• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ETNOBOTANI BALI IDENTIFIKASI TANAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS ETNOBOTANI BALI IDENTIFIKASI TANAM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM UPAKARA

“MAPANDES”

Disusun Oleh :

1. I Putu Agus Juliarta Eka Putra (1505505031)

2. Ni Wayan Chili Jayanthi (1505505032) 3. Galih Arswendo (1505505033)

4. A.A. Ngr. Angga Indradipta Ray (1505505034)

5. Rubidian Yuda Bayuasih (1505505035)

6. I Gusti Candra Pertiwi Sulaksana (1505505036) 7. Mia Kurniawati (1505505037)

8. Septyan Adi Wibowo (1505505038)

9. Bhio Dwi Rachmat (1505505039)

10. Aisyah Dian Anjelika (1505505040)

(2)

2

(3)

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)...3

2.2 Kelapa Gading (Cocos capitata)...6

2.3 Tebu (Saccharum officinarum L.)...8

2.4 Alang-Alang (Imperatacylindrica(L.) Beauv.)...10

2.5 Kunyit (Curcuma domestica Val.)...12

BAB III PENUTUP...14

3.1 Kesimpulan...14

DAFTAR PUSTAKA 15

(4)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Upacara adalah lapisan paling luar dari Agama, karena upacara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu kesatuan agama secara utuh. Secara etimologi kata upacara berasal dari kata Sansekerta yaitu “Upa” (dekat) dan “cara” (jalan). Jadi upacara berarti jalan untuk mendekatkan diri/jalan untuk melaksanakan upacara dalam upaya untuk menghubungkan diri dengan Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atas dasar ketulus ikhlasan. Kitab suci dana sastra-sastra yang di bentangkan dalam berbagai pustaka. Tiga aspek yang menjadi dasar pelaksanaan upacara yaitu 3 kerangka Dasar Agama Hindu adalah Tattwa (Filasafat), Susila (etika), Upakara (upacara).

Manusian itu lahir di Bhuvana Alit dan terus lahir di Bhuvana Agung. Bhuvana Alit itu adalah kandungan ibunya sendiri. Di dalam kandungan ibunya manusia yang masih berbentuk janin itu oleh alam melalui Catur Sanaknya seperti darah, yeh nyom, lamas, dan ari-ari. Lewat Catur Sanak itulah janin itu semakin dimanusiakan dalam kandungan ibunya. Setelah ia lahir di dunia atau Bhuvana Agung ia dimanusiakan oleh lingkungannya baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sesama manusia. Manusia itu dimanusiakan dengan berbagai jalan. Salah satu jalan yang ditempuh adalah ritual agama. Ritual agama dalam tradisi Hindu di Bali disebut Upacara Manusa Yadna. Dari bayi itu baru lahir sampai ia melangsungkan upacara perkawinan.

Manusa Yadna adalah suatu korban suci atau pengorbanan suci demi kesempurnaan hidup manusia. Di dalam pelaksanaan upacara manusa yadna masalah tempat, keadaan dan waktu sangat penting. Secara umum upacara itu dilaksanakan pada saat anak mengalami peralihan, hal ini dilatar belakangi oleh adanya suatu anggapan bahwa pada saat-saat itulah seorang anak dalam keadaan kritis, sehingga perlu dilaksanakan upacara atau selamatan. Dalam menyelenggarakan segala usaha serta kegiatan dalam bentuk yang lain nyata dalam kemajuan pendidikan, kesehatan dan lain-lain guna persiapan menempuh kehidupan sehari-hari. Demikianlah pengertian manusa yadna jika dilihat secara umum.

Setiap manusia dipenuhi dengan banyak ritual dalam hidupnya. Umat Hindu khususnya berbagai upacara/ritual dilakukan mulai dari dalam kandungan hingga ia meninggal dunia. Dan salah satu yang harus dilaluinya adalah Upacara Mapandes (Potong Gigi). Upacara Mapandes merupakan salah satu ritual yang terpenting bagi setiap individu manusia umat Hindu. Upacara ini menandai satu babak hidup memasuki usia dewasa secara niskala. Upacara Mapandes disebut pula Metatah, dan Mesangih.

