sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 5

Interval Keharmonisan orang tua

Interval Kriteria Jumlah

Responden

Dari tabel di atas diketahui sebanyak 24 siswa (24 %) keharmonisan orangtua tinggi, sejumlah 60 siswa (60 %) keharmonisan orang tua sedang, dan sebanyak 16 siswa (16 %) keharmonisan orang tuanya rendah.

Berkaitan dengan hasil prestasi belajar siswa, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 6

Interval Prestasi belajar Siswa

Interval Klasifikasi Jumlah Prosentase

(%)

81-90 Tinggi 24 24%

71-80 Sedang 68 68 %

60-70 Rendah 4 8 %

(64)

52

B. Analisis Uji Statistik

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh serta untuk membuktikan diterima dan ditolaknya hipotesis yang penulis ajukan yaitu semakin tinggi keharmonisan orang tua, maka semakin tinggi pula prestasi belajar, dan sebaliknya semakin rendah keharmonisan orang tua semakin rendah pula prestasi belajar, maka perlu dibuktikan dengan memaparkan data

– data yang didapat kemudian dianalisis dengan analisis yang diakui secara

ilmiah dan akademis.

Data yang didapat dan telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel persiapan berikut ini:

Tabel 7

Tabel Keharmonisan orang tua dan Prestasi belajar Siswa MTs. Negeri Grabag Tahun Pelajaran 2013/2014

(65)
(66)
(67)

55

Terakhir hasil dari perhitungan ini dikonsultasikan dengan tabel uji pada taraf signifikansi 1 % untuk mengetahui taraf signifikansi dengan jumlah responden (N) yaitu 100 sebesar 0,256.

Untuk mengetahui kebenaran hipotesa yang diajukan yaitu “ada

pengaruh keharmonisan orang tua terhadap prestasi belajar, penulis melakukan uji analisa data dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.

xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x = jumlah nilai setiap item.

y = jumlah nilai konstan.

N = jumlah responden penelitian.

(68)

56 142800

= = 0,516

276615

Harga r tabel korelasi produck moment dengan N = 100, taraf signifikansi 1% = 0,256, dan taraf signifikansi 5% = 0,195

C. Analisis Akhir

Setelah diketahui hasil dari perhitungan rumus korelasi product moment di atas sebesar 0,516 yang lebih besar dari taraf signifikansi 1 % yaitu sebesar 0,256 maupun taraf signifikansi 5% sebesar 0,195, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan keharmonisan orang tua dengan prestasi belajar siswa di MTs. Negeri Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Hubungan keharmonisan orang tua terhadap prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan dengan nilai r hitung= 0,516 dan apabila dikonsultasikan dengan harga kritik dari r product moment dengan N = 100, dalam taraf signifikansi 1% = 0,256 maupun taraf signifikansi 5% sebesar 0,195, nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel.

(69)

57

BAB V

PENUTUP

Adapun penulisan Bab V ini dimulai dengan rangkuman hasil penelitian, dilanjutkan dengan kesimpulan, saran-saran dan diakhiri dengan kata penutup.

A. Kesimpulan

1. Variasi keharmonisan orang tua murid di MTs. Negeri Grabag, Kabupaten Magelang adalah sebanyak 24 siswa (24 %) keharmonisan orang tuanya tinggi, sejumlah 60 siswa (60 %) keharmonisan orang tuanya sedang, dan sisanya 16 siswa (16 %) keharmonisan orang tuanya rendah.

2. Variasi prestasi belajar siswa di MTs. Negeri Grabag, Kabupaten Magelang adalah sebanyak 6 siswa (24 %) prestasi belajarnya tinggi, 17 siswa (68 %) prestasi belajarnya sedang, dan hanya 2 siswa (8 %) yang prestasi belajarnya rendah.

(70)

58

Magelang. Maka semakin tinggi tingkat keharmonisan orang tua, semakin tinggi prestasi belajar siswa.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat dilanjutkan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan keharmonisan orang tua yang berperan dalam keberhasilan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya, maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar bekerjasama dengan wali murid dan orang tua agar mereka senantiasa menjaga keharmonisan keluarga demi prestasi putra putrinya.

2. Untuk meningkatkan prestasi belajar anak, orang tua diharapkan memperhatikan perhatiannya dalam mendidik anak di sekolah, di rumah, dan juga di lingkungan sekitarnya.

