• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Komunikasi Bisnis Presentasi Bis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Komunikasi Bisnis Presentasi Bis"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

Komunikasi Bisnis

“Presentasi Bisnis”

Muhammad Raka Kustanto

1501116749

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah banyak memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik. Adapun tujuan dari membuat makalah ini yaitu untuk mengulas lebih lanjut tentang Presentasi Bisnis, dan sebagai syarat untuk mendapatkan nilai ujian tengah semester mata kuliah Komunikasi Bisnis.

Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Dimana saya juga memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu saya bersedia menerima semua kritik dan saran. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah saya di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

Pekanbaru, November 2016

(3)
(4)

Daftar Isi

Kata Pengantar ………. ii

Daftar Isi ………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………. 1

1.3 Tujuan ………. 1

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Tujuan Presentasi Bisnis ………. 2

2.2. Alat Bantu Dalam Presentasi Bisnis ………. 2

2.3. Cara Mempersiapkan Presentasi Bisnis Yang Baik ………. 9

2.4. Berlatih Presentasi Bisnis ………. 11

2.5. Proses Menganalisis Audiens ………. 12

2.6. Menumbuhkan Percaya Diri Saat Melakukan Presentasi Bisnis …………. 14

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan ………. 15

3.2 Saran ………. 15

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti pengajuan usulan proyek-proyek baru, pengembangan produk, perluasan pasar, dan sebagainya, bukanlah hal baru. Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga tujuan presentasi bisnis yang efektif dapat tercapai.

Presentasi banyak dipilih untuk menyampaikan gagasan, karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan menempatkan gagasan tersebut dalam suatu morandum, surat, atau laporan tertulis. Adapun keuntungan-keuntungan persentasi antara lain :

1. Efisiensi. Dalam jangka panjang, presentasi dapat menghemat waktu. Melalui presentasi jika ada penundaan umpan balik, setidaknya kita mengetahui bahwa presentasi telah didengarkan.

2. Efektivitas. Melalui presentasi kita dapat mengamati umpan balik verbal maupun non-verbal.

3. Pengaruh. Media lisan menawarkan pengungkitan peluang pada saat anda mencoba mempengaruhi khalayak

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari presentasi bisnis?

2. Apa saja Alat bantu dalam presentasi bisnis?

3. Bagaimana cara mempersiapkan presentasi bisnis yang baik? 4. Apa saja yang harus dilakukan dalam berlatih presentasi bisnis? 5. Bagaimana proses menganalisa audiens?

6. Bagaimana menumbuhkan percaya diri saat melakukan presentasi bisnis? 1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tujuan presentasi bisnis.

(6)
(7)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Tujuan Presentasi Bisnis

Secara umum, presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok, yaitu: 1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.

Pesan-pesan bisnis yang disampaikan harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindari bentu-bentuk presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.

2. Menghibur audiens.

Untuk mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Yang perlu diingat adalah bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan dan bukan sebagai yang utama.

3. Menyentuh emosi audiens.

Seorang presenter diharapkan juga mampu menyampaikan pesan-pesan bisnis yang dapat menyentuh emosi audiens. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan gaya bahasa, dan intonasi suara yang menarik, sehingga dapat menggugah emosi audiens.

4. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu.

Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercangkup dalam presentasi. 2.2. Alat Bantu Dalam Presentasi Bisnis

Sejalan dengan perkembangan teknologi multimedia dewasa ini, sudah seharusnya seorang pembicara profesional tidak ketinggalan dalam memeanfaatkan teknologi modern tersebut. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu menjelaskan, menafsirkan, maupun meyakini yang dipresentasikan dengan baik melalui alat bantu presentasi yang tersedia tersebut.

(8)

audiens, maupun suasana lokasi seorang pembicara akan melakukan presentasi bisnis. Ketidaktepatan dalam menggunakan alat bantu presentasi bisnis bukan saja

mengganggu jalannya presentasi yang dilakukan, tetapi juga memberikan penilaian yang kurang mrnguntungkan bagi pembicara tersebut. Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau kontemporer.

Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah selayaknya apabila seorang pembicara memiliki kemampuan teknis operasional dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan. Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain; blackboard, whiteboard, flipcharts, transpartasi overhead projector, slide, papan tulis elektronik, VCR, panel LCD, LCD projector. Masing-masing alat bantu presentasi bisnis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan berikut ini;

1. Papan Tulis Hitam dan Papan Tulis Putih (blackboard dan whiteboard)

Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul papan tulis putih (whiteboard) yang banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun nonbisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan seperti lokakarya, briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok. Sarana ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.

