PENGARUH SERTIFIKASI GURU DANKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAPKINERJA GURU SMA NEGERI` 1 KENDAL
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Nomor 20Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan b ertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Jadi, tujuan pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik.Pendidikan membutuhkan sumber daya yang mendukung danmenunjang pelaksanaannya agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Guru adalahsosok yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan.
menyenangkan, kreatif,dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untukmeningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baiklembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikankepadanyaSMA N 1 Kendal merupakan salah satu sekolah yang berada diKabupaten Kendal. SMA N 1 Kendal merupakan rintisan sekolah bertarafnternasional, sehingga dituntut untuk meningkatkan kualitasnya baik dari segiinput, proses, maupun output. Guru di SMA N 1 Kendal dituntut untuk memilikikinerja yang tinggi agar dapat menunjang berjalannya proses pendidikan.
Peneliti telah melakukan observasi di SMA N 1 Kendal. Berdasarkanwawancara dengan kepala sekolah SMA N 1 Kendal diperoleh informasi bahwaguru dalam melaksanakan tugasnya ada yang memiliki kinerja tinggi, namun ada juga yang belum memiliki kinerja yang tinggi.
Tabel 1.1Data Kualifkasi Guru SMA Negeri 1 Kendal Tahun 2012Kualifkasi Guru Jumlah Persentase
S2 3 4,41%S1 60 88,24%D3 5 7,35%68 100% Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel 1.2
Data Sertifkasi Guru SMA Negeri 1 Kendal Tahun 2012Sertifkasi pendidik Jumlah Persentase
Lulus sertifkasi 37 54,41%PLPG 11 16,18%Belum sertifkasi 20 29,41% Total 68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel kualifkasi guru SMA N 1 Kendal menunjukkan bahwa jumlahguru yang telah meraih gelar S2 masih sangat minim yaitu hanya 4,41%, padahalPermendiknas Nomor 78 Tahun 2009 Pasal 6 Ayat 6 menyatakan bahwa SMAdan SMK bertaraf internasional memiliki paling sedikit 30% pendidik yang berpendidikan S2 atau S3 sesuai dengan bidang studi yang diampu dari perguruan
tinggi yang program studinya terakreditasi. Sedangkan, persentase guru yangtelah tersertifkasi yaitu sebesar 54,41%. Hal ini menunjukkan bahwa guru yangsudah sertifkasipun kurang memiliki upaya untuk meningkatkan kompetensiyang dimiliki agar memiliki kinerja yang tinggi.Peneliti mendapatkan informasi berdasarkan wawancara dengan siswaSMA N 1 Kendal bahwa guru
proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas juga kura ngdimanfaatkan dengan baik, sebagian besar guru hanya fokus pada LKS maupun buku paket saja. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa terdapatfenomena gap kinerja guru di SMA N 1 Kendal.Upaya untuk meningkatkan kinerja guru adalah dengan programsertifkasi guru. Menurut Mulyasa (2007), sertifkasi guru merupakan proses ujikompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan danatau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Sertifkasi gurumerupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dikutiidengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifkasi guruakan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta).
Dengan peningkatan mutudan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru.Hal tersebut dilakukan agar guru memiliki kinerja yang optimal. Gurusudah selayaknya diakui dan disejajarkan dengan profesi-profesi lain. Oleh karenaitu, kesejahteraan guru merupakan hal yang perlu diperhatikan. Kesejahteraanyang baik akan membuat guru berkonsentrasi penuh dalam melaksanakan pembelajaran tanpa dibayang-bayangi untuk mencari penghasilan tambahan lain.Kepemimpinan kepala sekolah dapat juga mempengaruhi kinerja gurukarena kepala sekolah adalah seorang
manager
di sekolah yang bertugasmembimbing dan mengarahkan guru untuk mencapai tujuan sekolah. Kepala
sekolah adalah guru yang diangkat dan memiliki tugas tambahan untukmemimpin sekolah. Tugas kepala sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajarlebih sedikit namun kepala sekolah memiliki tanggung jawab atas proses belajarmengajar yang terjadi di sekolah.Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh danmenentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi,memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatankinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Olehkarena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dankemampuan serta
keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah
lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekola h harusdapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehinggakinerja guru selalu terjaga.Depdiknas dalam Sudrajat (2010)
menyatakan bahwa terdapat
(pendidik), (2) manager
, (3)
administrator
, (4)
supervisor
, (5) leader
, (6)penciptaiklim kerja, (7) wirausahawan. Hal ini dapat diwujudkan jika seorang kepalasekolah dapat atau bisa memberikan sikap keteladanan yang baik dalam berperilaku, perhatian terhadap respon guru dan pemberian kesempatan untuk pengambilan keputusan di organisasi dalam pencapaian visi dan misi orga nisasi.Jika hal ini diperhatikan dengan baik maka akan memberikan hal yang positifdalam peningkatan semangat kerja guru.Beberapa penelitian lain yang mendukung pengaruh sertifkasi guru dankepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah sebagai berikut:Hakim Adi Prabowo (2010) yang mengkaji pengaruh disiplin kerja dankepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru akuntansi di SMK ProgramBisnis dan Manajemen se-Kota Semarang, memperoleh hasil bahwa ada pengaruh positif antara disiplin kerja dan kepemimpinan sekolah dengan kinerja guru.
