• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERHITUNGAN KUDA KUDA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III PERHITUNGAN KUDA KUDA (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Menghitung Ketinggian Kuda-kuda

H = tan α . ½ L

H = tan 300 x ½ ( 25 m

)

H H = 7,22 m

α

½ L

3.2 Perhitungan Panjang Batang

 Panjang Batang Mendatar

Panjang λ

(1,5 λ x 4) + 2 λ = L 8 λ = 25 λ = 25/8 λ = 3,125

1

30.0°

14.43

7.22

1.5l 1.5l 2l 1.5l 1.5l

h1 h2 h3 h4 h5

d6 d1

d2

d3 d4

d5

d14 d13 d12 d11

d10 d9

(2)

maka panjang batang

H1=H2 =H4 =H5 = 1,5 λ = 1,5 x 3,125 = 4,6875 m

batang H3 = 2 x λ = 2 x 3,125 m = 6,25 m

 Panjang Batang Kaki Kuda-kuda

D1 + D2 +D3 = D4+D5+D6 =

1 2L cosα

=

12

,

5

cos30

°

= 14,43 m

 Panjang Batang Diagonal

D1, D2,=D5,D6 = 4,6875  cos 30o

= 4,06 m

D3=D4 = 14,43 – (d5+d6)

= 14,43 – (4,06 +4,06) = 6,31 m

D7=D14 = sin 30o x 4,6875

= 2,34 m

D8=D13= h1 = 4,6875 m

D9=D12 = sin 30o x (h1+h2)

= sin 30o x (4,6875 +4,6875)

= 4,6875 m

D10=D11 =

d32+d92

=

6,31²+4,68752

= 7,86 m

Tabel 3.1 Panjang masing-masing Rangka Batang

(3)

H1= H2 = H4=H5 4,6875

H3 6,25

D1, D2,=D5,D6 4,06

D3=D4 6,31

D7=D14 2,34

D8=D13 4,6875

D9=D12 4,6875

D10=D11 7,86

3.3 Perhitungan Pembebanan

Adapun bagian dari kuda-kuda yang meneruskan beban ke penutup atap adalah gording. Untuk dapat dilakukan pendimensian pada gording maka harus dihitung terlebih dahulu beban-beban yang bekerja pada gording tersebut. Menurut PPIUG 1983 beban-beban tersebut adalah beban mati, beban hidup dan beban angin.

3.3.1 Perhitungan Beban Mati

Untuk beban mati yang bekerja pada gording adalah beban berat sendiri yang terdiri dari berat penutup atap dan berat plafond.

1. Berat Penutup Atap

Perhitungan berat penutup atap disesuaikan dengan jenis material yang digunakan atau direncanakan penutup atap menggunakan material genteng. Menurut PPIUG 1983, tabel 1 berat penutup atap (genteng) dengan reng dan

usuk/kaso adalah 50 kg/m2.

Jarak gording yang direncanakan = 1,2 m

Maka, berat atap = 50 kg/m2 1,2 m

= 60 kg/m

Jumlah gording = panjang bidang atapjarak gording = 14,431,2 = 12,02 =

12 btg

(4)

Direncanakan gording menggunakan profil baja Canal no.16, dari Tabel Profil Konstruksi Baja diperoleh berat adalah 18,8 kg/m.

3. Berat Sendiri Plafond

Untuk langit-langit plafond direncanakan menggunakan triplek, maka berat

triplek ditambah dengan berat penggantung, menurut PPIUG 1983 tabel 1 :

Berat triplek = 11 kg/m

Berat penggantung = 7 kg/m

Berat total = 18 kg/m

Jarak buhul bawah adalah = 1,2 m x cos 30º

= 1,04 m

Maka berat plafond adalah = 18 kg/m2

 1,04 m

= 18,72 kg/m

Maka berat beban mati (q) :

q = Berat atap + Berat gording + Berat plafond

= 60 kg/m + 18,8 kg/m + 18,72 kg/m = 97,52 kg/m

qx = q . cos α

= 97,52 kg/m . cos 30

= 84,45 kg/m

qy = q . sin α

= 97,52 kg/m. Sin 30

= 49,76 kg/m direncanakan jarak kuda kuda = 3 m

Maka momen yang timbul apabila gording dianggap menerus : Mxa = 1/8. qx .L2

= 1/8.( 84,45 kg/m).(3 m)2

= 95,006 kg.m

Mya = 1/8. qy .L2

= 1/8.( 49,76 kg/m) .(3 m)2

(5)

3.3.2 Menghitung Beban Hidup

Beban hidup yang diperhitungkan pada kuda-kuda adalah:

1. Berat pekerja beserta peralatan atau pekakas kerjanya. Berdasarkan PPIUG 1983, beban terpusat untuk seorang pekerja beserta perkakas kerja adalah sebesar 100 kg. Maka beban terpusat adalah:

Px = P . cos α

= 100 kg . cos 30

= 86,6 kg

Py = P . sin α

= 100 kg . sin 30

= 50 kg

Maka momen maksimum beban terpusat adalah:

