• Tidak ada hasil yang ditemukan

93527171221 BPNT Laporan TNP2K Lengkap Uji Coba Perluasan 2018 Revisi(1) compressed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "93527171221 BPNT Laporan TNP2K Lengkap Uji Coba Perluasan 2018 Revisi(1) compressed"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(2)
(3)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(4)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA PERLUASAN WILAYAH

PROGRAM BANTUAN PANGAN NONTUNAI 2018

Cetakan Pertama, Desember 2017

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

© Tim Pengendali Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

Anda dipersilakan untuk menyalin, menyebarkan dan mengirimkan karya ini untuk tujuan non-komersial.

Untuk meminta salinan publikasi ini atau keterangan lebih lanjut mengenai publikasi ini, silakan hubungi Tim Pengendali Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

(5)
(6)
(7)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

TIM

PENYUSUN

PENGARAH

Vivi Yulaswati Badan Perencanan Pembangunan Nasional (Bappenas)

G. Fajar Suryono Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK)

Mokhammad O. Royani Kementerian Sosial (Kemensos)

Nyoto Suwignyo Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Panji Ruky Kantor Staf Presiden (KSP)

Elan Satriawan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sri Kusumastuti Rahayu Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)

(8)

vi 12. Imelda Leiwakabessy 13. Kholid Fathirius 14. Maria Virthy 15. Miari Putri

16. Muhammad Alif Timur Ghifari 17. Nidah Saidah

(9)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

DAFTAR

ISTILAH

(Kartu) SIM : Subscriber Identity Module

Admin : Administrator SPP

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

ATM : Anjungan Tunai Mandiri

Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAST : Berita Acara Serah Terima

BDT : Basis Data Terpadu

BI : Bank Indonesia

BPNT : Bantuan Pangan Nontunai

BPS : Badan Pusat Statistik

BSA : Basic Savings Account

BUMN : Badan Umum Milik Negara

Burekol : Pembukaan rekening (bank) secara kolektif

CD : Compact Disk

Daring : Dalam jaringan (online)

Dinsos : Dinas Sosial

DPM : Daftar Penerima Manfaat

DT-PPFM : Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin

EDC : Electronic Data Capture

HIMBARA : Himpunan Bank Milik Negara

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

JPS : Jaring Pengaman Sosial (atau biasa dikenal sebagai Social Safety Net/ SSN)

K/L : Kementerian/Lembaga

Kemendagri : Kementerian Dalam Negeri

Kemenko : Kementerian Koordinator

KemenPANRB : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Kemensos : Kementerian Sosial

KKS : Kartu Keluarga Sejahtera

KPM : Keluarga Penerima Manfaat

KPS : Kartu Perlindungan Sosial

KSP : Kantor Staf Presiden

KYC : Know Your Customer

Laku Pandai : Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif

LAPOR : Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat

Luring : Luar jaringan (atau biasa dikenal dengan istilah offline)

(10)

viii

OPD : Organisasi Perangkat Daerah

OPK : Operasi Pasar Khusus

PBDT : Pemutakhiran Basis Data Terpadu

Pedlak : Pedoman Pelaksanaan

Perum BULOG : Perusahaan Umum BULOG

PIN : Personal Identification Number

PIP : Program Indonesia Pintar

PKH : Program Keluarga Harapan

PMK (1) : Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

PMK (2) : Peraturan Menteri Keuangan

PMT : Proxy Means Testing

PoI : Points of Information

Pokja : Kelompok Kerja

PPLS : Pendataan Program Perlindungan Sosial

Protap : Prosedur Operasional Tetap (atau dikenal sebagai Standard Operating

Procedures/SOP)

PSM : Pekerja Sosial Masyarakat

QR Code : Quick Response Code

Raskin : Program Nasional Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah

Rastra : Program Subsidi Beras Sejahtera

Ratas : Rapat Kabinet Terbatas

RI : Republik Indonesia

RT : Rukun Tetangga

RTS : Rumah Tangga Sasaran

RW : Rukun Warga

Setda : Sekretariat Daerah

SIM : Sistem Informasi Manajemen

Siskadasatu : Sistem Informasi dan Konfirmasi Data Sosial Terpadu

SK : Surat Keputusan

SPP : Sistem Pengelolaan Pengaduan

Susenas : Survei Sosial Ekonomi Nasional

Telko : Perusahaan Telekomunikasi

TKPKD : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

TKSK : Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

TNP2K : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

(11)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

DAFTAR

ISI

KATA PENGANTAR ... TIM PENYUSUN ... DAFTAR ISTILAH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR KOTAK ...

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1.1. Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) ... 1.2. Integrasi Program Bantuan Sosial Uji Coba Perluasan Wilayah BPNT 2016 ... 1.3 Uji Coba Perluasan Wilayah BPNT 2018 ...

BAB 2. TUJUAN DAN TAHAPAN UJI COBA ...

BAB 3. RUANG LINGKUP UJI COBA ... 3.1. Waktu Pelaksanaan Uji Coba ... 3.2. Manfaat atau Nilai Bantuan ... 3.3. Jenis Bahan Pangan ... 3.4. Frekuensi dan Jadwal Penyaluran ... 3.5. Alat Transaksi Nontunai ... 3.6. Ketentuan Penggunaan e-voucher ... 3.7. Penentuan Lokasi Uji Coba ... 3.8. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Uji Coba ... 3.9. Pelaksana Uji Coba ... 3.10. Mitra Pelaksana Uji Coba ... 3.10.1. Bank ... 3.10.2. Agen bank ... 3.11. Pemantauan ... 3.11.1. Tujuan pemantauan ... 3.11.2. Metode dan strategi pemantauan ...

BAB 4. PERSIAPAN UJI COBA ... 4.1. Koordinasi Pelaksana Uji Coba di Tingkat Pusat dan Daerah ... 4.2. Koordinasi dengan Mitra Pelaksana Uji Coba ... 4.3. Penilaian Awal di Kabupaten/Kota Lokasi Uji Coba ... 4.3.1. Tujuan dan dasar pemikiran ... 4.3.2. Persiapan dan pelaksanaan ...

(12)

x

5.1.2. Persiapan dan pelaksanaan ... 5.1.3. Catatan penting ... 5.2. Perekrutan Agen Bank ... 5.2.1. Tujuan dan dasar pemikiran ... 5.2.2. Persiapan dan pelaksanaan ... 5.2.3. Catatan penting ... 5.3. Sosialisasi dan Edukasi ... 5.3.1. Tujuan dan dasar pemikiran ... 5.3.2. Persiapan dan pelaksanaan ... 5.3.3. Catatan penting ... 5.4. Pembukaan Rekening Tabungan dan Registrasi/Distribusi KKS ... 5.4.1. Tujuan dan dasar pemikiran ... 5.4.2. Persiapan dan pelaksanaan ... 5.4.3. Catatan penting ... 5.5. Penyaluran Bantuan ke Rekening KPM ... 5.5.1. Tujuan dan dasar pemikiran ... 5.5.2. Persiapan dan pelaksanaan ... 5.5.3. Catatan penting ... 5.6. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan (SPP) ... 5.6.1. Tujuan dan dasar pemikiran ... 5.6.2. Persiapan dan pelaksanaan ... 5.6.3. Catatan penting ...

