Lampiran 2. Gambar daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
a
b
Keterangan:
a. Gambar daun poguntano
Lampiran 3. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk SDPuntano
Keterangan (Perbesaran 10 x 40): a. Trikoma
b. Sel epidermis
c. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma d. Stomata tipe diasitik
e. Stomata tipe anomositik
f. Berkas pembuluh angkut bentuk spiral g. Sel tetangga
a b
d
g e
c
Lampiran 4. Bagan ekstraksi serbuk simplisia secara maserasi bertingkat
dimaserasi dengan n-heksana
dimaserasi dengan etil asetat dipekatkan
dimaserasi dengan etanol dipekatkan diskrining
dipekatkan
diskrining
diskrining
Keterangan : * = Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi dengan doksorubisin Serbuk simplisia
Ampas Maserat
Ampas Maserat Ekstrak n-heksana
Ampas Maserat
Ekstrak etil asetat*
Hasil
Ekstrak etanol
Hasil
Lampiran 6. Perhitungan kadar sari larut air SDP, ENDP, EEADP dan EEDP
Kadar sari
Lampiran 7. Perhitungan kadar sari larut etanol SDP, ENDP, EEADP dan EEDP
Kadar sari larut
Lampiran 8. Perhitungan kadar abu total SDP, ENDP, EEADP dan EEDP
Kadar abu total
Lampiran 9. Perhitungan kadar abu tidak larut asam SDP, ENDP, EEADP
Kadar abu total
Lampiran 10. Perhitungan persen sel hidup sel MCF-7
a. Kontrol sel dan kontrol media
Absorbansi kontrol sel
Rata-rata absorbansi kontrol sel
Absorbansi kontrol media
Rata-rata absorbansi kontrol media
Absorbansi kontrol sel dikurangi kontrol
media
Contoh pada kadar 250 ug/mL:
% Sel Hidup= x100%
(µg/mL) Absorbansi Absorbansi rata-rata
Lampiran 11. Perhitungan persen sel hidup sel T47D
a. Kontrol sel dan kontrol media
Absorbansi kontrol sel
Rata-rata absorbansi kontrol sel
Absorbansi kontrol media
Rata-rata absorbansi kontrol media
Absorbansi kontrol sel dikurangi kontrol
media
Contoh pada kadar 250 ug/mL:
% Sel Hidup= x100%
(µg/mL) Absorbansi Absorbansi rata-rata
Lampiran 12. Perhitungan persen sel hidup sel Vero
a. Kontrol sel dan kontrol media
Absorbansi kontrol sel
Rata-rata absorbansi kontrol sel
Absorbansi kontrol media
Rata-rata absorbansi kontrol media
Absorbansi kontrol sel dikurangi kontrol
media
Contoh pada kadar 250 ug/mL:
% Sel Hidup= x100%
(µg/mL) Absorbansi Absorbansi rata-rata
Lampiran 13. Bagan pembuatan media RPMI
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
Ditambahkan 800 mL aquabidest steril
Dihomogenkan menggunakan stirer magnet Diatur pH 7,2 – 7,4 (HCl 1 N atau NaOH 1 N)
Ditambahkan aquabidest steril sampai 1 liter
Dilakukan sterilisasi dengan penyaringan
Ditampung dalam botol steril
Diberi identitas pada botol media
Disimpan pada suhu 2 – 8oC
Keterangan : * = dapat diganti media DMEM atau M199 tergantung sel
RPMI Sachet* 2 g Hepes 2 g NaHCO3
Lampiran 14. Bagan pembuatan media komplit (MK) RPMI
Dicampur
Diberi identitas pada botol MK
Disimpan pada suhu 2 – 8oC
Fetal Bovine Serum (FBS)
(10%)
Penisilin- Streptomisin
(2%)
Fungizone (amphotericin B)
(0,5%)
RPMI ad 100%
Lampiran 15. Bagan penumbuhan sel
Diambil diambil dari freezer
Diambil beberapa tetes
Dimasukkan ke dalam konikel yg berisi RPMI
Disentrifus 6000 rpm selama 5 menit
Dibuang supernatan
Ditambahkan 4 mL MK RPMI
Diresuspensi hingga homogen
Dimasukkan ke dalam flask
Ditambahkan 5 mL MK ke dalam setiap flask
Dihomogenkan
Diamati kondisi sel dengan mikroskop inverted
