• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAK ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SAK ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

SAK ETAP

Entitas Tanpa

(2)
(3)

Tiga Pilar Standar Akuntansi

Keuangan

• Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) • SAK ETAP

• SAK Syariah

IFRS diadopsi hanya untuk

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

(4)

Siapa pengguna SAK ETAP

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas

yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan, yaitu

entitas yang:

• Tidak tercatat di pasar modal,

• Tidak sedang dalam proses untuk pengajuan pernyataan pendaftaran di pasar modal

(5)

Latar Belakang Pengembangan SAK ETAP

• PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk

diterapkan oleh perusahaan kecil menengah di Indonesia

− Diterbitkan sebelum PSAK berbasis IFRS berlaku efektif

sehingga UKM dan ETAP dapat memilih standar ini.

− Tidak menghapus peluang UKM dan ETAP mengadopsi

PSAK berbasis bila mampu

• Pada awalnya SAK ETAP mengikuti IFRS for SME yang

dikeluarkan oleh IASB

IFRS for SMEs masih terlalu kompleks untuk ukuran

perusahaan menengah di Indonesia, sehingga SAK ETAP

(6)

Manfaat SAK ETAP

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil

menengah, mampu untuk

• menyusun laporan keuangannya sendiri,

• dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, • sehingga dapat menggunakan laporan

keuangannya

untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk

(7)

SAK ETAP

• PSAK yang disederhanakan:

− Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana

− Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran − Mengurangi pengungkapan

− Penyederhanaan

(8)

Penerapan SAK ETAP

Pada

1 Januari 2011

apakah Entitas memenuhi

syarat ETAP ? Pada

1 Januari 2011

(9)

Bab 1

(10)

Bab 1 Ruang lingkup

SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:

• Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan

• Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi

(11)

Bab 1 Ruang lingkup

Entitas dengan akuntabilitas publik signifkan

• Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam

proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar

modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar

modal; atau

• Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fdusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,

pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan

bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat

menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat

(12)

Apakah memiliki akuntabilitas

publik?

• Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar modal.

• Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten). • Bank umum besar (bukan emiten).

• Entitas yang bisnis satu-satunya adalah pendapatan

bunga atas uang yang dipinjamkan kepada nasabah.

Entitas ini memperoleh semua dana dari seorang

(13)

Laporan keuangan untuk tujuan

umum

Laporan keuangan yang ditujukan untuk

memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar

pengguna laporan

keuangan, misalnya:

− pemegang saham,

− kreditor,

− pekerja, dan

(14)

Apakah ETAP memiliki kebutuhan untuk menyediakan

laporan keuangan untuk tujuan umum?

• Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan

SAK ETAP untuk menyediakan informasi mengenai

posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang

berguna untuk pengguna luas yang tidak dalam posisi

meminta laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi

tertentu, misalnya diberikan kepada: − Bank

− Pemilik

(15)

Bab 2

(16)

Bab 2

Konsep dan Prinsip Pervasif

• Tujuan

• Karakteristik kualitatif

• Posisi dan Kinerja Keuangan

• Pengakuan dan Pengukuran

• Prinsip Pervasif

(17)

Bab 2

Tujuan pelaporan keuangan

Tujuan laporan keuangan ETAP:

− menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas entitas,

− yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi

− oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta

laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu

− laporan keuangan juga menunjukkan

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya

(18)

Bab 2

Karakteristik kualitatif

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat

informasi dalam laporan keuangan berguna bagi penggunanya.

− dapat dipahami -- tepat waktu

− relevan --

kelengkapan

− materialitas --

pertimbangan sehat − keandalan

− substansi mengungguli bentuk − dapat diperbandingkan

(19)

Bab 2

Posisi Keuangan

• Aset

− sumber daya dikendalikan oleh entitas − sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

− manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan

diperoleh • Kewajiban

− kewajiban masa kini

− yang imbul karena peristiwa masa lalu − diharapkan mengakibatkan arus keluar manfaat

ekonomi

(20)

Bab 2

Kinerja keuangan

• Penghasilan

− kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk arus masuk

− atau peningkatan aset

− penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan

ekuitas

− yang tidak berasal dari kontribusi pemilik • Beban

− penurunan manfaat ekonomi dalam bentuak arus keluar

− atau penurunan aset

− terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan

ekuitas

(21)

