• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal dan Memulai Bisnis untuk Pemula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mengenal dan Memulai Bisnis untuk Pemula"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Mengenal dan Memulai Bisnis untuk Pemula

Muhammad Fahmi Irfan – 10114419 – KWU10

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-116, Bandung

E-mail: mfahmiirfan@unikom.ac.id

Abstrak

Paper ini berisi bagaimana langkah awal untuk memulai bisnis, berisi juga informasi-informasi yang sekiranya dibutuhkan untuk mereka calon entrepreneur muda yang akan memulai bisnis. Didahului dengan teori dasar yang sekiranya perlu pembaca ketahui, seperti pengertian bisnis, entrepreneur itu apa, mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara di dunia, mengenal lingkungan bisnis, ide, peluang, dan teori dasar lainnya. Untuk selanjutnya dilanjutkan dengan pembahasan utamanya, yakni apa yang perlu kita ketahui saat memulai bisnis, bagaimana menggali ide, tahapan apa saja untuk memulai bisnis, bagaimana cara memperoleh modal, darimana saja kah sumber modal itu, apa itu model bisnis, bootstrapping dll.

Diakhir pembahasan penulis tambahkan apa saja kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan pemula dalam memulai bisnis sehingga sekiranya dapat diambil pengalaman daripada itu, dan yang terakhir ada beberapa tips agar sukses dalam memulai usaha. Secara keseluruhan paper ini bertujuan untuk memberikan gambaran, motivasi, dan sekilas informasi tentang dunia bisnis. Diakhir penulis simpulkan poin-poin apa saja penting dari paper ini.

(2)

Daftar Isi

Abstrak...1

Bab 1. Pendahuluan...4

Bab 2. Teori Mendasar...4

Pengertian Bisnis...4

Entrepreneur...5

Sistem Ekonomi...5

 Sistem Ekonomi Terpimpin...6

 Sistem Ekonomi Pasar...6

Persaingan Bisnis...6

 Monopoli...7

 Oligopoli...7

 Persaingan Monopolistik...7

 Persaingan Sempurna...7

Lingkungan Bisnis...7

a. Lingkungan Internal...7

b. Lingkungan Eksternal...8

Produk...9

Ekonomi Kreatif...9

Ide Bisnis...10

Peluang Bisnis...10

Kategori Bisnis...11

Usaha Kecil...11

Bentuk Bisnis...12

1. Usaha Perseorangan (Sole Propietorship)...12

2. Persekutuan (Partnership)...12

3. Perseroan Terbatas (Corporation)...12

Bab 3. Proses dan Hasil...12

Perspektif bisnis...12

 Perspektif Konsumen...12

 Perspektif Pengelola Usaha...13

(3)

Modal diri...14

Menggali ide bisnis...14

Beberapa bisnis yang bisa dicoba oleh mahasiswa...16

Memulai bisnis...17

1. Menggali passion dan potensi diri...17

2. Awal memulai bisnis...18

3. Membekali diri dengan ilmu...19

4. Menyusun rencana bisnis...19

5. Membuat produk...20

6. Memasarkan produk...20

Yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis...20

Model bisnis...23

 Nilai atau keunggulan yang ditawarkan...24

 Target konsumen...24

 Sumber pemasukan...24

 Tim...24

Positioning produk...25

Mendanai bisnis...25

1. Sumber intern...25

2. Sumber ekstern...25

Bootstrapping...26

Kesahalan-kesalahan yang biasa dilakukan pemula...27

Tips agar sukses memulai usaha...27

Bab 4. Kesimpulan...27

(4)

Bab 1. Pendahuluan

Kemajuan teknologi informasi memberikan dampak yang begitu terasa bagi sebagian besar masyarakat. Terutama dalam bidang bisnis. Penyampaian atau penyebaran informasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Hari ini sebagian besar penduduk di suatu dareah telah menggenggam gadgednya masing-masing dan saling terhubung satu sama lain melalui jaringan internet.

Hal ini tentu saja merupakan peluang bagi para pelaku-pelaku bisnis. Berbeda dengan zaman dimana istilah ‘internet’ masih asing bagi mayoritas orang. Tentu saja pada saat itu, para pelaku-pelaku bisnis membutuhkan upaya yang lebih keras dalam memasarkan produknya, berbeda dengan pelaku-pelaku bisnis di jaman sekarang yang dengan mudahnya mereka mengenalkan produknya (promosi) kepada masyarakat melalui media-media online, kemudian menjualnya melalui situs jual beli online, dan mengirim barang memanfaatkan jasa pengiriman barang antar kota.

Melihat keadaan tersebut tentu saja sangat disayangkan jika kita tidak memanfaatkan keadaan tersebut untuk memulai bisnis dan hidup mandiri oleh karenanya. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengajak pembaca memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memulai bisnis secara mandiri, menjadi entrepreneur yang sukses, sehingga menjadi solusi dari masalah di negeri ini dan bermanfaat buat orang banyak.

Bab 2. Teori Mendasar

Pengertian Bisnis

Eddy Soeryanto Soegoto dalam bukunya Entrepreneurhip Menjadi Pebisnis Ulung (2015:40) mendefinisikan bahwa Bisnis adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseoang atau sekelompok orang atau perusahaan dalam bentuk jasa atau barang untuk memperoleh laba.

