• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Musik Club IAIN Salatiga dalam Meningkatkan Perilaku Solidaritas Sosial - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Strategi Komunikasi Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Musik Club IAIN Salatiga dalam Meningkatkan Perilaku Solidaritas Sosial - Test Repository"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

OLEH

MUHAMAD KHANAFI NIM. 11714011

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

(2)

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

(3)

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

(4)

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

(5)

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

(6)

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi.ac.id

(7)

x

MOTTO

نوَي إِ وَ وَ فْ نإِيوَ نىٌّ إِ وَ وَ نوَ نَّٱ ننَّيإِ ن ۚنۦٓ إِ إِ فْ وَ إِ نيُ إِ وَ يُ ن وَ نَّ إِ وَ نوَ وَ وَ نيوَ وَ

Artinya: “Jika kamu bersungguh-sungguh, kesungguhan itu untuk

kebaikanmu sendiri.” (QS. Al-Ankabut, ayat; 6)

(8)

xi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karuniaNya, Skripsi ini dipersembahkan untuk:

 Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tiada hentinya

 Kedua orang tuaku, Bapak Mujari dan Ibu Haniyah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan kasih sayang, pengorbanan, dan kesabaran yang tiada batas. Dan juga telah mensupport, membimbing, dan selalu mendoakanku hingga dapat menyelesaikan sarjana. Tanpa doanya aku bukan siapa-siapa.  Kakak tercintaku Lia Hidayati yang telah memberikan dukungan baik

material maupun moril.

 Vina Amelia Saputri yang selalu menemaniku selama ini, mensupportku, menyayangiku dengan cinta, yang menjadi motivasiku, yang selalu memberikan kesabaran dan penuh kasih sayang.

 Bapak Drs Mukti Ali M. Hum selaku pembimbing skripsi sekaligus pemberi motivasi, dukungan serta pengarahan sampai selesainya penulisan skripsi ini dengan rasa sabar.

 Seluruh Bapak/Ibu Dosen, terutama dosen Komunikasi Dan Penyiaran Islam yang telah memberikan ilmu dari awal masuk perkuliahan hingga sekarang kepadaku, terimakasih atas dorongan, motivasinya, dan bimbingannya.

 Sahabat-sahabati PMII Rayon Dakwah Kota Salatiga, Intan, Desi, Dwi Maratus, Rohman, ulfatul hasanah, wahyu katalia, aeni nadhifa, dan yang lainnya yang tidak bisa kujelaskan satu persatu.

(9)

xii

 Kakak-kakak KPI angkatan 2013, Puji Mulyono, Khusna Fadhilla, Ahmad Wasik Uzzulfa, M Rifngani, yang selama ini membimbing dan mensupport di fakultas dakwah.

 Teman-teman Seni Musik Club IAIN Salatiga, M Abdur Rouf Ali, Pangesti Ardianti, Guswin, Sri Mulyani, Apsari Javiera, faith kumala, dan yang lainnya yang tidak bisa kejelaskan satu persatu.

 Sahabat BOLANG (Boleh Piknik Asal Irit) yang selalu mensupport dan selalu memberiku motivasi. Sofyan, Hanafi Ali, Ardhiyan, Rhiki, Dhiki, Andika n Muhlis.

 Teman-teman jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014 yang selalu memberiku pembelajaran baru, Adib, Pujiono, Desi, Rozikin, Intan, Rima, dan yang lainnya tidak bisa kusebutkan satu persatu.

 Teman-teman KKN Ds Klitikan yang selalu memberiku motivasi, Sylvia, Ulfa, Mardhiyah, Tsabit, Sugiyarti, Nasirun, Anjar, Fatma dan yang lainnya tidak bisa kesebutkan satu persatu.

 Teman-teman DEMA (Dewan Mahasiswa) Institut tahun 2018

 Seluruh staff IAIN Salatiga yang membantu dalam administrasi maupun yang lainnya.

(10)

xiii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan kasih sayagnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad Saw kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang menjadi suri tauladan bagi kita.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. 2. Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M.Hum

3. Ketua jurusan KPI IAIN Salatiga, Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing Skripsi Dra. Maryatin, M.Pd. yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga

skripsi ini terselesaikan.

4. Para dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan

(11)

xiv

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin

Salatiga, 26 Agustus 2018

(12)

xi ABSTRAK

Khanafi, Muhamad. 2018. Strategi Komunikasi Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Musik Club IAIN Salatiga dalam Meningkatkan Perilaku Solidaritas Sosial. Skripsi, Salatiga: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen pembimbing Dr. Mukti Ali, M.Hum

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Organisasi, Perilaku Organisasi, Solidaritas Organisasi.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana arus pesan komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas organisasi seni musik club IAIN Salatiga. (2) Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas organisasi seni musik club IAIN Salatiga. (3) Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung komunikasi organisasi dalam meningatkan perilaku solidaritas anggota seni musik club IAIN Salatiga.

Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan yang sifatnya kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui tehnik wawancara, observasi, dan dokumentasi, data yang ada dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman kemudian di tarik sebuah kesimpulan.

(13)

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LOGO INSTITUT ... ii

NOTA PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

MOTTO... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian ... 8

(14)

2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ... 20

B. Landasan Teori ... 24

C. Komunikasi... 24

D. Strategi Komunikasi ... 34

E. Komunikasi Organisasi ... 40

1 Jenis-jenis Komunikasi Organisasi ...41

2 Metode Komunikasi Organisasi...44

3 Fungsi Komunikasi Organisasi ...45

4 Membangun Komunikasi Yang Evektif ...47

5 Unsur Komunikasi ...49

6 Tujuan Komunikasi Organisasi ...51

7 Hambatan Komunikasi ...52

F. Perilaku Organisasi...54

G. Solidaritas Organisasi ... 55

1 Jenis-jenis Solidaritas ...56

2 Bentuk Solidaritas ...58

BAB III METODE PENELITAN A. Jenis Penelitian ... 60

B. Jenis Pendekatan Penelitian ...61

(15)

3

D. Fokus Penelitian ...62

E. Sumber dan Jenis Data ... 63

F. Teknik Pengumpulan Data... 65

G. Teknik Analisis Data ...67

H. Teknik validasi data ... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 70

B. Temuan penelitian ... 77

C. Analisis Data...93

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 101

B. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA

(16)

4 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini, keberhasilan suatu organisasi

pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan organisasi tergantung bagaimana penerapan komunikasi yang di lakukan oleh semua pihak dengan baik

secara internal maupun eksternal. Komunikasi merupakan salah satu cara yang mendasar yang dilakukan bagi setiap manusia, dengan berkomunikasi manusia

dapat melakukan interaksi dalam keluarga, teman, lingkungan pekerjaan maupun lingkungan masyarakat. Secara luas komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses memberikan informasi, data, saran atau ide untuk mengkoordinasikan

kegiatan dalam organisasi, guna melancarkan komunikasi demi tercapainya tujuan yang di tetapkan.