Bab 2

Dasar akrual

• Entitas harus mempersiapkan laporan keuangan

(kecuali informasi arus kas) menggunakan dasar akrual

• Pada basis akrual, pos diakui sebagai aset, liabilitas,

ekuitas, penghasilan atau beban ketika memenuhi

defnisi dan kriteria pengakuan

• Pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat

kejadian dan bukan pada saat kas diterima atau

(22)

Bab 2

Pengakuan

Pengakuan unsur laporan keuangan jika memenuhi

kriteria:

• ada kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir dari

atau ke dalam entitas; dan

• pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat

diukur dengan andal

− penggunaan estimasi yang layak merupakan bagian

penting dari persiapan laporan keuangan dan tidak

(23)

Bab 2

Pengukuran

• Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang

yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam

laporan

keuangan.

• Dasar pengukuran yang umum:

biaya historis: jumlah yang dibayarkan atau nilai

wajar dari pembayaran pada saat perolehan − nilai wajar: jumlah yang dipakai untuk

mempertukarkan aset atau menyelesaikan kewajiban,

(24)

Bab 2

Tidak ada pengaturan tertentu

Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu dalam SAK

ETAP untuk suatu transaksi atau peristiwa, • maka manajemen harus menggunakan pertimbangannya

• untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang

menghasilkan informasi yang − relevan; dan

(25)

Bab 2

Tidak ada pengaturan …lanjutan

Pertimbangan utama manajemen:

• pengaturan dalam SAK ETAP untuk isu yang serupa dan

terkait

• defnisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk

aset, kewajiban, pendapatan dan bebanAX Pertimbangan lain:

− pengaturan dalam PSAK non-ETAP untuk isu yang serupa

dan terkait

− pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang

menggunakan kerangka dasar yang serupa − literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum,

sepanjang tidak bertentangan dengan kedua pertimbangan

(26)

Bab 2

Saling hapus

Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dan

kewajiban atau penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.

• Pengukuran nilai aset secara neto bukan merupakan

penyisihan

• Jika aktivitas normal entitas tidak termasuk membeli

(27)

Bab 9

(28)

Bab 9

Hirarki pemilihan kebijakan akuntansi

• SAK ETAP

• Jika SAK ETAP tidak secara spesifk mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan

pertimbangan

relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:

− persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu

serupa atau terkait

− defnisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan

Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

− persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait

− pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasar yang serupa

(29)

Bab 9

Konsistensi kebijakan akuntansi

Entitas harus memilih dan menerapkan

kebijakan

akuntansi secara konsisten untuk

(30)

Bab 9

Perubahan kebijakan akuntansi

Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika: • disyaratkan sesuai SAK ETAP

• menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan

Penerapan perubahan akuntansi:

• sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP

• jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif − entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru

seolah-olah

kebijakan akuntansi baru telah diterapkan sebelumnya.

− jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi

(31)

Bab 9

Pengungkapan perubahan kebijakan akuntansi • Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;

• Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu yang

disajikan, jika praktis, jumlah penyesuaian untuk setiap

pos laporan keuangan yang terpengaruh; • Jumlah penyesuaian terkait dengan periode sebelumnya yang disajikan, jika praktis; dan • Penjelasan jika tidak praktis.

(32)

Bab 9

Estimasi akuntansi

Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah

tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi

periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status

sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan

kewajiban masa mendatang yang terkait dengan, aset dan

kewajiban.

Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi

baru atau pengembangan baru dan, oleh karena itu,

(33)

Bab 9

Perubahan dalam estimasi akuntansi

Penerapan secara prospektif Mengungkapkan:

− sifat dari perubahan

− dampak dari perubahan terhadap aset, kewajiban,

(34)

Bab 9

Kesalahan periode lalu

Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dan

kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitas

untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari

kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang:

− tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan

− diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan

dimasukkan dalam penyusunan dan penyajian

(35)

Bab 9

Kesalahan periode lalu

Kesalahan termasuk:

− kesalahan matematis

− kesalahan penerapan kebijakan

akuntansi

− kekeliruan

(36)

Bab 9

Koreksi kesalahan periode lalu

• Penerapan secara retrospektif • Mengungkapkan:

− Sifat dari kesalahan periode lalu;

− Untuk setiap periode lalu yang disajikan, jika praktis,

jumlah penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;

− Jumlah koreksi pada awal periode lalu yang disajikan paling awal, jika praktis; dan

− Jika tidak praktis, penjelasan kondisi yang

(37)

Bab 10

(38)

Bab 10

Ruang lingkup

• Efek utang dan efek ekuitas

• Tidak berlaku untuk:

