• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profesionalisme Guru Kimia Dala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Profesionalisme Guru Kimia Dala"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

2 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI ...1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...3

1.2 Waktu dan Tempat Penelitian...4

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Manfaat Penelitian ...4

1.5 Metologi Penelitian ...4

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data...5

1.5.2 Teknik Pengolahan Data ...5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Guru Profesional ...7

2.1 .1 Pengertian Guru Profesional ...7

2.1. 2 Kompetensi Guru Profesional ...8

2.2 Motivasi Belajar ... 9

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar...9

2.2.2 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ...10

2.3 Kimia ...11

2.3.1 Pengertian Ilmu Kimia ...11

2.3.2 Deskripsi Pembelajaran Kimia ...11

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Informasi Singkat Sekolah...12

3.2 Temuan Data ...12

3.3 Analisa Temuan Data ...15

(2)
(3)

2 kehidupan sehari-hari. Namun Kimia

merupakan pelajaran yang abstrak, membutuhkan konsentrasi yang tinggi, oleh sebab itu kimia dianggap sulit oleh siswa. Banyak faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran kimia yang diberikan guru diantaranya bermula dari proses pembelajaran yang kurang menarik dan membosankan.

Gunawan (2003) memaparkan bahwa sesungguhnya tidak ada pelajaran yang sulit dan membosankan, hanya saja yang ada adalah guru yang membosankan, karena tidak mengerti penyajian materi yang benar, baik, dan menyenangkan serta mnarik minat siswa (Gunawan, 2003). Hal ini biasanya terjadi dalam proses pengajarannya berlangsung monoton, kurangnya metode yang bervariasi, dan pembelajarannya hanya berpusat pada siswa.

(4)

2 uraian di atas maka peneliti tertarik

(5)

1.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : Rabu, 29 November 2017 Tempat : MA Al Islamiyah Ciputat. 1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia melalui profesionalisme guru kelas XI MIPA Al Islamiyah Ciputat.

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan yang berharga dalam dunia pendidikan pada umumnya, terutama bagi sekolah tempat penelitian ini dilakukan, sehingga menjadi sekolah yang bermutu, yang menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas unggul. Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil, yaitu:

a. Bagi siswa

Dengan kinerja guru yang profesional dapat merangsang minat siswa untuk lebih tertarik dan suka bila belajar mata pelajaran Kimia, karena dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih mudah menyerap dan memahami materi ajar yang disampaikan oleh guru.

b. Bagi guru

Sebagai informasi dan bahan pertimbangan guru-guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan minat belajar siswa. c. Bagi sekolah

Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajran Kimia.

1.5 Metodologi

(6)
(7)

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data penelitian, maka penulis melakukan tahap pengumpulan data berikut ini:

a. Angket/ Kuesioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi yang diperoleh dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2010). Dalam penelitian ini angket disebarkan siswa berjumlah 21 responden.

Angket yang diguanakan berupa pertanyaan tertutup dengan 4 alternatif jawaban, dimana responden hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai kondisi dan kehendaknya. Pilihan jawaban yaitu SL, SR, KD, TP setiap jawaban diberi skor yakni:

SL = Selalu (4) SR = Sering (3)

KD = Kadang-kadang (2) TP = Tidak Pernah (1) b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan sebuah jawaban atas responden dengan cara tanya jawab sepihak, dikatakan sepihak karenda dalam wawanvara ini responden tidak diberikan kesempatan untuk megajukan pertanyaan (Suharsimi, 2010).

Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran kimia yang mengajar kelas XI di MA Al Islamiyah Ciputat.

1.5.2 Teknik Pengolahan Data

(8)

1.6Editing adalah proses memeriksa keabsahan jawaban responden terhadap pertanyaan angket.

1.7Koding merupakan proses pemberian kode terhadap jawaban-jawaban responden pada lembar angket.

1.8Scoring merupakan proses pemberian bobot terhadap jawaban-jawaban responden dari item pertanyaan yang terdapat dalam angket.

1.9Tabulating merupakan proses perhitungan tehadap jawabn-jawaban item peertanyaan dalam angket dan pemindahan ke dalam tabel.

Teknik untuk mendiskripsikan data hasil angket dari kompetensi profesionalisme guru, dan motivasi belajar siswa, dengan rumus:

Keterangan:

n : nilai yang diperoleh

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Profesionaliseme Guru

2.1.1 Pengertian Guru Profesional

Secara etimologi, Profesi berasal dari bahasa inggris profession atau bahasa latin profecus. Yang memiliki satu makna, mengakui, pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam dalam bidang tertentu. (Payong, 2011) menambahkan profesi merupakan sebuah pekerjaan yang digeluti yang dengan penuh pengabdian dan dedikasi serta dilandasi oleh keahlian atau keterampilan tertentu . Hal senada juga ditulis dalam New World Dictionary dalam (Ramayulis, 2013), Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi kepada pengembannya, dan biasanya meliputi pekerjaan mental dan pekerjaan bukan mental.