Erni Sulastri (2011), yang mengkaji mengenai pengaruh sertifkasi gurudan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten Patimemperoleh hasil bahwa ada pengaruh variabel sertifkasi guru terhadap kinerjaguru, ada pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru dan ada pengaruh antara sertifkasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.Berdasarkan latar belakang di atas maka sertifkasi guru dankepemimpinan kepala sekolahmerupakan faktor yang diduga sebagai penentukinerja guru dan diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya maka penelititertarik untuk mengajukan judul skripsi
“Pengaruh Sertifkasi Guru danKepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA
Negeri 1 Kendal”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini sebaga i berikut:1.
Seberapa besar pengaruh sertifkasi guru dan kepemimpinan kepala sekolahterhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah sehingga rumusan masalah sepertidiatas, dapat dirumuskan tujuannya yaitu:1.
Untuk mengetahui adakah pengaruh sertifkasi guru dan kepemimpinankepala sekolah terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sertifkasi guru dankepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru baik secara parsialmaupun simultan.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1Manfaat Teoritis
a.Penelitian ini sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yangsecara teoritis dipelajari dan secara khusus pengetahuan tentang peningkatan kinerja guru. b.
Bagi dunia pendidikan, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk pertimbangan dalam penelitian-penelitian yang serupa dimasa yang akand atang berkaitan dengan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja sumberdaya pendidikan yaitu guru.c.
Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan lebih baiklagi dengan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
1.4.2Manfaat Praktisa. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan nanti dalammelaksanakan tugas keseharian sebagai guru untuk bekerja dengansungguh-sungguh dan dengan kinerja yang tinggi, sehingga akanmencapai hasil yang optimal
b.Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk melaksanakankegiatan belajar mengajar yang lebih efsien dan kondusif agar dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran, serta membantu guru untukmeningkatkan kinerjanya lebih professional sebagai staf pendidik.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik padasekolah itu sendiri dalam rangka memperbaiki kualitas siswa padakhususnya dan kualitas sekolah.
d. Bagi Penyelenggara Sertifkasi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian mengenaisertifkasi serta evaluasi dan identifkasi kekurangan selama pelaksanaansertifkasi.
BAB IILANDASAN TEORI2.1
Telaah Toeri2.1.1
Defnisi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2007:67) istilah kinerja berasal dari Job Performance
atau
Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasisesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalahhasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawaidalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang diberikankepadanya.Kinerja adalah prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja,hasil kerja atau unjuk kerja (Mulyasa, 2004:136). Kamus Besar BahasaIndonesia mendefnisikan kinerja sebagai sesuatu yang dicapai, prestasiyang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Jadi kinerja adalah hasil kerjayang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikankepadanya.
2.1.2
Kinerja Guru
profesional. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja dalam proses pembelajaran y ang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
2.1.3Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Muhlisin (2009) mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapatmempengaruhi kinerja guru adalah:a.
Kepribadian dan dedikasiKepribadian adalah suatucerminan
dari citra seorang guru danakan mempengaruhi interaksi antara guru dan anak didik. Oleh karena itukepribadian merupakan faktor yang menentukan tinggi rendahnyamartabat guru. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Semakin baikkepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dantanggung jawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi yangtinggi dari guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.Kepribadian dan dedikasi yang tinggi dapat meningkatkankesadaran akan pekerjaan dan mampu menunjukkan kinerja yang memuaskan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi. Guru yangmemiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untukgiat memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebutmemiliki akuntabilitas yang baik. b.
