ANALISIS STABILITAS
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen : Rully Chairul Azwar, S.Ag., M.Si Drs. Agung Budiono, M.Si
oleh : Ervina Nurjanah
210210130078
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
Analisis Stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia
Indonesia kini sudah berhasil menjadi negara yang merdeka setelah mengalami perjalanan panjang dalam upaya merebut kemerdekaan. Namun demikian, bukan berarti ancaman bagi integritas negara ini telah sepenuhnya hilang. Berbagai ancaman bisa datang kapanpun dan darimanapun. Untuk itu dibutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh komponen bangsa untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan keutuhan bangsa, tentu dibutuhkan suatu konsepsi politik kenegaraan yang digunakan sebagai landasan konseptual bagi
pembangunan nasional dalam upaya mempertahankan kesatuan dan keutuhan wilayah negara yang lebih dikenal dengan istilah ketahanan nasional.
Dalam perspektif lain, ketahanan nasional dipandang sebagai kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup seluruh komponen bangsanya. Ini juga merupakan penggambaran dari keadaan atau kondisi ideal yang
memungkinkan suatu negara mampu mengembangkan kekuatannya untuk tetap menjalankan pembangunan nasional dan secara efektif mampu menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan ancaman yang timbul dari berbagai pihak. Selain itu dalam pelaksanaannya digunakan metode pendekatan integral yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional yang utuh dan menyeluruh.
Ketahanan nasional mencakup berbagai aspek, diantaranya penduduk, sumber daya alam, wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan yang seluruhnya menciptakan keterpaduan dan saling ketergantungan yang tidak terpisahkan antara unsur yang satu dengan lainnya. Kuat dan lemahnya ketahanan nasional bangsa Indonesia dapat diukur dari kondisi setiap aspek ketahanan nasional tersebut.
Untuk menciptakan stabilitas ketahanan nasional, tentu dibutuhkan kerjasama dari semua komponen bangsa. Bukan hanya dari TNI atau POLRI saja, namun dalam hal ini warga negara juga mempunyai peranan yang sangat penting.
ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri yang berpotensi mengganggu keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, juga bertugas dalam upaya
pemulihan terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan. Sedangkan tugas dari Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mengayomi dan melayani masyarakat serta bertugas sebagai aparatur penegak hukum.
Adapaun sebagai warga negara, perannya adalah menjadi kekuatan pendukung bagi terciptanya ketahanan nasional. Bentuk partisipasi yang bisa dilakukan setiap warga negara dalam upaya menjaga ketahanan nasional diantara dengan meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air, malakukan pengabdian kepada bangsa dan negara sesuai dengan profesi dan keahlian, berperan aktif dalam berkarya nyata untuk kemajuan bangsa, meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum dan pemerintahan dan lain sebagainya.
Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan sehingga memiliki wilayah yang terpisah-pisah. Hal ini tentu bisa menimbulkan suatu ancaman bagi keutuhan wilayah Indonesia. Sehingga dibutuhkan suatu upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang utuh. Maka, dikeluarkanlah Deklarasai Juanda yang kemudian melahirkan konsepsi wawasan nusantara yang menganggap laut bukan lagi sebagai pemisah melainkan sebagai penghubung dan pemersatu yang mengintegrasikan wilayah-wilayah yang terpisah. Namun ternyata hal itu saja tidak cukup, masih dibutuhkan aturan mengenai wilayah teritorial perairan Indonesia. Maka pada tanggal 21 Maret 1980 dikeluarkanlah Pengumuman Pemerintah Republik Indonesia tentang Zona Ekonomi Ekasklusif Indonesia.
Menurut UU No. 5 tahun 1983, Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah jalur di luar dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang undang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Di zona tersebut, Indonesia memiliki hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi, elsploitasi, pengelolaan dan konservasi sumber daya alam baik hayati maupun non hayati.
dan memanfaatkan sebesar-besarnya guna mendukung stabilitas ketahanan nasional. Selain itu, Indonesia juga harus mampu malakukan kontrol terhadap semua wilayah dan sumber daya alam yang dimilikinya, sebab kemampuan kontrol tersebut sangat penting dalam upaya memperkuat ketahanan nasional.