Komunikasi sebagai kata benda (noun), communication, berarti: (1) pertukaran simbol, pesan, dan informasi, (2) proses pertukaran antarindividu melalui simbol yang sama, (3) seni untuk informasi. Komunikasi akan berjalan

efektif apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator (penyampai pesan) dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan (penerima pesan). Hal ini

(17)

5

Dalam proses komunikasi, percakapan kedua orang dapat dikaitkan komunikatif apabila keduanya mengerti bahasa yang dipergunakan dan mengerti

makna dari bahan/pesan yang dipercakapkan. Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasar, dalam arti bahwa komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antar dua pihak yang terlibat. Dikatakan

minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yaitu agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima

paham atau keyakinan, melakukan perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain (Suryanto, 2015:48).

Berbicara tentang komunikasi, peran penting komunikasi sangat diperlukan pada sebuah organisasi. Dengan adanya komunikasi, sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik sesuai aturan-aturan yang berlaku dalam organisasi itu

sendiri. Komunikasi yang terjalin secara baik dalam sebuah organisasi dapat menambah keharmonisan hubungan antara anggota-anggota dalam sebuah

organisasi itu sendiri yang pada akhirnya dapat membangun solidaritas serta keutuhan anggota-anggota yang ada dalam naungan sebuah organisasi tersebut

agar terus bertahan dan memperkokoh organisasinya. Keberhasilan, keutuhan serta jalinan erat antara sesama anggota organisasi didukung penuh oleh sebuah komunikasi, artinya komunikasi sangat berperan penting dalam kemajuan organisasi itu sendiri. “Organisasi adalah sebuah kelompok individu yang

(18)

6

Komunikasi organisasi berperan untuk membangun iklim komunikasi didalam organisasi, sebagai proses saling menukar pesan dalam satu jaringan

hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti. Dimana pesan yang akan disalurkan bersifat member informasi, mengatur, membujuk, dan mengintegrasikan antara kelompok kecil di dalam

organisasi. Komunikasi organisasi dalam suatu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya. Hal ini karena bentuk organisasi dan iklim yang dibangun

setiap kelompok berbeda. Iklim dapat di pengaruhi oleh lingkungan eksternal organisasi maupun internal organisasi itu sendiri. Iklim sendiri merupakan kiasan yang menunjukkan situasi yang ada di dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu

iklim organisasi dalam organisasi berpengaruh pada tindakan dan tingkah laku anggotanya dan berdampak pada kinerja yang dihasilkan individunya. Agar suatu

organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, makan suatu organisasi harus mempunyai iklim organisasi yang positif.

Di dalam organisasi, komunikasi memiliki peran penting. Karena tanpa adanya komunikasi kegiatan yang akan di jalani oleh suatu organisasi tidak akan berjalan dengan yang diharapkan. Dengan adanya komunikasi maka di dalam

suatu organisasi dapat mengetahui mengenai kepribadian masing-masing dengan baik antara jajaran pimpinan organisasi maupun anggota organisasi. Oleh karena

(19)

7

Untuk itu diperlukan adanya strategi komunikasi yang merupakan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

(communication manajemen) untuk mencapai suatu tujuan bersama. Strategi yang digunakan dalam meningkatkan solidaritas merupakan hal yang penting yang harus dilakukan. Dengan adanya strategi komunikasi inilah diharapkan bisa

memberikan dampak bagi seluruh komponen yang ada di dalam organisasi agar dapat meningkatkan solidaritas untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Solidaritas dapat diartikan kesatuan kepentingan, simpati, dll, sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan organisasi dapat disimpulkan bahwa solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu

kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama. Solidaritas dalam organisasi sangat dibutuhkan,

karena agar bisa menjalin kerja sama yang baik untuk bisa mempertahankan suatu organisasi tersebut, karena dalam suatu organisasi kalau ada salah satu anggota

maupun kelompok tidak bisa solid maka tidak akan bisa mempertahankan suatu organisasinya (http://definisidanpengertian.blogspot.com/2011/02/pengertian-solidaritas.html diakses pada senin 21 mei 2018, pukul 21.43).

Adanya kebersamaan atau solidaritas dari para anggota organisasi ini tentu tidak terlepas dari pola komunikasi yang dibangun oleh para anggotanya. Di

(20)

8

kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama.

Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang berada di IAIN Salatiga adalah Seni Musik Club IAIN Salatiga. Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan sebuah wadah untuk kegiatan mahasiswa yang mempunyai bakat, mengembangkan minat,

dan mempunyai keahlian tertentu. Lembaga ini merupakan partner organisasi kemahasiswaan intra kampus lainnya seperti senat mahasiswa dan dewan

mahasiswa, baik yang berada di tingkat program studi, jurusan maupun universitas. Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Musik Club merupakan suatu wadah bagi mahasiswa yang berminat dan berpotensi dalam bidang musik baik band

maupun paduan suara mahasiswa. Disamping bermusik juga melatih bagaimana kita hidup berorganisasi sehingga ketika sudah kembali ke masyarakat akan siap

untuk menghadapinya. Karena tidak dipungkiri lagi bahwasanya seorang mahasiswa adalah kaum intelektual yang mana masyarakat telah menaruh harapan

yang lebih kepada kita semua. Dan realitanya kuliah kurang bisa menjawab semua itu. Dengan SMC kami mencoba untuk memberikan solusi bagi masalah tersebut, dan memberikkan jawaban bahwasanya Unit Kegiatan Mahasiswa bukan ajang

buat nongkrong, mencari teman dll. Akan tetapi bagaimana bisa berproses untuk bisa menghadapi kehidupan yang sudah siap menunggu kita semua.

(21)

9

GETAR, dengan kata lain devisi music teater GETAR yang kemudian dengan musyawarah bersama dan berlandaskan kebutuhan dan juga untuk memajukan

kesenian, khususnya di bidang musik. Maka dibentuklah UKM musik, dan diberi nama Walisongo Musik Club (WMC) sedangkan nama SMC berdiri setelah adanya peralihan nama dan juga kedudukan STAIN Salatiga menjadi IAIN

Salatiga. Semula SMC yang dulu mempunyai nama STAIN Musik Club dan sekarang berganti nama menjadi Seni Musik Club.

Beberapa kegiatan sering diadakan sebagai salah satu upaya merekatkan jalinan komunikasi dari para anggotanya misalnya konser perdana yang di adakan dua kali dalam setahun, konser akhit tahun, ramadhan in kampus maupun kegiatan

mengisi acara seperti seminar, atau hari-hari besar lainnya.selain itu juga sering mengikuti acara festival di luar kota.