Pengembangan profesiPengembangan profesi guru merupakan hal penting untukdiperhatikan guna mengantisipasi perubahan dan beratnya tuntutanterhadap profesi guru. Pengembangan profesionalisme guru menekankankepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.Pengembangan profesional guru harus memenuhi standarsebagaimana yang dikemukakan Stiles dan Horsley dalam Muchlisin(2007) bahwa ada empat standar pengembangan profesi guru yaitu: (1).Standar pengembangan profesi A adalah pengembangan profesi untuk para guru sains memerlukan pembelajaran isi sains yang diperlukanmelalu i perspektif-perspektif dan metode-metode inquiri; (2) Standar pengembangan profesi B adalah pengembangan profesi untuk guru sain smemerlukan pengintegrasian pengetahuan sains, pembelajaran, pendidikan, da n siswa, juga menerapkan pengetahuan tersebut ke pengajaran sains; (3) Standa r pengembangan profesi C adalah pengembangan profesi untuk para guru sains memerlukan pembentukan pemahaman dan kemampuan untuk pembelajaran se panjang masa; (4)Standar pengembangan profesi D adalah program-program profesi untukguru sains harus koheren (berkaitan) dan terpadu.Pembinaan dan pengembangan profesi guru bertujuan untukmeningkatkan kinerja dan dilakukan secara terus menerus sehinggamampu menciptakan kinerja sesuai dengan persyaratan yang diinginkan,disamping itu pembinaan harus sesuai arah dan tugas/fungsi
pada pencapaian predikat guru yang profesional dalam menjalankan tugasnyase hingga harapan kinerja guru yang lebih baik akan tercapai.c.
Kemampuan mengajarKemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan standartugas yang diemban memberikan efek positif bagi hasil yang ingin dicapaiseperti perubahan hasil akademik siswa, sikap siswa, keterampilan siswa,dan perubahan pola kerja guru yang makin meningkat, sebaliknya jika kemampuan mengajar yang dimiliki
guru sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar sisw a tetapi juga menurunkantingkat kinerja guru itu sendiri.Kemampuan mengajar guru menjadi sangat penting dan menjadikeharusan bagi guru untuk dimiliki dalam menjalankan tugas danfungsinya, tanpa kemampuan mengajar yang baik sangat tidak mungkinguru mampu melakukan inovasi atau kreasi dari materi yang ada dalamkurikulum yang pada gilirannya memberikan rasa bosan bagi gurumaupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.d.
Hubungan dan komunikasiKomunikasi memegang pera penting dalam organisasi, adanyakomunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya. Misalnya Kepala Sekolahtidak menginfo rmasikan kepada guru-guru mengenai kapan sekolahdimulai sesudah libur maka besar kemungkinan guru tidak akan datangmengajar.Guru dalam proses pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikanhubungan dan komunikasi baik antara guru dengan Kepala Sekolah, gurudengan guru, guru dengan siswa, dan guru dengan personalia lainnya disekolah. Hubungan dan komunikasi yang baik membawa konsekuensiterjalinnya interaksi seluruh komponen yang ada dalam sistem sekolah.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan berhasil jika adahubungan dan komunikasi yang baik dengan siswa sebagai komponenyang diajar. Kinerja guru akan meningkat seiring adanya kondisihubungan dan komunikasi yang sehat di antara komponen sekolah sebabdengan pola hubungan dan komunikasi yang lancar dan baik mendorong pribadi seseorang untuk melakukan tugas dengan baik.e.
Hubungan dengan masyarakat
melakukan tugas-tugas hubungan dengan masyarakat. Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adatisti adat, mengerti aspirasinya, mampu membawa diri di tengah-tengahmasyarakat, bisa berkomunikasi dengan mereka dan mewujudkan cita-citamereka. Untuk mencapai hal itu diperlukan kompetensi dan perilaku dariguru yang cocok dengan struktur sosial masyarakat setempat, sebab ketikakompetensi dan perilaku guru tidak cocok dengan struktur sosial dalammasyarakat maka akan terjadi benturan pemahaman dan salah pengertianterhadap program yang dilaksanakan sekolah dan berakibat tidak adanyadukungan masyarakat terhadap sekolah, padahal sekolah dan masyarakatmemiliki kepentingan yang sama dan peran yang strategis dalam mendidikdan menghasilkan peserta didik yang berkualitas.f.