Setiap negara tentu memiliki batas teritorial, hal tersebut sangatlah penting guna mempertahankan wilayah suatu negara. Akan tetapi seiring dengan arus globalisasi yang semakin deras, maka batas-batas wilayah tersebut seolah menjadi tidak ada lagi. Kemajuan teknologi membuat arus informasi menjadi hampir tidak terkendali. Semua orang dari berbagai belahan dunia bisa berinteraksi dengan mudah tanpa memperdulikan lagi batas wilayah. Seperti yang dikemukakan oleh Konechi Omahe dalam bukunya Borderless World dan The End of Nation State bahwa batas wilayah geografi suatu negara relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut sehingga pertahanan suatu negara tidak mungkin lagi dapat membendung arus informasi, investasi, dan industri yang terdorong oleh kekuatan globalisasi. Kini hampir semua aspek kehidupan manusia tidak lagi terikat dengan batas-batas wilayah suatu negara.
Dalam konsep ketahanan nasional, unsur-unsur ketahanan nasional di Indonesia diistilahkan dengan gatra. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Asta Gatra yang terdiri atas Tri gatra dan Panca Gatra. Tri Gatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam dan wilayah. Sedangkan Panca Gatra adalah aspek sosial (intangible) yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Gatra penduduk menentukan kekuatan dan ketahanan nasional Indonesia, dalam hal ini berkaitan dengan aspek kualitas yang mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja serta kepribadian dari penduduk tersebut. Adapun aspek kuantitasnya meliputi jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan lain-lain. Selain dari kedua aspek tersebut, hal lain yang terkait dengan gatra penduduk adalah tentang moral nasional yang menunjukan dukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya dan karakter nasional yang menunjukan ciri khusus yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Gatra sumber daya alam terkait dengan dengan potensi sumber daya alam,
kemampuan eksplorasi sumber daya alam, pemanfaatan dan kontrol atas sumber daya alam yang dewasa ini menjadi semakin penting bagi ketahanan dan kemajuan negara Indonesia.
Gatra ideologi sangat mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideologi memiliki fungsi sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dituju bersama. Selain itu, ideologi juga digunakan sebagai sarana pemersatu bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Gatra politik dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu dalam hal sistem politik, sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan dan susunan negara yang dibentuk. Politik
penyelenggaraan negara amatlah berpengaruh dalam menciptakan ketahan nasional bangsa indonesia.
Gatra ekonomi mempunyai peran penting dalam menciptakan ketahanan nasional, ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara berperan langsung dalam upaya pemenuhan dan pendistribusian kebutuhan bagi seluruh warga negara, sehingga tidak heran jika pesatnya kemajuan ekomomi suatu bangsa menjadikan negara tersebut tumbuh sebagai negara yang memiliki ketahan dan kekuatan nasional yang tangguh.
Gatra sosial budaya ikut berperan dalam mewujudkan ketahanan nasional, terutama di Indonesia yang merupakan sebuah bangsa yang heterogen dari segi sosial dan budaya
masyarakatnya. hal inilah yang kemudian membuat indonesia kaya akan khazanah budaya.
Gatra pertahanan dan keamanan merupakan unsur pokok dalam menghadapi ancaman militer yang dianggap dapat mengganggu kedaulatan negara. Sistem pertahanan Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Daftar Pustaka
Winarno. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Sumber internet:
http://www.metro.polri.go.id/landasan-tugas-polri
http://www.dkn.go.id/site/index.php/profil/setjen-wantannas/tugas-dan-fungsi
http://seftilove.blogspot.com/2011/03/tugas-1kewarganegaraan-kelompok.html