BAB 6. REKOMENDASI ... 6.1. Penetapan Ruang Lingkup Program ...

6.1.1. Manfaat atau nilai bantuan program ... 6.1.2. Jenis bahan pangan ... 6.1.3. Jadwal penyaluran ... 6.1.4. Alat transaksi nontunai ... 6.1.5. Penetapan lokasi perluasan ... 6.2. Koordinasi antara Pelaksana Program dan Mitra Kerja ... 6.2.1. Kelembagaan ... 6.2.2. Penentuan bank mitra ... 6.3. Persiapan Data KPM ... 6.3.1. Penetapan DPM BPNT ... 6.3.2. Pengembangan aplikasi pengelolaan data KPM ... 6.4. Perekrutan e-Warong ...

(13)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

6.5. Sosialisasi dan Edukasi ... 6.6. Pembukaan Rekening ... 6.7. Kegiatan Registrasi/Distribusi KKS ... 6.7.1. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan registrasi ... 6.7.2. Surat pemberitahuan kepesertaan untuk KPM ... 6.7.3. Pelaksanaan registrasi ... 6.7.4. Pemeriksaan keberadaan calon KPM ... 6.7.5. Penggantian KPM dan pengesahan Daftar KPM Pengganti ... 6.7.6. Registrasi susulan ... 6.8. Pemanfaatan e-voucher ... 6.9. Pengelolaan Pengaduan ...

6.9.1. Teknis pengelolaan pengaduan ... 6.9.2. Pelatihan ... 6.10. Pemantauan dan Pelaporan Pelaksanaan ...

PENUTUP ... LAMPIRAN ...

Lampiran 1 : TAHAPAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI ... Lampiran 2 : PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PENDATAAN KPM UNTUK

PEMBUKAAN REKENING UJI COBA PERLUASAN DAERAH BPNT 2018 ...

(14)

xii

2016 - 2020

Gambar 3. Tahap Pelaksanaan Uji Coba Perluasan Wilayah BPNT 2018

Gambar 4. Peta Prioritas Wilayah Perluasan BPNT 2018 Berdasarkan Pengelompokan

Indeks Komposit

Gambar 5. Rapat Koordinasi antara Pelaksana Pusat dan Perwakilan Bank Mitra Uji Coba di Sekretariat TNP2K, 16 Mei 2017

Gambar 6. Koordinasi Tim Pelaksana Pusat dengan Pemerintah Daerah dan Kantor

Cabang Bank di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, 28 April 2017

Gambar 7. Alur Penetapan DPM-1 Uji Coba

Gambar 8. Praktik Penggunaan Aplikasi Formulir Kelola DPM-1 oleh TKSK di Lombok Timur

Gambar 9. Sampul Depan SOP Uji Coba

Gambar 10. Sampul Depan Panduan TKSK

Gambar 11. Sosialisasi PoI di Aula Kantor Pemerintah Kota Tual Gambar 12. Sosialisasi PoI di Aula Kelurahan Klabim, Kota Sorong

Gambar 13. Poster Informasi Umum Uji Coba

Gambar 14. Poster Tata Cara Transaksi Nontunai

Gambar 15. Daftar Agen Bank Mitra Uji Coba

Gambar 16. Logo Agen Bank Mitra Uji Coba

Gambar 17. Contoh Surat Pemberitahuan untuk KPM di Wilayah Intervensi Uji Coba

Gambar 18. Sosialisasi oleh bank

Gambar 19. Kartu nama lokasi agen

Gambar 20. Proses pencocokan data, distribusi KKS, dan aktivasi KKS

Gambar 21. Mobil Teras

Gambar 22. Alur Distribusi KKS kepada KPM Uji Coba

Gambar 23. Contoh BAST Rekapitulasi Pendistribusian KKS di Kabupaten Gowa

Gambar 24. Contoh Kit KKS yang Disediakan BRI

Gambar 25. Contoh Kit KKS yang Disediakan BNI

Gambar 26. Antrian di Hari Pertama Pemanfaatan e-voucher (Boyolali) dan Contoh Bukti Transaksi dengan Sisa Saldo (Kota Sorong)

Gambar 27. Pelaksanaan Transaksi oleh Agen di Kota Tual

Gambar 28. Alur Transaksi Belanja dengan KKS pada Mesin EDC BNI

Gambar 29. Penyiapan Stok Beras dan Telur untuk Tahap Pemanfaatan Bantuan Uji Coba

Gambar 30. Struktur Organisasi Pengelola SPP BPNT

Gambar 31. Alur Pengelolaan Pengaduan BPNT

Gambar 32. Pelatihan Admin Daerah Sebagai Pengelola SPP Uji Coba di Jakarta, 8 Juni 2017

Gambar 33. Informasi Kontak Pengaduan pada Media Poster Sosialisasi

(15)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

Tabel 1. Variabel yang Digunakan dalam Perhitungan Indeks

Tabel 2. Jumlah Daerah Berdasarkan Prioritas Pelaksanaan Program BPNT Tabel 3. Aspek yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Lokasi Uji Coba Tabel 4. Lokasi Uji Coba, Jumlah KPM, Prioritas Daerah, dan Bank Mitra Tabel 5. Mitra Pelaksana Uji Coba Perluasan Wilayah BPNT

Tabel 6. Aspek Strategi Pemantauan

Tabel 7. Kategori, Status, dan Jumlah Responden/Informan

Tabel 8. Jumlah Pemilik Rekening Tabungan di Lokasi Uji Coba, Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lanjut Usia

Tabel 9. Jumlah Calon KPM dalam DPM Uji Coba (Berdasarkan DPM Rastra per 16 Maret 2017) dan Jumlah Calon KPM Pengganti dalam DPM-1 Uji Coba

Tabel 10. Jumlah Calon Agen Potensial Hasil Pemetaan Awal dan Agen Direkrut di Lokasi Uji Coba

Tabel 11. Jenisi Intervensi Sosialisasi di Daerah Lokasi Uji Coba

Tabel 12. Hasil Pemetaan Points of Information di Daerah Lokasi Uji Coba

Tabel 13. Strategi Penyampaian Surat Pemberitahuan ke KPM di Lima (5) Wilayah Intervensi

Tabel 14. Waktu Registrasi/Distribusi KKS di Lokasi Uji Coba

Tabel 15. Rekapitulasi Alasan KPM Belum Berhasil Registrasi Pada Periode Pertama (Juni 2017) Tabel 16. Kesepakatan tentang Prosedur Menindaklanjuti KKS yang Belum Terdistribusi Tabel 17. Realisasi Jadwal Registrasi/Distribusi KKS – Gelombang Susulan (Juli 2017) Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Registrasi (Distribusi KKS) per Akhir Juni 2017 dan Hasil

