• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI RARAY dan Sistem Akuntansi Keuang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI RARAY dan Sistem Akuntansi Keuang"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR MASALAH HI

“ANALISA KEBIJAKAN KANADA MENARIK DIRI DARI

PROTOKOL KYOTO PADA TAHUN 2011”

Dosen pembimbing bu Lia Nihlah Nadjwa

Disusun Oleh :

RAYHANA SAHIDAH AKISA

105120401111036

B.HI.6

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

(2)

DAFTAR ISI

Cover

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...1

1.2. Rumusan Masalah...3

1.3. Tujuan Penelitian...4

1.4. Manfaat Penelitian...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Studi Terdahulu...5

2.2. Level Of Analysis...6

2.3. Kerangka Konseptual...6

2.4. Hipotesis...8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...10

3.2. Teknik Pengumpulan Data...10

(3)

3.4. Teknik Analisa Data...11

3.5. Sistematika Penulisan...11

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Kebijakan Kanada ...13

4.2. Emisi Kanada...14

4.3 Faktor Kanada keluar dari Protokol Kyoto...17

4.3.1 .Faktor Internal...18

4.3.2. Faktor Eksternal...21

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan...24

5.2. Saran...25

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini lingkungan hidup telah menjadi permasalahan yang menjadi

perhatian dunia. Permasalahan lingkungan hidup mendapat perhatian yang besar

hampir dari semua negara. Permasalahan lingkungan hidup mulai muncul ketika

negara-negara mulai menyadari efek yang mereka berikan sebagai akibat dari

perkembangan kegiatan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek lingkungan.

Sebut saja permasalahan lingkungan yang sampai saat ini masih diperbincangkan

adalah pemanasan global. Tidak hanya negara maju yang terkena dampak dari

pemanasan global namun dapat dirasakan juga oleh negara-negara yang sedang

berkembang. Berbagai upaya tingkat global pun dilakukan dalam skema

perlindungan dan pelestarian lingkungan. Upaya tersebut bervariasi dari mulai

usahapenanaman pohon yang lebih banyak, usaha daur ulang barang-barang yang sudah

terpakaihingga perjuangan-perjuangan NGO. Salah satu upaya nyata dunia

internasional dalammelestarikan lingkungan adalah melalui hukum lingkungan

internasional, salah satunya adalah pembentukam protokol Kyoto. Protokol Kyoto

adalah protokol kepada Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim

(UNFCCC, yang diadopsi pada Pertemuan Bumi di Rio de Janeiro pada 1992).

Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi Protokol

Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Protokol Kyoto diadopsi pada

sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang.

(5)

kerangka kerja PBB mengenai perubahan iklim. Fitur Utama dari protokol Kyoto

adalah penetapan target yang mengikat untuk 37 negara –negara industri dan

masyarakat Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca1.

Kanada sendiri aktif dalam negosiasi dan memimpin protokol kyoto pada

tahun 1997. Perdebatan seputar pelaksanaan Kyoto di Kanada diinformasikan oleh

sifat hubungan antara provinsi, wilayah, dan kota. Pemerintah federal Kanada

dapat menegosiasikan perjanjian multilateral dan memberlakukan undang-undang

mereka guna untuk memenuhi dan menghormati ketentuan-ketentuan di dalam

protokol kyoto.

Menarik disini ketika melihat sikap Kanada dalam protokol Kyoto itu sendiri.

Dimana Kanada sebagai founding father dari pembuatan Kebijakan Protokol

Kyoto itu sendiri, pada akhirnya mengubah sikap dengan menolak

mengimplementasikan esensi isi Protokol Kyoto di negaranya. Kanada lebih

memilih menarik diri dari protokol kyoto pada tanggal 12 Desember 20112. Dalam

konferensi iklim Durban telah dicapai keputusan mengenai perpanjangan

komitmen Protokol Kyoto dan membentuk Green Climate Fund. Negara-negara

Barat termasuk Uni Eropa menganggap hal itu sebagai terobosan historis yang

dicapai dalam menghadapi perubahan iklim. Akan tetapi, begitu Konferensi

Durban berakhir, Menteri Lingkungan Kanada segera mengumumkan

pengunduran diri Kanada dari Protokol Kyoto. Ini tidak saja mendatangkan

bayangan gelap terhadap hasil perundingan iklim dunia, tetapi juga menghambat

upaya untuk menanggapi perubahan iklim.

1United Nation, “Framework Convention of Climate Change: Protocol Kyoto

<http://unfccc.int/kyoto_protocol/items/2830.php> diakses pada tanggal 25 November 2012

2 Yunus, Sapto. Kanada Keluar dari Protokol Kyoto,

(6)

Adapula tabel yang menjelaskan bagaimana Kanada memilih bersikap

realistis dengan menarik diri dari Protokol Kyoto karena beggitu besarnya emisi

gas buang yang dihasilakn oleh negara tersebut3.

