• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILSAFAT STRUKTURALIS DAN HUMANIS dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FILSAFAT STRUKTURALIS DAN HUMANIS dan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HAKIKAT MANUSIA MENURUT FILSAFAT

STRUKTURALISME DAN HUMANISME

DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS FILSAFAT

DISUSUN OLEH ANGGI SEPTIYANI

(2)

FILSAFAT STRUKTURALIS

A. LATAR BELAKANG

Strukturalisme adalah faham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudayaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme juga adalah sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakat dan ilmu kemanusiaan dari tahun 1950 hingga 1970, khususnya terjadi di Perancis. Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangung), structura berarti bentuk bangunan. Trend metodologis yang menyetapkan riset sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan olerh para ahli humaniora. Strukturalisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi terhadap evolusionisme positivis dengan menggunakan metode-metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika dan ilmu-ilmu lain.

B. PENGERTIAN

Menurut Ferdinand de Saussure Strukturalisme memiliki dua pengertian, yaitu:

1. Strukturalisme adalah metode atau metodologi yang digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu kemanusiaan dengan bertitik tolak dari prinsip-prinsip Linguistik.

2. Strukturalisme adalah aliran filsafat yang hendak memahami manusia, sejarah dan kebudayaan serta hubungan kebudayaan dengan alam dengan memakai metode struktural. Strukturalisme menyelidiki pola-pola dasar yang tetap dalam berbagai realitas.

C. Ciri-ciri Strukturalisme

Ciri-ciri Strukturalisme adalah pemusatan pada deskripsi keadaan aktual objek melalui penyelidikan, penyingkapan tabiat, sifat-sifat yang terkait dengan suatu hal melalui pendidikan. Ciri-ciri itu bisa dilihat dari beberapa hal; hirarki, komponen atau unsur-unsur, terdapat metode, modelteoritis yang jelas dan distingsi yang jelas.

(3)

pandangan Maurice Meleau-Ponty yang menentang fenomenologi dan eksistensialisme tubuh manusia. Pounty menekankan bahwa hal yang fundamental dalam identitas manusia adalah bahwa kita adalah objek-objek fisik yang masing-masing memiliki kedudukan yang berbeda-beda dan unik dalam ruang dan waktu.

Strukturalisme sebagai aliran filsafat yang bereaksi terhadap subjektivisme yang didewakan oleh Eksistensialisme mempunyai ciri-ciri:

a. “Desentralisasi” manusia

b. “Kematian” manusia sebagai subjek.

c. Manusia dibicarakan dalam rangka struktur bahasa, sosial, ekonomi, dan politik.

D. TOKOH FILSAFAT STRUKTURALIS DAN PANDANGANNYA

Adapun tokoh-tokoh filsafat Strukturalisme yang akan dibicarakan adalah Levi-Strauss, Jacques Lacan, Rolannd Barthes, Louis Althusser, dan Michel Foucault.

1. Claude Levi-Strauss

Claude Levi-Strauss merupakan pemikir Prancis yang erat kaitannya dengan Strukturalisme. Karena melalui karya-karyanya menjadi suatu aliran yang mendapat identitas sendiri. Bahkan sering juga Strauss sebagai “Bapak Strukturalisme Prancis”. Ia mengibarkanwarna-warni Strukturalismenya pada beberapa judul bukunya: Struktur Elementer Kekerabatan atau dua volume Antropologi Struktural. Komitmennya dalam Strukturalisme sangat terus terang dan total.

(4)

Sistem kekerabatan sebagaimana bahasa juga dikuasai oleh unsur-unsur atau atarun-aturan yang tidak disadari. Struktur simbolik kekerabatan, bahasa dan pertukaran barang menjadi kunci pemahaman tentang kehidupan sosial. Sistem kekerabatan adalah gejala kultural yang didasarkan atas incest, dan hubungan ini bukanlah suatu gejala yang alami. 2. Jacques Lacan (1901-1981 M)

Lacan menerapkan metode Strukturalis untuk menganalisa pemikiran Freud. Semboyannya “kembalilah kepada Freud”. Bertitik tolak dari psikoanalisa Freud ia mengungkapkan bahwa:

a) Manusia tidak dikuasai oleh unsur kesadaran, tetapi oleh unsur ketidak sadaran. Ketidak sadaran merupakan stuktur yang menguasai manusia.

b) Mimpi, gejala, salah tindak merupakan siqnificant.

c) Ketidak sadaran merupakan logos yang mendahului manusia dan manusia menyesuaikan diri dengannya.