Keunggulan;

a. Fleksibilitas dalam penulisannya b. Kemudahan dalam melakukan koreksi

c. Dapat merangkum pendapat peserta maupun pembicara pada saat yang sama Kelemahan;

a. Tulisan tangan sering kali sulit di baca b. Pembaca menutupi perseta saat menulis

c. Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada saat yang sama

(9)

e. Spidol sangat mengganggu dan sering mengering sehingga tak dapat simanfaatkan secra optimal

f. Tidak efektif untuk peserta yang berjumlah lebih dari 15 2. Flip Charts

Flipcharts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar kertas pertrama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya. Sarana ini juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan;

a. Fleksibelitas dalam penulisan

b. Pembicara dapat mempersiapkan penulisannya sevbelum presentasi c. Pembicara dapat merujuk catatan (lembar sebelumnya)

d. Biaya relatif murah

e. Bisa diletakkan dimana saja Kelemahan;

a. Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan tangan b. Pembicara sering menutupi peserta sedang menulis

c. Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada saat yang sama d. Mutu kertas yang jelek dan kemungkinan spidol yang digunakan macet e. Biasanya kertas flip charts hanya digunakan untuk sekali presentasi saja f. Muncul suara bersiki ketika mengganti lembar kertas

(10)

3. Transparansi Overhead Projector

Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, berdasrkan survei yang dilakukan oleh Genigraphics Corporation tahun 1987, sekitar 57% lembar transparansi dihasilkan dengan mesin fotokopi, dan selalu dibuat dengan mesin ketik atau bahkan teks tulisan tangan. Hanya 20% transparansi dibuat dari artwork dan 32% dai grafik komputer.

Dengan semakin meluasnya teknologi computer, semakin banyak orang dapat memanfaat kan kemampuan computer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas yang lebih baik.

Keunggulan:

a. Cepat dan murah jika menggunakan fotokopi

b. Dapat dibuat dengan artwork dengan kualitas tinggi, tetapi biayanya tidak mahal

c. Layar tetap jelas meskipun dalam ruang yang terang

d. Visual dapat dioperasikan secara cepat dan mudah diubah meskipun beberapa saat sebelum presentasi dilakukan

e. Informasi dapat ditampilkan secara progresif meskipun secara manual f. Overhead projector umumnya banyak tersedia di berbagai tempat pertemuan dan pelatihan

Kelemahan:

a. Kualitas transparansinya jelek jika teksnya ditulis dengan tangan b. Umumnya hasil fotokopi adalah hitam dan putih

c. Pergantian secara manual sering kali mengganggu pembicara dan mengalihkan pembicaraan

d. Menimbulkan distorsi gambar manakala OHP tidak focus e. Kipas pada OHP sering kali berisik

(11)

4. Slide

Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi. Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah dan gampang membawanya. Dalam perkembangannya, slide yang berukuran 35 mm ini dapat dikombinasikan dengan personal computer (PC) dengan resolusi gambar berkualitas tinggi serta dapat disimpan dalam disket.

Keunggulan:

a. Slide foto warna mudah pembuatannya

b. Slide grafis berkualitas tinggi dapat dihasilkan oleh PC

c. Dapat dimungkinkan slide dengan 3D dan efek khusus lainnya d. Daya tahan cukup tinggi

e. Terlindung dari sidik jari dan kerusakan jika disimpan dalam tempat penyimpanan yang terbuat dari kaca

f. Slide yang dihasilkan dari computer dapat disimpan dalam disket g. Hasil cetakannya lebih kecil dan lebih portable

Kelemahan:

a. Proses produksi slide film 35 mm memerlukan waktu cukup lama b. Harganya relative mahal

5. Papan Tulis Elektronik

(12)

Keunggulan:

a. Fleksibilitas dalam penulisan materi b. Koreksi dapat dilakukan dengan mudah

c. Mampu menampilkan tulisan pembicara dan peserta pada layar tersebut d. Hasil cetakan dapat disimpan maupun diedarkan kepada peserta

Kelemahan:

a. Tulisan tangan

b. Peserta sering kali terhalang oleh pembicara saat menulis

c. Pembicara tidak dapat menulis dan sukar dibaca jika tulisan tangannya memang jelek

d. Sering kali pembicara menghadapi kesulitas dalam operasionalnya 6. Video Cassette Recorder (VCR)

Video Cassette Recorder (Perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan presentasi bisnis. Anda dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus, dalam format kaset video. Secara umum, kaset video memiliki tiga macam format yaitu PAL (digunakan Australia, Selandia baru, Inggris, Spanyol, Portugal, Norwegia, Swedia, Denmark, Polandia, Austria Belanda, Swiss, Afrika selatan, Cina, Hong kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia); NTSC (digunakan di Amerika serikat, Kanada, Jepang, Taiwan, Filipina dan sejumlah negara Amerika latin); SECAM (digunakan di Prancis, Jerman, Yunani, Timur Tengah, Mauritius, Rep. Ceska, Slovakia, Hungaria, Polandia, dan Rusia). Sarana ini juga memiliki keungulan dan kelemahan.