Berdasarkan hal tersebut, maka kepentingan Kanada untuk keluar dari

Protokol Kyoto sangatlah penting untuk diteliti. Hal ini dikarenakan Kanada

sebagai salah satu pencetus Protokol Kyoto justru keluar dan menarik keikut

sertaannya karena ketidakmampuannya mengurangi emisi gas buang dan

membayar denda atas tindakan gagalnya dalam mereduksi emisi gas buang. Serta

adakah implikasi dibalik keluarnya Kanada dari Protokol Kyoto terhadap upaya

dunia internasional untuk menekan emisi gas buang dunia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

a. Kanada pada awalnya merupakan negara founding father pembuat kebijakan penyelamatan lingkungan dunia melalui Protokol Kyoto. Namun

mengapa Kanada pada akhirnya menarik diri dari Protokol Kyoto tersebut?

1.3.TUJUAN

3 Disesalkan Kanada Keluar dari Protokol Kyoto,

http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/e242_141211_IDI_Disesalkan

(7)

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui motif dibalik keluarnya Kanada dalam kebijakan

Protokol Kyoto yang cenderung menekan negara anggotanya untuk membatasi

emisi gas buang di negaranya tersebut.

1.4. MANFAAT

a. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan dan ilmu

pengetahuan , khusunya dalam bidang ilmu sosial dan politik.

b.Manfaat Praktis

Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mahasiswa dan juga

untuk mendapatkan pengetahuan mengenai topik yang diteliti kemudian dapat

mengembangkan dan melatih untuk membuat suatu karya penelitian skripsi.

Selanjutny bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih lengkap dan terstruktur

mengenai pokok permasalahan yang sedang diteliti.

(8)

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Studi Terdahulu

Penelitian yang berjudul “ Ketidakefektifan Protokol Kyoto (ditinjau dari

sektor Kehutanan) yang ditulis oleh Nurita Efri Diana dari Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta didalamnya berisi tentang

implementasi Protokol Kyoto dalam sektor kehutanan yang kurang efektif. Hal ini

diukur dari adanya beberapa kebijakan yang menjadi fokus dari penelitian tersebut

yaitu salah satunya adalah upaya mitigasi dan upaya adaptasi. Upaya mitigasi

disini merupakan tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan untuk

meningkatkan penyimpanan karbon dalam rangka mengatasi perubahan iklim4.

Upaya mitigasi ini dianjurkan dan termuat di dalam Protokol Kyoto. Akan tetapi

dalam pengimplementasiannya, Indonesia bisa dikatakan gagal melaksanakan

upaya mitigasi tersebut, terbukti dengan banyaknya kebakaran hutang,

penebangan kayu secara ilegal seperti yang dikemukakan oleh penulis dalam

penelitiannya. Kemudian selanjutnya adalah upaya adaptasi dimana upaya ini

merupakan kelanjutan dari mitigasi. Upaya adaptasi ini merupakan tindakan

penyesuaian oleh sistem alam untuk mengurangi kerusakan terhadap dampak yang

ditimbulkan oleh perubahan iklim. Kedua kebijakan tersebut dikeluarkan sebagai

lanjutan dari adanya kebijakan Indonesia dalam meratifikasi protokol Kyoto.

Namun pada kenyataannya kedua implementasi tersebut belum mampu

menyelesaikan permasalahan perubahan iklim global di Indonesia.

Di dalam penelitian yang ditulis oleh penulis, terdapat kesamaan

didalamnya berupa jenis penelitian yang akan diteliti yang sama-sama bersifat

4Nurita Efri Diana,” Ketidakefektifan Protokol Kyoto di Indonesia”,(skripsi, Universitas

(9)

eksplanatif dan juga sama membahas mengenai Protokol Kyoto. Sedangkan

perbedaannya adalah terletak pada aktor yang bermain didalamnya, pada

penelitian terdahulu ini aktor yang menjadi obyek di dalamnya adalah Indonesia

sedangkan pada penelitian kali ini aktor yang terlibat adalah Kanada.

2.2. Level Of Analysis

Pada penelitian ini, penulis menggunakan Level Of Analysis pada tingkat

“state” dimana negara disini sebagai obyek yang dikaji. Negara yang dimaksud

disini adalah Kanada. Variabel indenpenden berada pada titik motif Kanada atau

alasan Kanada mengeluarkan kebijakan. Sedangkan variabel dependen disini

adalah kebijakan yang diambil Kanada untuk memundurkan diri dari Protokol

Kyoto. Kedua variabel ini saling membentuk suatu korelasi pada unit eksplanasi.