Registrasi Susulan per Juli 2017

Tabel 19. Rekapitulasi KPM Bermasalah Dalam Penerimaan KIT KKS Tabel 20. Lokasi Uji Coba, Bank Mitra, dan Tanggal Penyaluran Bantuan

Tabel 21. Kisaran Harga Pembelian Beras dan Telur Selama Dua Kali Penyaluran di 10 Daerah Lokasi Uji Coba

(16)

xiv

Kotak 3. Pembukaan rekening “QQ” sebagai solusi bagi KPM yang memerlukan perwalian

Kotak 4. Perekrutan agen bank BNI di Kota Sorong

Kotak 5. Warung/toko yang melayani KPM bukan agen bank sebenarnya Kotak 6. Inisiatif BRI di Kota Balikpapan

Kotak 7. Inisiatif BRI untuk registrasi di Kota Balikpapan

Kotak 8. Proses registrasi untuk calon KPM Peserta PKH di Kulon Progo dan Boyolali

Kotak 9. KPM penyandang disabilitas dan lansia pun dilayani Kotak 10. Tak registrasi karena takut kehilangan pekerjaan

Kotak 11. Melengkapi formulir pembukaan rekening sebelum hari registrasi Kotak 12. Beragam cara untuk pemberitahuan penyaluran

Kotak 13. Perubahan Kode Transaksi Kotak 14. Catatan Perluasan Kota Tual

Kotak 15. Gapoktan sebagai pemasok beras pada uji coba di Kulon Progo

(17)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(18)

2

1.2.

1 ‘Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2017” dalam BPS: Berita Resmi Statistik, No. 66/07/Th. XX, 17 Juli 2017.

2 Penggunaan sistem perbankan juga diharapkan dapat mendorong perilaku produktif dan menabung masyarakat, serta

(19)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(20)
(21)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(22)
(23)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

TUJUAN DAN

TAHAPAN UJI COBA

(24)

8

(25)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

x

(26)
(27)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(28)

12

(29)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(30)

14

Æ

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 −

1 =

𝐼𝐼𝐼𝐼

[𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼

(𝑞𝑞3,𝑞𝑞4)

𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼

(𝑞𝑞3,𝑞𝑞4)

]

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 −

2 =

𝐼𝐼𝐼𝐼 {

[

𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼

(𝑞𝑞3,𝑞𝑞4)

𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼

(𝑞𝑞1,𝑞𝑞2)

]

(31)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

Legenda :

Prioritas Lokasi Perluasan BPNT Prioritas 1

(32)

16

7 Terjadi perubahan lokasi uji coba di Kota Sorong karena adanya pemekaran wilayah administrasi. Perubahan ini telah

(33)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(34)
(35)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

8 Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-Warong KUBE PKH) adalah

(36)

20

Peraturan Menteri Sosial Nomor 25 Tahun 2016 tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha Melalui e-Warong KUBE PKH.

9 Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan mitra Perum BULOG serta jaringan outlet penjualan pangan pokok. Outlet penjualan

yang dimiliki masyarakat dan dibina oleh Perum BULOG ini bertujuan menjaga stabilitas harga di tengah-tengah masyarakat. Lihat www.bulog.co.id.

10 Agen bank adalah pihak ketiga yang bekerja sama dengan bank dan bertindak untuk dan atas nama bank dalam memberikan

layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) agar nasabah memperoleh kemudahan melakukan transaksi. Lihat definisi agen bank pada www.bni.co.id.

11 Agen Laku Pandai bertindak sebagai perwakilan bank yang dapat memberikan berbagai layanan keuangan, seperti transfer

(37)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(38)
(39)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(40)
(41)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(42)
(43)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(44)

28

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

12 Gelombang pertama (25-30 April 2017) dilaksanakan di lima (5) daerah intervensi dan gelombang kedua (1-6 Mei 2017)

(45)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

x

x

Ͳ

Ͳ

Ͳ

Ͳ

13 Banyak informasi dan persoalan teknis di lapangan dapat diselesaikan dengan koordinasi yang efektif di WAG, termasuk di

(46)
(47)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(48)
(49)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(50)
(51)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

14 VBA adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi formulir sederhana, sementara Macro adalah sintaks untuk

(52)
(53)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(54)
(55)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

15 Sebagian pemerintah daerah mengkhawatirkan perbedaan DPM Rastra antara yang merujuk Siskadasatu dan merujuk data

(56)
(57)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(58)
(59)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(60)
(61)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(62)
(63)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(64)
(65)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(66)
(67)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP)

UJI COBA BANTUAN

PANGAN NON TUNAI DI

WILAYAH PERLUASAN

PANDUAN TKSK

(68)

52

Gambar 12. Sosialisasi Pol di Aula Kelurahan Klabim, Kota Sorong

Sumber: Sekretariat TNP2K (2017)

Sumber: Sekretariat TNP2K (2017)

(69)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

Gambar 13. Poster Informasi Umum Uji Coba

Gambar 14. Poster Tata Cara Transaksi Nontunai

Sumber: Sekretariat TNP2K (2017)

(70)

54

Gambar 16. Logo Agen Bank Mitra Uji Coba

E-warong adalah istilah yang digunakan dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai untuk menyebutkan agen bank, pedagang dan/atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan ditentukan sebagai tempat pembelian bahan pangan oleh KPM, yaitu pasar tradisional, warung, toko kelontong, E-warong Kube, Warung Desa, Rumah Pangan Kita (RPK), Agen Laku Pandai, Agen Layanan Keuangan Digital (LKD) yang menjual bahan pangan, atau usaha eceran lainnya.

1

2

3

4

Sumber: Sekretariat TNP2K (2017)

(71)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

Gambar 17. Contoh Surat Pemberitahuan untuk KPM di Wilayah Intervensi Uji Coba

(72)
(73)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(74)

58

(75)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(76)
(77)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(78)
(79)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(80)
(81)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(82)
(83)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(84)
(85)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(86)
(87)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(88)
(89)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(90)
(91)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(92)
(93)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

x

x

x

x

x

x

x

(94)
(95)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(96)
(97)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(98)
(99)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(100)
(101)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(102)

86

16 Di Kota Sorong, seorang agen terpaksa melayani KPM yang membeli di luar ketentuan. Karena takut menghadapi KPM yang

(103)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(104)
(105)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

17 LAPOR adalah layanan penyampaian semua aspirasi dan pengaduan masyarakat secara dalam jaringan (daring)/online yang

dikelola oleh KSP dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). LAPOR telah ditetapkan sebagai SP4N berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 3 Tahun 2015.

Ketentuan ini mengamanatkan seluruh pemerintah daerah, yang telah menyelenggarakan pengelolaan pengaduan pelayanan publik berbasis teknologi informasi, untuk mengintegrasikan sistem dengan LAPOR, baik untuk pengaduan internal maupun antarinstansi, dari unit terbawah sampai dengan unit teratas. Untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan efektivitas pengelolaan pengaduan, KemenPAN-RB, Ombudsman RI, dan KSP telah menandatangani nota kesepahaman untuk memanfaatkan sistem LAPOR.

