1. ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK BARU DAN BRAND EQUITY (EKUITAS MEREK) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK ALFAMART 600ML PADA RITEL ALFAMART 2. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan suatu produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merk yang mampu memberikan citra terhadap suatu produk. Suatu merek bukan hanya sekedar nama atau pembeda antara suatu produk dengan produk yang lain tetapi lebih dari itu merek mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak konsumennya. Begitu banyak perusahaan dengan hasil produksinya beberapa produk yang dijual di pasar tentunya harus dibedakan dengan pesaing, oleh karena itu produk tersebut harus diberi tanda, simbol atau desain yang mengidentifikasi dan mendeferensiasi dengan produk lain.Agar dapat bersaing merebut pasar maka perusahaan harus jeli dalam memberi merek produknya. Suksesnya suatu bisnis atau produk konsumen tergantung pada kemampuan target pasar dalam membedakan satu produk dengan produk lainnya.
Pada saat ini bisnis air mineral di Indonesia berkembang dengan pesat. Air mineral mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung-warung sampai retail modern. Air mineral dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi air mineral yang sedemikian luasnya, produk air mineral bukan merupakan barang mewah melainkan barang biasa. Industri air mineral memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan penduduk berusia muda yang sangat besar.
minum ternama dan sudah teruji kualitasnya, air yang digunakan dalam Air minum ‘Alfamart’ brand adalah air bersih yang telah memenuhi standar air bersih sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416/MENKES/PER/IX/1990, 01 September 1990 tentang Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih. Air minum ‘A’ brand juga telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) bernomor 01-3553-2006 serta terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM).
Proses pengiriman Air minum ‘Alfamart’ brand dari produsen hingga sampai ditoko juga berada dalam pengawasan dengan rentang suhu 16 – 35 derajat. Produk ini memiliki masa kadaluarsa rata-rata adalah setahun dan dipasarkan di dalam toko yang bersuhu kurang dari 35 derajat sehingga kualitas airnya tetap terjaga dengan baik. Kini konsumen tak perlu lagi bingung memilih air minum dalam kemasan. Air minum ‘Alfamart’ brand manawarkan produk yang berkualitas dengan ukuran yang cukup simple yakni 240ml, 600ml dan 1.500 ml.
3. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk baru terhadap keputusan pembelian air mineral merek alfamart oleh konsumen yang terlibat dalam proses pembelian dan telah mengkonsumsi air mineral alfamart air 600 ml satu dalam bulan terakhir?
2. Apakah terdapat pengaruh brand equity (ekuitas merek) terhadap keputusan pembelian air mineral merek alfamart 600 ml oleh konsumen yang terlibat dalam proses pembelian dan telah mengkonsumsi air mineral alfamart air dalam satu bulan terakhir? 4. Tinjauan Pustaka
4.1 Keputusan Pembelian
Menurut Mrgaretha (2008) (repurchase intention), merupakan minat pembelian ulang yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
4.2 Kualitas Produk baru
4.3 Brand Equity
Keller (1999) dalam Bertha Bekti (2003) mendefinisikan pelanggan berdasar ekuitas merek sebagai suatu pemahaman yang dimiliki konsumen terhadap suatu merek sebagai bentuk respon dari aktifitas pemasaran. Pelanggan berdasar ekuitas merek yang baik akan mempengaruhi tanggapan mereka secara positif terhadap suatu produk, harga, atau komunikasi ketika merek tersebut diidentifikasi.
Kotler dan Armstrong (2004), “Brand equity is the positive differential effect that knowing the brand name has on customer response to the product or service”(p.292).
Artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa. Jadi brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual
5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membahas pengaruh kualitas produk baru terhadap keputusan pembelian air mineral alfamart air, untuk menganalisis dan membahas pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian air mineral alfamart air, untuk menganalisis dan membahas pengaruh produk baru dan equitas merek terhadap keputusan pembelian air mineral alfamart air.
6. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Secara besar penelitian ini berguna bagi:
1. Bagi Penulis
Kegunaan penelitian ini bagi penulis yaitu untuk dapat membandingkan teori yang telah didapat dibangku perkuliahan dengan situasi dan kodisi yang ada pada perusahaan dan kenyataan kerja sehari-hari.
2. Bagi Perusahaan
pertimbangan didalam menentukan kebijakan perusahaan untuk kegiatan selanjutnya.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh khalayak umum sebagai bahan referensi serta dapat digunakan penelitian lain sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
7. Metode Penelitian
7.3 Populasi dan Sampel Populasi
Popilasi dalam penelitian ini adalah responden yaitu konsumen yang ikut terlibat dalam proses pembelian dan telah mengkonsumsi air mineral alfamart air satu bulan terakhir di Retail Alfamart yang berusia 17-40 tahun.
Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang sebagai responden.
7.4 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, teknik pengambilan sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dimana sampel yang akan diambil sudah ditentukan terlebih dahulu. Peneliti mencoba menarik anggota populasi untuk menjadi sampel berdasarkan kemudahan ditemui atau ketersediaan anggota populasi yang sudah ditentukan atau dengan melakukan metode convinience sampling .
7.5 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, anatara lain:
1. Data Primer
responden tetap didampingi oleh interviewer untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengisian kuesioner. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa referensi yang kemudian akan dimodifikasi dalam bentuk pertanyaan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan formal yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden (Malhotra, 2007).
Peneliti menunggu dan mengawasi responden pada saat pengisian kuesioner agar peneliti dapat memberikan penjelasan apabila terdapat responden yang merasa kesulitan dalam pengisian kuesioner sehingga data yang didapatkan benar. Penelitian ini menggunakan mall intercept karena penyebaran kuesioner dilakukan di Ritel Alfamart sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan responden yang sesuai. Dengan metode ini, peneliti dapat melihat konsumen yang datang berbelanja di toko alfamart yang berbelanja air mineral merek alfamart air lebih dari lima kali dalam satu bulan sehingga dapat dijadikan sebagai responden untuk mengisi kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Dalam hal ini penulis menggunakan riset keperpustakaan yang diperoleh dari jurnal-jurnal, buku-buku, artikel dari media cetak, dan internet.
7.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Observasi
Menurut Marzuki (2006:62) Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenmena yang diselidiki tanpa mengajukan pertanyaan meskipun objeknya orang.
2. Wawancara
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.
7.5.2 Jenis Data 1. Data kuantitatif
Data kuantitatif menurut Marzui (2006:59) adalah data yang dapat diukur secara tidak langsung seperti keterampilan, aktivitas, sikap.
2. Data kualitatif adalah data yang dapat diukur atau dihitung, misalnya banyaknya besar gaji, banyak absensi, dan lama belajar. (Marzuki, 2006:59)
Jadi jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner.
7.5.3 Sumber Data
Penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner.
7.6 Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
H2
7.6.1 Hipotesis
Ha1 Kualitas produk baru berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral merek alfamart air di ritel alfamart
Ha2 Brand Equity (Ekuitas Merek) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral merek alfamart air di ritel alfamart berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral merek alfamart air di ritel alfamart
Kualitas Produk Baru (X1)
Brand Equity (X2)
7.5 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
1. Variabel independen yaitu
kualitas Produk Baru (X1), indikatornya adalah: - Harga optimum
- Penampilan Fisik
- Rasa
- Manfaat produk bagi konsumen
Brand equity (Ekuitas Merek) (X2), indikatornya adalah: - kesadaran merek (brand awareness)
- Asosiasi merek (brand association)
- Persepsi kualitas (perceived quality)
2. Variabel dependen yaitu keputusan pembelian, indikatornya adalah:
- Jumlah Pembelian
- Frekuensi Pembelian
7.5.1 Definisi Operasional Variabel
Agar setiap variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat dimengerti dengan jelas, serta untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan pengertian, maka perlu pembatasan pengertian dari variabel yang diteliti, yaitu:
1. Harga optimum yang diukur dengan pernyataan: produk baru air mieral merek alfamart air dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaing lainnya
2. Penampilan fisik yang diukur dengan pernyataan: bentuk kemasan air mineral merek alfamart air menarik dan dengan logo baru yang lebih memperjelas dari produk air mineral alfamart yang baru.
