• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, SENSITIVITAS, EFISIENSI, DAN PROFOTABILITAS TERHADAP CAR PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, SENSITIVITAS, EFISIENSI, DAN PROFOTABILITAS TERHADAP CAR PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, SENSITIVITAS,

EFISIENSI, DAN PROFOTABILITAS TERHADAP CAR

PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana

Program Studi Manajemen

Oleh:

DEO DENTA PUTRA NIM : 2013210233

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

(2)
(3)

1

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS ASET, SENSITIVITAS, EFISIENSI, DAN PROFOTABILITAS TERHADAP CAR PADA BANK UMUM

SWASTA NASIONAL DEVISA

Deo Denta Putra 2013210233

Email : 2013210233@students.perbanas.ac.id

Abdul Mongid STIE Perbanas Surabaya Email : mongid@perbanas.ac.id Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

This research aims to analyze whether the LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, and ROA have significant influence simultaneously and partial to CAR on Foreign Exchange National Private Commercial Banks Go Public. The sample of this research are three banks, namely: Bank Bukopin, Tbk, Bank Mayapada International, Tbk, and Bank ICBC Indonesia. Data and collecting data method in this research is secondary data which is taken from financial report of Foreign Exchange National Private Commercial Banks Go Public. Bank started from the first quarter period of 2011 until the second quarter period of 2016.

The technique of data analyzing is descriptive analyze and using multiple regression linier analyze, f test and t test. The result of the research show that LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO and ROA have significant influence simultaneously to CAR on Foreign Exchange National Private Commercial Banks Go Public. IPR partially have positive significant influence to CAR on Foreign Exchange National Private Commercial Banks Go Public. NPL, IRR, PDN, BOPO partially have positive unsignificant influence to CAR on Foreign Exchange National Private Commercial Banks Go Public. LDR, APB, ROA partially have negative unsignificant influence to CAR on Foreign Exchange National Private Commercial Banks Go Public.

Keywords : Liquidity, Asset Quality, Sensitivity, Efficiency, Profitability

PENDAHULUAN

Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang - Undang RI Nomor 10 tahun 1988 tentang perubahan Undang – Undang nomer 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah bank badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menghimpun dana

(4)

2 diantaranya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah di olah, dapat ketahui bahwa CAR pada bank umum swasta nasional devisa secara rata-rata mengalami penurunan pada tahun 2011 – 2016 yang dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa selama periode triwulan empat tahun 2011sampai dengan triwulan dua tahun 2016, secara rata-rata CAR yang ada pada Bank - Bank Umum Swasta Nasional

Devisacenderung mengalami penurunan. Penurunan negatif rata-rata CAR ini disebabkan terjadinya penurunan CAR pada tiga belas bank di antara empat puluh tigaBank Umum Swasta Nasional Devisa, yaitu PT. Bank Bukopin, PT. Bank Bank Syariah Mandiri, dan PT. Bank BNP Paribas Indonesia

Tabel 1.1

(5)

3 Pengaruh LDR terhadap CAR adalah positif, hal ini terjadi apabila LDR meningkat, berarti terjadi peningkatan total kredit yang diberikan lebih besar dari pada peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya pendapatan meningkat, laba meningkat, modal meningkat sehingga CAR meningkat. Pengaruh LDR terhadap CAR adalah negatif, hal ini terjadi apabila dana pihak ketiga lebih besar daripada total kredit akibatnya pendapatan menurun, laba menurun, modal menurun sehingga CAR menurun.

Pengaruh IPR terhadap CAR adalah positif apabila jika IPR mengalami peningkatan, hal tersebut akan mengalami peningkatan pada surat-surat berharga yang lebih besar dibandingkan dengan meningkatnya total dana dari pihak ketiga. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan meningkat, laba meningkat, modal meningkat sehingga CAR juga mengalami peningkatan.