(106)
(107)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(108)
(109)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(110)
(111)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(112)
(113)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

(114)
(115)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(116)

100

pengaduan; (g) pembukaan rekening; (h) kegiatan registrasi/distribusi KKS; (i)

pemanfaatan

e-voucher

; dan (j) pemantauan dan pelaporan pelaksanaan.

Penetapan

ruang lingkup program terdiri atas penetapan nilai bantuan, jenis bahan pangan, jadwal

penyaluran, alat transaksi nontunai, dan penentuan wilayah perluasan.

Koordinasi di

tingkat pusat dan daerah mencakup isu kelembagaan dan penetapan bank mitra.

Pengelolaan pengaduan memberikan penekanan terhadap proses pelatihan, sosialisasi,

kejelasan aturan dan penganggaran, dan teknis pengelolaan pengaduan.

Kegiatan

registrasi/distribusi KKS

mencakup surat pemberitahuan untuk KPM, pengembangan

aplikasi pemeriksaan data KPM, koordinasi penyelenggaraan kegiatan registrasi,

pemeriksaan data KPM, serta pengesahan perubahan data KPM dan registrasi susulan.

6.1.

Penetapan Ruang Lingkup Program

6.1.1.

Manfaat atau nilai bantuan program

a.

Idealnya Tim Pengendali menyesuaikan nilai bantuan program dengan nilai

pembelian riil di masing-masing wilayah Indonesia (barat, tengah, timur). Di

beberapa kabupaten/kota uji coba, suplai bahan pangan terbatas dan biaya

transportasinya tinggi sehingga akan memengaruhi harga bahan pangan di

wilayah tersebut.

b.

Namun, karena adanya keterbatasan dan perencanaan anggaran, hal ini

diharapkan dapat diterapkan pada penyaluran bantuan sosial secara nontunai

di beberapa tahun mendatang.

6.1.2.

Jenis bahan pangan

a.

Hasil uji coba menunjukkan terdapat KPM yang membeli bahan pangan selain

beras dan telur; seperti gula, kopi, tepung terigu, makanan kaleng, dan

makanan instan. Pilihan bahan pangan yang dibeli sebagian KPM tidak sesuai

ketentuan uji coba.

b.

Menindaklanjuti arahan program, bahan pangan yang dapat dibeli KPM pada

pelaksanaan Program BPNT 2018 adalah beras, telur, dan bahan pangan bergizi

lainnya (seperti ikan, kacang-kacangan, dan sayuran).

6.1.3.

Jadwal penyaluran

(117)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

b.

Kemensos memastikan bank mitra menyalurkan dana BPNT ke rekening KPM

pada tanggal yang sama setiap bulan.

6.1.4.

Alat transaksi nontunai

a.

Hasil uji coba memperlihatkan bahwa tidak semua lokasi uji coba memiliki

jaringan internet dan sinyal yang kuat yang diperlukan dalam mengoperasikan

mesin EDC. Sementara itu, uji coba 2016 menunjukkan bahwa penggunaan alat

transaksi lain seperti telepon seluler mampu beroperasi dalam keterbatasan

sinyal.

b.

Tim Pengendali dapat mempertimbangkan penggunaan alat transaksi

alternatif di lokasi yang jaringan internet dan sinyalnya lemah, seperti telepon

seluler atau tablet dengan aplikasi yang dapat dipergunakan secara daring

(

online

) dan luring (

offline

). Sistem luring dapat digunakan di tempat yang sama

sekali belum ada jaringan internet dan sinyal.

6.1.5.

Penetapan lokasi perluasan

Penetapan lokasi uji coba sudah mempertimbangkan kesiapan daerah. Indikator

telah dikembangkan serta dapat dipakai dalam menyusun daftar dan menerbitkan

surat keputusan wilayah perluasan TA 2018, dengan beberapa catatan sebagai

berikut:

a.

Dasar pemilihan kabupaten/kota perluasan dapat menggunakan indikator

yang mencerminkan kondisi aktual kesiapan kabupaten/kota bersangkutan.

-

Dalam uji coba dilakukan pengkajian terhadap dua (2) indikator komposit

yang dapat mencerminkan kesiapan kabupaten/kota, yaitu kesiapan

fasilitas transaksi nontunai dan kesiapan infrastruktur.

-

Indikator komposit kesiapan fasilitas transaksi nontunai (IFT) meliputi

ketersediaan toko/warung kelontong, pasar, dan bank umum pemerintah.

-

Indikator komposit kesiapan infrastruktur (IKI) terdiri atas elektrifikasi, akses

transportasi, dan konektivitas jaringan telekomunikasi.

-

Kedua indikator komposit cukup untuk menjadi dasar pemilihan lokasi uji

coba.

-

Indikator sebaiknya menggunakan data hingga ke tingkat desa/kelurahan

karena pelaksanaan program di tingkat desa/kelurahan. Data yang saat ini

mendukung adalah Potensi Desa (PODES 2014, BPS), dan bisa didukung

sumber data lainnya yang terbaru dan lebih lengkap.

b.

Untuk mendapatkan wilayah prioritas perluasan program, dapat dilakukan

pengelompokan berdasarkan indeks komposit IFT dan indeks komposit IKI.

(118)

102

-

Uji coba ini memperlihatkan Kota Tual dan Sorong yang termasuk kota

prioritas-3 dengan permasalahan jaringan listrik dan konektivitas (lihat

Sub

Bab 5.6.3

). Ke depan, perluasan program ke kota prioritas-3 akan

memerlukan persiapan lebih intensif dibandingkan kota prioritas lainnya.

-

Perluasan wilayah 2018 sebaiknya mengikuti daftar awal yang meliputi 154

kabupaten di prioritas-1, serta 54 kota yang terdiri atas tujuh (7) kota

prioritas-1, 17 kota prioritas-2, dan 30 kota prioritas-3.

c.

Dari hasil pengelompokan, ada beberapa aspek yang perlu ditindaklanjuti Tim

Pengendali untuk mempersiapkan wilayah perluasan:

-

Memastikan pihak penyedia layanan telekomunikasi mempersiapkan

infrastruktur jaringan telekomunikasi.

-

Memastikan

pihak

penyedia

layanan

kelistrikan

mempersiapkan

infrastruktur listrik.

-

Memastikan pihak perbankan dapat menganalisis kebutuhan agen bank

berdasarkan IFT sesuai rencana perluasan wilayah.

-

Memastikan pemerintah daerah melakukan pengendalian terhadap harga

dan pasokan bahan pangan di daerah dengan aksesibilitas terbatas

berdasarkan IKI.

6.2.

Koordinasi antara Pelaksana Program dan Mitra Kerja

6.2.1.

Kelembagaan

Keterlibatan dan keseriusan Pemerintah daerah dan pemerintah desa akan

mendorong antusiasme KPM dalam menggunakan bantuan. Hal ini sesuai amanat

Perpres Nomor 63 Tahun 2017 yang menyatakan “

perlu peningkatan keterlibatan

pemerintah daerah dalam pengelolaan program

.” Berdasarkan ketentuan ini, berikut

rekomendasi untuk meningkatkan keterlibatan Pemerintah daerah:

a.