KedisiplinanKedisiplinan sangat perlu dalam menjalankan tugas dankewajibannya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing siswa. Disiplinyang tinggi akan mampu membangun kinerja yang profesional sebab pemahaman disiplin yang baik guru mampu mencermati aturan-aturan danlangkah strategis dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.Kemampuan guru dalam memahami aturan dan melaksanakan aturan yangtepat, baik dalam hubungan dengan personalia lain di sekolah maupundalam proses belajar mengajar di kelas sangat membantu upayamembelajarkan siswa ke arah yang lebih baik. Kedisiplinan bagi para gurumerupakan bagian yang tak terpisahkan dalam melaksanakan tugas dankewajibannya.Kedisiplinan seorang guru menjadi tuntutan yang sangat pentinguntuk dimiliki dalam upaya menunjang dan meningkatkan kinerja dandisisi lain akan memberikan tauladan bagi siswa bahwa disiplin sangat penting bagi siapapun apabila ingin sukses.g.
KesejahteraanFaktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruhterhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab semakinsejahteranya seseorang makin tinggi kemungkinan untuk meningkatkankerjanya. Mulyasa (2004) menegaskan bahwa terpenuhinya berbagaimacam kebutuhan manusia, akan menimbulkan kepuasan dalammelaksanakan apapun tugasnya.Profesionalitas guru tidak saja dilihat dari kemampuan gurudalam mengembangkan dan memberikan pembelajaran yang baik
bekerja dan meningkatkan kreativitas sehingga kinerja selalu meningkattiap waktu.h.
Iklim kerjaSekolah merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsuryang membentuk satu kesatuan yang utuh. Di dalam sekolah terdapat berb agai macam sistem sosial yang berkembang dari sekelompok manusiayang saling berinteraksi menurut pola dan tujuan tertentu yang salingmempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga membentuk perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun deng anlingkungannya.Interaksi yang terjadi dalam sekolah merupakan indikasi adanyaketerkaitan satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan juga sebagaituntutan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Untuk terjalinnyainteraksi-interaksi yang melahirkan hubungan yang harmonis danmenciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja diperlukan iklim kerjayang baik.Iklim yang kondusif pada tempat kerja dapat menjadi faktor penunjang bagi peningkatan kinerja sebab kenyamanan dalam bekerjame mbuat guru berpikir dengan tenang dan terkosentrasi hanya pada tugasyang sedang dilaksanakan.
2.1.4
Indikator Kinerja Guru
Seorang guru yang memiliki kinerja yang tinggi ditunjukkandengan keprofesionalannya dalam menjalankan profesinya. MenurutSuyud dalam Sugiyono (2010:153) kinerja profesional guru diukurmelalui : (1) penguasaan bahan ajar, (2) pemahaman karakteristik siswa,(3) penguasaan pengelolaan kelas, (4) penguasaan metode dan strategi pembelajaran, (5) penguasaan evaluasi pembelajaran, (6) Kepribadian
Kinerja guru dibuktikan dengan kompetensi yang dimiliki gurudalam menunjang tugas dan perannya dalam meningkatkan pendidikan.Standar kompetensi guru terdapat dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun2007 yang terdiri dari (1)kompetensi pedagogik, (2)kompetensikepribadian, (3)kompetensi profesional, (4)kompetensi sosial. Berikut penjabaran dari masing-masing kompetensi:a.
Kompetensi Pedagogik1.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.3.
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaranyang diampu.4.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.5.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukkepentingan pembelajaran.6.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.7.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan pesertadidik.8.
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.9.
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.10.Melakukan tindakan refektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
b.Kompetensi Kepribadian1.
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional Indonesia.2.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan bagi peserta didik dan masyarakat
. 3.
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa banggamenjadi guru, dan rasa percaya diri.5.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.c.
Kompetensi Profesional1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung mata pelajaran yang diampu.2.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.3.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan denganmelakukan tindakan refektif.5.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkan diri.d.
Kompetensi Sosial1.
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatifkarena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fsik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.2.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.4.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan dan tulisan atau bentuk lain.Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukurkinerja guru adalah (1) kompetensi pedagogik, (2)kompetensi kepribadian,(3)kompetensi profesional, (4)kompetensi sosial, karena lebih mencakupsemua aspek dan tidak terbatas pelaksanaan kegiatan belajar mengajarsaja.
