• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEKPEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT JALAN PROF SUDHARTO 10 TEMBALANG SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROYEKPEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT JALAN PROF SUDHARTO 10 TEMBALANG SEMARANG"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akhir Praktik Kerja

PROYEKPEMBANGUNAN

BELLINI TOWER APARTEMENT

JALAN PROF SUDHARTO 10 TEMBALANG SEMARANG

Disusun Oleh : Liem, Stefan Julius Setyadi

12.12.0058

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

i Laporan Akhir Praktik Kerja

PROYEKPEMBANGUNAN

BELLINI TOWER APARTEMENT

JALAN PROF SUDHARTO 10 TEMBALANG SEMARANG

Disusun Oleh : Liem, Stefan Julius Setyadi

12.12.0058

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(3)

ii Lembar Pengesahan Praktik Kerja

PROYEKPEMBANGUNAN

BELLINI TOWER APARTEMENT

JALAN PROF SUDHARTO 10 TEMBALANG SEMARANG

Disusun Oleh :

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Telah diperiksa dan setujui,

Semarang,……….

Kepala Program StudiTeknikSipil DosenPembimbing

(4)

iii LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA Nomor : 0047/SK.rek/X/2013

Tanggal : 07 Oktober 2013

Tentang : PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PRAKTIK KERJA PROYEKPEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT

JALAN PROF SUDHARTO 10 TEMBALANG SEMARANG

PERNYATAAN KEASLIAN PRAKTIK KERJA

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja yang berjudul “PROYEKPEMBANGUNANBELLINI TOWER APARTEMENTJALAN PROF SUDHARTO 10TEMBALANG SEMARANG” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh nilai mata kuliah praktik kerja, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan praktik kerja ini sebagian atau seluruhnya hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan, dengan segera akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Univesitas Katolik Soegijapranata dan/atau peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Semarang, Januari 2016

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkankepada Tuhan Yang Maha Esa ats rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik kerja yang berjudul PROYEKPEMBANGUNANBELLINI TOWER APARTEMENTJALAN PROF SUDHARTO 10TEMBALANG SEMARANGdapatberjalandenganbaik.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan doa dari berbagai pihak laporan Praktik-Kerja ini tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. BapakDr. Ir. DjokoSuwarno, M.Si.

selakuDekanFakultasTeknikUniversitasKatolikSoegijapranata Semarang. 2. Bapak Daniel Hartanto, ST. MT. selakuKepalaProgram

StudiTeknikSipilUniversitasKatolikSoegijapranata Semarang. 3. Bapak

Ir.EndroGijanto,M.MselakuDosenPembimbingselamapraktikkerjadandalampen yusunanlaporankerjapraktekini.

4. PT. Ciria Jasa Cipta Mandiri (CCM) yang

telahmemberikesempatanuntukkerjapraktekini.

5. Bapak Wiryawan W. dan staf PT.CCM yang telah banyak membimbing selama pelaksanaan kerja praktek ini.

6. Orang Tua yang selalu mendukung saya.

7. Teman-teman Praktik kerja di Bellini Tower dalam berlangsungnya Praktik Kerja ini

8. Semuapihak yang telahbanyakmembantupenyusun,

(6)

v Penyusunmenyadaribahwapenyusunanlaporaninimasihmemilikibanyakkekurangan. Untukitupenyusunberharapadanya saran dankritik yang membangun demi kesempurnaanlaporanini.

Akhirnyapenulisberharapsemogalaporaninidapatbermanfaatbagisemuapihakkhususn yabagikalanganTeknikSipil.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ··· i

HALAMAN PENGESAHAN ··· ii

SURAT PERNYATAAN ··· iii

KATA PENGANTAR ··· iv

KARTU ASISTENSI ··· vi

SURAT PERMOHONAN IJIN PRAKTIK KERJA ··· viii

SURAT PERINTAH KERJA ··· ix

SURAT BIMBINGAN PRAKTIK KERJA ··· x

SURAT KETERANGAN SELESAI PRAKTIK KERJA ··· xi

SURAT UCAPAN TERIMA KASIH ··· xii

DAFTAR ISI ··· xiii

DAFTAR TABEL ··· xvi

DAFTAR GAMBAR ··· xvii

DAFTAR NOTASI ··· xx

BAB I PENDAHULUAN ··· 1

1.1

LATAR BELAKANG PROYEK ···

1

1.2

LOKASI PROYEK ···

2

1.3

FUNGSI BANGUNAN ···

3

1.4

DATA PROYEK ···

6

1.5

TATA CARA PELELANGAN ···

7

BAB II PENGELOLA PROYEK ···

9

2.1

PEMILIK PROYEK (

OWNER)

··· 9

2.2

KONSULTAN PERENCANA

··· 11

2.3

PELAKSANA ···

11

2.4

KONSULTAN PENGAWAS ···

15

2.5

HUBUNGAN KERJA ···

21

2.5.1. OWNER DENGAN KONTRAKTOR ··· 21

2.5.2. OWNER DENGAN KONSULTAN PERENCANA ··· 22

2.5.3. OWNER DENGAN KONSULTAN MK ··· 22

2.5.4. KONSULTAN PERENCANA DENGAN KONSULTAN MK ··· 22

2.5.5. KONTRAKTOR DENGAN KONSULTAN PERENCANA 22

BAB III PELAKSANAAN ···

23

3.1

METODE PELAKSANAAN ···

23

3.1.1. PEKERJAAN PERSIAPAN ··· 25

(15)

xiv

3.1.2.1. PEKERJAAN PONDASI ··· 28

3.1.3.2. PEKERJAAN PILE CAP DAN TIE BEAM ··· 28

3.1.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS ··· 30

3.1.3.1. PEKERJAAN PEMBESIAN ··· 30

3.1.3.2. PEKERJAAN BEKISTING ··· 31

3.1.3.3. METODE PEKERJAAN KOLOM ··· 32

3.1.3.4. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK DAN PELAT ··· 41

3.1.3.5. METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL ··· 54

3.2

PERALATAN

··· 62

3.2.1. EKSKAVATOR ··· 63

3.2.2. DUMP TRUCK ··· 64

3.2.3. GENSET ··· 65

3.2.4. TOWER CRANE ··· 65

3.2.5. PEMOTONG BESI TULANGAN (BAR CUTTER) ··· 67

3.2.6 PEMBENGKOK BESI TULANGAN (BAR BENDER) ··· 67

3.2.7. POMPA LISTRIK ··· 68

3.2.8. TRUCK MIXER ··· 68

3.2.9. BUCKET ··· 70

3.2.10. CONCRETE VIBRATOR ··· 70

3.2.11. AIR COMPRESSOR ··· 71

3.2.12. SCAFFOLDING (PERANCAH) ··· 71

3.2.13. BEKISTING ··· 72

3.2.14. CONCRETE POWER TROWEL ··· 74

3.2.15. THEODOLIT ··· 75

3.2.16. WATERPASS ··· 75

3.2.16. PERALATAN LAIN ··· 76

3.3

BAHAN

··· 76

3.3.1 PASIR ··· 76

3.3.2 BATU PECAH / SPLIT ··· 77

3.3.3. BATU BELAH ··· 78

3.3.4 .SEMEN ··· 79

3.3.5. ACIAN ··· 79

3.3.6. BESI ··· 80

3.3.7. WIRE MESH ··· 81

3.3.8. READY MIX / BETON ··· 82

3.3.9. U FLOOR DECK (BONDEK)··· 83

3.3.10. KAYU DAN PLYWOOD ··· 84

3.3.11. BATA RINGAN ··· 85

3.3.12. FLOOR HARDENER ··· 86

(16)

xv

3.3.14. PEREKAT BETON ··· 87

3.3.15. AIR ··· 88

3.4

PENGENDALIAN PROYEK

··· 88

3.4.1. PENGENDALIAN BIAYA··· 89

3.4.2. PENGENDALIAN MUTU ··· 89

3.4.3. PENGENDALIAN WAKTU ··· 93

3.5

PERMASALAHAN DI LAPANGAN ···

98

3.5.1. PEMECAHAN PERMASALAHAN PROYEK ··· 98

BAB IV PENUTUP ··· 100

4.1.