(5)

Bila kita mengkaji lebih jauh, upacara Mapandes dengan berbagai istilah atau nama seperti di atas, merupakan upacara Sarira Sa Skara, yakni menyucikan diri pribadi seseorang, guna dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Sang Hyang Widhi Wasa, Dewata dan Leluhur. Di Bali upacara Mapandes, dapatlah dipahami bahwa upacara ini merupakan upacara Vidhi-vidhana yang sangat penting bagi kehidupan umat Hindu, yakni mengentaskan segala kekotoran dalam diri pribadi, melenyapkan sifat-sifat angkara murka, Sadripu (enam musuh dalam diri pribadi manusia0 dan sifat-sifat keraksasaan atau Asuri-Sampad lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana klasifikasi dari contoh tumbuhan upakara dalam upacara mapandes ?

2. Apa manfaat dan filosofi dari contoh tumbuhan upakara tersebut yang berkaitan dengan upacara mapandes ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui nama latin, morfologi, anatomi, taksonomi sebagai klasifikasi dari contoh tanaman upakara dalam upacara mapandes.

(6)

3

II. PEMBAHASAN 2.1 Bambu Kuning (Tihing Gading)

Gambar 2.1

2.1.1 Nama Latin

Bambusa vulgaris (Bambu kuning)

2.1.2 Anatomi Bambu Kuning 1. Akar

Akar rizoma/umbi: merupakan bagian paling bawah dari bambu yang terdiri dari puluhan bagian-bagian kecil, semakin jauh bagian ini semakin mengecil dan tidak memiliki mata tunas bambu.

2. Batang

Batang merupakan bagian yang muncul di permukaan tanah, berbantuk lurus batang bambudan bulat dan terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh sekat antar ruas (buku). Setiap bagian buku bambu (node) memiliki dua cincin, bagian bawah disebut dengan cincin

3. Tunggul / Bongkot Bambu

Tunggul/bongkot bambu: adalah bagian bawah dari batang, sebagian tertanam di tanah dan sebagian dapat dilihat di permukaan tanah. Bagian ini terhubung lansung dengan sistem akar dan rizoma bambu. Bagian ini merupakan tempat tumbuh mata tunas bambu yang nantinya menjadi rebung dan batang bambu baru, atau dapat tumbuh menjadi rizoma baru.

4. Kelopak / Pelepah

(7)

atas disebut dengan cincin tunas, merupakan bekas yang muncul akibat dari tumbuhnay ruas bambu.

2.1.3 Morfologi Bambu Kuning

Bambu kuning merupakan tumbuhan yang berasal dari Dunia Lama, khususnya dari kawasan Asia tropis. Jenis ini diyakini sebagai bambu yang paling banyak dibudidayakan di seluruh penjuru kawasan tropis dan subtropis. Dikawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan dan kadang tumbuh dimana saja. Akar rimpang terdapat di bawah tanah dan membentuk sistem percabangan ,Bagian pangkal akar rimpangnya lebih sempit daripada bagian ujungnya dan setiap ruas mempunyai kuncup dan akar.kemudian memanjang dan akhirnya menghasilkan buluh.Rebung kuning tertutup bulu coklat hingga hitam pada bagian ujungnya berwarna kekuningan hingga hijau. Tumbuh dari kuncup akar rimpang di dalam tanah atau dari pangkal buluh yang keluar. Dalam waktu 2 minggu buluh yang muda dapat mencapai 4 m tingginya.Buluh berkembang dari rebung,Tinggi buluh mencapai 15 m dan 20 m dengan garis tengah sampai 10 m.Buluhnya berwarna kuning, hijau bertotol coklat, hijau mengkilat atau kuning bergaris hijau. Permukaan batang licin dilapisi lilin ketika muda.Pelepah buluhnya ditutupi oleh bulu hitam yang berangsur-angsur menjadi gugur.kuping pelepah buluh membulat dengan ujung melengkung keluar, tinggi mencapai 2 cm, dengan panjang bulu kejur mencapai 3-8 cm, liguna menggerigi, tinggi 3-4 mm dengan panjang mencapai 3 mm pada tepinya, daun pelepah buluh tegak menyegitiga dengan bagian pangkal melebar.Percabangan umumnya terdapat di atas buku-buku.Percabangan 1,5 m di bawah permukaan tanah, setiap ruas terdiri atas 2-5 cabang dengan satu cabang lebih besar daripada cabang lainnya yang merupakan cabang primer. Letak cabang berselang-seling.Helaian daun berukuran 9 – 30 x 1 – 4 cm, gundul, kuping pelepah buluh kecil, tinggi 1 mm dengan bulu kejur yang pendek 1 – 2 mm; ligula rata, tinggi 1 – 12 mm.

