• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metpel pintu bangunan gedung agus sa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metpel pintu bangunan gedung agus sa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk teknis pelaksanaan kegiatan PEMBANGUNAN GERBANG POLITEKNIK NEGERI MADURA

I.2 Lingkup Pekerjaan

I PEKERJAAN POS JAGA SAMPING

1.1 PEKERJAAN PASANGAN DINDING 1.2. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI 1.3. PEKERJAAN PASANGAN PLAFOND 1.4. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 1.5. PEKERJAAN SANITAIR

1.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND 1.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING

1.8. FAÇADE

1.9. PEKERJAAN BETON 1.10 PEKERJAAN TANAH

1.11 PEKERJAAN PENERANGAN II PEKERJAAN POS JAGA SAMPING

1.1 PEKERJAAN PASANGAN DINDING 1.2. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI 1.3. PEKERJAAN PASANGAN PLAFOND 1.4. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 1.5. PEKERJAAN SANITAIR

1.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND 1.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING

1.8. FAÇADE

BAB II. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

II.1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Persiapan meliputi :

1. Pengadaan material/bahan bangunan dan peralatan kerja yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

(2)

3. Melakukan pekerjaan persiapan dan fasilitas sementara sebagai pendukung aktivitas selama pekerjaan berlangsung.

a. Direksikeet b. Pagar Pengaman

c. Pembuatan Papan Nama proyek d. Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja

- Semua aktivitas dilakukan dengan selalu berkoordinasi dengan Pengawas

II.2 PEKERJAAN POS SAMPING

1.A PEKERJAAN PASANGAN DINDING

Lingkup Pekerjaan :

1 Pasangan dinding bata ringan m² 56,80

Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan bata ringan, bentuk dan mutu pekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau Tukang yang terampil dalam menata dan membentuk pasangan dengan baik. Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai berikut :

II.3  Sebelum pekerjaan pasangan bata ringan ini mulai dikerjakan terlebih dahulu dilakukan Pemasangan Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar rencana.

II.4  Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu dilakukan Pemasangan

II.5 Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar rencana.

II.6  Batu - bata yang akan dipasang adalah batu bata yang berkualitas baik , utuh dan tidak cacat dan memiliki

II.7 ukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar kerja ) dan antara bata yang satu

II.8 dengan batu yang lain akan diberi spesi, metode pemasangan bata dilakukan dengan arah memanjang mengikuti arah rabat jalan dan dilaukan sistem perlapis.

II.9  Pembuatan frofile pasangan/elevasi pasangan

II.10 Penarikan benang mal kerja/pengukuran membentuk profile/pola pasangan tersebut.  sebelum dipasang batu bata terlebih dahulu direndam kira-kira 2 - 5menit.

II.11 penyiapan adukan berupa : lokasi pencampuran spesi, pengayakan pasir sampai pasir pasang bebas dari

II.12material over size, debu, tanah atau bahan asing lainnya, penyiapan air, peralatan dll...  batu bata dipasang dengan arah horizontal, untuk pemasangan dengan arah vertikal (keatas) di usahakan tinggi

(3)

II.14 untuk menjaga ketegakan dan kerataan pasangan, untuk setiap kenaikan satu bata baik arah vertikal dan

II.15horizontal haruslah dikontrol dengan watterpas. khusus untuk spesi, volume

pembuatan adonan disesuaikan dengan kecepatan dan kebutuhan tukang batu hal ini bertujuan agar spesi tetap dalam keadaan baru ( mencegah pengerasan ) hal ini akan berpenga ruh dalam daya ikat spesi tersebut.

II.16 Setelah ketinggian pasangan tembok transram tercapai akan dilanjutkan dengan pek. Pemasangan Bata Merah

II.17untuk dinding tembok dengan campuran 1 pc : 5 Ps. Demikian pula halnya dlm pek. Ini, tukang batu akan memasang bata merah sesuai dengan aturan. Setelah Pek. Pengecoran Sloof selesai dikerjakan dilanjutkan dengan Pas. Bata Merah untuk dinding transram. Batu bata akan disusun oleh tukang batu sesuai aturan, antara bata satu dengan yan lain akan diberikan spesi sebagai perekat, pemberian spesi. Pelaksanaan pekerjaan ini akan kami laksanakan terlebih dahulu mengingat setelah pekerjaan ini akan dilakukan pekerjaan timbunan tanah. Pekerjaan plesteran akan dilakukan sampai dengan ketebalan yang telah ditentukan dengan campuran spesi 1 pc : 5 Ps atau sesuai dengan dokumen lelang.