Keunggulan:

a. Sangat praktis

b. Monitor TV dan VCR cukup banyak tersedia di perkantoran c. Video dapat menambah penguasaan materi dan sekaligus hiburan

(13)

Kelemahan:

a. Kualitas tampilan lebih rendah jika diproyeksikan dalam layar lebar. b. Perlu kecermatan dalam memilih peralatan dan jenis video yang akan digunakan.

c. Untuk peserta yang relatif banyak, suara video kurang efektif. d. Diperlukan tenaga ahli khusus untuk operator video.

7. Panel LCD

Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat berpotensi, layar LCD dihubungkan dengan portmonitor bagian belakang komputer dan bertindak seperti layar komputer buatan yang menayangkan itar 16,7 juta warna dengan kualitas tampilan gambar cukup baik. Panel LCD ini baru dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer(PC), baik dalam bentuk portable computer maupun desktop computer. Panel LCD ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai alat bantu persentasi lainnya.

Keunggulan:

a. Proyeksi data secara berlangsung dari PC secara “real time”

b. Proyeksi langsung memungkinkan tingkat interaktifnyasemakin tinggi c. Panel LCD dapat diletakkan dibagian atas dari proyektor overhead standar Kelemahan:

a. Panel LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang jelek b. Keterbatasan kualitas gambar dari proyektoroverheadkarena rendahnya kekuatan watt

(14)

8. Proyektor LCD

Proyektor LCD (Liquid Crystal Display) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang banyak digunakam oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun nonbisnis. Dalam perkembangannya, proyektor LCD dari waktu ke waktu mengalami perkembangan produk yang semakin menarik dan ramping.

Proyektor LCD ini baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan dengan personal computer (PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portable computer)maupun komputer meja (desktop computer). Bagaimana pengoperasian LCD proyektor yang telah dihubungkan ke komputer memerlukan software untuk presentasi. Ada beberapa software presengtasi yang dapat digunakan, antara lain: Microsoft Powerpoint, Harvard Graphics, Lotus Freelance, Adobe Persuasion, Novell Presentations, dan Compel Presentations. Penggunaan proyektor LCD dalam

presentasi bisnis ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain: Keunggulan:

a. Tampilan data dilakukan secara “real time”

b. Presentasi bisa dilakukan secara interaktif dengan audiens

c. Dengan software presentasi, tampilan presentasi menjadi semakin menarik karena yang ditampilkan dapat berupa data teks, suara dan video

Kelemahan:

a. LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang kurang bagus b. Harga LCD proyektor masih relaif mahal, meskipun dari waktu ke waktu cenderung harganya turun

c. Peralatan yang diperlukan seperti komputer, LCD proyektor, dan layar d. Kadangkala terjadi ketidaksesuaian (tidak kompatibel) antara merek LCD proyektor tertentu dengan komputer yang digunakan

2.3. Cara Mempersiapkan Presentasi Bisnis Yang Baik

(15)

1. Penguasaan Terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja

menghambat penyampaian pesan terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi dihadapan audiens.

2. Penguasaan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik

Di samping penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis demi pencapaian tujuan yang dikehendaki.

Berbagai alat bantu presentasi bisnis yang digunakan antara lain; whiteboard, spidol, overhead projector (OHP), transparansi, slide, komputer, bagan, flip chart, kamera video, tape, televisi, dan LCD projector.

3. Menganalisis Audiens

Agar tujuan presntasi bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti; apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana, seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.

4. Menganalisa Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat Untuk Presentasi Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat lingkungan atau lokasi atau tempat ia akan melakukan presentasi bisnis.

(16)

2.4. Berlatih Presentasi Bisnis

Setelah anda memahami secara garis besar tentang prinsipprinsip presentasi bisnis, langkah selanjutnya yang sangat penting adalah berlatih (praktik) presentasi bisnis. Berlatih presentasi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan di dalam organisasi bisnis, mulai dari lingkup kecil (internal) sampai lingkup yang luas (eksternal).

