• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Hadist Ekonomi Mekanisme Pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Hadist Ekonomi Mekanisme Pasar"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MEKANISME PASAR

Dosen Pengampu: Abdul Rokhim, M.EI

Disusun oleh:

AISYATUL MAYSAROH

ANNISA’U ROUDLOTUL JANNAH

SITI KHALIFAH

MOH.SOLEH RIDO

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat nikmat dan hidayahnya,makalah ini dapat kami selesaikan sesuai waktu yang telah ditatapkan.

Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syi’ar Islam,yang pengaruh dan manfaatnya hingga kini masih terasa.

Selanjutnya makalah ini kami buat sebagai sarana aplikasi untuk menunjang tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang dibimbing oleh Abdul Rokhim, M.EI.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata,terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu suksesnya makalah ini, khususnya kepada dosen kami,Bapak Abdul Rokhim M.Ei Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita untuk kedepannya.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman judul……… i Kata pengantar ………..… ii Daftar isi……… iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang……….. 1 B. Rumusan Masalah………... 1 C. Tujuan Penulisan…….………... 1

BAB II.PEMBAHASAN MEKANISME PASAR

A. Mekanisme pasar………... 2-3 B. Islam dan sistem pasar... 4 C. Harga dan persaingan sempurna pada pasar islam………..5-8 D. Moral sebagai faktor endogen dalam persaingan di pasar...8-9 E. Mekanisme pasar dalam perspektif sejarah islam………….…... 9-11 F. Lembaga hisbah sebagai bentuk pengawasan pasar... 11-12

BAB III PENUTUP

(4)

PENDAHULUAN A. LatarBelakang

secara umum dapat disampaikan bahwa kemunculan pesan moral dalam pencerahan teori pasar, dapat dikaitkan sebagai bagian dari reaksi penolakan sosialisme dan sekularisme, ataupun secara khusus ideologi – ideologi yang sudah banyak diasumsikan sebagai sistem yang merusak pasar dan memosisikan diri sebagai oposisi dari paham pasar bebas dan terbuka di dunia Arab. Ajaran Islam dengantegasmenolaksejumlahideologiekonomi yang terkaitdengankeagungan private property, kepentingan investor, asceticism (menghindarikehidupanduniawi), economic egalitarismnmaupun authoritarianism

(ekonomiterpimpinataupahammematuhiseseorangataubadansecaramutlak).

B. RumusanMasalah

1. Hadistapasajakah yang membahastentangmekanisme pasar? 2. Apasaja yang dibahas tentang mekanisme pasar?

3. Apasajaperan-peran yang terdapat dalam mekanisme pasar?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahuihadist yang membahastentangmekanisme pasar 2. Memahami apa itumekanisme pasar

(5)

BAB II

Artinya: Dari Qotadahal-Anshori RA bahwaiamendengarRasul SAW

bersabda:

“hindaribanyakbersumpahdalamberbisnis

(jualbeli),

karenasesungguhnya yang demikianitubisalakuterjualkemudianterhapus

(keberkahannya)” (HR Muslim).

(6)

.ِةلذلبالنُمْلالوِة

ْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْسلمللُمْلاِنْيلتلعْيلبْنلعلىِهُنللالقُهّن

ل

لألةلرْيلرُهىِبلأْنلع

ْنلأُةلذلبالنُمْلالوٍلّم

لألتِرْيلغِبِهِبِحالصلبْولثالمُهْنِمٍدِحالوّلُكلسِمْلليْنلألفُةلسلمللُمْلااّملأ

لر(ِهِبِحالصِبْولثىللِإالمُهْنِمٌدِحالوْرُظْنليْملللوِرلخلاىللِإُهلبْولثالمُهْنِمٍدِحالوّلُكلذِبْنلي

)ٌمِلْسُمُهالو

3

Artinya: Dari Abu Khurairah RA bahwaRasul SAW

melarangduajualbeli:mulamasahdanmunabadzah.

Mulamasahadalahsalahsatudarikeduanyamemegangbajutemannyadengantanpa

merenungkan (berfikir). Dan Munabadzahadalahsalahsatudarikeduanya

(pembeli) melemparpakaianpada yang lain dantidakmelihatpadabajutemannya

(HR. Muslim).