2.1.5
Sertifkasi
Sertifkasi adalah proses pemberian sertifkat pendidik untuk gurudan dosen. Sertifkasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuanyang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional (UU RI No 14 Tahun 2005).Mulyasa (2007) mendefnisikan sertifkasi guru sebagai proses ujikompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuandan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.Representasi pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalamsertifkasi guru adalah sertifkat kompetensi pendidik. Sertifkat inisebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yangmemenuhi standar untuk melakukan
pekerjaan profesi guru pada jenis
dan jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain sertifkasi guru merupakan pe menuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Olehkarena itu, proses sertifkasi dipandang sebagai bagian esensial dalamupaya memperoleh sertifkat kompetensi sesuai dengan standar yang telahditetapkan. National Commision on Education Services
(NCES) memberikan pengertian sertifkasi guru secara lebih umum. Sertifkasi guru merupakan prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak d iberikanizin dan kewenangan untuk mengajar. Hal ini diperlukan karena lulusanlembaga pendidikan tenaga keguruan sangat bervariasi, baik di kalangan perguruan tinggi negeri maupun swasta (NCES dalam Mulyasa, 2007). Jadi, sertifkasi adalah proses pemberian sertifkat pendidik untukguru sebagai pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya sebagai guru.
2.1.6
Dasar pelaksanaan sertifkasi terdapat dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 yang berbunyi “Guru wajib memiliki kualifkasi akademik, kompetensi, sertifkat
pendidikan, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untukmewujud kan tujuan pendidikan nasional dan di Pasal 11 ayat 1 yang
berbunyi “Sertifkat pendidik yang sebaga
imana dimaksud dalam pasal 8diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan
”
. Dasar pelaksanaan sertifkasi guru yang lain adalah:
1. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifkasi guru dalam jabatan yang ditetapkan 4 Mei 2007
2. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
4. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifkasi danKompetensi Guru.
2.1.7Kompetensi Guru dalam Sertifkasi
Kompetensi guru dalam sertifkasi terdapat dalam UndangUndang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 yang berbunyiKompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputikompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,dan kompetensi sosial..
Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fsik, moral,spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaranyang
diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukkepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan pesertadidik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
b.Kompetensi Kepribadian
1.Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional Indonesia.
2.Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan berwibawa.
4.Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa banggamenjadi guru, dan rasa percaya diri.
5.Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Profesional1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung mata pelajaran yang diampu.2.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.3.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan denganmelakukan tindakan refektif.5.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkan diri.6.
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatifkarena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fsik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.2.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.3.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.4.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
2.1.8Komponen Portofolio Sertifkasi
Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam sertifkasi
dalam jabatan. Guru harus mempunyaikomponen-komponen dibawah ini: Kualifkasi akademikKualifkasi akademik adalah jenjang pendidikan akademik yangharus dimiliki oleh Guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.2.
Pendidikan dan pelatihanKegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang pernah diikutioleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensiselama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkatkecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.3.
Pengalaman
mengajarPengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang , jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu.4.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
adalah persiapan pembelajaran yangakan dilaksanakan untuk satu
kompetensi dasar (KD) tertentu. Bukti
persiapan pembelajaran. RPP disusun mengacu Permendiknas No. 41 tahun 2 007tentang Standar Proses Pendidikan.Pelaksanaan pembelajaran
adalah kinerja guru dalammelaksanakan pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi
tahapan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang tertuang pada Permendik nas No. 41 tahun 2007
tentang Standar Proses Pendidikan. Tahapan pembelajaran meliputi pra pemb elajaran (pengecekan kesiapan kelas danapersepsi), kegiatan inti
(penguasaan materi, strategi
pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan ba hasa), dan penutup (refeksi, rangkuman, dan tindak lanjut).
5.
Penilaian dari atasan dan pengawasPenilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial.Aspek yang dinilai menrujuk pada jabaran kompetensi kepribadian dansosial guru yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.6.
Prestasi akademikPrestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan darilem baga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Contoh; lomba karya akademik,sertifkat keahlian atau keterampilan, pembimbing PPL,
reviewer
buku.7.
Karya pengembangan profesiHasil karya guru yang menunjukkan adanya upaya
pengembangan profesi. Contoh: artikel yang dimuat di jurnal ilmiah, buku, m odul pembelajaran, media pembelajaran.8.
ilmiah dibedakanke dalam kategori relevan (R) dan kurang relevan (KR). Relevan apabilamateri forum ilmiah mendukung peningkatan kinerja profesional guru.Contoh guru mengikuti seminar pengembangan profesionalitas guru.Kurang relevan apabila materi forum ilmiah kurang mendukung peningkatan kinerja profesional guru.9.