Organisasi seni musik club menjalin hubungan yang baik dengan sesama anggota, musisi di salatiga maupun unit kegiatan mahasiswa yang sama-sama

menggeluti bidang musik baik di salatiga maupun universitas-universitas lain di Indonesia.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti berupaya melakukan penelitian di

unit kegiatan mahasiswa seni musik club IAIN Salatiga, dengan memfokuskan

penelitian pada “Strategi Komunikasi Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni

(22)

10 B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah

dalam peneitian ini, yaitu :

1. Bagaimana arus pesan komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas sosial organisasi Seni Musik Club IAIN Salatiga ?

2. Bagaimana strategi komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas sosial organisasi Seni Musik Club IAIN Salatiga ?

3. Bagaimana faktor penghambat dan pendukung komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas sosial organisasi Seni Musik Club IAIN Salatiga ?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan dan menganalisis strategi

komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas UKM Seni Musik Club IAIN Salatiga yang terangkum dari beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana arus pesan komunikasi organisasi dalam meningkatkan perilaku solidaritas sosial organisasi Seni Musik Club IAIN

Salatiga.

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi organisasi dalam

(23)

11

3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung komunikasi organisasi dalam meningatkan perilaku solidaritas sosial anggota Seni Musik Club IAIN

Salatiga.

D.Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna pada berbagai pihak, yaitu :

1. Secara teoristis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang ilmu komunikasi dan mengembangkan ilmu komunikasi khususnya

mengenai strategi komunikasi organisasi Seni Musik Club IAIN Salatiga dalam meningkatkan perilaku solidaritas antar anggota organisasi.

2. Secara praktis a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang ilmu komunikasi serta melatih kemampuan secara deskriptif, serta memotivasi diri agar bisa menganalisis suatu

permasalahan yang terjadi. b. Bagi Lembaga

(24)

12 c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian diharapakan bisa menjadi informasi yang bermanfaat

bagi pembaca terutama bagi para aktivis organisasi agar dapat menjalankan suatu organisasi menjadi lebih baik.

E. Penegasan Istilah

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan informasi

atau pesan antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, komunikasi

adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.

2. Strategi Komunikasi

Strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu, “stratus”yang artinya

tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin. Jadi strategi adalah konsep

militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.

Sedangkan kata komunikasi berasal ari bahasa latin, yaitu communicatus yang

(25)

13

keahlian dan lain-lain. Melalui penmggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lainnya (Marhaeni Fajar,2009:31-32).

Dengan demikian strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan

komunikasi yang optimal (Hafied Cangara, 2014:64). 3. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi merupakan suatu kumpulan sekelompok orang yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas dan fungsi tertentu. komunikasi organisasi sangat penting dalam pengaplikasian pada kehidupan

sehari-hari, terutama pada sebuah komunitas-komunitas yang tentu saja memiliki arus komunikasi berupa penyampaian pesan dari atasan kepada

bawahan, dan dari bawahan kepada atasan atas sebuah peraturan-peraturan dalam sebuah orgaisasi yang telah dibuat 4 dan dijalani serta ditaati. Serta

memiliki peranan jaringan komunikasi yang merupakan cakupan dari pola-pola komunikasi. Komunikasi organisasi berperan untuk membangun iklim komunikasi didalam organisasi, sebagai proses saling menukar pesan dalam

satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti. Dimana pesan yang akan disalurkan bersifat

(26)

14

Komunikasi organisasi dalam suatu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya. Hal ini karena bentuk organisasi dan iklim yang dibangun

setiap kelompok berbeda. Iklim dapat di pengaruhi oleh lingkungan eksternal organisasi maupun internal organisasi itu sendiri. Iklim sendiri merupakan kiasan yang menunjukkan situasi yang ada di dalam organisasi tersebut. Oleh

karena itu iklim organisasi dalam organisasi berpengaruh pada tindakan dan tingkah laku anggotanya dan berdampak pada kinerja yang dihasilkan

individunya. Agar suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, makan suatu organisasi harus mempunyai iklim organisasi yang positif (Poppy Ruliana, 2016: 164).

Arus komunikasi dalam organisasi, “Arah arus komunikasi organisasi

dapat dilihat secara vertikal, yaitu komunikasi ke atas dan ke bawah, serta

komunikasi lateral yang menyamping” (Wiryanto, 2004:62).

4. Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi adalah suatu sifat yang menyangkut aspek-aspek

tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap

organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha

(27)

15

Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sitem studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagimana organisasi dimulai, tumbuh, dan

berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota selain individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan institusi-insitusi yang lebih besar.

Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan menganalisis prinsipprinsip dasar yang merupakan salah satu bagian

daripadanya. Menurut Miftah Thoha (2007 : 36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi, yaitu: Manusia berbeda perilaku, Kebutuhan,

Membuat Pilihan untuk Bertindak, Pengalaman, Reaksi Senang atau Tidak Senang, Sikap dan Perilaku Seseorang.

5. Solidaritas

Solidaritas dapat diartikan kesatuan kepentingan, simpati, dll, sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama. Dengan demikian, bila dikaitkan

dengan organisasi dapat disimpulkan bahwa solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang

kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama. Solidaritas dalam organisasi sangat dibutuhkan, karena agar bisa menjalin kerja sama yang baik untuk bisa mempertahankan suatu organisasi tersebut, karena dalam suatu

(28)

16

maka tidak akan bisa mempertahankan suatu organisasinya

(http://definisidanpengertian.blogspot.com/2011/02/pengertian-solidaritas.html

diakses pada senin 21 mei 2018, pukul 21.43). F. Kerangka Berfikir

Dalam pembahasan skripsi ini yang berjudul “strategi komunikasi unit

kegiatan mahasiswa seni musik club dalam meningkatkan solidaritas” perlu

adanya penjelasan-penjelasan agar tidak keluar dari koridor-koridor yang

ditentukan, karena hal tersebut merupakan definisi-definisi dari sejumlah fakta atau gejala-gejala yang diamati.

Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran terfokus dari penelitian dan menghindari terjadinya kesalahpahaman. Untuk itu penulis akan menjelaskan

tentang judul tersebut:

Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami

dengan mudah. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.

Strategi komunikasi yang merupakan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communication manajemen) untuk

(29)

17

solidaritas merupakan hal yang penting yang harus dilakukan. Dengan adanya strategi komunikasi inilah diharapkan bisa memberikan dampak bagi seluruh

komponen yang ada di dalam organisasi agar dapat meningkatkan solidaritas untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Komunikasi organisasi merupakan penghasilan, penyaluran, dan

menerima pesan-pesan dalam keseluruhan proses organisasi. Dalam organisasi, kemampuan komunikator, keakuratan pesan, proses pengendalian, ketetapan

saluran dan menerima pesan merupakan komponen yang sangat penting. Terganggunya semua komponen itu akan membawa komunikasi tidak dapat berjalan dengan semestinya. Komunikasi bertujuan untuk member dan menerima

informasi, untuk mempengaruhi orang lain, membantu orang lain (misalnya para pelanggan), menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan mengevaluasi

perilaku yang efektif. Tanpa adanya komunikasi, beberapa tujuan tersebut tidak akan dapat tercapai (Hendyat Soetopo,2010:189-190).