KESIMPULAN ···

100

4.2.

SARAN ···

101
(17)

xvi

DAFTAR TABEL

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1DenahLokasiBellini Tower Apartment(Paltrow City) ... 2

Gambar 1.2 PetaLokasiProyek ... 3

Gambar 2.1Bagan Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana ... 13

Gambar 2.2.Bagan Struktur Organisasi Konsultan Manajemen Konstruksi ... 17

Gambar 2.3. Hubungan Kerja Berbagai Pihak Pembangunan Bellini Tower Apartement ... 21

Gambar 3.1.LingkupPekerjaan Pembangunan Bellini Tower Apartement ... 24

Gambar 3.2. Flow Chart Pekerjaan Pembangunan Bellini Tower Apartement ... 24

Gambar 3.3. PekerjaanPembersihanLahan ... 25

Gambar 3.4. PagarProyekBellini Tower Apartement ... 26

Gambar 3.5. Direksi Kit (Site Office) ... 26

Gambar 3.6. BedengPekerja ... 26

Gambar 3.7. TempatFabrikasiBesi ... 27

Gambar 3.8. TempatFabrikasiKayu ... 27

Gambar 3.9. LahanParkir ... 27

Gambar 3.10. PengerjaanPondasi ... 28

Gambar 3.11. PembesianpadaShearwall ... 30

Gambar 3.12. TulanganSengkang ... 30

Gambar 3.13. Flow Chart PekerjaanKolom ... 33

Gambar 3.14. PembagianZonaPekerjaanKolom Basement 3 – Lantai 1 ... 34

Gambar 3.15. PembagianZonaPekerjaanKolomLantai 1 – Lantai 14 ... 34

Gambar 3.16. Pekerjaanmarking kolom ... 35

Gambar 3.17. PekerjaanPenyambunganTulanganKolom ... 36

Gambar 3.18. PemberianGarisMarking padaKolom ... 37

Gambar 3.19. Pemasanganbekistingkolom ... 38

Gambar 3.20. Kalbond / lembeton ... 39

Gambar 3.21. a Proses pemberian vibrator padapengecorankolom ... 40

Gambar 3.21. b Proses PengecoranKolomdenganmenggunakan Bucket ... 40

Gambar 3.22. Flow Chart PekerjaanBalok&PelatLantai... 42

Gambar 3.23. PembagianZonaPekerjaanBalokdanPelatLantai ... 43

Gambar 3.24. aBagianPerancah/PenopangBalok&PelatLantai ... 44

Gambar 3.24. b Proses pengencanganbagianperancahbalok&pelatlantai ... 44

Gambar 3.25. aPengecelanElevasiBekistingBalok&PelatLantai ... 45

Gambar 3.25. bPemasangandeck floor /Bondek ... 46

Gambar 3.26. PenulanganPelatLantai ... 47

Gambar 3.27.Detail Floor Deck ... 48

Gambar 3.28.aBahanstopcorKawatBronjong ... 49

Gambar 3.29. bPemasanganstop corpadaelevasipelatrendah ... 49

Gambar 3.29. Pengujian Slump ... 50

(19)

xviii

Gambar 3.31Power Trowel ... 52

Gambar 3.32 Penghalusanpelatlantaidengancara manual ... 52

Gambar 3.33Flow Chart Pekerjaan Shear wall dan Core wall ... 55

Gambar 3.34 ZonaPekerjaan Shear wall dan Core wall ... 56

Gambar 3.35. Climbing padaCore wall danShear wall ... 57

Gambar 3.36. PemasanganTulanganCore wall danShear wall ... 58

Gambar 3.37 TulanganShear wall ... 58

Gambar 3.38.Block outpadaCore wall danShear wall ... 59

Gambar 3.39. BekistingCore wall danShear wall ... 60

Gambar 3.40. PengecoranShear wall ... 61

Gambar 3.41. PelepasanbekistingCore wall ... 62

Gambar 3.42. Excavator ... 64

Gambar 3.43. Dump Truck ... 64

Gambar 3.44. MesinGenset ... 65

Gambar 3.45. Tower Crane ... 66

Gambar 3.46. Bar Cutter ... 67

Gambar 3.47. Bar Bender ... 68

Gambar 3.48. PompaListrik ... 68

Gambar 3.49. aTruck Mixer milik PT. JatiKencanaBeton ... 69

Gambar 3.49. bTruck Mixer milik PT. Holcim ... 69

Gambar 3.50. Bucket ... 70

Gambar 3.51. Concrete Vibrator ... 71

Gambar 3.52. Air Compressor ... 72

Gambar 3.53. Scaffolding / Perancah ... 73

Gambar 3.54. Power Trowell ... 74

Gambar 3.55. Theodolit ... 75

Gambar 3.56. Waterpass ... 76

Gambar 3.57. PasirMuntilan ... 77

Gambar 3.58. BatuPecah ... 77

Gambar 3.59. BatuBelah ... 78

Gambar 3.60. Semen Pugerdan Semen Faster Mortar ... 79

Gambar 3.61. Acianmerk LEMKRA ... 79

Gambar 3.61. Besi ... 80

Gambar 3.62. Wire Mesh ... 81

Gambar 3.63. Bondek ... 83

Gambar 3.64. Kayudan Plywood ... 84

Gambar 3.65. Bata Ringan ... 85

Gambar 3.66. Floor Hardener ... 86

Gambar 3.67. BetonTahu ... 86

Gambar 3.68. PerekatBeton ... 87

Gambar3.69. Penumbukansaatpengujianslump ... 91

(20)

xix

Gambar 3.71. Sampelbendaujubeton ... 93

Gambar 3.72. Kurva S Bellini Tower Apartement ... 95

Gambar3.73. Keropos yang terjadiakibatpengecoran yang tidak rata ... 97

(21)

xx

DAFTAR NOTASI

A Adalahluasefektifbetontarik di

sekitartulanganlenturtarikdanmempunyaititikpusat yang samadengantitikpusattulangantersebut Ag A Adalahluasbrutopenampang st

b Adalahlebarmukatekankomponenstruktur Adalahluas total tulangan longitudinal (batangtulanganataubajaprofil)

D Adalah diameter tulanganulir f’c

f

Adalahkuattekanbeton yang disyaratkan, MPa y

h Adalahpanjangmukatekankomponenstruktur

Adalahkuatlelehtulanganuntuktulangan non-prategangseperti yang disyaratkan, MPa

K400 Adalahmutubeton yang menyatakankekuatantekankarakteristik minimum adalah 400 kg/cm2

K350 Adalahmutubeton yang menyatakankekuatantekankarakteristik minimum adalah 350 kg/cm

padaumur 28 hari

2

K300 Adalahmutubeton yang menyatakankekuatantekankarakteristik minimum adalah 300 kg/cm

padaumur 28 hari

2

𝑷𝑷𝒏𝒏 Adalah kuat beban aksial pada eksentrisitas yang diberikan padaumur 28 hari

(22)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG PROYEK

Lonjakan pertumbuhan penduduk dan perpindahan penduduk dari luar kota Semarang dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan kota Semarang sendiri, namun di sisi lain pertumbuhan jumlah penduduk tersebut menimbulkan permasalahan yang cukup signifikan yaitu keterbatasan lahan di perkotaan untuk sarana tempat tinggal.

Demi memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal dan penginapan yang terus meningkat, pembangunan Apartement menjadi suatu solusi atas permasalahan tersebut karena Apartement dibangun secara bersusun yang dapat menampung banyak unit tempat tinggal serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang.

Berdiri di atas lahan ±15000 m2, Paltrow City hadir sebagai mini block

yang saling terintegrasi dan menjadi yang pertama di kota Semarang. Kawasan yang terinsipirasi dari keindahan hunian di Eropa ini menawarkan berbagai macam fasilitas seperti Apartement, area komersial, dan hotel.

(23)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

1.2.

LOKASI PROYEK

Proyek pembangunan Bellini Tower Apartementberalamat di Jalan Prof. Sudharto 10 Tembalang, Semarang. Selain itu, informasi terkait proyek ini dapat

diakses melalui websitpromotion,

gallery photo, berita, contact person bila dibutuhkan informasi lebih lanjut.

Gambar 1.1Denah LokasiBellini Tower Apartement (Paltrow City)

(24)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 1.2Peta Lokasi Proyek

(Sumber

Gambar 1.2 menunjukan letak dari lokasi proyek pembangunan Paltrow City dan

letak dari Bellini Tower berada di paling belakang dari lahan Paltrow City dan berbatasan

langsung dengan rumah warga.

Batas – batas proyek yaitu :

a. Utara : Jalan Prof. Sudharto Tembalang, Semarang b. Selatan : Pemukiman warga jalan Tirto Agung c. Barat : Jalan Tirto Agung Tembalang, Semarang d. Timur : Pemukiman warga Jalan Prof. Sudharto

1.3.

FUNGSI BANGUNAN

Fungsi bangunan dari Bellini Tower secara umum untuk unit Apartement. Bangunan Bellini Tower memiliki keseluruhan jumlah lantai 18 (Delapan Belas) yang pada 3 lantai bagian dasar terdiri dari basement, 14 lantai yang berupa

(25)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

hunian dan 1 lantai diatas untuk ruang mesin lift, sky garden dan area atap. Proyek

Bellini Tower tidak memiliki penomoran lantai 4, 13, dan 14 berdasarkan permintaan Owner dikarenakan dalam membangun, pihak Owner atas kepercayaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan keberuntungan.

Tabel 1.1 Fungsi Bangunan Bellini Tower tiap Lantai

(Sumber : Gambar Arsitektur Proyek Bellini Tower Paltrow City Semarang)

LANTAI FUNGSI KAPASITAS TYPE LUAS TIAP

LANTAI (M2)

ELEVASI (M)

B-3

Parkir 35 Mobil

1886.319 -4.5 Utility (GWT,

Pompa, Genset)

Clean water

Raw water

B-2 Parkir 31 Mobil 1665.623 -1.5

B-1 Parkir 31 Mobil 1511.62 1.5

1

Hunian

8 BELLINI SUIT

GARDEN

1857.176 4.5 8 BELLINI SUIT VIEW

Taman

Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

2

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 9.3

Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

3

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 12.5 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

4

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 15.7 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

5

Hunian 32 UNIT STUDIO

(26)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata Tangga darurat 2

6

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 22.1 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

7

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 25.3 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

8

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 28.5 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

9

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 31.7 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

10

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 34.9 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

11

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 38.1 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

12

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 41.3 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

13

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 44.5 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

14

Hunian 32 UNIT STUDIO

954.46 47.7 Janitor + pantry 2

Tangga darurat 2

15

Toilet + Janitor 2

954.46 50.9

R. Meteran

Roof garden

(27)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

1.4.

DATA PROYEK

Dalam proyek ini tidak dilakukan sistem pelalangan, hal ini dikarenakan pihak ownermerupakan kontraktor pelaksana dan pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan data sebagai berikut:

a. Data Pihak Terkait:

1.) Owner : PT. ADHISATYA GROUP

2.) Pemberi Tugas : PT. ADHISATYA GROUP

3.) Manajemen Konstruksi : PT. CIRIAJASA CIPTA MANDIRI 4.) Konsultan Struktur : IRAZ TEAM under structure lisence

IR. PANJI PUSPOYONO

5.) Konsultan Arsitektur : PT. JIMMY PATTY ARCHITECTS 6.) Konsultan Mekanikal : DJOKO HARTONO, Amd

Elektrikal & Plumbing RACHMAD WIDHI ,ST 7.) Kontraktor : PT. ADHISATYA GROUP

8.) Saffety Officer : PT. ADHISATYA GROUP

b. Data Proyek:

1.) Nama Proyek : Bellini Tower Apartement

2.) Alamat Proyek : Jalan Prof. Sudharto 10, Semarang 3.) Mulai Pelaksanaan :Oktober 2014

4.) Akhir Struktur :Desember 2015

5.) Waktu Pelaksanaan : Oktober 2014 – November 2016 (25 bulan) 6.) Masa Pemeliharaan : 3 Bulan

7.) Jumlah lantai : 14 lantai +3 basement + 1 lantai ruang mesin

Atap

131.5 57

(28)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata c. Data Teknis

1.) Luas Tanah / Lahan :±2500 m2 2.) Luas Bangunan : 20545,178 m2 3.) Tinggi Bangunan : +57,5 m 4.) Jenis Pondasi : Sumuran

5.) Jumlah Lantai : 18 Lantai (Keseluruhan)

1.5.

TATA CARA PELELANGAN

Pelelangan adalah salah satu cara yang dilakukan oleh pemilik proyek kepada pihak pemborong proyek atau pelaksana untuk mengajukan penawaran besarnya dana rencana yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek. Metode pengadaan barang/jasa pemerintah menurut pedoman pelaksanaan tersebut dapat dilakukan melalui:

a. Pelelangan Umum, adalah cara pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi sehingga pengusaha dapat ikut pelelangan.

b. Pemilihan Langsung, adalah pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan beberapa penawaran yang diajukan, dan diambil setidaknya tiga penawaran terbaik.

c. Penunjukan Langsung adalah pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara penunjukkan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya dengan harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Beberapa jenis perjanjian kontrak pembayaran pada pengerjaan suatu proyek: a. Fixed price adalah perjanjian kontrak dengan harga pasti sesuai dengan

kesepakatan.

(29)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

c. cost plus fee artinya berdasarkan jumlah biaya proyek total ditambahkan dengan fee jasa pelaksana proyek sesuai dengan kesepakatan.

(30)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 9

BAB II

PENGELOLA PROYEK

Pengelola proyek adalah orang/ badan usaha yang terlibat langsung di dalam jalannya suatu kegiatan proyek dengan cara membiayai, merencanakan, dan melaksanakan suatu proyek. Pengelola proyek yang terlibat dalam kegiatan pembangunan antara lain Pemilik proyek (Owner), Konsultan perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi , dan Kontraktor pelaksana. Di dalam pelaksanaan suatu proyek, pihak-pihak pengelola proyek yang terkait harus saling bekerja sama sesuai dengan peraturan didalam dokumen perjanjian yang sudah disepakati bersama agar mencapai keberhasilan dalam penbangunan proyek tersebut.

2.1.

PEMILIK PROYEK (

OWNER

)

Owner merupakan istilah dalam bahasa asing bagi pemilik proyek, baik perseorangan maupun kelompok yang menanamkan modalnya untuk pembangunan proyek tersebut. Modal yang dikeluarkan oleh pihak owner ini digunakan sebagai modal awal untuk memulai pembangunan proyek. Pekerjaan proyek diberikan oleh pemilik proyek kepada pihak pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontrak kerja. Pemilik proyek Bellini TowerApartement yaitu PT. ADHISATYA GROUP.Dalam proyek ini pihak Owner tidak mengadakan pelelangan melainkan memilih langsung pihak kontraktor atau pelaksana untuk melaksanakan proyek tersebut. Sebelumnya pihak owner telah membentuk perusahaan untuk mengerjakan proyek ini yaitu PT. ADHISATYA GROUP yang dikoordinasi oleh Bpk Suka Adhisatya.

Tugas dan tanggung jawab pemilik proyek (owner):

(31)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

2. Pemilik Proyek akan memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing Kontraktor selama Kontraktor belum menerima pemberitahuan resmi dari Pemilik Proyek, tidak diperkenankan untuk bertanya tentang hasil tender tersebut secara tertulis maupun lisan.