Perilaku negara dalam penelitian ini ditandai dengan adanya motif Kanada dalam

mengambil kebijakan untuk menarik diri dari Protokol Kyoto. Berdasarkan

pemaparan konsep kepentingan nasional di atas penulis memfokuskan pada aspek

kepentingan nasional di bidang ekonomi terutama aspek peningkatan produksi.

Karena sebagai aktor yang rasional Kanada akan lebih mengutamakan pengejaran

atau pemenuhan kepentingan nasionalnya.

2.3. Operasionalisasi Konsep

National interest merupakan kepentingan yang ingin dicapai suatu negara

melalui kebijakan yang dibuatnya. Kepentingan nasional sering dijadikan tolak

ukur atau kriteria pokok bagi para pengambil keputusan (decision makers)

masing-masing negara sebelum merumuskan dan menetapkan sikap atau tindakan.

(10)

tujuan untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Dalam hal ini kepentingan

nasional yang relatif tetap dan sama diantara semua negara/bangsa adalah

keamanan (mencakup kelangsungan hidup rakyatnya dan kebutuhan wilayah)

serta kesejahteraan. Kedua hal pokok ini yaitu keamanan (Security) dari

kesejahteraan (Prosperity). Kepentingan nasional diidentikkan dengan dengan

“tujuan nasional”. Contohnya kepentingan pembangunan ekonomi, kepentingan

pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau

kepentingan mengundang investasi asing untuk mempercepat laju industrialisasi.

Lebih jauh menurut H.J.Morgenthau, esensi kepentingan nasional adalah

sebagai berikut:

”Kepentingan nasional adalah kemampuan minimum negara untuk

melindungi, dan mempertahankan identitas fisik, politik, dan kultur dari

gangguan negara lain. Dari tinjauan ini para pemimpin negara menurunkan

kebijakan spesifik terhadap negara lain yang sifatnya kerjasama atau konflik”.5

Artinya disini apa yang dilakukan oleh suatu negara sejatinya berasal dari

tujuan yang ingin dicapai oleh negara ersebut, dimana tujuan tersebut merupakan

sebuah kebutuhan dari negara tesebut untuk mensejahterahkan masyaraaktnya dan

meningkatkan kapbiliitas negara tersebut dalam dinamika sistem internasional.

Dalam penelitian ini tentunya ada motif kepentingan mengapa Kanada

memilih memundurkan diri dari protokol Kyoto.

5 Peter, J. What is in the national interest.”www.jmu.edu/.../National %20Interest .pdf ”, diaksess

pada 8 Desember 2010

(11)

Didalam dinamika internasional menurut konsep national interest yang

digunakan, dengan memberikan 2 indikator akan mempermudah tingkat analisa

kebijakan yang dikeluarkan oleh Kanada. Indikator faktor internal dapat melihat

bagaimana motif Kanada dalam tingkat analisa pada sisi kepentingan domestik

ekonomi dan politik sedangkan pada indikator faktor internal dapat dilihat

bagaimana motif pengaruh dari luar negara tersebut mempengaruhi kebijakan

yang dibuat oleh Kanada pada tahun 2011.

2.4. Hipotesis

Ada pertimbangan yang diambil oleh Kanada ketika dia keluar dari

Protokol Kyoto. Yang pertama dlihat faktor internal dari aspek ekonomi, Kanada

merupakan negara yang perindustriannya cukup besar dimana ketika Kanada

menarik diri dari protokol Kyoto, maka secara tidak langsung akan dapat

meningkatkan produktifitas yang pada akhirnya akan berdampak pada kapabilitas

ekonomi Kanada. Kapabilitas ekonomi Kanada cenderung akan meningkat National Interest

Faktor Internal Faktor eksternal

Ekonomi

Politik

(12)

berhubungan dengan tidak adanya pengaturan mengenai pembuangan gas.

Kemudian jika dilihat dari aspek politik, Jika Kanada menarik diri dari Protokol

Kyoto maka posisi Kanada dalam pembuatan kebijakan akan bersifat indenpenden

dalam artian tidak terpengaruh pada pihak eksternal. Kemudian faktor eksternal

dimana atas dasar tuntutan dari kelompok kepentingan yang ada yang mendesak

kanada agar segera keluar dari protokol Kyoto.

