Jumlah air yang dibutuhkan tanaman
untuk tumbuh secara optimal.
Pakar kebutuhan air tanaman ini al:
Blaney – Criddle,
Penman,
Kegunaan/maksud dan tujuan
Kebutuhan air Tanaman
- Menentukan pola tanam, rencana tata tanam dan intensitas tanaman.
- Menentukan dimensi saluran dan bangunan irigasi
- Menentukan areal yang dapat diairi
- Menentukan “Optimum Storage” Waduk
- Untuk irigasi air tanah, menentukan jumlah dan jarak pompa.
Kebutuhan air irigasi
LUAS AREAL
POLA TANAM
KOEF TANAMAN
EVAPOTRANSPIR ASI
EVAPORASI
FARMS WASTE
HUJAN EFEKTIF
SATUAN KEBUTUHAN AIR
KEBUTUHAN AIR IRIGASI CONVEYANCE LOSSES
KEBUTUHAN AIR PENGAMBILAN
ALIRAN MASUK
PEREODE TANAM
3 bagian pokok KAT
1. Kebutuhan bagi tanaman : tebal/banyaknya air yang dibutuhkan tanaman untuk membuat jaringan tanaman ( batang, daun ), untuk diuapkan/ “Evapotranspirasi” atau sering disebut dengan “Nilai Consumptiv Use” (Et)
2. Kebutuhan air untuk areal pertanian: jumlah air untuk Evapotranspirasi, Perkolasi & Peresapan ke samping.
Kebutuhan Air
Tanaman
Sket kebutuhan air
Hujan efektif (Re)
Transpirasi (T)
Evaporasi (Eo)
Perkolasi (P)
Bocoran/ Rembesan (B)
Dari sket tsb didapat
Evaporasi
Evaporasi=peristiwa berubahnya air menjadi uap. Jika yang menguap dari tanaman = Transpirasi
Penguapan dipengaruhi oleh beberapa faktor al:
- Suhu,
- Kelembaban,
- Tekanan Udara,
Suhu
Suhu atau temperatur sangat penting
dalam perubahan bentuk baik pemuaian,
penyusutan, lebih – lebih pada penguapan
sehingga suhu yang tinggi dipastikan
penguapanpun besar.
Suhu dikatakan panas apabila suhu rerata
harian > 30
oC
Suhu dikatakan dingin apabila suhu rerata
Kelembaban
Kelembaban = jumlah uap air diudara tiap1 m3.
Suhu makin tinggi kandungan uap makin besar.
Kelembaban relatif = perbandingan Volume massa uap dan massa uap jenuh pada suhu yang sama. Kelembaban relatif dinyatakan dlm %
H = e/E x 100 Dengan
H = kelembaban relatif
Tekanan Udara
Tekanan udara = gaya 1.00 dyne per 1 cm2 dan
sering disebut 1 milibar (mb).
Mengingat kerapatan air raksa pada OoC adalah
13,5952 g/cm2 dan percepatan
gravitasi bumi adalah 980,665 cm/dt2
maka:
1 atmosfir = 760 mmHg
= 76 x 13,5951 x 980,665 = 1.013,250 dyne/cm2
= 1,013 mb.
Hubungan antara tekanan
udara dan elevasi suatu
tempat
Menurut Laplace sebagai berikut. H = 18.400 (1 + t) log(o/)
Di mana
H = selisih elevasi
= tekanan udara elevasi H(m) dalam mmHg o = tekanan udara elevasi mula-mula (mmHg) = koefisien pengembangan udara = 0,00367
Sinar Matahari
Matahari merupakan sumber panas/ sumber
energi yang utama dalam kehidupan ini. Baik manusia maupun tumbuh-tumbuhan.
Sinar matahari yang diperhitungan dalam
proses evaporasi adalah waktu penyinaran, karena matahari dalam menyinari bumi terkadang terhalang oleh awan dsb.
Alat ukur sinar matahari Jordan. Lama
Jumlah jam penyinaran
Jumlah jam penyinaran yang dapat terjadi
dalam satu hari adalah tetap tergantung pada musim dan jarak lintang ke kutub.
Laju radiasi Matahari =Perbandingan jumlah
jam penyinaran yang terjadi dan jumlah jam penyinaran yang dapat terjadi. Laju Radiasi Matahari makin besar makin baik keadaan cuaca.