Diberi identitas pada flask
Disimpan dalam inkubator CO2
Sel MCF-7, T47D dan Vero
Sel MCF-7, T47D dan Vero
Konikel
Lampiran 16. Bagan panen sel
Dipersiapkan dan dikondisikan
Diamati apakah sel telah konfluen 80%
Dibuang MK dari flask dengan mikropipet
Dicuci sel 2 x dengan PBS
Ditambahkan 400 µL trypsine-EDTA 0,25%
Diinkubasi dalam inkubator CO2
Ditambahkan 4 mL MK
selama 5 menit
Di resuspensi dengan mikropipet
Diamati sel dibawah mikroskop inverted
Diresuspensi kembali jika masih ada sel yang menggerombol
Ditransfer sel ke dalam tabung konikel Sel MCF-7, T47D dan
Vero
Lampiran 17. Bagan penghitungan sel
Diambil 10 µL panenan sel
Dipipetkan ke dalam hemositometer
Dihitung jumlah sel dibawah mikroskop
Kultur Sel T47D, MCF-7 dan Vero
Jumlah Sel T47D, MCF-7
Lampiran 18. Bagan pembuatan larutan uji
Ditimbang sebanyak 50 mg
Dimasukkan ke dalam polytube
Dilarutkan dalam 1000 µL DMSO
Divortex
Dibuat pengenceran sampai diperoleh konsentrasi 250 µg/mL, 125 µg/mL,
62,5 µg/mL, 31,25 µg/mL, dan 15,63 µg/mL EEADP
Lampiran 19. Bagan pengujian sitotoksik
Ditanam pada microplate 96 sumuran dengan kepadatan 1 x 10
Diinkubasi selama 24 jam
4
Dibuang medium
Ditambahkan medium baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam
Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam
Dicuci dengan PBS
Ditambahkan 100 µL MK dan 10 µL MTT (5 mg/mL)
Diinkubasi selama 4 - 6 jam
Ditambahkan SDS (sebagai stopper) Dibungkus dengan aluminium foil
Dibiarkan selama 1 malam
Dibaca serapan dengan ELISA readerpada λ 595 nm
Dihitung % sel hidup
Dihitung IC50
SPSS 17
dengan analisa probit menggunakan Sel
Absorbansi
Lampiran 20. Bagan pengujian flowsitometri
Ditanam pada microplate 6 sumuran dengan kepadatan 1 x 106
Diinkubasi selama 24 jam / sumuran
Dibuang medium
Ditambahkan medium baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam
Larutan dipindahkan ke dalam tabung konikel berdasarkan konsentrasi
Dicuci dengan 1000 µL PBS. Hasil cucian dipindahkan konikel berdasarkan konsentrasi
Ditambahkan 150 µL Tripsin - EDTA
Ditambahkan MK untuk menginaktivasi Tripsin. Kumpulkan ke dalam konikel berdasarkan konsentrasi
Dicuci lagi dengan PBS. Hasil cucian dipindahkan konikel berdasarkan konsentrasi
Larutan yang terkumpul di masing-masing konikel disentrifugasi selama 2 menit dengan kecepatan 2500 rpm
Medium dibuang, ditambahkan PBS, diresuspensi. Suspensi dikumpulkan dalam polytube
disentrifugasi selama 3 menit dengan kecepatan 3000 rpm
larutan dibuang. Endapan di staining dengan Propidium Iodida
diukur dengan Flowsitometer Sel
Lampiran 21. Bagan pengujian imunositokimia
Dimasukkan 5 x 104 sel tiap sumuran yang telah diberi
coverslip pada bagian dasarnya
Diinkubasi selama 24 jam
Dibuang medium
Ditambahkan medium baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam
Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam
Dicuci dengan PBS
Difiksasi dengan metanol dingin selama 30 menit
Metanol dibuang. Coverslip diambil dari masing-masing sumuran menggunakan pinset. Coverslip
diletakkan di atas kaca objek
Dicuci dengan PBS 2 x masing-masing 500 µL
Dicuci dengan aquades masing-masing 500 µL, dikeringkan
Ditambahkan 300 µL H2O2
Ditambahkan prediluted blocking serum. Disimpan pada temperatur kamar. Didiamkan selama 15 menit.