(71)

59

C. Kata Penutup

(72)

DAFTAR PUSTAKA

Afiah, Nor, F.,& Purnamasari, Esterlita, S. (2004). Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga Dengan Sikap Terhadap Seks Pra Nikah Pada Remaja. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Universitas Wangsa Manggala.

Al-Mighwar, Muhammad, (2006) Psikologi Remaja, Bandung, Pustaka Setia. Ali, Muhammad, (2007). Metode Mengajar, Bandung, Refika Aditama.

Ardi Widodo, Sembodo, (2007). Pendidikan Barat dan Islam, Jakarta, PT. Nimas Multima.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2009). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budimansyah, Dasim, (2007). Model Pembelajaran Portofolio PAI, Bandung: PT. Genesindo.

Departemen Pendidikan Nasional, (2005) Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.

Drajat, Zakiah. 1975. Ketenangan dan Kebahagiaan Keluarga. Jakarta: BulanBintang.

Gunarsa, Singgih. D. (1991). Psikologi Praktis Untuk Anak, Keluarga dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Gunarsa, Singgih. D.,& Yulia, Singgih D. Gunarsa. (1986).Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia,

Hergenhahn & Matthew H. Olson, (2008). Theories of Learning (Teori Belajar), Jakarta, Kencana.

Hurlock, Elizabeth, (1978). Perkembangan Anak. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Nurihsan, Achmad Juntika, (2007). Bimbingan dan Konseling, Bandung, Refika Aditama.

(73)

Putri, Tyagita. D.,& Andrianto, Sony. (2007). Hubungan Antara Persepsi Keharmonisan Keluarga Dengan Intensi Pro Sosial Remaja. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Rohman, Arif, (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, Laksbang Mediatama.

Rumini, Siti, (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sarlito, Wirawan. S. (1982). Menuju Keluarga Bahagia. Jakarta: Bathara Karya Aksara.

Wiramihardja, Sutardjo A. (2007). Pengantar Filsafat, Bandung, Refika Aditama. Yamin, Martinis, (2007). 10 Kiat Sukses Mengajar di Kelas, Jakarta, PT. Nimas

(74)

DAFTAR ANGKET

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat

2. Setelah angket dijawab, mohon dikembalikan pada petugas 3. Atas bantuannya diucapkan terima kasih.

Nama : ……….

Kelas : ……….

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN SESUAI DENGAN KEADAAN YANG SEBENARNYA!

1. Apakah orang tua anda saling menasehati?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

2. Apakah orang tua anda saling menghargai?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

3. Apakah orang tua anda saling percaya?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

4. Apakah orang tua anda saling mengisi hari-hari dengan canda tawa ?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

5. Apakah orang tua anda saling berkomunikasi?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

6. Apakah orang tua anda mengerjakan sesuatu bersama-sama?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

(75)

a. selalu b. Kadang-kadang c. tidak pernah

8. Apakah orang tua anda saling membantu?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

9. Apakah orang tua anda memberikan pujian antara satu dengan yang lainnya?

a. selalu b. Kadang-kadang

c. tidak pernah

10.Apakah orang tua anda bersabar ketika menghadapi masalah?

a. selalu b. Kadang-kadang

(76)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hendy susanto

Tempat/ Tangaal Lahir : Magelang, 6 Juli 1986

Alamat : Dsn. Kaligandu RT 02/ RW 01, Desa Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

HP : 085643356102

Riwayat Pendidikan:

1992 – 1998 : SD Negeri Kleteran 2 Grabag 1998 – 2001 : MTs. Negeri Grabag

2001 – 2004 : MAN 1 Magelang

2007 – sekarang : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN Salatiga) Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 16 Maret 2014

Hendy susanto

Gambar

Tabel 1 Daftar Siswa
Tabel 2 Sarana belajar mengajar
Tabel 1 Data Keharmonisan orang tua
Tabel 2 Klasifikasi Keharmonisan Orang Tua
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat. dihasilkan bagi para

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Melalui berbagai kegiatan positif seperti pagelaran Pekan olah raga dan Seni (Porseni) ini, diharapkan generasi muda khususnya para pelajar dapat menyalurkan bakat

Tekanan oleh gaya sebesar F 1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang pipa A 1 , akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F 2 pada pipa 2 yang memiliki

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “

saya lakukan adalah pada variabel bebas yaitu respons infeksi sekunder sistem integumen dan variabel terikat yaitu pasien HIV. Perbedaan lain terdapat pada desain

[r]

Pembuatan laporan akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui koordinasi kerja dari rele arus lebih pada penyulang Model Gardu Induk Betung terhadap outgoing Gardu