− investasi pada asosiasi dan entitas

anak (Bab 12)

(39)

Bab 10

Efek

Efek adalah surat berharga, yaitu surat

pengakuan utang,

surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti

utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak

berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.ax

Efek utang adalah efek yang menunjukkan

hubungan

hutang piutang antara kreditor dengan entitas yang

menerbitkan efek

Efek ekuitas adalah efek yang menunjukkan

hak

kepemilikan ekuitas, atau hak memperoleh (waran, opsi

(40)

Bab 10

Kelompok efek

Pada saat perolehan, efek dikelompokkan atas: • dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)

• diperdagangkan (trading)

• tersedia untuk dijual (available for sale)

Pada setiap tanggal pelaporan, kelayakan kelompok efek

(41)

Bab 10

Efek – dimiliki hingga jatuh tempo

Dikelompokkan dalam “dimiliki hingga jatuh tempo” jika

efek utang dimaksudkan dimiliki hingga jatuh tempo

Disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah

(42)

Bab 10

Efek – dimiliki hingga jatuh tempo

Entitas tidak boleh mengelompokkan efek utang dalam

kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, jika entitas

bermaksud untuk menjual efek tersebut, untuk menghadapi:

• perubahan tingkat bunga pasar atau perubahan risiko

sejenis

• kebutuhan likuiditas

(43)

Bab 10

Transfer efek dimiliki hingga jatuh tempo

Penjualan atau transfer efek utang tidak mengubah tujuan “dimiliki

hingga jatuh tempo” jika kondisinya:

• Ada penurunan signifkan risiko kredit entitas penerbit efek

• Perubahan peraturan pajak yang menghapuskan / menaikkan

tarif pajak fnal atas bunga dari efek utang

• Terjadi penggabungan usaha atau penjualan dalam jumlah besar

• Ada perubahan dalam peraturan perundangan yang signifkan

mengubah investasi yang diijinkan atau tingkat maksimal

investasi yang diijinkan pada jenis efek tertentu

• Perubahan peraturan pemerintah mengenai modal minimal

industri tertentu

• Perubahan peraturan pemerintah sehingga menambah bobot

(44)

Bab 10

Efek – diperdagangkan dan tersedia untuk dijual

Investasi efek utang yang tidak dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dan efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia, harus diklasifkasikan sebagai:

• Efek diperdagangkan; atau

− efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu

dekat.

− menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek

• Efek tersedia untuk dijual

− efek yang tidak diklasifkasikan dalam diperdagangkan dan

dimiliki hingga jatuh tempo

(45)

Bab 10

Perubahan nilai wajar

Laba rugi belum Laba rugi telah

Direalisasi direalisasi

Efek diperdagangkan Laba rugi Laba rugi

Efek tersedia untuk Komponen Laba rugi

Dijual ekuitas Efek dimiliki hingga

(46)

Bab 10

Perubahan kelompok investasi

Pemindahan efek antarkelompok dicatat pada nilai wajarnya.

Efek dimiliki

Laba rugi belum Efek Efek tersedia hingga jatuh

Diperdagangkan direalisasi untuk dijual tempo *)

Efek telah diakui, tidak telah diakui, tidak

Diperdagangkan -- boleh dihapus boleh dihapus

tetap di komponen

Efek tersedia penghasilan pada -- ekuitas (dan

untuk dijual saat transfer diamortisasi)

Efek dimiliki

hingga jatuh penghasilan pada komponen ekuitas

(47)

Bab 10

Penurunan nilai

Untuk efek utang dimiliki hingga jatuh tempo:

• dievaluasi apakah terjadi penurunan nilai wajar dibawah

biaya perolehan, merupakan penurunan yang bersifat permanen atau tidak

• jika permanen, efek harus diturunkan hingga sebesar nilai

wajarnya dan jumlah penurunan diakui dalam laba rugi

periode berjalan

• kenaikan selanjutnya dalam nilai wajar efek dicatat sebagai

komponen ekuitas

• penurunan selanjutnya yang bersifat permanen, akan mengurangi komponen ekuitas sebelum dilaporkan dalam

(48)

Bab 10

Pengungkapan

Efek tersedia dijual dan efek dimiliki hingga jatuh tempo • nilai wajar agregat

• laba rugi yang belum direalisasi

• biaya perolehan, termasuk jumlah premi atau diskonto yang belum diamortisasi

Efek utang dalam kelompok tersedia dijual dan efek dimiliki hingga jatuh tempo

• informasi tanggal jatuh tempo

Untuk lembaga keuangan, jatuh tempo harus dikelompokkan dalam

(49)