Selain istilah profesi, istilah lain disebutkan oleh Ramayulis (2013) kata “profesi” terdapat beberapa istilah yakni:

a. Profesionalisme

Mengacu kepada komitmen pada anggota profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembankan strategi-strategi yang digunakan dalam pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

b. Profesionalitas

Mengacu kepada sikap pada anggotanya profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.

c. Profesional

(10)

mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.

Dari penjelasan diatas, maka jelaslah bahwa jabatan profesi sangat memperhatikan layanan yang diberikan kepada peserta didik, mengutamakan penguasaan yang mendalam akan suatu bidang dan memiliki hubungan kesejawatan dengan rekan-rekan dalam bidang tugas yang sama.

2.1.2 Kompetensi Guru Profesional

Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 23 ayat (3) menjelaskan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menengah, serta pendidikan usia dini.

(1). Kompotensi Pedagogis

kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi :

a) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan b) Pemahaman terhadap perserta didik

c) Pengembangan kurikulum

d) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

e) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilkinya

(2) Kompetensi Kepribadian

kompetensi kepribadian sekurang - kurangnya mencakup : a) Berakhlak mulia

b) Arif dan bijaksana c) Dewasa

(11)

e) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan (3). Kompetensi Sosial

kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, sekurang - kurangnya meliputi :

a) Berkomunikasi lisan, tulisan atau isyarat

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orangtua peseta didik

(4). Kompotensi Profesional

kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu teknologi dan seni yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan :

a) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampunya

b) konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang relevan secara konseptual manaungi atau kohoran dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diampu.

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

(12)

Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak (Sardiman, 2007).

Menurut (Uno, 2008) Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan- rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku / aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut :

1) Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kebutuhan yang akan dipenuhi,

2) Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai dan Menetukan perbuatan yang harus dilakukan.

2.2.2 Ciri-Ciri Motivasi

Menurut (Sardiman, 2007) motivasi yang dimiliki seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun dalam menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dan dalam waktu yang lama, dan tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak mudah puas dengan prestasi yang dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

(13)

2.3 Kimia

2.3.1 Pengertian Ilmu Kimia

Kimia adalah ilmu yang mencakup sejumlah aspek mengenai bahan – bahan kimia. Bagian kimia yang terpenting adalah mempelajari reaksi kimia, perubahan yang terjadi bila senyawa kimia berinteraksi membentuk senyawa kimia baru. Raksi kimia merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan untuk diteliti dan merupakan dan merupakann bagian yang menyenangkan dari ilmu kimia untuk memperhatikan terjadinya reaksi kimia. (Brady, 1999: 3). Kehidupan manusia secara fisik dibangun oleh senyawa-senyawa kimia, apapun yang kita lihat dan kita gunakan ataupun yang kita makan merupakan hasil penelitian dari bidang ilmu kimia (Nahar, 2009)

2.3.2 Pembelajaran Kimia

Pembelajaran kimia terdiri dari dua suku kata, yaitu pembelajaran dan kimia. Banyak definisi mengenai pembelajaran, diantaranya adalah definisi pembelajaran menurut A. Chaedar Alwasilah (dalam Munadi, 2008: 4) “relavely permanent change in respone potentitality which occurs as a result of reinforced practice” dan “a change in human disposition or capability, which can be retained, and which is not simply ascribable to the process of growth”,

(14)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Informasi Singkat Sekolah

MA Al Islamiyah Ciputat mempunyai beberapa kompetensi keahlian, dimana dalam hal ini terbagi atas 4 kompetensi yaitu kompetensi IMTAQ, kompetensi IPTEK dan kompetensi sosial dimana semua kompetensi kehalian ini memiliki akreditasi B yang telah ditetapkan pada tahun 2008 dengan menggunakan sistem KTSP.

Pelajaran yang ada dalam sekolah ini juga terbilang hampir sama dengan sekolah yang lainnya, tidak berbeda begitu jauh, hanya saja pada tingkat MA ini terlihat perbedaan dikarenakan pelajaran tambahan agama seperti ilmu fiqh, bahasa arab, akidah akhlak, dll

Tenaga kependidikan yang ada pada sekolah ini sendiri adalah penjaga sekolah yang berjumlah 10 orang, tenaga administrasi yang mengurus keuangan sekolah dan pembayaran spp sekolah yang berjumlah 3 orang, tenaga teknis keuangan yang berjumlah 1 orang, kepada tata usaha yang berjumlah 1 orang, tenaga perpustakaan 1 orang.