Pengaruh NPL terhadap CAR adalah negatif. Hal ini terjadi apabila jikaNPL mengalami peningkatan. Hal tersebut berarti peningkatan kredit bermasalah lebih besar dibandingkan dengan peningkatan dari total kredit.Akibatnya pendapatan bank menurun, laba bank menurun, modal bank menurun sehingga CAR mengalami penurunan

Pengaruh APB terhadap CAR adalah negatif apabila APB meningkat, maka hal ini disebabkan adanya peningkatan aktiva produktif yang bermasalah lebih tinggi dari pada kenaikan aktiva produktif, menyebabkan menurunnya pendapatan bank, maka laba yang diperoleh bank juga turun, dan akan menurunkan permodalan bank dan akhirnya menurunkan CAR.

Pengaruh IRR terhadap CAR adalah positif dan juga bisa berpengaruh negatif. Hal ini dapat saja terjadi jika tingkat suku bunga bank mengalami peningkatan

pendapatan bunga lebih besar dari pada peningkatan biaya bunga, maka laba bank akan mengalami peningkatan, modal bank akan meningkat dan CAR juga akan mengalami peningkatan. Jadi pengaruh IRR terhadap CAR adalah positif. Sebaliknya jika tingkat suku bunga mengalami penurunan pendapatan bunga lebih besar dari pada penurunan biaya bunga, maka laba bank akan turun, modal bank menurun dan CAR juga mengalami penurunan

Pengaruh PDN terhadap CAR adalah positif dan negatif. Hal ini dapat terjadi apabila aktiva valas lebih besar dari pada pasiva valas saat nilai tukar naik maka kenaikan pendapatan bunga lebih besar dibandingkan dengan kenaikan biaya bunga, pendapatan naik, laba naik akibatnya CAR naik. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga turun maka CAR menurun dan risiko pun naik.Jika aktiva valas lebih besar daripada pasiva valas saat nilai tukar naik, kenaikan pendapatan bunga lebih kecil dari pada kenaikan bunga. Maka pendapatan turun, makan CAR mengalami penurunan.

Pengaruh BOPO terhadap CAR adalah negatif. Hal ini dapat terjadi apabila BOPO mengalami penurunan, itu berarti peningkatan biaya operasional akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatan operasional. Akibatnya laba bank dan modal bank mengalami peningkatan dan risiko yang ditimbulkan menurun sehingga CAR mengalami peningkatan.

(6)

4

KERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI UNTUK HIPOTESIS

CAR merupakan indikator kemampuan bank untuk menutupi kerugian bank yang dikarenakan oleh aktiva-aktiva berisiko (Kuncoro dan Suhardjono, 2011 : 519).Besarnya CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus berikut.(Dendawijaya: 2009 :144).

𝐶𝐴𝑅 =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝐼𝑛𝑡𝑖 + 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝)𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑥100%

LDR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengendalikan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rumus untuk mencari Loan To Deposit Ratio (Veithzal Rivai, Sofyan Basir, Sarwono Sudarto, Arifiandy Permata Veithzal 2013).

𝐿𝐷𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥100%(4)

IPR merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuiditas surat-surat berharga yang dimiliki. Rumus yang digunakan untuk mencari IPR (Kasmir, 2012 : 316)

𝐼𝑃𝑅 =𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 − 𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥100%

NPL merupakan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalahterhadap total kredit yang dikeluarkan bank. NPL diharapkan mempunyai hubungan negatif dengan penawaran kredit. Rasio yang digunakan dalam risiko kredit adalah sebagai berikut:

NPL = 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑥 100%

APB merupakan aktiva produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan

dan macet. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola total aktiva produktifnya. Semakin tinggi rasio ini maka aktiva produktif bank yang bermasalah semakin besar sehinggga menurunkan tingkat pendapatan bank yang berpengaruh pada kinerja bank. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus berikut ini:

𝐴𝑃𝐵 =𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100%

IRR merupakan Resiko tingkat suku bunga adalah resiko yang timbul akibat berubahnya tingkat bunga. Interest Rate Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus (SEBI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐼𝑅𝑅 =𝐼𝑅𝑆𝐴𝐿 𝑥100%𝐼𝑅𝑆𝐴