Tim Pengendali c.q. Kemendagri perlu meminta kepala daerah untuk

menetapkan satuan tugas yang terdiri dari OPD yang akan mengelola

penyaluran bantuan sosial secara nontunai berdasarkan koordinasi dengan K/L

terkait, termasuk untuk pengelolaan pengaduan.

b.

Kemendagri perlu menerbitkan surat edaran mengenai pengelolaan

pengaduan yang mencakup pembentukan tim hingga tingkat desa/kelurahan.

c.

Kemensos sebagai Pengguna Anggaran (PA) dan KPA perlu menerbitkan

(119)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

pertanggungjawaban Program BPNT untuk menjadi dasar hukum yang

mengikat pelaksana daerah, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta

pemantauan dan evaluasi program. Dalam penyusunan dokumen tersebut,

Kemensos perlu berkoordinasi dengan K/L terkait lainnya.

d.

Kepala daerah perlu memastikan koordinasi antara OPD terkait berjalan efektif,

termasuk kepastian anggaran untuk pengelolaan program.

e.

Pengelola program di daerah perlu menyediakan pendamping dan/atau

menunjuk aparat setempat yang akan membantu kelancaran proses

penyaluran BPNT.

6.2.2.

Penentuan bank mitra

a.

Penunjukan bank mitra pelaksana uji coba yang merujuk pada zonasi bank

tidak secara otomatis merupakan bank yang mempunyai kapasitas riil terbaik di

wilayah tersebut.

b.

HIMBARA perlu meningkatkan kemampuan interoperabilitas, agar KPM dapat

melakukan transaksi nontunai di agen dari bank mitra manapun. Harapannya,

dengan terpenuhinya

interoperabilitas, zonasi bank tidak menjadi kendala

dalam perluasan wilayah 2018.

c.

Penunjukan bank mitra pelaksana program memerlukan evaluasi lebih rinci,

seperti: pengalaman sumber daya manusia dalam menyelenggarakan

branchless banking

, pengetahuan tentang sebaran penerima manfaat di

wilayah terkait, pengetahuan tentang Program BPNT, dan integritas kandidat

agen dalam perekrutan.

d.

Sumber daya manusia bank mitra diharapkan memiliki pengetahuan yang

cukup mengenai program agar dapat melayani kebutuhan teknis atau

informasi bagi agen bank dan/atau penerima manfaat. Hasil pemantauan

terhadap pelaksanaan uji coba ini, maupun BPNT 2017 di 44 kota,

memperlihatkan bahwa bank menjadi sumber informasi utama bagi agen bank

dan KPM yang membutuhkan asistensi saat ada kendala.

e.

Sumber daya manusia bank mitra harus melatih agen dan secara berkelanjutan

mendampingi agen dalam pelaksanaan program. Diperlukan pelatihan yang

lebih berbobot, tetapi mudah dimengerti, serta inisiatif pendampingan yang

lebih rutin.

(120)

104

untuk meminimalisir pencetakan kartu ganda.

c.

Kemensos mengirimkan kepada daerah data penerima manfaat, meliputi DPM

BPNT dan Basis Data Terpadu (BDT) keseluruhan sebagai sumber data

pengganti KPM.

d.

Kemensos menetapkan metode penyampaian DPM BPNT secara daring kepada

pengelola program di daerah (kabupaten/kota dan provinsi). Pengelola

program di daerah menyampaikan DPM BPNT kepada perangkat

desa/kelurahan secara luring.

6.3.2.

Pengembangan aplikasi pengelolaan data KPM

a.

Untuk mempermudah pengelolaan data KPM di daerah, Kemensos

berkoordinasi dengan K/L terkait dalam mengembangkan dan menentukan

aplikasi yang tepat. Penentuan ini mempertimbangkan keterbatasan

kemampuan teknologi komputer para pengguna di daerah.

b.

Aplikasi Formulir Kelola DPM-1 menggunakan alur entri data Microsoft Excel

sehingga mudah dipahami dan diterapkan dalam mengelola data KPM uji

coba. Di samping praktis dan sederhana, aplikasi bersifat luring sehingga bisa

dipakai di desa/kelurahan dengan jaringan internet dan sinyal terbatas.

c.

Beberapa fitur yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan aplikasi

pengelolaan data KPM adalah sebagai berikut:

-

penyimpanan data secara otomatis,

-

pengentrian data bisa acak,

-

penyediaan format baku untuk validasi tanggal lahir, NIK, dan kepesertaan

PKH,

-

integrasi data BDT cadangan per desa/kelurahan (usulan KPM pengganti),

-

pengidentifikasian data ganda pada data entri KPM baru,

-

pemanggilan data yang sudah dientri guna pemeriksaan data akhir, dan

-

rekapitulasi dan pelaporan data KPM.

d.

Kemensos berkoordinasi dengan K/L terkait dalam menyusun panduan

(121)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

6.4.

Perekrutan e-Warong

Pasal 10 Perpres Nomor 63 Tahun 2017 menyatakan “

pemilik usaha mikro, kecil, dan

koperasi yang ingin berpartisipasi dalam penyaluran bantuan sosial dapat

mendaftarkan diri ke bank penyalur sebagai e-warong

.” Untuk memenuhi ketentuan

tersebut, perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a.

Pemenuhan persyaratan e-warong dalam proses perekrutan (rujuk ke Sub Bab

5.2.2).

b.

Rasio pelayanan e-warong terhadap KPM untuk pelaksanaan Program BPNT

2018 tidak melebihi 1:250 dan minimal tersedia dua (2) e-warong per

desa/kelurahan.

c.

Bank mitra perlu membuat perjanjian kerja sama dengan setiap e-warong

untuk menjamin keuntungan

bagi kedua belah pihak.

d.

Perjanjian kerja sama ini mencakup ketentuan, antara lain mengenai penjualan

bahan pangan sesuai yang diatur program, kebebasan e-warong untuk

membeli pasokan bahan pangan dari berbagai sumber, waktu penyerahan

bahan pangan kepada KPM sesaat setelah transaksi, pelarangan pemaketan,

pelarangan pencairan bantuan pangan secara tunai, pelarangan harga bahan

pangan di atas harga pasaran, dan penyimpanan KKS pada agen bank.

e.

Perjanjian kerja sama ini menjadi salah satu acuan pemantauan pelaksana

daerah dan kepala daerah (gubernur, bupati, dan wali kota). Keterlibatan

pelaksana daerah —sebagai mediator atau katalisator antara bank, e-warong,

dan KPM— akan mempercepat pelayanan untuk KPM dan meningkatkan

kualitas BPNT.

6.5.

Sosialisasi dan Edukasi

a.

Sosialisasi dilakukan secara berjenjang oleh Kemensos bersama dengan bank

mitra.

b.

Memastikan pengelola program di daerah menyiapkan PoI sampai dengan

tingkat RT/RW. PoI menjadi motor sosialisasi kepada KPM di daerah sehingga

pengelola program di daerah perlu mempertimbangkan masuknya

individu/kelompok yang paling banyak bersentuhan dengan masyarakat.