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosialKeikutsertaan guru menjadi pengurus
organisasi kependidikan atauorganisasi sosial pada tingkat sekolah, desa/kelurahan, kecamatan,kabupaten/ kota, propinsi, nasional, atau internasional. Pengurus yang
dimaksud adalah Ketua/Kepala, Wakil Ketua/Kepala, Sekretaris,Bendahara, serta Ketua dan anggota Biro/Divisi/Seksi. Pengurusorganisasi pada tingkat sekolah dinotasikan sebagai tugas tambahan,antara lain sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pembantu kepalasekolah/kepala urusan, ketua jurusan, ketua program keahlian, kepala perpustakaan sekolah, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio,kepala klinik rehabilitasi, wali kelas (guru kelas SD/TK), dan pembimbingkegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, majalah dinding, karyailmiah remaja-KIR, dll).Organisasi kependidikan di luar sekolah antara lain ForumKomunikasi Kepala Sekolah (FKKS), Forum Kelompok Kerja Guru(FKKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan SarjanaPendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia(HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), IkatanSarjana Manajemen Pendidikan Indonensia (ISMaPI), AsosiasiPendidikan Khusus Indonesia (APKHIN), Himpunan Sarjana danPemerhati Pendidikan IPA Indonesia (HISPPIPAI), dan Persatuan GuruRepublik Indonesia (PGRI). Organisasi sosial di luar sekolah pada tingkatdesa antara lain Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),LKMD/LMD/ BPD. Organisasi sosial-keagamaan contohnya takmirmasjid atau Dewan Keluarga Mesjid (DKM), Dewan Gereja, dan yangsejenisnya. Keterlibatan guru dalam suatu kepanitiaan yang sifatnyatemporer mulai pada tingkat sekolah, desa, sampai tingkatinternasional tidak dinilai.
dan 30 Tahun; guru kreatif, guru favorit, guru inovatif,dan penghargaan lain manfaat yang sangat penting, terutama dalam meningkatkankualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Pentingnya ujikompetensi dalam sertifkasi guru antara lain dapat dikemukakan berikutini (Mulyasa, 2007):
a. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kompetensi guruUji kompetensi guru dapat digunakan untuk mengembangkanstandar kompetensi guru. Berdasarkan hasil uji dapat diketahuikemampuan rata-rata para guru, aspek mana yang perlu ditingkatkan, dansiapa guru yang perlu mendapat pembinaan secara kontinyu, serta siapaguru yang telah mencapai standar kemampuan minimal.
b. Merupakan alat seleksi penerimaan guruUji kompetensi diharapkan dapat menjaring guru-guru yangkompeten, kreatif, profesional, inovatif, dan menyenangkan, sehinggamampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya. Dengan ujikompetensi yang digunakan sebagai alat seleksi, penerimaan guru barudapat dilakukan secara profesional, tidak didasarkan atas suka-tidak suka,atau alasan subjektif lain, yang bermuara pada korupsi, kolusi, dannepotisme (KKN), tetapi berdasarkan standar kompetensi yang objektif,dan berlaku secara umum untuk semua calon guru.c. Untuk pengelompokkan guruHasil uji kompetensi guru dapat digunakan untukmengelompokkan dan menentukan mana guru profesional yang berhakmenerima tunjangan profesional, tunjangan jabatanm dan penghargaan profesi serta guru yang tidak profesional yang tidak berhak menerimanya.Dalam hal ini, guru-guru dapat dikelompokkan berdasarkan hasil ujikompetensi, misalnya kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompokkurang.
c. Sebagai bahan acuan dalam pengembangan kurikulumKeberhasilan lembaga pendidikan dalam mempersiapkan calonguru ditentukan oleh berbagai komponen dalam lembaga tersebut, antaralain Kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum lembaga pendidikan yangmempersiapkan calon guru harus dikembangkan berdasarkan kompetensiguru.d.
d. Merupakan alat pembinaan guruUji kompetensi mengandung syarat yang menjadi kriteria calonguru, maka akan terdapat pedoman bagi para administrator dalammemilih, menseleksi, dan menempatkan guru sesuai dengan karakteristikdan kondisi, serta jenjang sekolah.
ditentukan oleh guru. Oleh karena itu,uji kompetensi guru akan
mendorong terciptanya kegiatan dan
hasil belajar yang optimal, karena guru yang teruji kompetensinya akanse nantiasa menyesuaikan kompetensinya dengan perkembangankebutuhan dan pembelajaran.
2.1.10Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menurut Soepardi dalam Mulyasa (2004) mendefnisikankepemimpinan untuk menyelenggarakan, mempengaruhi, memotivasi,melarang, dan bahkan menghukum serta membina dengan maksud agarmanusia sebagai media manajemen mau bekerja sama dalam rangkatujuan administratif secara efektif dan efsien.Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberitugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo,2008:83)Jadi, kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan kepalasekolah untuk menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi,membina, member teladan, memberi dorongan dan memberi bantuanteradap semua sumber daya yang ada di suatu sekolah agar dapatmencapai tujuan sekolah.