BAB III

(13)

3.1. Jenis Penelitian

Penulis disini menggunakan jenis penelitian yang bersifat eksplanatif

dimana nantinya penulis akan menjelaskam secara mendetail dan menerangkan

hubungan sebab-akibat dari fenomena yang akan diteliti6. Melalui penelitian

eksplanatori ini dapat diketahui bagaimana korelasi antara dua atau lebih variabel

baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Pada penelitian ini

“ AnalisisKebijakan Kanada Menarik Diri dari Protokol Kyoto pada Tahun 2011”

penulis berusaha memaparkan alasan dibalik kebijakan yang dikeluarkan oleh

Kanada dalam sebuah rezim mengenai lingkungan. Melalui hubungan sebab

akibat akan dicari atau dianalisis apa faktor-faktor penyebab Kanada

memundurkan diri dari Protokol Kyoto. Adanya korelasi pada unit analisa

penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang terjadi antara analisa motif

yang terjadi dan kebijakan Kanada itu sendiri. Tipe penjelasannya adalah Causal

explanations yang merupakan penjelasan tentang apa penyebab dari beberapa

peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang sangat umum

dari penjelasan yang digunakan jika ubungan adalah satu tentang sebab dan

akibat.

3.2. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan data

sekunder berupa studi pustaka dan dokumen. Di dalam melaksanakan metode

dokumentasi ini penulis menggunakan buku, jurnal, catatan ataupun data melalui

(14)

3.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Penelitian ini difokuskan kepada analisa

penyebab-penyebab Kanada keluar dari kesepakatan Protokol Kyoto. Penelitian ini

memfokuskan waktu ketika Kanada mulai menandatangani Protokol Kyoto pada

tahun 1997 sampai dengan Kanada mengeluarkan kebijakan memundurkan diri

dari Protokol Kyoto pada tahun 2011. Jadi secara keseluruhan difokuskan pada

rentang waktu 1997-2011.

3.4. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari studi literatur dan dokumen ini kemudian di

analisis menggunakan teori dan konsep yang saling berkaitan satu sama lain

dengan obyek yang akan diteliti. Teori yang berkaitan dengan perilaku Kanada

dalam membuat kebijakan.

3.5. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan meliputi :

 BAB I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah atau permasalahan yang akan diteliti, serta tujuan dan

manfaat penelitian.

 BAB II berisi tentang kerangka konseptual yang terdiri dari studi

terdahulu, Level Of Analysis, operasionalisai konsep yang akan digunakan,

(15)

 BAB III berisi tentang Metode Penelitian yang terdiri dari Jenis

Penelitian, teknik pengumpulan data, ruang lingkup penelitian, teknik analisa data

serta sistematika penulisan.

 BAB IV berisi tentang Obyek penelitian yang berisikan tentang

data-data yang mewakili obyek yang diteliti

(16)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Kebijakan Kanada dalam Protocol Kyoto

1980 Perdana Menteri Pierre rudeau memperkenalkan kebijakan energi

yang kontroversial, Program Energi Nasional (NEP)

2000 Pemerintah Federal Kanada memperkenalkan Rencana Aksi 2000

tentang perubahan iklim .7

2001 Amerika Serikat tidak ikut serta meratifikasi protocol kyoto dan

meninggalkan Kanada sebagai satu-satunya negara di Amerika

2004 Pemerintah federal Kanada meluncurkan One Ton Challenge8.

2006 2006 Pemerintah konservatif Herper mengambil kekuasaan.

Perdana Mentri Herper meninggalkan kewajiban Kyoto dalam

mendukung “ Made in Canada”, Pada tahun pertama emisi GRK

naik ke posisi tertinggi sepanjang masa dari 748 Mt.9

2007 pemerintah federal Kanada memperkenalkan Clean Air Act10

03-15

Desember

Konferensi Perubahan Iklim di Bali, Menteri Lingkungan Hidup

Indonesia, John Baird mengatakan bahwa Kanada tidak akan

7 Protocol Kyoto ,

http://publications.gc.ca/collections/Collection/M22-135-2000E diakses tanggal 20 Maret 2013

8 "Evaluation of the One-Tonne Challenge Program". Environment

Canada. August 17, 2006. Retrieved January 9, 2013.

9 "Harper's letter dismisses Kyoto as 'socialist scheme'". CBC News. January

30, 2007.diakses tanggal 25 Maret 2013

10"Canada and Kyoto: A history of the country's involvement and its

(17)

2007 berusahauntuk mencapai target yang telah diatur pada Protokol

Kyoto karena itu tidak mungkin untuk dijangkau11

Februari

2009

The CED didirikan antara Kanada dan AS untuk meningkatkan

kerjasama pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

energi bersih untuk mengurangi gas rumah kaca dan memerangi

perubahan iklim

2009 Kanada menandatangani Conpenhagen Accord. Ini adalah

kesepakatan yang tidak mengikat dimana Kanada sepakat untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 17% dari tahun 2015

sampai 2020 menjadi 607 megaton (Mt) 12

Desember

2011

Kanada menjadi negara pertama yang menandatangani

pengumuman pengunduran diri dari protocol kyoto.