Bab 10

Pengungkapan

Setiap periode akuntansi, harus mengungkapkan: • Penerimaan dan penjualan efek dalam kelompok tersedia

untuk dijual dan laba rugi yang direalisasi dari penjualan

tersebut

• Dasar penentuan harga perolehan untuk menentukan laba /

rugi yang direalisasi

• Laba / rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari pemindahan kelompok efek dari tersedia untuk dijual ke

diperdagangkan

• Perubahan laba / rugi yang belum direalisasi pada efek tersedia untuk dijual yang masuk ke ekuitas

(50)

Bab 11

(51)

Bab 11

Persediaan

• Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

• Dalam proses produksi untuk kemudian dijual • Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produski atau

(52)

Bab 11

Pengukuran

Nilai persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih

• Biaya perolehan − biaya pembelian − biaya konversi

− biaya lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi sekarang

• Nilai realisasi bersih

(53)

Bab 11

Biaya persediaan

Terdiri dari Penjelasan

Biaya

pembelian

•Meliputi harga beli, bea impor, pajak, biaya angkut, dan biaya lain yang dapat

diatribusikan

secara langsung

Biaya konversi

•Tenaga kerja langsung

•Alokasi beban overhead tetap – berdasarkan

kapasitas produksi normal atau produksi aktual

jika produksi di atas kapasitas normal.

•Overhead yang tidak teralokasi diakui sebagai

(54)

Bab 11

Tidak termasuk biaya persediaan

• Biaya bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biaya

produksi lainnya yang tidak normal;

• Biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukan

dalam proses produksi sebelum tahap produksi

selanjutnya;

• Biaya overhead administratif yang tidak berkontribusi

untuk membuat persediaan ke kondisi dan lokasi

(55)

Bab 11

Rumus biaya persediaan

Rumus biaya yang dapat dipergunakan:

• Identifkasi khusus (untuk persediaan yang sifatnya

khusus)

• Masuk pertama keluar pertama (MPKP = FIFO) • Rata rata tertimbang

Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP = LIFO)

(56)

Bab 11

Evaluasi penurunan nilai persediaan

Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai

apakah persediaan mengalami penurunan nilai, dengan • Membandingkan jumlah tercatat setiap pos persediaan dengan harga jual dikurangi biaya untuk

menyelesaikan

dan menjual ( nilai realisasi bersih = NRV)

• Jika jumlah tercatat > nilai realisasi bersih, maka persediaan diturunkan nilainya hingga sebesar nilai realisasi bersih

(57)

Bab 11

Pengungkapan

• kebijakan akuntansi untuk mengukur persediaan

• jumlah tercatat persediaan untuk masing-masing

kelompok persediaan

• jumlah persediaan yang diakui sebagai beban periode

berjalan

• jumlah penurunan nilai persediaan dan pemulihannya

(58)

Bab 12

(59)

Bab 12 Investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak

• Entitas asosiasi adalah entitas, termasuk entitas bukan PT,

dimana investor mempunyai pengaruh signifkan dan bukan

merupakan entitas anak atau joint venture.

− Pengaruh signifkan adalah kekuasaan untuk

berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan

operasional tapi tidak mengendalikan

• investor memiliki secara langsung atau tidak langsung

20% atau lebih, kecuali dapat dibuktikan bahwa tidak

terdapat pengaruh signifkan.

• Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan entitas induk.

(60)

Bab 12 Investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak

• Pengaturan

− Entitas anak dicatat menggunakan metode ekuitas.

− Entitas asosiasi dicatat menggunakan metode biaya

− Entitas anak tidak dikonsolidasikan dalam laporan

keuangan entitas induk.

• Tidak terdapat pengaturan mengenai laporan keuangan

konsolidasi

• Tidak terdapat pengaturan mengenai penggabungan

(61)

Bab 13

(62)

Bab 13 Investasi pada joint venture

• Joint venture adalah perjanjian kontraktual dimana dua pihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonomi yang menjadi subjek dari pengendalian bersama.