Individu/kelompok ini perlu dilibatkan sejak awal dan mendapatkan informasi

yang lengkap mengenai Program BPNT, mulai dari isu-isu penting BPNT hingga

isu teknis, termasuk mengenai SPP.

c.

Hasil uji coba memperlihatkan bahwa media sosialisasi visual dan

penyampaian langsung PoI adalah cara yang paling efektif bagi KPM. Oleh

karena itu, Kemensos berkoordinasi dengan K/L terkait perlu membekali PoI

dengan pengetahuan yang menyeluruh dan memberikan media sosialisasi

yang dapat dijadikan acuan oleh PoI saat menyampaikan sosialisasi.

(122)

106

f.

Edukasi kepada e-warong dilakukan secara berkala oleh bank. Materi edukasi

meliputi: (1) daftar nama agen, nilai bantuan; (2) jenis bahan pangan; (3) tata

cara transaksi nontunai; (4) perubahan terkait mekanisme penyaluran

(termasuk perubahan kode transaksi); (5) fleksibilitas waktu transaksi, pemilihan

agen, pemilihan bahan pangan; dan (6) mekanisme pengaduan.

6.6.

Pembukaan Rekening

a.

Untuk mengurangi tingkat kesalahan pencetakan kartu dan memperlancar

registrasi, bank mitra sebaiknya mencetak KKS tanpa pencantuman nama

pemegang rekening.

b.

Bank mitra harus memastikan KPM menerima PIN unik sehingga bank perlu

mempersiapkan PIN sebelum proses registrasi dilaksanakan.

c.

Bank mitra yang hanya dapat menyediakan PIN

default

harus menyediakan

mesin EDC pada saat registrasi agar KPM dapat mengganti PIN secara

langsung. Bank mitra harus memastikan bahwa proses penggantian PIN terjadi

pada saat KPM menerima KKS.

6.7.

Kegiatan Registrasi/Distribusi KKS

Rekomendasi berikut mencakup surat pemberitahuan untuk KPM, pengembangan

aplikasi untuk memeriksa data KPM, koordinasi penyelenggaran kegiatan registrasi,

pemeriksaan data KPM, serta pengesahan perubahan data KPM dan registrasi

susulan.

6.7.1.

Koordinasi penyelenggaraan kegiatan registrasi

a.

Perlu koordinasi yang baik antara bank mitra dan pengelola program di daerah

dalam menyiapkan proses registrasi. Koordinasi antara Dinsos, pihak

kecamatan, desa/kelurahan, bank mitra, dan pendamping meliputi penentuan

lokasi, jadwal, tugas, dan tanggung jawab masing-masing pihak.

b.

Sebelum registrasi dilaksanakan, pendamping dan perangkat desa/kelurahan

melakukan pemeriksaan terhadap DPM terkait keberadaan dan kesediaan KPM.

(123)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

d.

Ketersediaan personel bank untuk kegiatan registrasi perlu disesuaikan dengan

jumlah KPM di masing-masing desa/kelurahan.

e.

Bank mitra memastikan penyediaan fasilitas ‘jemput bola’ untuk registrasi KPM

yang sakit/lansia dan penyandang disabilitas.

f.

Bank mitra memeriksa Daftar KPM BPNT untuk memastikan hanya pemberian

satu (1) KKS kepada KPM Peserta PKH.

g.

Pengelola program di daerah perlu mengambil peran dalam menyediakan

surat keterangan dan memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukan.

h.

Pelaksanaan koordinasi ini berlangsung maksimal 20 hari sejak Daftar KPM

BPNT diterima oleh pengelola program di daerah.

6.7.2.

Surat pemberitahuan kepesertaan untuk KPM

a.

Surat pemberitahuan dengan nomor kode unik KPM dinilai bank mitra dapat

menjadi tambahan dokumen pendukung yang penting dalam proses registrasi.

Namun, jika surat dicetak dan dikirimkan oleh Kemensos maka akan diperlukan

biaya besar dan waktu yang lama, terutama saat perluasan wilayah

pelaksanaan BPNT. Selain itu, surat berisiko tidak sampai ke tangan KPM.

b.

Agar lebih efisien, pracetak (

pre-printed

) surat pemberitahuan untuk KPM tetap

dibuat oleh Kemensos untuk kemudian dicetak dan didistribusikan oleh

pengelola program di daerah masing-masing.

c.

Isi pracetak surat tersebut mencakup kode unik KPM, nama, alamat, dan NIK

pemilik rekening; nama dan NIK anggota lain dalam KPM; dan dokumen yang

harus dibawa saat registrasi. Pengisian lokasi dan jadwal pelaksanaan surat

diserahkan kepada pengelola program di daerah.

d.

Kemensos perlu memastikan pracetak surat tersebut dikirim bersamaan

dengan daftar KPM BPNT kepada pengelola program di daerah.

e.

Setelah menerima pracetak surat, pengelola program di daerah harus

memastikan surat tersebut dicetak dan didistribusikan dalam jangka waktu

maksimal 20 hari.

f.

Pengelola program di daerah perlu memastikan PoI untuk tetap memberikan

penjelasan mengenai isi surat tersebut, terutama bagi KPM yang tidak dapat

membaca dan menulis.

6.7.3.

Pelaksanaan registrasi

a.

Pengelola program dan bank mitra di daerah harus mulai melaksanakan

registrasi paling lambat 30 hari setelah menerima daftar KPM BPNT dan selesai

sebelum penyaluran pertama.

(124)

108

keberadaannya oleh pihak desa/kelurahan.

6.7.4.

Pemeriksaan keberadaan calon KPM

a.

Tidak adanya pemegang rekening (karena bekerja di luar lokasi, meninggal,

cerai, dan lain-lain) tidak menggugurkan

hak KPM sebagai peserta program.

b.

Pihak desa/kelurahan berkoordinasi dengan petugas bank dalam melakukan

pemeriksaan keberadaan calon KPM yang tidak hadir pada saat registrasi

sampai tanggal penutupan.

c.

Pihak desa/kelurahan dan bank mitra di daerah menyusun Berita Acara Hasil

Registrasi yang berisi jumlah KPM tidak teregistrasi dan alasan KPM tidak hadir.

Pihak desa/kelurahan mengirim berita acara tersebut kepada pengelola

program untuk mendapatkan daftar calon KPM pengganti dari DT-PPFM.

d.

Untuk kasus KPM yang tidak hadir registrasi karena KPM anggota tunggal yang

meninggal, KPM pindah atau tidak ditemukan, atau KPM yang menolak atau

mengundurkan diri, desa/kelurahan menyelenggarakan mudes/muskel untuk

menetapkan KPM pengganti berdasarkan DT-PPFM tersebut.

e.

Keluarga yang tidak masuk dalam Daftar KPM BPNT tetapi merasa layak, dapat

mendaftarkan dirinya melalui Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) dan

dapat dicalonkan sebagai penerima BPNT di tahun berikutnya.