Suatu sifat yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan

dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu

(30)

18

Solidaritas merupakan wujud kepedulian antar sesama kelompok atau individu secara bersama yang menunjukkan pada suatu keadaan hubungan antara

individu dan kelompok yang di dasarkan pada persamaan moral, kolektif yang sama, dan kepercayaan yang dianut, rasa saling percaya, kesetiakawanan, kekompakan, saling menghormati maupun saling menghargai yang ada pada

seseorang disuatu kelompok maupun organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Proses interaksi yang dilakukan oleh manusia berupa komunikasi persuasif yang melibatkan psikologi, perasaan, dan pikiran manusia. Dalam hubungan manusia dilakukan antara dua atau lebih individu dan perilaku individu

yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.

Teori hubungan masunia Elton Mayo, dalam teori ini mengkaji aspek

psikologis dan humanis yang berorientasi pada hubungan manusia makhluk sosial. Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan

sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi

(31)

19

Organisasi berjalan semata-mata bukan karena aturan atau tatanan manajemen saja. Melainkan ada aspek yang lebih penting yakni individu yang

menjalankannya.

Ada 6 (enam) anggapan dasar dari teori ini, sebagai berikut:

1. Rata-rata manusia tidaklah mempunyai pembawaan tidak suka bekerja tetapi tergantung kepada kondisi yang dapat dikontrol. Pekerjaan mungkin

merupakan sumber kepuasan atau mungkin juga sebagai sumber hukuman.

2. Contoh dari luar, ancaman dan hukuman tidaklah merupakan alat untuk membawa sesuatu kepada tujuan. Keefektifan usaha pimpinan terletak pada

usaha membangun, mengangkat dan membangun komitmen pekerja.

3. Komitmen terhadap satu tujuan adalah satu fungsi dari ganjaran yang dihubungkan dengan pencapaian mereka. Asumsi ini menunjukkan hubungan

antara aktualisasi diri dengan komitmen pekerjaan.

4. Rata-rata manusia belajar di bawah kondisi yang pantas, tidak hanya menerima

tetapi juga mencari rasa tanggung jawab. Menghindari rasa tanggung jawab, kurang ambisi dan penekanan pada mencari rasa aman umumnya merupakan

(32)

20

5. Kapasitas untuk melatih tingkat imajinasi yang relatif tinggi, cerdas, kreatif dalam pemecahan masalah organisasi didistribusikan secara luas dan tidak

sempit kepada seluruh pekerja.

6. Di bawah kondisi kehidupan industri modern, petensi intelektual dan

(33)

21 F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami isi skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika pembahasan sebagai gambaran umum skripsi ini, adapun sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:

Bab 1. Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah yang mendasari penelitian. Selanjutnya bagian ini mengurai rumusan masalah yang berisi tentang masalah-masalah yang akan diteliti, tujuan dan manfaat

penelitian, manfaat penulisan, penegasan istilah dan kerangka berfikir.

Bab II. Berisi tentang ini meliputi tinjauan pustaka dan kajian teoritis,

yang didalamnuya dibagi menjadi empat sub bab, yaitu pengertian komunikasi, strategi komunikasi yang meliputi pengertian strategi. Sub bab kedua membahas tentang komunikasi organisasi yang meliputi pengertian komunikasi

organisasi, jenis-jenis komunikasi organisasi, metode komunikasi organisasi, fungsi komunikasi organisasi, membangun komunikasi yang efektif, unsure

komunikasi, tujuan komunikasi, hambatan. Sub bab yang ketiga membahas tentang solidaritas organisasi yang meliputi, pengertian solidaritas organisasi, jenis solidaritas, bentuk solidaritas. Sub bab yang ke empat membahas tentang

(34)

22

Bab III. Merupakan bab yang menerangkan tentang metodologi penelitian meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan

data, teknik analisis data dan teknik validitas data

Bab IV. Merupakan bab yang menerangkan gambaran umum unit kegiatan mahasiswa seni musik club IAIN Salatiga, penyajian data dan analisis

data.

Bab V. Dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan dan saran.

(35)

23 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

1. Kajian Pustaka

Agar penelitian yang berjudul Strategi Komunikasi Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Musik Club IAIN Salatiga Dalam Meningkatkan Perilaku Solidaritas Sosial maka peneliti menggunakan rujukan penelitian terdahulu yang relevan, sehingga dapat menjadi bahan pembanding ataupun bahan

rujukan dalam penelitian ini.

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Organisasi Pimpinan Dalam

Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai Kantor Camat Dayun Kabupaten Siak Sri Indrapura yang diteliti oleh Rusmini (UIN Sultan Syarif Kasim Riau Fakultas Dakwah

dan Komunikasi tahun 2012:1-76). Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitif yaitu menganalisis dengan menggunakan angka-angka dan table kemudian dicari persentasenya dan jumlah frekuwensi setiap jawaban

responden.

Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu angket

(36)

24

Seksi Kantor Camat Dayun. Dokumentasi berupa pengumpulan data-data sejarah maupun kelengkapan lain yang dibutuhkan.

Adapun hasil dari penelitian ini bahwa Staregi Komunikasi Organisasi Pimpinan Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai Kantor Camat Dayun

Kabupaten Siak Sri Indrapura dalam bentuk komunikasi vertikal mendapatkan hasil 68,84%. Bahwa strategi telah terlaksana dengan cukup baik.

Dalam Penelitian Gugum Gumilar (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung tahun 2007:1-89) yang berjudul Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Geng Motor XTC Bandung“Studi Kualitatif dengan

Pendekatan Etnografi Komunikasi mengenai Komunikasi Kelompok Komunitas Geng Motor XTC di Lingkungan daerah salah satu SMUN di Bandung dalam Mempertahankan/Membangun Solidaritas Kelompok)”. Hasil penelitian adalah

bahwa Solidaritas komunitas geng XTC di lingkungan salah satu SMUN di Bandung tercipta karena adanya norma kelompok berupa: disiplin anggota

kelompok, loyalitas anggota terhadap kelompok, kesetiakawanan antar anggota kelompok. Selain itu bentuk komunkasi geng motor XTC di lingkungan salah satu

SMUN di Bandung termasuk jenis komunikasi kelompok kecil.

