EDITING
(PASKA PRODUKSI)
OLEH:
PENGANTAR PENGETAHUAN
EDITING
Pengembangan konsep/concept
development sampai pembuatan
script/skenario selesai, proses
selanjutnya dapat dibagi menjadi 3:
Tahapan Pra-Produksi
Tahapan Produksi
.
Yang harus disadari oleh seorang
Editor
:
Ia merupakan orang paling akhir
yang bertugas pada sebuah
pekerjaan kalaborasi dari berbagai
unsur kreatif produksi flm/video.
Mengerti betul mengenai konsep,
visi dan pendekatan yang ingin
dicapai baik dari sudut pandang
sutradara maupun naskah yang
ditulis oleh Penulis Skenario
Apakah Editing ?
Suatu cara dengan menggunakan shot-shot sebagai
materi Editing dan menyusunnya menjadi suatu kesatuan flm yang utuh menurut struktur cerita.
An Introduction Film Art, Editing adalah Suatu gagasan
untuk mengkoordinasi dari satu shot dengan shot berikutnya.
Statement Pudovkin dari buku The Technique of Film
Editing yang dinyatakannya pada tahun 1928 mengenai hubungan Editing dan flm. Editing adalah kekuatan
kreatif dari realita flmis yang sifatnya hanya
memberikan bahah mentah atau bahan baku yang sesuai
Kesimpulannya Editing adalah kerja kreatif yang krusial
dalam produksi flm.
Secara fsik, Editing adalah pekerjaan yang
Pada tingkat yang paling mekanis
pekerjaan Editing menghilangkan
ruang dan uaktu yang tidak
diperlukan pada struktur cerita
Film dibuat dari begitu banyak shot yang direkam atau
dishooting tanpa berurutan. Dari shot pertama hingga shot terakhir dari suatu struktur.
Merupakan tugas Editorlah untuk menggabungkan shot demi shot hingga menjadi sebuah adegan (SCENE), lalu menyusun adegan-adegan itu hingga terbentuk babak-an (SEQUENCE) dan akhirnya menyusun sequence menjadi film utuh.
Maka tugas Editor adalah menyusun hasil shooting hingga membentuk pengertian dan urutan cerita.
Editor bekerja dibawah pengawasan sutradara tanpa mematikan kreatifitasnya. Editor bekerja berdasarkan konsepsi editing tertentu, sehingga ia mempunyai
kesempatan menggembangkan kreatifitasnya dalam
Shot…
?
Shot merupakan unsur terkecil dari
sebuah struktur flm yang utuh, dimana
kita bisa melihat kandungan / isi dari
apa
Ada lima faktor yang
terkandung Didalam Sebuah
shot,yaitu
:
1.
Faktor manusia atau subyek
2.Faktor ruang
3.
Faktor uaktu
1.Faktor manusia atau subyek lainya
:
Dalam sebuah shot tentu ada unsur faktor
pertama ini, karena unsur ini adalah bagian
integral dengan peristiwa yang ingin
disajikan dalam flm. Dengan adanya
subyek tersebut, baik manusia atau subyek
lainya, maka mereka hadir untuk
melambangkan perwatakan ataupun
menjadi subyek yang terkait masalah
2.Faktor ruang :
Faktor ruang terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1.Ruang alami
adalah ruang atau tempat sesungguhnya dimana sebuah peristiwa atau adegan direkam.
2.Ruang non alami
adalah ruang atau tempat pengganti yang dipakai untuk menggambarkan suatu atau peristiwa atau adegan.
Dengan kata lain ruang non alami sering juga kita kenal sebagai studio yang juga bisa direkayasa menjadi suatu ruang yang
3.Faktor uaktu :
Faktor waktu dalam flm bisa memiliki 2 (dua)
pengertian, yaitu pengertian waktu secara fsik
seperti pagi, siang dan malam, serta waktu
kejadian ketika sebuah peristiwa berlangsung.
Disamping itu faktor waktu di dalam media flm
(yang biasa juga disebut
flm time
), bisa
4.faktor peristiua dramatik :
Tanpa adanya peristiwa,ruang dan waktu tidak akan memiliki nilai dramatik.