Prasarana yang ada pada sekolah ini sendiri adalah ruang kepala sekolah dan wakil, ruang guru, pelayanan adminitrasi, perpustakaan, ruang unit produksi ruang bersama, ruang toilet, ruang gudang, asrama siswa, ruang bp/bk, ruang OSIS, ruang koperasi, ruang UKS, ruang penjaga sekolah, ruang kelas, ruang praktek/bengkel/workshop, ruang praktek computer, ruang lab fisika, biologi dan kimia.

3.2 Temuan Data

3.2.1 Deskripsi Kompetensi Pedagogik

Tabel 1. Kategori tentang kompetensi pedagogik Interval skor Kriteria Frekuensi Presentasi

14 – 16 Sangat baik 1 5,5 %

11 – 13 Baik 7 39 %

(15)

4 – 7 Kurang baik 4 22 %

Jumlah 18 100 %

Sumber: hasil olah data penelitian

Berdasarkan tabel diatas dan hasil tabulasi pada lampiran 2 halaman. sejumlah 4 soal yang diberikan kepada 28 siswa menunjukan bahwa sebagian besar siswa (39%) berpendapat kompetensi pedagogik guru sudah baik. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara bahwa guru menggunakan beberapa metode yang berbeda ketika memberikan materi kimia.

3.2.2 Deskripsi Kompetensi Sosial

Tabel 1. Kategori tentang kompetensi sosial Interval skor Kriteria Frekuensi Presentasi

14 – 16 Sangat baik 1 5,5 %

11 – 13 Baik 9 50 %

8 – 10 Cukup baik 6 33 %

4 – 7 Kurang baik 2 11 %

Jumlah 18 100 %

Sumber: hasil olah data penelitian

(16)

wawancara menunjukan bahwa guru sangat bersahabat, ketika mengajar walaupun bersahabat guru juga mengatakan wibawa diperlukan untuk menjaga posisi siswa dan guru tidak saling merendahkan.

3.2.3 Deskripsi Kompetensi Sosial

Tabel 1. Kategori tentang kompetensi kepribadian Interval skor Kriteria Frekuensi Presentasi

14 – 16 Sangat baik 3 16 %

11 – 13 Baik 9 50 %

8 – 10 Cukup baik 6 33 %

4 – 7 Kurang baik

Jumlah 18 100 %

Sumber: hasil olah data penelitian

Berdasarkan tabel diatasa dan hasil tabulasi pada lampiran 2 halaman. sejumlah 4 soal yang diberikan kepada 28 siswa menunjukan bahwa sebagian besar siswa (50%) berpendapat kompetensi kepribadian guru sudah baik. Guru kimia mengatakan bahwa sudah sepatutnya guru kimia tidak menjadi membosankan, galak, tidak menyenangkan. Karena kimia merupakan materi yang sulit dan abstrak yang membutuhkan konsentrasi.

3.2.4 Deskripsi Kompetensi Profesionak

Tabel 1. Kategori tentang kompetensi profesional Interval skor Kriteria Frekuensi Presentasi

14 – 16 Sangat baik 1 5,5 %

11 – 13 Baik 9 50 %

8 – 10 Cukup baik 6 33 %

4 – 7 Kurang baik 2 11 %

Jumlah 18 100 %

Sumber: hasil olah data penelitian

(17)

ini didasarkan pada wawancara bahwa guru selama pembelajarannya berlangsung dengan memberikan media untuk menyampaikan materi. dan buku referensi lain digunakan selama pemebelajaran, tidak hanya buku paket.

3.2.5 Motivasi Belajar Siswa

Tabel 1. Kategori tentang Motivasi Siswa

Interval skor Kriteria Frekuensi Presentasi 14 – 16 Sangat baik

11 – 13 Baik 11 61 %

8 – 10 Cukup baik 7 38 %

4 – 7 Kurang baik

Jumlah 18 100 %

Sumber: hasil olah data penelitian

Berdasarkan tabel diatas dan tabulasi hasil penelitian pada lampiran 2 halaman sejumlah 7 soal yang diberikan kepada 18 siswa menunjukan bahwa sebagian besar siswa (61%) menunjukan motivasi dalam kategori yang baik.

