PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Berbicara tentang Multimedia Interaktif tentunya kita harus paham apa sih sebenarnya mulimedia interaktif tersebut ? Mari kita bahas pengertiannya.
Multimedia Interaktif adalah Suatu media yang
sangat sempurna dengan menggabungkan beberapa unsure media seperti teks, grafik, gambar, foto, video, dan animasi secara berkala sehingga menjadi suatu kempulan yang menarik dan dapat mengalihkan perhatian masyarakat untuk melihatnya.
Tentunya cara ini sudah banyak di terapkan di dunia pendidikan karena sangat membantu sekali guru-guru untuk mengajar siswa-siswi di sekolah. Dengan media interaktif ini sangat di harapakn proses pembelajaran yang menarik,inovatif, kreatif dan semangat belajar jadi tinggi.
MANFAAT MULTIMEDIA INTERAKTIF
1. Dapat meningkatkan motivasi belajar bagi para siswa karena dengan adanya sistem ini dapat menampilkan benda-benda seperti kuman,bakteri dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Dalam media interaktif ini guru dapat menampilkan peristiwa berbahaya yang sedang terjadi seperti longsor dan gunung meletus.
3. Multimedia interaktif dapat membantu siswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF
Wujud pemanfaatan model-model media interaktif berbasis komputer dalam pembelajaran beruba model tutorial,simulation dan drill.
1. Model Tutorial - Program pembelajaran interaktif yang di gunakan dalam PMB dengan dengan memanfaatkan software berupa program komputer berisi materi pelajaran.
2. Model Simulation - Model simulasi pada dasarnya adalah salah satu trik pembelajaran yang tujuannya memberikan pengalaman secara kongkret melaui penciptaan tiruan. 3. Model drill - Model drills merupakan model pembelajaran multimedia interaktif
melalui penyedian latihan-latihan soal untuk menguji kemampuan siswa melalui kecepatan menyelesaikan latihan soal yang diberikan.
Menurut www.geoff@eserver.org software pembelajaran yang menggunakan sistem multimedia interaktif memberikan kebebasan kepada guru (petatar) untuk memilih, pindah/bergerak, dan menelusuri dari satu bahan ajar ke bahan ajar lain. Hal ini memungkinkan guru (petatar) untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang disajikan.