(1 : 9 dalam aquades). Dicuci dengan PBS 2 x masing-masing 500 µL, dikeringkan
Ditambahkan antibodi primer Bcl-2/siklin D1. Didiamkan selama 60 menit. Dicuci dengan PBS 2 x masing-masing 500 µL, dikeringkan
Lampiran 21. (Lanjutan)
Ditambahkan antibodi sekunder. Didiamkan 20 menit. Dicuci dengan PBS 2 x masing-masing 500 µL,
dikeringkan.
Ditambahkan 100 µL larutan label. Didiamkan 10 menit. Dicuci dengan PBS 2 x masing-masing 500 µL, dikeringkan.
Ditambahkan 100 µL campuran 1 : 100 DAB Substrat. Didiamkan 10 menit. Dicuci dengan aquadest masing-masing 500 µL, dikeringkan.
Digenangi dengan 100 µL Mayer Hematoxicilin. Didiamkan 10 menit. Dicuci dengan aquadest hingga bersih masing-masing 500 µL, dikeringkan.
Ditambahkan etanol absolut
Ditambahkan xylol
Ditambahkan entelan untuk melekatkan coverslip
Diamati di bawah mikroskop cahaya
Lampiran 22. Sel MCF-7 dan T47D di bawah mikroskop
Keterangan: a. Sel MCF-7 sebelum diberi larutan uji (perbesaran 10 x 10) b. Sel MCF-7 setelah diberi larutan uji (sel mengalami perubahan bentuk morfologi) (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: a. Sel T47D sebelum diberi larutan uji (perbesaran 10 x 10) b. Sel T47D setelah diberi larutan uji (sel mengalami perubahan bentuk morfologi) (perbesaran 10 x 10)
Lampiran 23. Sel Vero di bawah mikroskop
Keterangan: a. Sel Vero sebelum diberi larutan uji (perbesaran 10 x 10) b. Sel Vero setelah diberi larutan uji (sel mengalami perubahan
Lampiran 24. Microplate-96 sumuran
Keterangan: microplate-96 sumuran yang berisi sel dan larutan uji a.250 µg/mL
b.125µg/mL c.62,5 µg/mL d.31,25 µg/mL e.15,625 µg/mL f. Kontrol media g.Kontrol sel
a
b
e c
d
f
Lampiran 25. Hasil IC50
SPSS 17
EEADP pada sel MCF-7 dengan analisis probit
Confidence Limits
Probabil ity
95% Confidence Limits for konsentrasi
95% Confidence Limits for log(konsentrasi)a
Estimate
Lower Bound
Upper
Bound Estimate
Lampiran 26. Hasil IC50
SPSS 17
EEADP pada sel T47D dengan analisis probit
Confidence Limits
Probabil ity
95% Confidence Limits for konsentrasi
95% Confidence Limits for log(konsentrasi)a
Estimate
Lower Bound
Upper
Bound Estimate
Lampiran 27. Hasil IC50
SPSS 17
EEADP pada sel Vero dengan analisis probit
Confidence Limits
Probabi lity
95% Confidence Limits for konsentrasi
95% Confidence Limits for log(konsentrasi)a
Estimate
Lower Bound
Upper
Bound Estimate Lower Bound Upper Bound
Lampiran 28. Indeks kombinasi (IK) EEADP - doksorubisin pada sel MCF-7 I = (D)1/(Dx)1 + (D)2/(Dx)
