• Tidak ada hasil yang ditemukan

EDITING (Paska Produksi) oleh: Defri Dahler, MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EDITING (Paska Produksi) oleh: Defri Dahler, MM"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

EDITING

(PASKA PRODUKSI)

OLEH:

(2)

PENGANTAR PENGETAHUAN

EDITING

Pengembangan konsep/concept

development sampai pembuatan

script/skenario selesai, proses

selanjutnya dapat dibagi menjadi 3:

Tahapan Pra-Produksi

Tahapan Produksi

(3)

.

Yang harus disadari oleh seorang

Editor

:

Ia merupakan orang paling akhir

yang bertugas pada sebuah

pekerjaan kalaborasi dari berbagai

unsur kreatif produksi flm/video.

Mengerti betul mengenai konsep,

visi dan pendekatan yang ingin

dicapai baik dari sudut pandang

sutradara maupun naskah yang

ditulis oleh Penulis Skenario

(4)

Apakah Editing ?

Suatu cara dengan menggunakan shot-shot sebagai

materi Editing dan menyusunnya menjadi suatu kesatuan flm yang utuh menurut struktur cerita.

An Introduction Film Art, Editing adalah Suatu gagasan

untuk mengkoordinasi dari satu shot dengan shot berikutnya.

Statement Pudovkin dari buku The Technique of Film

Editing yang dinyatakannya pada tahun 1928 mengenai hubungan Editing dan flm. Editing adalah kekuatan

kreatif dari realita flmis yang sifatnya hanya

memberikan bahah mentah atau bahan baku yang sesuai

Kesimpulannya Editing adalah kerja kreatif yang krusial

dalam produksi flm.

Secara fsik, Editing adalah pekerjaan yang

(5)

Pada tingkat yang paling mekanis

pekerjaan Editing menghilangkan

ruang dan uaktu yang tidak

diperlukan pada struktur cerita

(6)

Film dibuat dari begitu banyak shot yang direkam atau

dishooting tanpa berurutan. Dari shot pertama hingga shot terakhir dari suatu struktur.

Merupakan tugas Editorlah untuk menggabungkan shot demi shot hingga menjadi sebuah adegan (SCENE), lalu menyusun adegan-adegan itu hingga terbentuk babak-an (SEQUENCE) dan akhirnya menyusun sequence menjadi film utuh.

Maka tugas Editor adalah menyusun hasil shooting hingga membentuk pengertian dan urutan cerita.

Editor bekerja dibawah pengawasan sutradara tanpa mematikan kreatifitasnya. Editor bekerja berdasarkan konsepsi editing tertentu, sehingga ia mempunyai

kesempatan menggembangkan kreatifitasnya dalam

(7)

Shot…

?

Shot merupakan unsur terkecil dari

sebuah struktur flm yang utuh, dimana

kita bisa melihat kandungan / isi dari

apa

(8)

Ada lima faktor yang

terkandung Didalam Sebuah

shot,yaitu

:

1.

Faktor manusia atau subyek

2.

Faktor ruang

3.

Faktor uaktu

(9)

1.Faktor manusia atau subyek lainya

:

Dalam sebuah shot tentu ada unsur faktor

pertama ini, karena unsur ini adalah bagian

integral dengan peristiwa yang ingin

disajikan dalam flm. Dengan adanya

subyek tersebut, baik manusia atau subyek

lainya, maka mereka hadir untuk

melambangkan perwatakan ataupun

menjadi subyek yang terkait masalah

(10)

2.Faktor ruang :

Faktor ruang terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

1.Ruang alami

adalah ruang atau tempat sesungguhnya dimana sebuah peristiwa atau adegan direkam.

2.Ruang non alami

adalah ruang atau tempat pengganti yang dipakai untuk menggambarkan suatu atau peristiwa atau adegan.

Dengan kata lain ruang non alami sering juga kita kenal sebagai studio yang juga bisa direkayasa menjadi suatu ruang yang

(11)

3.Faktor uaktu :

Faktor waktu dalam flm bisa memiliki 2 (dua)

pengertian, yaitu pengertian waktu secara fsik

seperti pagi, siang dan malam, serta waktu

kejadian ketika sebuah peristiwa berlangsung.

Disamping itu faktor waktu di dalam media flm

(yang biasa juga disebut

flm time

), bisa

(12)

4.faktor peristiua dramatik :

Tanpa adanya peristiwa,ruang dan waktu tidak akan memiliki nilai dramatik.

Peristiwa dalam flm realitanya sangat relatif,akan tetapi

peristiwa dalam flm bisa dimungkinkan untuk

menimbulkan reaksi emosinal penonton yang lebih besar dibandingkan peristiwa sebenarnya.

