• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh proposal usul magang d3 perkebuna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh proposal usul magang d3 perkebuna"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS DAN KEWAJIBAN SINDER-MANDOR KELAPA SAWIT DI PTPN7 UNIT USAHA REJOSARI NATAR-LAMPUNG

(PROPOSAL USUL MAGANG)

Oleh

Harianto Agusman 1204122031

PROGRAM STUDI D3 PERKEBUNAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Magang……….. 3

I.2 Tujuan Magang……… 4

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Manjerial POAC……… 5

2.1.1 Perencanaan (planning) ………... 5

2.1.2 Pengorganisasian……….. 6

2.1.3 Pelaksanaan (Actuating)………... 6

2.1.4 Pengawasan (controlling)……….7

2.2 Konsep Tugas Dan Kewajiban……….. 10

2.2.1 Konsep Tugas………... 10

2.2.2 Konsep Kewajiban……… 11

2.3 Struktur Organisasi Dan Pembagian Kerja Ptpn 7 Unit Usaha Rejosari……….. 12

2.3.1 Struktur Organisasi……….. 12

2.3.2 Pembagian Tugas, Kewajiban, dan wewenang…………... 12

(3)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan terluas

yang terdapat diindonesia, luasannya mencapai 10,956,231 ha pada tahun 2014

( Direktorat Jenderal Perkebunan) luasan tersebut hasil penggabungan perkebunan

rakyat, Plasma, dan milik perusahaan. Hal itu menyebabkan indonesia menjadi

negara penghasil CPO terbesar di dunia mengalahkan Malaysia, dan negara

eksportir terbesar CPO lainnya.

Pencapaian diatas tidak lepas dari manajemen dan penerapan fungsi manajemen

yang di laksanankan oleh pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan.

Fungsi-fungsi manajemen itu menurut George Terry adalah perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan kontrol.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut di interpretasikan dalam cakupan tugas dan

kewajiban karyawan disebuah perusahaan perkebunan sawit sehingga tujuan dapat

tercapai. Penerapan manajemen dan fungi-fungsi manajemen tersebut saat ini

hanya diterapkan oleh perusahaan dengan modal besar sedangkan ditingkat petani

kurang diterapkan dan bahkan tidak diterapkan. Selain itu, pengetahuan dan

pengalaman mengenai teknik budidaya sawit juga sangat menentukan

(4)

Sampai dengan saat ini kendala yang menyebabkan rendah nya hasil produksi

ditingkat petani adalah kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam

mengelola perkebunan kelapa sawit sangat berbeda halnya perusahaan-perusahaan

besar yang mempekerjakan tenaga-tenaga ahli perkebunan dalam usahanya.

1.2 Tujuan Magang

Terdapat beberapa tujuan yang bersangkutan dengan kegiatan magang ini yaitu;

1. Mengetahui penerapan teori mengenai budidaya tanaman kelapa sawit di

PTPN7 Unit Usaha Rejosari Natar-Lampung .

2. Meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam memanajemen seluruh

kegiatan di perkebunan sawit yang biasa dilakukan oleh sinder-mandor.

3. Menjalin kerjasama yang baik antara pelaku akademik dengan perusahaan.

Sehingga tercapai komunikasi yang baik dalam meningkatkan

(5)

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi Manajerial (POAC)

Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai

suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen merupakan ilmu dan seni

yang mengatur proses peanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi manajemen yang sederhana dan

bersifat menyeluruh oleh George R Terry adalah POAC (Planning, Organizing,

Actuating, dan controlling).

2.1.1 Perencanaan(Planning)

Perencanaan menurut Terry, dkk.(1979) adalah memilih dan menghubungkan

fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan

datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut (koontz dan Weihrich,

1900:55) penting juga untuk mengetahui kesempatan atau peluang dilingkungan

eksternal dengan sangat baik sebagai proses pelaksanaan awal perencanaan yang

(6)

2.1.2 Pengorganisasian

Organisasi merupakan penyusunan bagian-bagian aktivitas yang hendak dilakukan

dengan memperhatikan metode kerja yang telah ditetapkan Syafi’I (2005).

