• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH dan 2 Makalah Matematika ASEAN.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH dan 2 Makalah Matematika ASEAN.doc"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah PKn ini sesuai waktu yang telah ditentukan.

Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran PKn khusunya mengenai ASEAN (Association of South East Asian Nation).

Disamping itu,kami berharap bahwa Makalah PKn ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah PKn ini masih ada kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan, binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat sekelompok semut mampu mengangkut benda yang besar.

Jika hanya seekor semut yang mengangkut benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja sama.

Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama dengan negara-negara kecil lainnya.

Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara Asia Tenggara. Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara negara yang merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang dinamakan ASEAN (Association of South East Asian Nation).

ASEAN merupakan perhimpunan bangsa bangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

1.2 Tujuan Penulisan

a. Menjelaskan Latar belakang terbentuknya ASEAN? b. Menyebutkan tujuan berdirinya ASEAN?

c. Menjelaskan tokoh-tokoh pendiri ASEAN?

d. Menyebutkan Konferensi deklarasi berdirinya ASEAN? e. Menyebutkan stuktur organisasi ASEAN?

(3)

1.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?

b. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ? c. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !

d. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN ! e. Sebutkan struktur organisasi ASEAN ! f.Bagaimana kerja sama ASEAN ?

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Terbentuknya ASEAN

Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia, Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kampuchea, dan Laos.

Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos, Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh nyata betapa besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.

Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

(5)

a. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri Indonesia.

b. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia. c. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.

d. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura. e. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).

2.2 Tokoh-Tokoh Pendiri ASEAN

a. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik / Menteri Luar Negeri indonesia.

(6)

Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998

b. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Malaysia.

Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj (lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia, 11 Maret 1922 – meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun) adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2, mulai tahun 1970 hingga 1976, menggantikan Tunku Abdul Rahman.

(7)

c. Thanat Khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.

Thanat Khoman lahir di Bangkok pada 9 Februari 1914. Thanat Khoman adalah mantan Menter Luar Negeri Thailand. Ia salah satu menteri luar negeri (MenLu) yang ikut dalam pembentukan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok di Thailand. Thanat Khoman sangat berperan dalam pendirian ASEAN seperti halnya pendiri ASEAN yang lain, ia telah menandatangani perjanjian antar negara untuk membentuk ASEAN.

d. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.

Sinnathamby Rajaratnam (lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25 Februari 1915 – meninggal di Singapura, 22 Februari 2006 pada umur 90 tahun), lebih dikenal sebagai S Rajaratnam, adalah mantan politikus Singapura.

(8)

Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung dengan Partai Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan (1959–1965), Menteri Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana Menteri (1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima "bapak pendiri" ASEAN pada 8 Agustus 1967.

Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan (National Pledge).

e. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3 Februari 1986) adalah seorang diplomat, mantan politisi Filipina (pernah menjadi anggota legislatif selama 5 periode), mantan pengacara dan wartawan. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Ferdinand Marcos.

(9)

ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.

2.3 Konferensi Yang Menghasilkan Deklarasi Berdirinya ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001.

Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

No Tanggal Negara Tuan rumah

1 23-24 Februari 1976 Indonesia Bali

2 4-5 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur 3 14-15 Desember 1987 Filipina Manila

4 27-29 Januari 1992 Singapura Singapura 5 14-15 Desember 1995 Thailand Bangkok 6 15-16 Desember 1998 Vietnam Hanoi

7 5-6 November 2001 Brunei Bandar Seri Begawan 8 4-5 November 2002 Kamboja Phnom Penh

9 7-8 Oktober 2003 Indonesia Bali 10 29-30 November 2004 Laos Vientiane 11 12-14 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur 12 11-14 Januari 2007(1,2) Filipina Cebu

13 18-22 November 2007 Singapura Singapura

14 27 Februari-1 Maret 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin 15 23 Oktober 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin

16 8-9 April 2010 Vietnam Hanoi

17 28-30 Oktober 2010 Vietnam Hanoi

18 2011 Indonesia Manado

1 Ditunda tanggal sebelumnya 10-14 Des 2006 akibat Badai Seniang 2 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan

UE

3 Ditunda , sebelumnya 12-17 Des 2008 akibat krisis politik Thailand

2008. Pertemuan Maret kemudian batal akibat aksi unjuk rasa di lokasi 2.4 Hasil Dari KTT Resmi ASEAN

(10)

Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama

Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN

e. KTT ke-5

Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN

f. KTT ke-6

Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

g. KTT ke-7

Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.

Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika. konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).

(11)

Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.

k. KTT ke-11

Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.

l. KTT ke-12

Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.

m.KTT ke-13

Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center. n. KTT ke-14

Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru

2.5 Hasil Dari KTT Tidak Resmi ASEAN

a. KTT Tidak Resmi ke-1

Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan.

b. KTT Tidak Resmi ke-2

Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

c. KTT Tidak Resmi ke-3

Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.

(12)

Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.

e. KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)

Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.

2.6. Struktur Organisasi ASEAN

Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT I di Bali 1976 ada perbedaan.

a. Sebelum KTT I di Bali 1976

1) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial Meeting). Sidang Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara bergilir di negara anggota.

2) Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara sidang-sidang tahunan para Menteri Luar Negeri.

3) Komisi-komisi Tetap (Permanent Committee), yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut setelah mendapat persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri.

4) Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni Komisi khusus di bentuk sesuai kebutuhan ASEAN.

5) Sekretariat Nasional ASEAN (National Secretariats), yang bertugas untuk mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan-keputusan para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan Standing Comitte.

b. Sesudah KTT I di Bali 1976

(13)

2).Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN. 3).Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.

4).Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi). 5).Standing Committee.

6).Komite-Komite.

2.7 Negara-Negara Anggota ASEAN

Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN

2.8 Lambang ASEAN

Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.

Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :

a. Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran luar berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan.

(14)

c. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan persahabatan.

d. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan. Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.

a. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN

b. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-negara ASEAN.

c. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia umumnya.

2.9 Tujuan Dibentuknya ASEAN

Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-hal sebagai berikut :

1) Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;

2) Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas; 3) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata

Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;

4) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;

(15)

pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; arus modal yang lebih bebas;

6) Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;

7) Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hukum, dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;

8) Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;

9) Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;

10) Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN; 11) Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi

rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;

12) 12) Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;

(16)

dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan dengan para mitra eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.

Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :

1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;

2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;

3) Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;

4) Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat;

5) Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional dan regional agar semakin mempererat anggota ASEAN;

Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

2.10 Kerja Sama ASEAN

Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik pertahanan.

1) Kerja Sama Ekonomi

(17)

perekonomian negara- negara anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).

2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya

Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.

3) Kerja Sama Politik dan Keamanan

Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini :

 kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And Neutrality/ZOPFAN);

 Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia);

 Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ).

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.

a. Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).

(18)

c. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.

d. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.

e. kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;

2) f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antarparlemen.

2.11 Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN

(19)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

3.2 Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

untuk menjalin kerja sama antar negara Asia Tenggara dalam bidang ekonomi, sosial, dan

Berdasarkan hal tersebut, Indonesia yang telah lama concern pada upaya mewujudkan sebuah kerangka kerjasama yang lebih luas dalam bidang politik dan keamanan

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Australia memiliki kepentingan nasional di negara-negara kawasan Asia Tenggara dalam bidang politik, ekonomi, dan militer/

Asia Tenggara sebagai kawasan yang sangat penting baik ekonomi maupun keamanan.

Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa

Antara yang berikut, yang manakah usaha Pertubuhan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) bagi mewujudkan kestabilan politik dan keselamatan di rantau ini?. I Mesyuarat ASEAN

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa tujuan ASEAN dalam merumuskan kerjasama kontra terorisme untuk melindungi keamanan regional di kawasan Asia Tenggara

Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik..