• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGELOLA PROYEK

3.1 METODE PELAKSANAAN

3.1.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

3.1.3.5. METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE

untuk menahan geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Menurut Thimothy (2005), dinding geser adalah elemen – elemen vertikal sebagai sistem penahan gaya horizontal. Dalam Proyek Pembangunan Bellini TowerApartementterdapat dua Shear Wall dan duaCore Wall. Selain menahan gaya horizontal seperti angin dan gempa, Shear Wall dan Core Wall menahan gaya normal (gaya vertikal), struktur inipun berperilaku

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

sebagai balok lentur cantilever oleh karena itu struktur ini selain menahan gaya geser dapat juga menahan gaya lentur.

Pelaksanaan pekerjaan Shear Wall dan Core Wall pada Proyek Pembangunan Bellini Tower Apartmen terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut tersusun dalam sebuah flow chart seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.33.Flow Chart Pekerjaan Shear wall dan Core wall (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Pekerjaan shearwall dan corewall pada Proyek Pembangunan

Bellini Tower Apartment dibagi menjadi 2 zona. Seperti dilihat pada gambar 3.34.

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.34.Zonasi Pekerjaan Shearwall dan Corewall

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015) Keterangan:

: Zona 1 : Zona 2

a. Pemasangan Climbing Form

Metoda pembangunan untuk pekerjaan Shear Wall dan Core Wall menggunakan metode yang berbeda dengan pembangunan kolom seperti pada umumnya.

Tahapan awal pada saat pembangunan Shear Wall, yaitu pada tahapan pekerjaan pembangunannya yang menggunakan metode bernama metode climbing. Metodeclimbing ini adalah metode yang dipakai hanya untuk struktur jenis Shear Wall

dan Core Wall, yang istimewa dari metoda ini adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

tiga lantai dibawah dinding Shear Wall dan Core Wall itu sendiri.

Gambar 3.35.Climbing pada Core wall dan Shear wall (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015) b. Marking Shearwall dan Corewall

Penentuan as untuk shear wall dan corewall yang dilakukan oleh tim survey sebagai dasar penentuan letak bekisting dan tulangan kolom. Penentuan as ini dilakukan dengan alat waterpass yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian. Penentuan marking ini jika berdasar pada kesesuaian lantai setelah cor, maka dapat ditandai pada lantai.

Tim survey mempunyai metode tersendiri dalam menentukan dalam memberikan tanda atau marking. Pada proyek Pembangunan Bellini Tower Apartment Paltrow City ini, tim survey mempunyai metode ‘Pinjaman’ satu meter dari as untuk mempermudah dalam memberikan marking untuk kolom, void, dan lain-lain, termasuk shear wall.

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Fabrikasi tulangan shear wall dan core lift dikerjakan pada pekerjaan pembesian. Pada saat pemasangan tulangan, digunakan tower crane untuk mengangkat tulangan yang telah dirangkai, dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam pemasangan dan penyambungan pada shear wall dan core lift

agar benar – benar tegak lurus seperti shear wall dan core lift

yang berada dilantai bawahnya.

Gambar 3.36.Pemasangan Tulangan Core wall dan Shear wall. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Gambar 3.37. Tulangan Shear wall. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Setelah melakukan pemasangan tulangan pada shearwall dan corewall, langkah selanjutnya adalah pemasangan block out. Fungsi dari pemasangan block out adalah

1. Membatasi daerah pengecoran (Block Out) dengan menggunakan styrofoam agar dapat digunakan sebagai saluran mekanikal elektrikal.

2. Mempermudah pekerjaan penyambungan antara pembesian balok dan pelat dengan core wall dan shearwall.

Gambar 3.38.Block Out pada Core wall dan Shear wall. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

d. Pekerjaan Bekisting Shearwall dan Corewall

Bekisting yang digunakan dalam pemasangan Shear Wall dan Core Wall menggunakan metoda Bekisting Sistim. Bekisting Sistim ini sering disebut juga metoda investasi karena Bekisting Sistem ini pada awal pembuatannya memakan biaya yang lumayan cukup besar. Bahan dasar dalam pembuatan Bekisting Sistim adalah besi hollow dan besi baja, bahan dasar inilah yang memakan biaya yang lumayan besar kemudian juga dalam hal pengerjaan Bekisting Sistem yang

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

menggunakan metode las untuk perancangan bekisting yang diperuntukan Shear Wall dan Core Wall.

Keuntungan dalam menggunakan metode bekisting sistim ini adalah dapat terpakai hingga beberapa kali pekerjaan proyek atau sama dengan 8 tahun. Berbeda dengan bekisting yang biasa digunakan yaitu bekisting kayu atau papan yang hanya dapat digunakan sekali saja. Artinya ketika proyek telah selesai bekisting kayu atau papan terbuang dengan percuma dan membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama untuk membuat bekisting baru serta membutuhkan kayu dan papan yang lebih banyak. Seperti nama lain dari bekisting sistim itu sendiri yakni metoda investasi, mengeluarkan biaya besar untuk awal pembuatan untuk 8 tahun kedepan.

Gambar 3.39.Bekisting Core wall dan Shear wall. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015) e. Pengecoran Shearwall dan Corewall

Beton ready mix didatangkan dari batching plantdengan mutu yang telah disyaratkan. Mutu beton untuk shearwall dan

corewall pada proyek ini adalah Saat truk mixer datang, maka dilakukkan pengujian slump dengan mengambil sampel dari beberapa truk mixer. Setelah pengujian slump beton

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

memenuhi persyaratan yaitu dengan nilai slump 12 ± 2, maka beton ready mix dari concrete mixer truck dituang ke dalam concrete bucket, kemudian concrete bucket tersebut diangkat dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran. Pada saat pemindahan, concrete bucket ditutup/dikunci agar tidak tumpah. Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang telah ditentukan (≤ 1 ,50 m) usahakan sedekat mungkin antara pipa tremie dengan permukaan beton lama. hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton.

Gambar 3.40.Pengecoran Shear wall. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

f. Pembongkaran bekisting

Pembongkaran bekisting Shear Wall dan Core Wall dilakukan sekitar 7-12 jam setelah pengecoran misalnya pengecoran dilakukan pada malam hari pagi harinya bekisting sudah bisa dibongkar. Setelah itu kemudian dilakukan perawatan (curing).

Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung telah dijelaskan bahwa cetakan harus dibongkar dengan cara-cara

Liem, Stefan Julius Setyadi 12.12.0058

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

yang tidak mengurangi keamanan dan kemampuan layan struktur.

Gambar 3.41.Pelepasan Bekisting Core wall. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015) g. Perawatan

Perawatan pada Shear Wall dan Core Walldilakukan dengan cara menyemprotkan zat kimia khusus untuk perawatan beton. Perawatan beton ini dalam dunia proyek dikenal dengan istilah curing beton yang bertujuan agar beton mencapai kemampuan maksimal sesuai yang sudah direncanakan.

Dokumen terkait