• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monopoli dan Persaingan Usaha pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Monopoli dan Persaingan Usaha pptx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok VIII

Venna Melinda

120810301167

Putri Pertiwi

120810301020

Mayrosa Dewi

120810301027

Siti Musrifah

120810301064

(2)

Monopoli dan Persaingan Usaha

Pendahuluan

Perngertian

Pokok – pokok Pengaturan

(3)

Pendahuluan

Persaingan usaha yang tidak sehat akan

menyebabkan rusaknya perekonomian negara

yang merugikan masyarakat. Oleh karena itu

(4)

pada tanggal 5 Maret 1999 telah dibentuk Undang –

undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat. Dalam pasal 3 undang – undang tersebut ditegaskan

bahwa tujuan pembentukkannya adalah sebagai berikut :

1.

Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi

ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2.

Mewujudkan

iklim

usaha

yang

kondusif

melalui

pengaturang persaingan usaha yang sehat sehingga

menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang

sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah,

dan pelaku usaha kecil;

3.

Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan

(5)

Pengertian

Dalam pasal 1 Undang – undang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

ditentukan bahwa praktek monopoli adalah :

“pemusatan kegiatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha

yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran

atau barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan

persaingan usaha tidak sehat dan tidak dapat merugikan

kepentingan umum”.

persaingan usaha tidak sehat sebagaimana dirumuskan dalam

undang – undang tersebut adalah :

“persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan kegiatan

produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan

dengan cara tidak jujur melawan hukum atau menghambat

persaingan usaha”.

(6)

Pokok – pokok Pengaturan

1.

Perjanjian yang dilarang

2.

Kegiatan yang dilarang

3.

Posisi Dominan

4.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha

(7)

Perjanjian yang

dilarang

Pasal 4 – pasal 16 undang – undang tersebut menetapkan jenis – jenis perjanjian yang

dapatmengakibatkan terjadinya praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat

sehingga pengusaha dengan pengusaha lainnya atau pengusaha pesaingnya dilarang

membuatnya.

Perjanjian tersebut meliputi :

Penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa (perjanjian

oligopoli).

Penetapan harga atas mutu suatu barang dan jasa yang harus dibayar oleh

konsumen atau pelanggan pada dasar bersangkutan yang sama ; penetapan harga

secara diskriminatif terhadap barang atau jasa yang sama untuk pembeli yang

berbeda ; penetapan harga dibawah harga pasar dan larangan menjual kembali

barang atau jasa yang dibeli dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang

telah diperjanjikan (perjanjian penetapan harga).

Pembagian wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang atau jasa

(perjanjian pembagian wilayah).

Penghalangan untuk melakukan usaha yang sama baik untuk tujuan pasar dalam

negeri maupun luar negeri. Penolakan penjualan setiap barang atau jasa (perjanjian

pemboikotan).

Pengaturan produksi atau pemasaran suatu barang atau jasa untuk mempengaruhi

harga (perjanjian kartel).

Pembentukan gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar dengan tetap

menjaga atau mempertahankan kelangsungan hidup masing – masing perusahaan

atau perseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi atau

pemasaran barang dan jasa (perjanjian trust).

Penguasaan pembelian atau penerimaan pasokan agar dapat mengendalikan harga

atas barang atau jasa dalam pasar bersangkutan (perjanjian oligopsoni).

(8)

Perjanjian yang dilarang

Penguasaan produksi sejumlah produk yang termasuk kedalam rangkaian

produksi barang atau jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi

merupakan hasil pengolahan atau proses lanjutan, baik dalam suatu

rangkaian langsung maupun tidak langsung (perjanjian integrasi vertikal).

Persyaratan bahwa pihak yang menerima barang atau jasa hanya

memasok atau tidak memasok kembali barang atau jasa tersebut kepada

pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu ; persyaratan bahwa pihak

yang menerima barang atau jasa hanya akan memasok kembali barang

atau jasa tersebut kepada pihak tertentu atau pada tempat tertentu ;

persyaratan bahwa pihak yang menerima barang atau jasa tertentu harus

bersedia membeli barang atau jasa lain dari pemasok ; penentuan harga

atau potongan harga tertentu dengan persyaratan harus bersedia membeli

barang atau jasa lain dari pemasok atau tidak akan membeli barang atau

jasa yang sejenis dari pesaing pemasok (perjanjian tertutup) ; dan

Perjanjian dengan pihak luar negeri yang memuat ketentuan yang dapat

mengakibatkan terjadinya monopoli dan atau persaingan usaha tidak

sehat (perjanjian dengan pihak luar negeri).

(9)

Kegiatan yang dilarang

Kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat mengakibatkan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat juga

dilarang undang-undang tersebut, meliputi:

Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa

(kegiatan monopoli);

Penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan

atau jasa dalam pasar bersangkutan (kegiatan monopsoni);

Penolakan atau penghalangan penguasa tertentu untuk kegiatan

usaha yang sama pada pasar yang bersangkutan, penghalangan

konsumen atau pelanggan pelaku usaha dengan pengusaha pesaing,

pembatasan peredaran atau penjualan barang dan atau jasa pada

pasar yang bersangkutan, praktek monopoli terhadap pengusaha

tertentu, jual rugi atau penetapan harga yang sangat rendah untuk

menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar yang

bersangkutan, dan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi

dan biaya lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang

dan atau jasa (kegiatan penguasaan pasar); dan

Persekongkolan dengan pihak lain untuk mengatur dan menentukan

pemenang leader dan atau untuk mendapatkan informasi kegiatan

usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan

dan atau menghambat produksi dan atau pemasaran agar barang

dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang

dan atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasaryang

bersangkutan menjadi berkurang, baik dari jumlah, kualitas, maupun

ketepatan waktu yang dipersyaratkan (kegiatan persekongkolan).

