• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Elemen Mesin Baut Dan Mur Final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Elemen Mesin Baut Dan Mur Final"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas

rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “

PERENCANAAN BAUT DAN MUR. Penulisan makalah adalah merupakan

salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas

Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

penulis harapkan demi penyumparnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini membantu teman-teman

mengetahui secara garis besar tentang PERENCANAAN BAUT DAN MUR.

Terima kasih saya ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah saya.

Makassar, 16 Januari 2016

(2)

DAFTAR ISI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. BAUT DAN MUR... 4

B. ULIR... ...4

C. BAUT...8

D. MUR ...12

BAB III. METODOLOGI...13

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...16

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Elemen Mesin adalah Bagian-bagian suatu konstruksi yang

mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene , pasak,

poros, kopling, sabuk-pulli, rantai- sprocket, roda gigi dan sebagainya.

Dalam penggunaan elemen mesin bias berfungsi sebagai elemen pengikat,

elemen pemindah atau transmisi, elemen penyangga elemen pelumas,

elemen pelindung dan sebagainya.

Elemen pengikat yang akan dibahas dalam hal ini adalah mur

dan baut. Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini,

termasuk sambungan yang dapat di buka tanpa merusak bagian yang di

sambung serta alat penyambung ini sendiri.

Penyambungan dengan mur dan baut ini paling banyak digunakan

sampai saat ini, misal nya sambungan pada konstruksi konstruksi dan

alt permesinan.

Bagian – bagian terpenting dari mur dan baut adalah ulir.

Ulir adalah suatu yang diputar disekeliling silinder dengan sudut

kemiringan tertentu.

Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam, tetapi untuk

pemakaian khusus dapat di pakai mur dengan bentuk bermacam macam,

misalnya Mur bulat, Mur flens, Mur tutup, Mur mahkota, dan Mur kuping

B. RUMUSAN MASALAH

a. Cara pembuatan baut dan mur

b. Menentukan tegangan tarik izin

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BAUT DAN MUR

Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini, termasuk

sambungan yang dapat di buka tanpa merusak bagian yang di sambung serta

alat penyambung ini sendiri.

Penyambungan dengan mur dan baut ini paling banyak digunakan sampai

saat ini, misal nya sambungan pada konstruksi konstruksi dan alt

permesinan.

Bagian – bagian terpenting dari mur dan baut adalah ulir.

B. ULIR

Ulir adalah suatu yang diputar disekeliling silinder dengan sudut

kemiringan tertentu. Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk

segi tiga di gulung pada sebuah silinder seperti terlihat pada gambar 1a.Dalam

pemakaian nya ulir selalu bekerja dalam pasangan antara ulir luar dan ulir

dalam. Ulir pengikat pada umum nya mempunyai profil penampang berbentuk

segi tiga sama kaki . Jarak antara satu puncak dengan puncak berikut nya dari

profil

ulir disebut jarak bagi (P) lihat gambar 1b.

Keterangan gambar :

(5)

Mur )

dc = diameter paling kecil dari ulir luar (ulir baut) atau diameter terkecil dari

ulir dalam (ulir mur).

dm = diameter rata-rata dari ulir luar dan ulir dalam.

1 = sudut ulir

2 = Puncak ulir

3 = jarak puncak ulir

4 = Kedalaman ulir atau tingggi ulir (H)

Ulir disebut tunggal atau satu jalan bila hanya satu jalur yang melilit silinder, dan

disebut 2 atau 3 jalan bila ada 2 atau 3 jalur . Jarak antara puncak- puncak yang

berbeda satu putaran dari satu jalur disebut KISAR. Kisar pada ulir tunggal kisar

pada ulir tunggal adalah sama dengan jarak bagi nya, sedangkan untuk ulir ganda

dan tripal besar nya kisar berturut – turut sama dengan dua kali atau tiga kali

jarak baginya.

Ulir juga dapat berupa ulir kanan dan ulir kiri , dimana ulir kanan bergerak

maju bila di putar searah jarum jam sedangkan ulir kiri diputar searah jarum

jam akan bergerak mundur.