PDN dapat didefinisikan sebagai rasio yang menggambarkan tentangperbandingan antara selisih aktiva valas dan pasiva valas ditambah dengan selisih bersih off balance sheet dibagi dengan modal, selain itu dapat pula diartikan sebagai angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valutaasing, ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontijensi dalam rekening administratif untuk setiap valas, yang semuanya dinyatakan dalam rupiah. Dalam (SEBI no. 13/30/DPNP. 16 Desember 2011) Untuk menghitung PDN maka dengan tepat dapat menggunakan rumus:

PDN =(Aktiva valas − Passiva valas)Modal 𝑥 100%

(7)

5 efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya (Lukman Dendawijaya, 2009 : 199 - 120). Besarnya BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐵𝑂𝑃𝑂 =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥100%𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan perusahaan. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya, 2009: 118).

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥100

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

(1) LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan ROA secara bersama-sama mempunypengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa (2) LDR, IPR, dan ROA secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR pada Bank

Umum Swasata Nasional Devisa (3) APB, NPL dan BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa (4) IRR dan PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasata Nasional Devisa.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dapat ditinjau dari berbagai aspek diantaranya:

Merujuk kepada pendapat Anwar Sanusi (2013:14) jenis penelitian ini jika dilihat dari tujuan penelitiannya termasuk jenis penelitian kausal karena penelitian ini

disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel.

(8)

6 Definisi Operasional dan Pengukuran

Variabel

Berdasarkan identifikasi variabel yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dijelaskan definisi operasional variabel bebas dan variabel tergantung pada penelitan ini adalah sebagai berikut :

Loan to Deposite Ratio (LDR)

Merupakan perbandingkan antara persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor satu.

Investing Policy Ratio (IPR)

Merupakan perbandingan antara surat-surat berharga dengan total dan pihak ketiga yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhir triwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor dua.

Aktiva Produktif Bermasalah (APB) Merupakan perbandingan aktiva produktif bermasalah dengan total aktiva produktif yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhir triwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor tiga.

Non Perfoming Loan (NPL)

Merupakan perbandingan antara kredit bermasalah dengan total kredit pihak ketiga yang dimilki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhir triwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor empat.

Interest Rate Risk (IRR)

Merupakan perbandingan antara

Interest Rate Sensitive Asset (IRSA) dengan Interest Rate Sensitive Liabilities

(IRSL) yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhir triwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor lima.

Posisi Devisa Netto (PDN)

Merupakan selisih bersih antara aktiva dan passiva setelah memperhitungkan rekening-rekening administratif yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhir triwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor enam.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhir triwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor tujuh.

Return On Asset (ROA)

Merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada setiap akhirtriwulan I tahun 2011 sampai dengan Triwulan II tahun 2016 dengan satuan persen dan untuk mengukurnya menggunakan rumus nomor sembilan.

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

(9)

7 Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel pada penelitian ini adalah :

Kriteria pengambilan sampel yang digunakan adalah populasi Bank-Bank Umum Swasta Nasional Devisa berdasarkan modal inti ditambah modal pelengkap antara 4 -10 triliun rupiah per Juni tahun 2016 yang memiliki rata – rata negatif.

Batasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada aspek tinjauan pengaruh rasio LDR, IPR, APB,

NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa dengan periode penelitian yang digunakan selama tahun 2011 Triwulan I sampai 2016 Triwulan II.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Persamaan regresi linier berganda adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas meliputi LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, dan ROA variabel tergantung yaitu CAR. Berikut peneliti menyajikanhasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 22.0

ANALISIS DATA &PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS16.0, maka dapat dilakukan analisis statistik yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh hubungan antara variabel bebas yang meliputi LDR, IPR, NPL, APB, IRR,

PDN, BOPO, dan ROA terhadap variabel terikat yaitu CAR

Y = 9,458 - 0,058 LDR + 0,088 IPR + 0,428 NPL - 0,894 APB + 0,029 IRR + 0,190 PDN + 0,088 BOPO - 0,870 ROA + e

Konstanta (β_0) = menunjukkan besar nya variabel Y yang tidak di pengaruhi oleh variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 (variabel bebas = 0 maka variabel Y sebesar 9,458).