Entrepreneur

(5)

Piawai Mengelola Sumber daya, dalam Membangun, Mengembangkan, Memajukan & Menjadikan Usaha atau Perusahaannya Unggul. Eddy Soeryanto Soegoto dalam Bukunya Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (2015:27)

Kemampuan yang harus dimiliki seorang entrepreneur:

1. Self knowledge, yakni pengetahuan tentang usahanya, usaha apa yang akan ia lakukan atau tekuni.

2. Imagination, seorang entrepreneur harus memiliki imajinasi, ide, dan perspektif dan tidak mengandalkan kesuksesan di masa lalu.

3. Practical knowledge, yakni memiliki pengetahuan akan praktiknya, misalnya pengetahuan teknikal, desain, bisnis, keuangan, administrasi, dan pemasaran. 4. Search skill, yakni kemampuan mencari, menemukan, dan berkreasi.

5. Foresight, yang artinya berpadangan jauh ke depan.

6. Computation skill, kemampuan kalkulasi dan prediksi keadaan di masa yang akan dating.

7. Communication skill, sesuai namanya yakni kemampuan komunikasi, lebih ke arah memperbanyak relasi, menjalin kerjasama, atau menyampaikan produknya ke masyarakat luas.

Sistem Ekonomi

Dikutip dari https://id.wikipedia.org/, Sistem Ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Dikatakan bahwa terdapat perbedaan mendasar antara sistem ekonomi satu dengan lainnya, yakni ditinjau dari cara sistem ekonomi tersebut mengatur faktor produksinya.

Beberapa sistem memperbolehkan seorang individu memiliki semua faktor produksi. Sementara sistem lainnya, pemerintah memegang atau menguasai semua faktor produksi. Sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara di dunia kebanyakan berada di tengah-tengah kedua sistem ekstrem tersebut.

(6)

Sistem Ekonomi Terpimpin

Sistem ekonomi yang mana faktor produksi, alokasi, dan keputusan produksinya ditetapkan dan dikendalikan oleh pemerintah. (contohnya: sistem ekonomi di uni soviet dan korea utara)

Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi yang mana faktor produksi, alokasi dan keputusan produksinya ditetapkan dan dikendalikan oleh individu-individu. (contohnya: sistem ekonomi di Indonesia)

Persaingan Bisnis

Sistem ekonomi pasar memunculkan persaingan bisnis antar usaha/perusahaan. Hal ini mendorong usaha/perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berkualitas dengan harga terjangkau yang masih bisa diterima oleh pasar. Dengan demikian sistem produksi barang atau jasa haruslah dikerjakan dengan efisien, memenuhi kualifikasi pasar dan berdasarkan dari kebutuhan konsumen serta menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Terdiri dari empat macam bentuk ekonomi pasar, yakni: Monopoli, Oligopoli, Persaingan Monopolistik, dan Persaingan Sempurna.

Monopoli

Hanya ada satu produsen dalam pasar atau industri, sehingga produsen sebagai pemasok tunggal punya kendali sepenuhnya terhadap harga. (contohnya: PT.KAI, PLN)

Oligopoli

(7)

Persaingan Monopolistik

Biasanya terjadi pada perusahaan berskala besar atau kecil di mana perusahaan lebih mudah untuk masuk atau keluar dari pasar tersebut. Biasanya perusahaan-perusahaan cenderung menghasilkan barang yang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. (contohnya: produk sabun dengan keunggulan untuk kesehatan)

Persaingan Sempurna

Jumlah perusahaan dalam suatu industry banyak dan berskala kecil, tiap-tiap perusahaan tidak akan dapat memengaruhi harga pasar. (contohnya: toko sembako)

Lingkungan Bisnis

Lingkungan Bisnis adalah segala sesuatu atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis di suatu lembaga organisasi ataupun perusahaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi dibedakan menjadi 2, dari dalam (lingkungan internal) dan dari luar (lingkungan eksternal):

a. Lingkungan Internal

Segala sesuatu di dalam organisasi/perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi/perusahaan tersebut. Lingkungan internal dipengaruhi oleh faktor 5M (Man, Money, Material, Machine, Methods). Biasanya lingkungan ini berguna untuk menentukan kekuatan (strength) perusahaan dan juga mengetahui kelemahan (weakness) perusahaan.

b. Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi organisasi/perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 yaitu:

Lingkungan Mikro

Dimana perusahaan dapat beraksi/bereaksi terhadap faktor-faktor penentu peluang pasar dan juga terhadap ancaman dari luar. Dibawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi:

(8)

o Pemegang saham o Stakeholder o Kreditor o Pesaing o Publik o Perantara o Pemasok o Konsumen

o Lingkungan makro

Lingkungan Makro

Perusahaan hanya bisa merespon lingkungan di luar perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya:

o Lingkungan ekonomi o Lingkungan teknologi

o Lingkungan politik-hukum (pemerintahan) o Lingkungan social kultur

o Lingkungan global o Lingkungan bisnis o Teknologi dan informasi

Produk

Eddy Soeryanto Soegoto (2016:158) mendefinisikan bahwa Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.

Ekonomi Kreatif

(9)

Kedua defenisi diatas setidaknya memuat inti bahwa kemampuan kreativitas dari cipta, rasa dan karsa individu dimanfaatkan oleh ekonomi kreatif sehingga bernilai ekonomi, baik untuk pelaku ekonomi kreatif itu sendiri maupun masyarakat.