Kesadaran manusia tidak dipandang sebagai pusat manusia yang mutlak dan otonom. Manusia seakan tergeser dari pusatnya. Freud menyatakan: “manusia tidak lagi tuan dan penguasa dalam rumahnya sendiri.”

Teori psikoanalitik Lacan untuk sebagian didasarkan pada penemuan Antropologi dan Linguistik Struktural. Salah satu keyakinan utama teori ini adalah bahwa bahwa ketidaksadaran merupakan struktur tersembunyi yang mirip dengan bahasa.

Lacan menegaskan bahwa ia merujuk kembali kepada Freud dalam artian ia mempertahankan dan mengembangkan konsep-konsep utama Freud untuk menciptakan sisitem berpikir baru. Seorang analisis harus menghubungkan diri dengan ketidaksadaran dan ini berarti ia harus menjadi praktisi bahasa ketidaksadaran. Ketidaksadaran menurut Lacan adalah muncul dalam bentuk mimpi, kelakar, keseleo lidah. Ketidaksadaran memiliki struktur yang mirip bahasa. Bahkan Lacan mengatakan bahwa bahasa merupakan kondisi bagi ketidaksadaran, bahasa menciptakan dan membangkitkan ketidaksadaran.

(5)

Roland Barthes adalah pemikir yang ikut meramaikan pemikiran kesustraan. Ia adalah petualang dalam perumusan prinsip-prinsip baru untuk memahami kesustraan, dan selalu provokatif menyingkirkan yang dirasakannya sudah usang.

(6)

FILSAFAT HUMANISME

Pengertian

Dilihat dari segi kebahasaan, humanisme berasal dari kata Latin humanus dan mempunyai akar kata homoyang berarti manusia. Humanus berarti sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (A.Mangunhardjana dalam Haryanto Al-Fandi, 2011:71). Sebagai paham, pendukungnya disebut humanis. Paham humanis adalah suatu aliran untuk mempelajari dan menyelidiki buku-buku pengetahuan yang ditinggalkan oleh orang-orang Yunani dan Romawi. Buku-buku tersebut dicetak lagi dan diberi penjelasan. Selain humanus, terdapat istilahumanista, yakni jargon zaman Renaissance yang sejajar dengan artista (seniman) atau iurista (ahli hukum).Umanista adalah guru atau murid yang mempelajari kebudayaan, seperti gramatika, retorika, sejarah, seni puisi, atau filsafat moral.

Secara terminologi, humanisme berarti martabat dan nilai dari setiap manusia, dan semua upaya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya (fisik nonfisik) secara penuh. (Hasan Hanafi dalam Haryanto Al-Fandi, 2011:71).

Abdurrahman Mas’ud (2004:135) mengemukakan bahwa humanisme dimaknai sebagai kekuatan atau potensi individu untuk mengukur dan mencapai ranah ketuhanan dan menyelesaikan permasalahan-permasalah sosial. Menurut pandangan ini, individu selalu dalam proses menyempurnakan diri.

Humanisme sebagai suatu aliran dalam filsafat, memandang manusia itu bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri. Pandangan ini disebut pandangan humanistis atau humanisme.

Pemakaian istilah humanisme mula-mula terbatas pada pendirian yang terdapat di kalangan ahli pikir di zaman Renaissance yang mencurahkan perhatian kepada pengajaran kesusateraan Yunani dan Romawi Kuno dan kepada perikemanusiaan.