I = IK
2
Dx = konsentrasi dari satu senyawa tunggal (IC50
(D)
)
1 dan (D)2 = besarnya konsentrasi kedua senyawa untuk memberikan efek
yang sama
Absorbansi (tunggal)
µg/mL EEADP
60 0,697 0,655 0,584
45 0,649 0,621 0,698
30 0,635 0,706 0,680
15 0,652 0,594 0,575
µg/mL Doksorubisin tunggal Kontrol sel
4 0,480 0,504 0,524 0,688 0,658 0,632 0,659
3 0,433 0,458 0,497
2 0,486 0,515 0,628 Kontrol media
1 0,497 0,465 0,506 0,104 0,101 0,115 0,107
% Sel hidup (tunggal)
µg/mL EEADP (%) Rata-rata (%)
60 106,82 99,22 86,37 97,47
45 98,13 93,06 107,00 99,40
30 95,60 108,44 103,74 102,59
15 98,67 88,18 84,74 90,53
µg/mL Doksorubisin (%) Rata-rata (%)
4 67,55 71,89 75,51 71,65
3 59,05 63,57 70,63 64,41
2 68,64 73,88 94,33 78,95
Lampiran 28. (Lanjutan)
Absorbansi (kombinasi)
Dokso 4 µg/mL Dokso 3 µg/mL
EEADP 60 0,510 0,522 0,503 0,499 0,515 0,445 µg/mL 45 0,535 0,547 0,549 0,518 0,431 0,511 30 0,547 0,592 0,603 0,790 0,730 0,566 15 0,587 0,545 0,538 0,562 0,633 0,484
Dokso 2 µg/mL Dokso 1 µg/mL
EEADP 60 0,522 0,482 0,513 0,464 0,458 0,457 µg/mL 45 0,529 0,537 0,520 0,473 0,463 0,538 30 0,561 0,582 0,519 0,517 0,601 0,559 15 0,539 0,542 0,458 0,463 0,771 0,412
% Sel hidup (kombinasi)
Dokso 4 (%) Dokso 3 (%)
EEADP 60 72,98 75,15 71,71 70,99 73,88 61,22 µg/mL 45 77,50 79,67 80,04 74,43 58,69 73,16 30 79,67 87,82 89,81 123,64 112,79 83,11 15 86,91 79,31 78,05 82,39 95,24 68,28
Dokso 2 (%) Dokso 1 (%)
EEADP 60 75,15 67,91 73,52 64,66 63,57 63,39 µg/mL 45 76,42 77,86 74,79 66,28 64,48 78,05 30 82,21 86,01 74,61 74,25 89,45 81,85 15 78,23 78,77 63,57 64,48 120,21 55,25
Dokso µg/mL EEADP
µg/mL
0 4 3 2 1
0 100 71,65 64,41 78,95 69,24
60 97,47 73,28 68,70 72,20 63,87
45 99,40 79,07 68,76 76,36 69,60
30 102,59 85,77 106,51 80,94 81,85
Lampiran 28. (Lanjutan)
Dokso tunggal
µg/mL 4 3 2 1
4 9,939 8,829 9,676 7,661
3 11,341 8,844 10,684 9,048
2 12,962 17,986 11,794 12,013
1 11,911 12,042 9,998 11,560
EEADP µg/mL 60 45 30 15
60 50,272 70,736 55,119 92,276
45 24,423 70,466 36,540 66,697
30 5,464 98,089 16,076 12,038
15 13,922 11,499 49,195 20,384
Indeks Kombinasi
Dokso µg/mL
EEADP µg/mL 4 3 2 1
60 0,79 0,51 0,88 0,52
45 1,49 0,30 1,04 0,56
30 5,80 0,47 1,70 2,41
Lampiran 29. Indeks kombinasi (IK) EEADP - doksorubisin pada sel T47D I = (D)1/(Dx)1 + (D)2/(Dx)
I = IK
2
Dx = konsentrasi dari satu senyawa tunggal (IC50
(D)
)
1 dan (D)2 = besarnya konsentrasi kedua senyawa untuk memberikan efek