- ّىِبّنلاِنلعلرلمُعِنْباِنلع

لمّللسلو ِهْيلللع ُهّللا ىّللص

-

ُهالولر)ُهلللنلذ

ْأليْنلأّلِإِهيِخلأِةلبْطِخىلللعُبُطْخليلللوِهيِخلأِعْيلبىلللعُلُجّرلاُعِبليلل:للالق

(ٌمِلْسُم

4

Artinya: Dari Ibnu Umar dariNabi SAWbersabda:

seseorangtidakbolehmembeliataspembeliansaudaranyadantidakbolehmelamara

taslamaransaudaranyakecualimendapatizindarinya (HR Muslim).

ِهّلل ُلْوُسلرّنلاُهّللاىِضلرلرلمُعِنْبِاْنلع

ِهْيلللع ُهّللا ىّللص

لمّللسلو

(ٌمِلْسُمُهالولر)ٍضْعلبِعْيلبىلللعْمُكُضْعلبُعِبلي للللالق

5

Artinya: Dari Ibnu Umar RA sesungguhnyaRosulullah SAW

bersabdasebagian kalian tidakbolehmembeliataspembeliansebagianyang

lainnya (HR Muslim).

3Riwayat Muslim,haditske 3878 4Riwayat Muslim,haditske 3521

(7)

A. Islam Dan Sistem Pasar

Dewasa ini, secara umum dapat disampaikan bahwa kemunculan pesan moral dalam pencerahan teori pasar, dapat dikaitkan sebagai bagian dari reaksi penolakan sosialisme dan sekularisme, ataupun secara khusus ideologi – ideologi yang sudah banyak diasumsikan sebagai sistem yang merusak pasar dan memosisikan diri sebagai oposisi dari paham pasar bebas dan terbuka di dunia Arab. Ajaran Islam dengan tegas menolak sejumlah ideologi ekonomi yang terkait dengan keagungan private property, kepentingan investor, asceticism ( menghindari kehidupan

duniawi), economic egalitarismn maupun authoritarianism ( ekonomi terpimpin atau paham mematuhi seseorang atau badan secara mutlak ).6

Oleh sebab itu, sangat utama bagi umat Islam untuk secara kumulatif mencurahkan semua dukungannya kepada ide keberdayaan, kemajuan, dan kecerahan peradaban bisnis dan perdagangan. Islam secara ketat memacu umatnya untuk bergiat dalam aktivitas keuangan dan usaha – usaha yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Berdagang adalah aktivitas yang paling umum dilakukan di pasar. Untuk itu teks – teks Al- qur’an selain memberikan stimulasi imperatif untuk berdagang, di lain pihak juga mencerahkan aktivitas tersebut dengan sejumlah rambu atau aturan main yang bisa diterapkan di pasar dalam upaya menegakkan kepentingan semua pihak, baik individu ataupun kelompok.

Allah SWT tidak hanya menjamin akses yang memudahkan kaum Quraisy untuk dapat berperan di pasar, bahkan Al – qur’an pun menjabarkan koreksi kepada bangsa Arab yang selama itu salah kaprah dengan meyakini bahwa orang akan kehilangan kemuliaan dan kekharismaannya bila melakukan kegiatan ekonomi di pasar.

Konsep Islam menrgaskan bahwa pasar harus berdiri diatas prinsip persaingan bebas ( perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang dibungkus oleh frame aturan syariah. Untuk itu pembahasan mengenai struktur pasar dalam konsep Islam akan dimulai dengan pemahaman akan persaingan bebas, berikut komponen – komponen yang mengikat pengertiannya tersebut.

6Mustafa Edwin Nasution. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. 2006. Jakarta.

(8)

B. Harga Dan Persaingan Sempurna Pada Pasar Islami

Konsep Islam memahami bahwa pasar dapat berperan efektif dalam kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara efektif. Pasar tidak mengharapkan adanya intervensi dari pihak manapun, tak terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga atau private sektor dengan kegiatan monopolistik ataupun lainnya.

