• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak Di Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak Di Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Tahun 2014"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN 3 .1 Jenis penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun 2014.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2013 sampai bulan Februari Tahun 2014.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 9-24 bulan yang berada di desa Tigabolon tahun 2013 sebanyak 105 orang sejak bulan Desember 2013 sampai bulan Februari 2014 .

3.3.2 Sampel

(2)

Keterangan :

N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) z : Tingkat kepercayaan (95% = 1,96)

p : Proporsi (ditentukan = 0,5 maka besar sampel:

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dari 105 ibu yang memiliki anak usia 9-24 bulan maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 52 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota sampel dan teknik sampling yang digunakan bila anggota sampling mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata proporsional (Sugiono, 1999)

(3)

1. Tigabolon Pane 2. Tigabolon Pekan 3. Simodong

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan yaitu dukungan keluarga dan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak 9-24 bulan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang mendukung dalam penelitian berupa data umum dokumentasi/literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

3.5 Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung pada ibu yang mempunyai anak umur 9-24 bulan dengan menggunakan kuesioner kepada ibu di desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik.

(4)

pentingnya imunisasi dasar bagi kesehatan anaknya sehingga ibu dapat patuh melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya.

2. Dukungan penilaian adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menyediakan waktu untuk mendampingi ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya

3. Dukungan instrumental adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menyediakan persediaan obat dirumah untuk mengantisipasi apabila anak demam setelah mendapatkan imunisasi.

4. Dukungan emosional adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu untuk membawa anaknya imunisasi sesuai jadwal imunisasi yang dibutuhkan.

5. Kepatuhan ibu adalah perilaku positif ibu dalam mencapai tujuan imunisasi dasar pada anaknya, yaitu ibu selalu membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi dasar sesuai jadwal imunisasi yang dibutuhkan oleh anaknya.

6. Imunisasi dasar adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. 3.7 Aspek Pengukuran

(5)

soal dilakukan dengan skala Guttman yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, ya - tidak, yang diberi bobot :

1. Ya = Skor 1 2. Tidak = Skor 0

Pertanyaan dalam penelitian ini terdiri dari 30 pernyataan yaitu 20 pernyataan untuk dukungan keluarga, berdasarkan dukungan keluarga informasional terdiri dari 5 pertanyaan, dukungan penilaian terdiri dari 5 pertanyaan, dukungan instrumental terdiri dari 5 pertanyaan, dan dukungan emosional terdiri dari 5 pertanyaan dan 10 pertanyaan untuk mengetahui kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar.

a. Kategori baik adalah apabila responden menjawab pertanyaan dengan Ya. Jumlah skor nilai yang diperoleh ≥ 76%- 100% dari total skor.

b. Kategori cukup adalah apabila responden menjawab pertanyaan dengan Ya. Jumlah skor nilai yang diperoleh 56% - 75% dari total skor.

c. Kategori kurang adalah apabila responden menjawab pertanyaan dengan Ya. Jumlah skor nilai yang diperoleh < 56% dari total skor. (Arikunto, 2010). Cara pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(6)

A. Dukungan Informasional

Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Dukungan informasional dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0 B. Dukungan Penilaian

Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Dukungan penilaian dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0 C. Dukungan Instrumental

Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Dukungan instrumental dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

(7)

D. Dukungan Emosional

Jumlah pernyataan sebanyak 5 dimana jawaban memiliki nilai total tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 0. Sikap positi petugas dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner yang telah diberi bobot dimana nilai tertingginya adalah 2 dengan kriteria jawaban :

Jawaban ya, skornya : 1 Jawaban tidak skornya : 0 E. Kepatuhan Ibu

Jumlah pernyataan sebanyak 10 dimana nilai total tertinggi adalah 10 dan terendah adalah 0. Kepatuhan ibu dapat diukur dengan menggunakan skala Guttman karena peneliti menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, ya - tidak, yang diberi bobot :

Ya : Skor 1

Tidak : Skor 0

Selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu : a. Patuh jika kesepuluh pernyataan dijawab “Ya”

b. Tidak patuh jika salah satu dari pernyataan dijawab “Tidak” 3.8 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

3.8.1 Teknik Pengolahan Data

(8)

a. Editing

Editing dilakukan untuk menilai kesesuaian hasil penelitian yang direncanakan

dan kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, kejelasan pengisian dan observasi yang ditelah dilakukan.

b. Coding

Hasil penelitian yang telah diisi oleh peneliti diberi kode, membuat konversi jawaban ke dalam angka-angka sehingga memungkinkan dapat diolah dengan komputer

c. Entry data

Suatu proses memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan program komputer.

d. Cleaning data

Data-data yang telah dimasukkan ke program komputer dibersihkan agar seluruh data yang sudah diperoleh terbebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisis data.