2.1.11Pendekatan Kepemimpinan
Purwanto (2007:30) mengatakan bahwa dalam hubungannyadengan kepemimpinan pendidikan ada 3 macam pendekatan, yaitu:a.
Pendekatan sifatPendekatan sifat sangat diperlukan dalam kepemimpinan pendidikan,mengingat bahwa kepala sekolah dan guru atau pendidik lainnya perlumemiliki sifat-sifat yang baik dan sesuai. Kepala sekolah dituntutmemiliki sifat-sifat yang baik untuk dapat memberikan bimbingan dansekaligus member contoh kepada guru dan para siswanya.
Pendekatan perilakuPendekatan perilaku merupakan konsep kepemimpinan yang sesuaidengan prinsip-prinsip mendidik. Salah satu fungsi pendidikan adalahmengubah tingkah laku subyek didik lainnya, baik perilaku sebagaiindividu maupun kelompok.c.
Pendekatan situasiPendekatan situasional dalam kepemimpinan pendidikan tidak pulakalah pentingnya. Para pemimpin pendidikan, termasuk kepalasekolah dan guru-guru bahkan setiap lembaga pendidikan memikisituasi yang berbeda-beda sehingga memerlukan kepemimpinan berbeda pula.
Standar kompetensi tentang Standar Kepala Sekolah atauMadrasah terdapat dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007.Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah adalah (1)kompetensikepribadian, (2)kompetensi manajerial, (3)kompetensi kewirausahaan,(4)kompetensi supervisi dan (5)kompetensi sosial. Berikut adalah penjabaran dari kompetensi-kompetensi tersebut
a. Kompetensi Kepribadian
1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlakmulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitasdisekolah/madrasah. 2. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagaikepala sekolah/madrasah.
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
b. Kompetensi Manajerial
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai denga nkebutuhan.
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan danpengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumberdaya manusia secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10.Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11.Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efsien.
12.Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13.Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalammendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didikdisekolah/madrasah. 14.Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam
15.Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
16.Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur ya ng tepat,serta merencanakan tindak lanjutnya.
c. Kompetensi Kewirausahaan
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangansekolah/madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasahsebagai organisasi pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakantugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalammenghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peser tadidik.
d. Kompetensi Supervisi
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru denganmenggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalamrangka peningkatan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
1. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingansekolah/madrasah. 2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
2.1.13 Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten bukanl ah sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkankompetensi guru diperlukan upaya sunggug-sungguh dan komprehensif.Salah satu upaya tersebut adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah(Sudrajat:2007)Tujuh peran utama kepala sekolah dalam perspektif kebijakanDepdiknas (2006) yaitu (1)educator(pendidik), (2)manager,(3)administrator, (4) supervisor , (5)leader , (6)pencipta iklim kerja,(7)wirausahawan.
Berikut adalah penjabaran dari masing-masingkompetensi tersebut.
memajukandan meningkatkan sedikit 4 macam nilai, yaitu pembinaan mental,moral, fsik dan artistik.2.
2. Kepala sekolah sebagaimanager
Tugas manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,mengatur, mengkoordinasikan, dan mengendalikan dalam rangkamencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajer adalah orang yangmelakukan sesuatu secara benar(people who do things right).Olehkarena itu, kepala sekolah harus mampu merencanakan dan mengaturserta mengendalikan semua program yang telah disepakati bersama.Tugas penting yang harus dilakaukan kepala sekolah adalahmelaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembanan profesi paraguru. Kepala sekolah sebaiknya dapat memfasilitasi dan memberikankesempatan yang luas kepada guru untuk melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melaui kegiatan pendidikan dan pelatihan, baikyang dilaksanakan sekolah seperti MGMP,workshop, diskusi professional dan sebagainya
3. Kepala sekolah sebagaiadministrator
Kepala sebagai administrator sangat diperlukan karenakegiatan di sekolah tidak terlepas dari pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan dan pendokumentasian seluruh program sekolah . Kepala sekolah dituntut memahami dan mengelola kurikulum,administrasi peserta didik, administrasi sarana dan prasarana, danadministrasi kearsipan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secaraefektif agar administrasi sekolah dapat tertata dan terlaksana dengan baik.Kemampuan kepala sekolah sebagai administrator harus diwujudkan dalam penyusunan kelengkapan data administrasi pembelajaran, bimbingan dan konseling, kegiatan praktikum, kegiatan diperpustakaan, data administrasi peserta didik, guru, pegawai TU, penjaga sekolah, teknisi dan pustakawan, kegiatan ekstrakurikuler,dat a administrasi hubungan sekolah dengan orang tua murid, dataadministrasi gedung dan ruang surat menyurat.