6.7.5.

Penggantian KPM dan pengesahan Daftar KPM Pengganti

a.

Daftar KPM Pengganti diserahkan pihak desa/kelurahan kepada pengelola

program di daerah selambat-lambatnya 15 hari setelah registrasi berakhir.

b.

Kemensos perlu mendelegasikan wewenang kepada pengelola program di

daerah untuk mengesahkan Daftar KPM Pengganti. Pengelola program di

daerah melaporkan daftar kepada Dirjen PFM Kemensos dan gubernur sebagai

tembusan.

c.

Laporan disampaikan melalui aplikasi pengelolaan data KPM yang telah

disepakati, baik secara daring maupun luring.

(125)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

6.7.6.

Registrasi susulan

a.

Bank mitra berkoordinasi dengan pengelola program di daerah dalam

penyelenggaraan registrasi susulan bagi KPM pengganti dan KPM bermasalah.

b.

Registrasi susulan untuk KPM pengganti dan KPM bermasalah harus selesai

dilakukan sebelum penyaluran tahap kedua.

c.

Pihak desa/kelurahan dan bank mitra menyusun Berita Acara Hasil Registrasi

Susulan. Pihak desa/kelurahan mengirim berita acara tersebut kepada

pengelola program di daerah. Pengelola program di daerah melaporkan daftar

kepada Dirjen PFM Kemensos dan Gubernur sebagai tembusan.

d.

Kantor cabang/wilayah bank mitra melaporkan rekapitulasi hasil registrasi yang

terdiri dari KKS yang berhasil terdistribusi dan sisa KKS kepada pengelola

program di daerah untuk diteruskan kepada Dirjen PFM Kemensos dan

Gubernur sebagai tembusan.

6.8.

Pemanfaatan

e-voucher

a.

Pengelola program di daerah harus memastikan ketersediaan stok bahan

pangan di e-warong dan memberikan pilihan kepada KPM selama proses

pencairan.

b.

Bank mitra harus menginformasikan setiap perubahan kode program dalam

mesin EDC kepada e-warong.

c.

Bank mitra dan pengelola program di daerah harus memastikan bahwa:

-

KPM dapat melakukan transaksi di e-warong manapun sehingga

penyusunan daftar nama KPM per e-warong tidak diperbolehkan,

-

e-Warong menjual bahan pangan sesuai yang diatur program,

-

KPM memiliki kebebasan dalam menentukan jumlah dan kualitas bahan

pangan,

-

KPM memiliki kebebasan dalam menentukan waktu transaksi,

-

e-Warong tidak memaketkan bahan pangan,

-

e-Warong harus menyerahkan bahan pangan kepada KPM sesaat setelah

transaksi,

-

e-Warong harus menyerahkan salinan transaksi kepada KPM,

-

e-Warong dan KPM tidak boleh mencairkan dana bantuan pangan secara

tunai,

-

e-Warong tidak menaikkan harga bahan pangan di atas harga pasaran,

-

KPM tidak menitipkan KKS pada e-Warong atau pihak lain.

(126)

110

harus di-

input

ke dalam aplikasi LAPOR.

b.

Pengaduan luring dapat diintegrasikan ke dalam pengaduan daring ketika

aplikasi mendapatkan jaringan internet. Sistem luring dapat digunakan di

tempat yang sama sekali belum ada jaringan internet dan sinyal.

c.

Tim pengelola program di daerah perlu membentuk tim pengelola pengaduan

sampai tingkat desa/kelurahan. Di tingkat desa/kelurahan perlu ditunjuk

petugas untuk melayani pengaduan tatap muka dari masyarakat dan

melakukan pencatatan secara luring terkait hasil pengelolaan pengaduan.

d.

Aplikasi LAPOR masih perlu penyesuaian untuk dapat menjawab kebutuhan

pengelolaan pengaduan BPNT, termasuk penyesuaian dengan sistem

pengaduan perbankan.

6.9.2.

Pelatihan

a.

Kemendagri, berkoordinasi dengan Kemensos dan K/L terkait lain, perlu

mempersiapkan bahan pelatihan yang menjelaskan sistem pengaduan secara

luring di samping secara daring. Materi dapat berbentuk pedoman dan video

tutorial.

b.

Peserta pelatihan adalah tim pengelola pengaduan yang telah ditunjuk oleh

pemerintah daerah.

c.

Kemendagri, berkoordinasi dengan Kemensos dan K/L terkait lain,

menyelenggarakan pelatihan yang idealnya secara berjenjang.

d.

Tim pelatih utama terdiri dari anggota dari Kemensos, Kemendagri, Kemenko

PMK, Bappenas, Sekretariat TNP2K, dan KSP. Tim pelatih utama disiapkan untuk

melatih tim pengelola pengaduan di tingkat provinsi.

e.

Waktu pelatihan memerlukan minimal dua (2) hari. Waktu sehari tidak

memadai, khususnya terkait praktik pengelolaan disertai contoh-contoh kasus

serta praktik menggunakan aplikasi LAPOR.

f.

Untuk mencapai hasil optimal, perlu jumlah pelatih yang memadai dengan

rasio pelatih terhadap peserta pelatihan minimal 1:20.

g.

Perlu jaringan internet dengan kapasitas dan mutu yang baik agar praktik

pengelolaan pengaduan selama pelatihan dapat berjalan lancar.

(127)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

i.

Pengelola program di daerah berkoordinasi dengan OPD terkait lain dalam

menerima dan menindaklanjuti pengaduan.

6.10.

Pemantauan dan Pelaporan Pelaksanaan

a.

Kemensos berkoordinasi dengan K/L terkait perlu membentuk tim pemantau

yang anggotanya berasal dari Tim Pengendali. Pengelola program di daerah

membentuk tim pemantau yang anggotanya berasal dari OPD terkait.

b.

Kemensos dan K/L terkait perlu menyusun metode dan format pemantauan,

serta pelaporan yang akan digunakan oleh tim pemantau tingkat pusat dan

daerah. Dalam penyusunan instrumen pemantauan, Kemensos perlu

memasukkan poin-poin terkait pemanfaatan

e-voucher

yang dapat merujuk

pada

Sub

Bab 6.8 poin (c).

Sedangkan terkait dengan kinerja e-warong, hal-hal

yang perlu dipantau dapat merujuk pada

Sub Bab 6.4. poin (d).

c.

Tim pemantau tingkat pusat dan daerah melakukan pemantauan dan

pelaporan terhadap seluruh tahapan program dengan menggunakan metode

dan format yang telah ditetapkan.

d.

Pemantauan dilakukan di pusat dan daerah secara berkala, minimal tiga (3)

bulan sekali. Tim pemantau tingkat pusat dalam melaksanakan kegiatan

pemantauan dapat bekerja sama dengan pihak ketiga yang ditunjuk

Kemensos. Tim pemantau tingkat daerah dapat bekerja sama dengan

pendamping dan/atau pihak lain.

e.