Pengendalian Bersama Operasi (PBO)

•tidak diperlukan pembentukan suatu badan usaha tertentu

•setiap venturer menggunakan dan mengelola sendiri asetdan kewajibannya

• perjanjian meliputi pembagian pendapatan dan beban

Venturer mengakui dalam LK, aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul, beban dan

pendapatan yang menjadi

Pengendalian Bersama Operasi (PBO)

•tidak diperlukan pembentukan suatu badan usaha tertentu

•setiap venturer menggunakan dan mengelola sendiri asetdan kewajibannya

• perjanjian meliputi pembagian pendapatan dan beban

Venturer mengakui dalam LK, aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul, beban dan

pendapatan yang menjadi

Pengendalian Bersama Aset (PBA)

•pengendalian atau kepemilikan bersama satu atau lebih aset

• yang didedikasikan untuk tujuan PBA

Venturer mengakui dalam LK, aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul, beban dan

pendapatan yang menjadi bagiannya.

Pengendalian Bersama Aset (PBA)

•pengendalian atau kepemilikan bersama satu atau lebih aset

• yang didedikasikan untuk tujuan PBA

Venturer mengakui dalam LK, aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul, beban dan

pendapatan yang menjadi bagiannya.

Pengendalian Bersama Entitas (PBE)

• pendirian suatu entitas

perusahaan, persekutuan atau entitas lain

•venturer memiliki pengendalian bersama atas PBE

Venturer mengukur investasi pada PBE pada biaya perolehan

dikurangi akumulasi penurunan nilai.

Pengendalian Bersama Entitas (PBE)

• pendirian suatu entitas

perusahaan, persekutuan atau entitas lain

•venturer memiliki pengendalian bersama atas PBE

Venturer mengukur investasi pada PBE pada biaya perolehan

(63)

Bab 15

(64)

Bab 15

Defnisi

Aset tetap adalah aset berwujud yang:

• dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk

disewakan ke pihak

(65)

Bab 15

Kriteria pengakuan

Entitas harus mengakui biaya perolehan aset tetap, jika

• kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait

akan mengalir ke dalam entitas

(66)

Bab 15

Pengukuran pada saat pengakuan

• Aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan, yaitu

setara harga tunainya pada tanggal pengakuan.

• Jika pembayaran ditangguhkan lebih dari waktu kredit

normal, maka biaya perolehan adalah nilai tunai semua

(67)

Bab 15

Unsur biaya perolehan

Meliputi:

harga beli, termasuk termasuk biaya legal dan

broker, bea

impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan,

setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lainnya;

biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung

untuk

membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar

aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.

estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya

pemindahan aset dan biaya restorasi lokasi. Kewajiban atas

biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau

(68)

Bab 15

Bukan biaya perolehan aset tetap • Biaya pembukaan fasilitas baru;

• Biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk

biaya aktivitas iklan dan promosi);

• Biaya penyelenggaran bisnis di lokasi baru atau

kelompok pelanggan baru (termasuk biaya pelatihan

staf); dan

(69)

Bab 15

Bukan biaya perolehan aset tetap (2)

Pendapatan dan beban yang terkait dengan kegiatan

insidental selama masa konstruksi atau pengembangan

aset tetap diakui dalam laporan laba rugi jika

operasional tersebut tidak diperlukan untuk membawa

(70)

Bab 15

Pertukaran aset tetap

Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset

non-moneter atau kombinasi aset moneter dan aset

nonmoneter, maka biaya perolehan diukur pada

nilai

wajar, kecuali:

• transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial,

atau

• nilai wajar aset yang diterima atau aset yang diserahkan

tidak dapat diukur secara andal.

− dalam hal ini, biaya perolehan diukur pada jumlah

(71)

Bab 15

Pengeluaran setelah pengakuan awal

Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu aset tetap

yang memperpanjang umur manfaat atau peningkatan

kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar

kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset

(72)

Bab 15

Pengukuran setelah pengakuan awal

• Entitas harus mengukur seluruh aset tetap setelah

pengakuan awal pada biaya perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian

penurunan nilai.

• Entitas harus mengakui biaya pemeliharaan dan

reparasi sehari-hari dari aset tetap sebagai beban

(73)

Bab 15

Penilaian kembali aset tetap

Penilaian kembali aset tetap tidak diperkenankan, karena SAK

ETAP menganut penilaian aset tetap berdasarkan biaya perolehan.

• Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah.

• Selisih nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap diakui

dalam ekuitas dengan naman “Surplus Revaluasi Aset Tetap”

• Surplus revaluasi aset tetap, dapat:

− dipindahkan sekaligus ke saldo laba pada saat dihentikan

pengakuannya

− dipindahkan ke saldo laba sejalan dengan penggunaannya

(74)

Bab 15

Penyusutan: jumlah dan periode penyusutan

• Penyusutan dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan, dan dihentikan ketika aset

dihentikan

pengakuannya.