Klasifikasi Penyinaran Matahari berdasar laju
radiasi dalam %.
Kecepatan Angin
Angin sangat berpengaruh dalam evaporasi,
karena angin dapat membawa kandungan uap dan dapat merubah kandungan tersebut.
Apalagi kalau udara yang dibawa oleh angin
tersebut berasal dari daerah yg lebih panas.
Alat Ukur Kecepatan angin = Anemometer.
Hubungan Evaporasi dg
Kelembaban
Hubungan antara evaporasi/penguapan diteliti oleh Mitcherlich, menghasilkan rumus sbb:
D= (12,3 + 0,1 ) V Di mana
D = Saturation Difference (selisih kejenuhan) = Selisih berat jumlah uap yang jenuh dalam satuan isi (g) dengan jumlah uap pada
saat itu
Hubungan Evaporasi dengan
Kecepatan angin
Formula Trabert V = C(1 + t) v(Pw – p)
Di mana
V = kecepatan penguapan
C = tetapan dari alat ukur penguapan, ditempat yang disinari matahari = 0,237
= koefisien pengembangan volume = 1/271
t = suhu
v = kecepatan angin
Pw = tekanan maksimum uap di permukaan air suhu toC
Contoh
Perhitungan
Suhu bola kering 30o C, suhu bola basah 26o C
Kecepatan angin 1 m/dt. Berapa Evaporasinya. Penyelesaian.
ea = 31,86 mmHg, Kelembaban relatif 68% (Tabel kelembaban)
ed = 31,86 x 68% = 21,65 mmHg
Kecepatan angin 1 m/dt = (1x24 x 60 x60)/1600 = 54 mile/ hari
Perhitungan Evaporasi
Dengan data-data klimatologi
- Temperatur rata-rata bulanan (o C)
- Kelembaban Relatif (%)
- Kecepatan angin rerata bulanan dalam m/dt pada ketinggian 2 meter diatas permukaan tanah. Selain ketinggian 2 meter dikonversi ke ketinggian 2 meter. Formula f(z) = (2/z)1/7.
- Lama penyinaran matahari Q1 (%) selama
12 jam. Bila data tidak 12 jam dikonversi ke 12 jam. Formula Q = 0,786 Q1 + 3,46
Contoh Perhitungan
Evaporasi
Dasar Unit Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nop Des 1 Suhu Udara C 26,23 24,74 27,31 28,00 27,05 26,29 25,06 24,85 25,61 27,39 27,63 27,17 2 Kelembaban Relatif % 94,02 81,16 90,70 88,09 81,22 79,48 76,84 67,78 73,13 76,64 89,20 90,473 Kecepatan Angin U2 m/dt 0,43 0,39 0,41 0,40 0,50 0,39 0,48 0,51 0,57 0,44 0,41 0,38
4 Penyinaran Matahari (8 jam); Q1 % 65,30 65,05 59,17 32,81 73,37 78,04 70,91 67,62 83,63 72,19 62,80 60,47
5 Lintang 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00
6 Albedo
7 Transfer ke 12 jam 0,786 Q1+3,46 % 54,79 54,59 49,97 29,24 61,13 64,80 59,20 56,61 69,19 60,20 52,82 50,99
Rumus Hargreaves
Ep = 17,4 . D . Tc. (Fh . Fw . Fs . Fe)
Ep = evaporasi (mm/bulan)D = koefisien jumlah siang hari bulanan Tc = temperatur rerata bulanan
Fh = 0,59 – 0,55 Hn2
Fw = 0,75 + 0,0255Wkd
Fs = 0,478 + o,48 S; S = jam penyinaran matahari (%) Fe = 0,950 + 0,0001 E; E = Elevasi tempat dpl (m)
Hn = 0,40 Hm + 0,69 Hm2
Hn = kelembaban relatif rerata siang hari (%)
Evapotranspirasi
Perhitungan
Evapotranspirasi
A. Keseimbangan hidrologi (outflow-inflow)
Keseimbangan air dipetak sawah Is + R + Ig = S + Et + Pv + Ph + Os
Di mana
Is = Debit air yang masuk ke petak sawah
R = Curah hujan
Ig = Air yang masuk lewat rembesan samping
S = Jumlah air yang tersedia Et = Evapotranspirasi
Pv = Perkolasi vertikal Ph = Perkolasi horizontal
B. Dari data Klimatologi
Evapotranspirasi tergantung dari
1.Evaporasi (Ep)
2.Kandungan air tanah selama pertumbuhan
tanaman (m)
3.Sifat tanah dan tingkat kesuburannya (s),
4.Jenis tanaman ( c )
5.Produksi bahan organik (y) dan panas (Qh) Et = f(Ep,m,s,C,y,Qh)
Padi sistem irigasi yang baik faktor m,s,c,y dapat dianggap konstan, sehingga
Methoda dari persamaan di
atas
1. Methode Blaney – Cridle
U = k.f Di mana
U = evapotranspirasi bulanan (mm/bulan) k = koefisien tergantung dari jenis tanaman f = (t+p)/100
Cara ini baik untuk digunakan dalam perkiraan evapotranspirasi jangka panjang.