3.8.2. Analisa data

Analisis keeratan hubungan antara dua variabel menggunakan uji chi square

(9)

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis

Desa Tigabolon merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sidamanik yang memiliki luas wilayah 60 Ha. Secara geografis, Desa Tigabolon berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bahal Gajah b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sarimatondang c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Panei Tongah d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siborna 4.1.2. Demografis

Jumlah penduduk Desa Tigabolon pada Tahun 2013 tercatat mencapai 3.147 jiwa (608 Kepala Keluarga). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 1.503 jiwa dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yaitu 1.644 jiwa serta jumlah bayi dan balita yaitu 248 jiwa.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1. Distribusi Karakteristik Responden

(10)

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden di Desa Tigabolon

No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%) 1 Umur Responden

7 Jenis Kelamin Bayi Responden

Laki-laki 20 38,5

Perempuan 32 61,5

(11)
(12)

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di Desa Tigabolon Tahun 2014 tentang tujuan imunisasi dasar pada anaknya

40 76,9 12 23,1 52 100,0

3 Ibu mendapat informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang manfaat imunisasi dasar pada anaknya untuk peningkatan kesehatan

32 61,5 20 38,5 52 100,0

4 Ibu mendapatkan informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang masalah kesehatan yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar

31 59,6 21 40,4 52 100,0

5 Ibu memperoleh informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang reaksi yang biasa terjadi setelah anak mendapat imunisasi

32 61,5 20 38,5 52 100,0

(13)

saudara) tentang masalah kesehatan yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar. Sebanyak 32 orang responden (61,5%) mengatakan Ibu memperoleh informasi dari anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) tentang reaksi yang biasa terjadi setelah anak mendapat imunisasi.

Tabel 4.3. Distribusi Kategori Berdasarkan Variabel Dukungan Informasional di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Informasional Jumlah Persentase (%)

1 Baik 28 53,8

2 Cukup 11 21,2

3 Kurang 13 25,0

Jumlah 52 100,0

(14)

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

F % F % F %

1 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya secara teratur

35 67,3 17 32,7 52 100,0 2 Anggota keluarga (suami, mertua, dan

saudara) selalu mendampingi ibu dalam merawat anaknya

37 71,2 15 28,8 52 100,0 3 Anggota keluarga (suami, mertua, dan

saudara) menyediakan waktu untuk mendampingi ibu membawa anaknya melaksanakan imunisasi di setiap bulan 5 Anggota keluarga selalu memberikan pujian

dan perhatian kepada ibu saat anaknya sudah mendapatkan imunisasi dasar

32 61,5 20 38,5 52 100,0

(15)

(61,5%) mengatakan anggota keluarga selalu memberikan pujian dan perhatian kepada ibu saat anaknya sudah mendapatkan imunisasi dasar.

Tabel 4.5 Distribusi Kategori Berdasarkan variabel Dukungan Penilaian di desa Tigabolon Tahun 2014

No Penilaian Jumlah Persentase (%)

1 Baik 18 34,6

2 Cukup 16 30,8

3 Kurang 18 34,6

Jumlah 52 100,0

(16)

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

F % F % F %

1 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu ibu jadwal untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya setiap bulan

33 63,5 19 36,5 52 100,0

2 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu penuh perhatian dengan kesehatan anaknya untuk mencegah berbagai penyakit dengan cara imunisasi

37 71,2 15 28,8 52 100,0

3 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menyediakan obat penurun demam apabila anak mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi.

33 63,5 19 36,5 52 100,0

4 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kefasilitas kesehatan (Puskesmas/ posyandu) agar mendapatkan imunisasi dasar

29 55,8 23 44,2 52 100,0

5 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menyediakan uang yang cukup untuk keperluan imunisasi anaknya setiap bulan

29 55,8 23 44,2 52 100,0

(17)

keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menganjurkan ibu untuk membawa anaknya kefasilitas kesehatan (Puskesmas/ posyandu) agar mendapatkan imunisasi dasar. Sebanyak 29 orang responden (55,8%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu menyediakan uang yang cukup untuk keperluan imunisasi anaknya setiap bulan.