Contoh ekonomi kreatif:  Periklanan  Kuliner  Pertunjukan

 Penerbitan dan percetakan  Radio dan televise (Broadcasting)  Pelayanan komputer dan software  Music, video, film dan fotografi  Fashion

 Permainan interaktif  Kerajinan

 Kesenian  Arsitektur

Ide Bisnis

Ide Bisnis adalah tanggapan seseorang, kelompok, atau organisasi terhadap suatu masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat) sehingga diharapkan ide tersebut dapat menjadi solusi yang tepat pada saat itu dan masa-masa setelahnya. Mencari sebuah ide bisnis adalah langkah awal untuk mengubah mimpi, harapan, keinginan dan kreatifitas pengusaha menjdi peluang bisnis. Sumber-sumber ide bisnis:

1. Hobi/minat

2. Keterampilan dan pengalaman pribadi 3. Waralaba

4. Media massa 5. Pameran 6. Survey 7. Keluhan 8. Brainstorming

Peluang Bisnis

(10)

sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan atau pengalaman yang dimiliki. Eddy Soeryanto Soegoto dalam bukunya Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (2015:97)

Faktor-faktor yang menjadi sebab terciptanya peluang bisnis: 1. Perubahan teknologi

2. Perubahan politik dan kebijakan 3. Perubahan demografi

4. Institusi pendidikan 5. Akses informasi

6. Variasi pengalaman hidup 7. Ikatan social

8. Kepribadian 9. Motivasi

10. Karakteristik kognitif

Kategori Bisnis

Bisnis mempunyai ruang lingkup luas yang terdiri dari bermacam-macam bidang dan jenis, kegiatan bisnis dibedakan menjadi 3 yaitu bisnis yang mengolah bahan baku menjadi barang yang memiliki nilai jual (manufaktur), bisnis yang menjual barang (bisnis dagang) dan bisnis yang menjual jasa (bisnis jasa).

 Bisnis di bidang manufaktur (contohnya: industri makanan, minuman, dan industri kain)

 Bisnis di bidang dagang (contohnya: penjuan pakaian, penjual elektronik)  Bisnis di bidang jasa (contohnya: jasa pemasaran, jasa transportasi kendaraan)

Setiap bisnis jasa dapat dimasukkan sebagai suatu sistem yang terdiri dari operasi-operasi jasa, dimana input proses dan elemen-elemen dari produk jasa diciptakan dan disampaikan. Dedi, Deden, Kartib (2014:59)

Usaha Kecil

(11)

Usaha kecil umumnya memiliki jumlah karyawan kurang dari 20 orang (85%), antara 20 hingga 100 orang (10%) dan selebihnya antara 100 hingga 500 orang (5%).

Contoh usaha kecil di berbagai bidang:

1. Usaha kecil di bidang kuliner. (contohnya: tukang bakso, mie ayam, pecel, dsb.) 2. Usaha kecil di bidang jasa. (contohnya: jasa pembuatan web, SEO, desain, dsb) 3. Usaha kecil jual beli. (contohnya: jual beli ponsel, komputer, peliharan, dsb) 4. Usaha kecil di bidang agrobisnis (contohnya: budidaya ikan lele, ternak ayam,

budidaya sayur mayor, dsb)

Bentuk Bisnis

Bisnis dapat dikategorikan dalam tiga bentuk usaha, yakni: Usaha Perseorangan, Persekutuan, dan Perseroan Terbatas.

1. Usaha Perseorangan (Sole Propietorship)

Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh seorang, yang mana semua keuntungan perusahaan mengalir kepada si pengelola, akan tetapi semua resikonya pun ditanggung sendiri. (contohnya: warung rumahan)

2. Persekutuan (Partnership)

Berbeda dengan usaha perseorangan, persekutuan kepemilikannya antara dua orang atau lebih yang terjalin kerjasama, hal itu menyebabkan aliran data beserta utang-utangnya merupakan tanggung jawab bersama. (contohnya: Firma)

3. Perseroan Terbatas (Corporation)

Disini perusahaan bertanggung jawab atas utang-utangnya sendiri, sedangkan pemilik bertanggung jawab hanya sebatas investasinya saja. (contohnya: PT.Telkom)

Bab 3. Proses dan Hasil

Perspektif bisnis

(12)

konsumen. Dari situlah terdapat dua perspektif, perspektif konsumen dan perspektif pengusaha/pengelola usaha.

Perspektif Konsumen

Pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan:

o Produk mana yang mendekati kebutuhan saya?

o Bagaimana saya memahami leibh jauh mengenai produk tersebut? o Bagaimana produk tersebut dapat mewakili diri saya?

o Dapatkah saya memberikan produk tersebut? o Dimana saya dapat membelinya?

o Apakah saya akan mendapat tambahan setelah menjualnya?