3. Pemilik Proyek dapat mengambil alih secara sepihak pekerjaan tersebut dengan hanya memberitahukan secara tertulis kepada Kontraktor dan biaya penyelesaian pekerjaan selanjutnya akan dibebankan kepada Kontraktor, bilamana :

a. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak penanda tangan Kontrak Surat Perjanjian Pemborongan, Kontraktor belum memulai pekerjaan tersebut. b. Jangka waktu 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan

Pembangunan tersebut atau melalaikan perintah-perintah yang sesuai dengan bestek dari Konsultan Pengawas.

c. Secara langsung atau tidak langsung, dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan tersebut.

d. Memberi keterangan tidak benar yang bisa dan dapat memperlambat penyelesaian pekerjaan tersebut.

e. Melanggar / menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar-gambar uraian & syarat-syarat pelaksanaan.

f. Pekerjaan terlambat dan tidak sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan (time schedule) yang telah disetujui Konsultan Pengawas, yang mana jika diperhitungkan dendanya telah melebihi 5% dari harga borongan.

(32)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

2.2.

KONSULTAN PERENCANA

Konsultan perencana adalah pihak perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk mendesain dan merencanakan suatu bangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek atau pemberi tugas. Pekerjaan perencanaan suatu gedung meliputi arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal. Dalam pekerjaan Proyek Pembangunan Bellini TowerApartement terdapat beberapa konsultan perencana, yaitu:

1.) Konsultan Arsitektur : PT. JIMMY PATTY ARCHITECTS 2.) Konsultan Struktur : IRAZ TEAM under structure lisence

IR. PANJI PUSPOYONO 3.) Konsultan Mekanikal : DJOKO HARTONO, Amd

Elektrikal & Plumbing RACHMAD WIDHI ,ST Secara umum tugas konsultan perancana adalah sebagai berikut :

a. Membuat perencanaan secara lengkap.

b. Memberikan pertimbangan kepada pemilik proyek dan kontraktor

pelaksanamengenai pelaksanaan pekerjaan.

c. Memberikan penjelasan kepada kontraktor pelaksana mengenai hal-hal yang

kurang jelas dalam RKS maupun gambar kerja.

d. Merevisi perencanaan apabila diperlukan .

e. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.

2.3.

PELAKSANA

(33)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Kontraktor bertanggung jawab secara langsung kepada pemilik proyek dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari konsultan perencana serta konsultan manajemen konstruksi. Kontraktor pelaksana Proyek Pembangunan Bellini Tower Apartement adalah PT. ADHISATYA GROUP. Kontraktor sebagai pelaksana proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

1.Kontraktor diwajibkan melihat, meneliti keadaan setempat ditempat pekerjaan akan dilaksanakan, sehingga sudah memperhitungkan semua konsekwensinya sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini.

2.Kontraktor harus menghadiri pembukaan Surat Penawaran diwakili oleh Pemimpin / Direkturnya masing-masing atau bila berhalangan dapat mengirimkan wakil / utusannya.

3.Kontraktor diwajibkan menyelesaikan pekerjaan borongan dalam keadaan baik dan selesai 100% setelah dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan 45 (empat puluh lima) hari kalender terhitung sejak 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan. Masa Pemeliharaan sejak penyerahan pertama (sejak pekerjaan selesai 100%) adalah 60 (enam puluh) hari kalender. 4.Menepati jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dengan sanksi denda bila terjadi kelambatan. Tiap hari kelambatan dihitung dendanya menurut ketentuan kontrak dengan maximum denda sebesar 5% dari harga borongan. 5.Menepati petunjuk dan perintah-perintah (sesuai dengan bestek) dari

Konsultan Pengawas dengan sanksi denda teguran sebesar Rp. ……….……….. ( ………. ) untuk setiap Surat Peringatan Ketiga yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas, dengan urutan :

(34)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Direktur

Utama

Suka Adhisatya, ST.

Site Manager

Agus Ritanto, ST.

Supervisor

Arsitektur

Yosef Ariyanto, ST. Ngadiman Purwadi Samsudin Kasdiman

Supervisor

Struktur

Yogo Utomo, ST

PT. COSTAL SUB KON Sunarno Daryanto

Supervisor

MEP

Ngabidin, Amd PT.SURYA CITRA SUB KON Parjono Jupri

Supervisor

Surveyor

Gunawan, Amd Suwarto Rossi Rangga Edho

- Surat Peringatan III + Denda masing-masing dengan tenggang waktu selama 7 (tujuh) hari kalender.

Dalam item Pekerjaan Persiapan ditawarkan listrik kerja, air kerja, sarana komunikasi proyek, ijin-ijin yang berlaku yang ditetapkan oleh Building Maintenance dan peralatan / perlengkapan kerja Direksi Lapangan.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PELAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT

Gambar 2.1.Bagan Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana (Sumber: PT ADHISATYA, 2015)

(35)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata a.Direktur Utama

Tugas Utama :

a. Sebagai pimpinan tertinggi di dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan perusahaan, mengkoordinir serta membimbing kegiatan sehari-hari

b. Mempertanggungkawabkan semua kewajiban yang menyangkut laba-rugi perusahaan. Dalam hal pembangunan proyek, Direktur utama bertanggung jawab atas kinerja dalam pembangunan proyek. Tentu saja dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Direktur Utama bertanggung jawab atas segala tanggung jawabnya terhadap Pemilik Proyek (Owner).

b. Site Manager

Tugas Utama : Membuat perencanaan operasional, meliputi:

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan. b. Membina dan melatih keterampilan tukang dan mandor.

c. Mengesahkan tagihan-tagihan mandor dan sub-kontraktor.

Site Managerbertanggung jawab atas segala tugas dan tanggung jawabnya terhadap Direktur Utama.

c. Supervisor

Tugas utama:

a. Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian kepada pelaksana pekerjaan.

b. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan spesifikasi teknik.

Supervisor bertanggung jawab atas segala tugas dan tanggung jawabnya terhadap Site Manager.

(36)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Sub Kontraktor bertugas melaksanakan pekerjaan khusus dari proyek sesuai dengan bidang atau keahliannya. Adapun hak dan kewajiban dari sub-sub kontraktor adalah :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidangnya dan menyerahkan hasil pekerjaannya pada kontraktor utama sesuai dengan batas waktu yang disepakati bersama.

2. Menerima sejumlah biaya dari pelaksanaan pekejaan yang diberikan oleh kontraktor utama sesuai dengan ketetapan dalam perjanjian kontrak kerja. 3. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap.

Sub Kontraktor bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawabnya terhadap kontraktor utama selaku pemberi tugas.

2.4.

KONSULTAN PENGAWAS

Pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartement karena memiliki skala yang luas, maka pada bidang pengawasan diserahkan kepada konsultan manajemen konstruksi. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu badan usaha baik swasta atau pemerintah yang memiliki fungsi melaksanakan pengawasan pada seluruh tahapan pembangunan yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana agar mencapai hasil kerja yang maksimal didalam 3 indikator yaitu biaya, mutu, dan waktu. Dalam proyek pembangunan Bellini Tower Apartement, pemilik proyek menunjuk PT. Ciriajasa Cipta Mandiri sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi atau wakil pemilik proyek di lapangan guna mengawasi pekerjaan Kontraktor Pelaksana.

Tugas Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) dibagi dalam 5 tahap perencanaan, yaitu:

1. Tahap Persiapan:

a. Membantu pemberi tugas dalam pengadaan Konsultan Perencana, termasuk menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK).

(37)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 2. Tahap Perencanaan:

a. Evaluasi Kegiatan Konsultan Perencana

b. Memberikan konsultasi meliputi penyiapan dan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) serta pendanaan

c. Mengendalikan program perencanaan d. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait e. Membuat laporan bulanan kegiatan MK

f. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan/pelelangan dan membantu kegiatan pelelangan.

g. Menyusun : laporan, Berita Acara kemajuan pekerjaan, pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan

h. Mengadakan rapat koordinasi perencanaan dan membuat risalah rapatnya.

