BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan (R
& D). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah proses
pengembangan dan validasi produk pendidikan (Sanjaya, 2013). Penelitan ini
terdiri dari beberapa langkah atau tahapan yang mengacu pada model
pengembangan menurut Borg & Gall (dalam Sanjaya, 2013). Dari pendapat
kedua ahli tersebut yang disesuaikan dengan kondisi dan modifikasi, terdapat 3
langkah penelitian yang digambarkan secara ringkas pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Tahapan Pengembangan Media
Tahapan Langkah Aktivitas
Pra Pengembangan
Studi Pendahuluan
1. Survei lapangan 2. Studi literatur
Pengembangan Media
Pengembangan Produk Awal
3. Identifikasi subtema, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
4. Pembuatan media komik
Penerapan Media
Validasi Ahli dan Uji Coba Produk 5. Uji validitas produk oleh ahli 6. Revisi I
7. Uji coba skala kecil 8. Revisi II
9. Uji coba lapangan 10. Revisi III
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Tahap Pra Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan survei lapangan dengan melakukan wawancara
guru kelas 2, pengamatan kegiatan pembelajaran dan mencoba mengajar kelas
tersebut. Melakukan studi pustaka dengan menggali informasi dari buku dan
makalah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Mengkaji hasil penelitian
sebelumnya yang revelan juga dilakukan pada tahap ini guna mengumpulkan
informasi lebih dalam pembuatan media komik.
3.2.2 Tahap Pengembangan Media
Pengambangan produk awal akan dimulai dengan melakukan identifikasi
subtema, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Setelah subtema,
kompetensi dasar dan indikator didapatkan maka langkah selanjutnya adalah
pembuatan desain produk yang akan dikembangkan yaitu media komik. Ketika
hasil dari pengembangan produk awal sudah selesai akan dilakukan uji validitas
yang melibatkan 2 orang ahli yang terdiri dari 1 orang ahli materi dan 1 orang
ahli media. Ahli materi akan memberikan penilaian dan masukan dari sisi aspek
isi materi pembelajaran. Sedangkan ahli media memberikan penilaian dan
masukan dari sisi aspek kelayakan produk yang dikembangkan. Hasil validasi
oleh ahli akan menjadi pertimbangan untuk langkah berikutnya.
3.2.3 Tahap Penerapan Media
Pada tahap ini akan dilakukan uji coba dalam kelompok kecil yang akan
melibatkan 11 siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06. Hasil dari uji coba dalam
kelompok kecil akan menjadi pijakan langkah selanjutnya. Revisi produk akan
dilakukan kembali apabila memang masih terdapat kekurangan. Uji coba
lapangan yang selanjutnya dilakukan dengan melibatkan 29 siswa kelas 2 SD
Negeri Salatiga 06 untuk menggunakan media komik pada kegiatan belajar
mengajar. Data hasil uji coba ini akan digunakan sebagai pijakan dalam
melakukan revisi produk akhir media komik dengan materi subtema bumi kelas
Desain uji coba dalam pengembangan media komik sebagai berikut :
a. Uji coba perorangan merupakan uji coba yang dilakukan oleh validator
seperti ahli materi dan ahli media. Uji coba ini dilakukan guna mengetahui
apakah media tersebut layak untuk dikembangkan dan digunakan dalam
pembelajaran di sekolah.
b. Uji coba kelompok kecil merupakan uji coba pada beberapa siswa dengan
sampel 11 siswa SD kelas 2. Uji coba ini dilakukan guna mengetahui
bagaimana respon siswa terhadap media yang dikembangkan sebagai
langkah awal uji coba dengan siswa.
c. Uji coba lapangan merupakan uji soba dengan kelompok lebih besar dengan
sampel 29 siswa dalam 1 kelas. Uji coba ini dilakukan guna mengetahui
seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa serta seberapa
layak untuk digunakan sebagai alat bantu pemahaman siswa dalam belajar.
3.3Subyek Uji Coba
Subyek uji coba produk adalah siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06. Usia
siswa yang mengikuti uji coba berkisar antara 7 sampai 8 tahun. Validator
peneliti terdiri dari 2 orang ahli yang terdiri dari 1 orang ahli materi dan 1 orang
ahli media. Ahli materi akan memberikan penilaian dan masukan dari sisi aspek
isi materi pembelajaran. Sedangkan ahli media memberikan penilaian dan
masukan dari sisi aspek tampilan dan kelayakan produk yang dikembangkan.
3.4Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data
tersebut akan berguna dalam memberikan gambaran bagaimana kualitas produk
yang dikembangkan :
a. Data dari ahli materi berupa kualitas produk yang ditinjau dari aspek isi
materi pembelajaran.
b. Data dari ahli media berupa kualitas produk yang ditinjau dari sisi aspek
c. Data dari siswa digunakan untuk menganalisa pengaruh media komik
terhadap hasil belajar siswa.
3.5Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan guna mendukung penelitian pengembangan ini
adalah sebagai berikut :
a. Wawancara, merupakan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada guru
untuk mengetahui bagaimana karakteristik siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga
06, bagaimana hasil belajar siswaa apakah ada perbedaan yang signifikan
mengajar menggunakan media dan tanpa media. Wawancara juga dilakukan
dengan siswa untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam belajar.
b. Validasi pakar, validasi pakar dilakukan guna mengetahui kelayakan materi
dan media yang dikembangkan. Terdapat 2 uji pakar yaitu uji pakar media
dan uji pakar materi.
c. Angket, merupakan teknik pengumpulan data yang berupa beberapa lembar
pertanyaan yang akan dijawab oleh responden untuk mengetahui bagaimana
pendapat guru dan siswa tentang produk yang dikembangkan.
d. Tes tertulis, merupakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa
untuk mengetahui pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa.
d. Dokumentasi, merupakan hasil foto yang diambil selama proses kegiatan uji
coba dalam kelompok kecil dan uji coba lapangan.