Tabel 4.7 Distribusi Kategori Berdasarkan variabel Dukungan Instrumental di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Instrumental Jumlah Persentase (%)

1 Baik 23 44,2

2 Cukup 10 19,2

3 Kurang 19 36,5

Jumlah 52 100,0

(18)

Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan variabel Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

F % F % F %

1 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu mengingatkan ibu untuk membawa anaknya imunisasi sesuai jadwal mendapatkan imunisasi adalah hal yang biasa

32 61,5 20 38,5 52 100,0

5 Anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu memberikan perhatian kepada ibu ketika anaknya sakit setelah mendapatkan imunisasi

35 67,3 17 32,7 52 100,0

(19)

meyakinkan ibu bahwa demam yang dialami oleh anaknya setelah mendapatkan imunisasi adalah hal yang biasa. Sebanyak 35 orang responden (67,3%) mengatakan anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) selalu memberikan perhatian kepada ibu ketika anaknya sakit setelah mendapatkan imunisasi.

Tabel 4.9. Distribusi Kategori Berdasarkan Variabel Dukungan Emosional di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Emosional Jumlah Persentase (%)

1 Baik 19 36,5

2 Cukup 18 34,6

3 Kurang 15 28,8

Jumlah 52 100,0

(20)

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pernyataan Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak Tahun 2014

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah bayi ibu saat berumur 9 bulan

36 69,2 16 30,8 52 100,0 8 Ibu membawa anaknya ibu untuk ulangan

imunisasi DPT pada umur 18 bulan dan 5 tahun

30 65,4 22 42,3 52 100,0

9 Ketika anak ibu mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi apakah ibu masih tetap melanjutkan imunisasi berikutnya

36 65,4 18 34,6 52 100,0

10 Apakah ibu melaksanakan semua jenis imunisasi dasar pada anaknya

36 65,4 18 34,6 52 100,0

(21)

membawa bayi ibu untuk lanjutan imunisasi hepatitis B. Sebanyak 41 orang (78,8%) menyatakan ibu membawa anak imunisasi polio selanjutnya ketika bayi ibu berumur 4 bulan dan 6 bulan. Sebanyak 36 orang (69,2%) menyatakan ibu memberikan imunisasi campak pada bayi ibu saat berumur 9 bulan. Sebanyak 30 orang (57,7%) menyatakan ibu membawa anaknya untuk ulangan imunisasi DPT pada umur 18 bulan dan 5 tahun. Sebanyak 34 orang (65,4%) menyatakan ketika anak ibu mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi ibu masih tetap melanjutkan imunisasi berikutnya. Sebanyak 34 orang (65,4%) menyatakan ibu melaksanakan semua jenis imunisasi dasar pada anaknya.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kategori berdasarkan Variabel Kepatuhan Ibu melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014

No Kepatuhan Jumlah Persentase (%)

1 Patuh 34 65,4

2 Tidak Patuh 18 34,6

Jumlah 52 100,0

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui distribusi kategori berdasarkan variabel kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak di desa Tigabolon Tahun 2014 kategori patuh 34 orang (65,4%) dan kategori tidak patuh 18 orang (34,6%). 4.3Hubungan Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu

Hubungan dukungan informasional terhadap kepatuhan diperoleh berdasarkan

(22)

Tabel 4.12. Hubungan Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014

No Kat. Dukungan Informasional

Kategori Kepatuhan

p.

Tidak Patuh Patuh Jumlah

N % n % N %

1 Baik 13 46,4 15 53,6 28 100,0

0,002

2 Kurang 21 87,5 3 12,5 24 100,0

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui dari 28 orang yang menyatakan dukungan informasional baik 15 orang (53,6%) patuh. Sedangkan dari 24 orang yang menyatakan dukungan informasional kurang hanya 3 orang (12,5%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,002. Hal ini berarti ada hubungan dukungan informasional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

4.4 Hubungan Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu

Hubungan dukungan penilaian terhadap kepatuhan diperoleh berdasarkan uji

chi square dengan melihat nilai sig < 0.05.