3. Tahap Pelelangan

Membantu panitia lelang dalam proses pelelangan 4. Tahap Pelaksanaan

a. Mengevaluasi metode kerja kontraktor b. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi

c. Melakukan evaluasi dan koreksi terhadap penyimpangan teknis/non teknis dan manajerial

d. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait e. Melakukan kegiatan pengawasan, meliputi:

• Meneliti dan mempelajari dokumen pelaksanaan

• Pengawasan Mutu bahan, waktu, & biaya pelaksanaan

• Pengawasan kualitas dan progress pelaksanaan

Problem Solving pelaksanaan terkait kondisi eksisting dan koordinasi tiap bagian

(38)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Manajer Konstruksi

Wiryawan Widhiyarto, ST.

Supervisor Struktur

Dhian Purwitasari, S.ST.

Supervisor MEP

Tatang Andriansyah, ST.

Project Engineer

Adi Hernowo, ST.

Admin

Puji Haryani, S.AP

• Menerbitkan Berita Acara : Kemajuan Pekerjaan, Serah Terima, dll

• Pengawasan mutu dalam berbagai tes laboratorium, checklist

pekerjaan, test commissioning

5. Tahap Pemeliharaan

a. Mengkoordinasi pelatihan teknis gedung oleh vendor b. Mengkoordinasi manual book dan garansi dari vendor c. Mengawasi perbaikan cacat pekerjaan

d. Menyiapkan BAST II e. Menyusun laporan akhir

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT

(39)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Adapun bagian dari masing-masing jabatan yang berada dalam struktur organisasi manajemen konstruksi adalah sebagai berikut:

a. Manajer Konstruksi TugasUtama:

Menjalankan implementasi system manajemen konstruksi secara profesional pada proyek yang berada dibawah pimpinannya.Bertindak mewakili dan senantiasa menjaga kepentingan perusahaan dan secara intern bertanggung jawab atas dipenuhinya target-target biaya dan kualitas produk MK seperti yang di tetapkan Direksi

Rincian Tugas:

1. Menyiapkan program-program penanganan proyek sejak tahap awal hingga penyelesaian yang antara lain mencakup: Program Fisik, Program Biaya, Program Personil, Program Peralatan dll.

2. Menyiapkan sistem informasi manajemen yang antara lain mencakup rencana rancangan organisasi proyek, prosedur pengoperasian standar, dll 3. Menyiapkan rencana Pelaksanaan Konstruksi yang meliputi metoda teknis

pelaksanaan, perencanaan Biaya dan Jadwal konstruksi.

4. Memimpin penyelenggaraan rapat koordinasi proyek, mencakup rapat teknis dan rapat site

5. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek mingguan, bulanan, program kerja dan keuangan proyek dalam mingguan dan bulanan.

6. Memimpin dan mengkoordinasi seluruh tenaga ahli dan staf penunjang yang bertugas dalam tim MK pada proyek bersangkutan

7. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek mingguan, bulanan, program kerja dan keuangan proyek dalam mingguan dan bulanan.

8. Bertanggung jawab atas peralatan perusahaan yang digunakan pada proyek yang dipimpinnya.

(40)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

10.Menyiapkan laporan dan data yang diminta oleh pemberi tugas. 11.Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kualitas hasil pekerjaan 12.Membuat dokumentasi tentang segala sesutau yang berkaitan dengan

proyek yang telah dilaksanakan.

13.Menjaga nama baik perusahaan baik dari segi teknis maupun dari segi manajemen

14.Tugas lain yang diminta pimpinan untuk menunjang kerja di bidang bidang lain guna kelancaran jalannya perusahaan

b. Project Engineer Tugas Utama:

Sesuai dengan latar belakang disiplin keahliannya membantu Manajer Konstruksi menangani masalah-masalah yang bersangkutan dengan rekayasa teknik dan manajemen.

Rincian Tugas:

1. Melakukan penelitian dan pemeriksaan atas produk-produk desain pada setiap tahap, ditujukan pada kepentingan implementasi pelaksanaan dengan berpegang pada faktor-faktor keteknikan pada umumnya.

2. Membantu manajer konstruksi memberi masukan dalam rangka penyusunan construction planning

3. Melaksanakan pengendalian mutu, biaya dan waktu terhadap seluruh atau sebagian produk pelaksanaan proyek yaitu dengan cara-cara melakukan inspeksi, evaluasi, updating schedule.

4. Menyampaikan saran-saran problem solving kepada manajer konstruksi 5. Menyiapkan laporan bersifat teknik atau manajemen kepada manajer

konstruksi

6. Mengikuti rapat koordinasi dan menyiapakan risalah rapat untuk disetujui oleh manajer konstruksi

(41)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata c. Admin

Tugas Utama:

1.Mengelola administrasi proyek secara keseluruhan

2.Mengoperasikan komputer untuk mendapatkan keluaran yang sesuai dengan permintaan

Rincian Tugas:

1. Memelihara dan merawat peralatan kantor beserta kelengkapannya agar siap dipakai bila diperlukan

2. Menerima input data dari supervisor atau sumber lainnya untuk diolah menjadi sebuah laporan

3. Mengelola surat masuk dan keluar, mem-file dengan teliti dan rapi beserta tersedianya back up data

4. Menyiapkan bahan laporan dan presentasi/risalah rapat 5.Membuat laporankasproyek

6. Tugas lain yang diminta pimpinan guna menunjang kerja bidang lain

d. Supervisor Tugas Utama:

Sesuai dengan bidang disiplin keahlian yang dimilikinya, melakukan pengawasan terhadap proses pelaksanaan fisik dibawah koordinasi pimpinan Rincian Tugas:

1. Melaksanakan tugas pengawasan dengan selalu berpegang pada syarat atau pedoman/standar/peraturan yang berlaku dan telah disepakati bersama

2. Menyusun program dan rencana kerja harian

3. Menyusun laporan pengawasan secara berkala (harian dan mingguan) dan menyampaikannya kepada atasan

(42)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

5. Menjadi nara sumber bagi atasan untuk bidang yang diawasinya. 6. Mengikuti rapat koordinasi lapangan

(43)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

2.5.

HUBUNGAN KERJA

Gambar 2.3.Hubungan Kerja Berbagai Pihak Pembangunan Bellini Tower Apartment (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Keterangan:

: Hubungan koordinatif : Hubungan Kontraktual

Hubungan kerja/koordinasi dalam pengelolaan proyek sangatlah diperlukan adanya suatu ketegasan didalam pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing, dimana satu sama lainnya harus dapat bekerjasama dengan baik. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat teratur dan berjalan lancar, maka dalam pelaksanaan dilapangan dibuat uraian pekerjaan (jobdescription) sehingga masing-masing unsur dapat mengetahui tugasnya dengan jelas dan tidak ada tugas yang tumpang tindih antar pihak yang terkait.

2.5.1. OWNER DENGAN KONTRAKTOR

(44)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari owner maupun sebaliknya.

2.5.2. OWNER DENGAN KONSULTAN PERENCANA

Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk merencanakan dan mendisain bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner.

2.5.3. OWNER DENGAN KONSULTAN MK

Konsultan Manajemen konstruksi ditunjuk oleh owner sebagai pengawas jalannya kegiatan proyek agar berjalan lancar dan efisien. Dalam hal ini konsultan MK wajib berkoordinasi dan melaporkan kinerja proyek serta permasalahan-permasalahan yant terjadi kepada owner.

2.5.4. KONSULTAN PERENCANA DENGAN KONSULTAN MK

Konsultan MK selaku pihak yang verada di dalam proyek wajib berkoordinasi dengan konsultan perencana mengenai pembangunan proyek tersebut dengan mengacu pada desain rencana yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Jika terjadi permasalahan dan hal-hal yang akan merubah perencanaan, maka konsultan MK harus mengkonsultasikan hal tersebut kepada Konsultan Perencana.