Untuk melengkapi bahan pemantauan dan penyusunan pelaporan

pelaksanaan, kantor pusat dan kantor cabang/wilayah bank mitra setiap bulan

harus mempersiapkan data:

-

Rekapitulasi hasil registrasi yang terdiri dari KKS yang berhasil terdistribusi

dan sisa KKS.

-

Jumlah e-warong yang aktif terlibat dalam transaksi BPNT.

-

e-Warong yang mengalami masalah selama saat transaksi, antara lain:

mesin EDC berfungsi, dana tidak masuk ke rekening pemilik e-warong, dan

transaksi menggantung/gagal.

-

Jumlah dana yang disalurkan, digunakan, dan tersisa.

-

Jumlah KPM yang tidak memanfaatkan

e-voucher

.

-

Jumlah KPM yang bermasalah, sebagai contoh saldo kosong, KKS tidak

dapat digunakan, KKS tidak terbaca mesin EDC, dan KKS hilang.

f.

Tim pemantau tingkat daerah melaporkan hasil pemantauan pelaksanaan

program secara berkala, setidaknya dua (2) kali dalam setahun, kepada Dirjen

PFM Kemensos dan ditembuskan kepada Gubernur. Laporan tersebut

diteruskan Dirjen PFM Kemensos kepada Tim Pengendali.

g.

Tim pemantau tingkat pusat melaporkan hasil pemantauan pelaksanaan

(128)
(129)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(130)
(131)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

(132)

116

pengumpulan data dimulai, tim memberikan pelatihan singkat kepada tim yang akan

melakukan pemantauan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan data yang

berkualitas.

b.

Tahap pelaksanaan. Kegiatan pemantauan dilakukan dalam dua tahap, yaitu

pemantauan pada tahap pencairan pertama dan kedua. Di kedua tahap pemantauan

ini, tim melakukan wawancara mendalam dan diskusi terhadap sejumlah

responden/informan kunci. Hasil wawancara dilengkapi dengan pengamatan

terhadap kondisi infrastruktur (akses jalan, transportasi, dan sinyal), keberadaan

warung/toko, kegiatan registrasi, dan pelaksanaan transaksi di agen bank

.

(133)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

Lampiran 2: PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PENDATAAN KPM

UNTUK PEMBUKAAN REKENING UJI COBA PERLUASAN DAERAH BPNT

2018

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PENDATAAN KPM UNTUK

PEMBUKAAN REKENING UJI COBA PERLUASAN DAERAH BPNT 2018

Aplikasi ini digunakan untuk melakukan rekapitulasi hasil pemutakhiran data Uji Coba

yang telah melalui proses musyawarah desa (Mudes)/ Musyawarah Kelurahan (Muskel).

1. Salin dan buka file aplikasi data pendataan KPM yang bernama:

Aplikasi Pendataan Uji Coba – [nama kabupaten/kota] – [nama desa].xls

(134)

118

4. Untuk melihat data yang akan dikonfirmasi, tekan tombol “Tampilkan Data” yang berada

pada pojok kiri bawah. Formulir isian akan menampilkan data KPM yang akan dikonfirmasi. Data KPM yang ditampilkan tidak bisa diubah. Untuk melihat dan memeriksa data gunakan

(135)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

5. Petugas data entry memeriksa status keberadaan KPM dan melakukan langkah sebagai berikut:

a. Jika KPM tidak diganti maka pada bagian Kepesertaan Uji Coba pilih tombol “Tetap.”

• Selanjutnya, petugas data entry memeriksa formulir isian bagian Data Pembukaan

Rekening Uji Coba Perluasan Penyaluran BPNT 2018.

• Layar menampilkan informasi pasangan kepala KPM. Jika data pembukaan rekening

KPM tidak sesuai dengan data KTP/KK, petugas data entry melakukan perbaikan sesuai dengan data dalam KTP/KK.

• Jika formulir tidak terisi data, formulir diisi dengan informasi anggota KPM berjenis

kelamin perempuan (anak) yang telah memenuhi syarat sesuai dengan data KTP/KK.

• Selanjutnya, tekan (klik) Tombol “Konfirmasi Data” jika data yang dimasukkan telah

(136)

120

• Jika petugas yakin dengan informasi KPM maka tekan tombol “Yes.” Selanjutnya, setelah disimpan, layar akan menampilkan informasi “Data telah disimpan”. Data KPM yang telah dikonfirmasi akan tersimpan dan tidak dapat diubah lagi.

(137)

LAPORAN PELAKSANAAN UJI COBA

Perluasan Wilayah Program Bantuan Pangan Nontunai 2018

dan Petugas menekan tombol “Konfirmasi Data” untuk memastikan KPM akan diganti

KPM baru.

• Layar akan menampilkan data KPM yang akan diganti yang memerlukan konfimasi

ulang dari petugas entry.

• Jika petugas yakin dengan penggantian KPM maka tekan tombol “Yes.

• Berikutnya layar akan menampilkan informasi bahwa penggantian telah dilakukan dan

telah disimpan. Setelah petugas entry menekan OK, layar akan menampilkan formulir

(138)

122

• Layar akan menampilkan data KPM yang telah ditambahkan dan meminta konfirmasi petugas.

• Jika data telah sesuai maka tekan “Yes”. Sebaliknya, jika masih memerlukan perbaikan, maka tekan “No” dan kembali mengisi formulir.

(139)
(140)
(141)
(142)

Gambar

Gambar 11. Sosialisasi Pol di Aula Kantor Pemerintah Kota Tual
Gambar 13. Poster Informasi Umum Uji Coba
Gambar 17. Contoh Surat Pemberitahuan untuk KPM di WilayahIntervensi Uji Coba
Gambar 18. Sosialisasi oleh Bank
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, Alfie Kohn (1991) dalam artikelnya yang berjudul: “ The Role of School” , antara lain menyebutkan bahwa untuk membantu peserta didik supaya bisa tumbuh menjadi

Hasil penelitian ini membuktikan kebenaran teori belajar Vygotsky (1978), yang menyatakan bahwa suatu pengetahuan tidak diperoleh secara sendiri oleh siswa,

Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis samoah dan limbah rumah sakit adalah yang terlengkap,tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat ketika sakit

Aspek-aspek psikologi kepribadian humanistik novel Ripta karya Anita Kastubi pada diri tokoh tambahan yaitu: (1) Kebutuhan dasar fisiologis terdapat pada tokoh Lasmini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata persentase hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan CTL dengan strategi tutor sebaya, untuk mengetahui

Sehingga kita merencanakan bangunan dengan elemen-elemen struktur tidak dibuat sama kuat terhadap gaya yang direncanakan, tetapi ada elemen-elemen struktur atau titik pada

Muhammad Munif Zuhri di Girikusumo yaitu dengan ceramah (Wawancara tanggal 6 Oktober 2014), dan Syarif Abdul Qodir juga menyatakan bahwa cara penyampaian materi

Sebuah antena dinyatakan bagus jika memiliki nilai return loss ≤-9,54dB pada frekuensi kerja yang diinginkan, sehingga dapat dikatakan nilai amplitudo gelombang