Sedangkan Tisnawati dan Saefullah (2005) menyatakan bahwa organisasi adalah

sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu

dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.

Menurut George R. Terry, tugas mengorganisasikan adalah

mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan

macam-macam kepetingan dan memanfaatkan seluruh kemampuan kedalam suatu arah

tertentu. Yang sangat penting dalam pengorganisasian adalah dengan

menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam organisasi, maka

kelansungan aktivits organisasi tersebut terjamin. Setelah menempatkan orang

yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga mengkoordinasikan dan

memadukan seluruh potensi SDM tersbut agar bekerja secara sinergis untuk

mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi semua staff yang ada didalamnya

harus memahami tentang tujuan organisasi yang harus dicapai dan paham

menganai wewenangnya masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsi setiap

masing-masing staf.

2.1.3 Pelaksananaan (Actuating)

Pelaksanaan menurut Brantas (2009) adalah kegiatan yang dilakukan oleh

(7)

Agar prose penggerakan berjalan efektif, merupakan suatu keharusan bagi

pimpinan untuk memahami perilaku manusia, sehingga dapat memimpin

organisasi dengan baik, menjalankan komunikasi dengan efektif, dapat

memberikan motivasi yang tepat serta dapat menciptakan hubungan yang

harmonis dengan bawahan. Sedangkan Koontz (1990) menyatakan penggerakan

atau pelaksanaan adalah hubungan antara aspek-aspek individu yang ditimbulkan

oleh adanya pengaturan erhadap bawahan-bawahan untuk dapt dimengerti dan

pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien untuk tujuan perusahaan yang nyata.

2.1.4 Pengawasan (Controlling)

Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan

aktivitas organisasi namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan

koreksi atau dapat dikatakan bahwa Controling adalah proses memastikan apakah

pelaksanaan sesuai dengan rencana. Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan

organisasi dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan baik dalam bentuk

pengawasan inspeksi hingga audit.

Menurut Brantas (2009) adalah sebagai berikut :

1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari

rencana.

2. Melakukan tindakan perbaikan (Corrective), jika terdapat

penyimpangan-penyimpangan (deviasi).

(8)

4. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,

pemborosan, hambatan dan ketidakadilan.

5. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,

pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan.

6. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang lebih baik.

7. Menciptkan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan akuntabilitas

organisasi.

8. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi.

9. Meningkatkan kinerja organisasi.

10. Memberikan opini atas kinerja operasi.

11. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah

pencapaian kinerja yang ada.

12. Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih.

Dan menurut Brantas (2009) menjelaskan bahwa ada beberapa jenis

pengawasan antara lain sebagai berikut:

1. Pengawasan karyawan : Pengawasan ini ditujukan kepada hal-hal yang ada

hubungannya dengan kegiatan karyawan. Misalnya apakah karyawan bekerja

dengan sesuai dengan rencana, perintah, tata kerja, absensi dan sebagainya.

2. Pengawasan keuangan : Pengawasan tersebut ditujukan kepada hal-hal yang

menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya

perusahaan termasuk pengawasan anggarannya.

3. Pengawasan produksi : Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui kualitas

dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau

(9)

4. Pengawasan waktu : Pengwasan ini ditujukan kepada penggunakan waktu,

artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak

dengan rencana.

5. Pengawasan teknis : Pengawasan ini ditujuakn kepada hal-hal yang bersifat

fisik, yang berhubungan dengan tindakan teknis pelaksanaan.

6. Pengawasan kebijakan : Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui dan

menilai, apakah kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan

sesuai dengan yang telah digariskan.

7. Pengawasan penjualan : Pengawasan ini ditujukan mengetahui apakah

program atau jasa yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang

ditetapkan.

8. Pengawasan inventaris : Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui, apakah

inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang hilang.

9. Pengawasan pemeliaraan : Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui,

apakah semua inventaris perusahaan dan kantor dipelihara dengan baik atau

tidk, dan jika da yang rusak apa keruakannya dan apakah masih bisa

diperbaiki atau tidak.

Brantas (2009) menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai

berbagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan

dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses control atau pengawasan.