(6)

Dalam perdagangan ulir sudah di standarisasikan & bentuk ulir nya dapat

bermacam-macam yaitu:

1. Standard British Witworth ulir sekrup ( gambar 3a )

2. British Association ulir sekrup ( gambar 3b )

3. American National Standar ulir sekrup ( gambar 3c )

4. Unified Standar ulir sekrup ( gambar 3d )

5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar ) ( gambar 3e )

6. Acme Thread ( Gambar 3f )

7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread ) ( gambar 3g )

8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread ) gambar 3h

9. Ulir sekrup metris ( Metric thread ) gambar 3i

Pada saat ini ulir yang terdapat di dalam perdagangan, ada dua standard yang

dipakai yaitu :

a. Standard British Witworth dengan ciri-ciri nya :

 Simbol nya W misal nya W ½ “ artinya diameter luar nya adalah ½ inchi

 ukuran nya dalam satuan inchi  Sudut puncak alpha =55 derajat

b. Standard Metris (SI) :

simbol nya (M), misal nya M20 artinya diameter luar nya adalah 20 mm

semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan (mm)

(7)

Macam-macam bentuk ulir :

(8)

Bila di tijau dari segi penggunaannya baut dapat dibedakan terdiri dari: 1. Baut penjepit yang terdiri dari 3 macam:

a .Baut biasa (baut tembus) (Gambar 4a) b. Baut tanam (Gambar 4b)

c. Baut tap (Gambar 4c)

4a 4b 4c

2. Baut untuk pemakaian khusus:

a. Baut Pondasi, yang digunakan untuk memasang mesin atau bangunan pada pondasinya. (Gambar 5a)

b. Baut Penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarakyang tetap. (gambar 5b)

c. Baut Mata atau Baut Kait, untuk oeralatan kaitan mesinpengangkat. (Gambar 5c)

d. Baut T, untuk mengikat benda kerja atau peralatan pada meja yang dasaarnya mempunyai alur T. (Gambar 5d)

(9)

3. Sekrup dengan Bermacam – macam bentuk kepala serta teknik pemutarnya (Gambar 6a s/d 6e

4. Sekrup Penetap

(10)

sedang bentuk ujungnya disesuaikan dengan penggunaannya (lihat gambar7a s/d 7c)

Keterangan : 1. Beralur

2. Lekuk (soket) segi enam 3. Kepala bujur sangkar 4. Ujung mangkok 5. Ujung rata 7. Ujung kerucut 8. Ujung berleher 9. ujung bulat

(11)

a. Kepala segi enam.(gambar 8a) b. Fillister head (gambar 8b)

c. Kepala bulat (Round head) (gambar 8c) d. Kepala datar (Flat head) (gambar 8d) e. Hexagonal Socket (gambar 8e)

(12)

D. MUR

(13)

BAB III METODOLOGI

A. Cara membuat baut dan mur dapat dilakukan secara otomatis. Ada beberapa metode dalam pengerjaan secara otomatis seperti

menggunakann mesin turning (mesin bubut).Membubut adalah pekerjaan dimana benda kerja berbentuk silinder diputar, kemudian pisau pemotong ditempelkan pada benda, pisau ini akanmemotong benda secara melingkar.

Benda kerja dipegang oleh cakram pemegang(chuck) pada poros berputar

Pisau pemotong dijepit pada suatu clamp yang dapat bergerak ke kiri-kanan, dan ke depan-belakang dengan menggunakan handel pemutar

Untuk efisiensi proses dan kualitas hasil yang baik pada pekerjaan bubut, perlu diperhatikan:

1. Kecepatan putaran benda kerja,

· Kecepatan putaran benda akan mempengaruhi waktu kerja,

(14)

mata pisau, yang berakibat pada usia dan kekuatan pisau pemotong. · Semakin tinggi putaran, semakin besar resiko

2. Kecepatan potong pisau,

· Kecepatan potong berpengaruh pada waktu pengerjaan. Semakin cepat, waktu pengerjaan semakin singkat.

· Kecepatan potong berpengaruh pada kualitas permukaan benda kerja. Semakin lambat, semakin halus permukaan hasil pada benda kerja. 3. Kedalaman potong pisau pada benda kerja.

· Kedalaman potong pisau pada benda kerja. Berpengaruh pada waktu kerja dan kualitas hasil benda kerja.

· Semakin dalam, waktu kerja semakin singkat, suhu mata pisau semain tinggi dan permukaan hasil kerja semakin kasar.

· Semakin dalam, suhu mata pisau makin tinggi, dan akan memperpendek usia pisau pemotong.