2 Plesteran dan acian semen instant m² 113,60

3 Benangan sudut m' 95,00

4 Benangan Opening Kusen Pintu & Jendela m' 63,45

5 Kolom praktis 12 x 12 m3 0,26

6 Balok latei 12 x 10 m3 0,06

7 Kolom 20 x 30 m3 1,04

Flow chart Pekerjaan Pasangan Sebagai berikut :

(4)

1.B PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

1 Lantai Keramik Tile. Uk. 30 x 30 (CT-3-P) m² 8,83 2 Lantai Teras Keramik Tile. Uk. 30 x 30 m² 16,25 3 Lantai Keramik Tile. Uk. 20 x 20 (CT-2-UP) m² 2,40

1.C PEKERJAAN PASANGAN PLAFOND

1 Gypsum (GP-1) m² 8,58

2 Calsiboard m² 2,39

3 List Plafond m' 21,63

1.4. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1 Pintu Type M unit 1,00

2 Pintu Type C unit 1,00

3 Jendela Type J-2 unit 1,00

4 Jendela Type J-1 unit 2,00

1.5. PEKERJAAN SANITAIR

1 Kran air set 1,00

2 Kloset Jongkok + accessories set 1,00 3 Floordrain stainless stell bh 1,00

4 soap holder bh 1,00

5 bio septictank bh 1,00

6 sumur resapan bh 1,00

7 Pipa Pembuangan PVC AW Kelas 10kg/cm² dia 89mm/ 3" m' 6,00 8 Pipa Air bersih PVC AW 1/2" m' 40,00

1.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND S E L E S A I

Pekerjaan Partisi

Pemasangan Pintu dan Jendela

(5)

a. Pengecatan dinding

1 Interior Emulsion (P-1) m² 28,49

2 Exterior Weathershield (P-7) m² 61,10 b. Pengecatan plafond

1 Gypsum (P-1) m² 8,58

2 Calsiboard (P-1) m² 2,40

1.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING

1 Ceramik Tile Ukuran 60 x 60 (CT-3P) Untuk Meja Beton m² 1,93 2 dinding Ceramik Tile Ukuran 20x25 m² 10,63

3 border dinding 5x20 m' 11,79

4 Plin Ceramik tile uk.10 x60 (CT-3 P)m' 11,70

URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME

1.8. FAÇADE

1 Aluminium Composit Panel m² 17,30 2 Pekerjaan Plat Kanopim3 0,97

3 Plafond Ekspose Kanopi m² 9,70

4 Benangan sudut m' 35,00

5 Pekerjaan Plat Atap m3 2,28 6 Waterproofing atap m² 22,80

7 Huruf pos jaga stainless steel t 15cm bh 22,00

8 logo POLTERA stainlees steel + finishing cat duco bh 1,00

1.9. PEKERJAAN BETON

1 Pekerjaan beton strouss Ø 30cm m3 2,54 2 Pekerjaan pile cap m3 2,70

3 Pekerjaan kolom beton untuk teras m3 0,66 4 Acian kolom teras m² 9,74

5 Pekerjaan sloof 15/20 m3 0,80

6 Pekerjaan plat lantai tebal 10 cm m3 2,63 7 Pekerjaan balok uk 20x40 m3 1,07

8 Pekerjaan ringbalk uk 15x20 m3 0,19

9 Pekerjaan plat untuk meja beton m3 0,16

1,10 PEKERJAAN TANAH

1 pekerjaan galian tanahm3 14,84

2 pekerjaan bor strouss Ø 30cmm' 36,00 3 pekerjaan urugan tanah m3 7,42

4 pekerjaan urugan sirtu bawah lantai m3 5,25 5 pekerjaan rollag bata m3 0,29

1,11 PEKERJAAN PENERANGAN

1 DL - Rd 175 Horiz. Prs - PLC 18 watt bh 1,00 2 DL - Rd 100 e27 - Genie 14watt bh 2,00

3 stopkontak bh 1,00

4 saklar tunggal bh 1,00 5 saklar ganda bh 1,00

(6)