(8)

5

2.1.4 Taksonomi Bambu Kuning

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionata (berpembuluh) Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil) Sub-kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae (suku rumput – rumputan) Genus : Bambusa

Spesies : Bambusa vulgaris

2.1.5 Manfaat Bambu Kuning dalam Upacara Mapandes

Bambu gading dalam upacara mapandes (Potong Gigi) yaitu untuk pembuatan bale gading. Bale gading berbentuk gedong dengan hiasan serba kuning dan diletakkan di bagian hulu (timur atau utara) dari tempat tidur yang akan menjadi tempat potong gigi.

2.1.6 Filosofi Bambu Kuning dalam Upacara Mapandes

Dalam pembuatan bale gading material yang dimanfaatkan adalah bambu kuning. Bahan ini tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena dalam hal ini bambu kuning memliki makna dan peranan yang sangat penting. Menurut bahasa sansekerta. Tihing gading itu berasal dari kata ”pring” yang artinya api dan api artinya cahaya dan gading itu mengandung makna amerta yang juga disebut keindahan, jadi bambu kuning adalah api keindahan. Jadi secara lebih jelasnya tiying/bambu gading ini adalah merupakan simbol dari Dewa Keindahan. Dalam lontar Semara Dahna yang disebut Dewa Keindahan adalah Sang Hyang Semara dan Dewi Ratih dimana beliau merupakan sebagai penuntun para remaja, karena disaat remajalah jiwa manusia itu indah.

Di dalam ajaran agama Hindu juga telah dikenal adanya dua jenis warna sebagai lambang kesucian, yaitu warna putih dan kuning. Dimana warna putih adalah lambang kesucian yang menyatakan suatu kondisi yang bebas dari segala ikatan keduniawian dan netral, sedangkan warna kuning juga merupakan lambang kesucian namun lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat keduniawian, seperti: keagungan, kemakmuran, kewibawaan, kemuliaan serta kesempurnaan (Lontar Taru Pramana).

Oleh karena demikian pemakaian warna kuning lebih mengutamakan pada hal-hal yang bersifat penyucian yang masih dilekati oleh unsur-unsur

(9)

2.2 Kelapa Gading (Bungkak Nyuh Gading)

\

Gambar 2.2

2.2.1 Nama Latin Kelapa Gading Cocos capitata

2.2.2 Anatomi Kelapa Gading

Pada batang berkas pembuluh monokotil meiliki berkas pembuluh yang tidak teratur berkas pembuluh terdiri dari xylem atau sesuatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makan dan unsur hara dari tanah kesuluruh tubuh .

2.2.3 Morfologi Kelapa Gading A. Batang :

1. Batang kelapa gading tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang karena hanya memiliki satu titik tumbuh

2. Tidak terdapat cambium karena tergolong monocotyledoneae B. Akar :

1. Berakar serabut berkisar 4000- 7000 helai pada pohon yang telah dewasa

C. Daun :

(10)

7

2. Pelepah daun mencapai 5-8 meter saat dewasa.

3. Anak daun pada sisi kiri atau kanannya terdiri 20- 30 helai.

D. Bunga :

1. Berbentuk seperti tongkol yang dibungkus oleh selaput upih yang keluar dari sela- sela pelepah daun.

2. Tergolong bunga serumah (monoeous) dengan bunga jantan dan betina terdapat dalam satu bunga.

E. Buah :

Termasuk dalam golongan buah batu yang terdiri dari kulit luar ( epicarp), kulit tengah/ sabut ( mesocarp), kulit dalam ( endocarp ), kulit luar biji yang melekat disebelah dalam tempurung, putih lembaga ( endosperm), air kelapa.

2.2.4 Taksonomi Kelapa Gading

Spesies : C. nucifera

Nama latin : Cocos capitata

2.2.5 Manfaat Kelapa Gading dalam Upacara Mapandes

Upacara manusia yadnya terutama pada banten durmanggala, pada saat upacara metatah sebagai tempat potongan gigi.

Bungkak nyuh gading (kelapa gading) digunakan sarana melukat sebab sudah dipercaya sebagai symbol atau lambang kekuatan suci Ida Bhatara Wisnu, bahkan diyakini sebagai kekuatan Tirtha Mahamerta ( Siwa Titha).

(11)

1. Sebagai kekuatan toya (air) sukla

2. Simbol kekuatan Tirta Maha merta (Tirta Dewi Siwa)

3. Simbol kekuatan sad ripu atau sifat keraksaan

4. Simbol kekuatan dewa Wisnu.

2.3 Tebu (Isepan)

Gambar 2.3

2.3.1 Nama Latin Tebu

Saccharum officinarum L.