Perspektif Pengelola Usaha

Pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan:

o Produk apa yang akan kami gunakan? Mengapa kita membuat produk tersebut? Dapatkah kita membuat sendiri produk itu tersebut? Adakah masalah-masalah keamanannya?

o Bagaimana cara kita menjangkau pembeli-pembeli potensial? Apa yang harus kita jelaskan? Bagaimana cara kita mengangkat hal-hal tersebut diatas? Apakah kita perlu menggunakan kekuatan penjualan kita?

o Apa brand image kita? Perlukah kita mengganti brand image atau memperbaikinya? Apakah kita memerlukann lebih dari satu brand image? Bagaimana kita memproteksi brand image kita?

o Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi? Harga berapa yang dapat di terima pasar? Berapa harga yang di pasang kompetitor? Dapatkah kita membalikan profit? Pada volume berapa?

o Saluran retail mana yang paling baik? Apakah mereka akan menjual produk kita? Berapa biaya untuk saluran retail tersebut? Apakah mereka akan membawa brand image kita?

(13)

Pola Pikir Seorang Entrepreneur

Yansen Kamto, founder KIBAR, dalam sebuah artikel ia berbicara mengenai pola pikir yang seharusnya ada pada diri seorang entrepreneur. Menurutnya, seseorang yang akan memulai usaha harus diawali dengan niat tidak sekedar mencari keuntungan semata, tetapi juga niat untuk dapat menjadi bagian dari solusi untuk negeri ini.

Seorang entrepreneur harus berpikir bagaimana memberikan perubahan besar dan menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa sehingga usaha yang dibangun dapat dirasakan manfaatnya untuk banyak orang. Baginya, yang negara ini butuhkan adalah jiwa-jiwa yang memiliki hati untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa.

Modal diri

Modal diri seorang entrepreneur untuk memulai usaha: Kompetensi, Kecerdasan, Keberanian, Keyakinan, Ketekunan, Keuletan, dan Kerajinan.

Menggali ide bisnis

Ide muncul bisa kapan saja dan dimana saja, biasanya ide menghampiri kita dengan sendirinya ketika kita dihapkan pada suatu keadaan atau fenomena disekitar kita. Diluar itu semua, ada beberapa cara untuk menggali sebuah ide untuk bisnis kita, yakni sebagai berikut di bawah ini:

Kenali masalah sekitar

(14)

Dengan sedikit berupaya memutar otak maka kita bisa memperoleh manfaat daripadanya.

Misalnya ketika kita melihat masalah di kota Jakarta ialah kemacetan, ketidaktetapan harga angkutan umum, dan kejahatan di angkutan umum, founder GO-JEK melihat itu semua ternyata sebagai peluang yang mana pada akhirnya ia membuat perusahaan ojek online bernama GO-JEK yang mengatasi masalah-masalah diatas dan memperoleh keuntungan. Kemudian dengan sedikit usaha dalam mempromosikan temuannya, hingga saat ini GO-JEK sudah mendapat kepercayaan banyak pelanggannya begitupun drivernya yang kian hari bertambah banyak dan usahanya pun berkembang ke kota-kota lainnya.

Update informasi soal startup dan bisnis

Sebagai calon entrepreuneur yang akan sukses, kita harus memperkaya diri kita dengan pengetahuan, seperti misalnya pengetahuan tentang dunia bisnis ter update. Informasi-informasi macam itu dapat dengan mudah kita temui pada era digital ini, kita bisa mendapatkan update berita bisnis dari berbagai sumber di internet, baik lokal maupun mancanegara. Informasi-informasi demikian dapat menjadi sumber munculnya ide-ide untuk memulai bisnis atau untuk mengembangkan bisnis yang udah ada mengikuti perkembangan jaman.

Selain itu, perlu sekiranya kita juga menyimak informasi-informasi di mediayang kerap mengangkat cerita dibalik kesuksesan-kesuksesan para perintis usaha, sehingga kita bisa mengambil pengalaman dan manfaat daripadanya. Tidak hanya melalui media-media informasi, informasi beharga bisa kita peroleh pula melalui seminar-seminar atau workshop bisnis. Pada akhirnya semakin banyak informasi seputar bisnis yang kita dapatkan dari kegiatan-kegiatan diatas, secara tidak langsung kita akan memahami tren yang sedang berlangsung dan kemudian memunculkan ide-ide baru dan unik.

Lihat peluang yang sedang berkembang

Di dalam dunia bisnis, ada istilah yang dikenal dengan first mover dan fast follower. Penjelasan keduanya ialah sebagai berikut:

o First mover

(15)

Fast follower ialah mereka yang merintis usaha dengan cepat berdasarkan ide-ide yang sudah ada tetapi mereka menambahkan nilai-nilai berbeda dari para kompetitornya.

Contoh fast follower sebut saja Grab dan Uber, yang mana dengan cepat mereka mengadopsi ide GO-JEK dalam membuat perusahaan transportasi ojek online. Dalam kasus ini GO-JEK adalah sebagai fast mover dimana belum ada sebelumnya transportasi online dalam bentuk ojek online, yang sudah ada pada saat itu baru taxi online, itu pun diluar Indonesia.

Tantangan bagi fast follower ialah memberikan solusi atas kelemahan first mover, sedangkan bagi first mover ialah berupaya mempertahankan posisinya dengan terus-menerus berpikir inovasi untuk produk/pelayanannya.

Berawal dari kemampuan dan minat

Ide juga bisa berasal dari kemampuan dan minat apa yang ada pada diri kita. kita bisa berangkat dari kemampuan dan minat kita untuk membangun bisnis. Misalnya saja ketika kita memiliki keahlian di bidang pemrograman, kenapa tidak mencoba membangun software house.