Posisi humanisme sama dengan reformasi. Keduanya sama-sama mengunggulkan pencapaian individu. Perbedaannya adalah bahwa humanisme, kebenaran yang mereka pikirkan tidak terikat pada kebenaran Tuhan. Manusia adalah pusat, bukan Tuhan. Pemikiran tersebut dipengaruhi oleh ilmu alam, kelak menjadi aliran rasionalisme. Senaliknya aliran reformasi tidak memuja manusia dan keindahan, tetapi memuja Tuhan. Kebahagiaan bukan di dunia, melainkan di surga.

Latar Belakang

(7)

yunani. Perkembangan aliranhumanisme terjadi selama 3 tahap yaitu (1) pada masa tahun 1950-an dan 1960-an selama Renaissance di Eropa pada abad ke-16, gerakan ini muncul karena reaksi terhadap dehumanis yang telah terjadi berabad-abad, sebagai akibat langsung dari kekuasaan pemimpin agama yang merasa menjadi satu-satunya otoritas dalam memberikan intepretasi terhadap dogma-dogma agama yang kemudian diterjemahkan dalam segenap bidang kehidupan di Eropa. Sehingga pelopor humanis mengatakan bahwa manusia itu bebas dan memiliki potensi sendiri untuk menjalankan kehidupannya secara mendiri untuk berhasil di dunia, di mana setiap individu mampu untuk mengontrol nasib mereka sendiri melalui aplikasi kecerdasan dan pembelajaran mereka. Orang-orang “membentuk diri mereka sendiri”. Istilah erat di mana kondisi-kondisi keberadaan manusia berhubungan dengan hakekat manusia dan tindakan manusia bukannya pada takdir atau intervensi tuhan; (2) perkembangan selajutnya terjadi pada abad ke-18 pada masa pencerahan (aufklarung), di mana tokohnya adalah J.J Rousseu yang mengutamakan pandangan tentang perkembangan alamiah manusia sebagai metode untuk mencoba keparipurnaan tujuan-tujuan pendidikan; (3) berkembang lagi pada abad ke-20 yang disebut humanisme kontemporer, merupakan reaksi protes terhadap dominisi kekuatan-kekuatan yang mengancam eksistensi nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri manusia di era modern.

Perkembangan selajutnya adalah adanya peran dan konstribusi dari filsafat eksistensialisme yang cukup memberi konstribusi dalam filsafat pendidikan humatistic yakni sebagai berikut

1. Manusia memiliki keberadaan yang unik dalam dirinya berbeda antara manusia satu dengan yang lain.

2. Memperhatikan makna dan tujuan hidup manusia.

3. Adanya kebebasan individu yang paling utama dan uni karena mereka mempunyai sikap hidup, tujuan hidup dan cara hidup sendiri.

Hal di atas ini ditujukan melalui pengembangan konsep perkembangan psikologi perserta didik dan metode pengajaran yang sesuai dengan perkembangan humanistic setiap individu, di mana aliran ini memiliki pandangan tentang manusia yang memiliki keunikan tersendiri, memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan dan memiliki dorongan-dorongan yang murni berasal dari dirinya.

Ciri-ciri Aliran

Ciri – ciri aliran humanisme yaitu :

(8)

2. Kemampuan dan ikhtiar manusia tidak diindahkan.

3. Manusia tidak memiliki kelayakan menjalin hubungan dengan Tuhan tanpa perantara, karena itu manusia memerlukan perantara para pemuka gereja.

4. Penyalahgunaan agama telah menjadi faktor stagnasi dan kejumudan.

5. Ilmu dan akal dianggap bersebarangan dengan agama oleh para elit gereja. Atifitas di bidang keilmuan mereka anggap sebagai campurtangan setan dalam urusan alam dunia dan bertolak belakang dengan pengabdian kepada Tuhan.

6. Agama dan dunia, kenikmatan ruhani dan jasmani, alam baka dan alam fana, serta alam natural dan alam supranatural adalah dua kutub yang kontras dan sama sekali tidak memiliki titik persamaan satu dengan yang lain.

7. Sifat pemarah Tuhan ditekankan secara berlebihan, sedangkan sifat-sifat pemaaf dan pengasih Tuhan dilupakan.

8. Para penguasa gereja menekan dan mengintimidasi rakyat, serta menginvestigasi keyakinan masyarakat. Dengan kata lain, kebebasan rakyat dinistakan, baik dari aspek perbuatan maupun pemikiran.