3.6Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh
dan mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi dan soal
tes. Lembar validasi akan diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa.
Sedangkan untuk soal tes hanya diberikan kepada siswa untuk memperoleh data
seberapa besar pengaruh produk yang dikembangkan terhadap hasil belajar
Wawancara merupakan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada guru
untuk mengetahui bagaimana karakteristik siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06,
bagaimana hasil belajar siswa apakah ada perbedaan yang signifikan mengajar
menggunakan media dan tanpa media. Wawancara juga dilakukan dengan siswa
untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam belajar.
Validasi pakar dilakukan guna mengevaluasi dan mengetahui kelayakan
media pembelajaran yang berupa komik edukasi. Uji validasi ini dilakukan oleh
ahli materi dan ahli media. Lembar uji ahli materi diberikan kepada guru kelas
yang memiliki kemampuan untuk menganalisa materi yang akan dijadikan bahan
penelitian. Sedangkan lembar uji ahli media diberikan kepada dosen yang telah
banyak berkontribusi sebagai penguji media. Kisi-kisi lembar validasi ahli
tercantum pada Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Validasi Pakar materi dan Pakar Media
Indikator Penilaian Butir Penilaian
Materi
1. Kesesuaian materi dengan kurikulum sekolah dasar
2. Kesesuaian materi dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan, dan indikator
3. Materi yang disajikan dapat menarik minat siswa untuk belajar
4. Materi yang disajikan sesuai dengan taraf perkembangan siswa
5. Kejelasan rangkaian aktivitas pembelajaran
6. Kejelasan penyajian materi
7. Kedalaman dan keluasan cakupan materi
8. Penggunaan bahasa baku sesuai EYD 9. Evaluasi sesuai dengan tujuan dan
indikator
10. Sistematika materi secara keseluruhan
Media
1. Judul komik menarik minat siswa untuk membaca
untuk belajar dan membaca 3. Teks dalam komik mudah dibaca 4. Kesesuaian pemilihan bahasa dengan
usia siswa
5. Kejelasan isi komik
6. Siswa dapat mengetahui pesan yang tersirat dalam komik
7. Kejelasan ilustrasi dalam komik 8. Kalimat dalam komik mudah
dipahami
9. Keefektifan komik dalam proses pembelajaran tata tertib dan aturan dalam kehidupan sehari – hari
10. Kemampuan komik sebagai media pembelajaran dapat menambah motivasi belajar dan membaca siswa
Untuk mempermudah validasi uji pakar maka peneliti mengkategorikan
aspek-aspek yang diuji menjadi 5 kategori dengan rentang skor pada Tabel 3.2.1
sebagai berikut :
Tabel 3.2.1
Rentang Skor Validasi Ahli Materi dan Ahli Media
Skor Kriteria
42 – 50 Sangat baik
34 – 41 Baik
26 – 33 Cukup
18 – 25 Kurang baik
10 – 17 Tidak baik
Lembar angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon guru dan
siswa terhadap pengembangan komik yang telah diimplementasikan dalam
pembelajaran. Angket respon guru dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan angket siswa
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Respon Guru
No Indikator
1. Melalui komik siswa lebih tertarik untuk belajar 2. Kesesuaian komik dengan materi
3. Kesesuaian penggunaan bahasa dalam komik dengan perkembangan kognitif siswa
4. Media komik dapat memotivasi siswa dalam belajar
5. Penggunaan media komik dapat membantu siswa dalam belajar 6. Pembelajaran dengan komik menjadi lebih mudah
7. Pembelajaran dengan komik dapat meningkatkan minat baca pada siswa 8. Belajar dengan komik siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan 9. Komik cocok dijadikan media pembelajaran
10. Belajar dengan komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Untuk memudahkan mengukur respon guru terhadap media komik yang
dikembangkan maka peneliti mengkategorikan aspek-aspek yang diuji menjadi 5
kategori dengan rentang skor pada Tabel 3.3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.3.1
Rentang Skor Validasi Ahli Materi dan Ahli Media
Skor Kriteria
42 – 50 Sangat baik
34 – 41 Baik
26 – 33 Cukup
18 – 25 Kurang baik
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No Indikator
1. Media komik menarik perhatianku untuk membacanya
2. Merasa senang belajar dengan media komik
3. Media komik membuatku lebih mudah dalam belajar
4. Gambar dalam komik sangat menarik
5. Komik membuatku lebih semangat untuk belajar
Untuk memudahkan mengukur respon siswa terhadap media komik yang
dikembangkan maka peneliti mengkategorikan aspek-aspek yang diuji menjadi 2 kategori yaitu “Ya” dan “Tidak”.
Tes tertulis dilakukan untuk mengetahui apakah media komik yang
dikembangkan memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sehingga dapat
diketahui apakah media komik yang dikembangkan dapat digunakan dalam
pembelajaran di kelas atau tidak. Terdapat dua tahap tes tertulis yaitu pretest dan
posttest yang keduanya disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Adapun kisi-kisi
soal pretest dan posttest tercantum dalam Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Preetest dan Posttest
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa Indonesia
3.3 Mengenal teks buku
harian tentang kegiatan
anggota keluarga dan
dengan kosakata
bahasa daerah untuk
membantu pemahaman.
4.3 Mengungkapkan teks
buku harian tentang
kegiatan anggota
keluarga dan dokumen
milik keluarga secara
mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan
di rumah dan sekolah.
sehari-hari di
rumah.
4.2 Melaksanakan
tata tertib dan
aturan di
lingkungan
keluarga dan
sekolah.
4.2.2 Melaksanakan
aturan di
lingkungan