.
di mana
K
= Kt x Ke
Kt = 0,0311 t + 0,240
t
= suhu udara
Ke = koefisien tanaman
2. Hargreaves
Perhitungan evapotranspirasi ini berdasar pada pemakaian Class A pan evaporation. Karena alat ini, beliau menggunakan rumus empiris dengan faktor klimatologi sama dengan Class A pan evaporation.
Ev = 0,38 D(1-Hn)(T-32)
Di mana
Ev = class A pan evaportaion D = monthly day time coefisien
Hn = Kelembaban relatif bulanan rerata pada tengah hari (at noon)
Dalam satuan metrik
Ev = 17,4 D Tc (1-Hn)
Di mana
Ev = class A pan evaportaion dalam mm/bulan D = monthly day time coefisien
Tc = temperatur bulanan rata-rata dalam 0 C
Hn = Kelembaban relatif
3. Cara Thornthwaite
Banyaknya Evapotranspirasi adalah berdasar
pada suhu udara rerata bulanan, standar bulan
30 hari.
E = c x I
a.
Di mana
E = vapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan) C dan a koefisien yang tergantung dari tempat.
T = suhu udara rata-rata bulanan
4. Penman Modifikasi
Dari Kreteria Perencanaan Irigasi KP 01
direkomendasikan bahwa Evapotranspirasi
memakai Evaporasi Modifikasi Penman
dikalikan dengan faktor tanaman yang
diperoleh dari Nedeco/Prosida atau FAO
Et = Kc. Ep
Di mana
Koefisien Tanaman
Menurut Prosida/Nedeco dengan
FAO(1984)
Bulan Nedeco/ Prosida F A O
Catatan
- Angka-angka koefisien tersebut digunakan
dengan methode Modifikasi Penman
- HYV
= high yielding variety of paddy
= padi umur pendek
- Trad
= Tradisional = padi umur panjang
Kofisien tersebut digunakan pada waktu
Pengukuran Evaporasi
Pan Evaporation dan Class A Pan
evaporation
25 Cm
10 Cm
20 Cm 120 Cm
Pan Evaporation
Cara penelitian
Pan diisi penuh air jernih setinggi 20 Cm (628
Cm3), dibiarkan selama 1 hari, kemudian diukur
dan selisihnya merupakan jumlah penguapan yang terjadi.
Besar evaporasi/penguapan = Air yang
dituangkan + Curah hujan (bila ada) – sisa air di pan evaporation.
Pengukuran evaporasi di
lapangan
Bentuk alat
100 cm
100 cm
Tanaman Padi
20 cm
Cm
4
Pengukuran
Evapotranspirasi
Dengan LysimeterPipa drain Tanaman Padi Mistar ukur
60 Cm
10 Cm
10 Cm 10 Cm
Pasir
Prosedur pelaksanaan
Lysimeter A,B dan C diletakkan di sawah.
Lysimeter A tanpa alas. Lysimeter ini diukur Evapotranspirasi (ET) sekaligus perkolasi (P).
Lysimeter B diletakkan disampingnya tanpa tanaman, diukur Evaporasinya(Ep) &Perkolasi (P). Lysimeter C dengan alas diletakkan disamping tanpa tanaman, Lysimeter C diukur evaporasi (Ep)
ET = A – (B+C) = (Ep + T) Di mana
ET = Evapotranspirasi EP = Evaporasi