− Penyusutan tidak dihentikan ketika penggunaan aset

dihentikan sementara.

• Jika terdapat indikator bahwa umur manfaat aset telah

berubah, entitas harus melakukan evaluasi atas

estimasi sebelumnya.

− Perubahan atas umur manfaat aset diperlakukan

(75)

Bab 15

Penyusutan: metode

• Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi

dalam pola pengunaan manfaat ekonomi aset masa

depan.

• Jika terdapat perubahan pola pengunaan manfaat

ekonomi masa depan aset, maka entitas harus menelaah ulang metode penyusutan.

− Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan

(76)

Bab 15

Penghentian pengakuan

• Entitas harus menghentikan pengakuan aset tetap pada

saat:

− dilepaskan

− ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang

diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya.

• Entitas harus menentukan keuntungan atau kerugian

(77)

Bab 15

Penjualan aset tetap: Contoh

Pada tanggal 1 Desember 2009, Entitas A menjual

Gedung seharga 3500. Nilai tercatat Gedung adalah 2000

dan biaya komisi penjualan sebesar 350 dan biaya legal

sebesar 10.

(78)

Bab 15

Pengungkapan

Untuk setiap kelompok aset: • dasar pengukuran

• metode penyusutan

• umur manfaat dan tarif penyusutan • jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada

awal dan akhir periode

• rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

• keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak miliki dan

aset yang dijaminkan untuk utang

(79)

Bab 16

(80)

Bab 16

Pengakuan

Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Suatu aset dapat diidentifikasi jika:

(81)

Bab 16

Pengakuan (2)

Aset tidak berwujud diakui jika:

− kemungkinan entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut

(82)

Bab 16

Pengukuran awal

Entitas mengukur aset tidak berwujud sebesar biaya perolehan.

Perolehan terpisah, terdiri dari

− harga beli, termasuk pajak setelah diskon dan potongan

− biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset sehingga siap untuk digunakan.

Dihasilkan secara internal

− pengeluaran internal untuk aset tidak berwujud, termasuk pengeluaran untuk riset dan pengembangan diakui sebagai beban, kecuali pengeluaran tersebut merupakan bagian dari biaya perolehan aset lainnya yang memenuhi kriteria

(83)

Bab 16

Pengukuran setelah pengakuan awal

Entitas harus mengukur aset tidak berwujud pada • biaya perolehan

• dikurangi :

− akumulasi amortisasi dan

(84)

Bab 16

Umur manfaat

• Untuk tujuan SAK ETAP, semua aset tidak berwujud

dianggap mempunyai umur manfaat yang terbatas. • Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak hukum.

• Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak berwujud, maka umur manfaatnya

(85)

Bab 16

Periode dan metode amortisasi

• Amortisasi dimulai ketika aset siap digunakan. • Amortisasi dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya.

• Entitas harus memilih metode amortisasi yang mencerminkan pola pemanfaatan aset di masa mendatang

(86)

Bab 16

Nilai residu

Nilai residu suatu aset tidak berwujud seharusnya diasumsikan sama dengan nol, kecuali:

• ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset tidak berwujud pada akhir masa manfaat

• ada pasar aktif aset tidak berwujud dan: − nilai residu dapat ditentukan

(87)

Bab 16

Telaah ulang atas periode dan metode amortisasi

Faktor berikut memberikan indikasi bahwa umur aset tidak berwujud telah berubah:

• perubahan pemakaian aset • perkembangan teknologi • perubahan harga pasar

Entitas harus memperlakukan perubahan metode

amortisasi atau umur manfaat sebagai perubahan

(88)

Bab 16

Penghentian dan pelepasan

Entitas harus:

• menghentikan pengakuan aset tidak berwujud dan • mengakui keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi

jika aset tidak berwujud: − dilepaskan

− ketika tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya dan

(89)

Bab 16

Pengungkapan

• Umur manfaat, metode dan tarif amortisasi yang digunakan

• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada awal dan akhir periode

• Unsur pada laporan laba rugi yang didalamnya terdapat amortisasi aset tidak berwujud

• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode • Keberadaan dan jumlah aset tidak berwujud yang hak penggunaannya dibatasi dan yang dijadikan jaminan utang

(90)
(91)

Bab 17

Klasifkasi sewa

Sewa pembiayaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

• sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir

masa sewa

• lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang

cukup rendh dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai

dapat dilaksanakan

• masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu

sama atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan. • pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa

minimum

sama atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan

• aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang

(92)

Bab 17

Klasifkasi sewa (lanjutan)

• Selain daripada sewa pembiayaan adalah sewa operasi.