Model Unstandardized

Coefficients

B Std.

Error

1

(Constant) 9,458 7,179

(X1) LDR -0,058 0,029

(X2) IPR 0,088 0,050

(X3) NPL 0,428 0,388

(X4) APB -0,894 0,537

(X5) IRR 0,029 0,053

(X6) PDN 0,190 0,204

(X7) BOPO 0,088 0,075

(X8) ROA -0,870 0,648

R = 0.616

R Square = 0.380

F Hitung = 4.364

Sig. = 0,000

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

a. β1 = -0,058

(10)

8 dan sebaliknya apabila variabel LDR mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan meningkat variabel CAR sebesar 0,058 persen, dengan asumsi bahwa

besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan.

b. β2 = 0,088

Artinya apabila variabel IPR mengalami peningkatan sebesar satu persen maka akan meningkatkan variabel CAR sebesar 0,088 persen dan sebaliknya apabila variabel IPR mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan menurunkan variabel CAR sebesar 0,088 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan. c. β3 = 0,428

Artinya apabila variabel NPL mengalami peningkatan sebesar satu persen maka akan meningkatkan variabel CAR sebesar 0,428 persen dan sebaliknya apabila variabel NPL mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan menurunkan variabel CAR sebesar 0,428 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan.

d. β4 = -0,894

Artinya apabila variabel APB mengalami peningkatan sebesar satu persenmaka akan menurunkan variabel CAR sebesar 0,894 persen dan sebaliknya apabila variabel APB mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan meningkat variabel CAR sebesar 0,894 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan. e. β5 = 0,029

Artinya apabila variabel IRR mengalami peningkatan sebesar satu persen maka akan meningkatkan variabel CAR sebesar 0,029 persen

dan sebaliknya apabila variabel IRR mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan menurunkan variabel CAR sebesar 0,029 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan. f. β6 = 0,190

Artinya apabila variabel PDN mengalami peningkatan sebesar satu persen

maka akan meningkatkan variabel CAR sebesar 0,190 persen dan sebaliknya apabila variabel PDN mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan menurunkan variabel CAR sebesar 0,190 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan. g. β7 = 0,088

Artinya apabila variabel BOPO mengalami peningkatan sebesar satu persenmaka akan meningkatkan variabel CAR sebesar 0,088 persen dan sebaliknya apabila variabel BOPO mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan menurunkan variabel CAR sebesar 0,088 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan.

h. β8 = -0,870

Artinya apabila variabel ROA mengalami peningkatan sebesar satu persen maka akan menurunkan variabel CAR

sebesar 0,870 persen dan sebaliknya apabila variabel ROA mengalami penurunan sebesar satu persen maka akan meningkat variabel CAR sebesar 0,870 persen, dengan asumsi bahwa besarnya nilai variabel lain dalam keadaan konstan.

Uji F Serempak

(11)

9 simultan atau bersama-sama variabel bebas terhadap variabel tergantung, berdasarkan hasil uji F yang sesuai perhitungan

program SPSS 22.0. Adapun pengujian hipotesis koefisien regresi secara bersama-sama dapat dilihat pada tabel berikut

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 187.904 8 23.488 4.364 .000b Residual 306.813 57 5.383

Total 494.718 65

F-Tabel = 2,11

1. H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 =β7 =

β8 = 0, Artinya variabel bebas X1,

X2, X3,

2. X4, X5, X6, X7, dan X8 secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel tergantung Y.

3. α = 0,05 dengan df pembilang (df 1) = 8 dan df penyebut (df2) = 57 sehingga di dapat Ftabel = 2,11

3. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu :

a. Jika F hitung > F tabel = 2,11 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b. Jika F hitung ≤ F tabel = 2,11 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

4. F hitung = 4.364

5. F hitung = 4.364> F tabel = 2,11 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,

variabel bebas LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan ROA secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung CAR.

6. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa erat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tergantung (CAR) besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0,616. Nilai tersebut menunjukkan

pengaruh antara variabel bebas LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, dan ROA dengan variabel tergantung (CAR) adalah sangat erat atau kuat karena mendekati angka satu.

7. Nilai koefisien determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat, sehingga diperoleh nilai R2 = 0,380 yang berarti 38 persen CAR dapat dijelaskan oleh variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan ROA sedangkan sisanya sebesar 62 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.

Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yangmeliputi LDR, IPR, dan ROA secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR, serta APB, NPL dan BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap CAR, juga variabel IRR dan PDN secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap CAR.

(12)

10

HASIL UJI PARSIAL

Variabel thitung ttabel H0 H1 R r2

(X1)LDR -2,021 1,67203 Diterima Ditolak -0,259 0,0670

(X2)IPR 1,752 1,67203 Ditolak Diterima 0,226 0,0510

(X3) NPL 1,102 -1,67203 Diterima Ditolak 0,144 0,0207

(X4)APB -1,664 -1,67203 Diterima Ditolak -0,215 0,0462

(X5)IRR 0,540 +/-2,00247 Diterima Ditolak 0,071 0,0050

(X6)PDN 0,933 +/-2,00247 Diterima Ditolak 0,123 0,0151

(X7)BOPO 1,174 -1,67203 Diterima Ditolak 0,154 0,0237

(X8) ROA -1,343 1,67203 Diterima Ditolak -0,175 0,0306

Pembahasan

Kesesuian Hasil Penelitian Dengan Teori

VARIABEL TEORI KOEFISIEN KESESUAIAN

TEORI

LDR Positif Negatif Tidak Sesuai

IPR Positif Positif Sesuai

NPL Negatif Positif Tidak Sesuai

APB Negatif Negatif Sesuai

IRR Positif / Negatif Positif Tidak Sesuai

PDN Positif / Negatif Positif Sesuai

BOPO Negatif Positif Tidak Sesuai

ROA Positif Negatif Tidak Sesuai

LDR

Menurut teori, pengaruh antara LDR terhadap CAR adalah berpengaruh bisa positif atau negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa LDR mempunyai koefisien negatif sebesar 0,058 Dengan demikian, hasil

penelitian ini sesuai dengan teori.

Ketidaksesuaian penelitian dengan teori karena secara teori apabilaLDR menurun, berarti telah terjadi peningkatan jumlah kredit yang diberikan lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan dana pihak ketiga, sehingga laba bank menurun, modal menurun, dan seharusnya CAR menurun.Selama periode penelitian triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang

dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

IPR

Menurut teori, pengaruh antara IPR terhadap CAR adalah berpengaruh positif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa IPR mempunyai koefisien positif sebesar 0,088 Dengan demikian, hasil penelitian ini sesuai dengan teori.

(13)

11 meningkat dan CAR bank meningkat. Selama periode penelitian triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

APB

Menurut teori, pengaruh antara NPL terhadap CAR adalah berpengaruh negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL mempunyai koefisien positif sebesar 0,428 Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori.

Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori ini karena secara teoritis apabila NPL naik berarti telah terjadi kenaikan total kredit yang bermasalah dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase kenaikan total kredit yang disalurkan bank. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan yang lebih besar dibandingkan kenaikan pendapatan bunga, sehingga laba akan menurun, modal menurun dan CAR akan mengalami peningkatan. Selama periode penelitian triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, namun CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

APB

Menurut teori, pengaruh antara APB terhadap CAR adalah berpengaruhnegatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa APB mempunyai koefisien negatif sebesar 0,894Dengan demikian, hasil penelitian ini sesuai dengan teori.