3. Rasa yang diukur dengan pernyataan: rasa dari air mineral alfamart air enak dan tidak pahit.
4. Manfaat produk bagi konsume yang diukur dengan pernyataan: air minum yang sehat bagi tubuh dan telah teruji kualitasnya.
Brand Equity (Ekuitas Merek)
Indikator yang digunakan dalam brand equity (ekuitas merek) adalah:
1. Kesadaran merek (brand awareness) yang diukur dengan pernyataan: bahwa konsumen mengenali atau mengingat kembali mengenai merek alfamart air mineral.
2. Asosiasi merek (brand association) yang diukur dengan pernyataan: air mineral alfamart air mampu bersaing dengan .
3. Persepsi kualitas (perceived quality) yang diukur dengan pernyataan: persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
Keputusan Pembelian (Y)
Indikator yang digunakan dalam keputusan pembelian adalah:
2. Frekuensi pembelian yang diukur dengan pernyataan: dalam satu bulan seberapa sering membeli dan mengkonsumsi alfamart air mineral
7.5.2. Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis secara langsung, dimana dalam judul proposal menganalisis pengaruh kualitas prouk baru dan brand equity (ekuitas merek) terhadap keputusan pembelian air mineral merek alfamart 600 ml pada ritel alfamart.
7.5.3 Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepaatan yang digunaan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiono, 2011:105).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kuesioner. Skala penguKuran yang digunakan adalah skala likert. Skala pada bentuk pertanyaan ini, responden diminta menjawab pertanyaan dalam bentuk skala untuk mengukur sikap responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Skala Likert 1-5 digunakan pada penelitian ini yang terbagi menjadi : 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
7.5.4 Alat Analisis Data 1. Uji Kualitas Data
Menurut Ghozali (2005:40) suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang dapat diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya.
b. Uji Reliabilitas Data
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten sekalipun diuji bekali-kali. Uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS Ver 20.0 dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) > 0,60. (Nunally dalam Ghazali, 2005:42).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghazali, 2006:110).
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
Ho = Sampel berasal dari data/populasi yang terdistribusi normal Ha= Sampel berasal dari data/populsi yang tidak terdistribusi normal
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal (Singgih Santoso, 2011:193-196).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan Nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,09), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Jika dibawah 0,09, maka tidak adanya multikolonieritas.
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/Tolerance. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, misalnya nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95 (Ghazali, 2005:91).
c. Uji Heteroskedastisitasi
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, karena data ini menghimpun data yang mewaili berbagai ukuran, yaitu kecil, sedang dan besar. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait (dependen), yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghazali, 2006:105).
7.5.4 Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi Linier Berganda
alfamart 600 ml. Dalam teknik analisis linier berganda dilakukan rumus persamaan regresi linear berganda yaitu:
Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + e Dimana :
Y : Variabel terikat (Keputusan Pembelian) a : Konstanta
b1-b2 : Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen.
X1 : Variabel bebas (Kualitas Produk Baru)
X2 : Variabel bebas (Brand Equity/ Ekuitas Merek) e : Standard error
2. Uji Signifikansi
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Uji terhadap nilai statistik t merupakan uji signifikansi parameter individual. Nilai statisti t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependennya (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007:193)
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
DAFTAR PUSTAKA
Search.proquest.com
Aaker D. (1991) Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of Brand Name: The Free Press, New York, NY.
Aaker, D. A. (1996). Measuring brand equity across products and markets:California Management Review, 38(3), 102-20.
Jurnal: IMPACT OF BRAND IMAGE ON BUYING BEHAVIOUR AMONG TEENAGERS