Karena pada dasarnya pasar tidak membutuhkan kekuasaan yang besar untuk menentukan apa yang harus dikonsumsi dan diproduksi. Sebaliknya, biarkan tiap individu dibebaskan untuk memilih sendiri apa yang dibutuhkan dan bagaimana memenuhinya. Inilah pola normal dari pasar atau keteraturan alami dalam istilah Al – Ghazali berkait dengan ilustrasi dari evolusi pasar. Selanjutnya, Adam Smith menyatakan serahkan saja pada invisible hand, dan dunia akan teratur dengan sendirinya. Dasar keputusan dari para pelaku ekonomi adalah voluntary, sehingga otoritas dan komando tidak lagi terlalu diperlukan. Biaya untuk mempertahankan otoritas pun diminimalkan.

Dari pemahaman itu, harga sebuah komoditas ( barang dan jasa ) ditentukan oleh penawaran dan peermintaan, perubahan yang terjadi pada harga berlaku juga ditentukan oleh terjadinya perubahan permintaan dan perubahan penawaran. Hal ini sesuai dengan hadis yan diriwayatkan dari Anas bahwasanya suatu hari terjadi kenaikan harga yang luar biasa dimasa Rasulullah SAW, maka sahabat meminta nabi untuk menentukan harga pada saat itu, lalu nabi bersabda : Artinya, “ Bahwa Allah adalah Dzat yang mencabut dan memberi sesuatu, Dzat yang memberi rezeki dan penentu harga” ( HR. Abu Daud).

(9)

Dengan demikian, pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan intervensi terhadap harga pasar dalam kondisi normal. Ibnu Taimiyah mengatakan jika masyarakat melakukan transaksi jual beli dalam kondisi normal tanpa ada bentuk distorsi atau penganiayaan apa pun dan terjadi perubahan harga karena sedikitnya penawaran atau banyaknya permintaan, maka ini merupakan kehendak Allah ( Atiyah As – Sayyid Fayyadh : 1997 ).

Harus diyakini nilai konsep Islam tidak memberikan ruang intervensi dari pihak mana pun untuk menentukan harga, kecuali dan hanya kecuali adanya kondisi darurat yang kemudian menutup pihak – pihak tertentu untuk ambil bagian menentukan harga.

a) Peran pasar dalam distribusi barang dan jasa

Pasar terbuka akan mengarahkan kepada distribusi barang dan jasa secara optimal kepada keseluruhan konsumen, selama daya beli ( purchasing power ) antarpara konsumen di pasar tidak terpaut berjauhan satu dengan lainnya. Dengan begitu sistem Islam mengarahkan kepada distribusi kekayaan yang adil dan ihsan, sehingga sebuah komunitas muslim tidak berkotak – kotak dengan jenjang level kekayaan yang terpaut berjauhan antara satu jenjang dengan lainnya. Komunitas Islam harus dibentuk dalam satu kesatuan madani yang menjunjung persaudaraan sesama Muslim. Hal inilah kemudian yang menegaskan hikmah disyariatkannya instrumen zakat dan batasan – batasan syariah dalam mencari rezeki.

b) Peran pasar dalam efisiensi produksi

Kontrol dan pembatasan faktor – faktor produksi dalam tatanan nilai Islam dilakukan dengan memanfaatkan sekali lagi instrumen harga di pasar. Instrumen harga akan mengarahkan efisiensi bahan baku produksi dalam berbagai macam hasil produksi permintaan konsumen di pasar. Konsep ini menegaskan bahwa setiap harga produk yang di bayarkan oleh konsumen mewakili atau meng – cover besar ongkos produksi yang diperlukan.

c) Peran pasar dalam distribusi pendapatan

(10)

Konsep distribusi kemudian memanfaatkan instrumen harga untuk menentukan nilai barang maupun jasa yang ditawarkan di pasar. Dengan demikian setiap pendapatan yang duterima berlaku sebagai insentif dari kepemilikian faktor – faktor produksi.