9. Para pemuka gereja mengaku memiliki hubungan spesifik dengan dengan Tuhan. Mereka menyeru rakyat supaya berkonsentrasi kepada urusan-urusan spiritual, sedangkan mereka sendiri hanyut dalam sifat-sifat haus kekuasaan, tirani, dan ketidakadilan.

10. Para elit gereja tidak hanya mengaku memiliki hak dan urusan samawi, pengampuan dosa, dan penjualan tanah surga tetapi juga menjadi pihak yang harus lobi orang-orang yang ambisius dan haus jabatan duniawi.

Tokoh dan Pandangannya

Tokoh penting dalam teori belajar humanitik secara teoritik antara lain adalah : Arthur Combs, Abraham Maslow, dan Carl Rogers.

1. Arthur Combs

(9)

b. Personalisasi informasi baru. Informasi baru yang dipahami peserta didik itu bukan hasil transfer langsung dari guru ke peserta didik. Peserta didik sendirilah yang mecerna dan mengolah apa yang disampaikan oleh guru menjadi sesuaidan bermakna. Atrinya informasi itu diperolehnya sendiri dan peserta didik menjadi pemilik informasi tersebut. Peran guru disini adalah sebagai pembimbing yang mengarahkan.

Keliru jika guru berpendapatbahwa murid akan mudah belajar kalau bahan pelajaran disusun dengan rapi dan disampaikan dengan baik, tetapi arti dan maknanya tidak melekat pada bahan ajar itu, murid sendirilah yang mencerna dan menyerap arti dan makna bahan pelajaran tersebut ke dalam dirinya. Yang menjadi masalah dalam mengajar bukanlah bagaimana pelajaran itu disampaikan,tetapi bagaimana membantu murid memetik arti dan makna yang terkandung di dalam bahan pelajaran tersebut dengan hidup dan kehidupan mereka, guru boleh bersenang hati bahwa misinya telah berhasil.

Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang (dunia) dari pusat lingkaran lingkaran (persepsi diri),semakin kurang pengaruhnya terhadap seseoarang. Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap seseorang dalam berperilaku. Jadi jelaslah maka semakin banyak hal yang dipelajari oleh murid segera dilupakan, karena tidak adakaitanya sama sekali dengan dirinya.

2. Abraham Maslow

Abraham H. Maslow adalah tokoh yang menonjol dalam psikologi humanisme. Karyanya di bidang pemenuhan kebutuhan berpengaruh sekali terhadap upaya

memahami motivasi manusia. Sebagian dari teorinya yang penting didasrkan atas asumsi bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan positif untuk tumbuh dan

kekuatan-kekuatan yang melawan atau menghalangi pertumbuhan.

Maslow, berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan jasmaniah yang paling asasi sampai dengan kebutuhan tertinggi. Kebutuhan tersebut terbagi dalam lima tingkatan yaitu:

a. Kebutuhan jasmaniah atau dasar (basic needs), seperti makan, minum, tidur, dan sex menuntut sekali untuk dipuaskan.

(10)

c. Kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai (belongingnees needs), butuh cinta, persahabatan, dan keluarga,kebutuhan menjadi anggota kelompok, dan sebagainya. d. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), butuh kepercayaan diri, harga diri, prestasi, dan penghargaan dari orang lain.

e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), moralitas, kreativitas, dan ekspresi diri.

Maslow membedakan antara empat kebutuhan pertama dengan satu kebutuhan yang berikutnya (kebutuhan teratas). Keempat kebutuhan yang pertama disebutdeficiency neds (kebutuhan yang timbul karena kekurangan) pemenuhan kebutuhan ini pada umumnyabergantung pada orng lain. Sedangkan satu kebutuhan yang lain dinamakan growth needs (kebutuhan untuk tumbuh) dan pemenuhannya lebih bergantung pada manusia itu sendiri.