Cara-cara pengawan atau pengawasan ini dilakukan sebagai berikut :

1. Pengawasan langsung : Pengawasan langsung adalah pengawasan yang

(10)

pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan

benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.

2. Pengawasan tidak Langsung : Pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui

laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau

tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.

3. Pengawasan berdasarkan Pengecualian : Pengawasan yang dikhususkan untuk

kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.

Pengawasan semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan

tidak langsung oleh pimpinan.

2.2 Konsep Tugas dan Kewajiban

2.2.1 Konsep Tugas

Tugas merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang

merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi

mencapai suatu tujuan.

Adapun definisi tugas menurut para ahli yaitu Dale Yoder dalam Moeklijat

(1998:9) tugas digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur

dalam suatu jabatan. Sedangkan menurut Moeklijat (1998:11), tugas merupakan

suatu bagian atau satu unsur atau satu komponen dari suatu jabatan. Tugas adalah

gabungan dari dua unsur (elemen) atau lebih sehingga menjadi suatu kegiatan

yang lengkap. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tugas

(11)

dilakukan oleh para pegawai atau karyawan dalam sebuah organisasi, dimana

tugas memberikan gambaran kompleksitas jabatan atau organisasi demi mencapai

tujuan tertentu.

2.2.2 Konsep Kewajiban

Menurut Notonagoro (1968), wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang

semestinya dibiarkan atau diberikan terus menerus oleh pihak tertentu tidak dapat

oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh

(12)

2.3 Struktur Organisasi dan Pembagian kerja PTPN 7 Unit Usaha Rejosari

2.3.1 Struktur Organisasi

Sumber : data PTPN VII Unit Usaha Rejosari, 2013

2.3.2 Pembagian Tugas, Kewajiban, dan wewenang

1. Manajer / Administratur berfungsi memimpin dan mengelolah operasional

kebun untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Tugas – tugas pokok

administrasi yaitu:

Manajer / Administratur

Sinka Tanaman Sinka Teknik & Pengolahan

(13)

a) Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) kebun dan mengendalikan pelaksanaannya.

b) Mengkoordinir perencanaan penyediaan, pendayagunaan dan

pengembangan semua sumber daya dikebun.

c) Mengkoordinir kegiatan pengamanan dan pemeliharaan harta

perusahaan yang ada dikebun.

d) Mengkoordinir kegiatan tata usaha kantor, tanaman dan pabrik.

e) Mengkoordinir penanganan lingkungan yang berhubungan dengan

kebun.

f) Menyelesaikan hal – hal yang berkaitan dengan hukum yang

menyangkut kebun.

g) Mengatur pelaksanaan pembinaan wilayah.

h) Mengkoordinir pencapaian keantitas dan kualitas produksi.

i) Mengkoordinir pembuatan laporan kebun sesuai periode waktu yang

telah ditentukan.

Administratur bertanggung jawab atas terjaminnya pendayagunaan sumber daya

secara efektif dan efisien. Berwewenang untuk :

 Menentukan kebijakan dalam operasional kebun.

 Menentukan kebijakan dalam pencapaian kuantitas dan kualitas

produksi.

 Mengambil tindakan darurat dalam hal terjadi musibah/bencana yang

akan berakibat fatal terhadap kerugian perusahaan.

 Melakukan kerjasama dengan pihak ke-III dalam rangka menujang

(14)

Hubungan kerjanya:

1) Dengan kepala bagian tanaman tahunan dalam hal produksi kebun.

2) Dengan kepala bagian teknik dan pengolahan tanaman tahunan dalam

hal investasi dan pemeliharaan mesin serta proses pengolahan produksi.

3) Dengan kepala bagian pengadaan barang dan jasa dalam hal pengadaan

barang/bahan keperluan pabrik.

4) Dengan kepadala bagian pembiayaan dalam hal permintaan modl kerja.

5) Dengan kepala bagian personalia dan umum dalam hal ketenaga

kerjaan.

6) Dengan administrasi kebun/PG lain dalam kegiatan operasional kebun.

7) Dengan pemerintah daerah setempat dalam hal pengolahan lahan

tanaman.