Pada flm-flm dokumenter,peristiwa yang sifatnya faktual dan aktual menuntut editor lebih jeli untuk

melihat jalinan materi stock shot yang tersedia, karena sering peristiwa yang terjadi baru bisa dipahami

setelah

(13)

.

5.Faktor suara

:

salah satu kelebihan media flm adalah dengan adanya faktor suara yang juga memiliki kemampuan untuk

diolah secara kreatif, sama seperti unsur

gambarnya.Faktor suara bisa berfungsi sebagai

informasi ruang, waktu dan peristiwa,dimana pada awalnya ketika suara bisa masuk kedalam flm hanya berfungsi sebagai pelengkap dan penunjang gambar saja.

Bahkan beberapa pembuat flm kini sering

memasukan musik flm juga mempertimbangkan tahun produksi musik itu sendiri, baik sebagai usaha untuk

(14)

Fungsi shot ….?

Ada tiga macam fungsi shot yaitu :

1.

Fungsional

artinya

shot

yang akan kita gunakan itu

harus mempunyai fungsi yang jelas, baik itu

sebagai fungsi informatif, dramatik, ritmik

ataupun hanya sebagai fungsi transisi

(15)

2. Struktural

Artinya kita harus menggunakan dan

menempatkan sebuah shot dari sebuah adegan itu dengan tepat, sesuai tuntutan jukstaposisi dari

adegan tersebut sehingga tercapai apa yang diinginkan (maksud dan tujuan) adegan tersebut .

Hal ini penting karena shot tidak berdiri sendiri, dia harus didukung dengan shot-shot lain yang

(16)

3. Proporsional

Artinya penggunaan

shot

yang sesuai dengan

fungsinya haruslah tepat ukuran panjang

(17)

Dimensi editing

Kalau sebelumnya sudah dikatakan

keterhubungan sebagai seseuatu yang hakiki dari

editing. Ini karena ketika kita menghubungkan

shot A, misalnya, dengan shot B, maka hubungan

kedua shot tadi pasti mengandung sebuah

dimensi. Dimensi yang terkandung dalam setiap

hubungan antar sebuah shot dengan shot yang

lain adalah:

1. Hubungan grafis antara shot A dan shot B

2. Hubungan ritmis antara shot A dan shot B

3. Hubungan spasial (ruang) antara shot A ot B

4.Hubungan temporal (waktu) antara shot A dan

shot B

(18)

.

1.Hubungan grafis antara shot A & shot B

Menyatukan 2

shot

apapun membentuk suatu

interaksi melalui persamaan maupun perbedaanya,

dari suatu kualitas piktorial yang berhubungadengan

seluruh aspek

mise-en-scene

(pengadeganan),yaitu

lighting, setting

,kostum dan sikap dari semua sosok

Frame dalam ruang dan waktu,juga kualitas

Sinematografis. Framing

(pembingkaian) serta

mobilitas kamera. Kesemuanya itu memoles

elemen-elemen grafis yang potensial, sehingga

(19)

.

Materi grafis ini dapat diedit untuk meningkatkan kesinambungan yang halus atau bahkan kekontrasan

yang mendadak.dengan menyadari aspek grafis tersebut, maka editor diharapkan dapat

memanfaatkan kemungkinan cutting point antar shot, Dengan mempertimbangkan aspek grafis dari

shot-shot materi yang dimilikinya.Kita bisa merinci

hubungan grafis antara satu shot dengan shot lainya melalui elemen grafis:bentuk,garis,cahaya(nada gelap

(20)

.

Pembuat film bisa menggabungkan

shot-shot

dengan

kesamaan grafisnya yang sering disebut sebagai

grafhic match

(kesinambungan grafis), atau bahkan

justru berusaha membuat benturan dari satu

shot

ke

shot

lainnya. Kesinambungan ataupun benturan grafis

dari kelima unsur grafis yang disebut di atas akan

membentuk suatu cara yang sangat efektif dalam

(21)

.

2. Hubungan ritmis antara shot A dan shot B

Irama dari cutting bisa berkaitan dengan type of shot,

serta dijaga konstan sesuai kebutuhan.

Editing membuka kemungkinan pengontrolan rangkaian gambar secara ritmis dengan cara mengatur panjang

pendek(durasi) shot-shotnya.

Pembuat film bisa mengkonstruksikan ritme editing yang tetap (konstan) dengan membuat seluruh shot yang dirangkai memiliki panjang yang sama, atau ritme editing

yang semakin cepat (ritme berakselerasi) dengan membuat rangkain shot-shot yang semakin memendek, bahkan membuat ritme tidak teratur yang dihasilkan oleh

(22)

.