Apabila seseorang telah dapat memenuhi semua kebutuhan yang tingkatannya lebih rendah tadi, maka motivasi lalu diarahkan kepada terpenuhinyankebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensi atau bakat dan kecenderungan tertentu. Bagaimana cara aktualisasi diri ini tampil,tidaklah sama pada setiap orang. Sesudah kebutuhan ini, muncul kebutuhan untuk tahu dan mengerti, yakni dorongan untuk mencari tahu, memperoleh ilmu dan pemahaman.

Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan sangat penting. Dalam proses belajar-mengajar misalnya, guru mestinnya memperhatikan teori ini. Apabila guru menemukan kesulitan untuk memahami mengapa anak-anak tertentu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengapa anak tidak dapat tenang di dalam kelas, atau bahkan mengapa anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. Menurut Maslow, guru tidak bias menyalahkan anak atas kejadian ini secara langsung, sebelum memahami barangkali ada proses tidak terpenuhinya kebutuhan anak yang berada di bawah kebutuhan untuk tahu dan mengerti.bisa jadi anak-anak tersebut belum atau tidak melakukan makan pagi yang cukup, smalaman tidak tidur dengan nyenyak, atau ada masalah pribadi/keluarga yang membuatnya cemas dan takut, dan lain-lain.

3. Carl R. Rogers

(11)

metode untuk memahami orang lain, menangani masalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanisme dan holism terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh dan lebih dapat menjadi dirinya sendiri.

Calr R. Rogers merupakan ahli psikologi humanisme yang gagasan-gagasnnya berpebgaruh terhadap pukiran dan praktek psikologi di semua bidang, baik klinis, pedidikan, dan lain-lain. Lebih khusus dalam bidang pendidikan , Rogers mengutarakan pendapat tentang prinsis-prinsip belajar humanisme.

BAB III

PENUTUP

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Putri, P. I. (2013). Aliran-aliran dalam Psikologi. Retrieved June 6, 2013, dari http://12030pip.blogspot.com/2013/06/aliran-aliran-dalam-psikologi.html

Amry, M. K. (2013). Filsafat Strukturalisme. Retrieved June 22, 2013, dari http://amry90.blogspot.com/2013/06/filsafat-strukturalisme.html

Sari, A. M. (2014). Makalah Strukturalisme. Retrieved October 17, 2014, dari https://agnesmonicasari.wordpress.com/2014/10/17/makalah-strukturalisme/

Karimah, N. (2014). Mengenal Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme Psikologi. Retrieved March 20, 2014, dari http://itsnadhifa.blogspot.com/2014/03/mengenal-aliran-strukturalisme-dan.html

Ningsih, J. S. (2014). Makalah Strukturalisme. Retrieved March, 2014, dari http://jatisriningsih.blogspot.com/2014/03/makalah-strukturalisme.html

Seprina, R. (2013). Filsafat Humanisme. Retrieved January 9, 2013, dari http://recha-history.blogspot.com/2013/01/filsafat-humanisme.html

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Semakin bertambah umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkem bangan mental

(1) Setiap sambungan slang yang disediakan untuk digunakan oleh petugas bangunan rumah sakit (Sistem kelas II), harus dipasang dengan panjang tidak lebih dari 30 m, lurus,

Disimpulkan bahwa penggunaan minyak kelapa sawit dan rumput laut dalam ransum kelinci tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, FCR, serta

Setelah melaksanakan pengabdian pembuatan website desa binaan bagi Desa Tonasa Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar, dengan luaran sebuah website desabinaan.umi.ac.id/tonasa,

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk melakukan pengembangan situs penawaran properti di Yogyakarta berbasis web ini adalah metode terstruktur yaitu pengembangan

Dalam hubungan dengan introduksi inovasi teknologi PTT Kedelai di Provinsi Jambi, persoalannya adalah: (1) Bagaimanakah model percepatan adopsi inovasi teknologi PTT

Bidang : Seni dan Olahraga ( Total JKEM bidang ini minimal 1200) No Subbidang, Program, Kegiatan Frek

Dengan m em anfaakan perkem bangan teknologi khususnya sm artphone maka diharapkan dapat menjadi solusi dalam keterbatasan jumlah kom puter yang ada di STTA, sehingga