8) Dengan puslitbun dalam hal penelitian tanaman.

2. Sinder Kepala berfungsi mengatur kegiatan operasional tanaman untuk

memenuhi target produksi. Tugas – tugas pokok sinder kepala yaitu:

a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tanaman.

b) Membuat petunjuk kerja operasional tehnis budidaya tanaman tahunan

dikebun.

c) Mengevaluasi realisasi pencapaian target produksi baik kualitas

maupun kuantitas terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) kebun.

d) Mengatur teknis pelaksanaan sistim pemungutan hasil/panen dilapangan

(15)

e) Menyusun laporan operasional kegiatan pekerjaan dibidang tanaman

produksi.

f) Mengevaluasi pengunaan biaya dalam pelaksanaan pengelolaan

tanaman tahunan.

g) Mengatur penyediaan sarana produksi bidang tanaman dikebun.

Sinder kepala bertanggung jawab atas:

 Tercapainya target, volume dan mutu pekerjaan sesuai standar kultur

teknis.

 Tercapainya kuantitas dan kualitas produksi.

Sinder kepala berwewenang untuk menentukan prioritas pekerjaan dilapangan,

sesuai kultur teknis budidaya tanaman tahunan.

3. Sinder Kantor berfungsi mengatur kegiataan adminitrasi keuangan dan umum

kebun, penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta

pengendaliannya. Tugas – tugas pokok sinder kantor yaitu:

a) Mengatur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) kebun.

b) Mengatur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) tata usaha kantor.

c) Menyusun permintaan modal kerja dan daftar permintaan barang

triwulan.

d) Mengatur administrasi semua transaksi keuangan dan administrasi

aktivitas benda.

(16)

f) Mengatur administrasi sumber daya manusia, perasuransian dan

poliklinik.

g) Mengatur administrasi gudang, pengadaan dan penyimpanan

barang/barang perlengkapan.

Sinder kantor bertanggung jawab atas :

 Tersusunnya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kebun

yang wajar.

 Terjaminnya penyediaan dana sesuai dengan kebutuhan.

 Keamanan penyimpanan hasil produksi dan bahan/barang

perlengkapan.

 Keamanan, kelancaran, dan ketertiban administrasi kebun.

Sinder kantor berwewenang untuk menyetujui penerimaan dan pengeluaran rutin

kas perusahaan.

4. Sinder Afdeling/sinder kepala kebun berfungsi mengatur kegiatan operasional

tanaman untuk memenuhi target produksi. Tugas – tugasnya antra lain :

a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tanaman.

b) Menbuat petunjuk kerja operasional tehnis budidaya tanaman tahunan

dikebun.

c) Mengevaluasi realisasi pencapaian target produksi baik kualitas

maupun kuantitas terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) kebun.

d) Mengatur teknis pelaksanaan sistim pemungutan hasil/panen dilapangan

(17)

e) Menyusun laporan operasional kegiatan pekerjaan dibidang tanaman

dan produksi.

f) Mengevaluasi pengunaan biaya dalam pelaksanaan pengolahan tanaman

tahunan.

g) Mengatur penyediaan saranan produksi bidang tanaman dikebun.

Tanggung jawab sinder kepala kebun:

 Tercapainya target, volume dan mutu pekerjaan sesuai standar kultur

teknis.

 Tercapainya kuantitas dan kualitas produksi.

Sinder kepala kebun berwewenang atas menentukan prioritas pekerjaan

dilapangan, sesuai kultur teknis budidaya tanaman tahunan.

5. Sinder Tekhnik berfungsi mengatur kegiatan operasional teknik/teknologi dan

teknis penyimpanan serta pengiriman produksi. Tugas – tugas pokok sinder

teknik antara lain:

a) Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP)

teknik/teknologi kebun.

b) Mengatur kegiatan operasional pabrik dan teknik, meliputi teknik mesin

dan instalasi, teknik sipil serta transportasi.

c) Mengatur pemeriksaan kondisi dan perawatan peralatan listrik.

d) Memeriksa dan menentukan mutu hasil pengolahan produksi.

e) Mengatur pengelolahan lingkungan dan lembah pabrik.

f) Menyusun laporan produksi dan keragaman secara rutin dan periodik.

g) Mengatur teknis penyimpanan dan pengiriman produksi.