Selain bermodalkan kemampuan teknis, bisnis juga bisa berangkat dari minat seseorang, seperti misalnya seseorang yang meminati sepak bola maka dia bisa mendirikan usaha jual beli jersey dan atribut sepak bola.

Ide bisnis yang berasal dari kemampuan dan minat ialah seharusnya lebih didahulukan, karena bagaimana pun bisnis yang berangkat dari kemampuan dan minat akan membuat si pelaku bisnisnya merasa senang dan tidak terbebani dalam menjalankannya juga lebih mau belajar dari kesalahan.

Beberapa bisnis yang bisa dicoba oleh mahasiswa

(16)

pemula yang sama sekali belum mencoba bisnis. Berikut ini merupakan usaha-usaha kecil ataupun menengah yang bisa dicoba oleh mahasiswa:

 Bisnis pulsa elektrik  Bisnis online shop  Bisnis les privat/bimbel  Bisnis pengetikan dan print  Bisnis jasa pembuatan website  Bisnis jasa service laptop/computer  Bisnis jasa penerjemah

 Bisnis jasa desain grafis

Memulai bisnis

1. Menggali passion dan potensi diri

Pekerjaan yang menyenangkan adalah pekerjaan yang sesuai dengan passion dan potensi diri. Untuk itu, seseorang yang akan memulai bisnis haruslah membangun usaha berangkat dari passion dan potensi yang dimilikinya. Pada tahap pertama ini, mulai lah mencoba mengenal diri sendiri, gali lah lebih dalam passion dan potensi apa yang ada pada dirinya.

Setelah menemukan apa yang dicari, tentukanlah bisnis apa yang sangat cocok dengan passion dan potensi dirinya. Sebagai contoh, ketika seseorang menggemari hewan, memiliki ketertarikan terhadap kegiatan bercocok tanam, nyaman ketika berada di suatu daerah dengan pemandangan yang hijau dan udara yang sejuk, gemar memainkan video game yang bertemakan berkebun/beternak, dsb. Maka sudah jelas baginya passion dan potensi apa yang ia miliki.

(17)

betah, tidak mengerti, dsb. Oleh sebab itu, pada tahap awal ini pastikan betul passion dan potensi apa yang dimiliki.

2. Awal memulai bisnis

Seseorang yang akan membuka usaha baru dan memulai usaha dari awal sebaiknya mengidentifikasi hal-hal berikut:

o Siapa pelanggan kita

Mengetahui siapa pelanggan kita itu penting bagi seorang pengusaha, karena merekalah yang akan membeli produk yang kita tawarkan. Mengenal siapa pelanggan kita membantu dalam perencanaan produksi. o Lokasi pelanggan

Membangun usaha di lokasi yang tidak pada tempatnya membuat usaha yang dilakukannya sia-sia, dana terbuang percuma, sedangkan pemasukannya minimum sebab minim juga pelanggan kita di lokasi tersebut.

o Kemampuan daya beli pelanggan

Kemampuan daya beli pelanggan juga perlu diukur, jangan sampai kita memproduksi suatu produk diluar kemampuan beli pelanggan, sehingga tidak ada yang membeli produk kita.

o Jumlah produk yang dapat dibeli pelanggan

Ukuran ini dapat digunakan untuk proses peramalan produksi, berapa produk yang akan dihasilkan besok, bulan ini, lima bulan kedepan, dst. o Siapa pesaing kita

Mengetahui pesaing juga sama pentingnya, rasanya akan sulit jika kita ingin membuat usaha semacam GO-JEK di jakarta karena saingan kita adalah GO-JEK itu sendiri, Grab, dan Uber, sedangkan kita sendiri masih pemula, pengetahuan dan pengalamannya yang masih kurang, jumlah resource yang terbatas, pendanaannya juga terbatas, dll.

o Beda produk kita dengan pesaing

(18)

3. Membekali diri dengan ilmu

Sebagai seseorang yang akan terjun ke dunia bisnis tentunya kita memerlukan ilmu. Memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur berarti harus siap belajar ilmu-ilmu tersebut. Sebagai seorang pimpinan sudah seharusnya kita mengerti bisnis seperti apa yang kita jalani, mengerti tentang pemasaran, keuangan, administrasi, organisasi, outsourcing, dsb. Harus juga mengerti tentang mengatur cashflow, proses hukum terkait bisnis, cara berkomunikasi dengan client/vendor, cara membuat kontrak, cara merekrut orang, menggaji orang sesuai undang-undang, dan masih banyak yang lainnya. Barulah ketika bisnis kita sudah berjalan dan sudah ada pemasukan, kita bisa merekrut ahli-ahli untuk mengerjakan semua pekerjaan tadi.

4. Menyusun rencana bisnis

Rencana bisnis berbentuk dokumen tertulis, pada umumnya berisi tujuan usaha, rencana keuangan, penjualan, dan juga sasaran yang mau dicapai oleh usahanya. Rencana bisnis akan menjadi pedoman bagi entrepreneur, juga berguna dikalangan stakeholder, terutama investor. Langkah-langkahnya:

1. Menetapkan tujuan dan sasaran, yakni penjabaran tujuan dan strategi yang akan dipakai dan di implementasikan pada bisnisnya agar sesuai yang diharapkan.