d) Peran pasar dalam menentukan upah

Penentuan upah di atur menurut kaidah – kaidah khusus yang di tentukan pada tahapan sebelum berlakunya penawaran riil atas kerja profesional tersebut di pasar. Ketentuan tersebut mensinyalir agar upah tidak berada di bawah kemampuan daya beli kebutuhan dasar atas pemakaina, tempat tinggal dan makanan yang berlaku di pasar ( maqasyid syariah dengan ketentuan umum sesuai tradisis yang berlaku ). Bukan hanya itu, Islam bahkan merekomendasikan bahwa upah seorang buruh harus bisa menutupi kebutuhan untuk rumah tangganya ( Abdul Sami’ Al – Misri : 1995 ).

e) Peran pasar dalam menentukan keuntungan

Produktivitas modal dalam menghasilkan tingkat pengembalian tidak ditentukan secara pasti dalam nilai presentase tertentu, akan tetapi ditentukan dari presentase nilai keuntungan yang didapat dari produktivitas modal tersebut ( bagi hasil ). Dengan demikian keuntungan yang dibolehkan dalam ekonomi berbasis ajaran Islam datang dari hasil investasi permodalan dalam proses produksi.

Dengan konsep tersebut , Islam telah mewujudkan keseimbangan antara faktor – faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi. Karena dalam sistem ribawi, proses produksi lebih banyak berpihak pada kepentingan investor dijamin bisa mengambil keuntungan tanpa harus berhadapan dengan kemungkinan kerugian.

Islam meletakkan kaidah “ Al – gunmu bil gurum wal al kharraj biddhaman” ( tidak ada tingkat pengembalian tanpa adanya risiko return without responsible for any risk, Gaining income without responsible for any expenses). Kaidah ini

kemudian akan di batasi melalui instrumen pasar yang dikenal dengan istilah sistem mudarabah. Bila konsep ini yang dikembangkan maka mekanisme pasar Islami tidak akan menempatkan negara sebagai tak lebih dari pelayan kepentingan pemilik modal untuk mengambil keuntungan sebanyak – banyaknya dengan mengeksploitasi kaum pekerja dan rakyat negara berkembang.

(11)

Dalam mekanisme pasar Islami, tingkat pengemblian akan selalu berbanding terbalik dengan ongkos yang diperlukan untuk pengelolaan lahan. Besaran untuk tingkat pengembaliaan lahan ini disesuaikan menurut tingkat kualitas tanah dan produktivitasnya. Apabila lahan tersebut berkualitas tinggi, tidak membutuhkan banyak ongkos produksi, maka tentunya si pengelola akan banyak membutuhkan ongkos produksi, tentu akan berpengaruh kepada semakin tingginya harga, dan semakin tingginya harga akan menurunkan permintaan pada hasil produksi. Sedang sebaliknya jika ongkos produksi kecil, harga akan turun dan permintaan akan naik ( Atiyah As- Sayyid Fayyadh : 1997), ( Ahmad Nu’man : 1985).

C. Moral sebagai faktor endogen dalam persaingan di pasar

Agar pasar dapat berperan secara normal ( alamiah) dan terjamin

keberlangsungannya, di mana struktur dan mekanismenya dapat terhindar dari perilaku – perilaku negatif para pelaku pasar, maka ajaran Islam juga menawarkan satu paket aturan moral berbasis hukum syariah yang melindungi setiap kepentingan pelaku pasar. Aturan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Spiritualisme transaksi perdagangan

Islam mengenal adanya nilai – nilai spiritualisme pada setiap materi yang dimiliki, yang menjadi sentral dari konsep moralnya adalah semua barang milik Allah SWT dan bagaimana melakukan transaksi perdagangan yang sesuai dengan aturan main syariah.

Islam memberikan ajaran kapan seorang muslim dapat melakukan transaksi, bagaimana mekanisme transaksi dan komoditas barang maupun jasa apa saja yang dapat diperjualbelikan di pasar muslim. Islam mengatur bagaimana seorang pedagang dapat mengharmonisasikn aktivitas perdagangan dengan kewajiban beribadah. Dimana secara umum ajaran Islam tidak memperkenalkan jika aktivitas bisnis dan perdagangan dapat melupakan kita kepada kehadirat Allah SWT.