(18)

 Persediannya dan kelayakan peralatan pabrik sesuai kebutuhan.

 Terpenuhinya mutu produksi sesuai standar yang dibutuhkan.

Wewenang sinder teknik yaitu menentukan spesifikasi teknik barang teknik dan

pengolahan.

6. Tugas – tugas mandor besar yaitu:

a) Mengerol karyawan bawahannya.

b) Mengatur/menempatkan pekerjaan pada posnya.

c) Melaksanakan pengawasan terhadap kwantitas dan kwalitas hasil kerja

karyawan.

d) Menciptakan ketertiban dan keselamatan kerja.

e) Mengalaksakan perintah kerja.

f) Mengamankan alat – alat kerja dan barang – barang perusahaan yang

berada dalam pengawasannya.

g) Membuat laporan harian mandor (PB 10A).

h) Melaksanakan tugas – tugas tambahan dari atasannya.

Mandor besar bertanggung jawab atas:

 Bertanggung jawab atas tercapainya standard prestasi kerja baik phisik

maupun satuan biaya.

 Bertanggung jawab atas kebenaran penggunaan tenaga kerja,

bahan/barang dan alat kerja.

 Bertanggung jawab atas terselenggaranya ketertiban, keselamatan kerja.

 Bertanggung jawab atas pengamanan perintah kerja, alat kerja dan

modal kerja perusahaan.

(19)

Mandor besar diberi wewenang untuk:

1) Mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan formasi, baik kwantitas

maupun kwalitas.

2) Tidak boleh mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, penempatan,

cara kerja dan standard kerja.

3) Tidak diberi wewenang untuk memberikan keterangan kepada pihak

ke-III tanpa seizin administratur.

Ruang lingkupnya membawahi 20-40 tenaga kerja dalam satu kemandoran di

afdeling.

7. Pelaksana yaitu orang yang mengawasi kegiatan yang sudah direncanakan oleh

perusahaan. Dan sistem kegiatannya sesuai dengan yang diperintah oleh

atasannya sesuai dengan bagian kerjaannya yang menjadi tanggung jawab

seorang pelaksana tersebut.

8. Pembantu Pelaksanakan yaitu seseorang yang melaksanakan kegiatan yang

sudah direncanakan oleh perusahaan. Dan pembantu pelaksana tersebut

membantu pelaksana mengerjakan kegiatan yang direncanakan oleh

perusahaan.

9. Lepas Teratur yaitu pekerja yang melaksanakan pekerjaannya.yang

membedakan dengan karyawan yang lain yaitu upah diterima secara harian dan

tanpa mendapatkan tunjangan tapi dapat sosial mingguan.

Sumber : data: PTPN VII Unit Usaha Rejosari, 2013

(20)

III BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang

Magang mahasiswa D3 Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

angkatan ke-1 akan dilaksanan pada tanggal 30 Maret 2015. Lokasi magang yaitu

di PTPN 7 Unit Usaha Rejosari Natar-Lampung.

3.2 Metode Pelaksanaan Magang

Metode pelaksanaan magang yang akan dilakukan adalah:

3.2.1 Magang

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama magang di PTPN7 Unit Usaha Rejosari

yaitu:

1. Mengikuti kegiatan Sinder Kantor untuk mengatur kegiataan adminitrasi

keuangan dan umum kebun, penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) serta pengendaliannya. Dan melaksanakan tugas – tugas

pokok sinder kantor yaitu:

a.Mengatur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

(21)

b. Mengatur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

tata usaha kantor.

c. Menyusun permintaan modal kerja dan daftar permintaan barang triwulan.

d. Mengatur administrasi semua transaksi keuangan dan administrasi aktivitas

benda.

e. Mengatur administrasi produksi dan penyimpanan produksi.

f. Mengatur administrasi sumber daya manusia, perasuransian dan poliklinik.

g. Mengatur administrasi gudang, pengadaan dan penyimpanan barang/barang

perlengkapan.