Kesesuaian penelitian ini disebabkan karena secara teoritis apabila APB menurun, maka hal ini disebabkan adanya peningkatan aktiva produktif yang bermasalah lebih kecil dari pada kenaikan aktiva produktif, menyebabkan biayapencadangan bank lebih kecil dibandingkanpeningkatan pendapatan, sehingga laba bank akan meningkat, modal meningkat dan CAR akan mengalami peningkatan. Selama periode penelitian

triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

IRR

Menurut teori, pengaruh antara IRR terhadap CAR adalah bisa positif atau negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa IRR mempunyaikoefisien positif sebesar 0,29 hasil penelitian initidak sesuai dengan teori.

Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori ini disebabkan karena secara teoritis apabila IRR mengalami kenaikan, berarti telah terjadi peningkatan IRSA dengan persentase lebih kecil dibanding persentase peningkatan IRSL. Apabila dikaitkan dengan suku bunga yang mengalami penurunan, maka peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibanding dengan peningkatan biaya bunga, sehingga laba bank akan mengalami penurunan dan CAR bank juga akan mengalami penurunan. Selama periode penelitian triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

PDN

Menurut teori, pengaruh antara PDN terhadap CAR adalah bisa positif atau negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa PDN mempunyai koefisien positif sebesar 0,190 Dengan demikian, hasil penelitian ini sesuai dengan teori.

(14)

12 lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan biaya valas.

BOPO

Menurut teori, pengaruh antara BOPO terhadap CAR adalah berpengaruh negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO mempunyai koefisien positif sebesar 0,088 Dengan demikian hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori.

Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori ini karena secara teori apabila BOPO meningkat berarti telah terjadi peningkatan biaya operasional lebih besar dibanding peningkatan pendapatan operasional. Sehingga akibatnya laba akan menurun, modal menurun dan CAR akan mengalami penurunan. Selama periode penelitian triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

ROA

Menurut teori, pengaruh antara ROA terhadap CAR adalah berpengaruh positif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA mempunyai koefisien negatif sebesar 0,870 Dengan demikian hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori.

Ketidakseusaian teori dengan hasil penelitian ini disebabkan karena peningkatan laba sebelum pajak lebih kecil daripada presentase peningkatan total aset.Hal tersebut akan berdampak pada laba menurun, modal menurun dan CAR mengalami penurunan. Selama periode penelitian triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016, CAR sampel penelitian mengalami penurunan yang dibuktikan dengan tren CAR negatif sebesar 0,31 persen.

KESIMPULAN, KETERBATASAN

DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka

kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan ROA secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Dengan demikian hipotesis penelitian pertama yang menyatakan bahwa LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan ROA secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah diterima.

LDR secara parsial memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi LDR yaitu sebesar 6,70 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa LDR secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

(15)

13 NPL secara parsial memiliki pengaruh positiftidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi NPL yaitu sebesar 2,07 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian keempat yang menyatakan bahwa NPL secara parsial memiliki pengaruh negatifsignifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

APB secara parsial memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi NPL yaitu sebesar 4,62 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian kelima yang menyatakan bahwa APB secara parsial memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

IRR secara parsial memiliki pengaruh positiftidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi IRR yaitu sebesar 0,50 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian keenam yang menyatakan bahwa IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

PDN secara parsial memiliki pengaruh positiftidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi PDN yaitu sebesar 1,51 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian ketujuh yang menyatakan bahwa PDN secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

BOPO secara parsial memiliki pengaruh positiftidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi BOPO yaitu sebesar 2,37 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian kedelapan yang menyatakan bahwa BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatifsignifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

ROA secara parsial memiliki pengaruh negatiftidak signifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisaperiode triwulan I 2011 sampai triwulan II tahun 2016 yang menjadi sampel penelitian. Besarnya kontribusi ROA yaitu sebesar 3,06 persen. Dengan demikian hipotesis penelitian kesembilan yang menyatakan bahwa ROA secara parsial memiliki pengaruh positifsignifikan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah ditolak.

Diantara kedelapan variabel bebas, yang mempunyai pengaruh dominan terhadap CAR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang menjadi sampel penelitian adalah LDR dengan kontribusi sebesar 6,70 persen, lebih tinggi dibandingkan kontribusi variabel bebas lainya.