Tabel 4.13. Hubungan Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014

No Kat. Dukungan Penilaian

Kategori Kepatuhan

p.

Tidak Patuh Patuh Jumlah

N % n % N %

1 Baik 5 27,8 13 72,2 18 100,0

0.000

2 Kurang 29 85,3 5 14,7 34 100,0

(23)

dukungan penilaian kurang hanya 5 orang (14,7%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,005) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan penilaian terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

4.5 Hubungan Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu

Hubungan dukungan instrumental terhadap kepatuhan ibu diperoleh berdasarkan uji chi square dengan melihat nilai sig < 0.05.

Tabel 4.14. Hubungan Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di desa Tigabolon Tahun 2014

No Kat. Dukungan Instrumental

Kategori Kepatuhan

p.

Tidak Patuh Patuh Jumlah

N % N % N %

1 Baik 9 39,1 14 60,9 23 100,0

2 Kurang 25 86,2 4 13,8 29 100,0 0.000

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui dari 23 orang yang menyatakan dukungan instrumental baik yaitu 14 orang (60,9%) patuh. Sedangkan dari 29 orang yang menyatakan dukungan instrumental kurang hanya 4 orang (13,8%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

(24)

4.6 Hubungan Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Pasien

Hubungan dukungan emosional terhadap kepatuhan diperoleh berdasarkan uji

chi square dengan melihat nilai sig < 0.05.

Tabel 4.15 Hubungan Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

No Kat. Dukungan Emosional

Kategori Kepatuhan p.

Tidak Patuh Patuh Jumlah

N % N % N %

1 Baik 8 42,1 11 57,9 19 100,0

2 Kurang 26 78,8 7 21,2 33 100,0 0.009

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui dari 19 orang yang menyatakan dukungan emosional baik 11 orang (57,9%) patuh. Sedangkan dari 33 orang yang menyatakan dukungan emosional kurang hanya 7 orang (21,2%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

(25)

PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Antara Dukungan Informasional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

Dukungan informasional adalah anggota keluarga (suami, mertua, dan saudara) dapat memberikan berbagai informasi kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dasar bagi kesehatan anaknya sehingga ibu dapat patuh melaksanakan imunisasi dasar pada anaknya. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 28 orang yang menyatakan dukungan informasional baik 15 orang (53,6%) patuh. Sedangkan dari 24 orang yang menyatakan dukungan informasional kurang hanya 3 orang (12,5%) patuh melaksanakan imunisasi dasar.

Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,002. Hal ini berarti ada hubungan dukungan informasional terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

(26)

Keluarga berfungsi sebagai penyebar informasi tentang dunia, mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik. Bentuk dukungan keluarga yang diberikan oleh keluarga adalah dorongan semangat, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan sehari-hari dan pengobatan. Dukungan keluarga juga merupakan perasaan individu yang mendapat perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk bagian dari masyarakat (Utami, 2003).

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Nurdiana 2007 dalam Prinda, 2010), yang menyebutkan bahwa dukungan keluarga yang baik dapat disebabkan oleh karena keluarga telah banyak memperoleh informasi mengenai gangguan imunisasi melalui media informasi (koran, televisi, radio) dan orang lain (teman, kerabat) serta keluarga juga mendapatkan penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

5.2 Hubungan Antara Dukungan Penilaian Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.

Bentuk dukungan ini melibatkan pemberiaan informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan mudah.

(27)

Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,005) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan penilaian terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar (Wardani, 2009).

Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian dari pada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.

Sejalan dengan teoi Heardman (1990), keluarga merupakan sumber dukungan karena dalam hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan.

(28)

Dalam panelitian Ali (2002), hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar, dukungan keluarga terhadap tingkat kepatuhan ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar pada anak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan ibu. Sehingga semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar pada anak.

Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga (suami, istri, dan saudara) sehingga individu yang diberikan dukungan merasakan bahwa dirinya diperhatikan, dihargai, mendapatkan bantuan dari orang-orang yang berarti serta memiliki ikatan keluarga yang kuat dengan anggota keluarga yang lain (Lubis, Namora & Hasnida, 2009). Individu yang memperoleh dukungan keluarga yang tinggi akan menjadi individu yang lebih optimis dalam menghadapi masalah kesehatan dan kehidupan dan lebih terampil dalam memenuhi kebutuhan psikologi (Setiadi, 2008).