2. Mengikuti kegiatan Sinder Afdeling/sinder kepala kebun yaitu mengatur

kegiatan operasional tanaman untuk memenuhi target produksi. Tugas –

tugasnya antara lain :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tanaman.

b. Menbuat petunjuk kerja operasional tehnis budidaya tanaman tahunan

dikebun.

c. Mengevaluasi realisasi pencapaian target produksi baik kualitas maupun

kuantitas terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kebun.

d. Mengatur teknis pelaksanaan sistim pemungutan hasil/panen dilapangan

sesuai kondisi potensi tanaman.

e. Menyusun laporan operasional kegiatan pekerjaan dibidang tanaman dan

produksi.

f. Mengevaluasi pengunaan biaya dalam pelaksanaan pengolahan tanaman

tahunan.

(22)

3. Mengikuti kegiatan mandor besar-kecil yaitu:

a.Mengerol karyawan bawahannya.

b. Mengatur/menempatkan pekerjaan pada posnya.

c. Melaksanakan pengawasan terhadap kwantitas dan kwalitas hasil kerja

karyawan.

d. Menciptakan ketertiban dan keselamatan kerja.

e. Mengalaksakan perintah kerja.

f. Mengamankan alat – alat kerja dan barang – barang perusahaan yang berada

dalam pengawasannya.

g. Membuat laporan harian mandor (PB 10A).

h. Melaksanakan tugas – tugas tambahan dari atasannya.

i. Mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan formasi, baik kwantitas

maupun kwalitas.

3.2.2 Penulisan Laporan

Laporan yan ditulis adalah seluruh hasil mengamati, menganalisa dan

penyimpulan pekerjaan-pekerjaan yang telah di lakukan di PTPN7 Unit Usaha

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Brantas, 2009. Dasar-dasar Manajemen, Alfabeta. Bandung

Data PTPN VII Unit Usaha Rejosari. 2013. Natar-Lampung.

Koontz, H & Weihrich, H 1990, Esseintials of Management, McGraw-Hill Publishing Company, singapore. pp 50-55

Pengertian, Klasifikasi, Hak Dan Kewajiban.

https://sudiryona.wordpress.com/2012/05/26/pengertian-klasifikasi-hak-dan-kewajiban-warga-negara/. Diakses tanggal 14 Maret 2015

Moeklijat, 1998. Analisis Jabatan. Bandung : Penerbit Mandar Maju.

Syafi’I, Imam. 2005. Manajemen Manajarial. FPUB, Jurusan Ekonomi Pertanian. Malang

Terry, George R. 1979. dibawakan oleh Nggili, Ricky A. 2011. dalam “Pelatihan Kepemimpinan Fakultas Teknologi informatika - UKSW”

Terry, George, R. 1979, Principles of Management.

Referensi

Dokumen terkait

 Mahasiswa memahami dalam hal-hal yang berhubungan dengan manajemen produksi 71. Fungsi dan sistem produksi

Kemudian kerusakan susu bubuk ditandai dengan munculnya curd atau white flecks, yaitu bintik-bintik putih di dalam larutan susu yang tidak larut dan dapat membekas pada dinding

Ada respons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt) terhadap interaksi pemberian pupuk TNF dengan pemberian pupuk kandang

• Pertama, buatlah bagian badan terlebih dahulu dengan memotong bagian bawah botol plastik menggunakan gunting atau pisau.. • Cat bagian dalam botol plastik agar penampilan

Hubungan Riwayat Penyakit Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit dalam Penggunaan Asam Formiat pada Pekerja Bagian Produksi Pabrik Pengolahan Karet PTPN III Kebun Sei Silau

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kesejahteraan anggota, kami mengajukan Permohonan Bantuan Hibah Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan kepada Kepala Dinas

Tugas Kepala Seksi Pengendalian bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi dalam hal kelancaran proses produksi yang berkaitan dengan keselamatan aktivitas produksi. Tugas

Dalam menjalankan tugasnya, kepala kebun dibantu oleh kepala afdeling yang bertugas menjamin tercapainya target minimal produksi kebun sesuai dengan kualitas