2.5.5. KONTRAKTOR DENGAN KONSULTAN PERENCANA

(45)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 24

BAB III

PELAKSANAAN

3.1.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan sesuai prosedur dan telah diatur sesuai standar yang telah diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi haruslah dapat berajalan secara efisien dan efektif. Kegiatan terpenting dalam proyek adalah pelaksanaan. Pada tahap ini dituntut profesionalitas masing-masing personil untuk menangani bidangnya. Keterkaitan diantara unsur-unsur pekerjaan harus selalu diperhatikan agar tidak mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya. Dalam mencapai pelaksanaan yang efisien dan efektif pastilah dibutuhkan inovasi-inovasi teknologi agar kegiatan

pembangunan proyek bisa memperoleh produk kontruksi yang berkualitas.

Metode pelaksanaan kontruksi meliputi rangkaian kegiatan dan urutan kegiatan pembangunan sesuai dengan persyaratan kontrak, ketersediaan sumber daya dan kondisi lingkungan seperti cuaca, kondisi tanah, dan lainnya.

(46)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.1.Lingkup Pekerjaan Pembangunan Bellini Tower Apartement (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

(47)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

3.1.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Dalam suatu pekerjaan konstruksi, lahan konstruktsi terlebih dahulu dibersihkan agar dapat dibangun. Pembersihan lahan konstruksi bertujuan untuk membebaskan tanah dari tanaman atau rumput-rumput, sampah, dan unsur-unsur lain yang dapat membusuk. Bersamaan dengan pekerjaan pembersihan lahan juga dilaksanakan pekerjaan persiapan untuk sarana dan prasarana selama kegiatan konstruksi.

Gambar 3.3.Pekerjaan Pembersihan lahan (Sumber: Dokumentasi Bellini TowerApartement, 2014)

Metode pelaksanaan pembersihan lahan dan persiapan adalah sebagai berikut:

1. Pembersihan lahan kerja (land clearing) dari sampah organik maupun anorganik, rumput – rumputan dan pohon dengan tenaga manusia dan alat bantuekskavator. Alat berat ekskavator ini berfungsi untuk membersihkan batuan-batuan yang tidak efektif dikerjakan oleh tenaga manusia dan untuk meratakan tanah.

2. Pemagaran keliling lokasi proyek direncanakan menggunakan pagar

corrugated metal yang dicat sesuai dengan identitas perusahaan. Pagar proyek ini memiliki tinggi 4,5 meter dan rangka besihollow

sebagai pengaku dan penopang pagar, pagar ini juga dilengkapi pintu gerbang utama untuk keluar masuk truk ready mix, truk concrete pump

(48)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.4.Pagar Proyek Bellini Tower Apartement (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

3. Pelaksanaan bangunan sementara penunjang proyek yaitu : a. Direksi kit (Site Office)

Gambar 3.5.Direksi kit(Site Office) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

b. Bedeng pekerja

(49)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata c. Lahan fabrikasi besi

Gambar 3.7.Tempat Fabrikasi Besi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

d. Lahan Fabrikasi Kayu

Gambar 3.8.Tempat Fabrikasi Kayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

e. Pembuatan instalasi-instalasi pendukung bangunan sementara penunjang proyek.

(50)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

3.1.2. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

3.1.2.1. PEKERJAAN PONDASI

Berdasarkan beban struktur dan jenis tanah yang ada di Proyek

Bellini Tower Apartment maka digunakanlah pondasi sumuran, namun pada perencanaan awal kebutuhan pondasi yang pertama menggunakan pondasi tiang pancang. Saat pengerjaan pada kedalaman 6 meter pondai tersebut pecah saat diuji coba dipasang. Setelah itu dari pihak kontaktor pelaksana melakukan pengetesan tanah kembali. Setelah pengetesan ulang menunjukan hasil yang berbeda dengan digunakan pondasi sumuran. Ada 3 macam ukuran yang digunakan diameter 1 meter; 1,6 meter dan 1,8 meter. Dengan kedalaman 6-7 meter. Pengerjaan pondasi dengan susunan bata dan diisi dengan beton K-300.

Gambar 3.10.Pengerjaan Pondasi

(Sumber: Dokumentasi Bellini TowerApartment, 2015)

3.1.2.2. PEKERJAAN PILE CAP DAN TIE BEAM

(51)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

ke pondasi masing-masing pile cap dihubungkan dengan tie beam. Tie beam Berguna sebagai pengkaku struktur bawah gedung. Pengkaku tersebut bisa berfungsi sebagai pengikat masing-masing pondasi sehingga terjadi keseragaman jika ada pergeseran dan penurunan pondasi. Ada 10 macam pile cap yang digunakan di proyek Bellini Tower :

Tabel 3.1 Tipe pile cap

(Sumber : Gambar Arsitektur Proyek Bellini Tower Paltrow City Semarang)

No Tipe

Jumlah @Spun Pile Diameter Spun Pile (m) Jumlah

pile cap total

1 PS-1 1 1.8 9 9

2 PS-1

A 1 1 15 15

3 PS-1

B 1 1 1 1

4 PS-1

C 1 1 1 1

5 PS-2 2 1 2 4

6 PS-2

A 2

1.8 1 2

1

7 PS-3 3 1.6 6 18

8 PS-6

A 6

1.6 (4) 1 6

1.8(2)

9 PS-6

B 6

1.6 (4) 1 6

1.8(2)

10 PS-18 18 1.6 1 18

TOTAL 80

(52)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

3.1.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Pekerjaan struktur atas pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartement meliputi pekerjaan pekerjaan sebagai berikut:

3.1.3.1.PEKERJAAN PEMBESIAN

Kegiatan pembesian merupakan kegiatan merakit besi yang digunakan untuk pembesian kolom, pelat, dan balok. Pembesian pada kolom,pelat, dan balok biasa dikenal sebagai penulangan dikarenakan besi-besi yang dirakit berfungsi sebagai tulangan agar kolom, pelat, dan balok mampu menopang beban yang lebih berat dibandingkan jika kolom, pelat, dan balok hanya terbuat dari beton saja.

Pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartement penulangan dilakukan di bengkel besi yang berlokasi di lapangan langsung. Tulangan yang digunakan pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartement merupakan jenis tulangan ulir yang berasal dari supplier PT. Bhirawa Steel dengan besi yang memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).

Gambar 3.11.Pembesian pada Shearwall Gambar 3.12.Tulangan Sengkang (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

(53)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

bendrad atau tali kawat yang berfungsi untuk mengencangkan ikatan atara sengkang dengan tulangan pokok. Sedangkan pada gambar 3.12. adalah tulangan sengkang. Tulangan sengkang adalah tulangan yang mengelilingi tulangan pokok. Sengkang di sekeliling tulangan pokok yang diikat dengan bendrad membuat tulangan pokok yang diperlukan menjadi berbentuk seperti yang dibutuhkan. Selain itu sengkang juga berfungsi menahan gaya geser yang terjadi pada kolom, pelat, dan balok.

Setelah proses penulangan kolom dan balok, selanjutnya tulangan tersebut diangkat menggunakan tower crane yang nantinya akan dilakukan penyambungan dengan tulangan yang sudah ada. Dalam proses penulangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengerjaannya:

a. Dimensi kolom/balok b. Jarak penulangan

c. Jenis Tulangan yang digunakan (ulir atau polos) d. Diameter tulangan

e. Jumlah tulangan, dan f. Posisi Tulangan.

3.1.3.2. PEKERJAAN BEKISTING

(54)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

pembebanan selama pengecoran. Tipe kayu yang digunakan adalah kayu meranti. Kayu yang digunakan dipilih yang berkualitas baik, tua, dan kering.

Multiplex digunakan sebagai material bekisting karena dapat menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus. Multiplex dengan ketebalan 12mm cukup untuk menahan lendutan dan menjaga bentuk cetakan yang dibuat tidak berubah. Kondisi multiplex dan kayu yang masih baik dapat digunakan sebagai bekisting pada pembuatan bekisting selanjutnya setelah pembongkaran setelah pengecoran.