Sebagaimana yang dinyatakan Francis & Satiadarma (2004), yang menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan bantuan/sokongan yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga lainnya dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sebuah keluarga.

(29)

relevansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan.

5.3 Hubungan Antara Dukungan Instrumental Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Dukungan instrumental (tangible assisstance), Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 23 orang yang menyatakan dukungan instrumental baik yaitu 14 orang (60,9%) patuh. Sedangkan dari 29 orang yang menyatakan dukungan instrumental kurang hanya 4 orang (13,8%).

Hasil uji Chi-square menunjukkan hasil uji yang signifikans (p. < 0,05) p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar.

(30)

kebanyakan individu mendapatkan lebih banyak bantuan dari keluarga mereka dari pada sumber lainnya, bahkan dokter mereka sekalipun.

5.4 Hubungan Antara Dukungan Emosional Terhadap Kepatuhan Ibu Melaksanakan Imunisasi Dasar Pada Anak di Desa Tigabolon Tahun 2014

Menurut Safarino (1994) dukungan emosional adalah bentuk bantuan yang dapat menumbuhkan perasaan nyaman, percaya diri, dan semangat. Sumber dukungan emosional yang sangat berperan penting dari orang yang memiliki kedekatan emosional, misalnya pasangan, sahabat, rekan kerja. Dukungan emosional berupa ekspresi empati dan perhatian. Dukungan emosional membuat sesorang merasa dimiliki dan dicintai pada saat stress. Dukungan sosial emosional dapat menurunkan tekanan psikologis yang dirasakan seperti kecemasan, gangguan umum dan depresi. Semakin banyak tekanan psikologis yang dirasakan semakin dibutuhkannya dukungan sosial emosional.

Kepatuhan dalam penelitian ini adalah tingkat perilaku ibu dalam melaksanakan imunisasi dasar pada anak yang telah ditetapkan. Patuh, jika ibu selalu membawa anaknya imunisasi serta semua jenis imunisasi dasar sudah diberikan pada anaknya sesuai dengan jadwal imunisasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 19 orang yang menyatakan dukungan emosional baik 11 orang (57,9%). Sedangkan dari 33 orang yang menyatakan dukungan emosional kurang hanya 7 orang (21,2%)

(31)

Menurut Sarafino (1994), dukungan emosional merupakan ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu sehingga individu merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan saat menghadapi bebagai tekanan dalam hidup.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Emnina (2010) yang menyebutkan bahwa keluarga memberikan dukungan yang adekuat dan terus-menerus agar ibu patuh dalam melaksanakan iunisasi pada anaknya baik dukungan penilaian, instrumental, informasi dan dukungan emosional.

(32)

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

1. Berdasarkan umur responden <30 tahun sebanyak 27 orang (51,9%). Berdasarkan pendidikan responden terbanyak adalah SMA sebanyak 23 orang (44,2%). Berdasarkan Jumlah Anak responden terbanyak adalah >3 orang sebanyak 16 orang (30,8%). Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak adalah Wiraswasta sebanyak 19 orang atau sekitar (36,5%). pendapatan responden terbanyak adalah Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 sebanyak 18 orang (34,6%). Berdasarkan umur bayi responden terbanyak adalah <15 bulan sebanyak 27 orang atau sekitar (51,9%). Berdasarkan jenis kelamin bayi responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 32 orang atau sekitar (61,5%).

(33)

6.2 Saran

Adapun saran dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Desa atau Tokoh Masyarakat agar dapat menghimbau para kepala keluarga agar selalu menyediakan waktu untuk mendampingi ibu membawa anaknya untuk melakukan imunisasi demi tercapainya target pencapaian imunisasi yang diharapkan.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi.(2009). Dukungan Keluarga. Diambil tanggal 10 Oktober 2013 dari http://www:rajawana.com

Ali, muhamad. 2002. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu bekerja dan Ibu Tidak Bekerja tentang Imunisasi. Bagian Ilmu kesehatan Anak FK USU. Medan.

Arikunto, 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. A. Samik Wahab. 2012. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi Kelima belas: Jakarta. Azwar. 2007. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Binarupa, 2003. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi II: PT. Rineka Cipta.

Jakarta.

Carpenito, L. J. 2001. Diagnosa Keperawatan: Jakarta. RinekaCipta.