4. Kepala sekolah sebagai supervisor
Kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untukmembimbing, membantu, dan mengarahkan tenaga pendidik untukmneghargai dan melaksanakan prosedur-prosedur pendidikan gunamenunjang kemajuan pendidikan. Kepala sekolah juga harus mampumelakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untukmeningkatkan kinerja tenaga pendidik.Pengawasan dilakukan sebagai tindakan preventif untukmencegah agar para tenaga pendidik tidak melakukan penyimpangandan lebih hati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Untuk mengetahuisejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkalakepala sekolah perlu memaksakan kegiatan supervisi, yang dapatdilakukan meliputi kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan pen ggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswadalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini ,dapat diketahuikelemahan
sekaligus keunggulan guru dalam
ersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi pembinaan dan tindaklanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang adasekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. .
5. Kepala sekolah sebagaileader
Teori kepemimpinan menyebutkan bahwa ada dua gayakepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dankepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangkameningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapatmenerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat danfeksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
6. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerjaBudaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkansetiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secaraunggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Olehkarena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yangkondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut: (1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatanyang dilakukannya menarik dan
menyenangkan, (2) tujuan
kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga dapatdilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3) para guru harusselalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) pemberianhadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman jugadiperlukan, (5)usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fsikguru sehingga memperoleh kepuasan.
7. Kepala sekolah sebagai wirausahawanPrinsip-prinsip kewirausahaan dihubungkan
dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah sebaiknya da patmenciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, sertamemanfaatkan berbagi peluang, kepala sekolah dengan sikapkewirausahaan yang kuat akan berani melakukan perubahan- perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan d alamhal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa besertakompetensi gurunyaKepala sekolah sebagai wirusahawan harus mampu mencari,menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan yang inovatifdengan menggunakan strategi yang tepat, sehingga terjalin hubunganyang harmonis antara keepala sekolah, staf, tenaga pendidik dan peserta didik, disamping itu juga agar pendidikan yang ada menjadise makin baik.
2.2 Kerangka Berpikir
Sistem pendidikan membutuhkan sumber daya yang bekualitasagar mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, karena guru adalah“lakon” didalam kelas yang langsung berinteraksi dengan siswa. Oleh karena ituguru dituntut memiliki kinerja tinggi agar dapat “mengolah” siswamenjadi output yang berkualitasKinerja guru merupakan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai danevaluasi hasil pembelajaran. Namun di era sekarang ini, kemampuantersebut tidaklah cukup, guru dituntut untuk memiliki berbagaikompetensi untuk menunjang tugas dan perannya. Seperti yangdiamanatkan dalam Undang Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun2005 Pasal 10 yang berbunyi kompetensi guru sebagaimana dimaksud. dalam Pasal 8 meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: (1)Kepribadian dan dedikasi,(2) Pengembangan profesi,(3) Kemampuanmengajar,(4) Hubungan dan komunikasi,(5) Hubungan denganmasyarakat,(5) Kedisiplinan,(6) Kesejahteraan, (7)Iklim kerjaPeneliti mengambil dua diantara faktor-faktor tersebut.
Pertama,kinerja guru dipengaruhi oleh kesejahtaraan yang dalam penelitian inidisimbolkan dengan sertifkasi guru. Ketika guru sudah tersertifkasi makaakan mendapatkan tunjangan sebesar gaji pokok. Hal ini akan membantuguru untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya dan membuatnya lebihfokus pada profesinya tanpa memikirkan mencari penghasilan tambahan.Tunjangan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi guruseperti melanjutkan studi, mengikuti pelatihan, dll. Sehingga denganadanya program sertifkasi dapat meningkatkan kinerja guru.
Mulyasa (2009: 17-22) mengatakan bahwa sertifkasi guruadalah untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional, yang memilikikompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya,serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dantuntutan jaman. Bukti keprofesionalan guru sebagai pendidik dinilaidengan komponen portofolio sertifkasi yang terdiri dari ; (1) kualifkasiakademik, (2)pendidikan dan pelatihan, (3)pengalaman mengajar,(4)perencanakan dan pelaksanakan pembelajaran, (5)penilaian dari atasandan pengawas, (6)prestasi akademik, (7)karya pengembangan profesi,(8)keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9)pengalaman organisasi di bidangkependidikan dan sosial, (10)penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
.