7 instalasi stopkontak titik 1,00

II.18 PEKERJAAN BETON Lingkup pekerjaan

a. Pekerjaan Kolom Beton Bertulang

b. Pekerjaan Balok Beton bertulang

Flow chart Pekerjaan sloof, kolom, Balok :

M U L A I

Persiapan Bekisting Survey

Shop Drawing Persiapan Pembesian

CEK DIREKSI

YA

TIDAK Diperbaiki

Pasangan Tulangan

Inspeksi 1

Pasang Bekisting

Inspeksi 2 TIDAK Diperbaiki

YA

Pengecoran

Bongkar Bekisting

Inspeksi 3 TIDAK Diperbaiki

YA

Curing

Febrikasi

TIDAK Diperbaiki

YA

(7)

METODE PELAKSANAAN

Tahapan penting dalam pekerjaan beton bertulang

Bekisting a. Kolom

 Bekisting kolom dapat dibuat utuh untuk satu kolom atau dengan cara pengecoran

bertahap.

 Bekisting kolom harus tegak lurus keatas, harus diperiksa agar ketegakan dan

kesikuan kolom terjaga.

 Hubungan horisontal antara kolom lurus kemudian diikat dengan kaso 5/7 antara

sesama bekisting.

 Antara bagian dalam bekisting kolom dengan tulangan terluar dipasang pengganjal

yang diikat pada tulangan tersebut, agar tulangan tidak melekat pada bekisting.

b. Balok

 Perancah balok/plat dipasang apabila tanah landasan telah dipadatkan, agar pada

saat dibebani pelaksanaan pengecoran tidak terjadi penurunan atau lendutan.

 Kaki perancah dilandasi dengan papan, sehingga menjadikan beban merata pada

tanah dasar perancah.

 Perancah diikat satu dengan lainnya dengan reng 2/3 atau bambu.

(8)

Pembesian

a. Pembengkokan Besi tulangan

Kontraktor membuat gambar detail pemotongan Besi tulangan dengan berpedoman kepada gambar-gambar beton yang ada sesuai dengan ketentuan PBI 1989 pasal 7.3 dan Gambar-gambar detail yang telah disetujui Pengawas.

Besi tulangan dibengkok atau diluruskan dalam keadaan dingin, kecuali apabila pemasangan diizinkan oleh Pihak pengawas atau Direksi Teknis.

Pembengkokan atau meluruskan Besi tulangan tidak boleh dengan cara-cara yang merusak Besi tulangan.

b. Pemasangan baja tulang.

Tulangan dipasang menurut pasal 7.4 PBI 1989, sesuai dengan bentuk dan jarak-jarak yang terdapat pada gambar beton, sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran letaknya tidak berubah.

Sehubungan dengan ketepatan tebal penutup beton, maka selain dipasang beton-beton ganjal bila perlu dipasang penahan jarak dari tulangan (korset) dengan jumlah minimum 4 buah tiap-tiap m cetakan atau lantai kerja.

Pengecoran

a. Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton, harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan didalam PBI 1989 pasal 5. 1. s/d 5.6. sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan di cor harus dibersihkan dahulu dari segala kotoran dan material-material yang akan dapat mengurangi kekuatan beton. Bekisting harus terpasang rapat dan kuat serta tepat, sambungannya harus cukup rapat agar air semen tidak ekluar pada saat pengecoran.

b. Takaran

Pelaksanaan penakaran campuran beton harus menggunakan perbandingan berat atau konversi perbandingan volume yang telah diuji sesuai dengan mutu beton yang diharapkan yang ditunjukkan dengan hasil Laboratorium serta harus disetujui oleh Pengawas atau Direks.i Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah dan air dan harus sesuai dengan karakteristik K225.

c. Pengadukan campuran beton

Pengadukan beton harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin pengaduk beton (beton molen) yang bekerja baik. Pemberhentian pengadukan dilakukan bila adukan sudah rata/homogen.

d. Pengangkutan campuran beton,

Pengangkutan beton dari molen sampai tempat cetakan harus hati-hati, dapat diprgunakan ember, talang atau kereta dorong, sedemikian rupa sehingga adukan yang sudah homogen tidak berubah/terjadi pemisahan bahan.

e. Pemadatan beton

Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil, adukan beton yang dituangkan pada cetakan harus dipadatkan sedemikian sehingga padat dan rata.