3.3 Analisa Temuan Data

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan data yang positif antara kompetensi guru dengan motivasi belajar kimia pada MA Islamiyah Ciputat.

3.3.1 Kompetensi Profesionalisme Guru

Berdasarkan data penelitian presentase kompetensi guru profesionalisme yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan professional mencapai angka mayoritas 39 %, 50%, 50%, 50%. Hasil tersebut menjadikan kategori baik pada kompetensi profesionalisme guru.

(18)

Guru langsung memberikan to the point mengenai materi kimia yang diajarkan hal ini tentu memberikan presentasi baik pada kompetensi pedagogik ini.

Kompetensi sosial termasuk dalam kategori yang baik. Guru menjalin hubungan yang baik dengan siswa tetapi juga tidal lupa mengabaikan wibawa guru. Hasil ini didukung dengan sebanyak 50 % (9 dari 18 siswa) termasuk kategori baik dan sangat baik berdasarkan analisis deskriptif.

Kompetensi kepribadian termasuk dalam kategori baik. Dalam sesi wawancara guru selalu menunjukan kepribadian yang baik kepada siswa baik diluar maupun didalam sekolah. Selain itu ditunjukan dengan dating tepat waktu, serta berpakaian rapi san sopan.

Kompetensi professional termasuk dalam kategori baik, hal ini dibuktikan ketika mengajar guru memanfaatkan media dalam menyapaikan informasi serta memberikan aplikakasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memberikan presentasi yang baik pada 50% (9 dari 18 siswa).

Hasil tersebut menunjukan bahwa kompetensi guru dalam mengajar berpengaruh positif, yang berarti bahwa dengan kompetensi mengajar yang baik akan menyebabkan peningkatan motivasi. Hal ini tentu sesuai dengan pendapar Slameto (2010) bahwa selain faktor internal yang mempengaruhi siswa juga faktor ekstenal yakni kompetensi guru yang dapat meningkatkan motivasi dalam diri siswa.

Wina (2008) juga menyatakan bahwa kompetensi profesionalisme sangat penting bagi guru karena akan mencerminkan tingkat keprofesionalitasnya. Adapun kemampuan kemampuan yang menjadi landasan adalah sesuai dengan Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 dan PP No. 19/2005 dalam Khoiri (2010:37) menyatakan, kompetensi guru dibagi menjadi empat, yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik

(19)

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi siswa dan berakhlak mulia. Karakteristik kepribadian guru yang tugas utamanya adalah mengajar, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi Sosial

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia berhasil melaksanakan tugas mengajar. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

3.3.2 Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil penelitian, bahwa motivasi siswa cenderung dalam kategori baik dengan presentasi 61 % 11 dari 18 siswa. Hal ini menunjukan semangat siswa dalam mempelajari kimia. Dimiyati dan mudjiono (1999) bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak dalam diri siswa, yang akan menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

Dalam penelitian 7 pertanyaan diberikan kepada 18 siswa, dengan rincian 1) saya memperhatikan pelajaran guru dengan baik. 2) saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran kimia. 3) pelajaran kimia sangat menyenangkan bagi saya. 4) pelajaran kimia membuat saya tidak nyaman. 5) saya ingin berhasil dalam belajar kimia. 6) belajar kimia membuat saya mengerti kejadian/peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. 7) proses pembelajaran membuat saya termotivasi belajar kimia.

(20)

lampiran 2). Namun rendahnya presentasi ini masih dalam kategori yang cukup, hal ini dipengaruhi oleh kompetensi guru yang baik dalam menjalani proses mengajar, sehingga palajaran kimia yang sulit, abstrak ini dapat teratasi. Hal ini sesuai dengan penelitian apa yang diungkapan oleh Khaeruniah (2013) bahwa kompetensi guru dapat meningkatkan kesuksesan belajar, serta motivasi untuk belajar, ini semua karena pengaruh dari guru yang menarik dan menyenangkan. ( (Khaeruniah, 2013)

3.4 Propesk dari Temuan Data

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan motivasi siswa terhadap mata pelajaran kimia dalam kategori baik terhadap komptensi profesionalisme guru membaik. Berarti hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru juga sudah baik. Walaupun tergolong baik, profesionalisme guru harus lebih ditingkatkan lagi agar mata pelajaran kimia lebih diminati siswa, karena mata pelajaran cukup sulit dan abstrak.

(21)

A. Kesimpulan

BAB IV

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pemabahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat pengaruh profesionalisme guru terhadap minat belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah rata-rata persentase baik mengenai motivasi belajar dan porfesionalisme guru.