(37)

25

Kelompok Tani Qoriyah Toyyibah Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga” tahun 2016:113-126. Hasil dari kesimpulan penelitian ini yaitu pemberdayaan

masyarakat kelompok tani Qoriyah Toyyibah pada perjalanannya menunjukkan kemajuan yang signifikan dari jumlah anggota dan kualitas produksinya, terutama bagaimana dalam melindungi kelompoknya. Dalam mengembangkan usaha untuk

meningkatkan komoditas padi organik untuk kesejahteraan anggotanya meraka melalui beberapa langkah diantaranya, dengan melakukan pertemuan-pertemuan

rutin yang membahas kekurangan dan kelebihan anggotanya agar tetap bisa bertahan dalam menghadapi kompetisi yang sangat berat.

Penelitian yang diteliti oleh Mahfudin Fajrie (Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara) dalam Journal Inject, Interdisiplinary Journal Of Communication yang berhudul “Gaya Komunikasi Masyarakat Pesisir Wesung

Jawa Tengah” tahun 2017:53-76. kesimpulan penelitian ini bahwa gaya

komunikasi masyarakat pesisir dalam berkomunikasi dengan sesama masyarakat

pesisir, masyarakat luar wilayah kecamatan wedung dan turis adalah the equalitarian style. Gaya komunikasi yang bersifat dua arah dan dilakukan secara terbuka. Artinya masyarakat pesisir kecamatan wedung dalam berkomunikasi

lebih suka dan cenderung dua arah sehingga respon baik dari komunikator dan komunikan. Pada dasarnya masyarakat pesisir kecamatan wedung mempunyai

(38)

26

Jurnal penelitian ini penulis merujuk pada Journal Inject, Interdisiplinary Journal Of Communication IAIN Salatiga yang di teliti oleh Imam Subqi (Dosen

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga) yang berjudul “Pola Komunikasi Keagamaan

Dalam Membentuk Kepribadian Anak” tahun 2016 165:180. hasil dari

kesimpulan penelitian ini yaitu pembinaan agama dengan pembinaan mental

diawali sejak anak dilahirkan ke dunia, mulailah ia menerima pendidikan dan perlakuan. Mula-mula ibu dan bapaknya, kemudian dari anggota keluarga yang

lain, semuanya itu ikut memberikan dasar-dasar pembentukan kepribadiannya. Apabila pembinaan agama itu tidak diberikan kepada anak sejak kecil, maka akan sukarlah baginya untuk menerima apabila ia dewasa, karena dalam kepribadiannya

yang terbentuk sejak kecil itu tidak dapat unsure-unsur agama. Jika dalam kepribadian itu tidak ada nilai-nilai agama, akan mudahlah orang melakukan

segala sesuatu menurut dorongan dan keinginan jiwanya tanpa mengindahkan kepentingan dan hak orang lain. Tetapi jika dalam kepribadiannya tertanam

(39)

27 2. Landasan Teori

A. Definisi Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Semua mahluk di bumi ini termasuk manusia melakukan komunikasi, apalagi posisi manusia yang telah kita ketahui bersama sebagai mahluk sosial

tentu membutuhkan sebuah interaksi, yang dimana interaksi tersebut tidak dapat seseorang lakukan tanpa adanya komunikasi. Istilah komunikasi atau

dalam bahasa Inggris (communication) yang berhulu dari kata Latin (communicatio), dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya adalah sama makna.

Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi berlangsung apabila adanya kesamaan makna. (Effendy, 2009 : 9) sesuai

dengan definisi tersebut pada dasarnya seseorang melakukan komunikasi adalah untuk mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat dalam

komunikasi yang terjadi, dimana kesepahaman yang ada dalam benak komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan)

(40)

28

menyortir, memilih dan mengirim simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang

serupa dengan yang dimaksud oleh sang komunikator” (Mulyana, 2007:69).

Beberapa pakar juga meyakini bahwa komunikasi dapat digunakan

sebagai alat untuk mengubah seseorang, baik itu tingkah laku, kepercayaan, maupun persepsi, seperti yang diungkapkan oleh Gerald R. Miller, yakni

“Komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber

mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima” (Mulyana, 2007:61).

Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia, dari kegiatan keseharian manusia dilakukan dengan berkomunikasi.

Dimanapun, kapanpun, dan dalam kesadaran atau situasi macam apapun manusia selalu terjebak dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karna

dengan berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang amat mendasar. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial manusia ingin berhubungan

(41)

29

Dari definisi di atas menjelaskan bahwa, komunikasi merupakan proses penyampaian simbol-simbol baik verbal maupun nonverbal. Maka dari

itu komunikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dengan lisan atau tulisan. Didalam kegiatan komunikasi, kita

menempatkan kata verbal untuk menunjukan pesan yang di kirimkan atau yang diterima dalam bentuk kata – kata baik lisan maupun tulisan. Kata verbal

sendiri berasal dari bahasa latin, verbalis verbum yang sering pula dimaksudkan dengan berarti atau bermakna melalui kata atau yang berkaitan dengan kata yang digunakan untuk menerangkan fakta, ide atau tindakan yang

lebih sering berbentuk percakapan daripada tulisan. (Liliweri,2002:135).

2. Bentuk Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, ada beberapa konteks komunikasi berdasarkan tingkatan (level),

dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling sedikit hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta paling banyak.

a. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication): Komunikasi intra

pribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik disadari atau tidak. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar pribadi dan

(42)

30

intra pribadi ini inheren dalam komunikasi dua orang, tiga orang, dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain orang

biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri, hanya saja caranya sering tidak disadari. Keberhasilan komunikasi orang dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi orang dengan diri sendiri.

b. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication): Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal. Kedekatan hubungan

pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respons non verbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. Sebagai komunikasi yang paling lengkap

dan sempurna, komunikasi antar pribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Komunikasi tatap muka ini

membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya.

c. Komunikasi Kelompok: Kelompok adalah sekumpulan orang yang

mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya

(43)

31

sebagainya. Dengan demikian, 31komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan oleh kelompok kecil.

d. Komunikasi Publik: Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak dapat

dikenali satu persatu. Ciri-ciri komunikasi publik adalah : terjadi ditempat umum (public), misalnya auditorium, kelas, tempat ibadah, atau tempat lainnya yang dihadiri sejumlah besar orang; merupakan peristiwa sosial yang

biasanya telah direncanakan; terdapat agenda; beberapa orang ditunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti memperkenalkan pembicara, dan

sebagainya; acara-acara lain mungkin direncanakan sebelum dan atau sesudah ceramah disampaikan pembicara. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan,

atau membujuk.

e. Komunikasi Organisasi: Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu

organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi

formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi vertikal yang terdiri dari komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung

(44)

32

f. Komunikasi Massa: Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak ataupun elektronik, yang dikelola

suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, dan

selintas (khusus media elektronik). (Mulyana, 2003 : 72-75)