Pada pengecoran kolom yang tinggi, maka setiap hari pengecoran tidak boleh lebih tinggi dari 2 meter. Apabila tidak dapat digunakan vibrator biasa dapat digunakan moulding vibrator, atau cukup dengan memukul-mukul bekisting dengan palu kayu sampai terdengar seluruh bagian yang dicor terisi penuh dan padat.

f. Penuangan adukan beton pada bekisting.

(9)

Penuangan pada pengecoran kolom tidak boleh terlalu tinggi, sehingga terjadi penguraian campuran. Apabila terpaksa dapat dilakukan dengan membuat lobang-lobang pada bagian tertentu untuk penuangan campuran beton.

Apabila menggunakan Ready Mix, maka diharapkan menggunakan pompa beton dengan kapasitas yang memenuhi.

g. Penghentian Pengecoran

Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang telah disetujui oleh Pengawas / Direksi Teknis didalam pola rencana pengecoran.

Pembongkaran

o Pada konstruksi beton yang baru dicor harus dijaga terhadap pengaruh pengaruh panas, getaran dsb. Yang akan dapat mempengaruhi proses pengikatan beton.

o Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat dan atau tidak merata, dengan cara disiram air atau ditutup karung goni yang dibasahi selama 14 (empat belas) hari.

Perawatan

Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Pembongakaran tersebut harus mendapatkan persetujuan dari para ahli. Setelah ia memeriksa hasil-hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Bagian-bagian konstruksi dimana terjadi barang-barang kerikil harus diperbaiki dengan penuh keahlian.

II.19 PEKERJAAN PASANGAN Lingkup Pekerjaan

a. Pasangan Batu Merah

b. Beton Kolom Praktis.

Flow chart Pekerjaan Pasangan Sebagai berikut :

Pasangan Batu Bata, Kolom Praktis

CEK DIREKSI

YA

TIDAK Diperbaiki SETELAH

(10)

C. Pasangan bata merah Alat dan Bahan

a. Bata Merah

b. Pasir pasang

c. Semen Portland

Metode Pelaksanaan

a. Pasangan bata merah dilaksanakan dengan campuran

b. Sebelum dipasang, bata direndam air sampai jenuh kemudian pemasangannya dalam tidak boleh lebih dari 1,2 m tingginya dan pemasangan sesuai gambar.

Plesteran dan Acian

S E L E S A I Pemasangan Alumunium

Dinding Keramik

Pemasangan Plafond

Pekerjaan Lantai

Pekerjaan Partisi

Pemasangan Pintu dan Jendela

(11)

c. Semua adukan yang berserakan pada saat pemasangan segera dibersihkan dan dibuang, pada hari yang sama setelah pasangan selesai semua voeg/siar diantara pasangan batu bata harus dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.

Metode Pasangan Batu Bata

Rencana Posisi Pasangan Bata Sesuai Shop Drawing

Buat Tiang Kayu/profilan pada kolom-kolom struktur dengan posisi seperti gambar dibawah ini

(12)

Bila Bentang antar kolom > 4 m diusahakan ditengah-tengah bentang tersebut dipasang kolom Praktis

Pengecoran Kolom Praktis dilaksanakan setiap ketinggian 1 – 1,5 m Pasangan Bata hanya bisa dilaksanakan setelah kolom Praktis selesai dicor

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Sebelum dipasang bata harus direndam sampai jenuh air

2. Pasir yang digunakan diayak dahulu untuk mendapatkan gradasi material yang seragam 3. Air yang digunakan harus bebas dari pengaruh asam

4. Posisi pasangan bata antar lapisan harus zig-zag

Alat yang digunakan :

1. Saringan Pasir 2. Sendok Adukan 3. Cangkul

4. Benang Nylon 5. Profil Kayu Ember

Kapasitas Produksi :

1. 2 Tukang

17,5 m2 / Hari

(13)

D. Pekerjaan Plesteran Dinding dan Acian

Flow chart Pekerjaan Plesteran :