Maka secara fisik ritme dalam film bisa dibentuk dengan dua cara yaitu :

1. External Rhythm(Ritme exsternal)

yaitu irama editing yang dibentuk oleh ukuran panjang-pendek shot tersebut secara fisik

2. Internal Rhythm(Ritme internal)

yaitu irama editing yang dibentuk dari isi atau peristiwa yang terjadi dalam frame ataushoitu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi ritme internal tentu

berhubungan dengan konsep penyutradaraan yang dalam hal ini meliputi :

A. Ukuran besar gambar(frame size/type of shot)

B. Gerakan subyek (blocking pemain) C. Gerakan kamera

(23)

3 .Hubungan spasial (ruang) antara

shot A dan shot B

Editing menawarkan suatu cara kepada

sinema dalam meningkatkan kehadiran

ruang yang tak terbatas,karena editing

membuat sineas berhubungan dengan 2

point dalam ruang, yaitu ruang dalam

realita dan ruang dalam film. Dengan kata

lain, editing membuat wilayah

pengetahuan tentang ruang yang mampu

untuk bergerak dari satu titik ketitik yang

(24)

4 .Hubungan temporal (Waktu) antara shot

A dan shot B

Editing dapat juga mengontrol waktu aksi yang ditunjukan dalam sebuah film, khususnya dalam sebuah film cerita.Editing biasanya memberikan kontribusi pada manipulasi waktu penceritaaan dari setiap plotnya, yang mana waktu penceritaan ini dapat dibagi menjadi tiga area penting yaitu :

1. Urutan 2. Durasi

3. Frekuensi

Dengan ketiga aspek dari hubungan waktu antara shot tersebut, maka pembuatan film dapat memberikan petunjuk kepada

(25)

.

Dengan memahami kata urutan, pembuat film bisa mengontrol

rangkaian waktu melalui editing,dimana yang perlu di ingat bila perubahan urutan peristiwa tidak dipersiapkan dari awal dan baru dilakukan dimeja editing, maka manipulasi susunan peristiwa

akan menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan plot cerita yang tentu akan menuntut kejernihan berpikir editornya.

Urutan dari presentasi peristiwa pada umumnya nampak jelas

(26)

.

Editing eliptis ini dapat memperlihatkan sebuah

aksi dengan cara dimana menghabiskan waktu

lebih sedikit dibanding dalam peristiwa itu sendiri.

Pembuat film dapat menciptakan sebuah elipsis

dalam 3 cara prinsip:

Durasi editing juga menawarkan berbagai cara

bagi pembuat film untuk mengubah

durasi“alamiah” dari peristiwa

penceritaanya.Editing dapat menciptakan

elepsis

(penghilangan atau pengubahan) waktu.

sebagai contoh sutradara ingin menunjukan

seorang pria menaiki tangga apartemen menuju

sebuah kamar, akan tetapi tidak ingin

(27)

.

Frekuensi yang dimaksud adalah melakukan

pengulangan (repetisi) shot atau adegan untuk menambah nilai dramatik adegan atau peristiwa

tersebut. Seperti dalam film action di mana seseorang dipukul sekali tetapi dibuat beberapa kali, baik dari

angle yang sama maupun dari angle yang berbeda. Bisa juga adegan orang jatuh dari tempat yang tinggi dibuat dari beberapa angle dan diedit sedemikian rupa

sehingga adegan jatuh diulang-ulang.Repetisi adegan bisa menjadi sumber editing yang sangat berdaya guna. Dengan demikian frekuensi adalah area lain dari

pemilihan dan pengontrolan tersebut, seperti juga

(28)

 Penggabungan dari satu shot ke shot berikutnya

secara prinsip dapat dilakukan dengan 2 cara saja, yaitu dengan cara cut atau menggunakan optical effect (special effect). Efek yang biasa digunakan dalam produksi sebuah film adalah :fade (in maupun out) dissolve (superimpose), flip frame dan wipe.

 - Fade out merupakan penggambaran dari akhir shot

secara perlahan atau cepat tenggelam dalam layar yang kemudian menjadi hitam, putih atau warna apapun yang dibutuhkan.

 - Fade in adalah kebalikanya dari layar gelap, atau putih

(29)

Dissolve / superimpose adalah peralihan dari akhir

sebuah gambar,perlahan atau cepat, diikuti awal dari gambar berikutnya mulai terlihat, perlahan atau cepat , dan sejenak terjadi dua gambar menyatu lalu gambar pertama menghilang berganti gambar berikutnya secara utuh.