Dep. Kes, 2007. Menurunkan Angka Pengukurannya Kematian Balita. Dep.Kes. RI, Jakarta.

Dolan. P. Canavan. J. Pinkerton. J. 2006. Family Support as Reflective Practice. London : Jessica Kingsley Publishers.

Effendy, N. 1998. Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi Kedua. Jakarta: EGC.

Effendy. 2006. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Emnina, Erika. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Lama Hari Rawat Pasien Gangguan Jiwa Peserta JamKesMas di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Medan : Fakultas Ilmu Keperawatan USU.

Francis. S. Satiadarma. M.P, 2004. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kesembuhan Ibu yang Mengidap Penyakit Kanker Payudara. Jurnal Ilmiah Psikologi “ARKHE”, Th.9 no.1.

Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Edisi Ketiga. Jakarta: EGC.

(35)

Hidayat. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

http://health.kompas.com/read/2012/07/12//Jutaan Bayi Tidak Terimunisasi Lengkap. Diakses 05 September 2013.

Ismoedijanto, 2003. Pengembangan Praktik Imunisasi Pada Anak. FK: Surabaya. Kuntjoro, 2002. Dukungan Sosial pada Lansia. Diambil pada tanggal 29 Januari

2014, dari http://www.e-psikologi,.com/usia/jakarta.

Kusmiyati. 2008. Survei Dukungan Keluarga http://www. klikdokter.com/illness/de tail/135

Lemeshow, S.Dkk. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press, Yogyakarta.

Lubis. Namora & Hasnida, 2009. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker Perlukah?. Medan: USU Press.

Marilyn, Friedman. 1998. Keperawatan Keluarga Teori & praktek. Jakarta: EGC. Maryunani, Amik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: CV.

Trans Info.

Muslihatun Nur, 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Edisi pertama. Yogyakarta: Citra maya.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka cipta.

(36)

Proverawaty, Atikah & Citra Setyo Andhini, 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Offset.

Sarafino, E.P. 1997, Health Psychology : Biopholysical Interactions. New York : John Willey and Sons.

Sarafino. 2003. Dukungan Keluarga. Jakarta: Salemba Medika.

Setiadi, 2006. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiadi, 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Setiadi, 2008. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga, Surabaya: Graha Ilmu. Sitepu, Sri Enda. 2011. Pengaruh Faktor Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan

Kepercayaan Terhadap Pemberian Imunisasi Pada Bayi di Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Skripsi FKM USU Medan.

Soejadmiko & Hariyono Suyitno. 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: IDAI.

Sudiharto, 2007. Asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sulistyawati, A. 2009.Asuhan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Suririnah, 2008. Pintar Merawat Bayi 0 – 12 Bulan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suyitno, Hariyono, 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: IDAI.

Taylor, S.E. 1995. Health psychology. Singapore: Mc. Graw-Hin.Inc

Yeye Rukiah, 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Yulian, 2008. Hubungan Antara Support System Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Klien Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

Diambil pada tanggal 3 Februari 2014, dari

Gambar

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden di Desa Tigabolon
Tabel 4.2.  Distribusi
Tabel 4.3.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dukungan Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan Kendall Tau, nilai korelasi antara belajar mandiri dengan kesiapan langkah reporting dalam pembelajaran tutorial Asuhan

• Penyakit hiperreaktivitas bronkus. Asma dan bronkitis kronik adalah penyebab paling sering dari BKE.27 Diagnosis asma dapat ditegakkan dengan adanya keluhan dan kelainan

Hasil penelitian ini mengidikasikan adanya pengaruh dari variabel- variabel seperti kepuasan kerja, kepuasan gaji, komitmen organisasi, konflik peran, ketidakjelasan peran,

atau dibebankan kepada orang lain. Contoh: Pajak Penghasilan. Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat.. dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal dalam.. bidang keperawatan yang program pendidikannya telah

Dari nilai ANC tersebut serta hasil pemeriksaan laboratorium lainnya, maka dapat diketahui bahwa pasien tidak mengalami neutropenia dan tidak terdapat indikasi terjadinya

Satuan Kerja Kegiatan Swakelola Lokasi Pekerjaan Pelaksanaan Pengadaan Pelaksanaan Kegiatan Keterangan... Nilai

The objective of the experiment was to figure out the optimum amount of ingredients to produce nata de coco with desirable thickness, lightness, and hardness