• Klasifkasi sewa dibuat pada awal sewa dan tidak

berubah selama masa sewa kecuali lessee dan lessor

(93)

Bab 17

Laporan keuangan Lessee – sewa pembiayaan

Aset dan kewajiban sewa sebesar:

• nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai

residu (harga opsi) yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa sewa.

Tingkat bunga adalah:

• tingkat bunga yang dibebankan oleh lessor atau tingkat

bunga yang berlaku pada awal masa sewa

Pembayaran masa sewa:

(94)

Bab 17

Laporan keuangan Lessee – sewa pembiayaan (2)

Penyusutan dan amortisasi aset sewa

• sesuai dengan Bab 15 Aset Tetap dan Bab 16 Aset

Tidak Berwujud

Masa penyusutan

• jika tidak ada kepastian bahwa Lessee akan

mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa,

maka aset sewaan disusutkan secara penuh selama

jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan

(95)

Bab 17

Laporan keuangan Lessee – sewa

pembiayaan (3)

Transaksi jual dan sewa-balik

• harus diperlakukan sebagai dua transaksi terpisah, yaitu:

− transaksi jual dan − transaksi sewa

• selisih harga jual dan nilai tercatat aset yang dijual harus

− diakui sebagai keuntungan atau kerugian ditangguhkan

− diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan (jika sewa balik merupakan sewa

(96)

Bab 17

Laporan keuangan Lessee – sewa pembiayaan (4)

Pengungkapan

• jumlah pembayaran sewa selama masa sewa • penyusutan aset sewaan yang dibebankan dalam

periode berjalan

• jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi

sewa

• keuntungan dan kerugian dalam transaksi sewa beli

• ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian

(97)

Bab 17

Laporan keuangan Lessee – sewa operasi

Beban sewa diakui berdasarkan metode garis lurus selama

masa sewa meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam

jumlah yang tidak sama setiap periode.

Pengungkapan:

• jumlah pembayaran sewa selama masa sewa • jumlah beban sewa periode berjalan

• jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa

(98)

Bab 17

Laporan keuangan Lessor – sewa pembiayaan Jumlah penanaman neto sewa terdiri dari:

• jumlah piutang sewa

• ditambah nilai residu yang akan diterima lessor pada

akhir masa sewa

• dikurangi dengan pendapatan sewa yang belum diakui

(99)

Bab 17

Laporan keuangan Lessor – sewa pembiayaan (2)

Pendapatan sewa ditangguhkan harus dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan tingkat pengembalian berkala penanaman neto sewa.

Piutan sewa +

Nilai residu

(100)

Bab 17

Laporan keuangan Lessor – sewa pembiayaan (3)

Pengungkapan

• kebijakan akuntansi penting sehubungan dengan transaksi sewa

• jumlah pembayaran sewa selama masa sewa • sifat dari simpanan jaminan yang merupakan kewajiban

lessor kepada lessee

(101)

Bab 17

Laporan keuangan Lessor – sewa operasi (1)

Pendapatan sewa

• pendapatan sewa diakui dan diukur berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa

Penyusutan dan amortisasi

(102)

Bab 17

Laporan keuangan Lessor – sewa operasi (2) Pengungkapan

• kebijakan akuntansi penting sehubungan dengan

transaksi sewa

• jumlah pembayaran sewa selama masa sewa • sifat dari simpanan jaminan (jika ada)

• aset yang disewakan yang dijaminkan kepada pihak

(103)

Bab 18

(104)

Bab 18

Kewajiban diestimasi

Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti.

Entitas mengakui kewajiban diestimasi jika:

• terdapat kewajiban kini sebagai hasil dari peristiwa masa lalu

• kemungkinan ( lebih mungkin dibandingkan tidak mungkin)

terjadi arus keluar manfaat ekonomis pada saat penyelesaian

• jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal

Jumlah kewajiban diestimasi ditelaah setiap tanggal pelaporan

dan melakukan penyesuaian untuk mencerminkan estimasi

(105)

Bab 18

Pengungkapan – kewajiban diestimasi (1)

• Jumlah tercatat pada awal dan akhir periode. • Kewajiban diestimasi tambahan yang dibuat pada

periode berjalan, termasuk peningkatan atas penyisihan

yang ada.