3.1.3.3. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM

Kolom adalah batang tekan vertical dari rangka struktur yang berfungsi untuk memikul beban dari balok. Kolom merupakan elemen struktur yang memiliki peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarm

Pelaksanaan pekerjaan kolom proyek pembangunan Bellini

Tower Apartement terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan

(55)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.13.Flow Chart Pekerjaan Kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

(56)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.14.Pembagian Zona Pekerjaan Kolom Basement 3- Lantai 1 (Sumber: Gambar Arsitek Bellini Tower Apartement, 2015)

Gambar 3.15.Pembagian Zona Pekerjaan Kolom Lantai 1 - Lantai 14 (Sumber: Gambar Arsitek Bellini Tower Apartement, 2015)

Keterangan:

: Zona 1 : Zona 2 : Zona 3

Metode pelaksanaan pekerjaan kolom adalah sebagai berikut : 1. Penentuan As Kolom

(57)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

sebagai dasar penentuan letak kolom yang akan dibuat. Cara penentuan as kolom adalah dengan menggunakan Theodholit, yaitu dengan menentukan letak as awal dan kemudian dibuat as-as yang lain dengan mengikuti jarak yang telah ditentukan dalam perencanaan awal. Perhitungan dan dimensi kolom dapat dilihat pada lampiran.

Gambar 3.16. Pekerjaan marking kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

2. Pekerjaan Pembesian

Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan kolom adalah

a. Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan pada bar cutter

dan bar bender sesuai dengan gambar rencana.

b. Tulangan tersebut dibawa ke lokasi kolom menggunakan

tower crane kemudian dibawa ke lokasi kolom yang akan dirakit sesuai dengan gambar kerja.

(58)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

d. Pemasangan sengkang yang sudah dibentuk, dirakit dan diletakkan pada posisi jarak yang sudah di tentukan, dan diikat ke tulangan pokok menggunakan kawat bendrat.

e. Sengkang pada bagian stek ujung-ujung kolom dipasang lebih merapat karena ujung kolom dan bagian tumpuan menerima gaya geser.

Gambar 3.17.Pekerjaan Penyambungan Tulangan Kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

3. Pemberian Marking

Pemberian garis marking yang dilakukan oleh Surveyor

(59)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

dari itu maka perlu dilakukan ‘pengenian’. Pemberian garis tersebut berfungsi untuk menentukan batas pemasangan bekisting kolom.

Gambar 3.18.Pemberian Garis Marking pada Kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

4. Pengecekan

Pengecekan ini dilakukan sebelum kolom ditutup bekisting. Proses pengecekan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada kekurangan seperti:

i. Beton Decking/Tahu Beton ii. Jumlah Tulangan

iii. Jarak Tulangan iv. Dimensi Kolom v. Kebersihan vi. Posisi Marking

vii. Sepatu Kolom viii. Kemiringan Kolom

(60)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

5. Pemasangan Bekisting Kolom

Bekisting kolomdipasang dan ditempatkan sesuai dengan batas yang sudah dibuat dan sesuai ukuran kolom yang sudah ditentukan. Sistem bekisting kolom adalah knock downsehingga pemasangan dan pembongkaran lebih mudah dan cepat. Terdiri dari papan plywood phenolfilm tebal 12 mm dengan rangka hollow 40 mm x 60 mm jarak vertikal 40 cm.Penutupan kolom ini harus dilakukan secara hati-hati agar beton decking atau tahu beton yang terpasang tidak terlepas. Beton decking berfungsi untuk member jarak antara tulangan dan selimut beton.

Gambar 3.19.Pemasangan bekisting kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

6. Pemasangan Alat Pendukung

(61)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 7. Penambahan Sikabond

Penambahan sikabond atau yang biasa dikenal tukang adalah kalbond bertujuan untuk merekatkan sambungan beton beton lama dan baru. Hal ini harus dilakukan agar beton lama dan baru dapat merekat dengan baik. Dilapangan pemberian sikabond dilakukan dengan takaran satu ember kecil penuh.

Gambar 3.20.Kalbond / lem beton (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

8. Pengecoran Kolom

Proses pengecoran kolom pada proyek ini menggunakan beton ready mix dengan mutu f’c 35 Mpa atau K 400. Supplier beton ready mix pada proyek ini adalah PT. Holcim. Langkah-langkah pengecoran kolom antara lain,

a. Campuran beton ready mix yang baru datang , tes dahulu nilai slumpnya yaitu 12 ± 2 cm pada proyek ini.

(62)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

c. Beton dari ready mix dituangkan ke concrete bucket untuk diangkat beserta operator bucket menggunakan towercrane menuju lokasi kolom yang dituju, beton disalurkan dari concrete bucket menggunakan pipa tremi.

d. Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke kolom untuk memadatkan hasil pengecoran. Pengecoran kolom dilakukan menggunakan bucket yang diangkat dengan tower crane. Kapasitas bucket dalam proyek pembangunan Bellini TowerApartement adalah 0,8 m3. Selama pengecoran dilakukan proses vibrator dengan durasi yang tidak terlalu lama maupun sebentar, serta posisi vibrator berada di tengah agar penyebaran agregat-agregat beton menjadi rata sehingga tidak menghasilkan kolom yang keropos. Mutu beton yang digunakan utnuk pengecoran kolom adalah K 400.

(a) (b)

Gambar 3.21.(a) Proses pemberian vibrator pada pengecoran kolom (b) Proses Pengecoran Kolom dengan menggunakan Bucket

(63)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 9. Pembongkaran Bekisting

Pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartemen, pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah pengecoran selesai dan umur beton sudah mencapai minimal 12 jam dikarenakan material ready mix yang digunakan diberikan campuran obat beton dengan merk Additon yang berfungsi untuk mempercepat umur perkerasan beton. Berbeda dengan pelat dan balok yang harus menunggu 21 hari, hal ini dikarenakan tidak ada tumpuan atau beban yang membebani kolom setelah proses pengecoran. Pembongkaran Bekisting dilakukan dengan mengendurkan sekrup yang terpasang pada bekisting kolom lalu bekisting kolom diangkat dengan menggunakan tower crane dan bekisting kolom tersebut dipindah untuk membuat kolom pada as yang lain.

10.Pengacian Kolom

Pengacian kolom ini dilakukan untuk memberikan permukaan kolom yang halus serta sebagai pengisi rongga-rongga beton yang kurang sempurna tertutup. Proses pengacian pada proyek pembangunanBellini Tower Apartement menggunakan produk dari Supplier Mortar Utama.

3.1.3.4. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

(64)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

difungsikan. Perencanaan pelat lantai harus direncanakan dengan benar dikarenakan pelat lantai merupakan elemen yang berhubungan langsung dengan beban yang ada. Perencanaan pelat lantai yang tidak baik dapat menyebabkan lendutan dan getaran saat ada beban yang bekerja pada pelat tersebut.

Pelaksanaan pekerjaan kolom proyek pembangunan Bellini

Tower Apartement terdiri dari beberapa tahapan.

Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat dalam sebuah flow chat seperti

gambar 3.22

(65)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Metode pelaksanaan pekerjaan balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut : 1. Persiapan

a.Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian. Pada pekerjaan balok dan plat lantai proyek pembangunan Bellini Tower Apartementt dibagi menjadi 3 zona.

Gambar 3.23.Pembagian Zona pekerjaan Balok dan Pelat Lantai (Sumber: Dokumentasi Bellini Tower Apartement, 2015)

b.Approval material yang akan digunakan. c.Persiapan lahan kerja.

d.Persiapan material kerja, antara lain : readymix K-350, besi beton, kawat beton, semen PC, pasir, multiplek, paku, balok, dll.

(66)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

2. Pemasangan perancah/penopang

Bagian perancah/penopang dipasang pada posisi bekisting balok dan pelat akan diletakan. Bagian-bagian perancah antara lain

scaffolding (main frame), cross brace, jack base, U-head, Suri-suri & Gelagar. Ketinggian perancah diatur dengan cara memutar jack base dan u head. Tinggi main framesendiri memiliki tinggi yang bervariasi sesuai tipe yang digunakan. Pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartement, main frame yang digunakan memiliki tinggi 1,80 m sedangkan panjang maksimal jack base dan U-head 0,60 m. Elevasi balok disesuaikan dengan elevasi kepala kolom pada pekerjaan kolom. Untuk balok panjang 6 m menggunakan 3 unit

scaffolding.