2. Peramalan penjualan, yakni memprediksi seberapa banyak produk yang akan diproduksi, seberapa banyak produk yang akan diproduksi pada momen-momen tertentu, seberapa banyak produk yang akan di jual di tiap-tiap daerah. Intinya peramalan ini diperlukan untuk memperoleh keuntungan optimal dan menekan kerugian seminimum mungkin.

(19)

5. Membuat produk

Pada tahap ini, visi, ide, dan mimpi calon pengusaha direalisasikan menjadi sebuah produk, disini produk dirancang, dibuat, di uji, dan di revisi jika diperlukan. Tahap ini erat kaitannya dengan tahap-tahap sebelumnya, sehingga akan mudah jika tahap-tahap sebelumnya dikerjakan dengan sebaik-baiknya karena arahnya sudah jelas dan tidak akan melebar atau berubah. Kerjakanlah produk dengan sebaik-baiknya, kepercayaan pelanggan taruhannya.

6. Memasarkan produk

Tahap pemasaran produk yang kita buat. Yang perlu di perhatikan ialah timing, kapan produk harus dirilis (misalnya produk teknologi), kapan produk di produksi dengan jumlah banyak dan kapan tidak (misalnya produk sirup yang diproduksi lebih banyak saat menjelang dan bulan ramadhan). Kemudian disini juga kita belajar campaign di media-media, pelajari feedback yang datang dari calon pengguna/pembeli, dengan begitu kita bisa mengoptimalkan produk yang kita produksi di kemudian hari sesuai dengan keinginan konsumen. Biasanya di tahap ini juga kita akan mulai memikirkan networking, mencari investor, client, dsb.

Yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis

Agar usaha baru yang kita bangun berhasil, yang perlu diperhatikan adalah: o Buat produk yang disukai pengguna

Fokus membuat produk yang disukai konsumen kita, karena bagaimana pun keuntungan yang kita peroleh berasal dari pelangga nkita. Jangan pernah puas terhadap keberhasilan produk kita ketika telah memikat pelanggan, teruslah menerima masukkan, keinginan, kebutuhan dan komplain dari pelanggan untuk memperbaiki produk kita. Jangan pula lupakan pesaing, adanya fast follower memaksa kita untuk terus berinovasi dan berkreasi membuat produk kita lebih baik lagi dan lebih unggul lagi, sehingga pelanggan tetap mempercayakan produk kita.

(20)

yang memproduksi dari mulai sosis, chicken nugget, chicken wings, kentang goreng, dan makanan olahan cepat saji lainnya. Dengan begitu brand So Good akan di cap sebagai brand yang memproduksi makanan olahan cepat saji, sehingga ketika konsumen menginginkan untuk membeli makanan olahan cepat saji, maka brand So Good lah yang pertamakali diliriknya.

Sama halnya dengan software-software dari Microsoft, kita sebagai konsumen/pengguna mempercayakan software aplikasi perkantoran kepada Microsoft Office, atau mempercayakan software design kepada adobe. Hal seperti ini juga membantu konsumen dalam membuat keputusan.

o Layanan konsumen

Perusahaan yang ingin berhasil haruslah mempunyai layanan konsumen yang baik dan cepat. Kurang peduli terhadap keluhan, kritikan, dan pertanyaan-pertanyaan konsumen berarti kita harus siap kehilangan pelanggan yang yang tentu saja akan berdampak kepada keberlangsungan usaha kita, belum lagi kemajuan teknologi memungkinkan informasi menyebar sangat mudah dan cepat, itu artinya ada kemungkinan kekurangan dari pelayanan yang kita berikan dengan sangat mudah menyebar luas melalui internet. Ini berarti, bukan cuma satu atau dua pelanggan yang meninggalkan produk/jasa kita, bisa lebih dari itu.

Selain itu, layanan konsumen juga mempunyai peran penting dalam mengumpulkan masukan-masukan dari pelanggan yang mana masukan-masukan tersebut sangat berarti bagi perkembangan usaha kita. Ini berarti mengabaikan perbaikan layanan konsumen akan menyebabkan usaha kita stuck atau tidak perkembang, jika demikian maka tidak menutup kemungkinan usaha kita akan didahului oleh pesaing lainnya.

o Memonetisasi layanan

(21)

tetapi menomorsatukan kualitas atau ketika memang target pasarnya membidik kalangan-kalangan atas.

o Modal

Bangunlah usaha dengan menyesuaikan kondisi keuangan, sesuaikan pula modal awal dengan sasaran usaha awal.

Jika tidak mempunyai modal, bisa mendapatkannya dengan sistem kredit a atau perjanjian perjanjian yang lain, disini kita harus meyakinkan si pemberi modal bahwanya prospek usaha kita ke depannya akan bagus atau menguntungkan. Usahakan tidak terlibat riba.

o Skill

Seperti yang sudah disinggung dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya, bangunlah usaha berangkat dari passion atu kemampuan, karena dengan begitu kita akan merasa nyaman dan senang dalam menjalaninya.

o Lokasi

Pastikan lokasi usaha kita adalah lokasi yang tepat dan sesuai dengan pasarnya. Sebagai contoh, membangun café/tempat tongkrongan di dalam komplek perumahan yang sepi, tentu saja yang seperti itu salah dimana pada akhirnya berdampak pada keberlangsungan usaha kita.

o Promosi

Usaha yang baru dibuka tentu saja tidak akan langsung dikenal orang-orang disekitarnya. Maka dari itu, diperlukan suatu usaha untuk mengenalkan produk yang kita buat/produksi kepada orang banyak, aktivitas ini disebut sebagai promosi. Tidak lupa pula melakukan branding usaha sebagai upaya memperoleh daya tarik calon konsumen terhadap produk/pelayanan kita.