Tetapi sebelum melakukan pembubutan terlebih dahulu harus melakukan perencanaan terhadap benda kerja yang akan di buat

1. Menentukan tegangan tarik izin

menentukan tegangan tarik izin pada suatu perencanaan baut dan mur menggunakan rumus :

(15)

Untuk menentukan diameter baut, rumus yang digunakan yaitu:

dc=

π . σ

4.

W

t

Keterangan :

dc : diameter baut

w : beban yang di izinkan ( N) σt:tegangan tarik izin (N/mm2)

3. Menentukan diameter baut ( d )

Untuk menentukan diameter baut di gunakan rumus :

d =1,25 x dc

keterangan :

d : diameter baut (mm) dc : diameter ulir (mm)

4. Menentukan jumlah ulir pada baut dan mur.

Untuk menentukan jumlah ulir rumus yang digunakan yaitu :

(16)

Untuk perencanaan baut dan mur kita asumsikan :

Diketahui :

Perencanaan baut menggunakan baja liat 0,25 % c dengan berat 6,5 ton, faktor keamanan 7

 K = 0,8

 6,5 ton = 63.765 newton

Maka untuk mencari:

a. Menentukan tarik izin (

σ

t

)

Untuk baja 0,25 % termasuk jenis baja karbon rendah dengan nilai St 37, maka:

σ

t

= St Bahan =

St

37

V

=

370

7

= 52,8 N/mm

2

=5280 N/cm

2

V

Jadi, tegangan tarik izinnya 5280 N/mm2

b. Menentukan diameter batang ulir (dc)

dc=

π . σ

4.

W

t

=

4

x

63765

(17)

Jadi diameter batang ulir ( dc ) = 40 mm

c. Menentukan diameter baut (d)

d = 1.25 x dc

d = 1,25 x 40 mm = 51,2 mm

jadi diameter baut(d) =51,2 mm

berdasarkan tabel 1 dimensi ulir sekrup baut dan mur untuk d = 51,2 mm diambil M 52 x 5 dengan diameter luarnya 52 mm dan jarak kisaarnya 5 mm untuk Mur,

d. Menentukan jumlah ulir (Z)

P =

H

Z

Z =

H

P

Terlebih dahulu dihitung nilai H H = 0,8 x d

Jadi jumlah ulir pada baut adalah 8,32 sepanjang 41,6 mm

(18)

BAB V

PENUTUP

(19)

 Dalam pembuatan baut dan mur dapat dilakukan secara otomatis ( mesin bubut ) atau secara manual ( tap ),tetapi dalam penulisan hanya dilakukan dengan cara

otomatis/menggunakan mesin bubut

 Dalam perancangan baut dan mur ulir pada baut dan mur

yang telah di rancang harus berkesinambungan sesuai dengan tabel ulir baut dan mur

B. SARAN

Untuk selanjutnya yang melakukan perencanaan baut dan mur harus lebih teliti dan cermat serta memperoleh data atau acuan dalam perhitungan.

DAFTAR PUSTAKA

https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/baut-dan-mur1.pdf

(20)

http://tahanan-pendekar.blogspot.co.id/2011/11/pembuatan-mur-dan-baut.html

http://helmanitm2013.blogspot.co.id/

LAMPIRAN

(21)

Gambar

TABEL ULIR BAUT DAN MUR

Referensi

Dokumen terkait

Jika dari dalam kantong itu diambil dua bola tiga kali berturut-turut, maka tentukanlah peluang bahwa pada pengambilan pertama, kedua dan ketiga berturut-turut terambil dua

Rancanglah sebuah rantai untuk menggerakkan kompresor dari motor listrik 15 kW yang berputar pada 1000 rpm, putaran kompresor adalah 350 rpm. Jarak pusat minimum adalah 500

Suatu hal yang kurang menguntungkan pada rem blok tunggal adalah gaya tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada poros timbul momen lentur serta gaya tambahan

Dan (c) Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut

Pada pengujian dengan menggunakan tray, fungsi kerja tray tidak berjalan dengan optimal, di mana perancangan yang seharusnya dimaksudkan agar baut dan mur dapat berjalan

Untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros yang di gerakan dengan jarak tertentu , misalnya memindahkan putaran dari poros motor listrik ke poros utama

Bidang penampang untuk uji kekerasan, jaraknya dari ujung baut adalah sama dengan diameter baut yang diuji. Uji kekerasan dilakukan pada jarakl/4

curcas) berturut-turut terhadap jamur Candida albicans 12,5% dan Microsporum gypseum 5,21%, sedangkan KBM ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas). berturut-turut terhadap