4.2. Data Emisi dan sektor-sektor Kanada

Kanada merupakan salah satu penghasil emisi perkapita tertinggi di OECD

dan memiliki intensitas energi yang lebih tinggi, hal ini disesuaikan dengan

paritas daya beli dari negara IEA. Sebaliknya sektor listrik Kanada memproduks

(18)

lebih dari tiga perempat listrik dari sumber energi terbarukan dan energi nuklir

gabungan. Emisi gas rumah kaca Kanada meningkat dari tahun 1997 sampai tahun

2001, kemudian meningkat lagi pada tahun 2002 dan menurun pada tahun

2005. Berikut data emisi Kanada secara singkat12

 1990 (461 Mt) (GC 1994)

 2005 (747 Mt) 33% lebih besar dari target Kyoto

 2006 (719 Mt)

 2007 (74 Mt)

 2008 (732 Mt)

 2009 (690 Mt)

 Berikut merupakan data distribusi emisi gas rumah kaca Kanada pada

tahun 2010 sebagai berikut :13

12 Fritzsche, Jef (2008). Canadian industry's expenditures to reduce

greenhouse gas emissions (Report). Statistics Canada."Much of the increase in emissions is a result of the extraction, processing, refnement and transportation of oil and gas."

13 Environment Canada, “greenhouse Gas Emmisions Data”,

(19)

Sector 2010 Green House gas

 Presentase Keseluruhan gas (GHG) emisi gas rumah kaca Kanada adalah14 :

 Carbon dioxide (CO2) (78.1%)

 Methane (CH4) (13.4%)

 Nitrous oxide (N2O) (7.1%)

 Hydrofluorocarbons (HFCs), perfluorocarbons (PFCs) and sulphur

hexafluoride (SF6) (1.4%)

 Presentasi Kesluruhan gas (GHG) emisi gas rumah kaca Kanada oleh sektor ekonomi 15:

14 UNFCCC (April 21, 2011) (PDF). Report of the individual review of the annual

(20)

 Energy sector (81.3%)

o Transportation

o Stationary Combustion Sources

o Fugitive Sources

 Agriculture sector (8.5%)

 Industrial processes sector (7.2%)

 Waste sector (2.9 per cent)

 Solvent and other product use sector (0.04%)

 Land-Use Change and Forestry Secto

4.3.Faktor Keluarnya Kanada dari Protokol Kyoto

Sejauh ini, perekonomian Kanada masih cukup kuat bila dibandingkan

dengan negara lainnya. Kenyataan ini menjamin bahwa Kanada masih tetap

mempunyai pengaruh atas kekuatan politik dan ekonomi untuk beberapa dekade

mendatang. Dalam hal ini, termasuk melamjutkan kemajuannya di berbagai

bidang seperti teknologi, industri, dll yang efisien serta orientasi kepada ekonomi

(21)

Kanada dimasa depan, Kanada harus siap terikat dalam ekonomi global dan tetap

terjaga posisinya sebagai pemimpin untuk mendapatkan keuntungan dari

datangnya abad baru yang penuh dengan persaingan. Kanada dalam hal tanggung

jawab dalam mengatasi tantangan atas perubahan global khususnya berupaya

untuk melanjutkan dampak pertumbuhan lingkungan hidup dunia. Untuk

mengatasi masalah ini perlu pengorbanan yang mungkin akan mengganggu daya

saing perdagangan dan kesejahteraan masyarakat Kanada. Keadaan ini telah

menimbulkan perdebatan dan diskusi panjang dalam Protokol Kyoto. Dalam

menilai kebaikan Protokol Kyoto, Kanada berusaha memahaminya sebagai

langkah awal dan kerangka kerja bagi tindakan masa depan untuk menghadapi

tantangan yang datang.

Protokol Kyoto diadopsi pertama kali tahun 1997 di Kyoto, Jepang dan

mewajibkan 37 negara maju mengurangi emisi GRK hingga rata-rata 5 persen

dibandingkan level emisi tahun 1990. Kanada merupakan founding father dari

berdirinya protokol kyoto dan ikut meratifikasinya pada tahun 1997. Akan tetapi

pada keputusannya Kanada menarik diri dari Protokol Kyoto pada senin ,12

Desember 201116. Terdapat beberapa analisa yang dapat dijelaskan mengenai

alasan Kanada menarik diri dari protokol Kyoto yang penulis klasifikasikan

menjadi dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

terdiri dari dua faktor ekonomi dan politik.

4.3.1. Faktor Internal

Hubungan ekonomi internasional tidak dapat dipisahkan dari kepentingan

(22)

memiliki sumber daya alam atau negara bagian ekonomi lainnya atau ketika

negara mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Setiap

negara saat itu cenderung ntuk berpacu dalam meningkatkan pembangunan

ekonominya karena muncul persaingan antar negara dalam perekonomian global.

Oleh karena itu dalam penelitian ini mengungkapkan analisis dari alasan Kanada

menarik diri dari Protokol Kyoto

Kanada merupakan negara yang memiliki cadangan minyak terbesar

ketiga didunia setelah Arab dan Venezuela, lebih dari 170 miliar barel. Produksi

harian Kanada mencapai 1,5 juta barel oil sands dan diperkirakan akan meningkat

menjadi 3,7 juta pada tahun 2025.17 Akan tetapi jumlah energi dan air yang

dibutuhkan untuk proses ekstraksi akan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Oleh

karena itu ini menjadi beban berat bagi Kanada untuk mengurangi tingkat emisi

gas yang dihasilkan. Kanada menilai bahwasanya apa yang dicanangkan oleh

UNFCCC akan mematikan perekonomian negara-negara industri. Mau tidak mau,

beberapa industri yang dinilai melanggar peraturan akan mengurangi bahkan

menghentikan operasinya. Hal itu mengakibatkan turunnya pendapatan negara,

banyak pengangguran dan dampak lainnya. Kanada memiliki hak untuk

memutuskan mundur dari Protokol Kyoto dan berpendapat ada jalan lain selain

cara-cara yang dibahs di Protokol Kyoto.

Perhatikan tabel berikut:18

17 Canada pulls out of Kyoto protocol,

http://www.thejournal.ie/canada-pulls-out-of-kyoto-protocol-303644-Dec2011/ diakses pada tanggal 2 April 2013

(23)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa target yang harus dicapai dalam

protokol kyoto berbeda jauh dengan projected emissions Kanada. Selain itu

Kanada berkomitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca sampai pada 6% pada

tahun 1990, namun pada tahun 2009 emisi rumah kaca Kanada meningkat

menjadi 17% lebih tinggi dari tahun 1990. Oleh karena itu Kanada mendapatkan

hukuman denda keuangan yang sangat besar. Hal ini sangatlah merugikan

Kanadadalam hal ekonomi. Penambahan emisi Kanada dari tahun ketahun

diakibatkan oleh penambahan penduduk Kanada yang hampir mencapai satu

persen pertahun serta perkembangan ekonomi dimana Produk Domestik Bruto

Kanada meningkat sekitar 3 persen pada tahun 1998. Setiap fasilitas yang

dibangun sepert rumah, mobil, dan fasilitas lainnya menambah emisi Kanada.

Faktor lainnya adalah volume gas alam yang diekspor ke Amerika Serikat

berkembang pesat, dan juga hasil produksi dan transportasi dalam emisi metana

(24)

Kanada. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca maka hal itu akan memakan

biaya yang tinggi. Sebuah survei yang dilakukan dari model makro ekonomi oleh

Conference Board of Canada yang menyimpulkan bahwa target Kyoto akan

menghambat pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3%-2,3% pada tahun 2010. Angka

tersebut merujuk kerugian sebesar $18-28$ miliar dolar terhadap perekonomian di

Kanada.19

Kemudian melalui data yang diberikan diatas mewakili alasan Kanada

dimana dia memiliki banyak sekali industri dan sektor-sektor didalamnya

sehingga sulit sekali untuk mencapai target yang harus dipenuhi didalam protokol

kyoto. Sebagai contoh lagi pada tahun 2005 emisi gas buangan Kanada mencapai

747 Mt, 33% melebihi target yang telah ditentukan Kyoto. Hal ini tentunya

membuat Kanada harus membayar denda yang cukup besar dan mengalami

kerugian. Perbandingan sektor-sektor energi dan industri yang ada disana tidak

mampu mewadahi atau mengurangi emisi gas buang Kanada. Jika Kanada terus

menerus mengurangi emisinya maka sama halnya dengan Kanada harus

merelakan beberapa sektor tidak bekerja, karena bukan hal yang tidak mungkin

setiap perusahaan disana mengeluarkan emisi gas buang.

Kanada memiliki kewajiban terhadap protokol kyoto dan harus

mengeluarkan dana sebesar US $13,6 miliar dapat dikatakan bahwa US$1.600

dari setiap kepala keluarga di sana. Biaya ini tentunya sangat memberatkan bagi

Kanada, karena hal ini dianggap sebuah ketidakmampuan pemerintahan Liberal

Kanada dalam menangani Protokol Kyoto.