Dalam lingkup kecil , misalnya presentasi bisnis tentang rancangan produk baru, peningkatan efesien kerja karyawan, dan usulan program kerja departemen. Untuk lingkup eksternal, misalnya presentasi bisnis untuk kerja sama bisnis dengan pihak lain dan usulan eksansi pabrik.

Agar presentasi bisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasaran nya, perlu di perhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Identifikasi Audiens.

2. Buatlah pokokpokok pikiran presentasi bisnis. 3. Tulislah teks presentasi bisnis secara lengkap.

4. Buatlah rangkuman teks presentasi bisnis ke dalam subsubjudul. 5. Tulislah kedalam kartu ukuran kartu pos.

Secara lebih rinci, bahasan tiap-tiap poin tersebut dapat dijelaskan berikut ini: 1. Identifikasi Audiens

Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam melakukan presentasi bisnis adalah mengidentifikasi siapa audiens Anda. Audiens Anda bisa jadi kalangan

manajer (pemasaran, produksi, keuangan, personalia), kepala departemen, supervisor, atau karyawan. Di samping apa posisi atau jabatan audiens, seorang pembicara perlu juga mengantisipasi apa yang diharapkan audiens serta bagaimana solusinya.

Pemahaman terhadap audiens secara tepat akan mempermudah si pembicara dalam melakukan presentasi bisnis.

2. Menyiapkan pokok-pokok pikiran

Selain menganalisis siapa audiensnya, langkah berikutnya yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam suatu presentasi bisnis. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah

(17)

bisnis. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran tersebut masih bersifat global atau umum sehingga masih diperlukan adanya pengembangan lebih lanjut.

3. Menulis Teks Lengkap

Apabila pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam presentasi bisnis sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan pokok-pokok pikiran tersebut menjadi lebih rinci sehingga menjadi suatu naskah/teks yang lengkap dan tinggal menyampaikan dalam suatu forum. Penyiapan teks secara lengkap akan menambah percaya diri bagi pembacanya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyampaikan materi tersebut kepada audiens dengan cara-cara yang menarik dan tidak membosankan. Dalam hal ini, seorang pembicara memerlukan seni presentasi yang baik yang mampu menggugah perhatian audiens.

4. Menyiapkan Rangkuman ke dalam Sub-sub Judul

Selain menyiapkan teks lengkap, cara lain yang bisa dilakukan adalah membuat semacam kerangka atau rangkuman naskah secara garis besarnya. Dalam rangkuman harus mencakup poin-poin penting yang ingin disampaikan dan dapat dikembangkan sampai pada sub-sub judul. Cara ini dapat dilakukan bila pembicara termasuk orang yang memiliki cukup pengalaman dalam menghadapi publik, jadi bukanlah sebagai pemula atau masih taraf belajar.

5. Menulis ke dalam Kertas Ukuran Kartu Pos

Cara yang terakhir dalam mempersiapkan presentasi bisnis adalah dengan menuliskan poin-poin penting yang ingin disampaikan ke dalam kertas berukuran kartu pos. Hal ini dapat dilakukan, khususnya bagi mereka yang sudah

berpengalaman menyampaikan presentasi di hadapan audiens. Cara ini merupakan yang paling praktis, sederhana, dan berkesan bersifat informal.

2.5. Proses Menganalisis Audiens

Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu

(18)

Siapa Audiensnya?

Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari para audiens, pembicara semakin mudah melakukan presentasi secara tepat. Audiens tersebut dapat ditinjau dari berbagai hal, misalnya dari sisi pekerjaan atau jabatan, status, pekerjaan, usia, jenis kelamin, agama, asal daerah, pendidikan, dan sebagainya.

Apa yang Diinginkan Audiens?

Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens. Dengan memahami apa yang menjadi harapan audiens, seorang pembicara tentunya akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan presentasi sebaik mungkin, sehingga dapat memuaskan keinginan audiens.

Dimana Melakukan Presentasi?

Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan sangat penting. Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara untuk menyusun strategi yang tepat. Misalnya, apakah tempat presentasi bisnis dilakukan di kota atau desa; apakah ruangan untuk presentasi ber-AC atau tidak; apakah presentasi bisnis dilakukan sebelum atau sesudah makan siang; apakah presentasi bisnis menggunakan podium, meja, atau gaya panggung.

Kapan Melakukan Presentasi?

Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan presentasi bisnis (rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam berapa).

Sebagaimana dalam waktu sehari terdapat berjam-jam ketika Audiens masih “segar”, tetapi juga terdapat jam-jam saat stamina audiens telah menurun, melemah, bahkan cendrung mengantuk. Pagi hari sangat baik untuk melakukan presentasi bisnis. Adapun waktu siang hari setelah makan siang merupakan waktu yang cukup berat untuk presentasi bisnis, karna audiens cendrung ngantuk.