Mxh = 1/4 . Px . L

= 1/4 . 86,6 kg .3 m = 64,95 kg.m

Myh = 1/4 . Py . L

= 1/4 . 50 kg .3 m = 37,5 kg.m

2. Beban Air Hujan

Berdasarkan PPIUG 1983 rumus beban air hujan adalah

P = ( 40 kg/m2 - 0,8 α ) x jarak gording

= ( 40 kg/m2 - 0,8 . 30˚ ) x 1,2 m

= 19,2 kg/m

Px = P . cos α

= 19,2 kg/m. cos 30

= 16,63 kg/m

Py = P . sin α

= 19,2 kg/m . sin 30

= 9,6 kg/m

Mxair = 1/8 . Px . L2

= 1/8. 16,63 kg/m. 32

= 18,71 kg.m

Myair = 1/8 . Py . L2

= 1/8. 9,6 kg/m. 32

(6)

Mxb = Mxh + Mxair

= 64,95 kg.m+ 18,71 kg.m = 83,66 kg.m

Myb = Myh + Myair

= 37,5 kg.m + 10,8 kg.m = 48,3 kg.m

3.3.3 Menghitung Beban Angin

Berdasarkan PPIUG 1983 beban angin dipengaruhi oleh jauh dekatnya lokasi bangunan dari garis pantai, untuk lokasi ± 5 km dari garis pantai tekanan

tiup angin harus diambil minimum 40 kg/m2, maka besarnya koefisien angin

yaitu :

1. Koefisien angin tekan = + 0,02 α – 0,40 (PPIUG’83)

= + 0,02 (30) – 0,40

= + 0,2

Wtekan = koef angin tekan x jarak gording x koef tekan angin

min

= + 0,2 x 1,2 m x 40 kg/m2 = + 9,6 kg/m

Luas bidang tekan atap = panjang kaki kuda-kuda x jarak kuda-kuda = 14,43 m x 3 m

= 43,29 m2

Ptekan = + 0,2 x 43,29 m2 x 40 kg/m2

= 346,32 kg

2. Koefisien angin hisap = - 0,4 (PPIUG’83)

Whisap = - 0,4 x 1,2 m 40 kg/m2

= - 19,2 kg/m

Luas bidang tekan atap = panjang kaki kuda-kuda x jarak kuda-kuda

(7)

= 43,29 m2

Phisap = -0,4 x 43,29 m2 x 40 kg/m2

= -692,64 kg

Momen pada angin tekan

Mxc tekan = + 1/8 Wt l2

= + 1/8 (9,6) (3)2

= + 10,8 kg.m

Myc tekan = + 1/8 Wt l2

= + 1/8 (0) (3)2

= 0 kg.m

Momen pada angin hisap Mxc hisap = - 1/8 Wh l2

= - 1/8 (0) (3)2

= 0 kg. m

Myc hisap = - 1/8 Wh l2

= - 1/8 (- 19,2) (3)2

= - 21,6 kg.m

Cat : (+) Menandakan angin tekan

(-) Menandakan angin hisap 1,2 m merupakan jarak gording 3 m merupakan jarak kuda-kuda

3.4 Kombinasi Momen

Menurut PPIUG 1983 perjanjian beban adalah : 1. Muatan beban mati dinyatakan dengan huruf ‘a’ 2. Muatan beban hidup dinyatakan dengan huruf ‘b’ 3. Muatan beban angin dinyatakan dengan huruf ‘c’

3.4.1 Kombinasi Tetap (a+b)

Mx = Mxa + Mxb

= 95,006 kg.m + 83,66 kg.m = 178,666 kg.m

My = Mya + Myb

(8)

3.4.2 Kombinasi Momen Akibat Pembebanan Sementara (a + b + c)

1. Angin tekan

Mx = ( Mxa + Mxb ) + Mxc

=(178,666 kg.m)+ 10,8 kg.m = 189,466 kg.m

Direncanakan jenis material baja Bj 37 dengan tegangan izin beban utama

(σp) sebesar 1600 kg/cm2 dan jenis profil canal No. 16, maka di peroleh data profil

dari daftar baja sebagai berikut :

 Berat = 18,8 kg/m

 Wx = 116 cm3

 Wy = 18,3 cm3

 Ix = 925 cm4

 Iy = 85,5 cm4

3.5.1 Kontrol Tegangan Akibat Momen yang Timbul

(9)

σ

ytb

=

W

M

x x

+

M

y

W

y

=

18946,6

116

+

10428

18,3

= 733,169 kg/cm2 ≤ σ

p = 1600 kg/cm2...

(aman)

2.) Angin hisap

σ

ytb

=

M

W

x x

+

M

y

W

y

=

17867

116

+

12588

18,3

= 841,895 kg/cm2 ≤ σ

p = 1600 kg/cm2...

(aman)

Baja profil Canal 14 dapat digunakan karena dapat menahan akibat momen tetap dan akibat momen sementara.