Peristiwa dalam flm realitanya sangat relatif,akan tetapi
peristiwa dalam flm bisa dimungkinkan untuk
menimbulkan reaksi emosinal penonton yang lebih besar dibandingkan peristiwa sebenarnya.
Pada flm-flm dokumenter,peristiwa yang sifatnya faktual dan aktual menuntut editor lebih jeli untuk
melihat jalinan materi stock shot yang tersedia, karena sering peristiwa yang terjadi baru bisa dipahami
setelah
.
5.Faktor suara
:salah satu kelebihan media flm adalah dengan adanya faktor suara yang juga memiliki kemampuan untuk
diolah secara kreatif, sama seperti unsur
gambarnya.Faktor suara bisa berfungsi sebagai
informasi ruang, waktu dan peristiwa,dimana pada awalnya ketika suara bisa masuk kedalam flm hanya berfungsi sebagai pelengkap dan penunjang gambar saja.
Bahkan beberapa pembuat flm kini sering
memasukan musik flm juga mempertimbangkan tahun produksi musik itu sendiri, baik sebagai usaha untuk
Fungsi shot ….?
Ada tiga macam fungsi shot yaitu :
1.
Fungsional
artinya
shot
yang akan kita gunakan itu
harus mempunyai fungsi yang jelas, baik itu
sebagai fungsi informatif, dramatik, ritmik
ataupun hanya sebagai fungsi transisi
2. Struktural
Artinya kita harus menggunakan dan
menempatkan sebuah shot dari sebuah adegan itu dengan tepat, sesuai tuntutan jukstaposisi dari
adegan tersebut sehingga tercapai apa yang diinginkan (maksud dan tujuan) adegan tersebut .
Hal ini penting karena shot tidak berdiri sendiri, dia harus didukung dengan shot-shot lain yang
3. Proporsional
Artinya penggunaan
shot
yang sesuai dengan
fungsinya haruslah tepat ukuran panjang
Dimensi editing
Kalau sebelumnya sudah dikatakan
keterhubungan sebagai seseuatu yang hakiki dari
editing. Ini karena ketika kita menghubungkan
shot A, misalnya, dengan shot B, maka hubungan
kedua shot tadi pasti mengandung sebuah
dimensi. Dimensi yang terkandung dalam setiap
hubungan antar sebuah shot dengan shot yang
lain adalah:
1. Hubungan grafis antara shot A dan shot B
2. Hubungan ritmis antara shot A dan shot B
3. Hubungan spasial (ruang) antara shot A ot B
4.Hubungan temporal (waktu) antara shot A dan
shot B
.
1.Hubungan grafis antara shot A & shot B
Menyatukan 2
shot
apapun membentuk suatu
interaksi melalui persamaan maupun perbedaanya,
dari suatu kualitas piktorial yang berhubungadengan
seluruh aspek
mise-en-scene
(pengadeganan),yaitu
lighting, setting
,kostum dan sikap dari semua sosok
Frame dalam ruang dan waktu,juga kualitas
Sinematografis. Framing
(pembingkaian) serta
mobilitas kamera. Kesemuanya itu memoles
elemen-elemen grafis yang potensial, sehingga
.
Materi grafis ini dapat diedit untuk meningkatkan kesinambungan yang halus atau bahkan kekontrasan
yang mendadak.dengan menyadari aspek grafis tersebut, maka editor diharapkan dapat
memanfaatkan kemungkinan cutting point antar shot, Dengan mempertimbangkan aspek grafis dari
shot-shot materi yang dimilikinya.Kita bisa merinci
hubungan grafis antara satu shot dengan shot lainya melalui elemen grafis:bentuk,garis,cahaya(nada gelap
.
Pembuat film bisa menggabungkan
shot-shot
dengan
kesamaan grafisnya yang sering disebut sebagai
grafhic match
(kesinambungan grafis), atau bahkan
justru berusaha membuat benturan dari satu
shot
ke
shot
lainnya. Kesinambungan ataupun benturan grafis
dari kelima unsur grafis yang disebut di atas akan
membentuk suatu cara yang sangat efektif dalam
.