Kemudian secara khusus Islam tidak memperkenankan aktivitas pasar berlaku pada saat masuk waktu shalat jumat. Bagaimana mekanismenya, yang menjadi acuan adalah konsep yang tidak saling menzalimi dan kesepakatan secara “ at – taradhin” ( suka sama suka ).

2. Aspek hukum dalam mekanisme transaksi perdagangan

(12)

melakukan kontrol terhadap perniagaan yang dilakukan. Teknik sistem dan aturan main tentang tercapainya tujuan ayat tersebut menjadi ruang ijtihad bagi pakar muslim dalam menerjemahkan konsep dan implementasinya pada konteks pasar modern saat ini.

Selain itu, terdapat sejumlah ayat maupun hadis nabi yang memberikan batasan mekanisme mana saja yang secara khusus dan secara jelas dilarang, sehingga transaksi muamalah yang dilakukan oleh manusia dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka dan bukan menjadi malapetaka. Prinsipnya, semua yang dilarang itu berarti haram dan jika masih dikerjakan itu berdosa.7

D. Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Sejarah Islam

Suatu ketika di masa Rasulullah, harga di pasar Madinah begitu menggila. Rakyat kecil menjerit, dan para sahabat pun datang pada Rasulullah, yang juga sekaligus pemimpin negara, untuk meminta kebijakan beliau. “ Wahai Rasulullah, tentukanlah harga buat kami,” ujar para sahabat sebagaimana dikutip dari hadis yang

diriwayatkan Anas. Namun ternyata Muhammad menolak permintaan para sahabat itu. Beliau mengatakan, “ Allah adalah Dzat yang menentukan dan mengatur harga, penahan, pencurah serta penentu rezeki. Aku mengharapkan dapat menemui Tuhanku di mana salah seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman dalam hal darah dan harta”.

Dari hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dikategorikan sebagai hadis shahih tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kebijakan membiarkan mekanisme pasar berjalan dengan sendirinya, tentu dengan bimbingan Allah, sudah menjadi kebijakan Rasulullah di masa itu. Pdahal Adam Smith, seseorang yang dianggap sebagai bapak ekonomi modern, baru mengemukakan hal itu sekitar tahun

1776.Teori yang kemudian dikenal sebagai kebijakan Lissez faire berasal dari bahasa Perancis yang bermakna “ biarkan kami bebas” ini pada intinya adalah satu

kebijakan yang sifatnya memberikan kebebasan yang maksimal kepada para pelaku dalam perekonomian untuk melakukan kegiatan yang disukainya, dan meminimalan campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Sistem ini dikenal dengan sebutan sistem mekanisme pasar bebas. Ada beberapa tokoh pemikir Islam mengenai awal mekanisme pasar Islami, yaitu :

7Ibid, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. 2006. Jakarta. Prenadamedia

(13)

1. Abu Yusuf (731 – 798 )

Abu Yusuf membantah pemahaman masyarakat tentang mekanisme pasar yang berlaku pada waktu itu. Pada waktu itu berlaku pemahaman bila jumlah barang yang ada di pasar sedikit, maka harga barang akan menjadi mahal dan sebaliknya bila jumlah barang melimpah maka harga barang akan murah. Abu Yusuf mengatakan bahwa pemahaman tesebut tidak selalu seperti itu. Kadang – kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang – kadang makanan sangat sedikit tetapi murah. Murah dan mahal adalah ketentuan Allah.

2. Al – Ghazali ( 1058 – 1111 )

Secara eksplisit imam Ghazali mengaitkan segala kegiatan ekonomi dengan moral dan akhlak yang terkandung dalam Al – qur’an da Hadis, yaitu berdasarkan prinsip Tauhid. Berdasarkan prinsip tersebut, Imam Ghazali membagi pelaku ekonomi dalam tiga kelompok yaitu orang yang merugi, orang yang beruntung, dan orang yang paling dekat dengan jalan yang lurus. Orang yang merugi adalah pelaku ekonomi yang lupa akan kehidupan akhirat. Orang yang beruntung adalah pelaku ekonomi yang selalu memikirkan kehidupan akhirat. Orang yang paling dekat dengan jalan yang lurus adalah orang yang melakukan aktivitas ekonomi untuk kehidupan mereka di akhirat.