3. Unsur Komunikasi

Menurut Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, ada lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain yang diambil dari

definisi Lasswell yang terdiri dari : (a) Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan. (b) Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang. (c)

Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. (d) Komunikan : Orang yang menerima pesan. (e) Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Dalam unsur-unsur tersebut Lasswell menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.32

a. Komunikator: Komunikator adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dalam artian komunikator adalah orang yang

(45)

33

atau pikiran komunikan, agar komunikan dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator.

b. Pesan: Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal maupun non verbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Kata-kata memungkinkan orang berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara non verbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota

tubuh, juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya. (Mulyana, 2003 : 63)

c. Media: Media yaitu alat atau wahana yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan. Saluran merujuk pada penyajian

pesan: apakah langsung (tatap muka) atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televisi) (Mulyana, 2003 : 63).

d. Komunikan: Komunikan yaitu orang yang menerima pesan dari

komunikator. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal maupun non verbal yang dia terima

(46)

34

e. Efek: Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap,

perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan sebagainya. ( Mulyana, 2003 :

4. Sifat Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi

Teori dan Praktek” menjelaskan dalam berkomunikasi memiliki sifat-sifat

adapun beberapa sifat komunikasi tersebut: (a). Tatap muka ( face-to-face ). (b). Bermedia ( Mediated ). (c). Verbal ( Verbal )Lisan ( Oral )Tulisan. (d). Non verbal ( Non-verbal ).

Komunikator (pengirim pesan) dalam menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan) dituntut untuk memiliki kemampuan dan pengalaman agar adanya umpan balik (feedback) dari komunikan itu sendiri,

dalam penyampain pesan komunikator bisa secara langsung (faceto-face) tanpa mengunakan media apapun, komunikator juga dapat menggunakan bahasa

sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia kepada komunikan, media tersebut sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya.

Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non verbal. Verbal di bagi ke dalam dua macam yaitu lisan (Oral) dan tulisan (Written/printed). Sementara non verbal dapat menggunakan gerakan atau

(47)

35

dan sebagainya, dan menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasannya.

5. Proses Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, perlu adanya suatu proses yang

memungkinkannya untuk melakukan komunikasi secara efektif. Proses komunikasi inilah yang membuat komunikasi berjalan dengan baik dengan

berbagai tujuannya. Dengan adanya proses komunikasi, berarti ada suatu alat yang digunakan dalam prakteknya sebagai cara dalam pengungkapan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”, Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap

yakni proses komunikasi secara primer dan secara sekunder.

a. Proses Komunikasi Primer

Sebagaimana yang dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy : “Proses

komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.”

(48)

36 b. Proses Komunikasi Sekunder

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Onong Uchjana Effendy bahwa “Proses

komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.” (Effendy, 2009:16).

Proses komunikasi sekunder merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu. Seorang komunikator

menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau dengan

jumlah yang banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, internet, dan lain-lain adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Media kedua ini memudahkan proses komunikasi yang

disampaikan dengan meminimalisir berbagai keterbatasan manusia mengenai jarak, ruang, dan waktu. Maka, dalam menata lambang-lambang untuk

memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakan. Penentuan media yang akan

dipergunakan perlu didasari pertimbangan mengenai siapa komunikan yang akan dituju. Menurut Effendy pada proses komunikasi secara sekunder, media yang dipergunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1). Media Massa

(49)

37

(2). Media Non Massa, yakni tertuju kepada satu orang atau sejumlah orang yang relatif sedikit.Seperti telepon,surat,telegram,spanduk, papan

pengumuman. (Effendy, 2009:18).

6. Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan berkomunikasi adalah

mengharapkan adanya umpan yang diberikan oleh lawan berbicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut. Menurut

Onong Uchjana Effendy, tujuan dari komunikasi adalah : (a). Perubahan sikap (attitude change). (b). Perubahan pendapat (opinion change). (c). Perubahan

perilaku (behavior change). (d). Perubahan sosial (sosial change). (Effendy, 2009: 8).

B. Definisi strategi komunikasi

Strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu, “stratus”yang artinya

tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin. Jadi strategi adalah konsep

militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan

(50)

38

diambil oleh organisasi. Strategi adalah pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi (Basri, 2005:3).

Sedangkan kata komunikasi, yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Menurut Berelson dan Steiner (1964), komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.

Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lainnya (Fajar, 2009:31-32).

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 2003:29).

Dalam berhasil-tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi, terlebih dalam kegiatan komunikasi massa,

tanpa strategi komunikasi, media massa yang semakin modern, yang kini banyak dipergunakan di Negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif mudahnya dioperasionalkan, bahkan tidak

mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.

Strategi komunikasi yang baik secara makro (planned multimedia

strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy)

(51)

39

memperoleh hasil yang optimal. (2) Menjembatani “kesenjangan budaya”

akibat kemudahan yang diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya

media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

Komunikasi merupakan suatu proses yang rumit. Dalam upaya

membentuk strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan komponen-komponen dan faktor-faktor pendukung dan

penghambat komunikasi. Dalam strategi komunikasi elemen yang harus diperhatikan didalam merumuskan strategi komunikasi adalah pengenalan khalayak, pesan, metode, media dan komunikator (Fajar, 2009:183)

a. Mengenal Khalayak

Sebelum melakukan proses komunikasi perlu mempelajari siapa yang

akan menjadi sasaran komunikasi. Langkah pertama yang harus diketahui yaitu dengan mengenal khalayak dalam menjalankan proses komunikasi agar efektif.

Dalam proses komunikasi, khalayak itu sama sekali tidaklah pasif, melainkan aktif, sehingga antara komunikator dan komunikan bukan saja terjadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi. Artinya khalayak dapat

dipengaruhi oleh komunikator, tetapi komunikator juga dapat di pengaruhi oleh komunikan atau khalayak.

(52)

40

dan kemudian tercapai hasil yang positif, maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metoda dan

media.

Untuk menciptakan persamaan kepentingan tersebut, maka komunikator harus mengerti dan memahami kerangka pengalaman dan

kerangka referensi khalayak secara seksama dan tepat yang meliputi:

1. Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari: (a)

Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan. (b) Kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan. (c) Pengetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata-kata yang digunakan.

2. Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma kelompok dan masyarakat yang ada.

3. Situasi dimana khalayak itu berada (Fajar, 2009:184). b. Menyusun Pesan

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah selanjutnya dalam proses perumusan strategi yaitu dengan menyusun pesan. Menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi

khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian.