(a) (b)

(67)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

3. Pengukuran

Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe. Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan theodolith melakukan pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai, tangga dan dinding penahan tanah. Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.

(68)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

4. Pemasangan Bekisting Balok & Pelat

Bekisting balok dipasang di atas beam, terdiri dari papan

plywood(multiplek) dengantebal 12 mm dan rangka hollow 40 x 60 jarak 40 cm. Pada sambungan hollow diberi perkuatan dengan memasang 1 balok hollow disebelah sambungan.

Pada bekisting pelat lantai di proyek pembangunan Bellini TowerApartement, bekisting pelat lantai menggunakan 2 macam tipe yaitu menggunakan papan plywood /multiplek untuk bagian balkon dan penggunaan deck floor untuk bagian hunian.

Gambar 3.25.bPemasangan deck floor / Bondek (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

5. Penulangan Balok & Pelat

Langkah-langkah pekerjaan penulangan plat lantai : a. Memahami gambar kerja.

b. Mempersiapkan bahan dan alat-alat yang digunakan.

c. Tulangan untuk plat lantai baik atas maupun bawah, menggunakan wiremesh

(69)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

e. Pemasangan tulangan atas berlawanan arah dengan tulangan yang ada dibawahnya agar ketika plat lantai jadi memiliki struktur yang lebih kuat dan stabil.

f. Tulangan dipasang pada seluruh rencana plat lantai yang kemudian dipasang beton deking sebagai pengganjal dan pemberi jarak dari bekisting sehingga ketika dicor tulangan-tulangan plat lantai benar-benar diselimuti beton dan tidak ada yang menyembul keluar dari beton. Jarak antar beton deking hanya disesuaikan dengan kebutuhan, yang penting tidak ada besi-besi tulangan yang keluar dari plat lantai ketika selesai dicor.

g. Untuk tulangan atas dan bawah harus diberi jarak agar tidak saling berhimpitan. Untuk mengindari himpitan antar tulangan biasanya jarak antar tulangan dipasang beton

decking atau besi pemisah (kaki ayam)

(70)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.27.Detail Floor Deck

(Sumber: Shop drawing Bellini Tower Apartement, 2015)

Tulangan utama dan sengkang balok yang sudah dibuat di fabrikasi diletakan diatas bekisting balok namum sebelum itu diletakan beton decking agar tulangan beton tidak langsung menempel pada bekisting. Diameter dan detail penulangan balok lihat Lampiran. Panjang penyaluran sambungan antar tulangan utama 40D, sedangkan hook tulangan sengkang yaitu 6D atau minimal 75 mm.Selain itu deck floor / bondek diletakan pada bagian pelat. Peletakan deck floor diletakan pada bagian pelat lantai yang tentu saja sudah disangga oleh besi hollow dan

deck floor dipaku agar terikat dengan bekisting kolom. Setelah itu wire mesh diletakan diatas deck floor. Fungsi wire mesh

adalah sebagai tulangan atas pada pelat lantai. 6. Pembersihan Area Kerja

(71)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Keropos pada beton dikarenakan sampah anorganik yang tidak dapat menyatu dengan agregat pada beton sehingga menyisakan rongga yang membuat kekuatan dari beton itu rendah.

7. Pemasangan Stop Cor

Pada area yang hendak dicor (pelat dan balok) sudah terpasang

stop cor yang berfungsi memberi batasan pengecoran dilapangan. Penentuan stop cor harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi kekuatan struktur bila pemberian stop cor kurang tepat. Sebagai contoh, stop cor pada balokan harus dilebihi minimal 500 mm dari titik pusat kolom.

Pemasangan stop cor menggunakan balokan kayu, besi, dan kawat bronjong (kawat ayam istilah dilapangan). Pada bagian pelat dipasang stop cor dengan balokan kayu dan ditambah dengan kawat bronjong pada bagian bawah. Untuk bagian balok dipasang kawat bronjong yang bisa juga diganti dengan kayu ataupun besi.

Stop cor ini digunakan juga untuk memberi batasan ketinggian antara plat yang digunakan untuk lantai kamar dengan kamar mandi.

a. (b)

Gambar 3.28.(a) Bahan Stop Cor Kawat Bronjong (b) Pemasangan Stop Cor pada Elevasi pelat Rendah

(72)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

8. Pengecoran balok dan pelat lantai

Pengecoran pelat dan balok dilakukan secara bersamaan. Untuk pengecoran pelat dan balok menggunakan beton dengan mutu K-350. Pada saat awal truk ready mix datang, pengujian Slump perlu dilakukan untuk melihat kualitas beton yang akan digunakan. Nilai pengujian slump harus memenuhi standar yaitu dengan nilai 12 ± 2 𝑐𝑐𝑐𝑐. Pengecoran balok dan pelat lantaimenggunakan concrete pumpatau yang lebih sering dikenal dengan pompa kodok. Cor beton yang sudah dipompa lalu diratakan menggunakan concrete vibrator. Sebelum pengecoran, beton kolom diberi lem beton / kalbond supaya beton lama dan baru dapat menyatu dengan baik.

(73)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.30.Pengecoran Balok dan Pelat Lantai (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

9. Pengecekan Ketebalan Pelat Lantai

Ketebalan pelat lantai telah ditentukan pada gambar perencana dan dalam pelaksanaan di lapangan pengecekan ketinggian pelat lantai dilakukan oleh Surveyor dengan cara melihat menggunakan waterpass.

(74)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.31.Power Trowel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Gambar 3.32.Penghalusan Pelat Lantai dengan cara Manual. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

11.Perawatan Beton (Curing)

(75)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Kurangnya perawatan beton dapat mengakibatkan timbulnya retak-retak sehingga dapat mengurangi kualitas beton. Perawatan beton yang baik dan benar dapat menambah daya tahan beton terhadap pengaruh cuaca.

12.Pembongkaran Bekisting

Pada proyek pembangunan Bellini Tower Apartement pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur 21 hari. Pembongkaran bekisting dilakukan tidak secara menyeluruh melainkan dilakukan secara bertahap demi keamanan.

Namun, pihak kontraktor mempersingkat lagi waktu pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton 14 hari dengan dasar perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perbandingan Kekuatan Tekan Beton pada Berbagai Umur

(Sumber: Peraturan Beton Bertulang Indonesia I 1971 hal 34)

Umur Beton (Hari) 3 7 14 21 28 90 365

Semen Portland Biasa 0,40 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35

Semen Portland dengan kekuatan

awal yang tinggi

(76)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(77)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

sebagai balok lentur cantilever oleh karena itu struktur ini selain menahan gaya geser dapat juga menahan gaya lentur.

Pelaksanaan pekerjaan Shear Wall dan Core Wall pada Proyek Pembangunan Bellini Tower Apartmen terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut tersusun dalam sebuah flow chart seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.33.Flow Chart Pekerjaan Shear wall dan Core wall (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Pekerjaan shearwall dan corewall pada Proyek Pembangunan

(78)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.34.Zonasi Pekerjaan Shearwall dan Corewall

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Keterangan: : Zona 1 : Zona 2

a. Pemasangan Climbing Form

Metoda pembangunan untuk pekerjaan Shear Wall dan Core Wall menggunakan metode yang berbeda dengan pembangunan kolom seperti pada umumnya.

Tahapan awal pada saat pembangunan Shear Wall, yaitu pada tahapan pekerjaan pembangunannya yang menggunakan metode bernama metode climbing. Metodeclimbing ini adalah metode yang dipakai hanya untuk struktur jenis Shear Wall

(79)

Liem, Stef

Gambar

Tabel 1.1 FungsiBangunanBellini TowertiapLantai .................................................
Gambar 1.1Denah LokasiBellini Tower Apartement (Paltrow City)
Gambar 1.2Peta Lokasi Proyek
Gambar 2.1.Bagan Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana (Sumber: PT ADHISATYA, 2015)
+7

Referensi

Dokumen terkait