Flip frame seluruh bingkai gambar dari sebuah shot

secara perlahan atau cepat tertutup dan terbalik oleh gambar berikutnya,sehingga memperoleh efek seperti membalik halaman buku.

Wipe sebuah gambar perlahan atau cepat berganti

(30)

.

Sementara sambungan dengan cara

cut

terasa

sebagai perubahan segera dari shot ke shot

berikutnya.

Cara cut ini yang juga biasa dikatakan orang cut to

cut mempunyai 2 jenis

cut

yaitu :

mached cut

dan

(31)

.

Matched cut adalah sambungan antar 2 shot yang secara

fisik kedua shot itu memilki inti subyek aksi yang sama namun berbeda type of shot (ukuran shot) maupun berbeda

angle(sudut pengambilan gambar). Dengan dilakukanya

matched cut ini penonton akan melihat sambungan antara

(32)

.

cutaway dapat digunakan untuk: memadatkan waktu

kejadian didalam adegan, menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan shot sebelumnya, atau terkadang untuk mengalihkan perhatian pada adegan yang kesinambunganya kurang baik. Dengan kekuatan eyeline

match (kesinambungan/ kese-suain arah pandang) serta

screen direction (arah layar) penggunaan cutaway bisa menyatukan kesinambungan ruang yang terpisah,serta sangat efektif untuk digunakan sebagai efisiensi waktu film dari peristiwa yang berlangsung

Cutaway adalah sambungan antar 2 shot dimana shot

(33)

Metode-metode editing

1. Continuity editing: Metode editing yang mengikuti pola azas kesinambungan.

a. kesatuan waktu b. kesatuan ruang

c. kesatuan situasi dramatik. Dasar2 kesinambuangan ; a. posisi

b. gerak.

c. arah pandang

(34)

Metode-metode editing

3. Cross editing : metode editing yang hampir sama dengan paralel editing,tetapi dengan plot yang lebih dari dua dan menuju kesatuan ending.

4. Contras editing : Metode editing dimana dua kejadian yang saling bertolak belakang untuk mencapai dramatik tertentu.

5. Macth cut ; cutting editing yang mengikuti pola kesinambungan shot sebelumnya & berikutnya. 6. Cut away /jump cut : cutting editing yang

(35)

Tahapan-tahapan editing.

 1. Breakdown shot/ loggging shot/digitized/captured

 2. Sinkronisasi suara gambar,memadukan antara suara

dan gambar yang berpatokan pada klep dan laporan shoting.

 3.Asembling shot,penyususunan shot melalui urutan yang

ada dilaporan shoting.

 4. Rought cut, editing kasar yang masih mengikuti struktur

(36)

Tahapan-tahapan editing.

 5. Screening 1,pemutaran hasil roughtcut pada sutradara.  6. editing 1,mengerjakan editing setelah melalui suatu

diskusi kreatif dengan sutradara, dan menemukan

interpretasi-interpretasi baru yang memperbaiki film tsb.

 7. Screening 2 , pemutaran hasil editing pada sutradara

dan produser, lalu diskusi.

 8. Final editing, editing terakhir untuk finalisasi film

Gambar

gambar berikutnya mulai terlihat, perlahan atau cepat , dan sejenak terjadi dua gambar  menyatu lalu gambar pertama menghilang berganti gambar berikutnya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengolahan hasil dan pembahasan, secara umum disimpulkan bahwa penggunaan strategi inquiring minds what to know pada mata kuliah Sejarah Indonesia Masa

KESIMPULAN (KONSEP DESAIN) Konsep perencanaan dan perancangan Galeri Mural dan Graffiti ini mengacu pada konsep Ekspresi dalam Arsitektur, khususnya diterapkan pada

lingkungannya maka free body diagramnya hanya menunjukkan 2 gaya saja yang bekerja pada. ujungnya Yaitu

Pentingnya belajar grafik fungsi Aljabar di perguruan tinggi adalah menyediakan suatu konteks yang mana mahasiswa dapat melihat bahwa mata kuliah bidang Matematika merupakan

Pada teks pertama yang membahas tentang penantian publik terhadap munculnya sosok pemimpin yang berkualitas memasukkan fakta bahwa parpol yang dinilai gagal dalam

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan beberapa alasan sebagai berikut: Strategi pembelajaran

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air, pupuk hijau cair yang berasal dari daun Kihujan ( Samanea saman ) dan Azolla ( Azolla pinnata ), EM4, tanah, dan

Upaya apa sajakah yang dilakukan oleh sekolah, dalam hal ini kepala sekolah untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan nilai toleransi antarumat beragama