M U L A I

BUAT TITIK BANTU KEPALAAN MINIMAL 2 TITIK BERBEDA

HUBUNGKAN DUA TITIK KEPALAAN TERSEBUT DENGAN BENANG LOT

ANTARA 2 TITIK KEPALAAN TSB BUAT TITIK-TITIK KEPALAN LAIN DENGAN JARAK 1 M

KEMPROTKAN ADUKAN SPESI PADA DINDING ANTARA DUA KEPALAN

RATAKAN DENGAN JIDAR DAN ROSKAM

S E L E S A I

DENGAN CARA YANG SAMA BUAT TITIK-TITIK BANTU KEPALAN DARI TITIK KEPALAN

TERSEBUT SECARA VERTIKAL

HUBUNGKAN TITIK-TITIK KEPALAN SECARA VERTIKAL TERSEBUT DENGAN SPESI PLESTERAN SEHINGGA MUNCUL GARIS-GARIS

VERTIKAL SPESI PADA DINDING BATA

(14)

Alat dan Bahan

Plesteran/roskam Pasir, semen, air

Metode Pelaksanaan

Basahi permukaan pasangan bata yang akan diplester dengan air sampai basah dan merata Pasang tarikan benang vertical dan horizontal untuk camplakan kepalaan kemudian cek tarikan benang

Buat kepalaan vertical jarak 1 m biarkan sampal kepalaan mengeras

Plester diantara kepalaan lalu ratakan dan padakan menggunakan jidar aluminium mak 3 m

Perawatan plester kasar dengan penyiraman selama 3 hari sebelum diaci Acian dinding plester satu bidan sekalgus pada satu kali pengacian

Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus

II.20 PEKERJAAN KUSEN DAN JENDELA Metode Pelaksanaan

Tahapan pemasangan yang harus diperhatikan :

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kusen, pintu jendela alumunium, kaca, engsel, kunci, penggantung harus diperhatikan gambar-gambar yang ada dengan kondisi lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola layout/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail dalam gambar.

2. Pada waktu pemasangan harus melakukan pengukuran kondisi dilapangan sehingga mendapatkan pengukuran yang tepat.

3. Pemasangan rangka alumunuim dan kaca harus memperhatikan faktor-faktor akustik ruang sehingga tidak ada kebocoran suara.

4. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga pengkondisian profil-profil alumunium harus dipasang sempurna.

5. Sebelum Permukaan dinding difinish cat bagian tepi kusen alumunium harus dicek kerataan dan dijaga kebersihan serta ketelitian sehingga kondisi alumunium tidak cacat.

Flow chart Pekerjaan Kusen dan Jendela :

M U L A I

Pemasangan Kusen Jadi

Cek Kelurusan Kusen dengan dinding

Pengeboran Dinding

S E L E S A I Pemasangan Baut

Pemasangan daun jendela

(15)

Tahapan Pekerjaan Kusen dan Jendela :

II.21 PEKERJAAN RANGKA PLAFON Metode Pelaksanaan

Tahapan pemasangan yang harus diperhatikan :

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan langit-langit (Plafon), perlu diperhatikan pekerjaan lain yang berkaitan dengan instalasi laistrik, instalasi tata suara atau instalasi lainnya yang ada sebelum pekerjaan langit-langit dimulai.

2. Pada waktu pemasangan harus melakukan pengukuran kondisi dilapangan sehingga mendapatkan elevasi yang diinginkan.

3. Pada waktu Penyambungan atau pemasangan rangka plafon perlu diperhatikan sekrup dan penguat lain yang diperlukan sehingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang atau cacat bekas setelan.

4. Semua rangka harus dipasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil dalam gambar yang telah disetujui pihak pengawas dan direksi teknis.

5. Sebelum Permukaan plafon difinish harus dicek kerataan dan dijaga kebersihan serta ketelitian sehingga hasil bisa maksimal.