(10)

Posisi Dominan

Posisi dominan adalah “keadaan dimana pelaku usaha tidak

mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan

dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai

posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam

kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada

pasokan atau penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan

pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.

Dalam pasal 25 ayat (2) UU No.5 Tahun 1999 ditentukan bahwa

pengusaha memiliki potensi dominan apabila memenuhi kriteria

berikut ini.

Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50%

atau lebih pangsa pasar satu jenis barang dan atau jasa tertentu;

dan

Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai

75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang dan atau jasa

tertentu.

Posisi dominan dapat timbul melalui hal-hal berikut ini.

Jabatan rangkap pada lebih dari satu perusahaan dalam pasar

bersangkutan yang sama atau memiliki keterkaitan yang erat dalam

bidang dan jenis usaha atau secara bersama-sama menguasai

pangsa pasar prosuk tertentu;

Pemilikan saham mayoritas pada perusahaan sejenis dengan bidang

usaha yang sama dan pasar yang sama;

Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan (merjer, konsolidasi,

(11)

Komisi Pengawas

Persaingan Usaha

Dalam pasal 33 ditentukan tugas komisi pengawas sebagai

berikut:

Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau

persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam pasal 4

sampai dengan pasal 16

Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan

pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana

diatur dalam pasal 17 sampai dengan pasal 24

Melakukan penilaian terhadap ada atau tidaknya

penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan

terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak

sehat sebagaimana diatur dalam pasal 25 sampai dengan pasal

28

Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang komisi

sebagaimana diatur dalam pasal 36

Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan

pemerintah yang berkaitan dengan praktek monopoli dan atau

persaingan tidak sehat.

Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan

undang-undang larangan praktek monopoli dan persaingan

usaha tidak sehat

Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja komisi

kepada presiden dan DPR.

(12)

Komisi Pengawas

Persaingan Usaha

Dalam pasal 36 diatur tentang wewenang komisi yang meliputi dibawah ini :

 Menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan tidak sehat

Melakukan penelitian tentang dengan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan

pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan tidak sehat.

 Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan tehadap kasus dugaan praktek

monopoli dan atau persaingan tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang ditentukan oleh komisi sebagai hasil dari

penelitiannya.

 Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak

adanya praktek monopoli dan atau pesaingan usaha tidak sehat.

 Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap

ketentuan undang-undang ini

 Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang dianggap

mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku utama, saksi, saksi ahli,

atau setiap orang yang tidak bersedia memenuhi panggilan komisi

Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan

dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

 Mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna

penyelidikan dan atau pemeriksaan

 Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku

usaha lain atau masyarakat

 Memberitahukan peraturan komisi kepada pelaku usaha yang di duga melakukan

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat

Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang

melanggar undang-undang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

(13)

Penegakan Hukum

Penegakan hukum dilakukan melalui saluran

komisi pengawas persaingan usaha dan

pengadilan negeri. Sanksi yang disediakan

berupa tindakan administratif (seperti

pembatalan perjanjian, penghentian tindakan,

pembayaran ganti rugi, pengenaan denda),

pidana pokok (denda dan kurungan), dan pidana

tambahan (misalnya pencabutan izin usaha dan

larangan kepada pelaku untuk menduduki

jabatan direksi dan komisaris).

Untuk keperluan penegakan hukum tersebut

komisi menerima laporan dari masyarakat,

melakukan pemeriksaan, dan memberikan

putusan dalam siding yang dinyatakan terbuka

untuk umum.

(14)

Kesimpulan

Persaingan dalam bisnis memang perlu

di atur dalam undang-undang terutama

bila persaingan tersebut tidak sehat.

Pokok-pokok pengaturan dalam

undang-undang nomor 5 tahun 1999 dapat

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Zona Kerawanan Sangat Rendahsangat jarang atau hamper tidak pernah mengalami gerakan tanah Untuk wilayah zona kerawan tinggi sebagian wilayah di Kecamatan Kaliangkrik,

capaian keluarga sakinah adalah sesuatu yang pasti, maka tidak dapat dipastikan apakah tradisi ngabulâ bisa menjadikan sebuah keluarga orang yang menjalani- nya

Model yang telah jelaskan dalam makalah ini fokus menilai risiko berbasis kinerja rantai pasok minyak sawit mentah berkelanjutan di Indonesia pada tingkat

Rogers meyakini adanya kekuatan yang tumbuh pada semua orang yang mendorong semua orang untuk semakin kompleks, ekspansi, sosial otonom, dan secara keseluruhan

Unjuk kerja menuliskan pokok-pokok informasi yang berkaitan dengan pengaruh perubahan cuaca terhadap kegiatan manusia PPKn 1.4 2.4 3.4 4.4 Menjelaskan dan menuliskan Pentingnya

While philosophy of religion traditionally has focused on arguments for and against God's existence, religious experience and religious epistemology, and metaphysical issues

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel independen yang diteliti yakni variabel reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible memiliki nilai VIF yang

Dalam menghubungkan adab dengan keseimbangan alam ataupun ekologi, Ziauddin Sardar menggariskan tujuh prinsip utama iaitu; Kesedaran sikap terhadap pertautan antara setiap ahli