Mengapa Melakukan Presentasi?

(19)

Bagaimana Melakukan Presentasi?

Seorang pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda. Misalnya, presentasi dilakukan dengan memegagang catatan atau naskah lengkap, menggunakan

tranparansi overbead, slide, proyektor LCD, computer atau multimedia, atau lainnya. Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin matang persiapan yang dapat dilakukan. Oleh karna itu, diharapkan presentasi bisnis yang dilakukan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang dikehendaki pembicara.

2.6. Menumbuhkan Percaya Diri Saat Melakukan Presentasi Bisnis

Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam persentasi bisnis adalah rasa percaya diri yang kuat dari pembicara ketika menyampaikan persentasi bisnis. Percaya diri merupakan salah satu prasyarat bagi keberhasilan suatu presentasi bisnis. Oleh karena itu seseorang pembicara professional harus selalu mencari berbagai upaya untuk mengembangkan percaya diri.

Peter Urs Benders dalam buku Secrets Of Power Presentations memberikan resep bagaimana seorang pembicara mampu mengembangkan percaya diri , yaitu :

1. Saat anda di perkenalkan , tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua hadirin (audiens) dan kemudian keada orang yang mengatakan segala yang baik dari anda (yang memperkenalkan anda) . Jangan nunduk malu . Berbanggalah !

2. Mulailah perlahanlahan, dengan punggung dan dagu tegak . kemudian percepat secara bertahap.

3. Bukalah presentasi anda dengan mengatakan sesuatu secara sungguhsungguh. 4. Mengakui anda lebih tau tentang topic tersebut, dari pada para pendengar anda. Anda seorang pakar.

5. Pakailah pakaian anda yang terbaik.

(20)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Presentasi bisnis kerap kali dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam kaitannya dengan masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi. Oleh karena itu, mereka perlu memerhatikan berbagai faktor yang dapat menunjang keberhasilan presentasi secara efektif.

Presentasi bisnis memiliki empat tujuan utama yaitu menginformasikan pesan-pesan bisnis, menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotivasi audiens untuk melakukan sesuatu. Meskipun dalam prakteknya, suatu perusahaan dapat saja bertujuan untuk sekedar menyampaikan pesan-pesan bisnis tertentu bagi audiens. Sebelum melakukan presentasi bisnis perlu dipersiapkan beberapa hal seperti penguasaan materi yang ingin disampaikan, penguasaan alat bantu presentasi bisnis, menganalisa audiens dan menganalisis lingkungan tempat berlangsungnya presentasi bisnis.

Alat bantu presentasi bisnis yang ada di pasar saat ini cukup banyak variasinya mulai dari yang paling sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik dengan teknologi canggih. Sebagai sarana pendukung dalam presentasi bisnis, alat bantu itu diharapkan mampu memperjelas pemahaman para audiens dalam menangkap suatu materi dan menarik bagi audiens. Selain itu, perlu juga seorang presenter menganalisis bahasa tubuh yang sebaiknya digunakan, serta peninjauan lokasi secara sekilas. Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri dan berlatih melakukan presentasi bisnis.

3.2 Saran

(21)

Daftar pustaka

1. Pratminingsih, Sri Astusi. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2. Purwanto, Djoko. 2010. Komunikasi Bisnis Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

hal tersebut menjadi salah satu penghambat dari perkembangan kesenian Domyak. itu sendiri dan hal tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor yang

diketahui mengandung beberapa bahan aktif antara lain tanin, flavonoid, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, damar, dan asam oksalat,

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Identitas Profesional positif dan signifikan mempengaruhi intensi auditor untuk melakukan whistleblowing; (2) Auditor yang

Efek lain dari giberelin yaitu menyebabkan perkembangan buah partenokarpi (tanpa biji) pada beberapa spesies, yang menunjukkan fungsi normalnya dalam pertumbuhan

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan Dana Bergulir Simpan Pinjam untuk perempuan dilihat dari variabel Ketentuan Pendanaan sudah dilakukan secara baik dengan

Hasil penelitian pada kelompok intervensi pendidikan kesehatan sebelum diberikan intervensi didapatkan mean sebesar 31.6923 dan setelah diberikan intervensi didapatkan

Tujuan dan sasaran Misi Keempat, “ Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global” terkait dengan isu strategis

Sejak 1 agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.21 tahun 1992, status Bank Rakyat Indonesia berubah