Keterbatasan dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut :

(16)

14 c. Jumlah variabel bebas yang diteliti

khususnya untuk variabel bebas hanya meliputi Rasio Likuiditas (LDR, IPR), Rasio Kualitas Aset (NPL, APB), Rasio Sensitivitas (IRR, PDN), Rasio Efisiensi (BOPO) dan Rasio Profitabilitas (ROA).

Saran bagi Bank yang diteliti :

a. Disarankan pada bank sampel penelitian khusunya Bank Mayapada yang mempunyai IPR terendah selama periode triwulan I tahun 2011 sampai dengan triwulan II tahun 2016 diharapkan untuk dapat meningkatkan surat – surat berhrga yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan total dana pihak ketiga. Sehingga pendapatan meningkat, laba meningkat, modal meningkat dan CAR juga akan mengalami peningkatan.

b. Disarankan pada bank sampel penelitian khusunya Bank Mayapada yang mempunyai CAR terendah disarankan untuk meningkatkan laba.

Saran bagi peneliti selanjutnya :

a. Bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema sejenis maka sebaiknya, mencakup periode penelitian yang lebih panjang dan perlu mempertimbangkan subjek penelitian yang akan digunakan dengan meilihat perkembangan perbankan dengan harapan hasil penelitian yang lebih signifikan terhadap variabel tergantung

b. Sebaiknya menambah jumlah bank yang akan dijadikan sampel, serta penggunaan variabel bebas ditambah selain dari variabel yang digunakan penelitian ini seperti : PR, FACR, LAR, CR, FBIR.

c. Penggunaan variabel tergantung hendaknya disesuaikan dengan variabel tergantung yang digunakan peneliti terdahulu, sehingga hasil penelitian yang diteliti dapat dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu

DAFTAR RUJUKAN Andi Supangat. 2007. Statistika dalam

Kajian Deskriftif, Inferensi danNonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Fani Awaliana Putri, 2015 “Pengaruh LDR, APB, NPL, PDN, BOPO, ROA, NIM Terhadap CAR Pada Bank Pemerintah. Skripsi Sarjana, STIE Perbanas Surabaya.

Kasmir, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2011,

Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, Edisi Kedua, BPFE Yogyakarta.

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Sarjana, STIE Perbanas Surabaya. Ni Made Winda Parascintya Bukian, Gede Merta Sudiartha. 2016. “Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Oprasional Terhadap Kecukupan Modal”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 2, 2016: 1189-1221. ISSN : 2302-8912.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum Peraturan Bank Indonesia Nomor

(17)

15 Peraturan Bank Indonesia Nomor:

12/10/PBI/2010 - Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/13/PBI/2003 Tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum.

Rivai, Veithzal., dkk, 2013. Commercial Bank Management. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Taswan. 2010, Manajemen Perbankan Konsep Teknik & Aplikasi, Edisi Kedua, Penerbit UPP Stim YKPN, Ypgyakarta.

SE No.13/30/DPNP Tanggal 16 Desember 2011 Perihal Perubahan Ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

When you have styled the appearance of a widget, make sure the styled widget is selected first, then right-click (or Ctrl + click) on the unstyled widget, and choose

Kegiatan ini dilakukan melalui workshopdalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan praktik, serta pendampingan secara intensif mulai dari pembuatan tepung mocaf sampai dengan

Electronic Support Measures (ESM) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menerima sinyal gelombang elektromagnetik, kemudian sinyal tersebut diproses dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat, hidayah dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : PENGARUH KOMPETENSI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN

multifungsi dengan fasilitas utama edukasi yang memiliki karakter arsitektur yang fungsional namun rekreatif di Kota Semarang. Rekreatif dalam hal ini berarti

CloudStack is a solution or a platform for IT infrastructure as a service that allows to pool computing resources which can be used to build public, private and hybrid IaaS

King gave the following reasons for the name change to “ Vitis lawsonii ”: “This is the plant which Blume called Cissus tuberculata ; but it is not the.. Vitis tuberculata of

Segala puji bagi Allah Azza Wajalla, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan Laporan