Dalam kaitannya dengan mekanisme pasar, Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin buku ke tiga mengataka : Jika petani tidak mendapatkan pembeli dari barangnya, ia akan menjual pada harga yang lebih murah. Pada lain tempat Al – Ghazali mengatakan bahwa mengurangi margin keuntungan denagn menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan.

3. Ibn Taimiyah ( 1263 – 1328 )

(14)

Taimiyah juga menganalisis tentang faktor – faktor yang mempengaruhi sisi permintaan suatu barang.

4. Ibn Khaldun ( 1332 – 1404 )

Teori ekonomi Islam seyogianya merupakan teori yang bersifat inter disiplin, bukan teori yang bersifat monodisiplin seperti yang kita pahami sekarang. Dengan menganalisis pemikiran Ibn Khaldun tersebut, Umar Chapra mampu memberikan kerangka analisis yang dapat digunakan untuk memahami maju mundurnya suatu bangsa. Para pemikir serta ulama Islam terdahulu sudah memahami mekanisme pasar sebagai interaksi antara pembeli dengan penjual. Harga yang terjadi di pasar merupakan hasil interaksi tersebut. Didalam analisis mereka tampak bahwa kekuasaan Allah serta nilai – nilai moral sangat menonjol di dalam jalannnya mekanisme pasar. Nilai – nilai moral dalam pelaku ekonomi haruslah berdasarkan Al – Qur’an dan Hadis.8

E. Lembaga Hisbah Sebagai Bentuk Pengawasan Pasar

Pengetahuan akan pasar mencakup bahasan tentang bagaimana seharusnya seorang produsen, distributor, dan konsumen berperilaku, bertransaksi, dan membangun suatu jaringan bisnis. Begitu juga pengetahuan terhadap pengetahuan terhadap pengawasan secarainternal dan eksternal dalam suatu pasar. Kerangka pasar dalam ekonomi Islam adalah demand memberikan falah ( welfare ) kepada supplier, agar supplier terus konstan, dan begitu juga sebaliknya.9

Pengawasan internal dalam pasar mencakup bagaimana seorang pelaku pasar bersikap baik dalam segala bentuk transaksi yang dilakukannya. Perilaku yang baik dalam diri seorang pelaku pasar didasarkan atas dasar ajaran Islam. Ketika seseorang sudah bersyahadat dan mengaku dirinya sebagai seorang Muslim, maka

kewajibannya tidak hanya berhenti di wilayah ibadah yang bersifat ritual, seperti shalat. Akan tetapi ketika ketika ia berdagang, memproduksi atau mengkonsumsi suatu barang dalam segala macam aktivitas lainnya, harus di dasarkan karena motivasi ibadah kepada Allah. Dengan begitu mekanisme pasar akan terhindar dari berbagai macam kejahatan dan kecuranagan.

8Jusmaliani Muhammad Soekarni. Kebijakan Ekonomi Dalam Islam. 2005.

Yogyakarta. Kreasi Wacana. Hal: 207-212

(15)

Adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh suatu institusi pengawas pasar yang bisa disebut dengan hisbah. Pengawasan tersebut dilakukan untuk menghindari perilaku yang menyimpang dari para pelaku bisnis di dalam pasar. Seorang

pengawas pasar ( muhtasib ) mempunyai kewenangan untuk menindak para pelaku bkejahatan di dalam pasar. Kejahatan tersebut bisa saja berbentuk beberapa

kecurangan yang mengakibatkan kerugian bagi pihak mana pun.

Rasulullah SAW sering kali mengunjungi pasar. Terkadang beliau memberi nasihat, akan tetapi tak jarang teguran atau pendidikan. Rasulullah juga

menempatkan Said bin Said Ibn al – Ash di pasar Mekkah, sebagai kepala pasar. Contoh teguran secara langsung yang dilakukan oleh Rasulullah kepada salah satu pelaku pasar bisa disimak dari suatu Hadis : “ Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW melewati setumpuk makanan, lalu Belaiau memasukkan tangan Beliau ke dalamnya. Dan sewaktu jemarinya menjadi basah, Beliau bertanya : Apakah ini wahai pemilik makanan ? Ia menjawab : terkena air hujan wahai Rasulullah. Lalu Beliau bersabda : Kenapa tidak kamu letakkan di atas, sehingga orang dapat melihatnya ? siapa yang menipu maka ia tidak termasuk pengikutku.