Beberapa cara melakukan promosi: o Melalui email

o Melalui sms

o Melalui pembicaraan o Melalui iklan

o Media social o Dll

o Membangun sistem

(22)

sedikit mudah dan hal ini juga meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

o Karyawan

Rekrut karyawan yang ahli dalam bidangnya, tempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya, memiliki pribadi yang baik, jujur, tekun, dan pekerja keras, usahakan yang sudah memiliki cukup pengalaman.

Disamping itu faktor-faktor berikut perlu diperhatikan:  Tekad Kuat, Kerja Keras, dan Dedikasi

 Kompetensi Manajerial  Permintaan Pasar  Kontrol yang Ketat  Perhatian

Model bisnis

Model bisnis adalah alat bantu bagi suatu organisasi yang menjelaskan bagaimana organisasi tersebut menciptakan, memberikan, dan memperoleh nilai tambah. Model bisnis memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap proses bisnis yang direncanakan, model ini bahkan menjelaskan bisnis yang sedang berjalan. Model ini juga bisa menganalisa masalah dialami suatu organisasi selama operasionalnya dan mencari solusinya. berikut poin-poin yang perlu ditentukan:

Nilai atau keunggulan yang ditawarkan

Tentukan nilai apa yang ada pada produk kita, seberapa besar manfaatnya bagi pelanggan, dan jika usaha kita memliki pesaing, maka tentukan apa keunggulan yang ditawarkan produk kita dibandingkan dengan para pesaing, apakah keunggulan tersebut sudah dapat memikat pelanggan atau masih belum. Jika ya, maka tingkatkan, jika belum maka terus improve dan berinovasi.

Target konsumen

(23)

lokasi yang tepat untuk klasifikasi konsumen tertentu, berapa harga yang ditetapkan melihat kondisi target konsumen kita, desain seperti apa yang disukai untuk golongan orang tertentu, dan lain sebagainya.

Sumber pemasukan

Tentukan sumber pemasukan untuk perusahaan kita, dari hasil penjualan produk kah? Dari iklan kah? Dari pemerintah kan? Atau kalau di industri game, ambil contoh Point Blank, game online peperangan di Indonesia, mereka tidak menjual game mereka, game game buat mereka dapat diunduh dan dimainkan siapa saja secara gratis. Lalu bagaimana mereka mendapat pemasukan? Mereka memperoleh pemasukan dari menjual item-item tertentu di dalam game, seperti beberapa senjata, karakter game, dan beberapa perlengkapan perang lainnya.

Tim

Bentuklah tim sesuai kebutuhan dan jangan asal-asalan dalam memilih tim, list orang-orang dengan keahlian apa saja yang di butuhkan untuk bisnis kita, usaha kan merekrut mereka yang memiliki pengalaman dalam kerjasama, dan pastikan mereka bekerja fokus pada tugasnya dalam posisi tersebut.

Positioning produk

Positioning produk dilakukan agar kita akan lebih berkonsentrasi kepada pasar yang ingin kita masuki, sehingga kita mempunya peluang memproduksi produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing.

Caranya ialah kita menempatkan produk kita di pasar, diantara produk-produk lain. Kita harus mengenali produk-produk kompetitor kita dan juga produk lain yang sekiranya mempunyai peluang merebut pangsa pasar kita.

Mendanai bisnis

(24)

1. Sumber intern

Ialah modal yang berasal dari internal perusahaan itu sendiri, misalnya dari keuntungan sebelumnya. Beberapa perusahaan menggunakan sumber dana ini biasanya dengan alasan sebagai berikut:

o Perusahaan tidak berkewajiban untuk membayar bunga seperti perusahaan-perusahaan yang memperoleh modalnya dengan cara kredit. o Sedia setiap saat ketika dibutuhkan.

o Sebagian dana yang tersedia telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan. o Relatif murahnya biaya pemakaian.

Contoh:

o Laba ditahan o Depresiasi

2. Sumber ekstern

Sebaliknya, sumber ekstern ialah Modal yang berasal eksternal perusahaan. Sebagian perusahaan yang menggunakan sumber ini beralasan:

o Tidak terbatasnya jumlah dana yang digunakan. o Bisa didapat dari berbagai sumberl

o Sifatnya dapat fleksibel. Contoh:

o Supplier o Bank o Pasar modal

Bootstrapping

Dalam dunia bisnis, ada istilah untuk mereka calon pengusaha yang membangun usaha secara mandiri dengan tanpa modal atau campur tangan investor, ialah bootstrapping. Cara ini adalah cara tercepat untuk menghasilkan keuntungan, sebab cara ini secara tidak langsung memaksa seorang entrepreneur untuk memfokuskan dirinya untuk mencari pendapatan. Mereka hanya akan mengejar ide yang langsung bisa memberikan keuntungan. Beberapa alasan sebagian orang yang memilih cara ini antara lain:

(25)

 Memacu seorang entrepreneur untuk segera memperoleh pendapatan, sehingga mereka akan berupaya lebih keras lagi memutar otak mereka untuk menemukan ide-ide terbaru.