2. Hubungan ritmis antara shot A dan shot B
Irama dari cutting bisa berkaitan dengan type of shot,
serta dijaga konstan sesuai kebutuhan.
Editing membuka kemungkinan pengontrolan rangkaian gambar secara ritmis dengan cara mengatur panjang
pendek(durasi) shot-shotnya.
Pembuat film bisa mengkonstruksikan ritme editing yang tetap (konstan) dengan membuat seluruh shot yang dirangkai memiliki panjang yang sama, atau ritme editing
yang semakin cepat (ritme berakselerasi) dengan membuat rangkain shot-shot yang semakin memendek, bahkan membuat ritme tidak teratur yang dihasilkan oleh
.
Maka secara fisik ritme dalam film bisa dibentuk dengan dua cara yaitu :
1. External Rhythm(Ritme exsternal)
yaitu irama editing yang dibentuk oleh ukuran panjang-pendek shot tersebut secara fisik
2. Internal Rhythm(Ritme internal)
yaitu irama editing yang dibentuk dari isi atau peristiwa yang terjadi dalam frame ataushoitu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi ritme internal tentu
berhubungan dengan konsep penyutradaraan yang dalam hal ini meliputi :
A. Ukuran besar gambar(frame size/type of shot)
B. Gerakan subyek (blocking pemain) C. Gerakan kamera
3 .Hubungan spasial (ruang) antara
shot A dan shot B
Editing menawarkan suatu cara kepada
sinema dalam meningkatkan kehadiran
ruang yang tak terbatas,karena editing
membuat sineas berhubungan dengan 2
point dalam ruang, yaitu ruang dalam
realita dan ruang dalam film. Dengan kata
lain, editing membuat wilayah
pengetahuan tentang ruang yang mampu
untuk bergerak dari satu titik ketitik yang
4 .Hubungan temporal (Waktu) antara shot
A dan shot B
Editing dapat juga mengontrol waktu aksi yang ditunjukan dalam sebuah film, khususnya dalam sebuah film cerita.Editing biasanya memberikan kontribusi pada manipulasi waktu penceritaaan dari setiap plotnya, yang mana waktu penceritaan ini dapat dibagi menjadi tiga area penting yaitu :
1. Urutan 2. Durasi
3. Frekuensi
Dengan ketiga aspek dari hubungan waktu antara shot tersebut, maka pembuatan film dapat memberikan petunjuk kepada
.
Dengan memahami kata urutan, pembuat film bisa mengontrol
rangkaian waktu melalui editing,dimana yang perlu di ingat bila perubahan urutan peristiwa tidak dipersiapkan dari awal dan baru dilakukan dimeja editing, maka manipulasi susunan peristiwa
akan menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan plot cerita yang tentu akan menuntut kejernihan berpikir editornya.
Urutan dari presentasi peristiwa pada umumnya nampak jelas
.
Editing eliptis ini dapat memperlihatkan sebuah
aksi dengan cara dimana menghabiskan waktu
lebih sedikit dibanding dalam peristiwa itu sendiri.
Pembuat film dapat menciptakan sebuah elipsis
dalam 3 cara prinsip:
Durasi editing juga menawarkan berbagai cara
bagi pembuat film untuk mengubah
durasi“alamiah” dari peristiwa
penceritaanya.Editing dapat menciptakan
elepsis
(penghilangan atau pengubahan) waktu.
sebagai contoh sutradara ingin menunjukan
seorang pria menaiki tangga apartemen menuju
sebuah kamar, akan tetapi tidak ingin
.
Frekuensi yang dimaksud adalah melakukan
pengulangan (repetisi) shot atau adegan untuk menambah nilai dramatik adegan atau peristiwa
tersebut. Seperti dalam film action di mana seseorang dipukul sekali tetapi dibuat beberapa kali, baik dari
angle yang sama maupun dari angle yang berbeda. Bisa juga adegan orang jatuh dari tempat yang tinggi dibuat dari beberapa angle dan diedit sedemikian rupa
sehingga adegan jatuh diulang-ulang.Repetisi adegan bisa menjadi sumber editing yang sangat berdaya guna. Dengan demikian frekuensi adalah area lain dari
pemilihan dan pengontrolan tersebut, seperti juga
Penggabungan dari satu shot ke shot berikutnya
secara prinsip dapat dilakukan dengan 2 cara saja, yaitu dengan cara cut atau menggunakan optical effect (special effect). Efek yang biasa digunakan dalam produksi sebuah film adalah :fade (in maupun out) dissolve (superimpose), flip frame dan wipe.
- Fade out merupakan penggambaran dari akhir shot
secara perlahan atau cepat tenggelam dalam layar yang kemudian menjadi hitam, putih atau warna apapun yang dibutuhkan.
- Fade in adalah kebalikanya dari layar gelap, atau putih
Dissolve / superimpose adalah peralihan dari akhir
sebuah gambar,perlahan atau cepat, diikuti awal dari gambar berikutnya mulai terlihat, perlahan atau cepat , dan sejenak terjadi dua gambar menyatu lalu gambar pertama menghilang berganti gambar berikutnya secara utuh.
Flip frame seluruh bingkai gambar dari sebuah shot
secara perlahan atau cepat tertutup dan terbalik oleh gambar berikutnya,sehingga memperoleh efek seperti membalik halaman buku.
Wipe sebuah gambar perlahan atau cepat berganti
.
Sementara sambungan dengan cara
cut
terasa
sebagai perubahan segera dari shot ke shot
berikutnya.
Cara cut ini yang juga biasa dikatakan orang cut to
cut mempunyai 2 jenis
cut
yaitu :
mached cut
dan
.
Matched cut adalah sambungan antar 2 shot yang secara
fisik kedua shot itu memilki inti subyek aksi yang sama namun berbeda type of shot (ukuran shot) maupun berbeda
angle(sudut pengambilan gambar). Dengan dilakukanya
matched cut ini penonton akan melihat sambungan antara
.
cutaway dapat digunakan untuk: memadatkan waktu
kejadian didalam adegan, menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan shot sebelumnya, atau terkadang untuk mengalihkan perhatian pada adegan yang kesinambunganya kurang baik. Dengan kekuatan eyeline
match (kesinambungan/ kese-suain arah pandang) serta
screen direction (arah layar) penggunaan cutaway bisa menyatukan kesinambungan ruang yang terpisah,serta sangat efektif untuk digunakan sebagai efisiensi waktu film dari peristiwa yang berlangsung
Cutaway adalah sambungan antar 2 shot dimana shot
Metode-metode editing
1. Continuity editing: Metode editing yang mengikuti pola azas kesinambungan.
a. kesatuan waktu b. kesatuan ruang
c. kesatuan situasi dramatik. Dasar2 kesinambuangan ; a. posisi
b. gerak.
c. arah pandang
Metode-metode editing
3. Cross editing : metode editing yang hampir sama dengan paralel editing,tetapi dengan plot yang lebih dari dua dan menuju kesatuan ending.
4. Contras editing : Metode editing dimana dua kejadian yang saling bertolak belakang untuk mencapai dramatik tertentu.
5. Macth cut ; cutting editing yang mengikuti pola kesinambungan shot sebelumnya & berikutnya. 6. Cut away /jump cut : cutting editing yang
Tahapan-tahapan editing.
1. Breakdown shot/ loggging shot/digitized/captured
2. Sinkronisasi suara gambar,memadukan antara suara
dan gambar yang berpatokan pada klep dan laporan shoting.
3.Asembling shot,penyususunan shot melalui urutan yang
ada dilaporan shoting.
4. Rought cut, editing kasar yang masih mengikuti struktur
Tahapan-tahapan editing.
5. Screening 1,pemutaran hasil roughtcut pada sutradara. 6. editing 1,mengerjakan editing setelah melalui suatu
diskusi kreatif dengan sutradara, dan menemukan
interpretasi-interpretasi baru yang memperbaiki film tsb.
7. Screening 2 , pemutaran hasil editing pada sutradara
dan produser, lalu diskusi.
8. Final editing, editing terakhir untuk finalisasi film