Berkaitan dengan pesan, Wilbur Scramm (1955) dalam bukunya Onong

(53)

41

mempengaruhi dan menarik perhatian sasaran yang dimaksud. (2) pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada pengalaman yang sama antara

komunikator dan komunikan sehingga sama-sama dapat dimengerti. (3) pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. (4) pesan

harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadu yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakan untuk

memberikan tanggapan yang dikehendaki. c. Menetapkan Metode

Untuk mencapai efektifitas dari suatu komunikasi selain bergantung

pada kemampuan isi pesan yang diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya, maka juga akan turut di pengaruhi oleh metode-metode

penyampaian kepada sasaran. Dalam dunia komunikasi metode penyampaian atau mempengaruhi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu: menurut cara

pelaksanaannyadan menurut isinya. Hal tersebut diurai lebih lanjut, bahwa yang pertama, semata-mata melihat komunikasi itu dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya. Sedangkan yang kedua yaitu melihat

komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau bentuk pesan yang dimaksud yang dikandung. Oleh karena itu yang pertama (menurut pelaksanaannya),

(54)

42

1. Redundancy (Repetition): merupakan cara untuk mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang pesan dikit demi sedikit, seperti yang dilakukan

dalam propaganda. Metode ini memungkinkan peluang mendapatkan perhatian khalayak semakin besar, pesan penting mudah diingat oleh khalayak dan member kesempatan bagi komunikator untuk memperbaiki

kesalahan yang dilakukan sebelumnya.

2. Conalizing: dilakukan dengan cara komunkator berusaha memahami dahulu

soal komunikan seperti kerangka referensi dan bidang pengalaman komunikan, kemudian menyusun pesan dan metode yang sesuai dengan hal itu. Bertujuan agar pesan dapat diterima terlebih dahulu baru kemudian

dilakukan perubahan-perubahan sesuai dengan keinginan komunikator. 3. Informatif: mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan

yakni memberikan sesuatu apa adanya sesuai dengan fakta dan data maupun pendapat yang sebenarnya.

4. Persuasif: mempengaruhi komunikan dengan jalan membujuk. Dalam hal ini komunikan tidak diberi kesempatan untuk berfikir kritis dan bila mungkin akan terpengaruh tanda didasari.

5. Edukatif: mempengaruhi khalayak dengan pesan-pesan yang bersifat mendidik, yakni memberikan suatu ide kepada khalayak berdasarkan fakta,

(55)

43

6. Kursif: mempengaruhi khalayak dengan pemaksaan, pesan-pesan metode ini biasanya diwujudkan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-perintah

dan intimidasi (Fajar, 2009:184-203). C. Definisi Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Dalam pengertiannya, komunikasi organisasi terdapat dua konteks yaitu komunikasi dan organisasi. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin “comunis” atau “common”. Dalam bahasa inggris berarti sama. Berkomunikasi

berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna. Melalui komunikasi akan bisa membaca berbagai hal, gagasan atau sikap dengan partisipan lainnya.

Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita sering kali mempunyai makna yang berbeda terhadap lambing yang sama. Oleh karena itu komunikasi

seharusnya dipertimbangkan sebagai aktifitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh

partisipan yang terlibat.

Komunikasi organisasi merupakan penghasilan, penyaluran, dan menerima pesan-pesan dalam keseluruhan proses organisasi. Dalam organisasi,

kemampuan komunikator, keakuratan pesan, proses pengendalian, ketetapan saluran dan menerima pesan merupakan komponen yang sangat penting.

(56)

44

(misalnya para pelanggan), menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan mengevaluasi perilaku yang efektif. Tanpa adanya komunikasi, beberapa tujuan

tersebut tidak akan dapat tercapai (Soetopo, 2010:189-190).

Komunikasi sebagai aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan

sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakay atau dimana saja mereka berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlihat dalam

komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil, begitu pula sebaliknya.

Kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat menimbulkan macet dan berantakan dalam berkomunikasi. Pentingnya komunikasi dalam organisasi

perlu menjadi perhatian karena dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya (Muhammad, 2011:1).

2. Jenis-jenis komunikasi organisasi

Dalam buku yang di tulis Effendy (2012:112) mengatakan bahwa dalam kehidupan organisasi dalam prosesnya terdiri dari dua dimensi yaitu

dimensi komunikasi internal dan dimensi komunikasi eksternal. Komunikasi internal terjadi dalam suatu organisasi yang terdiri dari seluruh anggota semua

(57)

45

komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi pada publik yang dijadikan sasaran atau segmentasi

a. Komunikasi ke bawah

komunikasi ke bawah berasal dari seseorang yang mempunyai posisi jabatan lebih tinggi kepada mereka yang brotoritas lebih rendah. Komunikasi

kebawah biasanya berupa kebijakan, perintah, petunjuk dan informasi yang bersifat umum. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui tatap muka, melalui

telepon, papan bulletin, pengumuman, dan sebagainya.

Menurut Katz dan Kahn (Rahman, 2000) ada lima jenis tipe khusus komunikasi downward (komunikasi kebawah), yaitu: (1) Instruksi kerja (job

instruction), yaitu komunikasi yang merujuk pada penyelesaian tugas-tugas

khusus. (2) Rasio kerja (job rationale), yaitu komunikasi yang menghasilkan

pemahaman terhadap tugas dan hubungan dengan pengaturan lainnya. (3) Prosedur dan pelaksanaan (procedure and practice), yaitu komunikasi tentang

kebijakan-kebijakan, aturan-aturan, regulasi dan manfaat-manfaat yang ada. (4) Umpan balik (feed back), yaitu komunikasi yang menghargai tentang bagaimana individu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. (5) Doktrin dan

tujuan (indoctrinations of goals), yaitu komunikasi yang dirancang dengan karakter ideology yang memberikan motivasi karyawan tentang pentingnya

(58)

46 b. Komunikasi Ke atas

Komunikasi ke atas dalam organisasi berarti bahwa informasi

mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam organisasi, kecuali mungkin mereka yang menduduki posisi puncak, mungkin berkomunikasi ke atas, yaitu setiap bawahan dapat mempunyai alasan

yang baik atau meminta informasi dari atau member informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih tinggi daripada dia. Komunikasi jenis ini akan

menarik ide-ide dan membantu karyawan untuk menerima jawaban yang lebih baik tentang masalah dan tanggung jawabnya serta membantu kemudahan arus dan penerimaan komunikasi dari bawahan ke atasan, yakni dalam hal ini

pendengaran yang baik menghasilkan pendengar yang baik. Komunikasi ke atas ini memiliki empat tipe khusus, yaitu: (1) informasi tentang sikap pekerja,

moral dan efisiensi yang berhubungan dengan kebijakan, perencanaan, dan masalah-masalah. (2) pengembangan yang signifikan dalam unit-unit kerja

departemen. (3) kesalahan yang menurunkan efisiensi. (4) masalah tidak diketahui cara penyelesaiannya oleh pekerja.

c. Komunkasi Horizontal

Dalam komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi

(59)

47

pemecahan masalah, upaya pemecahan konflik, dan membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Bentuk komunikasi horizontal yang paling umum mencakup semua jenis kontak antarpesona. Media saluran komunikasi horizontal terjadi dalam bentuk rapat komisi, interaksi pribadi, obrolan di telepon, memo di catatan,

kegiatan sosial dan lingkaran kualitas.

d. Komunikasi keluar atau komunikasi diagonal

Komunikasi ini adalah komunikasi lintas saluran maksudnya komunikasi sebagai sebuah sistem mempunyai batasan dengan pihak luar seperti pemerintah, pelanggan, dan masyarakat pada umumnya. Organisasi

berkomunkasi dengan pihak luar dapat melalui bagian public relation atau media iklan lain (Pace, 2013:184-195).