Aturan pengawasan ( nidzam al – hisbah ) dimulai dengan ditunjuknya seoserang untuk mengawasi kegiatan pereknomian yang sedang berjalan. Yaitu seorang Muslim yang berakal, kuat, bijaksana, jujur, dan berani memerangi keadilan. Adapun cara – cara ihtisab ( pengawasan ) antara lain :

1. Dengan memberikan teguran kepada yang melanggar 2. Dengan memberikan nasihat ketika teguran tidak berhasil 3. Dengan tidakan (dengan syarat dalam batasan yang wajar ) 4. Pelaku kejahatan pasar dipenjara.

(16)

PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdagang adalah aktivitas yang paling umum dilakukan di pasar. Untuk itu teks – teks Al- qur’an selain memberikan stimulasi imperatif untuk berdagang, di lain pihak juga mencerahkan aktivitas tersebut dengan sejumlah rambu atau aturan main yang bisa diterapkan di pasar dalam upaya menegakkan kepentingan semua pihak, baik individu ataupun kelompok.

Konsep Islam memahami bahwa pasar dapat berperan efektif dalam kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara efektif. Pasar tidak mengharapkan adanya intervensi dari pihak manapun, tak terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga atau private sektor dengan kegiatan monopolistik ataupun lainnya.

Agar pasar dapat berperan secara normal ( alamiah) dan terjamin

keberlangsungannya, di mana struktur dan mekanismenya dapat terhindar dari perilaku – perilaku negatif para pelaku pasar, maka ajaran Islam juga menawarkan satu paket aturan moral berbasis hukum syariah yang melindungi setiap kepentingan pelaku pasar. Aturan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Spiritualisme transaksi perdagangan

b. Aspek hukum dalam mekanisme transaksi perdagangan

B. KRITIK DAN SARAN

Dengan tersusunnya makalah ini sangatlah banyak terdapat banyak

(17)

DAFTAR PUSTAKA

RiwayatNasa’i,

Riwayat al-Bukhari

Riwayat Muslim

Riwayat Muslim

Mustafa Edwin Nasution. 2006. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta. Prenadamedia group.

Jusmaliani Muhammad Soekarni. 2005. Kebijakan Ekonomi Dalam Islam.

Yogyakarta. Kreasi Wacana.

Referensi

Dokumen terkait

Proses foto copy Lembaran kertas foto copy dioperasikan dengan merefleksikan lampu dari sumber lampu mesin foto copy tersebut, suatu gambar diproyeksikan pada suatu “photoreceptor”

Perputaran Modal Kerja = 360 / Jumlah Hari Kerikatan Dana. Menghasilkan berapa kali dalam satu tahun, modal kerja dapat berputar dan kembali menjadi kas. Dengan metode ini juga

Instead of religion and ethnic heterogeneity, this study shows that lack capacity of street level bureaucrats, immature local democracy, political dynasty, poverty and

Dan ketika Imam Syafi`i pergi ke Mesir, pola pemikirannya menjadi berubah dan berbeda dari pola pikir yang telah ditulis dan diungkapkan di Baghdad.Yaitu

Dari beberapa telaah pustaka di atas, jelas bahwa penelitian yang dilakukan tidak sama dengan skripsi yang dibahas oleh penulis, Sebab obyek yang penulis bahas adalah

Perbedaan perspektif yang memiliki relasi dengan pengelolaan dana filantropi Islam, dapat terlihat manakala realitas dalam aplikasi zakat (pendayahgunaan), yang dilakukan lembaga

11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, pengampunan pajak adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak

Hal ini menandakan Baik secara signifikan, terdapat perbedaan dalam rasio ROA, secara rata-rata rasio ROA bank Bank BTPN Syariah lebih Besar dari Bank Tabungan Negara, hal