(16)

Penentuan elevasi plafon dengan menggunakan Waterpass

Pekerjaan Pemasangan Panel Plafond dan pekerjaan Pengecatan Plafond

II.22 PEKERJAAN ATAP BAJA Metode Pelaksanaan Konstruksi Baja

Secara garis besar pekerjaan dibagi dalam 2 (dua) langkah yaitu :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pengajuan seluruh contoh material baja yang akan digunakan kedireksi material hanya akan diadakan setelah contoh material yang diajukan disetujui direksi lapangan.

b. Mengajukan gambar shop drawing untuk pekerjaan atap

c. Bangun work shop dilokasi proyek atau gunakan lantai dasar bangunan sebagai gudang atau tempat penyimpanan dan febrikasi baja

d. Pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan

(17)

Pekerjaan ini akan dilaksanakan setelah shop drawing yang diajukan disetujui oleh pihak direksi, dalam pekerjaan febrikasi ada lima langkah yang harus dilakukan :

a. Pengukuran / penandaan / mal

b. Pemotongan

c. Pengeboran

d. Penyetelan / penggabungan untuk pembuatan rangka

Untuk meringankan transportasi instalasi jadi baik secara vertikal maupun horisontal bila memungkinkan baja yang sudah jadi dibagi dalam beberapa section.

e. Pengecatan

(18)

Perbaikan pengecatan hanya dilakukan setelah baja terpasang terutama pada bagian-bagian yang rusak saja

Pekerjaan ini dimulai dengan pemasangan angkur base plate yang tertanam didalam kolom beton, yang mana pemasangannya dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian kolom selesai dan sebelum pengecoran dilaksanakan

Detail gambar pelaksanaanya sebagai berikut :

Catatan : angkur tidak dapat dilas dengan tulangan kolom utama Urutan kerja :

Pasang pembesian kolom

Pasang 2 (dua) sengkang sebagai pengikat angkur

Pasang tulangan exstra yang diikat kesengkang dengan cara dilas Angkur, diikat ketulangan extra, dengan cara dilas

Pasangan konstruksi baja diatas kolom baru akan dilaksanakan setelah beton mencapai umur min. 21 hari

II.23 PEKERJAAN KERAMIK Pekerjaan Pasangan Keramik

Flow chart Pekerjaan Dinding Keramik :

M U L A I

Pilih Salah satu dinding yang dijadikan acuan awal

Tentukan Center Line dari Tembok

Buat Kepalaan dengan cara memasang Keramim dengan bidang simetris tegak

(19)

Pekerjaan Lantai Lantai Keramik :

II.24 PEKERJAAN MEKANIKAL

FLOW CHART ELEKTRIKAL

Pasang dinding keramik selalu dimulai dari center line dengan dibuang kearah kiri dan kanan bidang center line

S E L E S A I

M U L A I

Chek / ukur kondasi real lapangan

Tentukan Posisi kenaikan start point dalam Shop Drawing yang telah disetujui dari

pengawas

Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara menggeser benang nylon

sejajar dengan salah satu sumbu kepalaan

S E L E S A I

Terapkan shop Drawing dilapangan dengan start point sebagai kepalan awal

Pasang Keramik Menurut Salah satu arah sumbu kepalaan  Material yang telah

disetujui

 Shop drawing yang

disetujui

Pekerjaan Pabrikasi

 Dudukan Equipment

Pekerjaan Instalasi  Jalur kabel tembus

(20)

Catatan :

 Dalam Pekerjaan Bobokan harus koordinasi dengan pekerjaan sipil untuk start

point keramik dinding dan lantai toilet

BAB III. KESIMPULAN

Secara keseluruhan proyek Pembangunan Gedung Type B SDN LIDAH WETAN II, III bisa dikerjakan dengan baik apabila dalam pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan tahapan tahapan pelaksanaan pekerjaan mulai dari proses :

1. PERSIAPAN yang mana dalam persiapan ini, pelaksana sudah harus memulai dengan jadwal/ schedul yang telah diajukan dan disetujui oleh direksi, dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut segala kegiatan/proses pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada tahapan - tahapan yang telah diuraikan didalam jadwal tersebut. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan perijinan dan mulainya pelaksanaan pekerjaan harus diselesaikan pada fase persiapan ini seperti (IMB, dan perijinan yg berkaitan dengan instansi-instansi lain), untuk persiapan dilapangan jelas dimulai dengan pembersihan lokasi, penataan lokasi

(21)

(levelling) sesuai yang dicantumkan dalam gambar rencana yang dilanjutkan denga uitset (pematokan) atas petunjuk dan saran direksi adapun teknis pelaksanaannya seperti tersebut di atas, mengadakan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,guna membuka jalan untuk material dan peralatan yang dibutuhkan guna kelancaran pekerjaan, pembuatan Direksi Keet dan gudang sebagai sarana koordinasi pelaksana dan direksi atau teknisi lapangan guna mengambil solusi permasalahan dilapangan. Sehingga dalam pekerjaan persiapan agar segala sesuatu baik Sumber daya manusia, Peralatan, Material dan hal hal yang mendukung proses pelaksanaan pekerjaan inti tersedia atau semua menjadi landasan awal memulai pekerjaan inti yang baik.

2. PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEK, meliputi enam belas item pekerjaan yang mana masing masing pekerjaan ada yang berdiri sendiri dan yang jelas juga berkaitan dengan yang lainnya. Untuk itu pembagian penanggung jawab lapangan dengan masing masing penanggung jawab bertanggung jawab atas empat item pekerjaan dengan koordinasi yang berkesinambungan diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Adapun

sumber daya manusia, material dan peralatan yang dipersiapkan harus disesuaikan dan dikontrol sesuai jadwal pelaksanaan dan acuan kerja / spesifikasi, gambar dan petunjuk direksi, sehingga masing masing pekerjaan tidak akan over laping terhadap tahap tahap pelaksanaaan pekerjaan inti, Seperti pekerjaan jalan masuk kelokasi , yang berkaitan dengan mobilisasi dan akses transportasi material bisa dikerjakan dahulu guna kelancaran pekerjaan lainnya, adapun teknis pelaksanaannya semua mengacu pada spesifikasi teknis dan persetujuan dari direksi. Sebelum pelaksanaan pekerjaan masing masing penanggung jawab lapangan sudah mengajukan Shop Drawwing sesuai tahapan tahapan yang tertuang dalam jadwal pelaksanaan untuk dimintakan persetujuan dari direksi. Jika persetujuan telah diberikan, selanjutnya pelaksanaan pekerjaan pada masing masing penanggung jawab dilaksanakan sesuai gambar dan spesifikasi teknis yang telah ada dan tentunya perlu dilakukan koordinasi rutin dengan pihak direksi, bisa dalam rapat bulanan, mingguan atau koordinasi yang bersifat emergency. Karena dengan koordinasi yang baik akan membawa dampak kebaikan dalam pelaksanaan pekerjaaan. Adapun pelaksanaan pekerjaan dilapang secara teknis seperti tersebut diatas dan tetap berpedoman pada gambar dan spesifikasi teknik yang berlaku serta atas petunjuk direksi. Selanjutnya hasil dari pelaksanaan pekerjaan,digambar sesuai dengan pelaksanaannya atas persetujuan pengawas/direksi yang mana ini dinamakan AsBuilt Drawwing.Dengan pembagian tugas masing masing penanggung jawab,yang mana penanggung jawab membawahi sumber daya manusia, material dan peralatan yang dibutuhkan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, namun masih dalam satu management dan kooordinasi dengan pihak direksi yang baik , diharapkan pekerjaan tersebut akan bisa diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

(22)

Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan bisa diselesaikan sesuai jadwal yang telah ada.

4. PEKERJAAN PENYELESAIAN dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ada dan dilaksanakan oleh masing masing penanggung jawabnya sebelum disampaikan kepada penanggung jawab utama proyek. Adapun pekerjaan penyelesaian ini merupakan salah satu control dari proses pelaksanaan pekerjaan untuk melakukan tindakan akhir guna menghasilkan produk pekerjaan yang memuaskan sesuai gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

5. SCHEDULE PEKERJAAN PELAKSANAAN dari sekian item – item pekerjaan dan dengan kesiapan lapangan baik material maupun sumberdaya kami dapat meminimallisasikan waktu pelaksanaan dengan jangka waktu 150 Hari Kalender.

Sampang, 4 Maret 2015

CV. BANGUN JAVAS

INDRA YULI ANTORO, S.ST

Referensi

Dokumen terkait

Menurut kontraktor, faktor utama pada tahap pelaksanaan yang dapat menyebabkan kegagalan pada proyek konstruksi adalah pengawas tidak melakukan prosedur pengawasan dengan

Hak dan kewajiban dari seorang kontrakor adalah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, membuat gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas, menyediakan

Pekerjaan terlambat dan tidak sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan (time schedule) yang telah disetujui Konsultan Pengawas, yang mana jika diperhitungkan dendanya telah melebihi