(25)

Kemudian Dengan keluarnya Kanada dari protokol Kyoto, negara ini

dapat menghemat US$ 14 juta dari denda yang akan dijatuhkan jika tak mencapat

target dalam ketentuan protokol kyoto. Dalam pencapaian target ketika masih

dalam naungan protokol kyoto pada tahun 2012 sama halnya dengan Kanada

harus menutup semua sektor pertanian serta memangkas temperatur di setiap

rumah, kantor, pabrik dll. Dalam hubungan internasional, Kanada mencoba

menerapkan Balance of Power. Dibanding memilih Protokol Kyoto yang

dianggap tidak memberikan solusi tepat khususnya bagi negara-negara Annex I,

Kanada lebih mementingkan kepentingan vital nasional, yaitu economic

well-being. Bila ditinjau dari sisi hubungan internasional, apa yang dilakukan Kanada

tersebut sah untuk dilakukan. Karena pada dasarnya, diplomasi dan hubungan luar

negeri dilakukan dengan meninjau pada kepentingan nasional.

4.3.2. Faktor eksternal

Menganalisis hubungan antara kebijakan lingkungan hidup dan daya saing

internasional adalah suatu hal yang sulit. Kebijakan lingkungan hidup dapat

mempunyai dampak positif dan negatif terhadap daya saing. Daya saing sering

kali dipandang sebagai sumber potensial bagi konflik antara lingkungan hidup dan

kebijakan perdagangan. Langkah Kanada memundurkan diri dari protokol Kyoto

ini disebabkan karena Protokol Kyoto yang tidak mencakup tiga emitor terbesar

dunia seperti Cina, India dan Amerika Serika tidak meratifikasinya. Kedua negara

besar tersebut mempengaruhi tindakan Kanada untuk memilih keluar dari

protokol Kyoto. Menurut data yang kami dapat. Diluar dari biaya yang telah

(26)

Kyoto adalah emisi gas kaca yang akan terus meningkat karena AS dan Cina tidak

tercakup oleh kesepakatan Kyoto. Hal ini tentunya menjadi saingan berat bagi

Kanada untuk pencapaian ekonominya ketika ketiga negara besar ini tidak

menandatangani protokol kyoto.

Gambar diatas menunjukkan persaingan ekonomi Kanada terhadap

negara-negara besar lainnya khususnya adalah Amerika.

Selanjutnya Pembuatan kebijakan lingkungan hidup Kanada ditandai oleh

adanya persaingan hebat antara lobi lingkungan hidup dengan kelompok bisnis

dan industri. Ketika lobi lingkungan hidup kekurangan power, kebijakan biasanya

mengekspresikan kepentingan kelompok bisnis dan industri. Kelompok bisnis dan

industri Kanada telah melakukan lobi yang sangat efektif melawan penggunaan

emisi gas rumah kaca. Kelompok kepentingan menggunakan beragam teknik

untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh birokrasi federal, antara lain

(27)

kongres atau anggota kongres.20 Kelompok bisnis dan industri serta kelompok

masyarakat (kelompok konsumen/lingkungan hidup) adalah peserta efektif dalam

proses pembngunan, kelompok bisnis lebih efektif secara umum. Pada kasus ini

kelompok kepentingan sebagai contoh perusahaan perusahaan di Kanada yang

mendesak Kanada untuk keluar dari protokol Kyoto .

BAB V

PENUTUP

5.1. Keseimpulan

(28)

Protokol Kyoto merupakan salah satu kajian ilmu hubungan internasional

karena merupakan bentuk hubungan global berupa kesepakatan negara-negara

dunia dalam mengkaji suatu fenomena internasional, yaitu climate change. Hal ini

dianggap sebagai suatu pencegahan agar tidak terjadi dampak yang lebih besar

dari perkembangan zaman. Protokol Kyoto memaksa kepada setiap anggotanya

untuk mengurangi emisi. Memaksa indutri di negara anggota untuk turut

mengikuti peraturan ini demi keselamatan bumi. Protokol Kyoto diadopsi pertama

kali tahun 1997 di Kyoto, Jepang dan mewajibkan 37 negara maju mengurangi

emisi GRK hingga rata-rata 5 persen dibandingkan level emisi tahun 1990.

Kanada merupakan founding father dari berdirinya protokol kyoto dan ikut

meratifikasinya pada tahun 1997. Akan tetapi pada keputusannya Kanada menarik

diri dari Protokol Kyoto pada senin ,12 Desember 2011. Keputusan Kanada ini

tentunya menimbulkan banyak tanda tanya dikalangan dunia. Alasan yang

melatarbelakangi keluarnya Kanada dari protokol kyoto adalah kareana ada dua

faktor uang sifatnya internal dan eksternal. Faktor internal lebih mengarah kepada

keadaan domestik Kanada terutama dalam hal ekonomi atas dasar industri, denda

dari pengeluaran emisi yang sangat merugikan Kanada. Kemudian dalam hal

faktoe eksternl yaitu lebih kepada pengaruh 2 emitir besar dunia seperti Amerika

Serikat dan Cina yang tidak ikut meratifikasi Protokol Kyoto. Keputusan Kanada

ini didasarkan atas persaingan ekonomi tentunya. Kemudian adalah mengenai lobi

yang dilakukan oleh industri-industri di Kanada yang menginginkan Kanada

keluar dari Protokol Kyoto.