2. Kompetensi profesionalisme guru kimia di MA Islamiyah Ciputat dalam kategori yang baik. Dengan rincian kompetensi pedagogic (39%). Kompetensi social (50%), komepetensi Kepribadian (50%), dan kompetensi professional (50%).

3. Motivasi siswa MA Islamiyah Ciputat dalam kategori baik dengan nilai presentasi 61%.

B. Rekomendasi

Berdarsarkan hasil penelitian diperoleh indikasi yang positif terkait kompetensi profesionalisme guru. Untuk lebih meningkatkan ke profesionalitas lagi, maka disarankan lebih menggunakan teknik praktik, karena kimia merupakan sesuatu yang abstrak sehingga diperlukan kegiatan untuk mengolah psikomotorik agar pembelajaran lebih menyenangkan.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Gunawan, A. W. (2003). Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelarated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Khaeruniah, A. E. (2013, february 2). A Teacher Personality competency contribution to a student study motivation and discipline ti fih lesson.

International Journal of Sceintifc & Technology Research, 2(2), 108-111.

Retrieved januari senin, 2017, from

http://www.ijstr.org/fnal-print/feb2013/A-Teacher-Personality- Competence-Contribution-To-A-Student-Study-Motivation-And-Discipline-To- Fiih-Lesson.pdf

Payong. (2011). Sertifkasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks.

Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 23 ayat (3) Tentang Standar Nasional Pendidikan

Ramayulis. (2013). Profesi & Etika Keguruan . Jakarta: Kalam Media.

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafndo. Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Surya. (2010). Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik. Bogor: Ghalia Indonesia. Uno, H. (2008). Profesi Kependidikan. Bandung: PT

(23)

Lampiran

Tabulasi kompetensi pedagogic dan sosial

Butir

Sangat baik (sb) 1 Sangat baik (Sb) 1

(24)

Tabulasi kompetensi kepribadian dan professional

(25)
(26)

Angket wawancara

1. bagaimana cara bapak memotivasi siswa?

2. apa tindakan bapak ketika siswa tidak kondusif dalam suasana pembelajaran? 3. metode apa yang bapak gunakan dalam mengajar?

4. sumber belajar apa saja yang bapak gunakan? 5. apa kendala dalam belajar mengajar?

Jawaban.

1.pertama untuk membuat siswa termotivasi adalah dengan cara, diri sendiri harus paham terlebih dahulu materi yang akan diajarkan, dengan begitu akan lebih mudah. Ketika pembelajaran biasanya saya memberikan aplikasi kimia dalam kehidupan sehari- hari, sehingga belajar akan lebih bermakna.

2.bapak dengan tegas memberikan perintah untuk tetap tenang, focus ke pelajaran. Biasanya ibu diam saja mereka sudah

mengerti.

3.metode yang digunakan bervariasi, tergantung materi apa yang digunakan.

4.buku kimia bermacam-macam, dan LKS

(27)

Dokumentasi

Bersama guru kimia MA Islamiyah Ciputat, bapak Teguh S. Pd

Gambar

Tabel 1. Kategori tentang kompetensi pedagogik
Tabel 1. Kategori tentang kompetensi sosial
Tabel 1. Kategori tentang kompetensi kepribadian
Tabel 1. Kategori tentang Motivasi Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pada minggu ke 19 sampai minggu ke 23 tahun 2011 di Desa Bintet (Pesaren) dan Desa Bukit Ketok (Batu Atap) Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka telah terjadi peningkatan

Dalam menghadapi corona, insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 23/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak

Kemaslahatan di bidang spiritual-keagamaan dilaku- kan dengan memperbaiki cara hidup beragama umat manusia (ishlah al-ddin al-nass). Pengabaian pada tujuan ini dapat

Penelitian kami bertujuan untuk mengetahui cakupan imunisasi dasar anak balita usia 1-5 tahun, alasan imunisasi yang tidak lengkap, serta mengetahui apakah terdapat

Tingginya tingkat risiko (RQ) logam berat Pb pada masyarakat yang mengonsumsi ikan belanak di Sungai Tapak disebabkan karena laju asupan ikan belanak yang banyak

This Research also testing antidiabetic activity of Saurauia vulcani Korth leaves ethanolic extract, performed antidiabetic effect on white male mice with alloxan induction

Zakat profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Kabupaten Demak diambil dari gaji pokok kotor setiap pegawai dengan kadar 2,5%, sedangkan pemotongan dilakukan oleh

Dalam mempelajari taekwondo, para taekwondoin pemula tentunya memiliki tujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan taekwondonya. Karena itu buku panduan pembelajaran