2.3.2 Anatomi Tebu

Tebu memiliki segudang vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Jus tebu kaya akan fosfor, zat besi, kalsium, kalium, dan magnesium. Penelitian telah menunjukkan bahwa jus tebu dapat membantu memulihkan kehilangan vitamin yang terjadi akibat gangguan demam.

2.3.3 Morfologi Tebu

Secara morfologi, tanaman tebu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu batang, daun, akar, dan bunga.

Tanaman tebu mempunyai sosok yang tinggi kurus, tidak bercabang, dan tumbuh tegak. Tinggi batangnya dapat mencapai 3-5 m atau lebih. Kulit batang keras berwarna hijau, kuning, ungu, merah tua, atau kombinasinya. Pada batang terdapat lapisan lilin yang berwarna putih keabu-abuan dan umumnya terdapat pada tanaman tebu yang masih muda.

(12)

9

sejajar.

Tebu mempunyai akar serabut yang panjangnya dapat mencapai satu meter. Sewaktu tanaman masih muda atau berupa bibit, ada 2 macam akar, yaitu akar setek dan akar tunas. Akar setek/bibit berasal dari setek batangnya, tidak berumur panjang, dan hanya berfungsi sewaktu tanaman masih muda. Akar tunas berasal dari tunas, berumur panjang, dan tetap ada selama tanaman masih tumbuh.

Bunga tebu merupakan bunga majemuk yang tersusun atas malai dengan pertumbuhan terbatas. Panjang bunga majemuk 70-90 cm. Setiap bunga mempunyai tiga daun kelopak, satu daun mahkota, tiga benang sari, dan dua kepala putik.

2.3.4 Taksonomi Tebu

Kingdom : Plantae (Tumbuhan )

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (monokotil) Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Saccharum

Spesies : Saccharum officinarum L.

2.3.5 Manfaat Tebu dalam Upacara Mapandes

1. Tebu dalam upacara metatah potong gigi/mepandes, tebu bermakna sebagai simbol rasa untuk merasakan dan membedakan “sad rasa” (enam rasa) yang hanya dapat dirasakan di dalam mulut.

(13)

2.3.6 Filosofi Tebu dalam Upacara Mapandes

Tebu adalah simbolis kehidupan yang mudah tumbuh dan berkembang serta mempunyai cadangan makanan yang cukup sebagai sumber kehidupan dan kebahagiaan sehingga disebutkan agar kita bisa meniru sifat tebu tersebut dalam kehidupan ini demikian dijelaskan secara umum penggunaan tebu

dalam bebantenan upacara.

2.4 Alang-Alang

Gambar 2.4

2.4.1 Nama Latin Alang-Alang Imperatacylindrica(L.) Beauv.

2.4.2 Anatomi Alang-Alang

Pada penampang melintangakar terdapat jaringan epidermis, korteks, endodermis empulurdan trikoma. Pada penampang melintang batang alang-alang terdapat jaringan epidermis, gabus atau korteks dan berkas pembuluh yang berupa xylem dan floem. Penampang membujur daunnya terdapat stomata dengan tipe aktinositik yakni stomata yang ditandai dengan sel tetangga yang pipih dan mengelilingi stomata dalam bentuk lingkaran.

2.4.3 Morfologi Alang-Alang

(14)

11

beruas pendek, berwarna putih, sukulen, dan berasa manis karena memiliki kandungan karbohidrat yang cukup 34 tinggi. Gulma ini tumbuh hingga ketinggian tak kurang dari 1 meter. Daun alang-alang tumbuh tegak dengan pelepah daun yang memiliki permukaan yang halus serta tulang daun utama berwarna keputihan. Alang-alang dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat karena memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi pada berbagai kondisi lingkungan.

2.4.4 Taksonomi Alang-Alang

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkanbiji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhanberbunga) Kelas : Liliopsida (berkepingsatu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (sukurumput-rumputan)

Genus : Imperata

Spesies : Imperatacylindrica(L.) Beauv.