(29)

Keputusan Kanada keluar dari Protokol Kyoto membawa keuntungan

tersendiri bagi Kanada. Tindakan Kanada ini murni dilakukan untuk kepentingan

nasional negaranya. Namun jika dilihat melalui etika internasional, tindakan

Kanada ini bisa dikatakan tidak sesuai dengan komitmen internasional untuk

menjaga kelestarian lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

United Nation, “Framework Convention of Climate Change: Protocol Kyoto

<http://unfccc.int/kyoto_protocol/items/2830.php> diakses pada tanggal 25

(30)

Gulo, W. 2000. “Metodelogi Penelitian” , Jakarta:Grasindo. Hal.19

Yunus, Sapto. 2011. Tempo [online]. Kanada Keluar dari Protokol Kyoto.

Didapat dari

http://www.tempo.co/read/news/2011/12/13/116371366/Kanada-Keluar-dari-Protokol-Kyoto> [diakses pada tanggal 26 November 2012]

Peter, J. What is in the national Interest. ”www.jmu.edu/.../National

%20Interest .pdf ”, diaksess pada 8 Desember 2010

Disesalkan Kanada Keluar dari Protokol Kyoto,

http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/e242_141211_IDI_D

isesalkan%20Kanada%20Keluar%20dari%20PRotokol%20Kyoto.pdf,

diakses pada tanggal 1 Desember 2012

Nurita Efri Diana,” Ketidakefektifan Protokol Kyoto di Indonesia”,(skripsi,

Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta,2011), hal 14.

Democracy History” , dalam Http : //www.whitehouse.gov/news/relese/2003.html

diakses 27 Maret 2013

Protocol Kyoto ,http://publications.gc.ca/collections/Collection/M22-135-2000E

diakses tanggal 20 Maret 2013"Evaluation of the One-Tonne Challenge

Program". Environment Canada. August 17, 2006. Retrieved January 9,

2013.

"Harper's letter dismisses Kyoto as 'socialist scheme'". CBC News. January 30,

(31)

"Canada and Kyoto: A history of the country's involvement and its greenhouse

gas emissions". CBC News. December 13, 2011. Retrieved

December 20, 2011.

"Canada to move toward Kyoto". Reuters. March 17, 2007.

Diakses 25 Maret 2013

Canada pulls out of Kyoto protocol,

http://www.thejournal.ie/canada-pulls-out-of-kyoto-protocol-303644-Dec2011/ diakses pada tanggal 2 April 2013

Fritzsche, Jeff (2008). Canadian industry's expenditures to reduce greenhouse gas

emissions (Report). Statistics Canada."Much of the increase in emissions is

a result of the extraction, processing, refinement and transportation of oil

and gas."

IPCC, Third Assessment Report of Working group I, 2001, Summary for Policy

Makers [SPM], pg. 14,18

Environment Canada, “greenhouse Gas Emmisions Data”,

http://www.ec.gc.ca/indicateurs-indicators/default.asp?

Gambar

Gambar diatas menunjukkan persaingan ekonomi Kanada terhadap negara-

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi android gratis yang dapat dengan mudah kita dapatkan di play store ini. merupakan aplikasi notes yang paling popular saat

Febby Rizqie Anhary: Hubungan Hukum Perseroan Terbatas Dengan Pasar Modal (Suatu Tinjauan Juridis), 2002... Febby Rizqie Anhary: Hubungan Hukum Perseroan Terbatas Dengan Pasar

Tinjauan Geometrik Jalan Raya Pada Titik Titik Rawan Kecelakaan ( Blackspots ) di Kota Semarang (Studi Kasus : Jalan Prof Hamka, Gombel Lama dan Kolonel H. Imam Suparto).. 78

Dari gambar 2 pada konsentrasi substrat tepung sorghum 10 % dengan konsentrasi enzim alphaamylase yang sama 200 U/gr pada kondisi operasi reaksi likuifikasi suhu 80 o C pH

Mental-kognitif yang menggambarkan cara berfikir bathiniyyah (mental) remaja adalah suatu konsep penting yang akan menetukan sikap dan tingkahlaku remaja

Dengan adanya Program Pengabdian Masyarakat yang berupa Penyuluhan Produksi Jenang Labu Kuning Di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal Untuk

This is distinct from a type I interface where there is complete contact between the dentin and bonding resin; a type III interface where a combined cohesive/adhesive failure

Alhamdullilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-NYA, sehingga Tim Penyusun Standar