3. Metode komunikasi organisasi

Penyampaian informasi dari komunikasi internal dan komunikasi eksternal

di atas berbentuk saluran media komunikasi. Beberapa saluran dan media komunikasi internal dan eksternal dapat disampaikan secara lisan dan tertulis. a. Komunikas lisan

Saluran komunikasi lisan ini dilakukan oleh seseorang dengan cara berkomunikasi tatap muka yang biasa dilakukan dalam organisasi agar orang

(60)

48

lisan tersebut dilakukan. Komunikasi lisan biasa dilakukan melalui komunikasi antarpribadi, kelompok, baik pelaksanaan tugas organisasi (task) maupun dalam

pertemuan formal (rapat), penyampaian laporan organisasi, hingga ke pertemuan informal. Komunikasi lisan dikenal pula dengan komunikasi antarpribadi. Cara berkomunikasi lisan tersebut mempunyai pengaruh yang

sangat besar di antara dua pihak yang berkomunikasi, dimana para partisipannya dapat menyampaikan dan merespon informasi secara verbal

maupun nonverbal sehingga memudahkan pemahaman bersama. b. Saluran komunikasi tertulis

komunikasi tertulis adalah salah satu cara berkomunikasi yang

memindahkan pesan (informasi) secara tertulis dari satu sumber, dan dikirimkan atau dialihkan kepada pihak penerima. Komunikasi tertulis biasanya

dilakukan untuk memperkuat komunikasi lisan, atau untuk mengingatkan sesuatu (melalui bukti tertulis), maupun ketika seseorang tidak bisa

menggunakan komunikasi lisan.

Keuntungan komunikasi tertulis bersifat permanen, karena pesan-pesan organisasional yang disampaikan secara tertulis, selain itu catatan tertulis juga

menegah untuk melakukan penyampaian terhadap gagasan-gagasan yang disampaikan.

4. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

(61)

49

fungsi yaitu: (1) To Tell. Komunikasi berfungsi untuk menceritakan informasi terkini mengenai sebagian atau keseluruhan hal yang berkaitan dengan

pekerjaan. Terkadang komunikasi merupakan proses pemberian informasi mengenai bagaimana seorang atau sekelompok orang harus mengerjakan satu tugas tertentu. (2) To Sell. Komunikasi berfungsi untuk “menjual” gagasan dan

ide, pendapat, fakta, termasuk menjual sikap organisasi dan sikap tentang sesuatu yang merupakan subjek layanan. (3) To learn. Komunikasi berfungsi

untuk meningkatkan kemampuan para karyawan agar mereka bisa belajar dari orang lain (internal), belajar tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan orang lain, tentang apa yang “dijual” atau yang diceritakan oleh

orang lain tentang organisasi. (4) To decide. Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana organisasi membagi pekerjaan, atau siapa yang

menjadi atasan dan siapa yang menjadi bawahan, besaran kekuasaan dan kewenangan, menentukan bagaimana menangani sejumlah orang, bagaimana

memanfaatkan sumber daya, serta mengalokasikan manusia, mesin, metode, dan teknik dalam organisasi.

Sementara menurut Charles Condrad (1985), ada dua fungsi makro

komunikasi organisasi, yaitu fungsi komando dan fungsi relasi yang bermuara pada fungsi komunikasi yang mendukung organisasi dalam pengambilan

(62)

50

1. menciptakan dan melanjutkan sifat impersonal dalam organisasi. 2. membuat negoisasi antar unit

kegiatan.

3. menentukan dan mendefinisikan peran organisasi.

Fungsi komunikasi untuk mengambil keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti

1. Menjaga keseimbangan antara kepentingan organisasi dan kepentingan individual.

2. mengelola berbagai akibat yang ditinggalkan atau memelihara tradisi organisasi

3. Menciptakan perspektif bagi peluang pembagian pengalaman/pemerkayaan kerja.

Sumber: Conrad (1985).

5. Membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi

Dalam membangun efektifitas komunikasi dalam organisasi ditentukan oleh sejauhmana manusia meminimalisir kesalahpahaman atas pesan-pesan

yang di pertukarkan oleh komunikator dan komunikan. Ada beberapa cara agar komunikasi dapat efektif dalam organisasi yaitu: (a) Kemampuan orang untuk

(63)

51

orang untuk berinteraksi secara baik, misalnya mampu mengalih-bahasakan semua maksud dan isi hatinya secara tepat, jelas dalam suasana yang

bersahabat. (c) Kemampuan orang untuk menyesuaikan budaya pribadinya dengan budaya yang sedang dihadapinya. (d) Kemampuan orang untuk memberikan fasilitas atau jaminan bahwa dia bisa menyesuaikan diri atau bisa

mengelola berbagai tekanan orang atau lingkungan lain terhadap dirinya. organisasi harus dapat menikmati prestasi peranan yang dapat diandalkan dari

para personelnya, dalam hal ini setiap personel tidak hanya dituntut untuk bersedia berkarya, tetapi juga harus melaksanakan tugas khusus yang menjadi tanggung jawab utamanya (wardiah,2016:246-247).

Keempat aspek itu menunjukan efektivitas komunikasi itu tidak ditentukan hanya karena setiap orang sudah melakukan interaksi, relasi, dan

komunikasi sesuai dengan profesi. Kata kunci efektifitas komunikasi yaitu kemampuan seseorang komunikator untuk menjaga keseimbangan antara

kegiatan interaksi, relasi, dan komunikasi di antara dua budaya organisasi (Liliweri, 2014:393-394).

Keefektifan adalah ketepatan sasaran dari suatu proses yang berlangsung

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara itu ang dimaksud dengan keefektifan organisasi adalah ketepatan sasaran suatu proses

Gambar

Tabel 1.2 Fungsi Komunikasi Organisasi
Tabel 1.3. Unsur-unsur komunikasi menurut Miller dan Cherry (Schramm 1971)
Gambar 1.1 wawancara dengan M Abdur Rouf Ali di Perpustakaan Kampus 1 IAIN Salatiga
Gambar 1.3 wawancara dengan Ananda Guswin di studio SMC IAIN Salatiga
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa kripsi yang berjudul Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik Untirta adalah hasil