3.5.2 Kontrol Lendutan

Fmak =

1

200

×

l

=

1

200

×

300

cm

= 1,5 cm

Es = 2,1 x 106 kg/cm2

qa = berat gording + berat penutup atap (genteng) + berat plafond

= 18,8 kg/m + 60 kg/m + 18,72 kg/m = 97,52 kg/m

qax = qa . cos α

= 97,52 kg/m . cos 30

qay = qa . sin α

(10)

= 84,45 kg/m = 0,8445 kg/cm

= 48,76 kg/m = 0,4876 kg/cm

3.5.3 Kontrol Beban (primer + sekunder + angin)

Terhadap sumbu x

3.6 Pelimpahan Beban di Setiap Titik Buhul

Pelimpahan beban disetiap titik buhul yang diperhitungkan ialah beban tetap ditambah beban hidup.

3.6.1 Pelimpahan Beban Tetap (primer/mati)

(11)

 Batang H1=H2=H4=H5 = 4,6875 m x 4 batang =18,75 m

 Batang H3 = 6,25 m

 Batang D1, D2,=D5,D6 = 4,06 m x 4 batang = 16,24 m

 Batang D3=D4 = 6,31 m x 2 batang = 12,62 m

 Batang D7=D14 = 2,34 m x 2 batang = 4,68 m

 Batang D8=D13 = 4,6875 m x 2 batang = 9,375 m

 Batang D9=D12 = 4,6875 m x 2 batang = 9,375 m

 Batang D10= D 11 = 7,86 m x 2 batang = 15,72 m +

Panjang Batang Total = 93,37 m

Berdasarkan berat kuda-kuda yang direncanakan dengan menggunakan profil baja siku sama kaki adalah 2 ∟ .70 .70 .7, dengan berat (q = 7,38 kg/m).

Jadi,

 berat keseluruhan batang kuda-kuda (P1)

= 2 x 7,38 kg/m x 93,37 m = 1378,14 kg.

 Untuk berat plat buhul dan alat sambung diambil 20 % dari berat

keseluruhan batang kuda-kuda (P2) sehingga :

= 1378,14 kg x 0,20 = 275,63 kg

 Berat atap (P3) = 60 kg/m2 x 14,43 m x 3 m x 2

= 5194,8 kg.

 Berat gording (P4) = 18,8 kg/m x 3 m x 12 x 2

= 1353,6 kg

 Berat orang yang bekerja beserta pekakas kerja sebesar 100 kg (P7)

 Berat plafond (P5) = 18,72 kg/m2 x 3 m x 25 m

(12)

 Berat air hujan (P6) = (40 kg/m2 - 0,8 x 30˚) x 14,43 m x 3 m x 2

= 1385,28 kg

Maka berat beban pada setiap titik buhul yang bekerja (P) adalah :

P total =

P1

+

P2

+

P3

+

P4

+

P5

8

=

1378,14

+

275,63

+

5194,8

+

1353,6

+

1404

8

= 1200,77 kg

Besar P pada tumpuan ½ P =

1200,77

2

= 600,385 kg

Ra=Rb=∑ P2 =82P=4P

¿4.P=4×1200,77=4803,08kg

Berat pekerja beserta peralatan atau pekakas kerjanya yaitu 100 kg dikalikan dengan hasil gaya batang yang diperoleh dari cremona beban tetap.

Ra=Rb=∑ P2 =82P=4P

¿4× P=4×100=400kg

Maka,

f=reaksibeban hidupreaksi bebantetap =4803,08400 =0,083

3.6.2 Pelimpahan Beban Sementara (sekunder/hidup)

Pembebanan ini didapat dari beban angin yaitu beban angin tekan dan beban angin hisab.

P tekan = + 346,32 kg

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh signi- fikan terhadap motivasi, hal ini dapat dise- babkan selain insentif yang kurang dapat juga

Pengaruh perlakuan B 1 F 2 (bahan organik 20 ton/ha yang disertai pupuk NPK dengan dosis Urea 200 kg/ha, SP-36 200 kg/ha dan KCl 100 kg/ha) menghasilkan Jumlah daun jagung (42

diherntikan, walaupun makan tidak terlalu banyak tapi har us dipastikan pasien us dipastikan pasien makan cukup untuk memiliki gizi yang baik.orang dengan CHF mengalami makan

Dengan kegiatan membaca, siswa dapat menjelaskan dampak pelaksanaan tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat dipandu melalui Group

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan mikrostruktur silika keramik hasil ekstraksi dari sekam padi yang disintering menggunakan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi biologi berupa laju pertumbuhan, kisaran ukuran panjang ikan kuniran yang tertangkap, hubungan panjang bobot, mortalitas

Tiga prioritas utama strategi alternatif pengelolaan kawasan Setu Babakan adalah mempertahankan kondisi tipikal perkampungan Betawi yang ada di kawasan Setu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel Return On Assets (ROA), Ukuran (Size) Perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), Earning