• Jumlah yang digunakan (terjadi dan dikurangi dari

kewajiban diestimasi) selama periode tersebut.

• Jumlah yang tidak digunakan yang dikembalikan

selama periode tersebut.

• Peningkatan jumlah diskonto yang timbul dari berjalannya waktu dan dampak dari

perubahan tingkat

(106)

Bab 18

Pengungkapan – kewajiban diestimasi (2)

• Penjelasan singkat tentang sifat dari kewajiban dan

ekspektasi waktu terjadinya arus pembayaran manfaat

ekonomis.

• Indikasi adanya ketidakpastian atas jumlah dan saat

arus pengeluaran kas diperlukan

• Jumlah ekspektasi penggantian, dengan menyebutkan

aset yang telah diakui atas ekspektasi penggantian

tersebut.

(107)

Bab 18

Kewajiban kontinjensi

Kewajiban kontinjensi merupakan

• kewajiban potensial yang belum pasti; atau

• kewajiban kini yang tidak diakui karena kemungkinan terjadinya kecil atau jumlahnya tidak dapat diestimasi secara anda

(108)

Bab 18

Pengungkapan – kewajiban kontinjensi • Estimasi dampak keuangan

• Indikasi adanya ketidakpastian atas jumlah atau waktu

dari pengeluaran; dan

(109)

Bab 18 Contoh

Peristiwa Kewajiban diestimasi atau

kontinjensi

Kemungkinan besar salah satu segmen

operasi akan mengalami kerugian operasi selama beberapa tahun dimasa

depan

--Kontrak memberatkan – biaya yang

tidak dapat dihindarkan untuk memenuhi kewajiban kontrak lebih

besar dari manfaat ekonominya.

Kewajiban diestimasi

Garansi produk – garansi untuk memperbaiki atau mengganti kesalahan

(110)

Bab 18 Contoh

Peristiwa Kewajiban diestimasi atau

kontinjensi

Penutupan suatu divisi – komunikasi dan implementasi sebelum akhir periode pelaporan

Kewajiban diestimasi

sebesar biaya yang mungkin terjadi

Kasus pengadilan – pengacara

memberikan opini kemungkinan entitas diputuskan tidak bersalah.

Kewajiban kontinjensi, dengan

pengungkapan.

Kasus pengadilan – pengacara

(111)
(112)

Bab 19 EKUITAS

Bentuk badan hukum entitas

• Entitas Perorangan • Persekutuan Perdata • Firma

• CV

(113)

Bab 19

Bentuk badan hukum entitas

• Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan

informasi mengenai sumber dayanya secara jelas,

(114)

Bab 19

Akuntansi ekuitas badan usaha PT

Modal saham meliputi: • saham preferen

• saham biasa

• tambahan modal disetor − sumbangan

− agio saham

− selisih kurs modal disetor

Akuntansi ekuitas KOPERASI

simpanan pokok

simpanan wajib

modal donasi

cadangan koperasi

(115)

Pembagian SHU

• SHU dialokasikan ke pos-pos kewajiban dan ekuitas sesuai dengan ketentuan

AD/ART Koperasi

• Apabila belum ada pengaturan pembagian SHU, atau

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kondisi faktual pemanfaatan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa efek paparan merkuri menyebabkan beberapa bentuk kerusakan histologi insang ikan sapu-sapu meliputi

Pengaruh pembelajaran Project Based Learning menggunakan Mind map, pembelajaran Project Based Learning menggunakan Concept map, dan pembelajaran konvensional

1) Faktor genetik, mempunyai kemampuan untuk mereduksi radikal bebas, perubahan kadar enzim antioksidan, dan kemampuan melindungi protein dari trauma panas,

Hasil analisis perlakuan posisi bud chips dan mulsa bagasse terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa (Tabel 5) perlakuan posisi bud chips, perlakuan dosis mulsa

Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran yang merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk melepas batuan dari batuan induknya dengan

Kegiatan individu merupakan kegiatan dari masing-masing anggota unit XII B 1 yang sesuai dengan program studi dari masing-masing mahasiswa. Kegiatan individu terdiri dari 4

Ada hubungan antara faktor internal, yaitu: tingkat pendapatan rumah tangga petani, jumlah tanggungan, tingkat ketergantungan pada lahan, dan tingkat pendidikan dengan