Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum memiliki beberapa tahapan, yaitu pengembangan instruksional,bahan dan media pengembangan, juga metode pengajaran dan pengujian. Kurikulum agar dapat berfungsi sebagai pedoman,terdapat sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya, antara lain yaitu:
1. Prinsip Relevansi
Pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam kurikulum haruslah relevan dengan kebutuhan masyarakat. Hal itulah yang disebut dengan prinsip relevansi.
Terdapat dua macam relevansi yaitu relevansi internal dan eksternal. Relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-komponennya. Relevansi internal ini menunjukkan keutuhan suatu kurikulum.
Sedangkan relevansi eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan,isi,dan proses belajar siswa yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Ada tiga macam relevansi eksternal dalam pengembangan kurikulum: a. Relevan dengan lingkungan hidup peserta didik.
b. Relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun dengan yang akan datang.
c. Relevan dengan tuntutan dunia pekerjaan.
2. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum harus bersifat lentur atau fleksibel. Artinya, kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum yang kaku akan sullit diterapkan. Prinsip fleksibel memiliki dua sisi, yaitu fleksibel bagi guru dan fleksibel bagi siswa.
3. Prinsip Kontinuitas
Prinsip ini mengartikan bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan
keseimbangan hubungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Prinsip ini sangat penting untuk keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Untuk menjaga agar prinsip kontinuitas itu berjalan maka perlu adanya kerjasama antara pengembang kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.
4. Prinsip Efektifitas
Prinsip ekfektivitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.sisi pertama prinsip efektivitas adalah hubungan dengan kegiatan guru di dalam kelas.sedangkan prinsip keduanya yaitu kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Prinsip efisiensi ini berhubungan perbandingan antara tenaga,waktu,suara,dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana,biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal. Kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam segala keterbatasan.
Hal-hal berikut ini juga perlu diperhatikan dalam pengembangan, antara lain:
Berkaitan untit dari materi pelajaran untuk sumber belajar Memilih strategi yang tepat untuk transaksi kulikuler Menyarankan media yang cocok
Menjelajahi pengalaman belajar yang relevan
Pengujian progresif pencapaian tujuan melalui pengalaman-pengalaman
Abdullah Idi, 2011. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media