yang sama
Absorbansi (tunggal)
µg/mL EEADP
50,0 0,712 0,665 0,681
37,5 0,750 0,759 0,752
25,0 0,823 0,648 0,730
12,5 0,903 0,735 0,798
µg/mL Doksorubisin Kontrol sel
1,00 0,439 0,530 0,527 0,761 0,842 0,707 0,77
0,75 0,398 0,471 0,400
0,50 0,226 0,218 0,221 Kontrol media
0,25 0,220 0,211 0,210 0,102 0,110 0,110 0,107
Sel hidup (tunggal)
µg/mL EEADP Rata-rata
50,0 91,25 84,15 86,57 87,32
37,5 96,98 98,34 97,28 97,54
25,0 108,00 81,59 93,96 94,52
12,5 120,07 94,72 104,23 106,34
µg/mL Doksorubisin Rata-rata
1,00 50,05 63,78 63,33 59,05
0,75 43,86 54,88 44,16 47,64
0,50 17,91 16,70 17,15 17,25
Lampiran 29. (Lanjutan)
Absorbansi (kombinasi)
Dokso 1 µg/mL Dokso 0,75 µg/mL
EEADP 50,0 0,512 0,505 0,484 0,534 0,551 0,565 µg/mL 37,5 0,597 0,565 0,577 0,521 0,581 0,632 25,0 0,588 0,532 0,563 0,519 0,475 0,520 12,5 0,537 0,572 0,545 0,489 0,474 0,596
Dokso 0,50 µg/mL Dokso 0,25 µg/mL
EEADP 50,0 0,218 0,212 0,276 0,198 0,241 0,189 µg/mL 37,5 0,208 0,213 0,241 0,220 0,227 0,197 25,0 0,214 0,205 0,287 0,253 0,223 0,198 12,5 0,238 0,251 0,209 0,202 0,183 0,217
% Sel hidup (kombinasi)
Dokso 1,00 (%) Dokso 0,75 (%)
EEADP 50,0 61,07 60,01 56,84 64,39 66,59 69,06 µg/mL 37,5 73,89 69,06 70,88 62,42 71,48 79,18 25,0 72,54 64,08 68,76 62,12 55,48 62,27 12,5 64,84 70,12 66,05 57,60 55,33 73,74
Dokso 0,50 (%) Dokso 0,25 (%)
EEADP 50,0 16,70 15,79 25,45 13,68 20,17 12,32 µg/mL 37,5 15,19 15,95 20,17 17,00 18,06 13,53 25,0 16,10 14,74 27,11 21,98 17,45 13,68 12,5 19,72 21,68 15,34 14,29 11,42 16,55
Doksorubisin µg/mL
EEADP µg/mL
0 1,00 0,75 0,50 0,25
0 100 59,05 47,64 17,25 16,05
50,0 87,32 59,31 66,80 19,32 15,39
37,5 97,54 71,28 71,03 17,10 16,20
25,0 94,52 68,46 59,96 19,32 17,71
Lampiran 29. (Lanjutan)
Dokso tunggal
µg/mL 1,00 0,75 0,50 0,25
1,00 1,960 5,064 14,605 16,231
0,75 6,919 6,815 15,522 15,897
0,50 5,752 2,231 14,605 15,272
0,25 5,148 3,168 14,772 16,773
EEADP µg/mL 50,0 37,5 25,0 12,5
50,0 95,409 62,823 269,279 286,338
37,5 43,358 44,451 278,902 282,838
25,0 55,605 92,566 269,279 276,277
12,5 61,948 82,725 271,028 292,024
Indeks Kombinasi Doksorubisin µg/mL
EEADP µg/mL 1,00 0,75 0,50 0,25
50,0 0,06 0,64 0,22 0,19
37,5 0,72 0,73 0,17 0,15
25,0 0,28 0,09 0,13 0,11
Lampiran 30. LAF (Laminar Air Flow), inkubator CO2 dan mikroskop inverted
Keterangan: Laminar Air Flow
Keterangan : Mikroskop inverted
Lampiran 31. ELISA reader dan Flowsitometer
Keterangan : ELISA reader