2.4.5 Manfaat Alang-Alang dalam Upacara Mapandes Alang-alang digunakan sebagai cara wista.

2.4.6 Filosofi Alang-Alang dalam Upacara Mapandes

(15)

Dilihat dari kehidupannya alang memiliki filosofi yaitu Akar alang-alang memberi pelajaran bagi kita tentang pentingnya memiliki senjata bertahan hidup yang ampuh. Meski dipandang remeh karena terkesan sebagai ”sampah”, namun alang-alang sulit ditaklukkan karena ”senjata rahasia”nya. Banyak orang yang diremehkan bahkan dianggap sebagai sampah masyarakat yang sulit diberantas, ternyata memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan lain. Selain itu ujung alang-alang yang amat runcing itu merupakan senjata gaib, untuk melebur dosa dan nestapa, penderitaan. Ujung yang tajam itu berperan sebagai simbol pedang dan lambang kekekalan dan keabadian. Daunnya yang runcing melambangkan peperti perjalanan manusia yang menghadap kepada-Nyayang bertahta di dalam hati. Semakin jelas Cara wista yang terbuat dari alang-alang adalah amat suci.

Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu miny`k atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongansenyawa monoterpendan sesquiterpen.

(16)

13

kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.(Sumiati , 2004.)

(meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone). zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin

50-60%,monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut,kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoiddihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen

kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.(Sumiati , 2004.)

2.5.3 Morfologi Kunyit

Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

Species : Curcumadomestica Val.

2.5.5 Manfaat Kunyit dalam Upacara Mapandes

Kunyit digunakan untuk menggosok gigi yang telah di kikir gunanya sebagai antiseptik.

(17)
(18)

III. PENUTUP 3.1 Simpulan

Mempelajari etnobotani Bali sangat penting karena kita dapat mengetahui morfologi, anatomi, filosofi, taksonomi, dan manfaat tanaman yang digunakan dalam upakara. Kita juga dapat mengetahui tanaman apa saja dalam upacara potong gigi (mapandes), manfaatnya dalam upacara dan filosofinya menurut orang setempat. Lima tanaman yang digunakan dalam upacara potong gigi (mapandes) yaitu Vigna radiata L.(Kacang Hijau), Capsicum frutescens L (Cabai Rawit), Oryza sativa (Padi), Pteridophyta (Tumbuhan Paku), dan Momordica charantia (Paya/Pare).

(19)

DAFTAR PUSTAKA

http://suartawanindra.blogspot.co.id/2014/01/upacara-mapandes.html

http://www.petanihebat.com/2013/03/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman

http://selalusetiacinta.blogspot.co.id/2015/03/ciri-ciri-manfaat-dan-deskripsi-pohon.html

http://www.puragunungsalak.com/2014/11/bungkak-nyuh-gading-kelapa-gading.html

http://tanaman--herbal.blogspot.co.id/2015/02/manfaat-dan-khasiat-akar-alang-alang.html

http://tamtamzweet.blogspot.co.id/2012/03/my-jurnal.html

http://wayantarne.blogspot.co.id/2015/03/filosofis-alang-alang-dalam-hindu.html

http://kickfahmi.blogspot.co.id/2012/10/budidaya-dan-pemulihan-tanaman-kelapa.html

http://karyatulisilmiah.com/tanaman-kelapa-cocos-nucifera-linn

http://ilmubiologi.com/search/anatomi-tumbuhan-kelapa

Gambar

Gambar 2.12.1.1 Nama Latin
Gambar 2.32.3.1 Nama Latin Tebu
Gambar 2.42.4.1 Nama Latin Alang-Alang
Gambar 2.52.5.1 Nama Latin Kunyit

Referensi

Dokumen terkait

Current situa9on in Indonesia Hydra9on and health promo9on Hydra9on is missing part of nutri9onal care Where do we go from here.   Dehydra9on is linked to pa9ent

3) Kelainan jantung / penyakit jantung : Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan endokarditis. Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output

• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan dan persentasi • Melaporkan informasi tentang jenis barang dagangan di suatu toko/warung  Melaporkan informasi tentang

a) Merumusan masalah yang akan dicari solusinya. Dalam penelitian ini masalah yang akan dicari solusinya adalah masih banyaknya guru yang kurang disiplin

Untuk mengetahui apakah rasio efisiensi operasi dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur sektor industri tekstil

Therefore, a reliable inverter that can produce a good output voltage is necessary.The main purpose of this paper is to design and develop a dynamic evolution control (DEC) for a PV

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu: 1) Alat pendeteksi kerusakan kabel ini menggunakan program aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai

Manakala sebanyak 12.6 peratus (32 orang) sangat tidak setuju dan tidak setuju bahawa mangsa telah lebih tiga kali menyatakan hasrat bagi bunuh diri melalui komunikasi