 Tidak perlu mencari pendaan terus-menerus seperti perusahaan-perusahaan kebanyakan.

 Tidak harus bertanggung jawab terhadap investor. Karena pada dasarnya mengambil uang dari orang lain berarti tim kita harus bertanggung jawab pada daftar tugas yang harus dilakukan.

 Untuk mereka yang menginginkan kemandirian dan kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkannya.

 Terhindar dari resiko-resiko yang mungkin timbul kepada setiap perusaan yang menggunakan dana dari investor. Seperti misalnya lengah dalam mengelola uang dari investor.

 Ketika para bootrapper ini tidak punya banyak uang, maka mereka akan menggunakan uangnya dengan hat-hati. Ini adalah sikap positif bagi seorang entrepreneur.

Kesahalan-kesalahan yang biasa dilakukan pemula

 Melakukan semua sendiri (melupakan tim/bantuan orang lain)  Tidak becus dalama menangani uang

 Ketidakmampuan untuk mengambil langkah baru  Berpikir sempit

 Memilih lokasi yang salah  Mengabaikan firasat

 Waktu produksi atau release yang kurang tepat  Salah melakukan proses recruitment

 Banyak terpengaruh orang luar

Tips agar sukses memulai usaha

 Selalu mengutamakan pelanggan, terutama untuk memberikan layanan produk yang terbaik yang memudahkan pelanggan.

 Berusaha memahami tantangan, masalah, dan kebutuhan pelanggan, kemudian berikan solusi untuk itu.

(26)

Bab 4. Kesimpulan

 Keinginan memulai usaha diawali dengan mengerti peerbedaan perspektif antara konsumen dan produsen. Mengetahui pertanyaan apa saja yang mungkin akan muncul dari perspektif konsumen membawa kita mengerti akan pertanyaan apa saja yang semestinya kita tanyakan sebagai produsen.

 Pola pikir seorang entrepreneur ialah tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi juga harus menjadi solusi atas masalah yang kerap melanda bangsa ini dan menebarkan manfaat bagi orang banyak.

 Untuk menjadi seorang entrepreneur itu perlu modal, modal uang dan modal diri, modal diri mencakup Kompetensi, Kecerdasan, Keberanian, Keyakinan, Ketekunan, Keuletan, dan Kerajinan.

 Ada beberapa cara untuk menggali ide bisnis, tetapi tetap jangan lupakan kemampuan dan minat. Jadi, apapun itu ide yang ditemukan, sebaiknya tetap sejalan dengan kemampuan dan minat. Sebab, usaha yang berangkat dari kemampuan dan minat akan membuat pekerjaannya terasa menyenangkan dan tidak terbebani.

 Memulai bisnis terbagi menjadi beberapa tahapan, dimulai dari menggali passion, mengidentifikasi beberapa hal penting untuk memulai bisnis, membekali diri dengan ilmu-ilmu seputar bisnis yang akan dijalani, dst. hingga memasarkan produk yang dibuat.

 Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis, beberapa poin nya ialah

o Buatlah produk yang disukai, memiliki nilai lebih, dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

o Pengoptimalan layanan konsumen penting untuk mencegah kehilangan pelanggan dan sebagai penggerak perusahaan untuk lebih baik lagi.

o Perhatikan juga penetapan harga/tarif di awal usaha buka, gunakan strategi penetapan harga yang tepat, kemudian perhatikan juga modal, skill, lokasi, promosi, pembangunan sistem, dan karyawan

 Pikirkan model bisnisnya, mulai dari nilai atau keunggulan yang ditawarkan, target konsumen, hngga tim bisnis.

(27)

 Yang terakhir, pelajarilah kesalahan-kesalahan di masa lampau atau yang berasal dari pengalaman perusahaan lain yang telah berjalan.

Bibliografi

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Elexmedia Komputindo, 2015, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto;

Manajemen Pemasaran, Panduan Bagi Manajer, Pimpinan Perusahaan/ Organisasi serta Mahasiswa atau Peneliti, Sinergi Mandiri, 2016; Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, Prof. Dr. Dwi Kartini Yahya, Dr. Jumadi, SE., MM.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum meleraikan komponen yang berada di skrin paparan iPhone, kabel paparan yang terletak di bahagian bawah berdekatan sambungan bateri dan juga kabel penyambung sensor

Campuran adukan yang digunakan untuk pengecoran ring balok sama dengan pengecoran kolom dan sloof, lakukan pengecoran setahap demi setahap.. Pastikan adukan campuran benar-benar

Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen diatas hanya

Dari hasil output analisa dengan software SPSS pada Tabel 7 didapat tingkat signifikan uji kelayakan model = 0,006 < 0.05 (level of signifikan), yang menunjukkan pengaruh variabel

Potensi individu kreatif dengan aktivitas kera- jinan khas Palembang berupa tenun songket menjadi potensi pengembangan Tangga Bun- tung sebagai kawasan

Peningkatan umur kelapa sawit juga menghasilkan penurunan jenis makrofauna tanah, peningkatan jumlah makrofauna tanah dan relatif stabilnya jumlah kepadatan relatif

Menyiapkan #emua kelengkapan yang dibutuhkan untuk pro#e# ru"ukan8 34 Mematuhi ke#epakatan per"an"ian ker"a#ama yang telah di#epakati.. Sudah ada tempat tidur